Bab III Bahan, Alat dan Metode Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
Bab IV Data dan Hasil Pembahasan

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1. Perkembangan Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Kakao di Indonesia. No Tahun Luas Areal (Ha)

1 Security Printing merupakan bidang industri percetakan yang berhubungan dengan pencetakan beberapa

Bab III Metode Penelitian 3.2. Persiapan Awal Karakterisasi Limbah Cair

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

POTENSI PEMBENTUKAN ASAM ASETAT SEBAGAI SENYAWA ANTARA PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH PULP KAKAO UNTUK DIMANFAATKAN KEMBALI TESIS

KAJIAN PEMBENTUKAN ASAM ASETAT PADA PENGOLAHAN LIMBAH PULP KAKAO SECARA ANAEROB

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Hasil Penelitian Tahap Sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

Oleh : Putri Paramita ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi Making Biogas from Waste Vegetable Cabbage and Cow Manure

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

DEGRADASI BAHAN ORGANIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PERMEN DENGAN VARIASI WAKTU TINGGAL

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

Bab IV Data dan Pembahasan 4.2. Karakteristik Limbah Cair

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PERMEN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Presentasi Tugas Akhir. Hubungan antara Hydraulic Retention Time (HRT) dan Solid Retention Time (SRT) pada Reaktor Anaerob dari Limbah sayuran.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

Pengukuran TPH padat (EPA 1998) Analisis Kekeruhan (29 Palm Laboratory 2003) Pengukuran TPH cair (EPA 1999) HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keasaman

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

PEMBENIHAN DAN AKLIMATISASI PADA SISTEM ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. sisa proses yang tidak dapat digunakan kembali. Sisa proses ini kemudian menjadi

Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSIDING SNTK TOPI 2012 ISSN Pekanbaru, 11 Juli 2012

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dapat disebut dengan penelitian alamiah apabila memiliki

Transkripsi:

Bab III Bahan, Alat dan Metode Kerja III.1. Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan limbah pulp kakao yang berasal dari perkebunan coklat PT IGE di updelling Cipatat sebagai media atau substrat untuk proses asidogenesis, gas N 2, dan bahan-bahan untuk analisis kimia. Persiapan awal Persiapan limbah pulp kakao Perakitan reaktor Uji Karakteristik Penyaringan CBR - Anaerob Sistem Batch Perbandingan volume kultur mikroorganisme:substrat adalah 20 : 80 Seeding dan aklimatisasi mikroorganisme Bertahap dari perbandingan volume Larutan gula : Limbah 100:0 s.d. 0:100 Pengambilan sampel untuk analisis COD dan VSS setiap 24 jam selama 20 hari Reaktor A Tanpa flushing N 2 Pengoperasian reaktor CBR-anaerob Analisis data Penyusunan Laporan Percobaan I tujuan: melihat pengaruh kehadiran O 2 dalam reaktor Percobaan II tujuan: melihat pengaruh kehadiran H 2 dalam reaktor ReaktorB flushing N 2 selama 10 menit di awal operasi Reaktor A Tanpa flushing N 2 Reaktor B flushing N 2 selama operasi (20 hari) Pengambilan sampel setiap 24 jam untuk analisis COD, VSS, turbiditas, Alkohol, TAV, Asam Asetat & ph dan komposisi gas pada periode waktu tertentu selama 20 hari Gambar III.1. Tahapan Penelitian 44

III.2. Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah reaktor yang terbuat dari flexyglass dengan kapasitas 6 L yang dilengkapi dengan leher angsa, aerator, dan selang plastik, alat-alat gelas seperti gelas ukur, Erlenmeyer, gelas piala, pipet ukur, dan alat gelas lainnya, tabung COD dan COD reaktor, alat sentrifugasi, penangas, perangkat destilasi, piknometer untuk mengukur berat jenis alkohol, timbangan analitik, binder, furnace, desikator, dan suntikan (syringe) 1 ml untuk pengambilan sampel gas (Lampiran I). III.3. Metode Kerja Penelitian daur ulang limbah pulp kakao ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Departemen Teknik Lingkungan. Tahapan dalam melakukan penelitian dapat dilihat pada Gambar III.1. Merujuk pada bagan alir penelitian maka rincian langkah penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: III.3.1. Persiapan Awal Pada tahap persiapan awal ini dilakukan persiapan alat dan bahan seperti yang telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya. Limbah pulp kakao sebagai media fermentasi diperoleh dari perkebunan cokelat pada tahap pengupasan. Sebelum dilakukan fermentasi, limbah dibersihkan dari kotoran-kotoran terlebih dahulu dengan penyaringan kemudian dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya. III.3.1.1. Uji Karakteristik Limbah Cair Pulp Kakao Sebagai tahap awal dilakukan karakterisasi limbah yang meliputi karakteristik fisika dan kimia dari limbah, diantaranya yaitu pengukuran suhu/temperatur, ph, TSS, VSS, COD, BOD, DO, yang dilakukan di Laboratorium Air, Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB serta pengukuran konsentrasi glukosa menggunakan metode Somogyi-Nelson, asam asetat dan asam laktat menggunakan titrasi asam-basa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran, Lembang, Kabupaten Bandung. Hasil uji karakteristik limbah tersebut dapat dilihat dalam Tabel III.1 di bawah ini 45

Tabel III.1. Karakteristik Limbah Cair Pulp Kakao No. Parameter Analisa Satuan Hasil Analisa A. F i s i k a 1. Temperatur o C 25 2. TSS mg/l 2.844 3. VSS mg/l 2.610 B. K i m i a 1. ph 4,41 2. BOD mg/l 19.100 3. COD mg/l 109.190,4 4. DO mg/l 0,1 22,1 5. Glukosa mg/l 17.510 6. Asam Laktat mg/l 12.310 7. Asam Asetat mg/l 8.200 III.3.1.2. Persiapan Reaktor Leher Angsa Aerator Sampling Port Selang resirkulasi udara Piringan Berlubang Gambar III.2. Circulating Bed Reaktor Reaktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Circulating Bed Reaktor (CBR) dengan kapasitas 6 L terbuat dari flexyglass. Dalam CBR ini udara diresirkulasi melalui piringan flexyglass berbentuk lingkaran yang telah dilubangi pada setengah area luas lingkaran tersebut dan diletakkan di dasar reaktor. Reaktor CBR dapat dilihat pada Gambar III.2. 46

III.3.2. Seeding dan Aklimatisasi Seeding bertujuan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang akan digunakan dalam proses pembentukan asam asetat sedangkan aklimatisasi dilakukan untuk mengadaptasikan mikroorganisme agar mamiliki kemampuan untuk mengolah limbah cair pulp kakao menjadi asam asetat. Inokulum/kultur atau bibit biomassa bakteri yang digunakan untuk seeding dan aklimatisasi berasal dari limbah pulp kakao itu sendiri, diharapkan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya sudah terbiasa dengan kondisi limbah. Namun demikian tetap diperlukan proses seeding untuk menumbuhkan biomassa mikroorganisme tersebut agar mampu mengolah limbah dalam jumlah yang banyak. Konsentrasi biomassa yang digunakan dalam proses pengolahan dinyatakan dengan Volatile Suspended Solid (VSS). Perbandingan volume bibit mikroorganisme yang digunakan dengan substrat adalah 20 : 80. Seeding dan aklimatisasi dilakukan secara bertahap dari volume limbah 0% hingga 100% dengan perbandingan volume beban limbah cair yang dinyatakan sebagai COD antara larutan gula:limbah mulai dari 100:0, 70:30, 50:50, hingga 0:100. Reaktor dioperasikan secara batch dan dilakukan pengambilan sampel untuk analisa VSS dan COD hingga mencapai kondisi tunak atau steady state. Kondisi anaerob dijaga dengan mengalirkan gas nitrogen ke dalam sistem. Setelah diperoleh kondisi tunak, maka dilakukan percobaan utama untuk pengambilan data. III.3.3. Pengoperasian Circulating Bed Reaktor (CBR) Anaerob Dari hasil seeding dan aklimatisasi, akan diperolah mikroorganisme yang telah aktif dan teradaptasi pada limbah pulp kakao dalam jumlah yang relatif lebih banyak. Pengolahan limbah pulp kakao dilakukan sebanyak dua kali percobaan dengan kondisi operasional yang berbeda. III.3.3.1. Pengaruh Kehadiran O 2 dalam Reaktor Pada percobaan yang pertama ini dilakukan menggunakan dua buah reaktor CBR kapasitas 6 L yang masing-masing diisi 4,5 L campuran yang terdiri dari 47

inokulum mikroorganisme mix culture sebanyak 900 ml (20%) dan limbah pulp kakao sebanyak 3600 ml (80%). Campuran tersebut telah dikondisikan memiliki kandungan organik yang dinyatakan dalam COD sebesar 100.000 mg/l. Salah satu reaktor (reaktor B) diberi perlakuan dengan memberikan asupan gas nitrogen (flushing gas nitrogen) di awal percobaan selama 10 menit dan tidak dilakukan pemberian flushing nitrogen pada reaktor A, hanya diberi aerator untuk mengalirkan gas dari headspace gas. Setelah di-flushing dengan gas nitrogen, kedua reaktor diberi aerator untuk meresirkulasikan udara di dalam reaktor sehingga terjadi pengadukan yang sempurna. Waktu penelitian ini adalah selama 20 hari, selama waktu pengamatan dilakukan pengambilan sampel untuk analisa COD, VSS, turbiditas, konsentrasi alkohol, konsentrasi asam asetat, TAV, ph, dan komposisi gas pada periode waktu tertentu. III.3.3.2. Pengaruh Kehadiran H 2 dalam Reaktor Pada percobaan kedua ini dilakukan dengan menggunakan dua buah reaktor CBR masing-masing diisi dengan campuran kultur dan limbah sebanyak 4,5 L (dengan perbandingan volume kultur bakteri hasil seeding dengan limbah pulp kakao adalah 20:80) dengan perlakuan yang berbeda, pada salah satu reaktor (reaktor B) dilakukan flushing gas nitrogen secara terus-menerus, sedangkan pada reaktor yang lain (reaktor A) tidak dilakukan flushing gas nitrogen melainkan hanya meresirkulasikan udara dengan aerator. Waktu pengamatan selama 20 hari dan dilakukan pengambilan sampel setiap hari untuk pengukuran COD, VSS, turbiditas, konsentrasi alkohol, konsentrasi asam asetat, TAV, ph, asam laktat (pada hari ke- 0, 10 dan 20), dan komposisi gas (pada periode waktu tertentu). III.3.4. Parameter yang dianalisa Seperti telah disebutkan pada sub bab di atas bahwa beberapa parameter yang dianalisis pada penelitian ini baik pada percobaan pertama maupun kedua adalah COD, VSS, turbiditas, konsentrasi alkohol, konsentrasi asam asetat, TAV, ph, dan komposisi gas. Penjelasan mengenai parameter pengujian dan metoda yang digunakan dapat dilihat pada Tabel III.2. 48

Tabel III.2. Parameter Pengujian pada Percobaan CBR Anaerob No. Parameter Pengujian Tujuan 1 COD Mengetahui laju penurunan COD limbah cair pulp kakao 2 VSS Mengetahui pertumbuhan biomassa 3 Konsentrasi Mengetahui persentase alkohol Alkohol yang terdapat pada limbah 4 TAV Mengetahui konsentrasi asamasam volatil yang terbentuk di dalam reaktor 5 Konsentrasi Mengetahui konsentrasi asam asam asetat asetat yang terbentuk selama proses berlangsung 6 ph Mengetahui derajat keasaman limbah sebagai kontrol bahwa terjadi pembentukan asam selama proses berlangsung 7 Turbiditas Mengetahui terjadinya penguraian pada senyawa yang tersuspensi pada limbah cair dengan melihat tingkat kekeruhannya 8 Komposisi Gas 9 Identifikasi Bakteri Mengetahui pembentukan gasgas selama proses berlangsung Mengetahui jenis mikroorganisme yang terdapat pada kultur campuran yang digunakan dalam penelitian Metoda COD kromat dari Standart Methods 5220 C Gravimetri yang terdapat pada Standart Methods 2540 E Specific gravity (Howrits et al., 1975) Standart Methods 5560 C Titrasi asam-basa Cox dan Pearson Menggunakan ph meter Menggunakan turbidimeter Menggunakan Gas Cromatography Dilakukan pada akhir running CBR, sampel dikirimkan ke PT. Biofarma. III.3.4.1. Chemical Oxygen Demand (COD) COD merupakan parameter yang digunakan untuk menggambarkan kualitas air buangan. Parameter COD yang diukur adalah berupa COD terlarut, dengan menggunakan metode COD kromat dari Standart Methods 5220 C. Adapun prinsip pengukurannya adalah senyawa organik dioksidasi dengan larutan kromat (K2Cr2O7) 0,025 N berlebih dalam suasana asam dilanjutkan dengan pemanasan selama 2 jam. Sisa kalium dikromat setelah pemanasan dititrasi dengan Ferro Ammonium Sulfat (FAS) dengan menggunakan indikator feroin. 49

III.3.4.2. Volatile Suspended Solid (VSS) VSS menunjukkan jumlah padatan organik tersuspensi dalam air buangan yang dapat menguap pada suhu 600 C. Pengukuran VSS dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme dalam penelitian ini. Pengukuran VSS menggunakan metode gravimetri yang terdapat pada Standart Methods 2540 E. III.3.4.3. Alkohol atau Etanol Kadar alkohol dapat dihitung dengan menggunakan metode specific gravity (Howrits et al., 1975 dalam Farmakope Indonesia, 2000). Penentuan kadar alkohol dilakukan dengan membandingkan berat jenis alkohol dalam sampel dengan berat jenis akuades. III.3.4.4. Total Asam Volatil (TAV) Asam volatil yang dapat terbentuk selama proses asidogenesis diantaranya asam format, asetat, butirat, dan propionat. TAV diukur sebagai asam asetat dengan metode pengukuran sesuai dengan Standart Methods 5560 C yaitu dengan destilasi dan titrasi. III.3.4.5. Asam Asetat Penentuan kadar asam asetat dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asambasa Cox dan Pearson (Irdawati, 1999). Metode titrasi ini sebenarnya dilakukan untuk mengukur kadar asam total dalam sampel, namun karena pada vinegar asam asetat merupakan produk yang dominan sehingga kadarnya paling tinggi, maka total asam dalam sampel dianggap sebagai total asam asetat. III.3.4.6. Komposisi Gas Pengukuran komposisi gas dilakukan dengan menggunakan gas cromathography. Spesifikasi alat yang digunakan adalah detektor TCD (Thermal Conductivity Detector), kolom mulsive 5A dan Prapak Q. Gas yang keluar dari reaktor diambil dengan menggunakan jarum suntik (syringe) dari selang silikon yang diletakkan pada puncak reaktor. Jarum yang digunakan 50

sebanyak dua buah, berukuran 1 ml. Sampel langsung dikirim ke Jurusan Teknik Kimia ITB untuk diperiksa. III.3.4.7. ph dan Temperatur ph dan temperatur merupakan parameter yang mempengaruhi pertumbuhan biomassa karena pertumbuhan optimum suatu mikroorganisme berada pada ph dan temperatur yang spesifik. Pada penelitian ini dilakukan di dalam suhu ruang yaitu sekitar 25 C III.3.4.8. Identifikasi Bakteri Identifikasi bakteri yang berperan di dalam reaktor dilakukan dengan pengujian ke laboratorium Bio Farma. III.3.5. Analisis Data Data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah untuk mendapatkan nilai parameter yang akan dianalisis. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Data dan pembahasan mencakup proses pembenihan (seeding) dan aklimatisasi serta pengoperasian sistem yang telah direncanakan. III.3.6. Penyusunan Laporan Laporan tesis disusun berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian dan dibandingkan dengan literatur yang mendukung penelitian ini. Laporan ini terbagi dalam 5 (lima) Bab yang mencakup Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Bahan, Alat dan Metode Kerja, Bab IV Data dan Hasil Pembahasan, dan Bab V Kesimpulan dan Saran. 51