PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

BAB I PENDAHULUAN I-1

PERENCANAAN MESIN PEMERAS SANTAN KAPASITAS 18 KG/JAM SKRIPSI

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

PERENCANAAN MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK DENGAN KAPASITAS SAMPAI 30 KG/JAM SKRIPSI

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

PERANCANGAN MESIN PEMUTAR GERABAH DENGAN KEKUATAN TUMPUAN MAKSIMAL 16 KG

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Tugas Akhir RM 0504 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK PADA RUMAH TANGGA. Oleh : Ellza Gita Wardhany ( )

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

MODIFIKASI MESIN PENANAM BIBIT PADI MANUAL DENGAN TRANSMISI RANTAI PENGGERAK MOTOR BENSIN 1.8 HP

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :

VARIASI DIAMETER PULLEY YANG DIGERAKKAN PADA MESIN PENCACAH CENGKEH

PERANCANGAN MESIN PENCACAH CENGKEH UNTUK HOME INDUSTRY DI KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING GABAH DAN PEMUTIH UNTUK SKALA RUMAH TANGGA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS DAN HASIL PERAJANGAN PADA ALAT PERAJANG SINGKONG

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan V-belt yang sesuai. Ditimbang kertas bekas sebanyak 3 kg3 Kg. Dihidupkan mesin untuk mengoprasikan alat

Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging dan Pengaduk Adonan Bakso

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

Lampiran 1. Analisis Kebutuhan Daya Diketahui: Massa silinder pencacah (m)

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

Mulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat

PERENCANAAN MESIN PENGADUK, DAN PENCETAK ADONAN MIE

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS SINGKONG UNTUK MEMBUAT KRIPIK DENGAN METODE VDI 2221

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya dengan bercocok tanam.tanah Indonesia yang subur dan iklimnya yang tropis

MESIN PEMISAH DAN PEMBERSIH BIJI-BIJIAN / BUTIRAN SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN BURUNG OLAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Mesin Pengupas Kulit Kentang

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

JURNAL PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 300 KG/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

kesibukan dan aktifitas, sehingga memaksa seseorang untuk mengerjakan sesuatunya dengan mudah dan nyaman. Karena dengan begitu tenaga dan waktu tidak

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

PEMBUATAN MESIN PENYAYAT KULIT HASIL SAMAKAN UNTUK BAHAN BAKU SEPATU *

MESIN PERAJANG SINGKONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perekonomian nasional sejak terjadinya krisis moneter masih belum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Rancang Bangun

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

PERANCANGAN MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT SKALA LABORATORIUM. Jl. PKH. Mustapha No. 23. Bandung, 40124

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

pembentukan material dengan model lingkaran penuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. A. Kajian singkat dari Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak 1. Rumput gajah ( Pennisctum purpureum)

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

Rancang Bangun Mesin Pengupas Kulit Kopi RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT KOPI

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

RANCANG BANGUN MESIN PARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA DENGAN MOTOR LISTRIK 220 VOLT

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Transkripsi:

Abstrak PEMBUATAN MESIN PARUT NANGKA MUDA UNTUK PRODUKSI MEGONO Rofarsyam Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto,S.H.,Tembalang, KotakPos 6199/SMG, Semarang 503293 Telp. 024-7473417, 024-7466420 (hunting), Fax. 024-7472396 Pencacahan nangka muda pada pembuatan megono masih terbilang manual, menggunakan peralatan tradisional seperti parang. Penggunaan cara manual ini menghabiskan banyak waktu, kapasitas yang di capai 30,7 kg/jam, kehigienisan kurang, dan tingkat keamanan relatif kecil, serta kualitas hasil cacahan tidak seragam bervariasi antara 4 3 mesh. Pembuatan mesin parut nangka muda dirancang menggunakan penggerak motor listrik 1.5 HP, dengan mekanisme transmisi dan proses kerja mengadopsi mesin parut kelapa. Mesin hasil penelitian ini dapat meningkatkan kapasitas 10 kali lebih besar dari cara manual, yaitu 307 kg/jam. Hasilnya relatif higienis dan keamanan terjamin. Kualitas cacahan seragam sesuai dengan ukuran yang dikehendaki pada ukuran 6-5 mesh.. Kata kunci : Megono, Nangka muda, Mesin Parut, Motor listrik 1.5 HP 1. Pendahuluan Buah nangka adalah buah berdaging serat yang memiliki bau dan rasa yang khas. Buah ini umumnya dikonsumsi di beberapa negara Asia seperti Indonesia, Sri Lanka, dan Bangladesh. Daging buah nangka mempunyai zat tepung, dan buah ini juga dikenal bermanfaat bagi kesehatan. Buah nangka merupakan sumber makanan yang kaya vitamin A, C, thiamin, kalium, kalsium, riboflavin, zat besi, niasin, dan seng. Buah ini juga mempunyai serat yang rendah kalori sehingga baik untuk pasien penyakit jantung (wahyukurniawan,web.id). Dewasa ini Buah nangka tidak hanya bisa dimakan begitu saja, bisa juga diolah menjadi berbagai olahan, salah satunya adalah nasi megono. Nasi megono adalah olahan nangka muda yang dicacah dengan ukuran 4 mm x 3,7 mm x 3,5 mm, atau dalam ukuran mesh 6 (Endar, 2014). Proses yang dilakukan oleh pelaku industri megono masih dengan cara manual,yaitu mencacah nangka dengan parang, sehingga kapasitas yang di capai maksimal 30,7 kg/jam. Produk yang dihasilkan tidak seragam, ukuran cacahan bervariasi antara 4 3 mesh. Tingkat keamanan menghawatirkan, karena parang mengarah pada jari tangan saat proses pencacahan (Endar, 2014). Proses tersebut dirasakan kurang efisien, oleh karena itu perlu ada perbaikan secara mekanis, agar kapasitas yang dihasilkan bisa maksimal, produk yang dihasilkan seragam, dan keamanan terjamin. Untuk membuat mesin yang dimaksud agar mencapai tujuan perlu menerapkan mesin pemarut nangka muda yang mengadopsi mesin parut kelapa. Tetapi perbaikan secara mekanis, selain mempertimbankan karakteristik nangka muda yang berbeda dengan kelapa, perlu juga mempertimbangkan permasalahan dan batasan-batasan yang dihadapi industri rumah tangga yang dimaksud. Pertimbangan yang dimaksud adalah kemampuan minim investasi dan biaya operasional dalam penggunaan mesin. (Gildan, 2014) Kapasitas pemarutan nangka muda pada mesin parut kelapa hasil pengujian sebesar 60 kg/jam dengan kualitas ukuran antara 18 16 mesh, sehingga mesin parut kelapa ini ditinjau dari kualitas hasil parutan yang tergolong halus, tidak cocok untuk pencacahan nangka muda. (Gildan, 15

2014) menyimpulkan mekanisme mesin parut tersebut dapat dijadikan acuan dalam pembuatan mesin pencacah nangka muda, tetapi perlu perbaikan mekanisme rotor serta mata parut yang sesui dengan karakteristik nangka muda agar mampu menghasilkan ukuran cacahan mencapai mesh yang diinginkan. Keberhasilan pembuatan mesin pencacah nangka muda ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas hasil pemarutan, sehingga peluang pasar menjadi lebih besar dan pada akhirnya bernilai ekonomis. 2. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan pembuatan mesin parut nangka muda, maka dilakukan langkah sebagai berikut: Observasi lapangan pada industri megono di Pekalongan, guna mengumpulkan data proses produksi pencacahan nagka muda. Pengujian pemarutan nagka muda pada mesin parut kelapa. Tujuan utama untuk analisa kualitas hasil pemarutan. Kedua analisa mekanisme proses pemarutan, yaitu kapasitas, kualitas, dan termasuk ukuran hasil parutan. Perencanaan rotor parut dan mata parut yang sesuai dengan karakteristis nangka muda, agar hasil parutan berupa cacahan Pembuatan komponen mesin, rotor dan mata parut serta kerangka mesin Perakitan, proses assembling sesuai dengan langkah pemasukan dan pengeluaran hasil parutan Pengujian mesin yang telah di buat guna mengetahui hasil dari rancangan apakah telah mencapai tujuan. Tolok ukur keberhasilan penelitian adalah jika mesin parut nangka muda yang dihasilkan dapat meningkatkan kapasitas 16 lebih besar dari 31,7 kg/jam dan kualitas cacahan seragam sesuai dengan ukuran yang lazim di industri megono, yaitu mencapai ukuran 6 mesh. Pengukuran kualitas hasil rajangan menggunakan standar MESH, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 (muslimshares.wordpress.com). Tabel 1. Konversi Ukuran MESH Dalam Milimeter U.S MESH MILIMETERS 3 6,730 4 4,760 5 4,000 6 3,360 7 2,830 8 2,380 10 2,000 12 1,680 14 1,410 16 1,190 18 1,000 20 0,841 25 0,707 30 0,595 35 0,500 40 0,400 2.1. Pembuatan Mesin Pencacah Nangka Muda Pembuatan mata parut agar hasil parutan berupa cacahan nangka muda, maka mata parut dikonstruksi kantilever pada rotor dengan ukuran lebar dan panjang mencapai ukuran 6 mesh, lihat nomor gambar 1 pada Gambar 1. Rotor dan mata parut dibuat dari bahan galvanis guna menjaga hasil parutan yang higines. Penggerak motor listrik 1,5 HP dengan transmisi menggunakan sabuk puli. Sabuk puli menghubungkan puli motor ke puli rotor. Pada rotor terpasang mata parut, lihat nomor gambar 1 pada Gambar 1. Hoper

dan saluran keluaran agar terjaga higines dibuat dari bahan plat galvanis, lihat nomor gambar 2 dan 3 pada Gambar 1. Mesin pencacah nangka muda selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1 terdiri dari 4 pandangan yang menunjukkan masingmasing komponen sesuai fungsinya. 2 3 Gambar 1. Mesin Parut/Pencacah Nangka Muda 2.2. Spesifikasi Mesin: Nama : Mesin Parut Nangka Muda Dimensi utama : 760,400,780(mm) Sumber daya : Motor Listrik 1.5 HP, 1420 RPM Kecepatan kerja : 500 s/d 1000 (rpm) Tipe puli : A 1 ϴ 3 dan A 1 ϴ 5 Tipe sabuk : Sabuk V tipe A Tipe pillow block : ASB ball bearing type P206 2.3. Penggunaan Mesin Adapun proses pemarutan nangka muda menjadi hasil cacahan menggunakan mesin hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Periksa setiap bagian apakah mesin siap dioperasikan. 2) Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON pada saklar, setelah steker dihubungkan pada saluran listrik. 1 3) Motor penggerak menggerakan pulli yang menggerakan rotor pemarut melalui transmisi sabuk pulli. 4) Nangka muda yang telah direndam, kemudian dipotong ¼ bagian dan dimasukan kedalam bak mesin. Ukuran 300 mm x 100 mm x 50 mm sebanyak 6 buah potong. 5) Selanjutnya proses pemarutan dilakukan dengan rotor pemarut. 6) Hasil parutan akan keluar ke bak penampung yang diposisikan pada bagian bawah mesin. 2.4. Pengujian Mesin Hasil pengujian pencacahan nangka muda ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Pemarutan / Pencacahan Nangka Muda No Berat Nangka Muda (Kg) Berat Nangka Hasil Parutan (Kg) Waktu Parut (S) Waktu Pemasu kan (S) Kualitas Hasil Pemarutan (Mesh) 1. 3 2.70 21.36 10 6 2. 3 2.67 21.78 10 5 3. 3 2.54 20.45 10 5 4. 3 2.72 21.54 10 6 5. 3 2.80 22.23 10 6 6. 3 2,68 21.78 10 5 7. 3 2,71 21.35 10 6 8. 3 2,70 22.24 10 6 9. 3 2,68 20.46 10 5 10. 3 2,63 21.53 10 5 RATA-RATA 2,68 21,47 10 5,5 Hasil pencacahan atau pemarutan menggunakan mesin ini ditunjukkan pada Gambar 2. Pengukuran dimensi hasil cacahan berkisar antara 6 5 mesh. Hal tersebut dikarenakan proses pemarutan menghasilkan 17

hasil terbaik pada dimensi: Panjang : 4 mm, Lebar : 3,7 mm, Tebal: 3,5 mm x = ( ) = ( ) x = 3,185 [put] Hubungan antara waktu dengan putaran adalah jumlah putaran/menit menggunakankan rumus : n = ( ) Keterangan : t = waktu parut, maka, n 1 = putaran/menit = ( )= Gambar 2. Hasil Cacahan / Parutan Nangka Muda 3. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hubungan berat nangka muda yang dihasilkan dengan waktu pemarutan atau pencacahan, disebut kapasitas mesin yang dapat dihitung dengan rumus : Q = Q = Kapasitas [kg/jam], W = berat hasil parut [kg], t = waktu parutan [jam] Q = kg/det = 5,12 kg/mnt = 306,58 kg/jam Hubungan jumlah putaran dengan panjang nangka yang diparut ditentukan dengan rumus : x = ( ) Keterangan : S = panjang nangka yang diparut total = 6 buah x 300 [mm] D = diameter parut [mm] x = jumlah putaran maka, n 1= 6,272 [put/menit] Gaya Tangensial Parut (Ft) dicari dengan menggunakan rumus : Ft = F + W Dimana : Ft = gaya tangensial parut [N], F = gaya parut [N], W = berat rol parut [N] Besar gaya cacah F didapat dari hasil uji laboratorium sebesar 8,5 [N] (doddy, 2014). Sedangkan berat parut didapat dengan menggunakan rumus : W P = ϴ. v Dimana : W P = Berat rol parut [N], γ = berat jenis bahan parut [kg/m 3 ], v = volume rol parut [m 3 ]. W = γ. v = 2200. 0,0048 = 10,56 [Kg] = 105,6 [N] Sehingga : Ft = 8,5 + 105,6= 114 [N] 18

Daya parutan dapat dihitung dengan rumus : P 3 = Ft.V = Ft.πdn 1 Keterangan : P 3 = Daya Parut [HP], d = diameter parut [m], n = putaran poros [put/min], Ft = gayatangensial parut [N], P 3 = Ft.πdn = 114. (3,14. 0,18. 6,272) = 404 [Watt] P 3 = 0,542 [HP] Perbandingan transmisi menggunakan persamaan, Dengan : n 1 = putaran poros puli 1 (put/menit), n 2 = putaran poros puli 2 (put/menit), d 1 = diameter puli 1 (mm), dan d 2 = diameter puli 2 (mm), n 2 = = = 10,45 [put/menit] Perhitungan Daya Pully 1 menggunakan rumus : P 1 = Ft.V 2 = Ft.πdn 2 = 114.(3,14.0,18.10,45) = 673,323 [watt] = 0,903[HP] Perhitungan Daya Motor menggunakan rumus, Pm = P 1. k (Sularso, 2008) Pm = Daya motor listrik (kw), P 1 = Daya pada pully 1, k = Faktor koreksi = 1,2, maka : Pm = 0,903. 1,2 = 1,008 [HP] Dengan demikian dipilihlah motor listrik yang ada dipasaran yaitu dengan daya Pm = 1,5 [HP] 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Pada pembuatan mesin parut/pencacah nangka muda untuk produksi megono dengan penggerak motor listrik 1.5 HP dapat disimpulkan bahwa: 1) Mesin memiliki kapasitas yang relatif besar, yakni mencapai 307 [kg/jam], 10 kali lebih besar dari cara manual. 2) Hasil cacahan atau parutan nangka muda pada ukuran yang seragam antara 6 5 mesh. Ukuran ini sesuai dengan ukuran yang lazim pada pelaku industri 3) Pengoperasian mesin dan perawatan serta perbaikan mesin relatif mudah, karena bentuk dan cara kerja mesin yang relatif sederhana, termasuk keamanan operator sangat terjamin. 4.2. Saran Berikut saran yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin pencacah nangka muda kedepan: 1) Bahan untuk rotor dan mata parut harus higienis, sebaiknya dari bahan stainless steel 2) Membuat mekanisme pendorong agar nangka muda dapat dengan mudah menuju mata parut pada rotor, sehingga semua nangka muda dapat tercacah. 3) Membuat konstruksi mesin mempunyai roda agar mesin mudah dipindah tempatkan. 19

5. Daftar Pustaka Doddy Suharto, 2014, Pengujian gaya Rajang nangka muda. Laboratorium Teknik Politeknik Negeri Semarang Endar Noviantono Putra, 2014, Pengujian mesin parut kelapa terhadap nangka muda di sentra pengrajin pasar Jati Banyumanik dan Jati Ngaleh Semarang. Laporan (2) Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Gildan Alghofiqi, 2014, Pengujian mesin parut kelapa terhadap nangka muda di sentra pengrajin pasar Pekalongan dan Cilacap Jawa Tengah. Laporan (2) Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Sularso, dan Kiyokatsu Suga, 2008, Dasar Perancangan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. muslimshares.wordpress.com wahyukurniawan,web.id. id.wikipedia.org 20