STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

Pelayanan Perkara Pidana

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

SKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

SOP PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA PIDANA BIASA

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

Pengadilan Tinggi.). 7. Berkas perkara yang telah ditetapkan Majelis Panitera Muda Pidana,

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

Staf Panmud Pan/Wapan Persya ratan/ Perleng kapan

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

SOP KEPANITERAAN PIDANA PIDANA BIASA

ALUR PERADILAN PIDANA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

S.O.P PENYELESAIAN BERKAS PERKARA PIDANA BIASA / ANAK

LAPORAN PENGAWASAN KEPANITERAAN PERDATA BULAN : JULI 2014 PENGADILAN NEGERI SUMENEP

ww.hukumonline.com PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN UPAYA HUKUM KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN HUKUM PENGADILAN TINGGI MEDAN

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KETUA PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA KELAS II DAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA KELAS I A

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI

Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari 2017

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon.

Prosedur Perkara Perdata Permohonan

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI GUNUNGSITOLI Nomor : W2.U12/1294/KP.04.11/IX/2016 TENTANG

PENETAPAN KEPALA PENGADILAN MILITER I-04 PALEMBANG Nomor: W1.Mil 04/ TAP / 20 / IV /2018 TENTANG

ADMINISTRASI MEDIASI DI PENGADILAN

Tanggal Efektif 15 Juli 2016 Website :

LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN NEGERI PASURUAN

PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA MAKASSAR

SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG PERMOHONAN KASASI PERKARA PIDANA YANG TERDAKWANYA BERADA DALAM STATUS TAHANAN

Kasir/ Bendahara/ Bank. Ketua. 2 Memeriksa kelengkapan berkas banding 10 Mnt Terlaksananya koreksi berkas

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

Nomor SOP W4-A7/336.a/OT.01.3/IV/2014 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman

STANDAR OPERATION PROCEDURE (SOP) PENGADILAN NEGERI HAM, PHI, PERIKANAN DAN NIAGA MEDAN

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif SOP PROSES PENYELESAIAN BERKAS PERKARA PERDATA. 1. S-1 Hukum. 2. S-1 Komputer 3.

PENETAPAN PENUNJUKAN MAJELIS HAKIM ATAU HAKIM TUNGGAL FORM PENUNJUKAN PANITERA PENGGANTI FORM PENUNJUKAN MAJELIS HAKIM PERKARA PIDANA SINGKAT FORM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

Alur Mediasi Awal Litigasi

Nomor SOP 04/PERDATA/PP.G/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah Halaman : 12 halaman

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

PENGADILAN NEGERI WATES

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

Transkripsi:

PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II 1 hari 1. Menerima perkara yang dilimpahkan oleh Penuntut Umum untuk diadili dengan acara biasa 2. Memberitahukan kepada Penuntut Umum dalam hal perkara yang diterima untuk diadili dengan acara biasa ternyata tidak lengkap, supaya Penuntut umum melengkapi 3. Memberi nomor dan mencatat perkara yang sudah lengkap dalam register induk perkara pidana biasa, sesuai dengan urutannya. 4. Dibuat form penetapan penunjukan Majelis Hakim dan panitera pengganti untuk diajukan kepada KPN melalui Panitera. 2. Penetapan Penunjukan Majelis Hakim (PMH) Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Pasal 152 ayat 1 Pasal 148 1 hari 1. Ketua Pengadilan Negeri setelah menerima berkas perkara segera menunjuk Majelis Hakim yang memeriksa dengan Penetapan. 2. Membuat penetapan pengembalian berkas perkara, dalam hal perkara yang diterima menjadi wewenang pengadilan lain 3. Penetapan Hari Sidang (PHS) dan penahanan Hakim / Majelis Hakim Pasal 152 ayat 2 Pasal 26 ayat 1 1 hari 1. Setelah Mempelajari berkas perkara Hakim Ketua menetapkan hari sidang dengan penetapan. 2. Menetapkan masalah penahanan Terdakwa (ditahan / ditangguhkan / dialihkan) 3. Kepaniteraan pidana menyerahkan penetapan hari sidang dan penahanan kepada PU. 4. Pemeriksaan di Persidangan Hakim / Majelis Hakim 49 hari 1. Pembacaan dakwaan (7 hari) 2. Penunjukan Penasihat Hukum

3. Keberatan (7 hari) 4. Tanggapan Keberatan (7 hari) 5. Putusan Sela (7 hari) 6. Pemeriksaan Saksi dan Terdakwa serta barang bukti (21 hari) - Penyelesaian Berita Acara Persidangan selesai pada hari sidang berikutnya atau 7 hari setelah sidang terakhir. - Panitera pengganti melaporkan setiap penundaan sidang pada hari itu juga pada kepaniteraan pidana. 5. Pembacaan tuntutan Penuntut Umum Pasal 182 ayat (1) huruf b 6. Penyampaian Nota Terdakwa/Penasihat Pasal 182 ayat (2) huruf Pembelaan & Tanggapan Hukum/ Penuntut b Umum 7. Putusan Majelis Hakim Pasal 197 Pasal 226 8. Minutasi Panitera Pengganti 1. Pedoman Buku II 2. Pasal 226 ayat (2). 3. SK KMA No.144 Tahun 2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. 4. SK KMA 1-144 tahun 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi Pengadilan 7 hari Pembacaan tuntutan atas perkara yang disidangkan. 14 hari Pembacaan Pembelaan oleh Terdakwa atau Penasihat Hukumnya dan dilanjutkan tanggapan atas Pembelaan tersebut oleh Penuntut Umum. 7 hari 1. Pembacaan putusan oleh Majelis Hakim. 2. Petikan putusan diberikan kepada Terdakwa atau Penasihat Hukum segera setelah putusan diucapkan. 3. Salinan Putusan diberikan kepada Penuntut Umum dan penyidik. 7 hari 1. Minutasi dilakukan oleh Panitera Pengganti di bawah pengawasan Hakim / Majelis Hakim yang bersidang. 2. Upload putusan dalam website PN.Tenggarong.

PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA RINGAN 1. Penerimaan berkas perkara 2. Penetapan Penunjukan Hakim Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II 1 Pasal 152 ayat 1 Pasal 148 3. persidangan Hakim Pasal 207 ayat (2) 4. Putusan Hakim Pasal 209 ayat (1) H A R I Menerima perkara yang dilimpahkan oleh Penyidik selaku kuasa Penuntut Umum berdasarkan Undang-Undang tanpa diregister terlebih dahulu 1. Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Negeri setelah menerima berkas perkara segera menunjuk Hakim yang memeriksa dengan Penetapan. 2. Penetapan tersebut atas nama terdakwa dan tanpa nomor perkara. 1. Hakim yang ditunjuk menyidangkan perkara sampai dengan selesai 2. Hakim memerintahkan panitera pengganti untuk mencatat dalam buku register semua perkara yang diterimanya. 1. Amar putusan dicatat dalam daftar catatan perkara 2. Catatan tersebut ditandatangani oleh hakim dan Panitera Pengganti 3. Amar putusan dimasukkan dalam register. 4. Buku register yang berisi amar putusan ditandatangani oleh hakim dan panitera pengganti.

PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA SINGKAT 1. Penerimaan berkas perkara 2. Penetapan Penunjukan Majelis Hakim (PMH) Kepaniteraan Pidana (Petugas Meja I) Ketua / Wakil Ketua Pengadilan Pedoman Pelaksanaan Tugas Buku II Pasal 152 ayat 1 Pasal 148 1 hari Menerima berkas perkara yang dilimpahkan oleh PU untuk diadili dengan acara singkat 1 hari 1. Ketua Pengadilan Negeri setelah menerima berkas perkara segera menunjuk Majelis Hakim yang memeriksa dengan Penetapan. 2. Membuat penetapan pengembalian berkas perkara, dalam hal perkara yang diterima menjadi wewenang pengadilan lain 3. Pemeriksaan di Persidangan Hakim / Majelis Hakim 1 hari 1. Majelis Hakim memeriksa perkara sesuai dengan dalam waktu 1 hari tersebut. 2. Apabila dianggap perlu pemeriksaan tambahan dilakukan dalam waktu maksimal 14 hari dan bilamana dalam waktu tersebut Penuntut Umum belum bisa menyelesaikan pemeriksaan maka diperintahkan agar perkara tersebut diajukan dengan pemeriksaan biasa. 4. Tuntutan Penuntut Umum Pasal 182 ayat (1) huruf a 5. Pembelaan Terdakwa / penasihat Pasal 203 ayat (3) huruf hukum c 6. Putusan Majelis Hakim Pasal 203 ayat (3) huruf d 7 hari Pembacaan tuntutan oleh Penuntut Umum atas perkara yang diperiksa Pembelaan oleh terdakwa / Penasihat Hukum 1. Pembacaan putusan oleh Majelis Hakim. 2. Putusan dicatat dalam BAP. 3. Hakim memberikan surat yang memuat amar putusan.

PENERIMAAN PERMOHONAN BANDING PERKARA PIDANA 1. pernyataan banding Penuntut Umum / Terdakwa - Pasal 233 ayat (1) (2) 2. laporan banding Kepaniteraan Pidana 7 hari - Pernyataan banding disampaikan 7 hari setelah putusan diucapkan atau setelah diberitahukan kepada Terdakwa yang tidak hadir 1 hari - Laporan banding ke pengadilan tinggi harus disampaikan pada hari itu juga atau paling lambat hari kerja berikutnya. 3. Pemberitahuan pernyataan banding Kepaniteraan pidana - Pasal 233 ayat (5). 2 hari - Pemberitahuan pernyataan banding kepada terbanding paling lama 2 hari kerja setelah pernyataan banding diterima. 4. minutasi Panitera pengganti 7 hari - Minutasi perkara diserahkan ke panitera muda pidana dalam waktu 7 hari setelah permohonan banding diajukan. 5. inzage pihak 7 hari - Para pihak diberikan kesempatan untuk memeriksa/mempelajari berkas

6. Pengiriman berkas perkara Panitera - Pasal 236 ayat (2) 7. Pemberitahuan putusan Panitera - Pasal 243 ayat (2) perkara. 14 hari - Pengiriman berkas perkara banding ke Pengadilan tinggi paling lama 14 hari sejak pernyataan banding diterima (tanpa harus menunggu memori banding). - Putusan dilengkapi dengan soft copy. - Jika permohonan banding dicabut harus diberitahukan ke pengadilan tinggi dan terbanding pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya. 2 hari - Putusan banding diberitahukan kepada penuntut umum dan terdakwa dalam waktu 2 hari setelah berkas di terima dari pengadilan tinggi, dan dicatat dalam buku register.

PENERIMAAN PERMOHONAN KASASI PERKARA PIDANA 1. pernyataan kasasi Penuntut Umum / Terdakwa - Pasal 245 ayat (1) 2. laporan kasasi Kepaniteraan Pidana 14 hari - Pernyataan kasasi disampaikan 14 hari setelah putusan diucapkan atau setelah diberitahukan kepada Terdakwa dan penuntut umum. - Dibuatkan akta pernyataan kasasi yang ditandatangani pleh Panitera. 1 hari - Laporan kasasi ke Mahkamah Agung harus disampaikan pada hari itu juga atau paling lambat hari kerja berikutnya. 3. Pemberitahuan pernyataan kasasi Panitera - Pasal 245 ayat (3). 2 hari - Pemberitahuan pernyataan kasasi kepada termohon kasasi paling lama 2 hari kerja setelah pernyataan kasasi diterima. 4. minutasi Panitera pengganti 7 hari - Minutasi perkara diserahkan ke panitera muda pidana dalam waktu 7 hari setelah permohonan kasasi diajukan. 5. Penyerahan memori Pemohon kasasi - Pasal 248 14 hari - Pemohon kasasi wajib menyerahkan Memori Kasasi dalam waktu 14 hari

kasasi 6. Pemberitahuan memori kasasi Panitera - Pasal 248 ayat (6) 2 hari Memori kasasi diberitahukan kepada termohon kasasi dalam waktu 2 hari setelah memori diterima. 7. Kontra memori kasasi Termohon kasasi - Pasal 248 ayat (6) 8. Pengiriman berkas Panitera - Pasal 247 14 hari - Termohon kasasi mengajukan kontra memori kasasi dalam waktu 14 hari setelah memori kasasi diterima. - Kontra memori kasasi disampaikan kepada pemohon kasasi. 30 hari - Pengiriman berkas perkara ke Mahkamah Agung sejak pernyataan kasasi diterima, paling lama 30 hari. - Jika permohonan kasasi dicabut harus diberitahukan ke Mahkamah Agung dan termohon kasasi pada hari itu juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya. - Dalam setiap berkas putusan harus dilampirkan Soft Copy. 9. Pemberitahuan putusan panitera - Pasal 226, 243 kuhap 2 hari Putusan kasasi diberitahukan kepada Penuntut Umum dan Terdakwa dalam waktu 2 hari setelah berkas diterima dari Mahkamah Agung.

PENERIMAAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI PERKARA PIDANA 1. Penerimaan permohoan Peninjauan kembali 2. Penunjukan Majelis Hakim dan PP panitera KPN - Pasal 263 - Pasal 265 ayat (1) 3. Proses pemeriksaan Majelis hakim - Pasal 265 ayat (2). 4. Penyerahan berita acara pemeriksaan Panitera pengganti 1 hari - Permohonan PK dari pemohon disertai alasan-alasannya diterima oleh Panitera, diregister dan ditulis dalam surta keterangan yang ditandatangani oleh Panitera dan pemohon. - Diberitahukan kepada penuntut umum atas permohonan PK tersebut pada hari itu juga atau selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. - Kepaniteraan pidana menyerahkan berkas permohonan PK kepada ketua PN. 1 hari - KPN menunjuk hakim yang tidak memeriksa perkara semula yang dimintakan PK. - Kepaniteraan pidana meneruskan permohonan PK pada majelis Hakim pada hari itu juga atau selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya. 14 hari - Majelis hakim memeriksa apakah permintaan PK memenuhi persyaratan dalam waktu 14 hari dihadiri pemohon dan Jaksa yang dapat menyampaikan pendapatnya. - Panitera pengganti membuat berita acara berita acara pemeriksaan PK dan ditandatangani oleh hakim, jaksa, pemohon dan panitera. - Berita acara pendapat ditandatangani oleh hakim dan panitera. 2 hari - Panitera pengganti menyerahkan berita acara pemeriksaan dan berita acara pendapat kepada kepaniteraan pidana 2 hari setelah sidang berakhir.

5. Pengiriman berkas KPN - Pasal 265 ayat (4). 7 hari - Berkas peninjauan kembali dikirim ke Mahkamah Agung dalam waktu 7 hari setelah berkas diserahkan panitera pengganti. - Pengiriman berkas disertai soft copy. - Disampaikan tembusan pengantar berkas PK kepada pemohon PK dan jaksa.