MEKANIKA REKAYASA. llmu Rekayasa Klasik Sebagai Sarana Menguasai Program Aplikasi Rekayasa

dokumen-dokumen yang mirip
GAYA. Gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berpengaruh terhadap bentuk atau gerak atau keduanya pada benda yang terlibat.

MEKANIKA TEKNIK. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir. Disusun Oleh: Andri Firardi Utama L0G

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB III PENGURAIAN GAYA

Rangka Batang (Truss Structures)

Mekanika. Teknik (Statika Struktur)

Struktur Rangka Batang (Truss)

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Mekanika Rekayasa/Teknik I

2 Mekanika Rekayasa 1

BAB III ANALISIS STRUKTUR

BAB IV KONSTRUKSI RANGKA BATANG. Konstruksi rangka batang adalah suatu konstruksi yg tersusun atas batangbatang

Oleh : Ir. H. Armeyn Syam, MT FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

PRINCIPLES OF STATIC

Kuliah kedua STATIKA. Ilmu Gaya : Pengenalan Ilmu Gaya Konsep dasar analisa gaya secara analitis dan grafis Kesimbangan Gaya Superposisi gaya

KULIAH MEKANIKA TEKNIK GAYA DAN BEBAN

FISIKA XI SMA 3

BAB II KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Struktur Statis Tertentu : Rangka Batang

Struktur Rangka Batang Statis Tertentu

Gaya. Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.

BAB I PENDAHULUAN. Konsep dasar definisi berikut merupakan dasar untuk mempelajari mekanika,

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating

BAB 1 PENDAHULUAN. Diktat-elemen mesin-agustinus purna irawan-tm.ft.untar

TM. IV : STRUKTUR RANGKA BATANG

Modul 4 PRINSIP DASAR

Pertemuan I,II I. Struktur Statis Tertentu dan Struktur Statis Tak Tentu

MEKANIKA REKAYASA III

Ilmu Gaya : 1.Kesimbangan gaya 2.Superposisi gaya / resultante gaya

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Mata Kuliah: Statika Struktur Satuan Acara Pengajaran:

Disamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa

BAB I GAYA PADA BIDANG DATAR

STRUKTUR STATIS TAK TENTU

PENGARUH DAN FUNGSI BATANG NOL TERHADAP DEFLEKSI TITIK BUHUL STRUKTUR RANGKA Iwan-Indra Gunawan PENDAHULUAN

C 7 D. Pelat Buhul. A, B, C, D, E = Titik Buhul A 1 2 B E. Gambar 1

14/12/2012. Metoda penyelesaian :

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

RANGKA BATANG ( TRUSS)

SILABUS FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Konsep Keseimbangan & Pemodelan Struktur

Golongan struktur Balok ( beam Kerangka kaku ( rigid frame Rangka batang ( truss

II. GAYA GESER DAN MOMEN LENTUR

Sebuah benda tegar dikatakan dalam keseimbangan jika gaya gaya yang bereaksi pada benda tersebut membentuk gaya / sistem gaya ekvivalen dengan nol.

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

MEKANIKA TEKNIK 02. Oleh: Faqih Ma arif, M.Eng

TM. V : Metode RITTER. TKS 4008 Analisis Struktur I

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

I. DEFORMASI TITIK SIMPUL DARI STRUKTUR RANGKA BATANG

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

METODA CONSISTENT DEFORMATION

Kuliah keempat. Ilmu Gaya. Reaksi Perletakan pada balok di atas dua tumpuan

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

DEFLEKSI PADA STRUKTUR RANGKA BATANG

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BAB I VEKTOR GAYA DAN RESULTAN SISTEM GAYA

II. KAJIAN PUSTAKA. gaya-gaya yang bekerja secara transversal terhadap sumbunya. Apabila

Geometri pada Bidang, Vektor

TM. II : KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR

METODE SLOPE DEFLECTION

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Statika & Mekanika Bahan Kode : CIV 102. Sistem Gaya. Pertemuan - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Struktur. 1.2 Derajat Ketidaktentuan Statis (Degree of Statically Indeterminancy)

MODUL ILMU STATIKA DAN TEGANGAN (MEKANIKA TEKNIK)

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

Program Studi Teknik Mesin S1

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan

MENGHITUNG MOMEN GAYA DALAM STATIKA BANGUNAN

M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS

Bab 1 -Pendahuluan Hitung Vektor.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

STATIKA. Dan lain-lain. Ilmu pengetahuan terapan yang berhubungan dengan GAYA dan GERAK

STRUKTUR STATIS TERTENTU PORTAL DAN PELENGKUNG

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

Balok Statis Tak Tentu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB 7 ANALISA GAYA DINAMIS

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

MODUL PERKULIAHAN. Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana

STATIKA STRUKTUR. Syamsul Hadi

Jenis Jenis Beban. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS (ASMM)

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

BAB II METODE KEKAKUAN

Dasar-Dasar Perancangan Mesin

Transkripsi:

MEKANIKA REKAYASA llmu Rekayasa Klasik Sebagai Sarana Menguasai Program Aplikasi Rekayasa

Masih perlukah mempelajari Mekanika Teknik Klasik dalam Era Serba Komputer?

Studi kasus : Mekanika Teknik Klasik dan Program Rekayasa

Mekanika Teknik (MT) Mekanika Rekaya Analisa Struktur Structural Analysis MT Mata kuliah wajib di S1 teknik sipil Isi MT mayoritas metoda klasik manual Pemahaman tentang MTsangat membantu profesi bidang rekayasa konstruksi MT cara manual jarang dipakai di dunia kerja karena digantikan dengan program komputer (kecuali struktur yang sederhana ) MT melatih mahasiswa : memahami perilaku gaya gaya aksi /reaksi pada struktur bangunan

Program Aplikasi Komputer untuk Rekayasa (Analisa Struktur) Sangat canggih, mudah pengoperasiannya, menu yg userfriendly seperti Windows Relatif mudah didapat, dari yang mahal atau murah bahkan ada yang gratis di internet (di down-load) Andalan insinyur untuk perencanaan struktur yang sebenarnya Perkembangan dunia komputer sangat pesat dan berimbas juga ke dunia rekayasa konstruksi

Dampak ke profesi engineer? Apakah profesi insinyur (sipil) yang hampir selalu berkecimpung dengan pekerjaan hitung-menghitung juga dapat diganti komputer?

Hardware semakin murah, software ada kecenderungan ope source (gratis) Apakah jika telah membeli atau mempunyai piranti yang dimaksud maka penyelesaian mekanika teknik secara otomatis dapat diperoleh?

PEMODELAN STRUKTUR October, 6 2009 Relly Andayani

Structural Types Continous Beam

Structural Types Cable Stayed

Structural Types Chimney

Structural Types Truss

Structural Types Suspension Bridge

Retaining Wall Structural Types

Structural Types Damm

STRUCTURAL TYPES Truss

LOADS Concentrate Load

LOADS Spread Load

LOADS

How?????????????

Structural Models Continous Beam

Structural Models Continous Beam

Structural Models Cable Stayed

Cable Stayed Structural Models

Chimney Structural Models

Chimney Structural Models

Truss Structural Models

Truss Structural Models

Structural Models Suspension Bridge

Structural Models Suspension Bridge

Retaining Wall Structural Models

Retaining Wall Structural Models

Damm Structural Models

Damm Structural Models

Structural Models Truss

Structural Models Truss

LOADS Concentrate Load

Concentrate Load LOADS

LOADS Spread Load LOADS

LOADS Spread Load LOADS

LOADS

LOADS

BEARING Rolled

BEARING Rolled

BEARING Rolled

BEARING Rolled

BEARING Symbol

BEARING Pinned

BEARING Pinned

BEARING Pinned

BEARING Pinned

BEARING Fixed

BEARING Fixed

BEARING Fixed

BEARING Link Support/Pendel

BEARING Link Support/Pendel

BEARING Link Support/Pendel

BEARING Link Support/Pendel

GAYA Gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berpengaruh terhadap bentuk atau gerak atau keduanya pada benda yang terlibat. Gaya adalah besaran vektor: Besar (magnitude) Arah (direction and sense) Titik tangkap (point of application) Satuan gaya: SI units : N (Newton) kn (kilo Newton = 1000 Newton) US units : pound (lb, #) kip (k) = 1000 pound

Mekanika dan Statika Bagaimana beban mempengaruhi struktur Statika : obyek yang dikenai gaya berada dalam keseimbangan (tidak bergerak, tidak ada percepatan) Gaya-gaya Tumpuan dan hubungan Keseimbangan Mekanika : obyek yang dikenai gaya dapat berubah bentuk Tegangan dan regangan Defleksi Tekuk

GAYA Presentasi gaya: Secara matematis Secara grafis Secara grafis: sebagai garis : panjang garis Æ besar gaya arah garis Æ arah gaya garis kerja Æ garis yang panjangnya tak tertentu yang terdapat pada vektor gaya tersebut Besar gaya : L Newton, misal jika 1 Newton digambarkan dengan panjang garis 1 cm, maka 4 Newton 4 cm Arah gaya dinyatakan dalam : tg atau besar sudut α ( ) x y,

Garis kerja gaya garis yang panjangnya tak tertentu yang terdapat pada vektor gaya tersebut Titik tangkap suatu gaya dapat dipindahkan ke titik lain yang terletak pada garis kerjanya, tanpa mengubah efek translational dan rotasional dari gaya terhadap benda yang dibebani. Gaya yang bekerja pada benda tegar dapat dipandang bekerja di MANA SAJA di sepanjang garis kerjanya. GAYA

SISTEM GAYA

Macam sistem gaya: collinear coplanar Concurrent Parallel Non-concurrent, non-paralel space Noncoplanar, parallel Noncoplanar, concurrent Noncoplanar, nonconcurrent, SISTEM GAYA

SISTEM GAYA

SISTEM GAYA

RESULTAN GAYA Resultan gaya Dua atau lebih gaya yang taksejajar dapat dijadikan sederhana menjadi satu resultan gaya tanpa mengubah efek translasional maupun rotasional yg ditimbulkannyapada benda dimana gaya-gaya tsb. bekerja. Æ pengaruh kombinasi gaya-gaya tsb setara dgn pengaruh satu gaya yang disebut sebagai resultan gaya-gaya tsb. F1 Find Resultante of two forces F2 φ Resultante R Cara mencari besar dan arah resultan gaya: Paralellogram/jajaran genjang gaya atau segitiga gaya Polygon gaya aljabar Force A Force A F Force B Resultante Force A Force B Force B

RESULTAN GAYA Metoda paralellogram/jajaran genjang gaya : Resultan gaya dinyatakan dgn diagonal jajaran genjang yg dibentuk oleh kedua vektor gaya. R R F2 F1

RESULTAN GAYA Mencari resultan gaya-gaya: Metoda paralellogram/ jajaran genjang gaya R R F3 F3 R1 R1 R1 F1 F2 F1 F2 F1 F1 Tiga gaya R Resultan gaya final

RESULTAN GAYA Mencari resultan gaya-gaya: Metoda polygon gaya Masing-masing vektor gaya digambar berskala dan saling menyambung (ujung disambung dengan pangkal, urutan tidak penting). Garis penutup, yaitu garis yang berawal dari titik awal vektor pertama ke titik akhir vektor terakhir, merupakan gaya resultan dari semua vektor tsb. gaya resultan tersebut menutup poligon gaya. F2 F1 F1 R R F1 R F2 Dua Gaya F2 TIP TO TAIL TECHNIQUE

RESULTAN GAYA Mencari resultan gaya-gaya: Cara aljabar F2 φ F2 R R R φ α F2 F1 F1 F1

KOMPONEN GAYA Resolusi gaya : Adalah penguraian gaya menjadi komponenkomponennya. 2 F2 F2 F φ 1 F1 F1 Gaya F Komponen gayagaya F1 dan F2 Komponen gayagaya F1 dan F2

KOMPONEN GAYA Mencari komponen gaya: Cara grafis F1 Force F F1 Force F F1 Force F F2 F2 F2 F1 dan F2 adalah komponen gaya dari gaya F. Sebuah gaya dapat diuraikan menjadi sistem komponen gaya yang berbeda-beda.

KOMPONEN GAYA Mencari komponen gaya: Cara aljabar F sin α α F α F φ γ F2 F cos α F1

GAYA EQUILIBRANT Equilibrant: Gaya penyeimbang, sama besar tetapi berlawanan arah dengan resultan Equilibriant Force A Resultan Equilibriant Force B Equilibrant menyeimbangkan sejumlah gaya-gaya dengan menutup poligon gaya tip-to-tail atau head-to-tail.

KESEIMBANGAN KESEIMBANGAN STATIS Jika struktur tidak dikenai gaya, struktur tersebut dapat dikatakan dalam keadaan diam. Struktur tidak dikenai gaya Struktur diam

KESEIMBANGAN Jika struktur dikenai sebuah atau sekelompok gaya yang mempunyai resultan, struktur akan bergerak (mengalami percepatan) yang disebabkan oleh gayagaya tersebut. Arah dari gerakannya sama dengan dengan garis kerja sebuah gaya atau resultan dari sekelompok gaya tsb. Besarnya percepatan tegantung dari hubungan antara massa struktur dengan besarnya gaya. F1 F2 F2 Struktur dikenai ndua gaya yang mempunyai resultan F1 R R Translasi/sliding Rotasi/Overturning/ terguling

KESEIMBANGAN STATIS Jika struktur dikenai sekumpulan gaya yang tidak mempunyai resultan, yaitu sekumpulan gaya yang membentuk segitiga gaya atau poligon gaya yang tertutup, struktur tersebut dapat tetap diam dalam keadaan kesetimbangan statis. F1 F1 F1 F2 F3 F2 R F3 F2 1 2 3 1. Struktur dikenai 3 gaya 2. R adalah resultan dari gaya F1 dan F2, R dan F3 saling meniadakan (F3 adalah equilibriant dari gaya resultan R) 3. F1, F3, dan F3 membentuk segitiga gaya (poligon gaya) tertutup F3

KESEIMBANGAN Secara grafis : Resultan = 0 dengan metode tail-to-tip sistem gaya-gaya merupakan poligon tertutup

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR KESEIMBANGAN Kondisi keseimbangan: Semua gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar membentuk sistem gaya-gaya yang ekuivalen dengan 0 (zero). Tidak terjadi translasi maupun rotasi. Secara analitis: Keseimbangan translasional: Total dari seluruh komponen vertikal seluruh gaya = 0 ΣFv = 0 Total dari seluruh komponen gaya horisontal dari seluruh gaya = 0 ΣFH = 0 Keseimbangan rotasional Total dari seluruh momen dari seluruh gaya = 0 ΣM = 0

KESEIMBANGAN Keseimbangan sistem gaya collinear: Gaya-gaya berada pada satu garis kerja. Seimbang jika: R = ΣF = 0 Keseimbangan sistem gaya concurrent: Gaya-gaya berada melalui satu titik yang sama. Seimbang jika: Rx = ΣFx = 0 Ry = ΣFy = 0

KESEIMBANGAN Sistem dua gaya: Dua gaya bekerja pada suatu benda berada dalam keseimbangan jika: kedua gaya collinear Besar dua gaya sama tapi berlawanan arah Sistem tiga gaya: Tiga gaya bekerja pada suatu benda berada dalam keseimbangan jika: ketiga gaya concurrent (garis kerja ketiga gaya bertemu pada satu titik satu gaya merupakan equilibriant dari dua gaya yang lain (berarti bahwa gaya resultan dari ketiga gaya = 0 Secara grafis, (tail-to-tip ) sistem tiga gaya tersebut merupakan poligon tertutup

KESEIMBANGAN Jika gaya-gaya pada benda bebas lebih dari tiga: Uraikan semua gaya dalam komponen-komponen gaya arah V atau arah (x) dan arah H atau arah (y) Tuliskan persamaan keseimbangan (ΣFv = 0 dan ΣFH = 0) Selesaikan persamaan secara simulta Contoh E 4 3 C D Tentukan gaya tarik pada kabel BA, BC, CD, dan CE, jika W = 10 kn A B 30o W

Jawab: y KESEIMBANGAN Tinjau keseimbangan pada titik B. Gaya pada kabel BA, BC dan beban W merupakan sistem 3 gaya concurrent. AB B 30o W BC x Syarat keseimbangan: Dengan metoda Tip-to-Tail ketiga gaya merupakan poligon tertutup. AB = CB cos 30 10 = CB sin 30 CB = 20 kn AB = 17,3 kn BC 30o AB W = 10 kn Dengan metoda analitis: Σ FH = -10 + CB sin 30 = 0 CB = 20 kn ΣFv = -AB + CB cos 30 = 0 AB = 17,3 kn

KESEIMBANGAN y E 4 3 30o 20 kn C y D x Tinjau keseimbangan di titik C Dengan metoda analitis: ΣFv = -20 sin 30 + CE x 4/5 = 0 CE = 12,5 kn ΣFH = -20 cos 30 CE x 3/5 + CD = 0 CD = 24,8 kn E 4 5 3 CE x 3/5 20 cos 30 CE x 4/5 C 20 sin 30 D x 20 kn

KESEIMBANGAN Sistem multi gaya Sistem multi gaya disederhanakan menjadi satu gaya resultan dan dua gaya reaksi tumpuan. Gaya-gaya eksternal yang bekerja pada struktur harus digantikan oleh satu gaya yaitu gata resultannya. Sehingga sistem multi gaya bisa disederhanakan menjadi sistem tiga gaya. Resultan Reaksi tumpuan Reaksi tumpuan

INTERNAL FORCES Axial Forces P P Compression ( - ) P P Tension ( + )

INTERNAL FORCES Shear Force P R R

INTERNAL FORCES Moment P +++ R AV R BV

STRUKTUR RANGKA BATANG Asumsi: Terdiri dari batang-batang struktur yang dihubungkan satu sama lain dengan sendi tanpa ada pergesekan Gaya-gaya bekerja pada titik-titik simpul Gaya yang bekerja pada titik simpul didistribusikan ke anggota rangka batang menurut sumbu batang Jika gaya batang menyebabkan batang bertambah panjang, batang tersebut menahan gaya tarik (positif), dan sebaliknya, jika gaya batang menyebabkan batang bertambah pendek, batang tersebut menahan gaya tekan (negatif) Perubahan panjang akibat gaya yang bekerja diabaikan

Ciri-ciri rangka batang yang stabil Stabil Tidak Stabil

Ketentuan untuk Rangka Batang Jika ditambahkan titik simpul sebanyak = s Dibutuhkan tambahan batang (n) = 2 x s Jika jumlah titik simpul = j, maka tambahan titik yang baru = j - 3 Banyaknya batang tambahan = 2 x ( j 3 ) Jumlah batang total (m) = 3 + 2 x ( j 3 ) = 2j - 3 Pada contoh di atas, m = 2 x 7 3 = 11

Cara Perhitungan Rangka Batang Keseimbangan titik simpul {analitis (method of joint) dan grafis (Cremona)} Metode potongan {analitis (Ritter) dan grafis (Culman)}

Cremona P 3 3 P 1 1 3 2 P 1 1 P 2 2 1 P 2 P 2 P 3 P 1 3 2 P 3 P 3 P 2 2 1 P 1 3

1 A 1 A 2 A 3 T 2 D T 1 D 2 1 T 3 2 A 4 B 1 B 5 2 B 6 3 B 4 R A D 2 B 2 T B D 2 1 1 D 1 4 3 7 B 2 A 1 R B A 2 B 4 A 3 B3 B 3 No No. Batang Gaya Batang 1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 B1 6 B2 7 B3 8 B4 9 T1 10 T2 11 T3 12 D1 13 D2 -( ) -( ) -( ) -( ) +( ) +( ) +( ) +( ) -( ) +( ) -( ) -( ) -( ) A 4

A 2 A 3 A 1 T 2 D T 1 D 2 1 T 3 A 4 B 1 B 2 B 3 B 4 x x x x R A R B A 2 M 1 = 0 ( x) ( P x) ( B2 y) = 0 R A 1 D 1 y x B 2 R A

A 2 A 3 A 1 T 2 D T 1 D 2 1 T 3 A 4 B 1 B 2 B 3 B 4 x x x x R A R B A 2 1 D 1 y x B 2 R A

FORCES RESULTANTE

FORCES RESULTANTE S2 P1 P2 P3 P4 P5 S6 S3 S5 P1 S4 P2 P3 P4 S1 R S1 S2 S3 S4 S5 S6 O P5

FORCES COMPONENT P1 P2 R Av R Bv

FORCES COMPONENT P1 R Av R Bv P1 R P2 S1 O

FORCES COMPONENT P1 P2 R Av R Bv P1 P2 R S2 S1 S3 O S1 S2 S3

FORCES COMPONENT S1 C P1 P2 S3 R Av R Bv P1 P2 R S2 S1 S3 O C S1 S2 S3 R AV C S1 C R BV S3

RESULTAN GAYA a s1 s2 b s3 S a b c d e s4 c R s4 s5 s3 d s5 s2 e s6 s6 s1

a b S a b c d e c R d e