BAB V KESIMPULAN. kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TELAAH KONSEPTUAL. Penelitian tentang perempuan etnis Tionghoa muslim belum

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB V PENUTUP. terjadi tiga macam kekerasan, meliputi kekerasan psikis, fisik, dan. penelantaran rumah tangga namun kekerasan psikis lebih dominan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan serta perhatiannya terhadap dunia realitas yang berlangsung tiap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa. kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. 1. Kepribadian tokoh perempuan dalam novel. seorang gundik.ibunda Sanikem berkepribadian cantik, pandai merawat diri

SUAMI IBU, SUAMI SAYA FIKSI PATRIARKIS DJENAR MAESA AYU OLEH: MARIA ULFAH NIM: A1B102019

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi yang tinggi, yang terbukti dari karya-karyanya yang menarik dan banyak

I. TINJAUAN PUSTAKA. kekerasan itu tidak jauh dari kebiasaan kita. Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 23 Tahun

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wacana merupakan salah satu kata yang sering digunakan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Sumarah karya Tentrem Lestari dapat diambil simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekerasan terhadap sesama manusia, sumber maupun alasannya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perselingkuhan sebagai..., Innieke Dwi Putri, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa menangani masalahnya dapat mengakibatkan stres. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi menyampaikan ide-ide atau gagasan-gagasan seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

Kalender Doa Proyek Hana SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muncul dan mengemuka. Barangkali, isu perempuan menjadi isu yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA

ANALISIS KEBIJAKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONTEK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA PEMBANGUNAN NASIONAL DI KAB.

Kalender Doa Proyek Hanna Mei 2013 Berdoa Untuk Pengantin Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah berhasil dikumpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

PERSPEKTIF GENDER DALAM UNDANG-UNDANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Wahyu Ernaningsih

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan pengertian sebagai tindakan atau serangan terhadap. menyebabkan penderitaan dan kesengsaraan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya menikah. Pada hakikatnya pernikahan adalah ikatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bermacam-macam, seperti politik, keyakinan agama, rasisme dan ideologi

PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA DALAM DIMENSI SOSIAL DAN UPAYA MENGATASINYA. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian kebermaknaan hidup dapat diartikan lebih luas sebagai usaha manusia

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. gender. Kekerasan yang disebabkan oleh bias gender ini disebut gender related

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CITRA WANITA TOKOH UTAMA NOVEL 5 KELOPAK MAWAR BERBISA KARYA RIA JUMRIATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. diketahui bahwa ketiga subjek mengalami self blaming. Kemudian. secara mendalam peneliti membahas mengenai self blaming pada

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebenarnya bukan hal yang baru

Penokohan Karakter Utama dalam novel Kunjungan Nyonya Tua dan Perempuan di Titik Nol

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB IV. A. Analisis tentang Ketentuan Aborsi dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan dan keadaan sosial masyarakat baik secara langsung maupun tidak

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PEMERKOSAAN,PERBUDAKAN SEKSUALITAS

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

SKRIPSI PEREMPUAN DALAM FILM 7 HATI 7 CINTA 7 WANITA (Analisis Semiotik Ketidakberdayaan Perempuan Dalam Film 7Hati 7Cinta 7Wanita)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat karya sastra berangkat dari fenomena-fenomena sosial, politik, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oktober Berdoa Untuk Wanita Di Seluruh Dunia

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

FEBRUARI Berdoa untuk Mengakhiri Pernikahan Anak-anak

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Pada Kumpulan Cerpen Memotret Perempuan karya Hapie Joseph Aloysia terdapat kecenderungan permasalahan yang selaras dengan kritik sastra feminis, yaitu kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini menceritakan realitas kehidupan perempuan yang menjadi korban laki-laki yang mengakibatkan penderitaan, penghinaan, bahkan penyiksaan, yang mengakibatkan tekanan hidup yang sangat menyedihkan, ancaman pembunuhan, akan adanya paradigma cengeng untuk perempuan yang selalu menjadi sumber inspirasi segalanya. Tokoh utama, penderitaan, paksaan, penghinaan, emosi dan keputusasaan sekaligus cinta. Pada Kumpulan Cerpen Memotret Perempuan terlihat juga unsur feminis liberal karena tokoh utama perempuan yang digambarkan, telah memahami prinsip-prinsip feminisme ini yang menyadari bahwa walaupun ia anak seorang sundal namun juga bisa berbuat lebih baik, dengan menempuh pendidikan S2 di Kanada, ia memiliki tujuan hidup yang diperlakukan secara layak dan dihargai. Apa yang diharapkan tokoh tersebut sejalan dengan apa yang diinginkan pengarang yang memiliki faham feminisme liberal. Menurut Tong (2004:22) yang menyatakan bahwa apa yang diinginkan perempuan adalah seorang manusia utuh (personhood). Perempuan adalah suatu tujuan, suatu agen bernalar, yang harga dirinya ada dalam kemampuannya untuk menentukan nasibnya sendiri. Feminisme liberal yang menuntut adanya keadilan atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang ekonomi, 94

95 pendidikan dan politik. Tokoh tersebut bertujuan untuk mencapai kesejatian seorang perempuan sebagai manusia yang utuh (personhood) sama seperti laki-laki. Tokoh utama perempuan dalam Kumpulan Cerpen Memotret Perempuan mengalami ketidak adilan, dihina karena anak seorang sundal. Namun karena menempuh pendidikan S2 di Kanada dan sampai selesai sehingga memperoleh nilai cumlaude yang akhirnya dapat bekerja sebagai advokat setelah kembali ke negaranya. Tokoh utama perempuan dapat bangkit menjadi manusia utuh yang dapat menyelesaikan persoalan tersebut ia memperoleh pendidikan tinggi setara dengan laki-laki. Penulis menunjukkan kematangan dan kedewasaan dalam menulis fiksi, bertransformasi dengan progresif dalam gaya bahasa dan pilihan kata dia menemukan olah rasa dan olah kepekaan untuk melihat kaumnya dari sudut kejahatan, kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki dan ketabahan, kesabaran perempuan akan memberikan solusi dari setiap konflik. Membuat semakin menyadarkan si pembaca tentang dinamika kompilatif antara kekuatan, keeleganan, ketabahan dan kesabaran hati yang melekat pada perempuan. Hasil identifikasi tokoh dari kelima sampel cerpen sebagai berikut: a. Cerpen Memar Hati Seorang Perempuan. Dalam cerpen Memer Hati Seorang Perempuan terdapat tokoh Aku yang menjadi tokoh utama dan merupakan tokoh perempuan. Tokoh Suami merupakan

96 tokoh yang bersikap kontra feminis karena membuat tokoh Aku menderita akibat tekanan yang sangat berat dari suaminya shingga tidak membuat bahagia. Bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan adalah kekerasan psikis / mental karena dia mengalami tekanan yang sangat berat yang dilakukan oleh suaminya sendiri. Diksi yang menekankan perempuan sebagai the second sex terkutip dari penggunaan diksi pemuas laki-laki. Wanita penghibur merupakan diksi memaksa, melayani dapat dimaknai sebagai aktivitas seksual yang sering diasumsikan sebagai tindakan yang merujuk laki-laki sebagai subyek dan perempuan sebagai obyeknya. Seksisme bahasa bekerja dalam penggunaan diksi melayani karena diksi tersebut harus memposisikan laki-laki sebagai subyek. Kalimat perempuan melayani laki-laki /sebagai wanita penghibur adalah kalimat yang lazim digunakan dalam masyarakat pemakai bahasa. Berdasarkan pemakaian diksi tersebut memberikan makna bahwa laki-laki sering menjadi subyek dominan dalam seluruh tindakan yang merujuk pada keaktifan salah satunya dalam aktivitas seksual, sedangkan perempuan didalam budaya patriarki diklaim sebagai obyek yang menerima tindakan dari pihak laki-laki atau berlaku pasif. Obyektivitas perempuan versus laki-laki secara detail akan diungkapkan dalam analisis perempuan sebagai obyek pasif dan laki-laki sebagai subyek aktif. Menunjuk pada pemilihan diksi untuk menyebut perempuan sebagai obyek seksual laki-laki. Diksi memuaskan bermakna perempuan menjadi alat pemuas kebutuhan laki-laki dalam hal seksual. Diksi bermakna serupa yang menunjukkan perempuan adalah alat pemuas. Perempuan

97 adalah pemuas laki-laki ketika laki-laki membutuhkannya merupakan obyek pemuas kebutuhan seksual laki-laki. b. Cerpen Jangan Panggil Aku Perempuan Jalang. Dalam cerpen Jangan panggil Aku Perempuan Jalang tokoh utama Aku adalah tokoh perempuan berparas cantik. Tokoh Ibu adalah tokoh perempuan merupakan tokoh utama yang bersikap kontra feminis karena menjadi pelacur adalah perbuatan yang tidak baik dan tidak berguna bagi masyarakat. Tokoh Aku adalah seorang anak pelacur yang dianggap hina yang dilahirkan dari rahim seorang sundal. Tokoh Nenek adalah tokoh tambahan dan merupakan tokoh perempuan. yang bersikap profeminis karena mengasuh, menyekolahkan tokoh Aku. Tokoh Bos Johan adalah tokoh tambahan dan merupakan tokoh laki-laki yang bersikap pro feminis karena membuat tokoh Ibu dan tokoh Aku/anak mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bos Johan juga menyekolahkan anak ibu ke Kanada sampai S2 Tokoh Aku adalah tokoh perempuan merupakan tokoh utama yang bersikap profeminis karena berbuat baik pada tokoh tambahan. Tokoh Mantan istri Bos Johan adalah tokoh tambahan dan merupakan tokoh perempuan yang bersikap profeminis karena tidak membenci pada tokoh Aku karena ulah ibunya melainkan malah menyukainya dan menyayanginya seperti menyayangi ketiga putranya dan diminta menjadi menantunya bukan untuk menebus dosa ibunya melainkan ia menginginkan untuk mendampingi putranya. Tokoh kekasih Aku/anak sulung Bos johan adalah tokoh utama yang merupakan tokoh laki-laki yang bersikap

98 profeminis karena membuat tokoh Aku bahagia dan akan dinikahi menjadi istrinya. Bentuk kekerasan yang dialami oleh anak adalah kekerasan non fisik karena dihina sebagai anak sundal/pelacur, padahal dia tidak bersalah. Berdasarkan pemakaian diksi tersebut memberikan makna bahwa laki-laki sering menjadi subyek dominan dalam seluruh tindakan yang merujuk pada keaktifan salah satunya dalam aktivitas seksual, sedangkan perempuan didalam budaya patriarki diklaim sebagai obyek yang menerima tindakan dari pihak laki-laki atau berlaku pasif. Obyektivitas perempuan versus laki-laki secara detail akan diungkapkan dalam analisis perempuan sebagai obyek pasif dan laki-laki sebagai subyek aktif. Menunjuk pada pemilihan diksi untuk menyebut perempuan sebagai obyek seksual laki-laki. Diksi memuaskan bermakna perempuan menjadi alat pemuas kebutuhan laki-laki dalam hal seksual. Diksi bermakna serupa yang menunjukkan perempuan adalah alat pemuas. Perempuan adalah pemuas laki-laki ketika laki-laki membutuhkannya merupakan obyek pemuas kebutuhan seksual laki-laki. c. Cerpen Binatang di Tubuh Perempuan. Tokoh utama pada cerpen Binatang di Tubuh Perempuan, adalah tokoh aku adalah tokoh perempuan merupakan tokoh utama dan tokoh kekasih adalah tokoh laki-laki merupakan tokoh utama yang bersikap kontrafeminis karena membuat tokoh aku diperlakukan sebagai wanita simpanan / gundik.. merupakan contoh ketidakadilan gender bagi seorang perempuan dengan wujud pelecehan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan. Perempuan menjadi jenis kelamin yang

99 diremehkan dengan berbagai karakteristiknya yang dianggap tidak berkualitas. Ia tidak pernah berdiri pada posisi diatas laki-laki atau sama dengan laki-laki. Dalam segala hal ia menjadi pihak yang dirugikan, segala kesalahan, perempuan menjadi alat pemuas kebutuhan laki-laki dalam hal seksual, merupakan bentuk kekerasan seksual. Diksi yang menekankan perempuan sebagai the second sex terkutip dari penggunaan diksi pemuas laki- laki. Wanita simpanan/ gundik merupakan diksi memaksa, melayani dapat dimaknai sebagai aktivitas seksual yang sering diasumsikan sebagai tindakan yang merujuk laki-laki sebagai subyek dan perempuan sebagai obyeknya. Seksisme bahasa bekerja dalam penggunaan diksi melayani karena diksi tersebut harus memposisikan laki-laki sebagai subyek. Kalimat perempuan melayani laki-laki /sebagai wanita simpanan sama dengan laki-laki. Dalam segala hal ia menjadi pihak yang dirugikan, segala kesalahan, perempuan menjadi alat pemuas kebutuhan lakilaki dalam hal seksual, merupakan bentuk kekerasan seksual. Diksi yang menekankan perempuan sebagai the second sex terkutip dari penggunaan diksi pemuas laki- laki. Wanita simpanan/ gundik merupakan diksi memaksa, melayani dapat dimaknai sebagai aktivitas seksual yang sering diasumsikan sebagai tindakan yang merujuk laki-laki sebagai subyek dan perempuan sebagai obyeknya. Seksisme bahasa bekerja dalam penggunaan diksi melayani karena diksi tersebut harus memposisikan laki-laki sebagai subyek. Kalimat perempuan melayani laki-laki /sebagai wanita simpanan adalah kalimat yang lazim digunakan dalam masyarakat pemakai bahasa.

100 Berdasarkan pemakaian diksi tersebut memberikan makna bahwa laki-laki sering menjadi subyek dominan dalam seluruh tindakan yang merujuk pada keaktifan salah satunya dalam aktivitas seksual, sedangkan perempuan didalam budaya patriarki diklaim sebagai obyek yang menerima tindakan dari pihak laki-laki atau berlaku pasif. Obyektivitas perempuan versus laki-laki secara detail akan diungkapkan dalam analisis perempuan sebagai obyek pasif dan laki-laki sebagai subyek aktif. Menunjuk pada pemilihan diksi untuk menyebut perempuan sebagai obyek seksual laki-laki. Diksi memuaskan bermakna perempuan menjadi alat pemuas kebutuhan laki-laki dalam hal seksual. Diksi bermakna serupa yang menunjukkan perempuan adalah alat pemuas. Perempuan adalah pemuas laki-laki ketika membutuhkannya merupakan obyek pemuas kebutuhan seksual laki-laki. d. Cerpen Surtini. Tokoh yang berpengaruh dalam cerpen Surtini pada Kumpulan Cerpen Memotret Perempuan. Tokoh perempuan : Aku yaitu Surtini, Teman perempuan, Dukun bayi. Tokoh laki-laki yaitu Kekasih Surtini, Majikan/ Tuan. Aku yaitu Surtini merupakan tokoh utama yang mengisahkan cerita, bahwa Surtini sering diperkosa dan pernah hamil namun tidak dinikah malah dikasih uang untuk menggugurkan kandungannya. Perbuatan berikut mencerminkan bahwa perempuan yang merupakan korban pemuas kebutuhan seks oleh laki-laki. Feminisme korban melihat perempuan dalam peran seksual yang murni dan mistis, dipandu oleh naluri untuk mengasuh dan memelihara, serta kejahatan-kejahatan yang terjadi atas

101 perempuan sebagai jalan untuk menuntut atas hak-hak perempuan. Feminisme kekuasaan menganggap perempuan sebagai manusia biasa yang secara seksual dan individual tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dibandingkan dengan laki-laki dan mengklaim hak-hak perempuan. Tokoh Aku, Surtini merupakan tokoh utama dan tokoh Majikan / Tuan bersikap kontra feminis tidak menunjukkan sikap yang membuat bahagia namun malah menyiksa bertubi-tubi tokoh utama tidak menghargai perempuan yaitu Surtini bahkan memperkosa dan menghamilinya. Tokoh pememperkosa Surtini sewaktu menjadi TKW adalah tokoh lelaki merupakan tokoh utama yang bersikap kontrafeminis, karena tidak menghargai perempuan dan membuat perempuan menderita karena diperkosa. Tokoh Teman Surtini adalah tokoh perempuan dan merupakan tokoh tambahan yang bersikap profeminis karena membantu Surtini, menasihatinya. Tokoh Pemangku Desa adalah tokoh laki-laki merupakan tokoh tambahan yang bersikap profeminis karena menolong teman Surtini. Teman SMA Surtini yang dianggap kekasih Surtini adalah tokoh tambahan dan merupakan tokoh lak-laki yang bersikap kontrafeminis karena membuat Surtini hamil namun tidak mau bertanggung jawab untuk mengawininya malah diberi uang untuk menggugurkan kandungannya. Tokoh Dokter adalah tokoh tambahan merupakan tokoh laki-laki yang bersikap profeminis karena menolong Surtini sewaktu sakit dan didiagnosa mengidap HIV Aids. Tokoh Dukun Bayi adalah tokoh tambahan dan merupakan tokoh perempuan yang bersikap kontra feminis karena mau

102 menggugurkan kandungan Surtini dan mengkiretnya, membuat Surtini sakit, terkapar karena kehilangan banyak darah. Surtini dianiaya merupakan bentuk kekerasan fisik yang dialaminya, sedangkan Surtini diperkosa merupakan bentuk kekerasan seksual, merupakan contoh ketidakadilan gender bagi seorang perempuan dapat dikatakan tersubordinasi dengan wujud pelecehan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan. Perempuan menjadi jenis kelamin yang diremehkan dengan berbagai karakteristiknya yang dianggap tidak berkualitas. Ia tidak pernah berdiri pada posisi diatas laki-laki atau sama dengan laki-laki. Dalam segala hal ia menjadi pihak yang dirugikan, segala kesalahan. Diksi yang menekankan perempuan sebagai the second sex terkutip dari penggunaan diksi pemuas laki- laki. Perkosa merupakan diksi memaksa, menyetubuhi dapat dimaknai sebagai aktivitas seksual yang sering diasumsikan sebagai tindakan yang merujuk laki- laki sebagai subyek dan perempuan menjadi obyeknya. e. Cerpen Lelaki Akademisi dan Perempuan Seniwati. Tokoh Aku yaitu Swastika Agni adalah tokoh perempuan merupakan tokoh utama yang bersikap profeminis karena dapat merubah tokoh Engkau mampu membuat gairah dalam hidupnya. Tokoh Engkau yaitu Erlangga Bagaskara adalah tokoh laki-laki merupakan tokoh utama bersikap kontrafeminis karena tidak menghargai perempuan dengan mencumbui berkali-kali tanpa diinginkan. Tokoh Engkau juga dapat dikatakan profeminis karena tokoh Engkau mencintai tokoh Aku bukan karena ketampanannya namun karena mencintai apa adanya. Bentuk

103 kekerasan yang dialami oleh Swastika Agni adalah pelecehan seksual karena mencumbui bertubi-tubi tidak seijin terlebih dahulu.dan belum berkenalan. Lelaki adalah berpendidikan sarjana ilmu politik yang disebut manusia Akademisi sedangkan perempuan seniman aotodidak. Sehingga ada ketidak setaraan gender antara laki-laki dan perempuan, namun perempuan dapat mengubah sikap kekasihnya menjadi lebih baik. Laki-laki selalu diklaim sebagai jenis kelamin yang disebut-sebut sebagai jenis kelamin yang pertama (first sex) dan mereka memiliki lebih banyak kekuasaan atas segala hal terutama terhadap perempuan. Pengestimewaan laki-laki dibandingkan dengan perempuan menimbulkan kuasa laki-laki terhadap perempuan, yang tercermin dari sikap selalu lebih, terhadap eksistensi perempuan, yang menganggap bahwa perempuan lebih rendah dan memandang sebagai pendamping pada kehidupan laki-laki saja. Terdapat diksi yang menggunakan perfik di-, perfiks di- menandai pembentukan kalimat pasif. pendamping pada kehidupan laki-laki saja. Terdapat diksi yang menggunakan perfik di-, perfiks di- menandai pembentukan kalimat pasif. Dari hasil analisa aspek kebahasaan pada Kumpulan Cerpen Memotret Perempuan untuk kelima cerpen sebagai sampel yaitu menggunakan gaya bahasa simile/ persamaan, anaphora, repetisi, asonansi, repetisi jenis simploke, repetisi jenis aliterasi, repetisi jenis epizeuksis, hiperbola, personifikasi dan paralelisme.