BAB II METODE PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II METODE PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture ( Masehi). Furniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Meja belajar pada umumnya hanya menghadirkan bentuk yang sederhana. Meja belajar dengan desain dan tampilan yang sederhana masih belum dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat modern. Kebutuhan masyarakat modern bukan lagi yang bersifat fisik seperti sandang, pangan dan papan, melainkan ada kebutuhan non-fisik seperti kebutuhan kepuasan batin karena memiliki sesuatu yang memiliki nilai lebih. 3

2 Gb. 1 : Meja Minimalis 1 Gb. 2 : Meja Minimalis 2 Gb. 3 : Meja Minimalis 3 Dalam era yang modern seperti sekarang ini, desain meja belajar yang minimalis sangat diharapkan kehadirannya, mengingat banyak masyarakat sekarang ini mendiami rumah-rumah dengan gaya minimalis. Perlu adanya perancangan meja belajar yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat modern. Perancangan meja belajar tersebut dapat diperhatikan dari sisi fungsi dan estetikanya. Secara fungsi, meja belajar yang dirancang harus memenuhi kebutuhan sebagai meja belajar yang baik. Indikator fungsi meja belajar yang baik dapat dilihat dari kenyamanan pengguna menggunakan meja belajar tersebut, fungsi penyimpanan pada laci dan pemanfaatan ruang pada meja belajar. 4

3 Untuk pengoptimalan estitika dapat dilakukan dengan pendekatan warna-warna yang mewakili modern dan minimalis. Dapat juga melakukan eksplorasi pada bentuk sehingga melahirkan bentuk yang merepresentasikan kekinian atau berkesan minimalis. Gb. 4 : Meja Minimalis 4 Gb. 5 : Rak Buku Minimalis 1 Kebutuhan masyarakat modern akan meja belajar yang modern dan minimalis sangat tinggi mengingat keinginan dari masyarakat modern mempunyai perabotan atau mebel-mebel yang serasi dengan tema kemodernan pada gaya rumahnya yang modern minimalis. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi landasan penulis melakukan perancangan meja belajar yang dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan masyarakat modern sekarang ini. Gb. 6 : Rak Buku Minimalis 2 Gb. 7 : Meja Minimalis 5 5

4 Berdasarkan beberapa pantauan di toko-toko mebel belum ada meja kerja atau meja belajar yang mempunyai nilai kepraktisan. Pada umumnya meja belajar tampil dengan desain yang terkesan kaku dengan nilai kepraktisan yang rendah. Kalaupun ada rancangan meja kerja atau meja belajar dengan rancangan yang hampir sama, dapat dipastikan ada perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang mungkin ada pada kedua rancangan ini adalah pada penggunaan material. B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK Menelisik kebutuhan mebel meja belajar yang modern dan minimalis pada kalangan masyarakat modern sangat tepat untuk dijadikan target pasar atau sasaran dari rancangan meja belajar ini. Pemilihan sasaran pengguna produk ini tidak secara menyeluruh pada masyarakat modern, karena sebutan masyarakat modern hanyalah sebutan untuk pola hidup pada masyarakat sekarang ini. Pengguna produk ini adalah masyarakat modern dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Pada kelompok masyarakat ini terdapat daya beli yang cukup tinggi, sehingga kelompok masyarakat tersebut lebih mempertimbangkan kualitas daripada harga. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Pada perancangan meja belajar ini memiliki tujuan agar dapat menghadirkan sebuah desain meja belajar yang kekinian sehingga dapat mengakomodir segala bentuk kebutuhan masyarakat modern. 6

5 2. Manfaat Manfaat pada perancangan meja belajar ini dapat dirasakan oleh banyak pihak, mulai dari penulis (desainer), kelompok pengguna hingga masyarakat luas pada umumnya. Penulis (desainer) merasakan manfaat dari hasil perancangan meja belajar adalah penulis dapat mengekplorasikan potensi minat bakat yang ada pada diri penulis, sehingga diharapkan untuk masa mendatang dapat merancang rancangan yang lebih baik lagi. Kelompok pengguna produk juga dapat merasakan manfaat dari perancangan meja belajar ini secara langsung, yakni dengan terakomodirnya kebutuhan meja belajar yang modern dan minimalis, sehingga lahir sebuah kebanggaan pada kelompok pengguna produk meja minimalis tersebut. Manfaat yang diperoleh dari rancangan meja belajar ini untuk masyarakat secara luas adalah sebagai salah satu inspirasi masyarakat untuk melakukan perancangan yang lebih baik. D. RELEVANSI DAN KOSEKUENSI STUDI Untuk memulai sebuah perancangan meja belajar yang modern dan minimalis, setidaknya dibutuhkan empat konsentrasi untuk menunjang proses rancangan agar berjalan secara optimal. Keempat konsentrasi tersebut adalah logika dasar perancangan, teknologi yang dibutuhkan, material yang akan digunakan dan biaya perancangan dan produksi. 7

6 1. Logika Dasar Perancangan Secara sederhana, untuk mendapatkan desain yang modern dan minimalis, perlu adanya pendekatan pada desain-desain rumah atau mebelmebel yang modern dengan gaya minimalis. Setelah melakukan pendekatan tersebut, selanjutnya mengekstrak dari data yang diperoleh dari pendekatan rumah modern dengan gaya minimalis. Gb. 8 : Rumah Minimalis 1 Gb. 9 : Rumah Minimalis 2 Untuk merumuskan bentuk misalnya, dapat dilihat berbagai contoh bentuk rumah modern khususnya gaya minimalis yang didominasi dengan perpaduan bentuk kotak yang sederhana. Hal ini dapat diilhami sebagai sebuah pendekatan untuk rancangan desain meja belajar. Setidaknya akan lahir gambaran rancangan desain meja belajar yang berbentuk kotak minimalis yang modern lagi sederhana. Setelah bentuk secara keseluruhan dapat digambarkan, tahap selanjutnya adalah rancangan pada fokus visual. Fokus visual adalah fokus yang berkonsentrasi pada tampilan luar rancangan meja belajar, sehingga melahirkan daya tarik. Agar tampilan mempunyai daya tarik dilakukan pendekatan pada visual rumah-rumah atau mebel-mebel modern minimalis. Pada umumnya rumah-rumah modern minimalis tidak banyak menggunakan 8

7 gambar atau corak-corak tertentu, namun lebih menggunakan solid colour semisal perpaduan hitam, abu-abu dan putih. 2. Teknologi yang Dibutuhkan Seperti pada umumnya pembuatan mebel meja belajar, penggunaan teknologi dapat dikatakan sama. Pembuatan mebel meja belajar dengan menggunakan peralatan untuk pembuatan mebel dengan cara dipotong dan disambung menggunakan baut biasa, paku dan lem kayu. Gb. 10 : Lem Kayu 3. Material yang Akan Digunakan Material yang akan digunakan adalah bahan olahan kayu. Adapun beberapa contoh bahan olahan kayu seperti multipleks, blockboard, particalboard dan sebagainya. Rancangan meja belajar juga menggunakan finishing lapisan Hard Plastic Lamination (HPL), bukan dicat seperti kebanyakan mebel-mebel pada umumnya. Hal ini memengaruhi ketahanan bagian luar mebel meja belajar itu sendiri, sekaligus melindungi material bagian dalam dari berbagai macam resiko kerusakan. 9

8 Berikut adalah jenis-jenis tripleks yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan material dalam perancangan meja belajar: 1. Partikel Board Partikel board adalah jenis kayu olahan yang terendah kelasnya. Partikel board sangat rentan air, karena berbahan dasar serbuk kayu kasar yang dipress sehingga memiliki pori-pori yg lebih besar sehingga mudah ditembus air dan tidak kuat menahan beban berat. Untuk penggunaan bahan furniture dalam interior berdasarkan custom made ( desain khusus) partikel board jarang dipakai. Gb. 11 : Partical Board 2. Multipleks Multiplek merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya. Bahan dasar plywood adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress. Tekstur lapisan kayunya lebih rapat, sehingga memiliki kekuatan yang lebih baik dan daya tahan terhadap air lebih kuat. Dengan penangangan yang baik, multiplek bisa bertahan hingga sepuluh tahun. Multiplek berdasarkan kayunya terbagi dalam 2 jenis yaitu : 10

9 Gb. 12 : Multipleks 1 Gb. 13 : Multipleks 2 a. Softwood adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu lunak, biasanya terbuat dari kayu Albasia Falcata atau di daerah Jawa Barat disebut kayu Jingjing sedang di Jawa Tengah disebut kayu Sengon di beberapa daerah disebut dengan kayu Angsana. Karena bobotnya yang ringan plywood jenis ini banyak dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, kotak packing dan lain lain. b. Hardwood adalah kayu lapis yang berbahan dasar kayu keras, biasanya terbuat dari kayu meranti atau ada juga yang terbuat dari kayu dari pohon buah buahan. Karena bobotnya yang Berat plywood jenis ini banyak juga dipergunakan untuk pembuatan furniture dalam ruangan, bekesting atau papan penahan pengecoran. Selain ada juga multiplek yang disebut dengan Triplek Fancy, yang dikenal juga sebagai triplek dekorasi (decorative plywood), adalah kayu lapis yang memiliki permukaan berasal dari kayu 11

10 yang memiliki tampilan indah. Permukaan nya bisa berasal dari kayu lokal semisal Jati, Mahoni, Sungkai dan lain lain, atau dari kayu import semisal Red Oak, White Oak, Mapple dan lain sebagai nya. Soal harga, tetu saja lebih mahal dari pada triplek biasa. 3. Blockboard Blocboard pada umumnya terdiri dari tiga lapisan kayu. Terdiri dari satu lapis lembaran kayu yang dilapis 2 lembar kayu yang lebih tipis. Umumnya lapisan luar blockboard mempunyai tebal antara 0,5-2mm. Lapisan blockboard mempunyai serat yang bermacam-macam, mulai dari serat kayu biasa (umum dikenal dengan tripleks), serat jati (bermacam bentuk serat juga), berlapis melaminto (lapisan putih licin yang biasa digunakan untuk papan tulis yang memakai alat spidol), dan serat-serat lain dengan berbagai corak/motif. Bagian tengah blockboard yang mempunyai dimensi paling besar biasanya menggunakan kayu akasia dan meranti. Karena bentuknya yang solid, bahan blockboard tidak bisa dilengkungkan. Gb. 14 : Blockboard 12

11 4. Teablock Teablock berarti kayu jati. Namun dalam pembahasan ini kayu jati yang dimaksud adalah berupa lembaran. Berdimensi panjang-lebar seperti blockboard dan multipleks, teakwood biasanya untuk melapisi kedua bahan tersebut. Fungsi dari teakwood adalah memberikan corak pada blockboard atau multipleks. Corak teakwood bermacam-macam. Biasanya Teablock dilapiskan pada blockboard yang akan menggunakan finishing melamin, sehingga serat kayu jatinya kelihatan. Gb. 15 : Teablock 5. MDF MDF adalah singkatan dari Medium Density Fiberboard (Papan Serat Kayu), dibuat dari serat kayu yang berasal dari kayu keras atau kayu lunak, kemudian di campur lem, lilin serta dicetak dalam mesin cetak yang memiliki temperatur dan tekanan sangat tinggi sehingga menghasilkan MDF yang memiliki tingkat kerapatan (density) bahan baku yang lebih baik dari pada Partikel Board. Karena kerapatannya yang sangat baik MDF banyak dipergunakan sebagai pengganti triplek 13

12 / multiplek dalam pembuatan furniture dalam ruangan, bahkan dalam pembuatan boks pengeras suara (Loudspeaker) MDF menghasilkan mutu suara yang lebih baik dibandingkan triplek / multiplek. Gb. 16 : MDF 6. Melaminto Melaminto adalah bagian dari decorative plywood, yaitu plywood yang dilapisi oleh bahan untuk memperindah penampilannya. Khusus untuk Melaminto bahan pelapisnya terbuat dari campuran polyester dan melamine, yang kemudian diberi pewarna. Standartnya warna dari Melaminto adalah Putih ada juga dipasaran warna warna Hijau muda, Merah Muda, Biru Muda dan Cream, sedangkan untuk warna Hitam dan warna warna lain biasanya adalah pesanan khusus (spesial order). Ketebalan standart dari Melaminto adalah 2 mm dan 3 mm.kegunaan dari Melaminto diantara lain adalah untuk : pembuatan White Board, sebagai bahan bagian dalam dalam pembuatan lemari atau kitchen set. 14

13 Gb. 17 : Melaminto HPL (High Pressure Laminate) Adalah bahan pelapis furniture atau pun mebel dengan motif warna terbanyak diantara finishing interior lainnya khususnya model minimalis dan merupakan salah satu alternatif finishing material yg terbuat dari resin, penolin, kraft paper dan decorative paper. HPL tersedia dalam pilihan warna dan corak alternatif pilihan dalam menentukan tampilan keindahan dari furniture minimalis. ketebalannya 0,7mm 1mm. 1. HPL Solid Color HPL hadir dalam warna-warna yang kuat dan berani. Ada yang tampil glossy atau yang matt/doff, kedua-duanya sama-sama menarik. Pemilihan warna-warna kuat akan membuat tampilan furniture yang indah membuat lebih semarak. HPL jenis ini antara lain hadir lewat warna apple red, apple green, orange, blue, dan yellow. 15

14 Gb. 18 : HPL Solid Color 2. HPL Real Wood / Motif Kayu HPL bercorak mata kayu yang unik. Kehadirannya akan membuat kitchen set, lemari, mejarias dan lainnya akan terkesan lebih artistik. Jenis real wood hadir dalam jenis tiger eye, classic eye, cat eye, dan bird eye. 16

15 Gb. 19 : HPL Real Wood 3. HPL Wood Grain / Motif Kayu Gradasi HPL bercorak kayu (wood grain) sangat banyak ragamnya. Ada warna tua, terang, dan pucat. Tipenya hadir mulai dari dark ebony, zebra wood, ori zebrano, coco pine, dan canadian maple. Gb. 20 : HPL Wood Grain 17

16 4. HPL Special Featutes / Motif Khusus Tak hanya sebatas pada warna-warna berani serta nuansa hangat dari motif kayu, HPL pun tersedia dalam warnawarna metal, dan gradasi yang berani ( bedanya produk ini khusus yang indent / jarang di produksi ) harus di pesan khusus. Dengan mengaplikasikannya, kesan modern dan futuristic dapat tercipta. Ada yang polos, ada pula yang bertekstur. Kombinasi membuat hasilnya lebih istimewa. Motif special features hadir lewat hairline, waveline, retro hairline, color hairline, dan snake leather, dan lain-lain. Gb. 21 : HPL Special Features 4. Biaya Perancangan dan Produksi Biaya yang dibutuhkan dalam perancangan meja belajar ini meliputi pembelian material bahan baku dan upah tukang dalam proses produksi di workshop. Pembelian material bahan baku seperti bahan olahan kayu, lapisan HPL, paku, baut dan lem kayu. Untuk upah tukang dalam proses produksi di workshop ditentukan sesuai dengan kebijakan workshop. 18

17 E. SKEMA PROSES KERJA Proses dari perancangan produk ini adalah dengan berawal dari ide atau gagasan perancangan, sketsa manual, digitalisasi, pembuatan gambar teknik (detail dimensi), workshop, photo product hingga pameran produk rancangan. IDE RANCANGAN SKETSA DIGITALISASI WORKSHOP PEMBUATAN GAMBAR TEKNIK Pemotongan Pelapisan HPL Pengeleman Pemansangan aksesoris Finishing PHOTO PRODUCT PAMERAN PRODUK RANCANGAN 19

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Perancangan rak buku yang dibuat memiliki orisinialitas sendiri berdasarkan sistematika dan pemilian warna yang contrast. Berbahan dasar multiplek, dan dilapisi

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari

BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari yang memiliki fungsi di dalam ruangan. Sedangkan arti kata MEBEL berasala dari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Lemari penyimpanan yang beredar di indonesia kini sudah banyak sekali, mulai dari lemari ukuran besar, lemari super mini, tempat tidur yang memiliki fungsi ganda

Lebih terperinci

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn JENIS PAPAN KAYU Eko Sri Haryanto, M.Sn 1. Solid ( kayu utuh ) Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, kayu solid yang cukup populer di Indonesia al; kayu jati, sungkai, nyatoh, ramin,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu : BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan Tanggung jawab karya pada lingkungan Penggunaan material plywood pada karya ini memang terdengar relatif murah dan berkualitas. Karena pada plywood sendiri

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Meja kerja multifungsi ini memiliki hal penting yang terdapat pada perancangan adalah keterkaitannya dengan tataran lingkungan yang mengutamakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Banyak cara dilakukan untuk menciptakan kesan interior yang indah pada ruangan. Terutama sudut ruangan yang sering menjadi titik fokus untuk memperindah

Lebih terperinci

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal 1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal 2. BELUM ADA SPESIFIKASI tentang FURNITUR KHUSUS KAPAL 3. PROSPEK dan PELUANG USAHA yang CERAH untuk PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Produk Sejenis Produk meja dan kursi belajar dari P kolino ini memiliki desain yang unik dengan meja dan kursi yang dapat menyatu. Pemilihan bentuk yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Agar tidak ditemukan orisinalitas dalam pembuatan karya desain, penulis mencari referensi terlebih dahulu mengenai bentuk meja yang akan penulis buat. Bentuk meja

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA

III. DATA PERANCANGAN SIFAT DATA III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan RINCIAN DATA UTAMA SIFAT DATA SKUNDER Data Objek Perancangan MANFAAT DATA DALAM PERANCANGAN Furnitur save saving Sebagai referensi konsep 1. Human Dimension

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan, yaitu pemilihan bahan baku bambu petung diolah menjadi bambu laminasi. Bambu laminasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN

BAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN BAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN 5.1 KONSEP BENTUK Konsep bentuk furnitur dan aksesoris pesrpustakaan SMA Global Prestasi ini bertema Flexicool yang merupakan perpaduan bentuk geometris dengan fungsi fleksibel

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Meja dan Kursi merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal belajar dan bermain. Diantara

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Bagi pengrajin furniture tradisional, rel pada sebuah laci memiliki peran yang penting sebagai penghubung antara laci dengan benda furniture yang memiliki ruang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Kursi goyang berbahan kardus, dengan menggunakan material utamanya adalah kardus yang dipesan khusus agar kursi goyang ini

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan. BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Meskipun perempuan tinggal di tempat tinggal yang kecil mereka membutuhkan furniture untuk segala perlengkapannya khususnya perlengkapan kecantikan seperti

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN. 1. Ide Desain Ide dari desain mebel yang akan dibuat berangkat dari keinginan desainer untuk memberikan makna terhadap sebuah

KONSEP PERANCANGAN. 1. Ide Desain Ide dari desain mebel yang akan dibuat berangkat dari keinginan desainer untuk memberikan makna terhadap sebuah IV. KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain kursi ini, digunakan beberapa metode yang merujuk pada sebuah konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa sangat perlu agar

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

FINISHING INTERIOR. Sistem Finishing Pada Furniture

FINISHING INTERIOR. Sistem Finishing Pada Furniture FINISHING INTERIOR Sistem Finishing Pada Furniture Dalam proses pembuatan furnitur, finishing merupakan sentuhan akhir. Dari sinilah, salah satunya, kualitas furnitur ditentukan. Finishing seperti apa

Lebih terperinci

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES ANGZDOORS CENTER ANGZDORR Molded Panel Series w w w. a n g z c o m m e r z. c o m 1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES adalah merupakan daun pintu panel yang terbuat dari satu cetakan tanpa sambungan yang sudah

Lebih terperinci

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi di proyek- Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Kayu adalah material

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beauty case adalah kotak untuk menyimpan dan membawa berbagai alat kosmetik. Beauty case ini tersedia dalam berbagai ukuran masing-masing terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB 4. Konsep Desain

BAB 4. Konsep Desain BAB 4 Konsep Desain 4.1 Fungsi Bentuk Pada perancangan furnitur dan aksesoris interior ini inspirasi bentuk yang diambil adalah dari bentuk aksen-aksen yang terdapat pada arsitektur Bali yaitu aksen pada

Lebih terperinci

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BEKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Kebutahan user/pengguna dari aspek fungsi rak buku komik adalah: 1. Rak yang dapat menyimpan buku komik

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Furniture Fleksibel Fleksibilitas merupakan sifat kelenturan yang dapat menyesuaikan diri

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, perancangan Meja Tulis Minimalis dan Kursi Taman Minimalis ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANG DALAM

PERANCANGAN RUANG DALAM UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNISSPB

SPESIFIKASI TEKNISSPB SPESIFIKASI TEKNISSPB 1. ALMARI BAWAH TANGGA Panjang x lebar x tinggi : +3890 x 415 x 2240 mm Pintu dari MDF dengan tebal 14-15 mm permukaan di lapisi vener kayu Oak, dengan bantuan lem urea (UF) yang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Acuan ide perancangan ini berasal dari berbagai macam bentuk refrensi desain, yaitu salah satunya desain catur yang mengangkat budaya berbentuk

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,

Lebih terperinci

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS BAB IV KONSEP PERANCANGAN Lingkungan yang akan digunakan adalah perumahan, rumah yang berukuran sedang keatas. Ditaruh di ruangan seperti kamar ataupun juga bisa ditaruh

Lebih terperinci

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Hasil rancangan ini diharapkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pengguna untuk meningkatkan kualitas tidur secara maksimal. Dari

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1 : Kursi Santai Dengan Rak Buku Sumber : Julianto, 2016 Gambar di atas adalah kursi santai karya sejenis yang dilengkapi dengan rak buku dibawahnya untuk

Lebih terperinci

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH Priscilla Tamara 1), Peniel Immanuel Gultom 2) 1),2) Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional Malang Jl. Sigura-gura 2 Malang Email

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN

BAB ll METODE PERANCANGAN BAB ll METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Permainan Karambol dengan bentuk segi enam atau karasix adalah sebuah mainan tradisional yang terlihat baru dan belum banyak juga yang mengetahuinya, Namun dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Meja tracing atau trace box sudah tidak asing lagi dikalangan pembuat komik dan animasi, pada umumnya meja tracing atau trace box digunakan untuk mempermudah seorang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Sumber daya manusia (karyawan/tenagakerja) adalah unsur terpenting dan paling kompleks yang perlu

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, kursi ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu konsep dalam proses perancangan sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

II. METODE/PROSES PERANCANGAN II. METODE/PROSES PERANCANGAN A. Kerangka Perancangan Latar Belakang Masalah Data-data Analisis Penentuan Ide Menambahkan tema hewan endemik pada loker tas dan sepatu. Membuat loker yang tidak hanya memiliki

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. ULASAN PRODUK SEJENIS Dalam perancangan desain ini merupakan peluang dari pengembangan desain sejenis yang telah ada lebih dulu. Pengembangan dilakukan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

V. ULASAN PERANCANGAN

V. ULASAN PERANCANGAN V. ULASAN PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Desain Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Konsep berisi suatu gagasan

Lebih terperinci

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:

Gambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber: BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun

Lebih terperinci

BAB 1. Desain Interior Furniture Store di Surakarta dengan Konsep Industrial Modern PENDAHULUAN

BAB 1. Desain Interior Furniture Store di Surakarta dengan Konsep Industrial Modern PENDAHULUAN BAB 1 JUDUL Desain Interior Furniture Store di Surakarta dengan Konsep Industrial Modern PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Store adalah sebuah bangunan ataupun ruangan di dalam sebuah bangunan dimana barang

Lebih terperinci

PERANCANGAN RAK BUKU PUTAR

PERANCANGAN RAK BUKU PUTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN RAK BUKU PUTAR Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh: Anggia Eka Adriana 41911010063 Pembimbing: Djoko Soemarsono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel

Lebih terperinci

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan

BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN. A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan BAB III DATA ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok data berkaitan dengan aspek fungsi dan produk rancangan Banyaknya aktifitas harian dirumah sering kita lakukan waktu luang itu dengan memanjakan diri menjadi

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Produk 2.2 Karakteristik Produk

BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Produk 2.2 Karakteristik Produk BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Produk Setiap perusahaan yang memproduksi suatu produk mengharapkan produknya dapat memuaskan keinginan hati konsumen. Produk tidak akan berjalan lancar apabila keinginan konsumen

Lebih terperinci

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Latar Belakang Judul Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Latar Belakang Judul Perancangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Latar Belakang Judul Perancangan Mebel atau yang sering dikenal dengan nama furniture merupakan sebuah kebutuhan skunder yang melengkapi sebuah bangunan

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang

Lebih terperinci

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal

Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal Bab 3 Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Casing Pompa Sentrifugal Proses yang lazim dilakukan dalam pembuatan pola volute casing pompa sentrifugal adalah proses dengan menggunakan metode rakitan. Pola

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, perancangan pembuatan paper log dan paper board ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu konsep

Lebih terperinci

5. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas. 6. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik.

5. Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas. 6. Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik. BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan material plywood sebagai bahan utama pembuatan Rak display sepatu ini didasari dari kebanyakan furniture yang telah banyak beredar di masyarakat,

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG Available online through http://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul Penerapan Material Finishing Interior Kafé Di Tembalang, Semarang PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

EKSTERIOR SIANG HARI

EKSTERIOR SIANG HARI 1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang belum terfabrikasi. Desain interior rustic

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 3E BED : Tempat Tidur Multifungsi dengan Konsep 3E (Education, Entertainment, Environment) Menggunakan Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) BIDANG KEGIATAN

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja III. DATA SUMBER PERANCANGAN Data Objek Perancangan A. Tabel Data Perancangan Manfaat Data Dalam Perancangan 1 Identifikasi Meja Mengoptimalkan proses perancangan 2 Identifikasi Karakter Kayu Mahoni Keakuratan

Lebih terperinci

II. METODOLOGI PERANCANGAN

II. METODOLOGI PERANCANGAN II. METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Kursi adalah sebuah perabotan rumah yang biasa digunakan sebagai tempat duduk. Pada umumnya, kursi memiliki 4 kaki yang digunakan untuk menopang berat tubuh di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri ritel yaitu perdagangan yang melayani konsumen akhir

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri ritel yaitu perdagangan yang melayani konsumen akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan dalam perekonomian Indonesia akhir-akhir ini semakin ketat, terutama dalam industri ritel yaitu perdagangan yang melayani konsumen akhir secara

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 1. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair III. DATA PERANCANGAN A. TABEL DATA PERANCANGAN Sifat Data Manfaat Data Kesiapan Data Rincian Data Dalam Perancangan Sudah Belum Utama Penunjang Data Objek Dan Teknik Perancangan Spesifikasi Pedoman Membuat

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Pada umumnya permainan boardgame yang ada pada saat ini mengangkat budaya asing, belum ada permainan yang menggali mengenai kebudayaan nusantara.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Dengan popularitas yang semakin meningkat dari jam tangan, selain alat penunnjuk waktu banyak pengguna jam tangan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Bentuk sebuah furnitur adalah pertimbangan penting dalam lingkungan internal.bentuk furnitur dirancang berdasarkan tiga prinsip, yakni keadaan stabil, seimbang

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Keadaan fasilitas fisik aktual dari Catering Dienarsih adalah sebagai berikut : Lemari penyimpanan peralatan masih belum mencukupi kebutuhan yang diinginkan

Lebih terperinci