JURNAL SKRIPSI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DYSTAR COLOURS INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
JOB SATISFACTION OF PRODUCTION DIVISION EMPLOYEES IN PT. DYSTAR COLOURS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR BAGAN... xii DAFTAR GRAFIK... xiii

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang

DAFTAR PUSTAKA. Mulyasa, E, Dr Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dan induktif.

4. METODE PENELITIAN

Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru. Ade Prastya Nugraha. Prof. Dr. A.M.

Analisis Faktor Faktor yang Mentukan Kepuasan Kerja Karyawan Lembaga Perkreditan di Kecamatan Tegallalang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin

Bab 2 Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Yogyakarta yang berjumlah 142 orang pegawai. pengambilan sampel adalah dengan metode sensus yaitu mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkenaan dengan persiapan dan

HUBUNGAN PERSEPSI KEADILAN KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. AGUS JAYA MOJOKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PADA BANK BCA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAAN KERJA KARYAWAN PT KRAKATAU DAYA LISTRIK CILEGON

Kuesioner Penelitian Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus-menerus untuk

ANALISIS KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. IDS MARKETING INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASIONAL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dengan bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah kepuasan kerja para karyawan. Bagi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, rumah sakit adalah 7 :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, terlebih

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiawan (2007) melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Antara

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. terima kasih perusahaan kepada karyawan. Dengan pemberian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IKLIM ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM

BAB II RERANGKA TEORITIS

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONDISI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) KABUPATEN CIREBON

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II LANDASAN TEORI. A. Motivasi Kerja. dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

KEPUASAN KERJA, SEMANGAT KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA STAF PENGAJAR UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan

BAB III METODE PENELITIAN

pengaruh variabel bebas (X1, dan X2) adalah besar terhadap adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). BAB II URAIAN TEORITIS

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL. LEMBAR PENGESAHAN.. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah..

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DOSEN TETAP UNIVERSITAS BUNDA MULIA Oktafalia Marisa

BAB III METODE PENELITIAN. teori-teori yang ada melalui pengukuran variabel-variabel dengan prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

HARGA DIRI, ORIENTASI KONTROL, DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pemeliharaan Hubungan Pegawai

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

Transkripsi:

JURNAL SKRIPSI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DYSTAR COLOURS INDONESIA Disusun Oleh NAMA : MOCHAMMAD SALANI NPM : 10501191 NIRM : 20013137380050190 PEMBIMBING : Anita Zulkaida, Spsi., Msi. A. Latar Belakang Masalah Petumbuhan dunia usaha di tanah air mengalami banyak kemajuan pada abad kedua puluh satu ini.. Pariera (1987) mengatakan bahwa adanya pertumbuhan dunia usaha yang semakin maju tentunya memerlukan suatu pengelolaan yang lebih baik agar usaha yang dijalankan dapat lebih bertahan atau bahkan dapat lebih berkembang. Apa yang dikelola bukan hanya meliputi hal-hal yang bersifat material seperti uang, mesin atau bahan-bahan material lainnya yang diperlukan dalam memproduksi suatu barang tetapi juga hal-hal yang bersifat non material yaitu manusia yang ada dalam perusahaan. Dibandingkan dengan unsur-unsur lain dalam perusahaan, menurut beberapa ahli manusia adalah unsur terpenting dan paling kompleks.dalam perusahaan, perhatian terhadap hasil produksi bukan hanya pada keuntungan yang didapat tapi perhatian juga pada tenaga kerja atau karyawan yang bisa menjalankan perusahaan. Perusahaan berkembang bukan karena modal yang besar atau hasil faktor produksi yang banyak tapi juga karena faktor dari sumber daya manusia yang berkualitas menghasilkan barang ataupun jasa. Menyadari arti pentingnya manusia dalam perusahaan maka keberadaannya perlu dilindungi dalam hal keamanan, kesehatan dan kesejahteraan (Suma mur dalam Susanto, 2001). Manusia dalam bekerja mendambakan suatu kepuasan kerja baik itu

segi materil maupun dalam segi moril. Kerja merupakan suatu sarana untuk menuju ke arah terpenuhinya kepuasan pribadi dengan jalan memperoleh kekuasaan dan menggunakan kekuasaan itu terhadap orang lain. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada masing-masing individu (Munandar, 2001). Membicarakan masalah sumber daya manusia dalam menghasilkan suatu produksi barang atau jasa, ini tentunya dikaitkan pada bagaimana karyawan bisa bekerja dalam perusahaan sehingga bisa memuaskan kebutuhannya dan berakibat pada produktivitas karyawan meningkat yang mempengaruhi hasil produksi yang memuaskan. Mengapa seseorang bisa puas terhadap pekerjaannya sementara orang lain yang merasa tidak puas dari pekerjaannya, walaupun pekerjaan yang mereka laukan adalah sama. Menurut George & Jones (2002), ada empat komponen yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja, yaitu kepribadian, nilai-nilai (values), situasi pekerjaan dan pengaruh sosial. Dalam mengetahui bagaimana kepuasan kerja dapat dilihat dari faktor apa yang mempengaruhi kepuasan kerja. Untuk mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja ada beberapa tokoh yang berpendapat diantaranya, menurut Greenberg & Baron (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain, sistem gaji,kualitas dari supervisi, desentralisasi kekuasaan, tingkat kerja dan dorongan kerja, kondisi kerja yang menyenangkan, variabel kepribadian, status dan senioritas, pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kepuasan hidup. Sedangkan Robbins (1996) menjelaskan fakor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya, tantangan kerja, kondisi kerja yang mendukung, sistem kerja yang adil, dan rekan kerja yang mendukung. Menurut Spector (1997) faktor-faktor kepuasan kerja terbagi 2 faktor yaitu, faktor instrinsik yang terdiri dari variety, social status, moral status, security, social service, authority, ability utilization, responsibility, creativity, achievement, dan

faktor ekstrinsik yang terdiri dari compensation, advancement, coworkers, human relations supervisions, technical supervisions, company policies and practices, working conditions, recognition. Faktor-faktor kepuasan kerja ini mengungkapkan banyak aspek-aspek yang mendukung untuk dijadikan sebagai acuan apakah karyawan merasa puas atau tidak puas bekerja dalam perusahaan. Untuk itu aspekaspek ini dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini dalam bentuk skala kepuasan kerja. Kepuasan kerja seseorang dalam suatu perusahaan sangat mungkin akan berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan adanya kebutuhan individu yang berbedabeda pula atau situasi dan kondisi dalam perusahaan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi puas dalam bekerja. Pada perusahaan milik dalam negeri sendiri, dalam hal pemberian upah, jaminan kesehatan, tunjangan dan sebagainya tampaknya sudah layak harus diberikan oleh perusahaan agar pekerja mencapai kepuasan dan kesejahteraan hidupnya. Bagaimana dengan halnya perusahaan milik asing apakah juga sudah memberikan fasilitas-fasilitas tersebut. Apakah bisa mencapai kepuasan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan karyawan. Pada umumnya perusahaan besar yang memproduksi suatu barang biasanya menitikberatkan sumberdaya manusianya pada bagian produksi, karena mungkin pada bagian ini sangat penting dalam perusahaan.berdasarkan hal itu peneliti ingin mengkaji lebih mendalam mengenai kepuasan kerja pada salah satu perusahaan milik asing beberapa cabang di Indonesia dan mempunyai banyak karyawannya. Adapun perusahaan tersebut merupakan perusahaan kimia milik asing yang memproduksi bahan bubuk (powder) pewarna tas, pakaian dan sebagainya yang merupakan perusahaan yang cukup besar dengan mengekspor dalam negeri dan luar negeri. Terlepas dari permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan karyawan apakah perusahaan tersebut sudah memberikan seperti, tunjangan fasilitas, jaminan kesehatan dan kebutuhan lainnya, ini merupakan suatu keadaan atau kondisi dimanan segala kebutuhan karyawan harus dipenuhi agar karyawan bisa terus bekerja dan mungkin

memberikan kontribusi yang lebih kepada perusahaan dan mungkin bisa tercapai suatu kepuasan dalam bekerja. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik meneliti pada bagian ini lebih dalam dan bagaimana gambaran atau deskripsi karyawan dalam masalah kepuasan kerja Tujuan penelitian ini ingin memperoleh gambaran atau deskripsi mengenai kepuasan kerja karyawan bagian produksi di PT. Dystar Colours Indonesia.

B. Tinjauan Teoritis Menurut Wexley & Yukl (dalam As ad, 2002) yang disebut kepuasan kerja ialah perasaan seseorang terhadap pekerjaanya. Menurut Hoppeck (dalam Anoraga, 2001) kepuasan kerja merupakan penilaian dari karyawan mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Selanjutnya Tiffin (dalam Anoraga, 2001) menjelaskan tentang definisi kepuasan kerja sebagai suatu hal yang berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri. Situasi kerja, kerja sama antara pimpinan dan sesama karyawan serta menurut Blum (dalam Anoraga, 2001) dikemukakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial di luar kerja. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan kerja merupakan perasaan yang menyangkut individu atau karyawan terhadap pekerjaannya, apakah memuaskan kebutuhannya atau tidak. Teori-teori kepuasan kerja.menurut Wexley & Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam yaitu : a. Discrepancy theory Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. b. Equity theory Prinsip dari teori ini adalah bahwa orang akan merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi. Ada tiga elemen dari teori equity yaitu : Input adalah segala sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaan. Out comes adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai hasil dari pekerjaannya. Comparison person adalah kepada orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio input-out comes yang dimiliknya.

c. Two factor theory Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2001) teori kepuasan kerja yang ia namakan teori dua faktor terdiri dari faktor hygiene dan faktor motivator.. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Beberapa ahli berpendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Faktor faktor kepuasan kerja menurut Greenberg & Baron (1995) ada 2 faktor yaitu: a. Faktor-faktor organisasional 1) Sistem penggajian 2) Kualitas dari supervisi 3). Desentralisasi kekuasaan 4). Tingkat kerja dan dorongan sosial 5). Kondisi kerja yang menyenangkan b. Faktor Personal 1). Variabel kepribadian 2). Status dan senioritas 3). Pekerjaan yang sesuai dengan minat 4). Kepuasan hidup Selanjutnya Robbins (1996) menjelaskan lagi beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya : a. Tantangan kerja b. Sistem gaji yang adil c. Kondisi kerja yang mendukung d. Rekan kerja yang mendukung Menurut Spector (1997) aspek-aspek kepuasan kerja ada 2 faktor yaitu instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ini dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini dalam skala kepuasan kerja. Adapaun faktor-faktor instrinsik dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini

Tabel 1. Aspek-aspek Pekerjaan Dalam Faktor Instrinsik No. Aspek Definisi 1. Activity Seberapa jauh pekerjaan tersebut tetap dapat meyibukkan individu 2. Independence Kewenangan untuk dapat bekeja sendiri 3. Variety Kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berbedabeda 4. Social status Pengakuan masyarakat luas tentang status pekerjaan 5. Moral values Pekerjaan tidak berhubungan dengan segala sesuatu yang dapat mengganggu hati nurani 6. Security Kepastian kerja yang diberikan 7. Social service Kesempatan untuk membantu orang lain mengerjakan tugas 8. Authority Memiliki kekuasaan terhadap orang lain 9. Ability utilization Kesempatan untuk menggunakan kemampuan yang ada 10. Responsibility Tanggung jawab dalam membuat keputusan dan tindakan 11. Creativity Kebebasan untuk mengungkapkan ide yang baru 12. Achievement Perasaan yang didapat ketika menyelesaikan suatu tugas Sedangkan aspek-aspek pekerjan yang termasuk dalam faktor ekstrinsik dapat dilihat dalm tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Aspek-aspek Pekerjaan Dalam Faktor Ekstrinsik No. Aspek Definisi 1. compensation Besarnya imbalan atau upah yang diterima 2. Advancement Kesempatan untuk memperoleh promosi 3. Coworkers Seberapa baik hubungan antara sesama rekan kerja 4. Human relations Kemampuan atasan dalam menjalin hubungan supervisions interpersonal 5. Technical supervisions Kemampuan atau skill atasan menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan 6. Company policies and Seberapa jauh perusahaan menyenangkan para practise pekerja 7. Working conditions Kondisi pekerjaan seperti jam kerja, temperatur, perlengkapan kantor serta lokasi pekerjaan 8. Recognition Pujian yang diperoleh ketika menyelesaikan pekerjaan yang baik C. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan statistik deskriptif. Menurut Umar (2002) pendekatan statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk variabel bebas atau terikat yang berskala nominal (kategorial) dan ordinal. Statistik deskriptif ini berguna khususnya pada tahap awal analisis, dengan kata lain pendekatan ini disebut juga sebagai analisis univariat yang merupakan analisis yang digunakan pada satu variabel yang bentuknya berbagai macam, seperti distribusi frekuensi, tendensi sentral seperti rata-rata dan ukuran penyebaran dari variabel seperti standar deviasi ataupun melihat gambaran histogram dari variabel tersebut, dengan analisis ini dapat diketahui konsep yang

kita ukur berada dalam kondisi yang siap untuk dianalisis lebih lanjut dan juga dapat mengetahui bagaimana gambaran konsep itu secara rinci. Definisi Operasional Variabel Penelitian : 1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah perasaan individu atau karyawan terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja diukur dengan Skala Kepuasan Kerja yang berdasarkan pada aspek-aspek kepuasan kerja diungkap melalui Minnesota Satisfaction Quetionnaire (MSQ) yang disusun oleh Spector (1997) dan diadaptasi oleh Susilo (2005), yaitu : faktor instrinsik yang terdiri dari, activity, independence, variety, social status, security, sosial service, authority, responsibility, creativity, achievement, faktor ekstrinsik terdiri dari, compensation, advancement, coworkers, human relations supervisions, technical supervisions, company policy practices, working conditions, recognition. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah karyawan disebuah perusahaan milik asing yang bergerak di bidang kimia, bagian produksi, berpendidikan minimal SMP, lama kerja minimal 1 tahun. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner, yang terdiri dari identitas subjek, skala kepuasan kerja. 1. Identitas subjek Identitas subjek meliputi, nama/inisial, usia, suku, tempat tinggal, status pernikahan (lajang, duda, menikah dengan.anak), pendidikan terakhir, kerja pada bagian dan lama kerja. 2. Skala Kepuasan Kerja Bentuk skala Kepuasan Kerja dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala ini memiliki 4 alternatif jawaban yaitu SP (Sangat Puas), P (Puas), TP (Tidak Puas), STP (Sangat Tidak Puas). Pemberian skor pada pernyataan, yaitu 4 (empat) untuk jawaban

Sangat Puas (SP), 3 (tiga) untuk jawaban Puas (P), 2 (dua) untuk jawaban Tidak Puas (TP), dan 1 (satu) untuk jawaban Sangat Tidak Puas (STP). Adapun distribusi item pada skala Kepuasan Kerja ini dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 Tabel sebaran item skala kepuasan kerja Aspek-aspek Nomor Item Jumlah Pekerjaan Independence 7, 35, 8 3 Variety 43, 9. 48 3 Social Status 36, 49, 19 3 Activity 6,20,19 3 Human Relations 54, 38, 69, 17, 53 5 Supervisions Technical 46, 66, 26, 64 4 Supervisions Security 42, 10, 28 3 Social Service 21, 15, 3 3 Authority 57, 62, 68 3 Company Policies 45, 24, 13 3 and Practices Compensation 60, 41, 22, 5 4 Moral Status 1, 34, 56 3 Ability Utilization 4, 29, 47 3 Advancement 44, 37, 61 3 Responsibility 39, 32, 11 3 Creativity 52, 18, 2, 30 4 Working Condition 58, 23, 63, 55, 12 5 Coworkers 65, 67, 51, 31, 16 5 Recognition 33, 14, 40 3 Achievement 50, 26, 59 3 Total 69

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Validitas adalah sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan cermat dan tepat (Azwar, 1996). Untuk menguji validitas item bagi alat ukur (skala kepuasan kerja) dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item dengan total item, dengan menggunakan korelasi korelasi Product Moment. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1996). Untuk mengukur reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan analisis Alpha Cronbach. Analisis dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 11,0. Teknik Analisis Data Dalam analisis data untuk penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif yang mengungkapkan nilai dari mean, distribusi subjek, kategori, normalitas hasil dari data kuesioner yang diolah sebagai penunjang pembahasan mengenai variabel Kepuasan Kerja. Analisis ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi 11,0. D. Hasil Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Skala a. Skala Kepuasan kerja Pada skala kepuasan kerja yang disusun dengan menggunakan skala Likert, dari 69 item yang digunakan diperoleh 63 item yang valid, sementara 6 item yang lain dinyatakan gugur. Item yang valid memiliki nilai korelasi berkisar antara 0, 2142 samapai 0, 6930, pengujian validitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS ver 11,0 for windows. Uji reliabilitas dilakukan dengan tehnik Alpha Cronbach dan diperoleh angka koefisien reliabilitas sebesar 0, 8977. pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS ver 11,0 for windows.

Hasil Uji Normalitas Berdasarkan pengujian normalitas pada variabel kepuasan kerja diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,200 pada kolomogorov smirnov (P > 0,05) dan Shapiro Wilk dengan signifikansi 0,601 (P > 0,05). Secara umum dikatakan bahwa distribusi skor kepuasan kerja pada sampel yang telah diambil dianggap normal. E. Pembahasan Berdasarkan perhitungan pada skala kepuasan kerja, dengan mean empirik memiliki skor 199,67 lebih besar dari mean hipotetik ditambah satu standar deviasi (157,5 + 31,5) maka hal ini berarti kepuasan kerja subjek dalam kategori di atas ratarata. Hal ini dikarenakan adanya beberapa aspek yang mempengaruhi dan mendukung karyawan seperti aspek dari rekan kerja yang mendukung, kondisi kerja yang nyaman, supervisi yang bersahabat, kompensasi yang sesuai, fasilitas dan tunjangan yang disediakan dan kebijakan perusahaan yang mendukung karyawan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikutnya : 1. Pada hasil perhitungan Mean Empirik dan Mean Hipotetik item yang yang valid variabel kepuasan kerja karyawan pada PT. Dystars Colours Indnesia pada bagian produksi mempunyai kategori diatas rata-rata. 2. Berdasarkan pada hasil distribusi aspek-aspek kepuasan kerja secra umum pada bagian produksi PT. Dystar Indonesia menyimpulkan bahwa ada beberapa indikator yang mencapai nilai Mean kepuasan kerja tertinggi dalam skala kepuasan kerja dari Spector (1997) adalah Social Service, Activity dan Coworkers. 3. Berdasarkan hasil distribusi aspek-aspek kepuasan kerja secara persub bagian dari bagian produksi PT. Dystar Colours Indonesia menyimpulkan bahwa ada 2 sub bidang produksi yaitu Spray Drayer dan Finishing yang masing-masing mempunyai beberapa indikator yang mencapai nilai Mean

kepuasan kerja tertinggi dalam skala kepuasan kerja dari Spector (1997) untuk bagian Spray Drayer indikator aspek-aspek kepuasan kerja tertinggi adalah Social Service, Activity, dan Coworkers dan pada bagian Finishing indikator aspek-aspek kepuasan kerja tertinggi adalah Social Service, Moral Values, Compensation. Secara keseluruhan indikator yang merupakan aspek-aspek kepuasan kerja banyak diungkap adalah Social Service. 4. Berdasarkan deskripsi subjek penelitian menyimpulkan bahwa subjek yang mempunyai usia yang lebih tua kepuasan kerjanya tinggi dibandingkan usia yang lebih muda. Selain itu subjek yang mempunyai pendidikan yang rendah kepuasan kerjanya tinggi dibandingkan pendidikan yang tinggi. Pada subjek yang mempunyai status pernikahan lebih dari 1 anak kepuasan kerjanya tinggi dibandingkan pada subjek berstatus lajang sedangkan subjek yang mempunyai masa kerja lebih dari 12 tahun kepuasan kerjanya tinggi dibandingkan dengan subjek yang masa kerjanya 5-7 tahun. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta As ad, M. 2002. Psikologi Industri Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Edisi Ke- Empat. Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. 1996. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Greenberg, J & Baron, R.A. 1995. Behaviour In Organization Understanding and Managing The Human Side Of Work. 5 th ed. Englewood Cliffts, New Jersey: Prentice Hall International, Inc. George, J & Jones, G. 2002. Organizational Behaviour. 3 rd ed. USA: Prentice-Hall Inc.

Miner, J.B.1992. Industrial-Organizational Psychology. Singapore: Mc Graw-Hill Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Olivia, P. 2004. Hubungan Diantara Kepuasan Kerja, Kepuasan Imbalan, Kepuasan Keadilan Imbalan dan Kepuasan Hidup Pada Karyawan. Skripsi (tidak diterbitkan) Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pariera, E. R. 1987. Hubungan Antara Iklim Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Perusahaan X : Ditinjau dari Dimensi-dimensi Iklim. Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Robbany, I. 1999. Growth Need Strength dan Context Satisfaction Sebagai Moderator Dalam Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja. Tesis (tidak diterbikan). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Robbins, Stephen P. 1998. Organizational Behaviour Concepts, Contoversies, Applications. 8 th ed. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc. Spector, P.E. 1997. Job Satisfaction : Application, Assesment, Causes and Consequences Thousand Oaks. California: Sage Publication. Susanto, T. 2001. Perbedaan Stress Kerja dan Kepuasan Kerja Pada Lingkungan Kerja dengan kondisi yang Berbeda. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada. Susilo, B. 2005. Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan BRI. Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Thomas, A. 1995. Hubungan Antara Dimensi-dimensi Kepuasan Kerja dengan Dimensi Keikatan Organisasi. Skripsi (tidak diterbitkan). Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Wexley, K.N. & Yukl, G.A. 1997. Organizational Behaviour and Personnel Psychology. Home Wood, Illinois: Richard D. Irwin, Inc.