BAB I PENDAHULUAN. Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan. beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus. diselenggarakan disemua tempat kerja. Khususnya tempat kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

I. PENDAHULUAN. Persaingan ketat dibidang kualitas semua instansi berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh perawat. Perawat merupakan

KERJA SHIFT EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hari. Kehidupan manusia seolah tidak mengenal waktu istirahat. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Synder, 2004). Menurut Potter & Perry (2005) tidur merupakan waktu dimana

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat. keperawatan sebagai tuntunan utama. Peran perawat professional dalam

I. PENDAHULUAN. industri kimia atau industri manufaktur yang menggunakan mesin yang

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. Karena tanpa pengaturan sumber daya manusia yang tepat, maka. banyak artinya tanpa dikelola oleh manusia secara baik.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. SDM di bidang kesehatan dan non-kesehatan sangat berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. harinya. Namun kini, karena adanya perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan

BAB II LANDASAN TEORI. diri, motivasi yang kuat untuk meneruskan sesuatu usaha, kegembiraan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jam kerja tidak normal dengan sistem kerja shift. Menurut ILO (2003)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Tidur dan Ritme Sirkadian

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan dapat menyebabkan sulit tidur (Potter dan Perry, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit Ridogalih berdiri pada tahun 1934 yang memulai pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umum yang dimaksud dengan shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja,

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai. sumber daya manusia.(depkes,2002).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang sangat pesat tidak hanya di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. kronis sehingga dalam laporan pemerintah Amerika Serikat, Stres kerja dijuluki

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 4 KARAKTERISTIK JADWAL HOUSEKEEPING. Pada Bab ini akan dijelaskan kondisi sistem pada penjadwalan housekeeping saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat transportasi yang aman dan nyaman. Salah satu mode transportasi

BAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada

GANGGUAN TIDUR PADA PERAWAT PEKERJA SHIFT SKRIPSI. Disusun Oleh: Noni Doe

BAB I PENDAHULUAN. kali dana bantuan umum yang diberikan ke Negara berkembang. Jumlah santunan yang dibayarkan sebesar Rp triliun.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengurus anak, dan kerap kali harus berhubungan dan bergaul dengan anak-anak

BAB II LANDASAN TEORI. Work-Family Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk interrole

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SORE DAN MALAM PADA PERAWAT DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 22 Undang-Undang No. 23 tahun tentang kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negatif timbulnya gangguan perilaku seperti gangguan tidur atau insomnia.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penunjang. Menurut Para Ahli Rumah sakit adalah suatu organisasi tenaga medis

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

LAMPIRAN A LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN KUESIONER PENELITIAN PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN KUALITATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjadikan tenaga kerja menjadi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, maka

BAB I. padat pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bangsal rawat inap. Pekerjaan seorang perawat tidak terlepas dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan permintaan pasar. Apabila permintaan pasar mengalami

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Profil Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) adalah rumah sakit milik Yayasan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang melayani kesehatan masyarakat serta di dukung oleh instansi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik bagi investor. Meningkatnya pendidikan dan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi stres kerja yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian yang

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan. segenap lapisan masyrakat. Sasaran dari program tersebut yakni tersedianya

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah cairan yang lebih sedikit. Perbedaan ini karena laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan program pembangunan. Salah satu program pemerintah dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang mencakup fasilitas, peraturan yang diterapkan, hubungan sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan di

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Shift kerja mempunyai berbagai defenisi tetapi biasanya shift kerja disamakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia melakukan aktivitas terutama pada siang hari dan beristirahat tidur di malam hari. Kehidupan seperti ini mengikuti pola jam biologik yang disebut dengan circadian rhythm yang bersiklus kurang lebih 24 jam. Dalam masyarakat modern, tuntutan kerja 24 jam/hari, seperti pada pekerjaan media massa, polisi, instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, pilot, perusahaan-perusahaan industri, dan rumah sakit mengharuskan adanya shift kerja, ada orang-orang yang diagihkan untuk bekerja siang atau malam, dengan variasi pola pengaturannya. Rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, dan pelayanan gawat darurat harus melaksanakan pelayanan kurang lebih 24 jam/hari karena merupakan tugas yang bersifat melekat (inherent) dengan tanggung-jawab utamanya. Penerapan sistem kerja shift memiliki konsekuensi yang perlu disadari oleh setiap instansi pengguna sistem shift. Karena ada perbedaan kondisi kerja antara shift siang dan shift malam. Pekerja yang bekerja pada shift malam lebih mudah merasa mengantuk dan lelah. Sedangkan yang sudah terbiasa bekerja dengan shift siang 1

tentu perlu penyesuaian ketika harus berganti jadwal ke shift malam. Hal yang sama berlaku sebaliknya. Shift kerja memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan akibat dari jadwal kerja dan irama sirkadian yang tidak sinkron sehingga para pekerjanya lebih mudah terkena gangguan kesehatan. Menurut The Circadian Learning Centre di Amerika Serikat bahwa ketika ritme sirkadian menjadi tidak sinkron maka fungsi tubuh akan terganggu sehingga mudah mengalami gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, perubahan suhu tubuh, perubahan hormon, gangguan psikologi dan gangguan gastrointestinal (Josling, 1999). Beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti seperti: Madide (2003) terhadap perawat pekerja shift di RS Swasta Afrika Selatan, Wijaya (2006) terhadap perawat yang bekerja di unit IGD Yogjakarta, dan Miarso (2001) terhadap siswa perawat yang kerja praktek di RS, juga menemukan hasil yang hampir sama seperti yang dikemukan oleh The Circadian Learning Centre yaitu bahwa shift kerja menyebabkan gangguan tidur, berdampak pada kehidupan psikologis dan psikososial, menurunkan tekanan darah, kelelahan, kurang tidur, sakit kepala, dan resiko mengalami kecelakaan kerja terutama yang bekerja shift malam karena mudah mengalami penurunan konsentrasi akibat mengantuk. 2

Masalah utama dari bekerja shift adalah mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur terjadi akibat dari pola tidur yang tidak beraturan yang dilakukan secara terus menerus. Tentu hal ini perlu disadari oleh setiap orang yang bekerja menggunakan sistem shift. Terkhususnya perawat yang mungkin saja menjalani jadwal shift dari awal kerja sampai pensiun dengan jadwal shift rotasi yang sering berganti jadwal dengan rutinitas pekerjaan yang berbeda dan waktu kerja yang tidak tepat, tidak menutup kemungkinan bisa mengalami gangguan tidur. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka peneliti menjadi tertarik untuk meneliti mengenai gangguan tidur pada perawat pekerja shift. B. Identifikasi Masalah Shift kerja berdampak buruk terhadap kesehatan baik kesehatan fisik maupun psikologis. Pada kesehatan fisik mudah mengalami kelelahan, gangguan tidur, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, perubahan suhu tubuh dan perubahan hormon. Sedangkan dampak psikologisnya adalah menjadi lebih emosional, stres dan depresi dikarenakan beban kerja yang tinggi. Selain gangguan fisik dan psikologis, shift kerja juga berdampak buruk pada kehidupan sosial seorang pekerja shift. Orang menjadi kurang punya waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau juga 3

mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat. Gangguan interaksi juga bisa terjadi di tempat kerja yang disebabkan karena kelelahan, stres dengan beban kerja dan tempat kerja yang kurang nyaman serta jadwal shift yang padat. C. Batasan Masalah Melihat dari permasalahan shift kerja yang beragam macam bentuknya, maka peneliti akan membatasi masalah penelitian menjadi lebih sempit lagi sehingga peneliti lebih fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti akan menjelaskan tentang: 1. Perawat yang aktif mengikuti shift kerja 2. Keteraturan tidur saat kerja sampai pensiun 3. Gangguan-gangguan tidur yang disebabkan oleh shift kerja. 4. Gangguan kesehatan lain yang menyertai yang dapat menyebabkan gangguan tidur D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pola tidur perawat pekerja shift? 2. Apakah perawat pekerja shift mengalami gangguan tidur? 3. Gangguan tidur seperti apa yang dialami perawat pekerja shift? 4

4. Apakah ada gangguan kesehatan lain yang dialami oleh perawat pekerja shift? 5. Apakah gangguan kesehatan ini berpengaruh terhadap pola tidur perawat pekerja shift? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari shift kerja terhadap gangguan tidur dan gangguan lain yang menyertai yang terjadi pada perawat pekerja shift dengan masa kerja minimal 0-2 tahun, 10 tahun dan yang sudah pensiun. Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan mengkaji beberapa hal, yaitu: 1. Perawat yang aktif mengikuti shift kerja 2. Pola tidur saat kerja sampai pensiun 3. Gangguan-gangguan tidur yang disebabkan oleh shift kerja. 4. Gangguan kesehatan lain yang menyertai yang dapat menyebabkan gangguan tidur. F. Manfaat Penelitian 1. Teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap bidang ilmu keperawatan dalam menambah wawasan pengetahuan mengenai circadian rhythm. 5

2. Praktis a. Bagi rumah sakit dan instansi-instansi yang menggunakan sistem shift dapat mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam strategi penyusunan jadwal shift yang dapat memperkecil efek-efek negatif dari shift kerja. b. Bagi pekerja pengguna shift kerja dapat memanajemen diri sendiri untuk meminimalkan efek-efek dari berbagai macam gangguan kesehatan yang disebabkan oleh shift kerja. c. Menjadi masukan dan sumbangan pikiran bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang circadian rhythm manusia. d. Bagi peneliti dapat memperluas wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian lapangan. 6