PENERAPAN SISTEM INFORMASI ERP (Enterprise Resource Planning) UNTUK MENUNJANG FUNGSI BISNIS PADA PT. NESTLE INDONESIA. Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

PENERAPAN E-BUSINESS PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

TRANSACTION PROCESSING

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

Sistem Electronic Business PT. Pos Indonesia (Persero)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

Enterprise Resource Planning

Pembahasan Materi #11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Sistem Informasi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat di waktu yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan.

CRM Hello, Goodbye. Babak Baru dalam Kesetiaan Pelanggan

Enterprise Resource Planning

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

Enterprise Resource Planning (ERP)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Perencanaan Sumber Daya

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

BAB III Landasan Teori

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB III DEFINISI MASALAH

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

The e-business Application Architecture

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/**

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

KONSEP SISTEM INFORMASI


E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

NARA SUMBER : aan/

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

Saripudin. Introduction to Information Systems Chapter : 1, 2, 7, 8, 9, 10, /02/2009 Saripudin, Manajemen Pariwisata FEB UPI

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS. Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kekuatan dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK

SISTEM INFORMASI (Studi Kasus : Pizza Hut)

Teknik Informatika S1

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tantangan seperti persaingan bisnis yang semakin ketat dan

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

SISTEM INFORMASI PENJUALAN MAKANAN KHAS KOTA PALU BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

Bab II. Tinjauan Pustaka

e-business dan e-commerce

BUSINESS INTELLIGENCE BEDASARKAN SUDUT PANDANG E-BUSINESS

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

komponen Sistem informasi 1

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Transkripsi:

Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.Sc(CS) PENERAPAN SISTEM INFORMASI ERP (Enterprise Resource Planning) UNTUK MENUNJANG FUNGSI BISNIS PADA PT. NESTLE INDONESIA Oleh : Ilham Arief Gautama P056111541.48 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global dewasa ini telah menimbulkan standar kompetisi baru dan ketat antar perusahaan. Pada kondisi demikian setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dan tumbuh harus dapat menciptakan dan mempertahankan competitive advantage yang dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan daya saing perusahaan. Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara yang kini semakin berkembang untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, dimana terjadi peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam seluruh tatanan lini proses bisnis. Namun permasalahan hingga kini pun, masih banyak perusahaanperusahaan yang belum menyadari pentingnya membangun suatu sistem informasi yang mampu mengintegrasikan lini bisnis perusahaan, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing. Kondisi ini akan sangat memungkinkan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara lini kerja satu dengan lini kerja lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikan fungsifungsinya. Data yang sudah diintegrasikan ini dapat membantu proses bisnis yang efesien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan. Salah satu konsep yang cukup terkenal yang merupakan sistem yang mengintegrasikan proses setiap lini bisnis dalam manajemen perusahaan secara transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi yaitu konsep Entreprise Resource Planning (ERP). Untuk memasuki pasar internasional, ERP merupakan salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi setiap perusahaan. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu faktor yang cukup

penting dalam setiap perusahaan. Salah satu perusahaan yang termasuk terdepan dalam penerapan konsep ERP ini adalah PT. Nestle Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, hal-hal berikut ini menarik untuk dikaji yaitu : 1. Bagaimana IT berperan terhadap kesuksesan bisnis PT. Nestle Indonesia? 2. Bagaimana implementasi sistem ERP mendorong peningkatan kinerja dan operasional perusahaan? 1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan paper ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan TI dan sistem ERP mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap kinerja operasional bisnis PT. Nestle Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 E-business Jika definisi istilah e-commerce diartikan agak sempit, maka e- commerce atau electronic commerce mendeskripsikan proses penjualan, pentransferan, atau pertukaran produk, jasa dan atau informasi via jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang hanya melihat istilah commerce (perdagangan) sebagai penggambaran transaksi yang dilakukan antar mitra bisnis. Oleh karena itu, kebanyakan orang lebih suka menggunakan istilah e-business. E-business mengacu kepada definisi e-commerce yang lebih luas, bukan hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa tetapi, juga melayani pelanggan, berkolaborasi dengan mitra bisnis, mengadakan e-learning, dan melakukan transaksi elektronik dalam suatu organisasi. E-business itu sendiri meliputi e-commerce yang melibatkan pembelian dan penjualan, serta pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui internet dan jaringan lainnya. Sebagian yang lain memandang e-business sebagai aktifitas apapun selain pembelian dan penjualan di internet, misalnya kolaborasi dan aktivitas intrabisnis. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu organisasi jika organisasi tersebut mampu memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum, sebuah keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e- business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers. Menurut O Brian dan Marakas (2008), e-business adalah penggunaan internet dan lainnya serta teknologi informasi yang mendukung e-commerce, enterprise communication dan collaboration, dan proses bisnis berbasis web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya. Istilah e-business sering dipertukarkan dengan e-commerce. E-commerce merupakan bagian dari e-business. E-business tidak hanya melibatkan penjualan dan pembelian barang dan jasa, tetapi juga melibatkan pelayanan kepada pelanggan, kerjasama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik di dalam suatu organisasi.

2.2 Manfaat E-Business Walaupun e-business merupakan suatu kegiatan yang menggunakan transaksi elektronik, tapi e-business dapat memberikan manfaat bagi yang menerapkannya, yaitu sebagai berikut (Yasa, 2007). 1. Peningkatan efisiensi Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan-perusahaan akan mendapatkan perrbaikan tingkat efisiensi. Dengan menerapkan e-business maka akan tampak bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya operasionalnya, seperti email dapat mengurangi biaya komunikasi, call centre dapat mengurangi biaya pelayanan konsumen, website dapat mengurangi biaya marketing, decision support system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi. 2. Peningkatan efektifitas Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan dapat melakukan aktifitas operasional sehari-hari. Dapat berhubungan dengan konsumen selama 24 jam sehari dalam satu minggu. 3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan Selain bisa berhubungan langsung dengan konsumen selama 24 jam sehari dalam waktu satu minggu, konsep ini secara tidak langsung juga dapat menghubungkan perusahaan dengan ratusan juta konsumen yang tersebar diseluruh wilayah. 4. Terciptanya produk dan jasa baru Penerapan konsep e-business juga membuka kesempatan bagi perusahaan untuk menawarkan produk dan jasa baru yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri, dan produk/jasa yang dihasilkan dapat disesuaikan dnegan selera unik konsumen. 5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru Dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi yang digunakan pun semakin canggih dan berkembang. Karena faktor inilah, akan dapat membuka peluang bisnis baru dalam menciptakan produk/jasa yang baru dan tidak mudah ditiru oleh pesaing.

PEMASOK PELANGGAN 2.2 Aplikasi Lintas Fungsi Perusahaan Banyak perusahaan yang kini menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi bisnis perusahaan terintegrasi, yang mampu melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan. Organisasi-organisasi ini melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis untuk menggunakan TI dalam berbagi sumber daya informasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. Banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem yang berbasis mainframe ke aplikasi klien / sistem lintas fungsi, dimana hal ini akan melibatkan pemasanganpemasangan software seperti software ERP, manajemen rantai pasok, atau manajemen hubungan pelanggan. Software-software semacam itu berfokus untuk mendukung berbagai kelompok proses bisnis terintegrasi yang terlibat dalam operasional bisnis. Perusahan menggunakan teknologi Internet untuk membantu mereka merekayasa ulang dan mengintegrasikan arus informasi di antara proses bisnis internal mereka serta para pelanggan dan pemasok mereka. Berbagai perusahaan di seluruh dunia kini menggunakan World Wide Web dan intranet serta ekstranet mereka sebagai standar teknologi untuk sistem informasi lintas fungsi dan antar perusahaan mereka. Perencanaan Permintaan Perencanaan Produksi Perencanaan Logistik Perencanaan Distribusi Entitas Pesanan ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Pembelian dan Utang Usaha MRP Persediaan Inbound Manajemen Pabrik Penjadwalan Manufaktur & Produksi KEUANGAN DAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA Pengendalian Persediaan & Penggudangan Distribusi dan Piutang Gambar 1. Proses dan Fungsi Bisnis yang didukung oleh sistem ERP yang diimplementasikan oleh Colgate-Palmolive Company

Sebagai ganti berfokus pada fungsi bisnis tradisional, atau hanya untuk mendukung proses bisnis internal suatu perusahaan, aplikasi perusahaan difokuskan untuk menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar bersama dengan para pelanggan, pemasok, mitra, dan karyawan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan erhadap perusahaan. Jadi, perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource Planning) berfokus pada efisisensi produksi internal perusahaan, distribusi, dan proses keuangannya. 2.3 Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah tulang punggung teknologi dari e-business, sebuah kerangka kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan ke pemrosesan pesanan, penjualan, manajemen, dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan. Semua jenis bisnis kini mengimplementasikan sistem ERP. ERP bertindak sebagai tulang punggung perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasikan banyak proses internal dan sistem informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi dan keuangan. Kini, ERP dianggap sebagai bahan penting yang dibutuhkan perusahaan untuk bisa mendapatkan efisensi, kelincahan, dan responsivitas yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini. Dengan bantuan ERP juga perusahaan di Indonesia dapat terintegrasi pada setiap proses dalam perusahaan tersebut ke dalam suatu sistem komputerisasi. Manfaat lain dari ERP ini adalah integrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turn-overnya, menciptakan analisa dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru. ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya,informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem computer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. ERP menggabungkan berbagai

kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi (Haryo, 2006). Menurut O Brien (2002), ERP adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh modul software suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis dasar internal perusahaan. ERP memberikan tampilan real-timeatas proses bisnis yang terintegrasi seperti produksi, pemrosesan pesanan, dan manajemen persediaan yang disatukan oleh software aplikasi ERP dan database umum. Secara eksplisit, O Brien (2002) menyatakan bahwa ERP memberikan manfaat bisnis yang signifikan bagi perusahaan, yaitu : 1. Kualitas dan Efisiensi ERP menciptakan kerangka kerja utk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yg menghasilkan peningkatan signifikan daalm kualitas serta efisiensi layanan pelanggan, produksi dan distribusi. 2. Penurunan Biaya Menurunkan biaya pemrosesan transaksi dan hardware, software serta karyawan pendukung TI. 3. Pendukung Keputusan ERP menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis lintas fungsi yang sangat penting secara cepat utk para manajer agar dapat meningkatkat kemampuan mereka dalam mengambil keputusan secara tepat waktu di lintas bisnis keseluruhan perusahaan 4. Kelincahan Perusahaan Sistem ERP meruntuhkan dinding departmen dan fungsi berbagai proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya informasi. (menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab manajerial,dan peran kerja yang lebih fleksibel).

Perencanaan Produksi Distribusi Penjualan, Manajemen Pemesanan ERP Logistik Terintegrasi Pelanggan / Karyawan Akuntansi dan Keuangan Sumber Daya Manusia Gambar 2. Komponen Aplikasi Utama ERP Disamping banyak keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) : 1. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis. 2. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal 3. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah 4. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya. 2.4 Customer Relationship Management (CRM) CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi. CRM menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi

tentang pelanggan. CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif mengelola hubungan dengan para pelanggannya tersebut, CRM juga berfokus atas proses mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses pemasaran, penjualan, dan pelayanan (O Brien 2002). Konsep ini adalah yang mengajarkan kiat dan strategi untuk membangun dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar tercapailah apa yang kerap diistilahkan sebagai customer satisfaction, customer loyalty, dan customer retention. Termasuk di dalam proses CRM adalah proses penanganan keluhan pelanggan, proses penanganan pesanan pelanggan, proses penanganan permintaan informasi dari pelanggan, proses pengelolaan data dan informasi seputar pelanggan, proses pengelolaan kebutuhan pelanggan, proses analisa karakteristik dan perilaku pelanggan dan lainnya. Sistem CRM meliputi sekelompok modul software yang memberi berbagai alat yang mendukung perusahaan dan para karyawannya dalam memberikan layanan yang cepat, dapat diandalkan, dan konsisten ke para pelanggannya. Konsep CRM ini cenderung menerapkan aplikasi bisnis e-commerce bertipe B- to-c atau Business to Customer. 2.5 Supply Chain Management (SCM) SCM adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement) atau menyalurkan (distribution) barang tersebut secara efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah (value added) bagi produk tersebut (Haryo, 2006). Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah proses payung di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnis untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (wikipedia, 2012).

Menurut O Brien (2002), SCM adalah suatu sistem pada perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung serta mengelola berbagai hubungan antara beberapa proses bisnis utama perusahaan dan dengan pemasok, pelanggan, serta para mitra bisnis. Tujuan dari SCM adalah untuk menciptakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya rendah pada suatu produk. Rangkaian proses manajemen pengadaan bahan-bahan mentah yang biasa diperoleh perusahaan dengan melakukan pemesanan kepada para pemasok (suppliers) ini dikenal dengan istilah Supply Chain Management (SCM). Rangkaian proses yang berada di hulu perusahaan ini merupakan antarmuka (interface) yang menghubungkan perusahaan dengan mitra bisnisnya (terutama para pemasok). Pada SCM aplikasi bisnis yang kerap dipergunakan adalah yang bertipe B-to-B atau Business to Business. Pemasaran dan pemenuhan pesanan Penjualan : - Penjualan silang - Peningkatan tawaran untuk penjualan fax Telepon Calon Pelanggan/ Pelanggan Manajemen kontak dan rekening e.mail Web Layanan dan dukungan untuk pelanggan Program retensi dan loyalitas Gambar 3. Komponen Aplikasi Utama Dalam CRM 2.6 Enterprise Collaboration System (ECS) ECS adalah informasi lintas fungsi yang meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis dan kelompok kerja. Tujuan

dari sistem kerjasama perusahaan adalah untuk memungkinkan kita bekerjasama secara lebih mudah dan efektif dengan membantu perusahaan untuk: 1. Berkomunikasi: Berbagi informasi satu sama lain 2. Berkoordinasi: Mengoordinasikan usaha kegiatan individual kita dan menggunakan berbagi sumber daya bersama yang lainnya. 3. Bekerja sama: Bekerja sama secara kooperatif dalam proyek dan penugasan bersama. Dalam suatu bisnis modern, ECS tidak dapat terlepas dari komponen suatu perusahaan. Sistem ECS dapat mempermudah perusahaan dalam meningkatkan performa komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi baik internal maupun eksternal perusahaan. Menurut O Brien (2002) ECS terbagi atas 3 komponen yaitu electronic communication tools, electronic conferencing tools, dan collaborative work management tools. 2.7 Transaction Processing System (TPS) Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu: 1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan. 2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.

Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut: 1. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb. 2. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb. 3. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb. 4. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb. 3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna. 4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi. Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain sebagai berikut: Volume data yang di-proses relatif sangat besar, kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar, kecepatan pengolahan diperlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat, sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal, pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb, orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu, masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar, dan komputasi tidak terlalu rumit.

III. PEMBAHASAN 3.1 Penerapan ERP di Perusahaan Nestle Nestle adalah perusahaan makanan terbesar diseluruh dunia dengan ribuan macam produk dan unit bisnis di lebih dari 84 negara. Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara, Nestle berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia. Lokasi sebuah perusahaan sangatlah berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Maka daripada itu Nestle selalu melakukan riset sebelum mendirikan cabang di suatu Negara, hal ini di tujukan agar nanti nya saat berdirinya pabrik Nestle di Negara tersebut dapat berjalan dengan efisien dan efektif terkait dengan keberlangsungan lini bisnis perusahaan. Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate intranet pada tahun 1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate intranet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA). NIKITA ini merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia.

Purchasing Manajemen SDM NIKITA (Nestle Intranet Kit Assistant) Marketing Teknologi Business Intelligence Gambar 4. Komponen Utama Lini Bisnis Perusahaan Nestle Email merupakan sarana interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah menjadi budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita penting, instruksi, dan komunikasi bisnis biasa menggunakan media email. Oleh karena itu intranet dan email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien. Dengan makin ketatnya persaingan di industri bisnis makanan, maka Nestle membutuhkan dukungan teknologi informasi yang bisa menyatukan semua bisnis unit Nestle di seluruh dunia dan mengaplikasikan proses bisnis yang efisien dan efektif. Oleh karena itu pada tahun 2000, Nestle meluncurkan proyek GLOBE (Global Business Excellence) yang merupakan proyek terbesar Nestle selama 135 tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Program GLOBE menghilangkan kompleksitas yang tidak perlu dalam sebuah proses dan menjadikan Nestle sebagai perusahaan yang saling berketerkaitan. Proyek GLOBE ini merupakan sistem ERP (enterprise resource planning) yang menggunakan software SAP. Implementasi sistem ERP termasuk Workplace, SAP R/3, BW, APO, CRM, EBP dan Knowledge Warehouse. Proyek ini terbagi menjadi empat kegiatan pokok, yaitu Business Excellence, Data Standard&Data

Management, Information Technology dan Global Template. Proyek ini menggunakan konsultan dari PwC. ERP System Global Business Excellence Business Excellence Data Standard & Data Management Information Technology Global Template Gambar 5. Kegiatan Pokok Sistem ERP Nestle Proyek penerapan proyek GLOBE di Nestle Indonesia dimulai pada tahun 2003. Strategi penerapan yang dipakai adalah Phasing Strategi, yaitu penerapan secara bertahap sampai tahun 2006. Proyek ini pertama kali diterapkan di Head Office Jakarta dan Kejayan Factory, Pasuruan, Jawa Timur, yang merupakan pabrik pengolahan susu sapi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2005, proyek GLOBE mulai diaplikasikan di Panjang Factory, Lampung dan Cikupa Factory, Tangerang, Jawa Barat. Secara pertahap proyek GLOBE ini diaplikasikan di masing-masing departemen. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dalam penetapan sistem ERP yang digunakan diantaranya yaitu ERP sistem sekarang sudah menjadi kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di persaingan bisnis global, memungkinkan tiap lini bisnis untuk beroperasi dengan strukturnya yang paling optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan penerapan sistem tersebut diantaranya sistem GLOBE memang sudah tepat untuk dicanangkan oleh perusahaan, dengan sistem ERP tersebut perusahaan bisa mensinergikan keseluruhan proses bisni yang ada

sehingga dicapai suatu proses bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan bagi terjadinya transfer pengetahuan antar masing-masing karyawan maupun antar divisi. Selain itu perusahaan mampu membrikan pelayanan yang semakin baik kepada konsumen dan memberikan produk yang lebih segar dan berkualitas tinggi yang merupakan driver utama dari permintaan konsumen, terakhir keunggulan operasional merupakan keunggulan kompetitif perusahaan dibanding pesaing, karena perusahaan mampu menekan biaya seminimal mungkin hasil dari efisiensi dan efektifitas kerja lini bisnis selagi mempertahankan nilai yang ada. Kondisi tersebut mampu diperankan dengan sangat baik oleh perusahaan. Disamping segala keuntungan dan manfaat yang didapat oleh perusahaan terkait dengan penerapan sistem ERP ini terdapat pula hambatan-hambatan yang ditimbulkannya. Sistem ERP dirancang khusus untuk menyesuaikan kompleksitas operasional perusahaan besar yang memang dalam operasionalnya memerlukan proses bisnis yang kompleks. Sistem ini dirancang agar mampu menyederhanakan proses bisnis tersebut agar lebih sistematis dan rapi tanpa menghilangkan aspekaspek penting dari proses bisnis yang berjalan. Kecenderungan yang ada sepertinya banyak perusahaan yang hanya mendelegasikan input data kepada seseorang atau tim dari divisi tertentu, bila seseorang atau tim tersebut mengalami kendala apapun dalam operasionalnya, maka sistem tersebut akan terhambat bahkan tidak berjalan. Tentunya disini perlu suatu pemahaman yang baik bagi pelaku-pelaku yang memanfaatkan sistem tersebut mulai dari tingkat staff hingga direksi. Bila pelaku atau operator yang mengoperasikan sistem tersebut kurang memahami sistem tersebut maka kondisi demikian justru akan semakin membuat operasional setiap lini binis perusahaan akan terhambat. Terlebih bila kita melihat bagaimana investasi perusahaan untuk membangun sistem ini memerlukan biaya yang besar. Terlepas dari kendala-kendala khususnya mengenai kapabilitas sumber daya manusia, penerapan ERP yang dilakukan oleh perusahaan secara profesional telah mampu mengembangkan bisnis perusahaan jauh lebih baik lagi.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Persaingan global dewasa ini telah menimbulkan standar kompetisi baru dan ketat antar perusahaan. Pada kondisi demikian setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dan tumbuh harus dapat menciptakan dan mempertahankan competitive advantage yang dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan daya saing perusahaan. Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara yang kini semakin berkembang untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, dimana terjadi peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam seluruh tatanan lini proses bisnis. Penerapan E-business dalam suatu organisasi perusahaan dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu organisasi jika organisasi tersebut mampu memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum, sebuah keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers. Walaupun e-business merupakan suatu kegiatan yang menggunakan transaksi elektronik, tapi e-business dapat memberikan manfaat bagi yang menerapkannya, yaitu peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas, perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan, terciptanya produk dan jasa baru, dan terciptanya peluang-peluang bisnis baru bagi perusahaan. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang diterapkan oleh PT. Nestle Indonesia membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan bisnis perusahaan. Dengan sistem ERP tersebut perusahaan bisa mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada sehingga dicapai suatu proses bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan bagi terjadinya transfer pengetahuan antar masing-masing karyawan maupun antar divisi. Selain itu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang semakin baik kepada

konsumen serta perusahaan mampu menekan biaya seminimal mungkin hasil dari efisiensi dan efektifitas kerja lini bisnis selagi mempertahankan nilai yang ada. 4.2 Saran 1. Perlu adanya inovasi secara terus menerus khususnya dalam penerapan sistem informasi ng sejalan dengan arah perkembangan perusahaan saat ini, dimana perusahaan dituntut untuk selalu melihat perkembangan teknologi untuk membantu mencaai keberhasilan tujuan perusahaan. 2. Perusahaan mengadakan pelatihan secara kontinu dan terpadu terkait dengan penerapan sistem informasi yang baru bagi seluruh operator tiap-tiap divisi operasional perusahaan agar kompetensi sumber daya manusia terhadap TI tetap secara konsisten baik. 3. Perusahaan perlu melakukan Standard Operational Procedure (SOP) dalam setiap tahap pelaksanaan tugas pada masing-masing bagian agar sistem dapat berjalan dengan baik. 4. Perlu adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem secara berkala, agar kondisi sistem senantiasa diperbarui sesuai dengan perkembangan operasional bisnis perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA Haryo Prabowo. 2006. Sistem Informasi manajemen Sumber Daya Manusia. Grasindo. Jakarta Lesmono Jogiyanto, Hartono. 2003. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Ofset. O Brien, James A. 2002. Pengantar Sistem Informasi. Salemba Empat, Jakarta. O Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta. Hill. O Brian dan Marakas. 2008. Management Information System. McGraw Yasa, Ni Nyoman Kerti. 2007. Apa dan Mengapa e-business serta Prospeknya di Indonesia. Forum Manajemen, volume 5 nomor 1. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. http://agiewahyuwinata.blogspot.com/2010/01/sistem-pemrosesan-transaksi.html http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen_rantai_suplai