BAB - IX TEKNIK EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Sistem Informasi

Pertemuan 11. Evaluasi Sistem Informasi

Chapter Aturan Desain dan Pendukung Implementasi

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN

TEKNIK EVALUASI. Mengevaluasi Pengujian Kegunaan dan Fungsi dari Sistem Interaktif

TEKNIK EVALUASI. Mengevaluasi Pengujian Kegunaan dan Fungsi dari Sistem Interaktif

EVALUASI. Chalifa Chazar Modul :

EVALUASI. TINJAUAN Mengevaluasi Pengujian Kegunaan dan Fungsi dari Sistem Interaktif

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Teknik Evaluasi. Interaksi Manusia dan Komputer

PERKULIAHAN KE 8. Deskripsi Singkat : bahasan ini tentang bagaimana melakukan evaluasi terhadap tahap perancangan dan tahap implementasi.

PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017

PERKULIAHAN KE 8. Deskripsi Singkat : bahasan ini tentang bagaimana melakukan evaluasi terhadap tahap perancangan dan tahap implementasi.

Interaksi Manusia dan Komputer [Kode Kelas]

Pendahuluan. Teknik Evaluasi

BAB - 7 ATURAN DESAIN

EVALUASI PADA INTERAKSI MANUSIA-KOMPUTER

Teknik Evaluasi. Pendahuluan

8.1. PENGENALAN EVALUASI EMPIRIS

BAB - III INTERAKSI By. By Ala n Ala Dix, D ix, Jan Ja et t Fin F lay, a y, Grego g ry o D ry. D Ab A owd o, wd, Russ us e s ll Be l ale a

Managing Design Process. Ratna Wardani Pertemuan #6

UJI, UJI, DAN UJI ULANG

Interaksi Manusia & Komputer. Semester Genap 2016/2017

Mengelola Proses Perancangan. Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 3

EVALUASI USABILITY DALAM DESAIN INTERFACE

DINAMIKA TEKNOLOGI April 2012 Vol. 5; No. 1; Hal

BAB III LANDASAN TEORI

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Evaluasi Desain Antar Muka (Interface) dengan Menggunakan Pendekatan Kemudahan Penggunaan (Studi Kasus Portal Mahasiswa Universitas X)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER KODE MK: TE057209

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VII PENANGANAN KESALAHAN dan HELP-DOCUMENTATION

Tujuan yang ingin didapat dari Mata Kuliah ini adalah untuk memahami manusia sebagai sumber daya terpenting dalam membangun sistem dan juga

Analisis Usability Pada Website Alumni STIKOM Bali Dengan Heuristic Evaluation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Siklus Pengembangan Sistem Informasi Untuk Membangun dan Mengimplementasikan Sistem Informasi Bisnis Di Suatu Perusahaan Siklus Hidup System

Interaksi Manusia dan Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

SILABUS INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER ( TIF210 ) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini:

TEKNIK-TEKNIK DESAIN YANG BERORIENTASI PADA PEMAKAI

USER INTERFACE DALAM DESAIN MODEL PENAKSIR RESPON EMOSI

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai litertur berbeda-beda, namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama

MINGGU 7. Model User. Suzan Agustri

Interaksi Manusia dan Komputer

MINGGU 5. Usability. Suzan Agustri

SIM 4 Interaksi Manusia - Kompute t r 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Penerapan Model Human Computer Interaction (HCI) dalam Analisis Sistem

REVIEW DESAIN INTERFACE APLIKASI SOPPPOS MENGGUNAKAN EVALUASI HEURISTIK

PENGEMBANGAN SISTEM DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Bab 1 PENELITIAN 1-2

Perancangan Antarmuka Bagian II: Mendefinisikan User Task, User Object, dan Style Guide

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Psikologi Sosial I. Metode Penelitian Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

PERKULIAHAN KE 1. Bahan Bacaan : Dix, Alan et.al, HUMAN-COMPUTER INTERACTION, Prentice Hall, Europe, 1993, hal 1-8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Information System Design and Analysis

RANCANG BANGUN SISTEM AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS WEB

Hanif Fakhrurroja, MT

Reviews. Chapter Tujuan Review

1.3 Pedoman ini harus digunakan terutama oleh kapal master, operator dan pemilik untuk mengembangkan SEEMP tersebut.

Hanif Fakhrurroja, MT

Bab 1 PENDAHULUAN UKDW

Website Life Cycle. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SDLC

Human-Centered Design of Decision-Support Systems

BAB II ANALISIS ANTARMUKA PENGGUNA

KENDALI MANAJEMEN MUTU

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Model User Dalam Desain

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam


BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan dari proses bisnis, bahkan tidak jarang teknologi informasi menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian Sistem Penjadwalan Kereta Api dengan Genetic Algorithm :

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB - I MANUSIA By. By Ala n Ala Dix, D ix, Jan Ja et t Fin F lay, a y, Grego g ry o D ry. D Ab A owd o, wd, Russ us e s ll Be l ale a

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN-IF041-3

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

PENERAPAN EDUGAME INTERAKTIF UNTUK PENGENALAN PAKAIAN ADAT NASIONAL INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pembuatan Website. : Sistem Informasi. Nasional. : Danang Ibnu Anggoro NPM :

BAB - I MANUSIA. By. Alan Dix, Janet Finlay, Gregory D. Abowd, Russell Beale. Ada 3 subsistem model antara lain: dunia luar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendahuluan. Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK

Ringkasan Chapter 12 Developing Business / IT Solutions

Perancangan Aplikasi Pengukuran Waktu Kerja Langsung Dengan Metode Stopwatch Time Study Berbasis Android

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba yang

Pengantar Test dan Implementasi Sistem. Rudi Susanto

PENANGANAN KESALAHAN DAN HELP DOKUMENTASI

Evaluation INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER. LUTFI FANANI Semester Ganjil 2015/2016

Herman Dwi Surjono, Ph.D.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Interaksi Manusia dan Komputer

Transkripsi:

BAB - IX TEKNIK EVALUASI By. Alan Dix, Janet Finlay, Gregory D. Abowd, Russell Beale

Apakah evaluasi? Tujuan dari evaluasi melalui analisa expert pengguna melalui partisipasi Memilih metode evaluasi

adalah bagian integral dari desain dan harus dilakukan di seluruh siklus hidup desain. Tujuannya adalah : untuk menguji fungsi dan kegunaan dari desain untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah untuk menentukan sikap dan perilaku pengguna terhadap sistem. Dapat terjadi di laboratorium atau spesialis di tempat kerja pengguna, dan mungkin tidak melibatkan partipasi aktif pada bagian pengguna.

digunakan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba system yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user) Proses ini tidak dikerjakan dalam satu fase proses perancangan tetapi melalui perancangan dengan prinsip life cycle

9.1. Apakah? Berkaitan dengan pengumpulan data tentang kegunaan dari produk desain oleh kelompok tertentu untuk aktivitas tertentu dalam lingkungan tertentu atau konteks pekerjaan adalah menguji dan menilai sistem untuk memastikan apakah sistem berjalan seperti yang di harapkan dan berguna bagi pengguna(user)

9.2. Tujuan EVALUASI MEMILIKI TIGA TUJUAN UTAMA 1. untuk menilai sejauh mana dan Aksesbilitas dari fungsi sistem 2. untuk menilai pengalaman pengguna yang berinteraksi 3. untuk mengidentifikasi dan masalah tertentu dengan sistem

9.2. Tujuan Fungsi sistem yang penting, harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Rancangan sistem harus memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas mereka menjadi lebih mudah

9.2. Tujuan Jika seorang petugas mengambil sebuah file pelanggan pada address. Pos/pusat paling tidak harus menyediakan dalam file komputer system. pada tingkat ini dapat juga mengukur kinerja pengguna dengan sistem dan dapat menilai efektivitas sistem dalam mendukung tugas

9.2. Tujuan Tujuan akhir dari evaluasi adalah untuk mengidentifikasi masalahmasalah spesifik dalam desain

9.3. Melalui Analisa Expert terjadi sepanjang proses desain. Secara khusus, yang pertama dari sebuah sistem evaluasi idealnya harus performed sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai. Jika desain sendiri dapat dievaluasi, maka kesalahan dapat dihindari, karena desain dapat diubah. Biasanya,dalam proses desain yang kesalahan itu harus diperbaiki

9.3. Melalui Analisa Expert Ada 4 macam evaluasi a. Cognitive walkthrough b. heuristik c. berbasis model d. Menggunakan penelitian sebelum evaluasi

9.3.1. Cognitive Walkthrough Walkthroughs memerlukan : tinjauan rinci dari urutan kode actions di dalam langkah-langkah, urutan mewakili segmen kode program, harus teliti untuk memeriksa karakteristik tertentu (misalnya, gaya pengkodean, konvensi untuk variabel ejaan prosedur versus panggilan, dan untuk memeriksa seluruh sistem yang invarian ), menggunakan langkah-langkah kognitif, urutan langkah-langkah tindakan mengacu pada suatu interface akan meminta user untuk tampil di error dalam menyelesaikan beberapa tugas yang dikenal.

9.3.1. Cognitive Walkthrough 1. Mempunyai prosedur Action 2. Menggunakan urutan kode action 3. Mempunyai kode program 4. Menggunakan langkah kognitif 5. Mengacu pada sebuah interface yang akan menampilkan ERROR 6. Ada penyelesaian task/tugas

9.3.2. Melalui Analisa Expert b. Heuristik Sebuah heuristik adalah sebuah pedoman atau prinsip umum atau aturan yang dapat memandu keputusan desain atau digunakan untuk kritik sebuah keputusan yang telah di buat. heuristic evaluasi, dikembangkan oleh Jakob Nielsen dan Rolf Molich, adalah metode untuk menyusun kritik terhadap sebuah system menggunakan seperangkat relatif sederhana dan heuristics

9.3.2. Melalui Analisa Expert b. Heuristik heuristic evaluasi, dikembangkan oleh Jakob Nielsen dan Rolf Molich, adalah metode untuk menyusun kritik terhadap sebuah system menggunakan seperangkat relatif sederhana dan heuristics.

9.3.2. Melalui Analisa Expert b. Heuristik 1. Merupakan sebuah pedoman/prinsip umum 2. Merupakan sebuah aturan untukmemandu keputusan desain 3. Dapat menyusun kritik terhadap sistem 4. Menggunakan seperangkat alat yang relatif sederhana 5. Dikembangkan oleh Jakob Nielsen dan Rolf Molich

9.3.2. Melalui Analisa Expert b. Heuristik NIELSEN'S SEPULUH HEURISTIK ADALAH: 1. Status. 2. Antara sistem dan dunia nyata. (user friendly) 3. User kontrol dan kebebasan. Pengguna 4. Konsistensi dan standar 5. Pencegahan Kesalahan 6. Pengakuan daripada pembuat 7. Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan 8. Minimalis design 9. Membantu pengguna mengenali, mendiagnosa dan mengoreksi kesalahan 10. Bantuan dan sistem dokumentasi

Certain Model Provie adalah 9.3.3. Melalui Analisa Expert c. Berbasis Model menggabungkan alat evaluasi dan spesifikasi desain ke framework. Contoh: GOMS (tujuan, operator, metode dan seleksi) pengguna memprediksi model kinerja dengan interface tertentu dan dapat digunakan untuk menyaring pilihan desain tertentu.

9.3.3. Melalui Analisa Expert c. Berbasis Model 1. Menggunakan desain framework 2. Merupakan penggabungan alat evaluasi dan spesifkasi desain 3. Menggunakan prinsip GOMS 4. Mempunyai Tujuan 5. Mempunyai Operator 6. Mempunyai Metode 7. Mempunyai Penyeleksian

9.3.4. Melalui Analisa Expert d. Menggu- nakan Pe nelitian Sebelum Eksperimental psikologi dan manusia-komputer proses interaksi antara hasil eksperimen dan empiris. Khusus untuk domain tertentu, banyak berurusan dengan isu-isu umum yang bergerak dalam berbagai situasi

9.3.4. Melalui Analisa Expert d. Menggu- nakan Pe nelitian Sebelum 1. Proses interaksi antar hasil eksperimen dan empiris 2. Menggunakan domain 3. Khusus untuk domain tertentu menggunakan isu-isu umu

9.4. Peng- guna Melalui Partisi- pasi Teknik-teknik yang telah kita bahas sejauh ini berkonsentrasi pada desain atau mengevaluasi sistem melalui analisis oleh perancang, atau seorang ahli penilai, bukan pengujian dengan pengguna yang sebenarnya. Teknik ini untuk menyaring dan menyempurnakan desain, mereka bukan pengganti pengujian. Menggunakan metode empiris atau eksperimental, metode observasi, permintaan teknik, dan metode yang menggunakan pemantauan fisiologis

4. Memilih Metode Faktor-faktor yang membeda-kan teknik evaluasi: Tingkat siklus Jenis evaluasi Tingkat objektivitas dan subyektivitas Jenis ukuran yang tersedia Informasi yang tersedia Kesiapan dari suatu respon Tingkat gangguan yang tidak secara langsung Sumber yang tersedia

Design VS. Implementation pada tingkatan perancangan hanya membutuhkan ahlinya dan akan dianalisa sedangkan evaluasi pada tingkat implementasi membawa user sebagai subyek dari eksperimen. Laboratory VS. Field studies Secara ideal proses perancangan mencakup dua jenis evaluasi ini dimana pada laboratorium merupakan awal tingkatan sedangkan field studies ditempatkan pada tingkatan implementasi.

Subyektif VS. Obyektif Pada teknik yang subyektif seperti pada cognitive walkthrough maupun think aloud mempercayakan pada evaluator atau orang yang melakukan evaluasi. Hal ini dapat menyebabkan penilaian evaluator menjadi bias sehingga diperlukan lebih dari satu orang evaluator. Sedangkan teknik obyektif seharusnya menghasilkan hasil yang berulang yang tidak tergantung pada evaluator. Eksperimen yang terkontrol merupakan contoh pengukuran obyektif. Secara ideal pengukuran secara subyektif dan obyektif seharusnya digunakan keduanya. Qualitative VS Quantitative measures Pengukuran menggunakan numeric lebih mudah digunakan menggunakan teknik statistik sedangkan non-numerik lebih sulit dilakukan akan tetapi menghasilkan sesuatu yang penting secara lengkap yang tidak dapat dilakukan secara numeric.

Informasi yang tersedia Tingkatan informasi yang tersedia untuk evaluator pada setiap tingkat proses perancangan dimulai pada informasi yang rendah sampai dengan tingkatan yang tinggi. Kesiapan suatu tindakan Faktor lain yang membedakan teknik evaluasi adalah kesiapan mengambil tindakan yang tersedia. Seperti metode think aloud yang merekam perilaku user pada waktu interaksi. Sedangkan post task walkthrough mempercayakan pada pengumpulan kembali kegiatan user. Intrusiveness Merupakan teknik yang menghasilkan pengukuran segera yang dihasilkan user selama interaksi dan mempunyai resiko mempengaruhi perilaku user. Evaluator harus sensitive untuk mengurangi masalah ini tetapi tidak dapat megubah semuanya. Sumber-sumber Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam memilih teknik evaluasi yakni : peralatan, waktu, biaya, subyek serta evaluator yang ahli.