Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

dokumen-dokumen yang mirip
SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND ESTIMATION PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK (Hasil Penelitian)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

MULTI-BLOB TRACKING PADA CITRA VIDEO MENGGUNAKAN KALMAN FILTER, STUDI KASUS: MULTITOUCH

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan dan Pengujian Piranti Pemantauan Visual untuk Menentukan Volume Lalu Lintas

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

1BAB I. 2PENDAHULUAN

Object Tracking Berbasis Background Substraction dan Kalman Filter. Kata kunci: object tracking, Kalman filter, Substraction background.

Sistem Penghitung Jumlah Objek di Jalan Raya Menggunakan Background Subtraction dan Tracking

Menggunakan Pattern-Matching Untuk Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas

Klasifikasi Kendaraan Menggunakan Gaussian Mixture Model (GMM) dan Fuzzy Cluster Means (FCM)

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

ROBOT MOBIL DENGAN SENSOR KAMERA UNTUK MENELUSURI JALUR PADA MAZE

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

Tidak ada tepat satu teori untuk menyelesaikan problem pengenalan pola Terdapat model standar yang dapat dijadikan teori acuan

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

Implementasi Sistem Pendeteksi Gerakan dengan Motion Detection pada Kamera Video Menggunakan AForge.NET

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

Analisa Perbandingan Algoritma Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan Gaussian Mixture Model (GMM) Dalam Mendeteksi Manusia

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

One picture is worth more than ten thousand words

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MOBIL DENGAN OPTICAL FLOW PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

Perbandingan Pewarnaan Citra Grayscale Menggunakan Metode K-Means Clustering dan Agglomerative Hierarchical Clustering

III. PERANCANGAN SISTEM Flowchart Proses System Berikut ini adalah gambaran umum sistem yang akan dibangun pada Tugas Akhir ini.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Aspek Penerapan Video Segmentasi Sebagai Sistem Pendeteksi Pelanggaran Lalu Lintas

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam aplikasi seperti digunakan untuk sistem pengawasan (monitoring

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PERANCANGAN DAN PROTOTYPING SISTEM PEMANTAU LALU LINTAS BERBASIS VIDEO PROCESSING DALAM MENDUKUNG INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEM

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI

3 BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI METODE ADAPTIVE BACKGROUND EXTRACTION UNTUK PENGHITUNG KEPADATAN LALU LINTAS MELALUI FILE VIDEO DENGAN ALGORITMA GAUSSIAN MIXTURE MODELS

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

BAB 3 PENGENALAN KARAKTER DENGAN GABUNGAN METODE STATISTIK DAN FCM

Gambar 4.1 Diagram Percobaan

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

Indonesia Symposium On Computing 2015 ISSN : Ade Romadhony 1, Hamdy Nur Saidy 2, Mahmud Dwi Sulistiyo 3

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

PENGHITUNGAN KEPADATAN KENDARAAN DI JALAN TOL MENGGUNAKAN METODE GAUSSIAN MIXTURE MODEL DAN KALMAN FILTER

Sistem Penangkap Citra Pelanggaran Lampu Merah

PENERAPAN HAND MOTION TRACKING PENGENDALI POINTER PADA VIRTUAL MOUSE DENGAN METODE OPTICAL FLOW

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Operasi Titik Kartika Firdausy

DETEKSI KEBAKARAN PADA VIDEO BERBASIS PENGOLAHAN CITRA NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh Pambudi Raharjo

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV

Analisa Gerakan Manusia Pada Video Digital

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengembangan Prototype Sistem Untuk Manajemen Lahan Parkir Dengan Jaringan Sensor Kamera Nirkabel

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 61-66

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SISTEM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS KERAMIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOG DAN PREWITT

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

Analisa dan Perancangan Sistem Deteksi Cacat Produksi

SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL

Transkripsi:

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter Roslyn Yuniar Amrullah 7406040026 Abstrak Computer Vision merupakan disiplin ilmu perpanjangan dari pengolahan citra digital dan kecerdasan buatan. Tujuan dari Computer Vision adalah meniru fungsi mata dan otak pada manusia atau human vision. Salah satu proses yang penting dalam menghasilkan kemampuan setara human vision adalah pengenalan benda. Untuk mengenali objek dalam suatu video, dilakukan pemrosesan segmentasi dan deteksi terlebih dahulu. Untuk mengenali objek yang telah terdeteksi, metode yang digunakan adalah Decision Tree berdasarkan komposisi banyaknya pixel dalam satu objek terdeteksi. Sedang untuk pelacakan objek menggunakan metode Kalman Filter yang berupa estimator rekursif. Kata kunci pengolahan citra digital, computer vision, pengenalan benda, segmentasi, deteksi, kalman filter. I. PENDAHULUAN Dalam proyek ini, tugas utama yang diperlukan adalah segmentasi, deteksi, pelacakan, pengenalan, dan penghitungan. Keadaan jalan yang diproses adalah jalan yang lebar di saat keadaan tidak terlalu padat. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar haruslah tidak bergerak. Proyek ini memiliki empat kemampuan yaitu mendeteksi sebuah objek baik yang bergerak yang terlihat di video, melacak pergerakan setiap objek yang terdeteksi di dalam video, mengenali setiap objek yang terdeteksi ke dalam satu jenis benda di antara mobil atau sepeda motor, serta menghitung jumlah setiap objek yang masih terlacak di dalam video dan mengelompokkan perhitungan berdasarkan jenisnya. Dalam prosesnya, proyek ini menggunakan tiga metode utama untuk segmentasi, deteksi, dan pelacakan. Tujuan utama adalah bagaimana agar ketiga metode ini bisa berjalan dengan baik saling berdampingan. Metode yang paling utama dan paling penting adalah metode segmentasi yang sangat berpengaruh untuk proses-proses selanjutnya.

II. III. RUMUSAN MASALAH Gambar yang ditangkap oleh kamera akan memiliki tingkat kompleksitas yang sangat tinggi dan memiliki banyak aspek di dalamnya yang masing-masing membutuhkan perhatian khusus. Pertama, latar belakang akan sangat kompleks karena berupa keadaan suatu jalan. Kedua, akan ada banyak objek terlihat dalam satu waktu dengan ukuran, bentuk, serta posisi yang berbeda-beda dan sistem harus dapat mengenali objek-objek tersebut ke dalam suatu jenis benda secara tepat. Posisi dan jumlah objek yang terlihat tidak menentu dan itu akan menjadi suatu tantangan bagaimana melacak pergerakan masing-masing objek. SOLUSI DAN ALGORITMA Untuk mengatasi tantangan-tantangan di atas, solusi yang digunakan direpresentasikan dalam diagaram berikut: Gambar 3.1 Framework dari sistem 1. Object Detection Deteksi objek menggunakan metode deteksi blob yaitu mendeteksi kumpulan titik-titik pixel yang memiliki warna berbeda (lebih terang atau lebih gelap) dari latar belakang dan menyatukannya dalam suatu region. Dalam buku tugas akhir ini, warna latar belakang ditentukan berwarna hitam sedang warna objek terdeteksi ditentukan berwarna putih (lebih terang). Dalam deteksi blob, algoritma yang dipakai adalah algoritma growing regions. Algoritma ini digunakan untuk menemukan blob di dalam gambar dan bisa diaplikasi di sequence image. Konsep dari

algoritma ini adalah menampilkan image sebagai matrix dengan nilai pixel dan nilai garis yang sudah pasti. Contohnya, jika image adalah image grayscale, setiap pixel dari image tersebut pastilah memiliki nilai yang mengindikasikan tingkat kecerahan dari image tersebut pada titik pixel tersebut. Dalam algoritma growing regions ini, image yang dipakaii adalah dalam format binary. Frame yang diolah dengan algoritma ini adalah frame asli dan frame hasil segmentasi yang dalam tipe binary. Algoritma growing regions tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Gambar 3.2 Pemeriksaan blob per garis dari suatu image Gambar di atas adalah contoh penerapan algoritma growing regions padaa image dengan ukuran 6x4 pixel. Gambar sebelah kiri adalah keseluruhan image yang telah disegmentasi (warna hitam merupakan background dan warna putih merupakan foreground). Setiap titik pixel image dalam tinggi (height) dianggap sebagai garis image. Gambar di sebelah kanan adalah proses penerapann algoritma growing regions. 2. Object Tracking Pelacakan objek menggunakan metode Kalman Filter yang merupakan estimator rekursif. Untuk menggukan Kalman Filter pada proses pelacakan, diasumsikan pergerakan objek antarframe adalah konstan. Setiap objek yang dilacak dinyatakan dengan atribut- yang atributnya seperti posisi, tinggi, lebar, kecepatan, atau ukuran secara kolektif disebut sebagai status dari objek tersebut. Metode Kalman Filter menggunakan informasi dari objek terdeteksi di suatu frame dan status objek tersebut di frame sebelumnya untuk membuat suatu perkiraan dari status baru objek tersebut. Sebagai perumpamaan, mengetahui posisi dan kecepatan dari

suatu mobil pada frame sebelumnya bisa digunakan untuk mendapatkan perkiraan kasar dari posisi mobil di frame setelahnya. Gambar 3.3. Visualisasi skema pelacakan objek Pada gambar di atas, setiap lingkaran mewakili objek-objek terdeteksi. Identitas objek pada frame t di gambar tersebut diketahui dengan mengamati frame sebelumnya yaitu frame t-1. Pada frame terbaru t+1, identitas dari objek tidak diketahui dan harus ditentukan dengan mengamati objek pada frame sebelumnya. 3. Object Recognition Pada tahap ini, setiap objek yang dideteksi akan diklasifikasi ke salah satu antara dua jenis objek yang sudah didefinisikan yaitu mobil dan sepeda motor. Untuk melakukan klasifikasi pada objek yang terdeteksi digunakan pohon keputusan (decision tree) berbasis pada hierarchical classifier. Dalam penentuan jenis menggunakan tree ini banyak pixel digunakan sebagai bahan pengujian. Proses ini menggunakan tes sederhana dan cepat untuk mengklasifikasi objek ke dalam satu jenis tersendiri. Gambar 3.4 Pengenalan objek dengan metode hieararchical clustering berdasarkan banyak pixel

Decision tree tidak memungkinkan untuk menemukan jenis baru. Jumlah pixel acuan ditentukan terlebih dahulu berdasarkan perkiraan rata-rata batas jumlah antara pixel mobil dan pixel sepeda motor. 4. Object Counting Pada tahapan ini, akan dilakukan penghitungan objek terdeteksi dan terklasifikasi. Untuk membantu proses penghitungan, ditentukan sebuah frame boundary yang melingkupi area jalan raya yang akan dilalui objek kendaraan terdeteksi. Jika suatu objek telah terlacak dan dikenali jenisnya, maka nilai penghitungan pada jenis itu akan bertambah satu angka. Penghitungan ini akan ditampilkan dalam satu tabel yang berisi hasil penghitungan objek yang bisa dihitung. IV. HASIL DAN ANALISA Pengujian dilakukan terhadap urutan frame untuk mengetahui ketepatan sistem dalam memproses jenis objek tersebut. Berikut adalah sample data yang digunakan dalam pengujian. Pengujian ini dilakukan terhadap objek mobil. Dalam sample berdurasi 5 detik. Objek berada dalam frame t hingga frame t+2: Gambar 4.1 Data Input Frame t sampai Frame t+2 Proses segmentasi dilakukan dengan Metode Gaussian Background Model. Metode ini sangat handal untuk memproses segmentasi pada benda bergerak dengan mengabaikan faktor lain kecuali gerakan benda tersebut. Berikut adalah hasil segmentasi dari data input di atas: Gambar 4.2 Hasil Segmentasi Frame t sampai Frame t+2

Proses segmentasi berhasil dengan baik pada objek di kelima contoh frame. Objek tersegmentasi berwarna putih sedang latar belakang berwarna hitam dan noise diberi warna abu-abu untuk membedakan dari kumpulan pixel yang berpotensi sebagai objek. Proses deteksi menggunakan Metode Growing Region berdasarkan hasil pada proses segmentasi sebelumnya berhasil mendeteksi objek pada frame tanpa kesalahan. Gambar 4.3 Hasil Segmentasi Frame t sampai Frame t+2 Objek terdeteksi adalah yang berada dalam kotak berwarna kuning. Proses pelacakan pada percobaan kedua berjalan dengan baik. Objek berhasil terlacak sebagai satu benda sejak frame awal hingga frame akhir. Gambar 4.4 Hasil Pelacakan Objek Frame t Frame t+4 Proses pengenalan menggunakan decision tree sederhana karena hasilnya diharapkan cepat dan tidak terlalu memakan waktu komputasi. Pengujian terhadap data sample objek pada Frame t hingga Frame t+2 ditunjukkan pada tabel kesesuaian di bawah ini:

Tabel 4.1 Pengujian Terhadap Objek Mobil dalam Image Sequence Gambar Objek Jenis Kesesuaian Car Ok Car Ok Car Ok Hasil pengujian menunjukkan metode decision tree yang digunakan dapat dengan tepat mengenali objek sebagai mobil. Hasil penghitungan objek disajikan dalam tabel: Tabel 4.2 Hasil penghitungan objek Percobaan 1 Jenis Jumlah Current 1 Car 1 Motorcycle 0 V. KESIMPULAN Pada proses segmentasi dan pelacakan tidak semua data akan memberikan hasil baik dan sempurna. Metode Gaussian Background Model dan Metode Kalman Filter membutuhkan data dengan objekobjek yang jelas terpisah antara satu sama lain karena mudahnya terjadi error pada metode tersebut jika terjadi suatu kondisi di mana objek-objek saling berdekatan. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Troni, G. & Sznitman, R. (2008). Computer Vision Final Project Report. [2] Funk, Nathan (2003). A Study of The Kalman Filter applied to Visual Tracking. Canada: University of Alberta. [3] Welch, G. and Bishop, G. (2001). An Introduction to Kalman Filter. Chapel Hill: University of North Carolina.

[4] Young, Min Kim (2009). Object Tracking in Video Sequence. [5] Gonzales, R.C and Woods, R.E. (2002). Digital Image Processing Second Edition. Prentice Hall, New Jersey [6] Stauffer, C. and Grimson, W.E.L (1999) Adaptive Background Mixture Model for Real-time Tracking. Cambridge: Massachusetts Institute of Techonology. [7] Wauthier, Fabian (2001). Motion Tracking. From: http://www.cs.berkeley.edu/~flw/tracker.