KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

KERJA DAN ENERGI. r r. kx untuk pegas yang teregang atau ditekan, di mana. du dx. F x

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

Uji Kompetensi Semester 1

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

BAB VI USAHA DAN ENERGI

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus

USAHA, ENERGI & DAYA

FIsika USAHA DAN ENERGI

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

Tujuan Pembelajaran :

BAB USAHA DAN ENERGI

BAB VI Usaha dan Energi

USAHA DAN ENERGI. Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

USAHA dan ENERGI 1. USAHA Usaha oleh Gaya Konstan

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Hukum Gerak Energi Momentum

KONSEP USAHA DAN ENERGI

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA


Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

KINEMATIKA DAN DINAMIKA: PENGANTAR. Presented by Muchammad Chusnan Aprianto

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

Kinematika Sebuah Partikel

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

Konsep Usaha dan Energi

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

11/19/2016. Pernahkah kamu mendengar kata usaha! `` Apakah artinya usaha? Apakah betul si ibu tersebut melakukan usaha?

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Fisika Umum (MA-301) Hukum Gerak. Energi Gerak Rotasi Gravitasi

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

BAB V USAHA DAN ENERGI

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Antiremed Kelas 10 FISIKA

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab:

Hukum Newton dan Penerapannya 1

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

FISIKA XI SMA 3

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

Antiremed Kelas 11 FISIKA

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

W = F. S. DENGAN KATA LAIN USAHA YANG DILAKUKAN FATUR SAMA DENGAN NOL. KOMPETENSI DASAR

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

(Bab 5) Usaha dan Energi

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

SASARAN PEMBELAJARAN

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

D. 0,87 A E. l A. Bila Y merupakan simpangan vertikal dari sebuah benda yang melakukan gerak harmonis sederhana dengan amplitudo A, maka :

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

USAHA, ENERGI DAN MOMENTUM. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Transkripsi:

IV KERJA DAN ENERGI Kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep kerja dan energi pada kehidupan sehari-hari ataupun pada bidang teknologi. Materi fisika yang dipelajari dalam bab ini meliputi kerja oleh gaya konstan, kerja oleh gaya berubah, daya, energi kinetik dan potensial, hukum kekekalan energi mekanik, energi konservatif dan energi disipatif. Setelah mengikuti perkuliahan kerja dan energi, mahasiswa dapat: 1. menjelaskan pengertian kerja 2. menjelaskan pengertian daya 3. membedakan pengertian energi kinetik dengan energi potensial 4. membedakan pengertian gaya konservatif dan gaya disipatif 5. menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik 6. memecahkan soal-soal sederhana tentang kerja dan energi. 4.1 Pendahuluan Penggunaan konsep kerja dan energi sangat bermanfaat manakala kita tidak dapat menyelesaikan soal-soal mekanika dengan menggunakan hukum-hukum Newton tentang gerak. Soal-soal mekanika tersebut biasanya berkaitan dengan besar gaya yang berubah-ubah yang tidak dapat diselesaikan dengan metode biasa. Hal penting dalam konsep kerja dan energi berakar dari hukum kekekalan energi: Energi adalah suatu besaran yang kekal, tidak dapt diciptakan maupun dimusnahkan. Akan tetapi energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain 1

dan dapat dipindahkan (ditransfer) dari satu benda ke benda lain atau dari satu sistem ke sistem lain. Contoh perubahan bentuk energi adalah energi yang didapatkan dari pembakaran diubah menjadi energi gerak pada mobil. Perubahan bentuk energi ini disebut transformasi energi. Selain itu, energi juga dapat dipindahkan. Perpindahan energi ini disebut transfer energi. Transfer energi dapat dilakukan melalui gaya yang mengakibatkan perubahan posisi benda. Perpindahan energi ini dikenal sebagai kerja mekanik atau kerja. Dalam fisika, energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. 4.2. Kerja Dalam kehidupan sehari-hari anda mungkin setuju tentang pengertian kerja berikut: diperlukan kerja keras untuk mendorong mobil mogok keluar jalan, atau untuk memindahkan satu tumpukan buku dari lantai ke atas rak yang tinggi. Contoh tersebut memang berhubungan dengan pengertian kerja sehari-hari, yaitu aktivitas yang memerlukan kekuatan otot dan dukungan mental. Dalam fisika, kerja mempunyai definisi yang lebih khas. Dua contoh aktivitas sehari-hari di atas mendorong mobil dan memindahkan buku memiliki kesamaan. Dalam tiap kasus, Anda melakukan kerja dengan memberikan gaya pada benda tersebut hingga benda berpindah tempat. Definisi kerja dalam fisika didasarkan pada dua pengamatan ini, yaitu adanya gaya (F) dan adanya perpindahan (d). Perhatikan sebuah benda yang bergerak karena adanya gaya tarik (F) hingga mengalami perpindahan (d) di sepanjang garis lurus pada gambar 4.1. F d Gambar 4.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya F 2

Sementara benda bergerak, gaya F bekerja pada benda dengan arah yang sama dengan perpindahan d, kita definiskan kerja (work), W, yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah: W = Fd (gaya konstan dalam arah perpindahan garis lurus) (4.1) Kerja yang dikenakan pada benda akan lebih besar jika salah satu dari gaya F atau perpindahan d lebih besar. Satuan kerja dalam sistem SI adalah satuan gaya x satuan perpindahan atau newton x meter (N.m) atau joule (dibaca juwl, disingkat J, untuk menghormati ahli Fisika Inggris: James Prescott Joule). Satuan kerja dalam sistem British masih tetap dinyatakan dalam satuan gaya x satuan perpindahan yaitu pond x feet (lb.ft), dengan 1 lb.ft = 1,356 J. 4.2.1 Kerja oleh Gaya yang Konstan Kerja yang kita definisikan di atas (W = Fd), sebetulnya hanya berlaku untuk gaya yang bekerja pada benda dengan arah yang sama dengan perpindahan. Rumus umum untuk kerja, sebetulnya didefinisikan sebagai: W F d (4.2) Meskipun gaya dan perpindahan dua-duanya merupakan besaran vektor, tetapi usaha yang merupakan perkalian titik antara gaya dan perpindahan adalah besaran skalar (ingatlah pelajaran vektor pada bab I). Jika gaya itu tidak searah dengan perpindahan, maka perhitungannya menjadi (lihat gambar 4.2): W = (F cos ) d (4.3) dengan adalah sudut antara F dan d. 3

F F cos d Gambar 4.2 Kerja yang dilakukan oleh gaya F yang tidak searah dengan gerak benda Jika pada benda itu bekerja lebih dari satu gaya, maka kerja totalnya adalah jumlah kerja yang dilakukan oleh masing-masing gaya. Contoh 4.1: Seekor kuda menarik andong bermuatkan tiga orang penumpang sejauh 2 m di atas tanah datar (lihat gambar 4.3). Berat total andong dan penumpang adalah 14.7 N. Kuda tersebut memberikan gaya sebesar 5 N dengan sudut o di atas garis tanah (garis horizontal). Terdapat gaya gesekan antara tanah dengan kereta luncur sebesar 35 N. N FT f W (a) (b) Gambar 4.3. (a) Seekor kuda menarik andong bermuatkan tiga orang penumpang (meorjay.fotopges.com), (b) diagram benda bebas untuk kuda dan bebannya (a) Carilah besarnya kerja yang dilakukan oleh masing-masing gaya pada kereta luncur (gaya traktor, gaya gesek, gaya berat, gaya normal), (b) Carilah besarnya kerja total oleh semua gaya tersebut! Penyelesaian: 4

(a) Dengan menggunakan persamaan (4.3), mari kita selesaiakan besarnya kerja yang dilakukan oleh masing-masing gaya: * Kerja yang dilakukan oleh gaya berat, W w : W W W cos d 14.7 cos9 (2) perhatikan bahwa kerja yang dilakukan oleh gaya berat W adalah nol, sebab sudut antara gaya berat dengan perpindahan adalah 9 o, dengan cos 9 o =. * Kerja yang dilakukan oleh gaya normal, W N : W N ( N cos ) d 14.7 cos9 (2) perhatikan pula bahwa kerja yang dilakukan oleh gaya normal N adalah nol, sebab sudut antara gaya normal dengan perpindahan adalah 9 o, dengan cos 9 o =. * Kerja yang dilakukan oleh gaya gesek, W f : W f ( f cos ) d 35cos18 (2) 7. N. m Sudut antara gaya gesek dan perpindahan, dalam hal ini besarnya adalah 18 o, sehingga cos 18 o = -1, dan akhirnya menghasilkan kerja negatif. * Kerja yang dilakukan oleh gaya tarik, W FT : W FT ( F cos ) d 5 cos (2) 8. N. m Sudut antara gaya tarik dan perpindahan, dalam hal ini besarnya adalah o, sehingga cos o = 1, dan akhirnya menghasilkan kerja positif. (b). Kerja total yang dilakukan oleh seluruh gaya pada benda merupakan penjumlahan skalar dari kerja masing-masing gaya (ingatlah bahwa kerja merupakan besaran skalar), yaitu: W tot = W w + W N + W f + W FT = + + (-7.) + (8.) = 1. Nm = 1 kj Jawab Cara yang lain untuk menjawab kerja total yang dilakukan oleh seluruh gaya adalah dengan menjumlahkan gaya-gaya tersebut terlebih dahulu. Ingatlah bahwa 5

gaya adalah besaran vektor, sehingga penjumlahan gaya harus dilakukan secara vektor. Penjumlahan vektor paling mudah dicari dengan menggunakan komponen-komponennya. Dari gambar 4.4b, didapatkan: Fx FT cos ( f ) (5 )cos36,9 ( 35 ) 5 N F y F T sin N W (5)sin36,9 N 147 Dalam persamaan kedua, besar gaya normal dapat dicari dari hukum I Newton ( F y ), sebab dalam arah sumbu y, tidak ada pergerakan benda (ingatlah pelajaran pada bab III). Namun demikian, persamaan kedua ini tidaklah kita perlukan, karena sesungguhnya tidak ada perpindahan dalam arah y. Dengan demikian, kerja total adalah kerja yang dilakukan oleh komponen gaya total dalam sumbu x, atau: Wtot Fxd ( 5 N)(2m) 1 N. m Ini adalah hasil yang sama seperti kita mencari kerja total pada langkah pertama. 4.2.2 Kerja oleh Gaya yang Berubah Adakalanya gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak memiliki harga yang konstan, contohnya adalah gaya pegas (lihat gambar 4.4). Gaya yang dilakukan oleh pegas berubah besarnya sesuai dengan rumus: F (x) = k x (4.4) dengan k = konstanta pegas x = pertambahan panjang pegas Persamaan (4.4) adalah bentuk matematis dari hukum Hooke yang akan dipelajari lebih mendalam pada bab Elastisitas. Semakin besar x semakin besar gaya (F) tersebut. Karena besar gaya berubah terhadap tempat (perpindahan), maka kerja yang dilakukan pada benda dalam perpindahan x i adalah: 6

F Gambar 4.4 Gaya yang dilakukan oleh pegas pada balok W i = F (xi) x i (4.5) Oleh karena itu, kerja yang dilakukan oleh gaya pegas pada benda untuk pindah dari x 1 ke x 2 adalah jumlah kerja yang dilakukan dalam setiap interval: W (x1 x2) = F (xi) x i (4.6) Jika x i dibuat mendekati nol, maka: W (x1 x2) = F (xi) x i (4.7) Jumlah yang kontinu, dapat dituliskan sebagai integral, sehingga: x1 x2 x2 W F dx (4.8) x1 x Pada pegas, kerja yang dilakukan untuk menarik pegas itu adalah: W 12 = ½ k x 2 2 ½ k x 1 2 (4.9) 7

4.3 Jenis-Jenis Energi Energi merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam sains dan teknologi. Akan tetapi energi secara umum tidak dapat didefiniskan, karena energi banyak sekali jenisnya. Namun demikian, setiap jenis energi yang akan kita pelajari dapat didefinisikan secara sederhana. Diantara jenis-jenis energi yang dapat dicontohkan adalah: energi listrik, energi kimia, energi cahaya, energi panas, energi matahari, energi angin, dan energi mekanik. Energi mekanik terbagi menjadi dua, yaitu energi kinetik (energi yang dimiliki benda karena geraknya) dan energi potensial (energi yang dimiliki benda karena kedudukannya). Seacar umum dapat didefiniskan bahwa energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda untuk melakukan gerak atau untuk mengubaha kedudukannya dari posisi tertentu. 4.3.1 Energi Kinetik Untuk lebih memahami pengertian energi kinetik, marilah kita analisis gerakan sebuah mobil yang mula-mula memiliki kelajuan awal v o. Untuk mempercepat mobil itu sampai kelajuannya menjadi v 1, maka mesin mobil itu harus memberikan gaya konstan sebesar F dan mobil bergerak sejauh d. Dengan demikian, kerja yang dilakukan oleh gaya mobil itu adalah: W F. d Menurut hukum Newton II, gaya yang dilakukan untuk mengubah kelajuan itu sama dengan massa dikalikan percepatannya, atau F ma, sehingga: 2 2 v2 v1 W F. d ma. d m. d atau: 2d 1 2 1 2 W mv2 mv1 (4.13) 2 2 8

2 2 v2 v1 dengan a (ingat pelajaran tentang kinematika partikel!) 2d Persamaan (4.12) menyatakan bahwa kerja total yang dilakukan sama dengan perubahan energi kinetik benda, dan ini merupakan teorema kerja tenaga. Kerja yang dilakukan oleh gaya pada benda memindahkan energi dari pelaku gaya kepada benda, sebagai akibatnya terjadi perubahan pada besaran ½ mv 2. Perubahan ini haruslah merupakan pertambahan atau pengurangan energi, karena kerja adalah perpindahan energi. Jelas bahwa besaran ½ mv 2 adalah salah satu bentuk energi, yaitu bentuk energi yang berhubungan dengan gerak, sehingga besaran ½ mv 2 disebut juga sebagai energi gerak atau energi kinetik. Kinetik berasal dari bahsa Yunani: kinetikos, yang artinya gerak. 4.3.2 Energi Potensial Energi Potensial Pegas Gambar 4.6 menunjukkan sebuah balok bermassa m yang meluncur di atas bidang tanpa gesekan menuju sebuah pegas. Marilah kita pandang kejadian tersebut dari sudut pandang transfer energi dan transformasi energi. Sebelum menumbuk pegas, balok mempunyai energi kinetik ½mv 2. Setelah menumbuk pegas, kecepatan balok berkurang dan akhirnya berhenti. Hal ini berarti balok kehilangan energi dengan berkurangnya energi kinetik, dan pada waktu balok berhenti, energi kinetiknya sudah habis terpakai. Pada waktu menekan pegas, balok melakukan gaya sebesar F = k (x x o ), dan pergeseran pada ujung pegas. Banyaknya energi yang diambil dari balok dan diberikan pada pegas adalah: W = ½ k (x x o ) 2 (4.14) Oleh karena itu haruslah: 9

½ mv 2 = W = ½ k (x x o ) 2 (4.15) v o m v m m v = v m v o m Gambar 4.6. Energi potensial pegas Pada waktu balok berhenti, balok memindahkan energi pada pegas. Energi yang diterima dari balok disimpan oleh pegas dalam keadaan tertekan. Energi semacam ini disebut energi potensial pegas, dan besarnya W = ½ k (x x o ) 2. Energi Potensial Gravitasi Perhatikan gambar 4.7! Misalnya kita membawa benda bermassa m dari y 1 ke y 2. Gaya berat benda ini selalu berarah ke bawah. Dengan demikian, besar gaya gravitasi dekat permukaan bumi adalah konstan, dapat ditunjukkan bahwa kerja yang diperlukan untuk melawan gaya berat benda ini untuk membawa benda dari y 1 ke y 2 lewat tangga 1 adalah: W 1 = F y = -mg (y 2 y 1 ), dan kerja lewat tangga 2 adalah : W 2 = -mg (y 2 y 1 ) juga. Tanda negatif menyatakan bahwa arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan. Besar energi yang diberikan pada benda untuk melawan gaya gravitasi yang besarnya mg(y 2 y 1 ) disebut energi potensial gravitasi. 1

P P y 2 y 2 y W W y y 1 y 1 (a) (b) ds dy W (c) Gambar 4.7 Energi potensial gravitasi pada benda 4.4 Hukum Kekekalan Energi Mekanik Andaikan P dalam gambar 4.6 adalah resultan semua gaya yang bekerja pada benda, dan andaikan W adalah kerja yang dilakukan oleh gaya-gaya ini (P ), kemudian menurut teorema kerja tenaga, yaitu bahwa kerja sama dengan perubahan energi kinetik, maka: W + W grav = K W + (-mg(y 2 -y 1 )) = 1/2 mv 2 2-1/2 mv 1 2 W = (1/2 mv 2 2 + mgy 2 ) - (1/2 mv 1 2 + mgy 1 ) (4.19) 11

Jumlah energi kinetik dan energi potensial benda itu (pada ruas kanan) disebut energi mekanik. Jadi kerja semua gaya yang bekerja pada benda, kecuali kerja gravitasi, sama dengan perubahan jumlah energi mekanik. Dalam hal khusus, dimana pada benda hanya bekerja gaya gravitasi, maka kerja W adalah nol, dan persamaan (4.19) menjadi: (1/2 mv 2 2 + mgy 2 ) = (1/2 mv 1 2 + mgy 1 ) (4.2) EM 1 = EM 2 (4.21) Dalam hal ini, energi mekanik adalah konstan atau kekal. 4.5 Gaya Konservatif dan Gaya Disipatif 4.5.1 Gaya Konservatif Kerja gaya gravitasi tidak bergantung pada lntasannya, tetapi harganya sama dengan keadaan akhir dan keadaan awal benda menurut suatu fungsi. Jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda itu, maka jumlah energi mekaniknya adalah konstan/kekal. Oleh karena itu gaya gravitasi disebut gaya konservatif (kekal). Jika benda sedang naik, kerja gaya gravitasi bertambah dengan berkurangnya energi kinetik. Jika benda sedang turun, kerja gaya gravitasi memberikan tambahan kepada energi kinetik, atau dengan kata lain kerja ini timbul kembali sepenuhnya. Kerja gaya pegas tidak bergantung pada lintasannya dan harganya sama dengan keadaan akhir dan keadaan awal suatu fungsi. Jika hanya gaya pegas yang bekerja pada benda, maka jumlah energi kinetik dan energi potensial pegas adalah kekal. Oleh karena itu, gaya pegas juga merupakan gaya konservatif. Jadi jika benda bergerak hingga menambah panjang pegas, pengurangan kerja yang dilakukan oleh gaya potensial pegas akan ditambah oleh pertambahan energi kinetik. 12

Sedangkan jika regangan pegas berkurang, kerja yang dilakukan oleh gaya potensial pegas akan menambah energi kinetik, sehingga kerja ini juga timbul kembali sepenuhnya. Kerja gaya konservatif mempunyai sifat-sifat: tidak bergantung pada lintasan; harganya sama dengan selisih antara harga akhir dengan harga awal suatu fungsi; dapat timbul kembali sepenuhnya. 4.5.2 Gaya Disipatif Gaya konservatif berbeda dengan gaya gesekan. Gaya gesekan dipengaruhi oleh lintasan; makin panjang lintasan makin besar gaya gesekan. Apabila sebuah benda diluncurkan di atas permukaan kasar, gaya gesekan tidak akan mengembalikan kerja kepada harga awalnya. Harus ada kerja lagi untuk mengembalikan benda pada posisinya semula. Dengan kata lain, kerja gaya gesekan tidak dapat timbul kembali sepenuhnya. Jika hanya gaya gesekan yang bekerja, energi mekanik total tidak kekal. Oleh karena itu, gaya gesekan disebut gaya nonkonservatif atau gaya disipatif. 4.6 Kekekalan Energi Gaya gravitasi dan gaya pegas bersifat konservatif, artinya kerja yang dilakukan untuk melawan gaya ini memindahkan energi dari pelaku gaya menjadi energi simpanan, yaitu energi potensial. Jika benda bergerak melawan gaya ini, energi kinetiknya akan diubah menjadi energi potensial yang seluruhnya dapat diubah menjadi energi kinetik kembali. Jadi kerja melawan gaya ini tidaklah membuang energi. 13

Energi mekanik total akan bersifat kekal jika semua gaya yang bekerja pada benda bersifat konservatif. Jika pada benda terdapat gaya yang bersifat disipatif, maka energi mekanik benda tidaklah kekal, tetapi energi total benda tetaplah kekal. Energi mekanik benda di tempat 1 (sebelum berpindah/bergerak) harus sama energi mekanik benda di tempat 2 (setelah bergerak/berpindah) ditambah dengan energi yang diterima benda atau dikurangi dengan energi yang ditransfer ke luar, atau: EM 1 = EM 2 + W atau W = EM 1 EM 2 (4.22) Dengan W = kerja oleh gaya disipatif dalam perjalanan dari 1 ke 2. Hubungan antara kerja dan energi dalam persamaan (4.22) dinamakan teorema kerja energi. Hubungan ini berlaku umum, artinya berlaku untuk gaya-gaya konservatif maupun nonkonservatif (disipatif). Pada benda yang sedang bergerak dan gaya-gayanya konservatif, maka teorema kerja-energi memenuhi persamaan: W = Ek 2 Ek 1 (4.23) Persamaan (4.23) akan berlaku demikian untuk benda yang bergerak dengan energi potensial untuk keadaan ini sama dengan nol. 14

Latihan soal: 4.1 (a) Hitung energi kinetik sebuah mobil 18 lb yang berjalan dengan kecepatan 3 mil/jam (b) Berapa kali besar energi kinetik, jika kecepatan diduakalikan? 4.2 Sebuah batang meteran yang massanya 3 gr, diengselkan pada salah satu ujungnya, seperti pada gambar, lalu diputar melalui sudut 6 o. Berapa kenaikan energi potensialnya? 6 o 4.3 Sebuah batang meteran diberi poros pada sumbu horizontalnya melalui pusatnya. Pada salah satu ujung batang ini diikatkan sebuah benda bermassa 2 kg dan pada ujung batang lainnya diikatkan sebuah benda bermassa 1 kg. Massa batang ini dapat diabaikan. Sistem (terdiri dari batang dan 2 benda) dilepaskan dari keadaan diam sedang tongkat itu horizontal. Berapa kecepatan tiap benda ketika batang meteran itu memutar melewati posisi vertikal? 4.4 Seberapa cepat seorang pengendara sepeda harus mendaki bukit dengan kemiringan 6o untuk mempertahankan keluaran daya,25 hp? Anggap gesekan antara ban sepeda dengan jalan adalah 7 N dan berat total pengendara dengan sepedanya 7 N. 4.5 Perancang mobil telah membuat bemper 8 kmi/h yang dirancang untuk secara elastik menekan dan kemmbali lagi tanpa kerusakan fisik pada laju di bawah 8 km/h ketika mobil bertabrakan. Jika bahan bemper itu berubah secara permanen setelah tertekan 1,5 cm tetapi tetap berkelakuan seperti pegas sampai titik itu, berapa seharusnya konstanta pegas dari bahan bemper itu, dengan menganggap massa mobil 14 kg? 15

16