POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS REPORT. Laporan No. xxx/la-lmi/sby2/iii/2013. Report No. xxx/la-lmi/sby2/iii/2013

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 1 JANUARI

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK


PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk


PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk


PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

LAPORAN KEUANGAN. 30 Juni 2016 dan PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk. Jalan P. Jayakarta No. 55 Mangga Dua Selatan Sawah Besar Jakarta Pusat

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

30 Juni 31 Desember

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT ALKINDO NARATAMA TBK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT. BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)


PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT. BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

P.T. SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk DAFTAR ISI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 7-45

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017 TIDAK DIAUDIT

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...4-5

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Transkripsi:

- 1 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2c, 2d, 2m, 4 7.873.027.757 7.429.938.957 Piutang usaha Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 2.381.546.369 pada tahun 2016 dan 2015 2d, 2m, 3a, 5, 14 238.950.411.696 240.695.549.896 Pihak berelasi 2d, 2e, 5, 14, 30 1.029.555.416 1.028.243.016 Piutang lain-lain Pihak ketiga 2d, 6 255.518.058 383.976.159 Persediaan 2f, 2i, 7, 14 188.672.175.670 190.669.843.103 Uang muka pembelian 8 234.965.009 570.820.798 Pajak dibayar di muka 31-943.424.958 Biaya dibayar di muka 2g, 9 648.233.133 483.769.786 Aset lancar lainnya 2d, 2m, 10, 37 268.605.939 278.552.605 JUMLAH ASET LANCAR 437.932.492.678 442.484.119.278 ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak penghasilan 2n, 3c, 31 1.050.718.124 1.036.805.238 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 337.514.349.262 pada tahun 2016 dan Rp 329.415.376.863 pada tahun 2015. 2h, 2i, 3b, 11, 14 254.739.421.633 261.750.620.000 Aset tidak digunakan dalam usaha 2h, 2i, 11,14 86.792.011.044 86.792.011.044 Uang muka pembelian aset tetap 11, 12 57.837.239 1.019.386.740 Aset tidak lancar lainnya 2d, 13 6.575.000 10.570.300 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 342.646.563.040 350.609.393.322 JUMLAH ASET 780.579.055.718 793.093.512.600

- 2 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank 2d, 5, 7, 11, 14 259.596.174.827 256.519.693.090 Utang usaha 2d, 2m, 15 43.058.236.598 54.371.859.564 Utang lain-lain Pihak ketiga 2d, 16 1.013.991.610 685.436.073 Pihak berelasi 2d, 2e, 16, 30 1.871.648.135 1.619.364.800 Beban dan pajak masih harus dibayar 2d, 2m, 17, 31 24.888.574.062 28.279.029.149 Uang muka dari pelanggan 18 802.220.776 1.415.902.689 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bank 2d, 5, 7, 11, 14 3.996.767.241 7.990.301.724 Lain - lain 2d, 19 420.000.000 420.000.000 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 335.647.613.249 351.301.587.089 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi 2d, 2e, 30 238.827.487 240.377.486 Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Lain - lain 2d, 19 70.000.000 280.000.000 Liabilitas pajak tangguhan bersih 2n, 3c, 31 30.450.862.982 29.525.372.149 Liabilitas imbalan kerja karyawan 2k, 3d, 20 10.534.338.367 10.534.338.367 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 41.294.028.836 40.580.088.002 JUMLAH LIABILITAS 376.941.642.085 391.881.675.091

- 3 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Catatan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 EKUITAS Modal saham Modal dasar 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.008.517.669 saham 21 504.258.834.500 504.258.834.500 Defisit (98.806.457.680) (101.232.033.804) Komponen ekuitas lainnya 2k, 20, 22 (1.814.963.187) (1.814.963.187) JUMLAH EKUITAS 403.637.413.633 401.211.837.509 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 780.579.055.718 793.093.512.600 Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 4 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2016 DAN 2015 Catatan 2016 2015 PENJUALAN BERSIH 2l, 23, 30 213.459.680.176 228.140.191.768 BEBAN POKOK PENJUALAN 2l, 24 (163.576.862.860) (173.108.979.812) LABA KOTOR 49.882.817.316 55.031.211.956 Pendapatan lain-lain 2l, 25 1.328.393.211 601.386.479 Beban penjualan 2l, 26 (7.251.276.947) (7.550.660.029) Beban umum dan administrasi 2l, 27 (24.713.549.261) (21.290.879.550) Beban lain-lain 2l, 28 (133.191.497) (5.969.591.860) Beban keuangan 2l, 14, 29 (15.762.125.865) (16.115.535.648) LABA SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK 3.351.066.957 4.705.931.348 TAKSIRAN BEBAN PAJAK 2n, 31 Tangguhan (925.490.833) (1.321.343.944) Jumlah Taksiran Beban Pajak (925.490.833) (1.321.343.944) LABA PERIODE BERJALAN 2.425.576.124 3.384.587.404 Pendapatan komprehensif lain - - JUMLAH LABA DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN 2.425.576.124 3.384.587.404 Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 1.008.517.669 1.008.517.669 LABA PER SAHAM DASAR 2p, 32 2,41 3,36 Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 5 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2016 DAN 2015 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Defisit Komponen Ekuitas Lainnya Jumlah Ekuitas Saldo 1 Januari 2016 504.258.834.500 (101.232.033.804) (1.814.963.187) 401.211.837.509 Laba dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan - 2.425.576.124-2.425.576.124 Saldo 30 Juni 2016 504.258.834.500 (98.806.457.680) (1.814.963.187) 403.637.413.633 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Defisit Komponen Ekuitas Lainnya Jumlah Ekuitas Saldo 1 Januari 2015 504.258.834.500 (105.200.080.112 ) (3.404.333.937) 395.654.420.451 Laba dan penghasilan komprehensif lain periode berjalan - 3.384.587.404-3.384.587.404 Saldo 30 Juni 2015 504.258.834.500 (101.815.492.708) (3.404.333.937) 399.039.007.855 Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

- 6 LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2016 DAN 2015 2016 Catatan 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 235.461.612.317 235.736.323.247 Pembayaran kas kepada: Pemasok dan karyawan (209.406.063.306) (207.799.435.386) Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 26.055.549.011 27.936.887.861 Pembayaran: Beban bunga dan beban bank (15.442.160.331) (15.796.688.186) Pajak (9.116.018.594) (5.989.176.388) Beban lain-lain - (477.976.323) Penerimaan: Pendapatan bunga 10.634.361 12.623.028 Tagihan pajak penghasilan - 554.296.574 Pendapatan lain-lain 534.173.241 - Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi 2.042.177.688 6.239.966.566 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap - 8.000.000 Uang muka pembelian aset tetap - (72.722.936) Perolehan aset tetap (126.224.531) 11 (382.704.948) Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (126.224.531) (447.427.884) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) hutang bank jangka pendek 2.751.481.736 14 (3.458.665.602) Kenaikan bersih aset lancar lainnya - (14.426.708) Pembayaran hutang sewa pembiayaan - (417.388.656) Pengurangan hutang pihak berelasi bersih (1.549.999) (13.280.000) Pembayaran hutang lain-lain (210.000.000) - Pembayaran hutang bank jangka panjang (4.000.000.000) 14 (3.500.000.000) Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (1.460.068.263) (7.403.760.966) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 455.884.894 (1.611.222.284) PENGARUH PERUBAHAN SELISIH KURS (12.796.094) 4.643.475 KAS DAN BANK AWAL PERIODE 7.429.938.957 9.072.973.950 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 7.873.027.757 7.466.395.141

- 7 - CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Langgeng Makmur Industri Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan Akta Notaris Kho Boen Tian, S.H., No. 40 tanggal 30 Nopember 1972 yang kemudian diubah dengan akta dari notaris yang sama No. 3 tanggal 7 Januari 1976 mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd., menjadi PT Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. Akta pendirian beserta perubahannya ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/39/11 tanggal 24 Januari 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 62 Tambahan No. 706 tanggal 4 Agustus 1987. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 450 tanggal 27 Juni 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Langgeng Makmur Industri Tbk, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6.500 HT.01.04 TH.97 tanggal 10 Juli 1997. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Siti Nurul Yuliami, S.H., M.Kn., No. 22 tanggal 24 Juli 2015 untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 serta peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di bidang pasar modal serta peraturan pelaksanaannya. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0940037.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 4 Agustus 2015. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1976. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang industri perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, alat masak anti lengket, karung plastik, pipa Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang tersebut. Perusahaan berkedudukan di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Sidoarjo, Jawa Timur dan mempunyai tiga pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Trosobo, Jawa Timur dan Tangerang, Banten. b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 18.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui pasar modal di Indonesia dengan harga penawaran Rp 3.000 per saham. Pada Mei 1997, Perusahaan membagikan 35.400.000 saham bonus yang berasal dari agio saham dan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham (stock split). Pada bulan Oktober 1997, Perusahaan membagikan dividen saham sebanyak 26.432.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 13.216.000.000, sehingga modal disetor penuh meningkat menjadi 215.232.000 saham. Pada tahun 2000, Perusahaan mengkapitalisasi semua agio saham, selisih nilai aset dan kewajiban dalam rangka pengampunan pajak dan sebagian selisih penilaian kembali aset tetap ke modal saham dengan mengeluarkan 43.046.400 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 21.523.200.000, dimana setiap pemegang 5 (lima) saham Perusahaan yang terdaftar pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2000, berhak menerima 1 (satu) saham bonus (baru). Pada tahun 2004, 2002 dan 2001, Perusahaan telah menerbitkan masing-masing 84.768.494 saham, 97.361.291 saham dan 88.066.495 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau masing-masing sebesar Rp 42.384.247.000, Rp 48.680.645.500 dan Rp 44.033.247.500 yang berasal dari konversi obligasi seri III, seri II dan seri I yang telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang

- 8 - Saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 56, tanggal 20 Desember 2000. Pada tahun 2005, Perusahaan telah menerbitkan 480.042.989 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 240.021.494.500 yang berasal dari konversi utang yang direstrukturisasi. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Karyawan, dewan komisaris, direksi dan komite audit Susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hendro Budianto Komisaris Independen : Bing Hartono Poernomosidi Direksi Direktur Utama : Hidayat Alim Direktur Independen : Kosasih Koenawan Direktur : Namawan Alim Direktur : Pangestu Alim Direktur : Irawan Alim Komite Audit Ketua : Bing Hartono Poernomosidi Anggota : Sri Handayani Anggota : Jessica Budiharto Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 1.023 dan 1.110 orang karyawan tetap. d. Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Juli 2016. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)) No. VIII.G.7, mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012, tanggal 25 Juni 2012.

- 9 - b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan Perusahaan telah menerapkan standar baru dan revisi berikut yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang diwajibkan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016. Penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta pengungkapan terkait, tetapi terdapat kemungkinan akan mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan pengaturan di masa yang akan datang: Amandemen PSAK No. 4, mengenai Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), mengenai Segmen Operasi. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), mengenai Properti Investasi. Amandemen PSAK No. 15, mengenai Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. Amandemen PSAK No. 16, mengenai Aset Tetap. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), mengenai Aset Tetap. Amandemen PSAK No. 19, mengenai Aset Tak Berwujud. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), mengenai Aset Tak Berwujud. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), mengenai Kombinasi Bisnis. Amandemen PSAK No. 24, mengenai Imbalan Kerja. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), mengenai Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. Amandemen PSAK No. 65, mengenai Laporan Keuangan Konsolidasian. Amandemen PSAK No. 66, mengenai Pengaturan Bersama. Amandemen PSAK No. 67, mengenai Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), mengenai Pengukuran Nilai Wajar. ISAK No. 30, mengenai Pungutan. Pada tanggal terbitnya laporan keuangan, manajemen telah melakukan evaluasi atas efek penerapan standar dan intepretasi ini pada laporan keuangan. Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan (jika ada) dan tidak digunakan sebagai jaminan utang. d. Instrumen Keuangan Aset keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang

- 10 - diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo; (iii) pinjaman dan piutang; dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai keuntungan (kerugian) lain-lain-bersih di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat ditetapkannya hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya. Aset dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasikan dalam 12 bulan; sebaliknya, diklasifikasikan sebagai tidak lancar. (ii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan oleh Perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang. Investasi diatas dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif diakui didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan lainlain. (iii) Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman dan piutang tersebut dimasukkan di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

- 11 - Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan tersebut dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui di ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui di ekuitas, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode bunga efektif diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan lainlain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan keuangan pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Kriteria yang Perusahaan gunakan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: - kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; - pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; - pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang

- 12 - tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; - terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; - hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau - data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niiai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. (ii) Aset yang tersedia untuk dijual Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas harus dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

- 13 - Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada perusahaan lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Liabilitas keuangan Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam jangka pendek. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. (ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. Mereka dimasukkan di dalam liabilitas jangka pendek, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan melalui proses amortisasi. Estimasi nilai wajar Perusahaan menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. Saling hapus antar instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau

- 14 - merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan perusahaan pelapor: (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas perusahaan pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci perusahaan pelapor atau perusahaan induk perusahaan pelapor. (b) Suatu perusahaan berelasi dengan perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) perusahaan dan perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, perusahaan anak, dan perusahaan anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). (ii) satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan perusahaan pelapor. Jika perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, maka perusahaan sponsor juga berelasi dengan perusahaan pelapor. (vi) perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan). Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

- 15 - g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). h. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun/Year Bangunan dan prasarana 20 30 Mesin dan peralatan 12 20 Alat pengangkutan 5 Perabot dan peralatan kantor 5 Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Perusahaan menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 25 mengenai Hak atas Tanah, dimana biaya khusus sehubungan dengan perolehan pertama kali hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah, sedangkan biaya pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari Aset Tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Perusahaan mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Perusahaan mengukur aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. i. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

- 16 - Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. j. Sewa Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), mengenai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan pada aset tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leased back transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama sisa masa manfaat aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Utang sewa pembiayaan usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan. k. Imbalan Kerja Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) mengenai Imbalan Kerja. Pada saat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), maka semua keuntungan atau kerugian aktuaria dari liabilitas imbalan kerja Perusahaan harus diakui secara langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya sedangkan biaya jasa lalu diakui pada laba rugi. Perusahaan mengakui program iuran pasti dan program imbalan pasti. Program iuran pasti adalah dimana Perusahaan membayar iuran tetap kepada perusahaan yang terpisah. Kontribusi tersebut dibebankan pada periode saat pekerja memberikan jasanya. Ketentuan program pensiun imbalan pasti menentukan jumlah pekerja yang akan menerima pada saat pensiun. Jumlah ini tergantung pada faktor-faktor seperti usia, masa kerja dan kompensasi, dan ditentukan secara independen dari utang kontribusi atau skema investasi. Liabilitas imbalan pasti diakui pada laporan posisi keuangan adalah perbedaan antara nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program. Liabilitas imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui secara penuh pada tahun saat terjadinya pada bagian ekuitas di penghasilan komprehensif lain. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi

- 17 - selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Kurs yang digunakan (Rupiah yang disetarakan dengan pecahan satu mata uang asing) pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Euro, Euro Eropa 14.651 15.070 US$, Dolar Amerika Serikat 13.180 13.795 SG$, Dolar Singapura 9.771 9.751 MYR, Ringgit Malaysia 3.278 3.210 RMB, Renminbi 1.988 2.124 HK$, Dolar Hong Kong 1.699 1.780 n. Taksiran Pajak Penghasilan Badan Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai Pajak Penghasilan, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. o. Informasi Segmen PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana perusahaan beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Perusahaan: - Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari perusahaan

- 18 - yang sama); - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. p. Laba per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba periode berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Jumlah laba periode berjalan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 2.425.576.124 dan Rp 3.384.587.404. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 1.008.517.669 saham pada tahun 2016 dan 2015. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan estimasi dan asumsi antara lain: a. Penyisihan penurunan nilai piutang Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk penurunan piutang. Nilai tercatat piutang diungkapkan dalam Catatan 5. b. Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 30 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11.

- 19 - c. Pajak penghasilan Perusahaan beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. d. Imbalan kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja karyawan diungkapkan dalam Catatan 20. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut. 4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Kas (US$ 1.810, Euro 87, HK$ 3.163, SG$ 5.110, RMB 40.444, MYR 142, dan Rp 5.598.936.867 pada tahun 2016 dan US$ 1.810, Euro 687, HK$ 13.163, SG$ 110, RMB 10.444, MYR 142, dan Rp 4.629.785.575 pada tahun 2015) 5.760.210.670 4.712.242.114 Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya dan Jakarta 1.756.631.375 1.866.452.660 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya 151.088.904 279.611.705 PT Bank Nusa Tenggara Barat, Surabaya 12.547.597 8.975.995 PT BPD Jatim Tbk, Surabaya 9.576.029 9.773.191 PT Bank Bukopin Tbk, Surabaya 9.006.267 9.181.785 Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya (US$ 12.400 pada tahun 2016 dan US$ 38.587 pada tahun 2015) 163.432.264 532.301.733

- 20 - PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya (US$ 796 pada tahun 2016 dan US$ 826 pada tahun 2015) 10.534.651 11.399.774 Sub - jumlah 2.112.817.087 2.717.696.843 Jumlah 7.873.027.757 7.429.938.957 Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tingkat bunga bank sebesar 0,7% - 2% dan 0,9% - 2% per tahun untuk rekening Rupiah dan 0,1% - 0,25% per tahun untuk rekening Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat penempatan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan selama periode berjalan dan tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi. 5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Pihak ketiga Lokal (dalam Rupiah) 241.331.958.065 241.632.711.069 Ekspor (US$ 0 pada tahun 2016 dan US$ 104.704 pada tahun 2015) - 1.444.385.196 Sub - jumlah 241.331.958.065 243.077.096.265 Dikurangi penyisihan penurunan nilai (2.381.546.369) (2.381.546.369) Jumlah 238.950.411.696 240.695.549.896 Pihak berelasi (Catatan 30) PT Langgeng Investindo 1.029.555.416 1.028.243.016 % dari Jumlah Aset 0,13% 0,13% Analisis umur piutang usaha: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Pihak ketiga Belum jatuh tempo 120.474.665.902 130.321.656.984 Jatuh tempo: 1 30 hari 44.693.369.390 40.988.991.967 31 60 hari 37.152.428.468 22.926.759.107 Di atas 60 hari 39.011.494.305 48.839.688.207 Sub jumlah 241.331.958.065 243.077.096.265 Dikurangi penyisihan penurunan nilai (2.381.546.369) (2.381.546.369) Jumlah 238.950.411.696 240.695.549.896

- 21 - Pihak berelasi Di atas 60 hari 1.029.555.416 1.028.243.016 Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia jaminan masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 (Catatan 14). Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, tidak terdapat piutang usaha yang dijual secara with recourse dan ikatan penting lain yang diatur dalam perjanjian dan piutang usaha yang direstrukturisasi. Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. 6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Pihak ketiga Karyawan 32.277.982 26.408.000 Lain-lain 223.240.076 357.568.159 Jumlah 255.518.058 383.976.159 Piutang lain-lain tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak terdapat jaminan yang diterima Perusahaan atas piutang tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, manajemen Perusahaan berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai, oleh karena itu tidak ditentukan adanya penurunan nilai piutang lain-lain. 7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Barang jadi 109.900.374.504 104.364.752.147 Barang dalam proses 55.096.586.807 65.757.618.211 Bahan baku 15.493.865.913 12.356.636.742 Bahan pembantu 8.181.348.446 8.190.836.003 Jumlah 188.672.175.670 190.669.843.103 Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia jaminan masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 (Catatan 14). Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan, dan oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan.

- 22 - Pada periode pelaporan tidak terdapat kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar biasa. Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 27.350.000.000 pada tahun 2016 dan Rp 24.350.000.000 pada tahun 2015. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut, karena persediaan tersebut terletak pada 3 (tiga) gudang yang berlainan. 8. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Lokal 187.594.687 37.573.125 Impor 47.370.322 533.247.673 Jumlah 234.965.009 570.820.798 9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Asuransi 136.443.155 281.163.313 Uang muka perjalanan dinas 196.789.978 202.606.473 Lain-lain 315.000.000 - Jumlah 648.233.133 483.769.786 10. ASET LANCAR LAINNYA Akun ini menyajikan jaminan untuk keperluan pembelian gas kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Jaminan berupa saldo bank yang dibatasi penggunaannya pada tahun 2016 (Catatan 37). 11. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: Perubahan di tahun 2016 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Netto Saldo Akhir Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah 35.590.889.700 - - - 35.590.889.700 Bangunan dan prasarana 54.587.952.706 43.181.818 - - 54.631.134.524 Mesin dan peralatan 448.018.479.912 1.037.047.894-249.519.295 449.305.047.101 Alat pengangkutan 18.795.245.123 - - (166.500.000) 18.628.745.123 Perabot dan peralatan kantor 5.305.075.849 7.544.319 - - 5.312.620.168 Sub - jumlah 562.297.643.290 1.087.774.031-83.019.295 563.468.436.616