BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka dalam pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasilnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasional. Dalam Santoso (2003: 11) analisis deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kekeliruan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti (Azwar, 2007: 5). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefesien korelasi. Dengan studi korelasional peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada-tidaknya efek variabel satu terhadap variabel yang lain (Azwar, 2007: 9). B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 47

48 2010: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen dari Natasha Skin Care Bandung. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62). Sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang konsumen Natasha Skin Care yang menggunakan krim anti jerawat. C. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang representatif dari populasi (Sugiyono, 2010: 62). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Teknik simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010: 64). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: Ν n = 2 1+ Νe 400 1+ 400 (0,1) = 2 = 80 orang (Riduwan, 2004: 65)

49 Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = presisi (peran kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir/diinginkan yaitu sebesar 10% atau 0,1) D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 2). Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap kualitas produk. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen. 2. Definisi Operasional a. Persepsi Terhadap Kualitas Produk Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, kehandalan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Bagi para pemasar, mengetahui bagaimana proses konsumen mempersepsi kualitas sebuah produk diyakini sebagai awal bagi suksesnya strategi pemasaran mereka.

50 Pemasar mempertimbangkan apa saja yang dipikirkan konsumen mengenai kualitas produk. Jika pemasar memiliki pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan persepsi konsumen, maka akan mudah bagi pemasar untuk merencanakan strategi pemasarannya. Persepsi terhadap kualitas merupakan satu konsep yang menunjukkan sejauh mana sebuah produk dipersepsikan berkualitas dengan cara melihat atribut-atribut yang disandangnya, terlepas dari sejauh mana kualitas yang sesungguhnya. Nampak jelas disini bahwa persepsi terhadap produk merupakan efek dari persepsi yang terjadi di benak konsumen dalam rangka penilaiannya terhadap kualitas suatu produk. Ada enam dimensi kualitas produk yang digunakan untuk mengukur persepsi konsumen Natasha Skin Care terhadap kualitas produknya, yaitu: Kinerja (Performance), Keandalan (Reliability), Fitur (Feature), Keawetan atau daya tahan (Durability), Kesesuaian (Conformance), Desain (Design). b. Loyalitas Konsumen Loyalitas konsumen adalah konsumen yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan, misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli. Konsumen yang loyal merupakan asset yang penting bagi perusahaan khususnya bagi Natasha

51 Skin Care. Dilihat dari karakteristiknya, konsumen yang loyal memiliki karakteristik antara lain: melakukan pembelian secara teratur, membeli di luar lini produk/jasa, merekomendasikan produk kepada orang lain, menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. E. Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan dua instrumen yaitu kuesioner dan skala likert. 1. Kuesioner Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Instrumen kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan. 2. Skala Likert Instrumen pengumpulan data menggunakan skala Likert yang dimodifikasi melalui penilaian terhadap empat jawaban alternatif pernyataan yang tersedia yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Masing-masing jawaban memiliki nilai yang berbeda. Tiap alternatif jawaban diberi skor berdasarkan pola skoring seperti yang terlihat pada tabel 3.1:

52 Tabel 3.1 Pola skoring alternatif jawaban Pengukuran Pendapat Konsumen Sikap Bobot Favourable (+) Unfavourable (-) Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 a. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Persepsi Terhadap Kualitas Produk Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Variabel Persepsi Terhadap Kualitas Produk Variabel Dimensi Indikator Keterangan (+) (-) Persepsi A. Kinerja Kecepatan kerja 1, 3, 4, 2, 5 Terhadap Kualitas (Performance) krim Kenyamanan dari 6, 8, 9, 7, 11 Produk krim 10 B. Keandalan (Reliability) 12, 14, 16, 20 Kemampuan kerja krim dalam mengatasi keluhan secara konsisten C. Fitur (Features) Bentuk formula krim/tekstur 22, 23, 25 Jenis krim 26, 28, 29 D. Keawetan atau Keawetan krim 31, 32, Daya Tahan secara waktu 33 (Durability) E. Kesesuaian (Conformance) Konsistensi krim 34, 36, 37 F. Disain (Design) Ukuran 38, 39, 40, 41 Warna 44, 45, 46, 49 13, 15, 17, 18, 19, 21 24 27 30 35 42, 43 47, 48

53 b. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Loyalitas Konsumen Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Variabel Loyalitas Konsumen Variabel Dimensi Indikator Keterangan Loyalitas Konsumen A. Melakukan pembelian secara teratur B. Membeli di luar lini produk/ jasa C. Merekomendasik an produk kepada orang lain D. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing Selalu memilih krim anti jerawat Natasha Membeli krim anti jerawat lebih dari satu kali Membeli produk lain yang diproduksi oleh Natasha Menggunakan jasa perawatan wajah yang ada di Natasha Mengajak orang lain untuk melakukan perawatan di Natasha Merekomendasikan produk Natasha kepada orang lain Mengunggulkan pelayanan dari Natasha Mengunggulkan produk dari Natasha (+) (-) 1 2, 3 5, 6 4 8, 10 7, 9, 11 12, 14 13, 15 16, 18, 20 22, 24, 25 17, 19 21, 23 26, 27 28, 29 31, 33, 34 30, 32

54 F. Uji Coba Instrumen Di dalam penelitian, instrumen pengumpulan data memiliki kedudukan penting, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis (Arikunto, 2006: 168). Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang akan diukur dan sejauh mana instrumen tersebut dapat menunjukkan dengan sebenarnya gejala yang akan di ukur. Jadi instrumen yang baik itu harus valid dan reliabel (Sugiyono, 2010: 350). Uji coba instrumen ini dilakukan kepada 30 konsumen Natasha Skin Care yang menggunakan krim anti jerawat, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0 for windows untuk dilakukan validitas item dan reliabilitasnya. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitu pun sebaliknya. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006: 168). Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dan validitas item.

55 a. Validitas Isi Validitas isi menunjuk kepada sejauhmana tes yang merupakan seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksud untuk diukur dan dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang telah diajarkan (Sugiyono, 2010: 353). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dilakukan judgement expert, yaitu mengkonsultasikan instrumen kepada tenaga ahli minimal 3 orang. Untuk mengetahui validitas isi instrumen dilakukan melalui pendapat profesional (professional judgement) yang berjumlah tiga orang. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu (Sugiyono, 2010: 352). b. Validitas Item Pada setiap instrumen terdapat item-item pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas item instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan para ahli, maka selanjutnya diujicobakan, dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor item dengan skor total instrumen (Sugiyono, 2010: 353). Analisis item ini dihitung dengan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2006: 170), dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0 for Windows.

56 Validitas item diperoleh dari mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Bila harga korelasi di bawah 0,3, maka butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Sugiyono, 2008: 179) dengan syarat probabilitas item dikatakan valid jika < 0.05. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan. (Arikunto, 2006: 178). Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 348). Kuesioner sebagai alat ukur didalam penelitian ini perlu diuji keandalannya. Untuk mendapatkan keandalan alat ukur yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach (α). Cara untuk mengetahui realibilitas ini yaitu dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 14.0 for windows. Dalam perhitungan keofisien alpha cronbach (α) ini rumus yang digunakan adalah : α = k k 1 2 1 S S 2 (Arikunto, 2006: 196)

57 Keterangan: α k S S = Koefisien alpha Cronbach = Jumlah item pertanyaan = Jumlah varians item pertanyaan = Varians total Selanjutnya digunakan tabel koefisien reliabilitas instrumen Guildford. Koefisien keandalan alat ukur menunjukkan tingkat konsistensi jawaban responden. Nilai koefisien α berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi nilai koefisien keandalannya, semakin baik alat ukurnya. Nilai yang mendekati 1 akan menunjukkan konsistensi jawaban responden yang tinggi. Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas Instrumen Menurut Guildford Nilai Klasifikasi < 0,20 Derajat reliabilitas hampir tidak ada 0,21 0,40 Derajat reliabilitas rendah 0,41 0,70 Derajat reliabilitas sedang 0,71 0,90 Derajat reliabilitas tinggi 0,91 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi G. Uji Asumsi Statistik Parametris dan Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Statistik Parametris Uji asumsi statistik ini dilakukan sebagai prasyarat untuk menentukan pendekatan statistik yang digunakan apakah parametris atau non parametris. Uji asumsi statistik yang dilakukan ialah sebagai berikut:

58 a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi suatu data. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software SPSS versi 14.0 for Windows. Apabila tingkat signifikansi 0.05 maka data berdistribusi normal Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris (Sugiyono, 2010: 79). b. Uji Linearitas Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel X (persepsi terhadap kualitas produk) dan variabel Y (loyalitas konsumen). Digunakan regresi sederhana karena didasarkan pada hubungan fungsional satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2010: 261). Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Suatu data dikatakan linear jika signifikansinya (p) < 0.05. Melalui analisis ini dapat dilihat bagaimana perubahan yang terjadi pada loyalitas konsumen jika persepsi terhadap kualitas produknya semakin tinggi dengan bantuan software SPSS 14.0 for Windows.

59 2. Teknik Analisis Data a. Uji Hipotesis Uji hipotesis bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara persepsi konsumen terhadap kualitas produk dengan loyalitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: Ho : ρ = 0, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi konsumen terhadap kualitas produk dengan loyalitasnya. Ha : ρ 0, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi konsumen terhadap kualitas produk dengan loyalitasnya. Pengujian signifikansi koefisien korelasi dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya: r t = n 2 1 r 2 (Sugiyono, 2010: 230) Keterangan: t = distribusi t n = jumlah sampel r = koefisien korelasi Dengan kriteria pengujian berdasarkan level signifikansi (0,05) dan dk (n-2): jika t > t maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika hitung tabel thitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

60 b. Uji Korelasi Uji statistik yang digunakan yaitu, teknik analisis korelasi Pearson Product moment dengan bantuan software SPSS versi 14.0 for Windows. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio. Rumus Korelasi Pearson Product Moment : r = {( N N ( XY ) ( X )( Y ) 2 2 2 X ( X ) }{ N Y ( Y ) 2 } (Arikunto, 2006: 275) Keterangan: r N X Y = koefisien korelasi antara variable X dan Y = jumlah sampel = variabel X = variabel Y Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 3.5 sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 231):

61 Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Korelasi dapat bernilai positif, artinya searah, yaitu jika variabel pertama memiliki nilai yang besar maka variabel kedua pun akan semakin besar juga. Jika korelasi negatif, maka kedua variabel akan berlawanan arah, artinya jika variabel pertama besar maka variabel kedua semakin mengecil. c. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi ( 2 ). Adapun rumus yang digunakan pada uji koefesien determinasi ini adalah sebagai berikut: KD = r 2 x 100% (Sugiyono, 2010: 231)

62 Keterangan: KD r = Nilai Koefesien Determinan = Nilai Koefesien Korelasi H. Tahapan Penelitian 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan dilakukan dalam beberapa kegiatan, yaitu: a. Menentukan masalah yang akan diteliti Peneliti menentukan permasalahan yang akan diteliti berdasarkan fenomena yang terjadi. b. Melakukan studi kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. c. Mengajukan proposal penelitian kepada Dewan Skripsi Peneliti mulai mengajukan proposal penelitian kepada dewan skripsi yang kemudian disetujui oleh dewan skripsi, dosen pembimbing akademik, ketua jurusan, dan dosen pembimbing skripsi. d. Perizinan penelitian Perizinan dilakukan untuk memenuhi syarat administratif. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah mengajukan izin penelitian kepada manager Natasha Skin Care Bandung.

63 e. Penyusunan Instrumen Peneliti mulai menyusun instrumen berdasarkan teori yang digunakan. Alat pengumpul data berupa kuesioner disusun sendiri dan dikembangkan dari teori yang dikemukakan oleh ahli, kemudian melakukan judgement instrumen yang telah dibuat kepada 3 orang dosen. f. Uji coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan kepada 30 orang konsumen Natasha Skin Care yang menggunakan krim anti jerawat. 2. Tahap Pelaksanaan Peneliti mulai melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen Natasha Skin Care yang menggunakan krim anti jerawat mulai tanggal 25 November 2010. 3. Tahap Pengolahan Prosedur yang dilakukan dalam proses pengolahan data, yaitu: a. Verifikasi Data Verifikasi data dilakukan untuk mengecek kelengkapan jumlah kuesioner yang terkumpul dan kelengkapan pengisian kuesioner yang telah diisi oleh responden. b. Tabulasi Data Tabulasi data adalah proses di mana peneliti merekap semua data yang telah diperoleh dalam bentuk tabel.

64 c. Pengolahan Data secara Statistik Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program software SPSS versi 14.0 for windows dengan melakukan pengujian korelasi. 4. Tahap Pembahasan a. Menginterpretasikan hasil temuan data di lapangan yang dibahas berdasarkan teori yang digunakan. b. Membuat kesimpulan dan rekomendasi untuk berbagai pihak yang terkait.