UN Model, OECD Model & Indonesian Model Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com
Perbandingan UN Model, OECD Model dan Indonesian Model UN Model Model yang dikembangkan untuk memperjuangkan kepentingan negara negara berkembang, sehingga prinsip sumber penghasilan tergambar dalam model ini OECD Model Model yang dikembangkan oleh negara negara eropa barat, prinsip yang digunakan adalah asas pengenaan pajak domisili * Indonesia menggunakan campuran antara kedua model Perpajakan Internasional 2
Perjanjian perpajakan Liga Bangsa-bangsa (1921) OEEC OECD 70 negara (1928) Model Mexico (1943) Draft Double Taxation Convention on Income and Capital (1946) Model London (1946) (1992) (1997) (2000) (2005) Perpajakan Internasional 3
The Economics and Social Council of the United Nations (1967) The Group of Experts 25 negara (1980) (1974) Draft United Nations Model Convention (1979) (1979) (1995) (1997) (1998) (1999) (2005) (2000) Perpajakan Internasional 4
Pasal 1 Subyek Pajak UN Model This convention shall apply to person who are resident of one or both of the constrating states OECD Model This convention shall apply to person who are resident of one or both of the constrating states Tidak ada perbedaan antara UN model dan OECD Model Indonesian model mengganti istilah convention dengan aggrement, karena dalam pengertian P3B bukanlah perjanjian namun persetujuan Perpajakan Internasional 5
Pasal 2 Jenis Pajak UN Model The convention shall apply also to any identical or substantially similar taxes which are imposed after date of signature of the convention in addition to, or in place of, the existing taxes. The competent authorities of the constracting state shall notify each other of any significant changes made to their tax law OECD Model The convention shall apply also to any identical or substantially similar taxes which are imposed after date of signature of the convention in addition to, or in place of, the existing taxes. The competent authorities of the constracting state shall notify each other of any significant changes that have been made in their taxation law Perpajakan Internasional 6
Baik UN, OECD dan Indonesian Model Tidak ada perbedaan pada umumnya Model indonesia pengenaan pajak hanya atas pajak penghasilan dan semua pajak yang dikenakan atas seluruh atau unsur dari penghasilan termasuk pajak atas keuntungan dari pemindahtanganan harta bergerak atau harta tidak bergerak Indonesia tidak mengenakan pajak atas kekayaan, namun jika terdapat tambahan kekayaan netto lainnya dalam UU Pph juga merupakan obyek pajak Perpajakan Internasional 7
Pasal 3 Istilah Umum No Different UN Model No Different OECD Model Pasal 3 ayat 1 model indonesia menambahkan istilah indonesia yaitu suatu wilayah teritorial dari republik indonesia Pasal 3 ayat 1 huruf e, istilah international menurut indonesia model adalah jasa angkutan oleh kapal atau pesawat udara yang dioperasikan oleh sebuah perusahaan yang dinegara yang terikat persetujuan Model OECD menambahkan istilah perusahaan dan istilah usaha, istilah perusahaan yang melakukan kegiatan dalam berbagai usaha. Sedangkan istilah usaha termasuk jasa-jasa profesional dan kegiatan lain dari suatu pekerjaan bebas Perpajakan Internasional 8
Pasal 4 Penduduk UN Model Place of incorporation OECD Model Place of incorporation Tempat kedudukan perusahaan Seusai dengan aturan UN Model dan OECD Model UN model asas sumber penghasilan OECD asas domisili Perpajakan Internasional 9
Pasal 5 BUT UN Model OECD Model Indonesia Model Convention Bangunan, konstruksi atau proyek instalasi dianggap BUT jika kegiatannya lebih dari 6 bulan Convention Bangunan, konstruksi atau proyek instalasi dianggap BUT jika kegiatannya lebih dari 12 bulan Aggrement BUT termasuk gudang atau gerai penjualan dan sebuah pertanian /perkebunan dll Bangunan, konstruksi atau proyek instalasi dianggap BUT jika kegiatannya lebih dari 6 bulan Pengecualian BUT adalah pengurusan suatu tempat tertentu dari suatu usaha semata-mata untuk tujuan iklan atau penyedia infomasi Perpajakan Internasional 10
Pasal 6 Pendapatan harta tak bergerak UN Model OECD Model Indonesia Model No Different Menambakan untuk dikenakan pajak atas harta tidak bergerak juga terhadap penghasilan dari harta tak gerak yang digunakan untuk pelaksanaan jasajasa profesi. No Different No Different Menambakan untuk dikenakan pajak atas harta tidak bergerak juga terhadap penghasilan dari harta tak gerak yang digunakan untuk pelaksanaan jasa-jasa profesi. Perpajakan Internasional 11
Pasal 7 Laba Usaha UN Model OECD Model Indonesia Model Laba Untuk BUT diperjelas termasuk jika perusahan induk melakukan penjualan barang dagangan dinegara lain seperti BUT dinegara sumber Biaya yang tidak dapat dikurangkan oleh BUT yaitu pembayaran yang dilakukan BUT kepada kantor pusatnya atau kantor lainnya milik pusat spt : Royalti, imbalan dll Tidak dianggap ada laba BUT jika hanya karena pembelian barang kepada perusahaan induk Laba Untuk BUT diperjelas termasuk jika perusahan induk melakukan penjualan barang dagangan dinegara lain seperti BUT dinegara sumber Biaya yang tidak dapat dikurangkan oleh BUT yaitu pembayaran yang dilakukan BUT kepada kantor pusatnya atau kantor lainnya milik pusat spt : Royalti, imbalan dll Perpajakan Internasional 12
Pasal 8 Perkapalan, sungai dan udara UN Model OECD Model Indonesia Model Menerapkan pemajakan di negara sumber, tetapi pajak yang dikenakan akan dikurangi dengan jumlah yang sepadan dengan 50%. Laba yang berasal dr pengoperasian pesawat udara dalam jalur lalu lintas hanya akan dikenakan pajak dinegara pihak dimana perusahaan mengoperasikan pesawat tersebut Perpajakan Internasional 13
Pasal 9 Hubungan istimewa UN Model OECD Model Indonesia Model Adanya transfer pricing dapat melakukan pengelakan pajak, yang dirugikan dalam hal ini pada umumnya adalah negara sumber, karena terkait dengan pendapatan atau peredaran usaha yang kadang kala dikecilkan, sehingga penerimaan pajak berkurang. Tidak terdapat pasal 9 ayat 3 Pasal 9 ayat 3 Suatu negara yang terikat persetujuan tidak akan merubah laba dari sebuah perusahaan dalam keadaan sesuai pada ayat 2 setelah habis batas waktu yang disajikan dalam hukum perpajakannya Perpajakan Internasional 14
Pasal 10 Deviden UN Model OECD Model Indonesia Model Pemajakan deviden tergantung pada kesepakatan kedua negara, pada umumnya lebih rendah dari model OECD Tarif deviden ditentukan sebesar 5% jika kepemilikan sahamnya minimal 25%. Pembebanan pajak tidak melebihi sekian persen dari jumlah kotor deviden. Ayat ini tidak akan mempengaruhi pajak perusahaan menyangkut deviden dibayar dari laba mana yang dikeluarkan Perpajakan Internasional 15
Kesimpulan UN Model OECD Model Indonesia Model Secara umum tidak memiliki perbedaan yang signifikan, perbedaan terletak pada aturan pemajakan yaitu sumber penghasilan atau asas domisili, selain itu juga disesuaikan berdasarkan pada kultur dan sistem perpajakan di negaranegara yang bersangkutan sehingga pemajakannya dapat dioptimalkan Perpajakan Internasional 16
TERIMA KASIH