Chairul Huda Al Husna

dokumen-dokumen yang mirip
B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Asuhan Kebidanan Komunitas I. Mata Kuliah DODIET ADITYA SETYAWAN NIP

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengguna Narkoba. Pengguna napza atau penyalahguna napza adalah individu yang

BAB I PENDAHULUAN. secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kecemasan Menghadapi Kematian Pada Lansia Pengertian kecemasan Menghadapi Kematian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. umur harapan hidup tahun (Nugroho, 2008).

Sedeangkan jumlah lansia Sumatera Barat pada tahun 2013 sebanyak 37,3795 jiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu,

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. lain dan kelak dapat hidup secara mandiri merupakan keinginan setiap orangtua

BAB I PENDAHULUAN. satunya yaitu proses penuaan. Proses penuaan (aging. proses) adalah norma (Suling dan Palenkahu, 2002). Proses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. 1. Institusi keluarga Melayu Riau potensial untuk dapat menjadi tempat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. periode yang berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lanjut usia atau lansia

BAB I PENDAHULUAN. bersiap-siap mengakses dan menangani klien-klien lansia. Terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pedoman untuk rehabilitasi medik (Gallo, 1998). Kualitas hidup dipakai

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan bahwa jumlah penduduk lanjut usia (lansia) dari tahun ke. baik dari segi kualitas maupun kuantitas (Stanley, 2006).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dalam hidupnya mengalami perkembangan dalam serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jiwa (satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun) dan pada tahun 2025 jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Proses menua adalah proses alami yang dialami oleh mahluk hidup. Pada lanjut usia

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dua miliar pada tahun 2050 (WHO, 2013). perkiraan prevalensi gangguan kecemasan pada lanjut usia, mulai dari 3,2 %

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latar belakang dan Masalah Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan Jumlah penduduk usia lanjut di dunia cenderung meningkat, oleh karena terjadin

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkakan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Ujian Nasional yang berfungsi memutuskan seorang siswa lulus atau tidak lulus,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Individu pada hakikatnya selalu mengalami proses pertumbuhan dan

Pelaksanaan Posyandu Lansia, Pengisian KMS, Pencatatan & Rekapitulasi Hasil Kegiatan Posyandu Lansia

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Studi penelitian yang dilakukan oleh lembaga demokrafi Universitas

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa, sesuai Undang Undang Nomor 13 tahun 1998 Bab I pasal 11 ayat 11

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ialah melihat usia harapan hidup penduduknya. Dari tahun ke tahun usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, salah satu indikatornya adalah adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Psychological Well Being. perspektif besar mengenai psychological well being yang diturunkan dari dua

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA MANTAN PECANDU NARKOBA DALAM MENCEGAH RELAPS. Oleh : Bambang Jarot Suryono

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB 1 : PENDAHULUAN. berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga tiga kali

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS DUKUNGAN KELUARGA DALAM KEMANDIRIAN LANSIA DI DESA PAYUNGSARI KECAMATAN PEDES KABUPATEN KARAWANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. karyawan memihak organisasi tertentu beserta tujuan-tujuannya dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, masa tua dijalani dengan rasa ketidak bahagiaan, sehingga

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun, hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan kesehatan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yakni setelah Cina (200 juta), India (100 juta) dan menyusul

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. melakukan kajian expost factor yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup individu, yaitu suatu masa

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang Undang No. 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, mampu memberikan kontribusi pada komunitasnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. membedakan menjadi dua macam usia, yaitu usia kronologis dan usia

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

Transkripsi:

DIMENSI SOSIAL LANSIA Chairul Huda Al Husna

PARADIGMA Lansia Proses menua Perubahan fisik Perubahan psikologis Perubahan sosial Stressor

PARADIGMA Semakin tua partisipasi sosial & cakupannya menyempit keanggotaan dan kegiatan sosial

PERUBAHAN-PERUBAHAN PSIKOSOSIAL PADA LANSIA Pensiun Pensiun bukan fase pasif/keasingan perubahan peran yang menyebabkan stress Kehilangan dalam pensiun : Kehilangan financial Kehilangan status Kehilangan teman/kenalan Kehilangan kegiatan/pekerjaan Perubahan dalam Peran Sosial di Masyarakat Berkurangnya fungsi indra gangguan fungsional diasingkan masyarakat

STRESSOR PSIKOSOSIAL Setiap keadaan/peristiwa yg menyebabkan perubahan terpaksa beradaptasi/berubah untuk mengatasinya tidak semua bisa stress, cemas, dan depresi

DUKUNGAN SOSIAL Lansia dukungan sosial dari orang lain mjd sangat berharga bukan berarti lansia mjd tidak melakukan apapun sehat Lansia tidak mampu memahami dukungan sosial dari orla Pemahaman pemberi bantuan : Keberadaan (availability) Ketetapan Kelayakan (adequacy)

DUKUNGAN SOSIAL Menurut Gottlieb, dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang yg akrab dengan subyek di lingkungan sosialnya atau yg berupa kehadiran dan hal-hal yg dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya.

DUKUNGAN SOSIAL Pendekatan berdasar kuantitas jumlah sumber dukungan dan persepsi terhadap sejumlah orang yg dapat diandalkan Pendekatan berdasar kualitas tingkatan kepuasan akan kebutuhan yang terpenuhi

SUMBER DUKUNGAN SOSIAL 1. Dari keluarga 2. Berasal dari teman dekat 3. Berasal dari orang yang mempunyai ikatan emosi

MANFAAT DUKUNGAN SOSIAL SUPPORT hanya dalam bentuk dukungan moral melainkan dukungan spiritual dan material Meringankan beban Dorongan untuk mengobarkan semangat

MANFAAT DUKUNGAN SOSIAL Stress lansia mengganggu kepercayaan diri interaksi sosial Dukungan Sosial Stress lansia

EFEK NEGATIF DUKUNGAN SOSIAL Tidak dianggap sebagai sesuatu yg membantu Tidak sesuai dengan yang dibutuhkan individu Memberikan contoh buruk/menyarankan tindakan yg tidak benar Terlalu protektif ketergantungan lansia thd orla

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM DUKUNGAN SOSIAL Emotional Attachment Social Integration Reanssurance of Worth pengakuan Reliable Reliance ketergantungan yg dapat diandalkan Guidance Opportunity for Nurturance

BENTUK DUKUNGAN Instrumental materi (uang, barang, makanan, dll) Informasional info, edukasi, saran, feedback Emosional nyaman, dipedulikan, dihargai Dari harga diri respon positif, semangat, persetujuan pendapat Dari kelompok sosial kesamaan minat dan aktifitas sosial teman senasib

ASPEK HUBUNGAN SOSIAL PADA LANSIA 1. Friendship Lansia Cenderung mencari teman dekat daripada teman baru Lansia perempuan yg tidak memiliki teman baik kurang puas dibanding yg punya teman baik (research) 2. Social support Jaringan sosial kecil, masalah berinteraksi, memiliki pengalaman kehilangan depresi Interaksi sosial pandangan positif mengenai dirinya kesehatan fisik dan mental 3. Integrasi sosial Menjadi bagian dari jaringan sosial masa hidup lama (research) Kesepian & terisolasi sosial riskan bagi kesehatan lansia

SUMBER KONTAK SOSIAL 1. Persahabatan pribadi yang akrab 2. Kelompok persahabatan 3. Kelompok perkumpulan

SIKAP SOSIAL TERHADAP USIA LANJUT Lansia Kelompok Minoritas Lansia Butuh perubahan peran Lansia Kegiatan sosial mulai dihentikan

PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA DI MASYARAKAT Community Based Geriatric Service Semua pelayanan di masyarakat harus ada unsur LANSIA Contoh : posyandu, LSM lansia, layanan kedinasan untuk lansia Hospital Based Community Geriatric Service Rumah sakit layanan pembinaan LANSIA Contoh : lokakarya, simposium, ceramah tentang lansia baik kpd lansia atau tenaga kesehatan Hospital Based Geriatric Service Rumah sakit layanan kesehatan khusus LANSIA Contoh : bangsal lansia, panti rawat werdha, layanan kesehatan jiwa lansia, rehabilitasi lansia

POSYANDU LANSIA

POSYANDU LANSIA Pelayanan kesehatan yang solid dan bertanggung jawab mempunyai upaya kesehatan yang menyeluruh pada lansia meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.

Tujuan Pelayanan Posyandu Lansia Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif lansia Meningkatkan mutu dan derajat kesehatan lansia Meningkatkan kemampuan para lansia untuk mengenali masalah kesehatan dirinya sendiri dan bertindak untuk mengatasi masalah tersebut sesuai batas kemampuan yang ada dan meminta pertolongan keluarga atau petugas jika diperlukan

Manfaat Posyandu Lansia Meningkatkan status kesehatan lansia Meningkatkan kemandirian pada lansia Memperlambat aging process Deteksi dini gangguan kesehatan lansia Meningkatkan harapan hidup lansia

SASARAN POSYANDU LANSIA Sasaran Langsung Kelompok menjelang lansia (45-54 tahun) Kelompok pra lansia (55-64 tahun) Kelompok lansia (> 65 tahun) Sasaran Tidak Langsung Keluarga dimana lansia berada Organisasi sosial terkait pembinaan lansia Institusi pelayanan kesehatan/non kesehatan terkait lansia Masyarakat luas

Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Sistem 3 meja Meja 1 : regristrasi dan penimbangan Berat Badan, serta pengukuran tinggi badan Meja 2 : pencatatan (BB, TB, keluhan) dan pemeriksaan/pelayanan kesehatan (pengukuran tekanan darah, pemeriksaan lab, dan pengobatan) Meja 3 : penyuluhan dan konseling

Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Sistem 5 meja Meja 1: Pendaftaran Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya. Meja 2: Pengukuran Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah Meja 3: Pencatatan (Pengisian KMS) Kader melakukan pencatatan di KMS (Kartu Menuju Sehat) lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan. Meja 4: Penyuluhan Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan (PMT). Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.

POSYANDU LANSIA

TERIMA KASIH