Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

Campuran di Indonesia Periode JURNAL

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

PERBANDINGAN METODE VARIANCE COVARIANCE DAN HISTORICAL SIMULATION UNTUK MENGUKUR RISIKO INVESTASI REKSA DANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL DITINJAU BERDASARKAN TINGKAT RISK AND RETURN

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. institusi keuangan syariah yang saat ini sedang berkembang pesat adalah pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

ANALISIS PERBANDINGAN RISK DAN RETURN ANTARA SAHAM BUMN DENGAN SAHAM SWASTA (Studi Pada Saham LQ 45 Sektor Perbankan )

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995

BAB III METODE PENELITIAN

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL PADA PERUSAHAAN PT ASTRA AGRO LESTARI Tbk dan PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

PERBANDINGAN RISIKO DAN PENGEMBALIAN ANTARA SAHAM-SAHAM BERBASIS SYARIAH DAN NON SYARIAH YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA DENGAN METODE SHARPE DAN METODE TREYNOR (Studi Pada Reksa Dana Saham Periode Tahun )

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini

Analisis Kinerja Reksadana Pasar uang Syariah Dengan Menggunakan Metode Sharpe dan Metode Treynor Periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi merupakan komitmen atas

PT Phillip Sekuritas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

Transkripsi:

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dan Kinerja Reksa Dana Terproteksi Juwita (Juwitakosim92@gmail.com) Trisnadi Wijaya (trisnadi@stie-mdp.ac.id) Jurusan Manajemen STIE MDP Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan Kinerja Reksadana Saham dengan Kinerja Reksadana Terproteksi. Populasi dari penelitian ini adalah semua reksadana saham dan reksadana terproteksi yang telah listing selama periode 2010-2012 Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan anatara Kinerja Reksadana Saham dengan Kinerja Reksadana Terproteksi. Kinerja Reksadana saham berada di atas kinerja Reksadana Terproteksi. Kata kunci : Reksadana Saham, dan Reksadana Terproteksi. Abstract : The objective of this research is to compare the performance between equity fund and capital income protected fund. Population of this research is all equity fund and capital income protected fund that have listed for period 2010 until 2012. Sampling technique in this study is used purposive sampling and obtained 15 companies as sample. The result of this study shown that there is no significant difference between the performance of equity fund and capital income protected fund fund. However, this study shown thatthe performance of equity fund is above of capital protected income fund. Keywords : Equity Fund and Capital Income Protected Fund. 1. PENDAHULUAN Perkembangan pasar modal di Indonesia dimulai sejak dikeluarkannya paket kebijakan 27 Oktober 1988 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pakto 1988. Salah satu isi dari pakto 1988 adalah mulai diberlakukannya pajak terhadap bunga deposito dan tabungan sehingga banyak deposan bank pindah ke pasar modal (Tandelilin, 2011, h.93). Perkembangan ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pada tahun 1988 hanya tercatat sebesar 24 emiten, menjadi 294 emiten pada tahun 1995, dan saat ini sudah mencapai 809 emiten pada tahun 2012. Masyarakat juga dapat berinvestasi di pasar modal secara tidak langsung tanpa harus terjun langsung ke pasar modal. Salah satunya dengan membeli unit penyertaan reksa dana. Reksa dana bukan merupakan pengganti peran tabungan atau deposito melainkan merupakan suatu instrumen investasi pelengkap yang dibutuhkan masyarakat dalam berinvestasi. Setiap tahun reksa dana di Indonesia mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah, kepemilikan, unit beredar hingga Nilai Aktiva Bersih (NAB). Jumlah reksa dana yang meningkat cukup signifikan pada tahun 2000 yang hanya 94 dan terakhir meningkat lagi menjadi 809 pada tahun 2012. Tapi pada tahun 2008 krisis keuangan global terjadi dan terlihat jelas dari jenis-jenis reksadana yang ada hanya reksa dana terproteksi yang tidak mengalami penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Sedangkan reksa dana saham yang pada tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup dalam namun Hal - 1

pada tahun berikutnya mampu mengungguli jenis reksa dana yang lainnya termasuk Reksa Dana Terproteksi. Berdasarkan data dan fenomena yang terdapat di atas, serta hasil penelitian sebelumnya dimana peningkatan terjadi pada Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Terproteksi dan adanya research gap maka, peneliti akan melakukan penelitian lebih jauh untuk menganalisis dan membandingkan kinerja Reksa Dana Saham dan kinerja Reksa Dana Terproteksi. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana Reksa Dana merupakan lembaga yang bergerak di bidang investasi atau sering pula disebut perusahaan investasi (investment company). Perusahaan investasi juga merupakan sejenis perantara keuangan. Mereka mendapatkan dana dari masyarakat dan mempergunakannya untuk membeli aset keuangan yang diperdagangkan baik di pasar uang maupun pasar modal (Sharpe dan Alexander 2005, h.633) 2.1.1 Bentuk bentuk Reksa Dana Berdasarkan bentuk hukumnya, reksa dana dapat berbentuk sebagai berikut (Pratomo 2005, h.45): a. Reksa Dana Berbentuk Perseroan (Corporate Type). b. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type) 2.1.2 Jenis-jenis Reksa Dana Reksa Dana Terbuka adalah Reksa Dana yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari kerja di lantai bursa. Menurut Pratomo (2005, h.67) Reksa Dana Terbuka dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari isi portofolionya, yaitu : a. Reksa Dana Pasar Uang b. Reksa Dana Pendapatan Tetap c. Reksa Dana Campuran d. Reksa Dana Saham e. Reksa Dana Indeks f. Reksa Dana Terproteksi 2.1.3 Manfaat Reksa Dana Apabila kita menginvestasikan dana kita pada produk reksa dana, ada beberapa manfaat yang didapat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain (Pratomo 2005, h.112-143) : a. Besarnya dana yang dikelola oleh reksa dana memungkinkan pengelola untuk mendiversifikasi investasinya ke berbagai jenis efek (saham, obligasi, pasar uang) tidak tergantung pada satu atau beberapa instrumen saja sehingga ada penyebaran risiko. b. Biaya relatif akan lebih kecil, karena dikelola secara profesional sehingga akan menciptakan efisiensi dalam pengelolaannya. c. Sebagai pemilik reksa dana saham dapat memonitor perkembangan NAB reksa dana secara rutin. d. Adanya Manajer Investasi yang mengelola portofolio secara profesional. e. Dan yang terakhir, yaitu likuiditas yang ada pada produk reksa dana terjamin. 2.1.4 Sifat-sifat Reksa Dana Sebagian besar reksa dana yang ditawarkan kepada masyarakat adalah reksa dana bersifat terbuka (open-end investment companies) dan Reksa dana Hal - 2

bersifat tertutup (closed-end investment companies). 2.2 Teori Portofolio Teori portofolio modern dimulai pada tahun 1952, yaitu dengan berhasilnya metode memilih portofolio yang diusulkan oleh Harry Markowitz dalam artikelnya yang berjudul Portofolio Selection. Kemudian William Sharpe pada tahun 1963 memperkenalkan model indek tunggal yang merupakan satu penyesuaian dari model Markowitz. Model Indeks Tunggal ini membolehkan lebih banyak jumlah sekuritas untuk dianalisis dibandingkan dengan model Markowitz yang memerlukan penaksiran yang begitu banyak jika jumlah sekuritas ditambahkan. (Bodi, Kane & Marcus, 2006, h.308). 2.3 Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal Dalam memilih portofolio, seorang investor harus mengevaluasi portofolio berdasarkan expected returns dan risiko yang diukur menggunakan standar deviasi. Menurut Tandelilin(2011, h.160-162) portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan return tertentu. Portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien (Tandelilin, 2011, h.160). 2.4 Nilai Aktiva Bersih (NAB) Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari reksa dana dikurangi seluruh kewajibannya. NAB/Unit merupakan harga beli per Unit Penyertaan yang harus dibayar jika ingin berinvestasi dengan membeli Unit Penyertaan Reksa Dana. NAB/Unit juga sekaligus menjadi harga jual per Unit Penyertaan jika ingin mencairkan investasi kita, dengan menjual Unit Penyertaan reksa dana yang dimiliki. 2.5 Imbal Hasil Reksa Dana (Return) Return yang diperoleh investor berasal dari berbagai sumber, antara lain : a. Dividen Deviden adalah bagian laba yang diberikan manajer investasi selaku pengelola reksa dana kepada para pemegang unit penyertaannya. b. Capital Gain (loss) Adalah return yang diperoleh para pemegang unit penyertaan yang berasal dari perubahan Nilai Aktiva Bersih (NAB) aset-aset yang dipegangnya. 2.6 Risiko Reksa Dana (Risk) Dana yang terkumpul dalam Reksa Dana akan diinvestasikan dalam bentuk surat berharga seperti saham, obligasi, surat pengakuan hutang, surat berharga komersial dan tanda bukti hutang lainnya. Investasi dalam reksa dana akan memiliki komposisi dan hasil yang sesuai dengan karakteristik risiko dari surat berharga yang terdapat dalam portofolio reksa dana tersebut. Menurut Farid Harianto dan Siswanto (2003, h.744-747) Risiko tersebut adalah sebagai berikut: a. Jika diinvestasikan dalam bentuk saham akan mempunyai peluang untuk rugi (capital loss). b. Risiko Penurunan Nilai Efek Hutang c. Risiko Penurunan Nilai Efek Pasar Uang Hal - 3

d. Risiko Operasional berkaitan dengan lingkungan manajemen investasi dan Bank Kustodian. 2.7 Kinerja Reksa Dana Dalam melakukan penilaian kinerja terdapat dua cara yaitu : a. Melakukan perbandingan langsung (direct comparison). b. Menggunakan parameter tertentu (one parameter performance measure). 3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua reksa dana yang telah memiliki ijin dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) yang telah terdaftar dan diterbitkan pada Januari 2010 sampai Desember 2012 yaitu sejumlah 809 reksa dana. Tidak semua reksa dana menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengambilan sampel diperoleh dengan menggunakan purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria tertentu sehingga sesuai dengan penelitian yang dirancang. Berdasarkan tahapan pengambilan sampel diatas, dari populasi sebanyak 809 reksa dana, diperoleh sebanyak 15 reksa dana yang memenuhi kriteria sebagai sampel dengan rincian 9 Reksa Dana Saham dan 6 Reksa Dana Terproteksi. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi baik yang dipublikasikan ataupun yang tidak yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini berasal dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) khususnya biro Pengelolaan Investasi dan Riset (PIR), PT Bursa Efek Indonesia, harian Bisnis Indonesia, Bloomberg, serta literatur lain yang mendukung penggunaan analisis data. 3.3 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain : a. Menganalisis kinerja reksa dana saham dan reksa dana terproteksi dengan langkahlangkah 1. Mencari return masingmasing reksa dana per minggu Return reksa dana dihitung dengan rumus : (Rofiqah Wahda dan Joko Hartanto, 2012) R p,t = NAV t NAV t 1 NAV t 1 Dimana : R p,t : Kinerja reksa dana NAV t : NAB per unit akhir minggu NAV t-1 : NAB per unit akhir minggu sebelumnya 2. Mencari standar deviasi (risk) Standar deviasi dihitung dengan menggunakan rumus : (Rofiqah Wahda dan Joko Hartanto, 2012) σ RD = [ (r RD ar RD ) 2 t 1 ] 1 2 3. Mencari kinerja reksa dana dengan metode Sharpe Untuk menghitung kinerja reksa dana dengan metode Sharpe menggunakan Hal - 4

rumus : (Samsul, 2006, h.363) S p = (R p R f ) σ p Dimana : Sp = Sharpe measure Rf = Return bebas resiko Rp = Return pasar σp = Standar deviasi pasar b. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data pada variabel penelitian normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov test. Kriteria dalam pengambilan keputusannya, yaitu jika signifikansi > 0.05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal. c. Analisis Statistik Uji Beda Dua Rata-rata Analisis perbandingan ratarata, digunakan untuk membandingkan rata-rata sampel independen ataupun sampel berpasangan dengan menghitung t-student dan menampilkan probabilitas dua arah selisih dua rata-rata. Untuk membandingkan kinerja reksa dana saham dan reksa dana terproteksi, peneliti menggunakan independent sample t-test agar dapat mengetahui perbedaan rata-rata dua kelompok data. d. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis menggunakan independent sample t test, maka langkahlangkah pengujiannya adalah Merumuskan hipotesis : Ho : Tidak terdapat perbedaan antara kinerja reksadana saham dan kinerja reksadana terproteksi. Ha : Terdapat perbedaan antara kinerja reksadana saham dan kinerja reksadana terproteksi. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test terlebih dahulu data perlu diuji normalitasnya. 4.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berdistribusi normal atautidak dengan menggunakan kolmogorovsmirnov test. Data yang berdistribusi normal memiliki probabilitas yang lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hasil pengujian normalitas data kinerja Reksadana Saham dan Reksadana Terproteksi dengan metode Sharpe. 4.1.2 Hasil Pengujian Normalitas Data Kinerja Reksadana Saham dan Kinerja Reksadana Terproteksi dengan Pendekatan Metode Sharpe Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) dari pengukuran kinerja reksadana saham dan kinerja reksadana terproteksi dengan menggunakan metode Sharpe lebih besar dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data telah Hal - 5

berdistribusi normal.setelah kedua data diketahui berdistribusi normal, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan independent sample t- test. 4.1.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dengan independent sample t-test dilakukan dengan membandingkan kinerja reksadana saham dan kinerja reksadana terproteksi. 4.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis Kinerja Reksadana Saham dan Kinerja Reksadana Terproteksi dengan Pendekatan Metode Sharpe 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa hasil pengujian homogenitas data Levene s Test for Equality of Variances menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variance berbeda. Signifikansi t-test for Equality of Means pada baris equal variances not assumed sebesar 0,175 lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana saham dan kinerja reksadana terproteksi dengan pendekatan metode Sharpe. Rata-rata kinerja reksadana saham metode Sharpe sebesar - 2,02040667 mengungguli ratarata kinerja reksadana terproteksi sebesar -4,61211833. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test memperlihatkan rata-rata kinerja reksadana saham sebesar - 2,02040667 mengungguli rata-rata kinerja reksadana terproteksi sebesar - 4,61211833. Probabilitas hasil uji t yang diperoleh sebesar 0,175 > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja reksadana saham dengan kinerja reksadana terproteksi dengan menggunakan metode Sharpe. 5.2 Saran Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah a. Bagi investor Dari hasil analisis terlihat bahwa kinerja reksadana saham berada di atas kinerja reksadana terproteksi sehingga investasi dengan instrumen reksadana terproteksi perlu dikaji lebih khusus karena sulitnya kinerja reksadana terproteksi untuk dapat mengungguli kinerja reksadana saham. b. Bagi manajer investasi Manajer investasi perlu mempertimbangkan kembali komposisi portofolio dan melakukan kajian yang lebih baik lagi ketika mengelola portofolio. c. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian selanjutnya kiranya perlu menambahkan berbagai metode penilaian kinerja reksadana lainnya selain metode Sharpe dan melakukan perbandingan pada semua jenis reksadana. Hal - 6

DAFTAR PUSTAKA [1]Eko Priyo, Pratomo dan Nugraha, Ubaidillah 2005, Reksa Dana : Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [2]Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo 2003, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Jakarta, Jakarta. [3]Marcus, Bodie, Kane Alex 2006, Investments, Boston : Mcgraw- Hill/Irwin (Salemba Empat). [4]Mohammad, S 2006, Pasar Modal & Manajemen Portofolio, PT Erlangga, Surabaya. [5]Rofiqah, Joko Hartanto 2012, Analisis Pengukuran Kinerja Reksa Dana di Indonesia, Jurnal. STIE Banjarmasin, Vol 13 (no 1). [6]Tandelilin, E 2011, Analasis Investasi dan Manajemen Portofolio, BPFE, Yogyakarta. [7]William F. Sharpe, Gordon J. Alexander, dan Jeffrey V. Bailey 2005, Investasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhalindo, Jakarta. Hal - 7