LAPORAN PRA SURVEI KEGIATAN INSENTIF RISET

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional 2012

PEMETAAN RISIKO BENCANA PADA DAERAH PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini terdapat empat komponen yaitu latar belakang yang berisi halhal

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

IDENTIFIKASI ATRIBUT DATA SPASIAL KAWASAN RAWAN BENCANA SIGDa LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti pembangunan harus dilaksanakan secara merata untuk segenap. unggulan yang berlangsung secara terus-menerus.

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

pulau Sumbawa. Lombok baru beberapa tahun saja mencuat sebagai daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keindahan alam Indonesia sudah sangat terkenal dan dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kelayakan

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam. Gambar 1.1 menggambarkan kondisi geologi Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang STUDI KELAYAKAN POTENSI WISATA PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok di dalam wilayah sendiri atau negara lain dengan

TEMA. menikmati alam Bali. Lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung yang ada di dalamnya. LEGAL

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN SUMBAWA ( 2016 S/D 2021 )

BAB I PENDAHULUAN. seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA MALUKU (Paparan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

besar artinya bagi usaha pengembangan kepariwisataan.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

BAB 1 PENDAHULUAN. industri di bidang jasa yang berusaha untuk menarik dan memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

Tabel VIII.2.1. Table Kamar Unit Bed Unit Room

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HOTEL RESOR BERKONSEP BUTIK DI KAWASAN CANDI BOROBUDUR Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB III PERATURAN PENANAMAN MODAL ASING DI NTB DAN STRATEGI PEMERINTAH DAERAH NTB DALAM PENANAMAN MODAL ASING DI BIDANG PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

BAB II BALI SEBELUM DAN SETELAH BOM 2002 DAN 2005

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Tentang Kota Tarakan Pantai Amal Indah

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2016

BAB I P E N D A H U L U A N

Denpasar, Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN KAW ASAN GILl TRAW ANGAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH

KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN STRUKTURAL

SEKILAS TENTANG MATARAM DAN TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP) GILI MATRA LOMBOK, JUNI 2011

Transkripsi:

LAPORAN PRA SURVEI KEGIATAN INSENTIF RISET PENGURANGAN RISIKO BENCANA PADA DAERAH PARIWISATA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT Peneliti: Mone Iye Cornelia M. Sukendra Martha Sumaryono Widodo Edy Santoso Lalitya Narieswari Sri Lestari BALAI PENELITIAN GEOMATIKA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL Jl. Raya Jakarta-Bogor KM.46 Cibinong 16811 Telp/Fax: (021) 87906041

1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 81,000 km, ditambah lagi dengan keanekaragaman hayati yang terkandung baik didarat maupun di laut, merupakan modal dasar yang tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Dengan pantai yang mempunyai keindahan alam tropis ini akan menjadi daya tarik wisata yang luar biasa bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara. Sektor pariwisata menurut John Naisbitt (1994), dalam bukunya Global Paradox, merupakan salah satu industri besar yang akan berkembang pada abad millenium ke 3 ini, setelah telekomunikasi dan transportasi. Sektor pariwisata telah menjadi roda penggerak utama bagi pertumbuhan sosial maupun ekonomi dunia. Provinsi Nusa Tenggara terkenal dengan daerah tujuan wisata baik wisata alam maupun budaya. Wisata pesisir di Pantai Senggigi telah terkenal hingga ke manca negara dan merupakan salah satu lokasi tujuan wisata di Nusa Tenggara. Pemandangan bawah lautnya sangat indah dan wisatawan bisa melakukan snorkeling di lokasi tersebut. Selain dikenal sebagai daerah tujuan wisata, Provinsi Nusa Tenggara juga dikenal sebagai daerah yang rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir dsb. Kejadian bencana dapat menghancurkan properti dan mengambil banyak korban (nyawa) manusia. Sejarah menunjukkan bahwa industri pariwisata juga mengalami dampak yang signifikan akibat kejadian bencana (Sharpley, 2005). Seringkali kejadian bencana mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan yang ng ke daerah tersebut akibat ketakutan para wisatawan terhadap suatu bencana. Hal ini tidak mengherankan karena menurut World Tourism Organization (2003), faktor keamanan merupakan faktor utama pertimbangan para wisatawan untuk memilih tempat tujuan wisata. Untuk itu, sebagai wilayah yang secara geografis termasuk rawan bencana, maka diperlukan perencanaan dan pengelolaan wilayah pariwisata yang mempertimbangkan aspek kebencanaan.hal ini sejalan dengan program MP3EI yang mengamanatkan bahwa provinsi NTB berada dalam koridor yang sama dengan Provinsi Bali dan NTT yang memprioritaskan pembangunan di bidang pariwisata. Saat ini wacana manajemen risiko bencana untuk sektor pariwisata sudah banyak dikembangkan. Manajemen risiko ini membutuhkan peta tematik kebencanaan sebagai informasi kebencanaan spasial. Peta tematik kebencanaan ini juga merupakan informasi yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pariwisata. Dari peta tematik kebencanaan tersebut nantinya dapat digunakan oleh badan kebencanaan di

tingkat lokal maupun nasional serta para pelaku pariwisata di daerah yang bersangkutan untuk menyusun rencana aksi dalam rangka mitigasi bencana. 2. Tujuan Adapun tujuan dari pelaksanaan pra survei ini adalah untuk koordinasi awal dengan pemerintah daerah, khususnya Bappeda Kabupaten Lombok, Badan Pengurangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok. Selain itu pra survey juga ditujukan dalam rangka pengumpulan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini, misalnya demografi (statistik), kejadian/histori bencana, obyek wisata, jumlah turis, dll. 3. Personil Personil yang terlibat dalam pelaksanaan pra survei ini adalah: a. Mone Iye Cornelia b. Lalitya Narieswari c. Sri Lestari 4. Pelaksanaan Pra Survei Pra Survei Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana pada Daerah Pariwisata di Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara dilaksanakan pada tanggal 22 26 April 2012. Kegiatan yang dilakukan adalah berupa koordinasi awal, pemberitahuan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah Lombok dan pengumpulan awal. Kegiatan yang dilakukan selama pra survey dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Kegiatan pra survei di Kabupaten Lombok (22-26 April 2012) Hari/ Tanggal Minggu/ 22 April 2012 Lokasi Jakarta- Mataram Jenis Kontak Person Kegiatan Perjalanan dari Jakarta Mataram Hasil Bappeda Provinsi NTB Abel Syamsul Hatuina (087882217676) Informasi umum mengenai kondisi Lombok dan kejadian bencana di NTB. Senin/ 23 April 2012 BPBD NTB Prov. Ka. BPBD Prov. NTB: Husnuddin (08123764356 / 081803621237) Sekretaris BPBD: Heru (087865327086) Informasi umum mengenai kebencanaan di NTB terkait kejadian bencana, mitigasi bencana, dan kontak person di BPBD Kab. Lombok. Selasa/ 24 April 2012 Kecamatan Batulayar Camat Batulayar, Kades Meninting, Kades Batulayar Informasi kejadian bencana dan pariwisata Rabu/ Bappeda Kabid. Fispra: Arief Data RTRW Kab. Lombok

25 April 2012 Kab. Lombok Nuradhi N.. Dinas Pariwisata Kab. Lombok BPBD Lombok Kabid. Promosi: Sri Kabid. Destinasi Wisata: Patriotika Sekretaris: Nyoman Nengah Kasie. Kesiapsiagaan: Tohri (081907325300) Profil pariwisata Lombok Data bencana Lombok Gambar 1. dengan pemerintah Kab. Lombok

5. Hasil Dari kegiatan pra survei didapatkan hasil-hasil sebagai berikut: a. Pariwisata Wisata alam yang utama di Kabupaten Lombok adalah wilayah pantai Senggigi dan sekitarnya. Ciri khas dari pantai ini adalah hamparan pasir putih dengan garis pantai yang panjang. Lokasi pantai Senggigi terletak di sebelah utara Kota Mataram dengan jarak 10 km. Sedangkan kawasan wisata lainnya di Kabupaten Lombok yang potensial untuk dikembangkan adalah wilayah Sekotong. Ada beberapa pantai yang sering dijadikan tempat rekreasi oleh masyarakat setempat yaitu Pantai mekaki, Pantai Bangko-bangko, dan pantai Sepi. Di daerah Sekotong juga terdapat pulau-pulau kecil yang disebut Gili, anatara lain Gili Gede, Gili Poh, Gili Lontar, Gili Naggu, Gili Rengit, Gili Sudak, Gili Tangkong, Gili Layar, Gili Asahan, Gili Genting, dan Gili Goleng. Jarak wilayah sekotong dari Kota Mataram yaitu 60 km. Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang baik transportasi maupun akomodasi di kawasan Sekotong merupakan salah satu kendala kurang berkembangnya wisata di Sekotong. Data kunjungan wisatawan di wilayah Senggigi dan Sekotong, Kabupaten Lombok Tahun 2011 No. Bulan Senggigi Sekotong Man Nus Man Nus 1. Januari 5.517 12.385 123 52 2. Februari 4.733 12.230 69 60 3. Maret 5.436 13.344 143 77 4. April 4.991 13.666 113 59 5. Mei 6.414 15.561 201 88 6. Juni 7.139 16.672 236 74 7. Juli 9.454 17.847 300 101 8. Agustus 7.102 11.974 374 41 9. September 10.024 17.686 359 176 10. Oktober 8.651 15.417 251 160 11. November 7.781 18.939 325 90 12. Desember 150 595 11-77.392 166.316 2.505 978 JUMLAH 243.708 3.483 Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Lombok Kunjungan wisata tertinggi terjadi pada Bulan September, Juli, dan November. Wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata di Senggigi 73% berasal dari Eropa (Jerman, Belanda, Perancis, Inggris, Italia, Negara Eropa lainnya), 16% dari Asia Pasifik (Australia, Jepang, Taiwan, Negara Asia Pasifik lainnya) sisanya berasal dari Amerika dan Negara ASEAN. Wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata di Sekotong 61% berasal dari Eropa (Jerman, Belanda, Perancis, Inggris, Italia, Negara Eropa lainnya), 24% dari Asia Pasifik (Australia, Jepang, Taiwan, Negara Asia Pasifik lainnya), sisanya berasal dari Amerika dan Negara ASEAN.

No. Data infrastruktur pariwisata di Kec. Batulayar dan Sekotong dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Infrastruktur pariwisata di Kec. Batulayar dan Sekotong Hotel Infrastruktur Berbintang Hotel Melati Pondok Wisata Restoran Pariwisata Uni t Jumlah Kamar Unit Jumlah Kamar Unit Rumah Makan Jumlah Kamar Unit Unit 1 Batulayar 19 1327 32 418 7 26 23 54 2 Sekotong 1 29 5 56 2 11-6 b. Bencana Bencana yang kerap terjadi di Lombok : 1. Banjir 2. Longsor 3. Angin rebut/puting beliung 4. Kekeringan Banjir 24 September 2010 Desa Taman Sari Kec. Gunungsari Tanah Longsor 25 September 2010 Desa Sedau Kec. Narmada

Bencana Angin Puting Beliung 25 September 2010 Desa Bajur, Kr.Bongkot, Perampuan Kec. Labuapi Rob 12 Januari 2011 Desa Labuan Tereng Kec. Lembar Peta Rawan Bencana Kab. Lombok : Peta Potensi Rawan Banjir Peta Potensi Rawan Longsor

Peta Potensi Rawan Kekeringan Peta Potensi Rawan Gempa