ABSTRAK ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif DRM rawat Inap Kasus Demam Thypoid

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

LAELA MIFTAHUL JANNAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan dari

ABSTRACT. Key words : Medical Record Documents Inpatient (MRD Inpatient), Surgical Diseases, Reference : 15 ( )

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

PERAN PENTING PENULISAN DIAGNOSIS UTAMA DAN KETEPATAN KODE ICD-10 SEBAGAI DATA BASE SURVEILANS MORBIDITAS STUDI KASUS DI RS KOTA SEMARANG

Soraya Nurul Hidayah. Abstract

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

Shita Anindyta. PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medis nomor 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut :

Irmania Citrawati. Key words : Gastroenteritis,Incomplete medical record, quantitatif and qualitatif analysis. Bibliography : 19 ( )

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

Nugrahaning Pundi Astanti

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS KASUS BEDAH ORTHOPEDI PADA PERIODE TRIWULAN IV DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan Permenkes. yang penting dalam proses pelayanan kesehatan, melihat dokumen

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAPPADA KASUS CHRONIC KIDNEY DISEASE TRIWULAN IVDI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, STIKES Bakti Nusantara, Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

Tri Puji Hastuti. : Medical Record Document, Sectio Caesarea, Quantitative. and Qualitative PENDAHULUAN

Risdian Nur Khayatur Rohman (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

Rini Damayanti, Sri Sugiarsi,Riyoko APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

D-III Study Program Medical Record and Health Information. Faculty of Health Dian Nuswantoro Univercity Semarang 2015 ABSTRACT AISAH PAHLEVI

HUBUNGAN KUALIFIKASI PETUGAS FILING DENGAN KETEPATAN PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RS BHAYANGKARA POLDA DIY ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan 1. Alur Dokumen Rekam Medis pasien BPJS. BPJS dan protap Rumah Sakit tentang unit Assembling.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

Transkripsi:

Program Studi D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan ABSTRAK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG Purwanti*); Dyah ernawati**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Udinus **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Udinus Latar Belakang :Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 269 Tahun 2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Data dan informasi rekam medis tertentu harus lengkap dan dapat dibaca oleh yang berhak dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain sebagai alat untuk komunikasi yang berkesinambungan. Selama ini pengisian rekam medis oleh petugas kesehatan di sejumlah rumah sakit masih sangat minim.padahal pengisian rekam medis merupakan kegiatan yang penting untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.tujuanpenelitian adalah untuk mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang. Metode :Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel penelitian adalah dokumenrekam medis rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang berjumlah 82 DRM. Pengisian formulir Lembar Data pribadi pasien (RM.1), Resume medis (RM.2), Anamnesa dan pemeriksaan fisik (RM.3), Catatan Harian dan Instruktur Dokter (RM.4), Pemeriksaan Penunjang (RM.6), Asuhan keperawatan (RM 7) dan Laporan Operasi (RM.8). Hasil :Penelitian adalah deskriptif. Hasil penelitian rekam medis menunjukkan kelengkapan pengisian rekam medis paling tinggi pada lembar asuhan keperawatan 88% dan kelengkapan pengisian rekam medis paling rendah pada lembar data pribadi pasien 65%. Saran :Perlu memberikan pemahaman secara mendalam tentang rekam medis oleh dokter dan tenaga kesehatan agar lebih bertanggungjawab dalam pengisian data rekam medis. Selanjutnya perlu diadakan sosialisasi mengenai cara pengisian rekam medis yang benar dan dilakukan pemberian angka kredit poin bagi dokter, perawat, dan bidan dalam pengisian rekam medis.

Kata Kunci :Dokumen rekam medis, Analisa Quantitatif Kepustakaan:18 (1994-2011). A. LATAR BELAKANG Peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang baik ditunjang dengan penyelenggaraan rekam medis yang baik pada setiap pelayanan kesehatan di rumah sakit. Rekam medis adalah keterangan baik yang ditulis maupun yang terekam tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. (Depkes RI,2006). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis bab V pasal 13 rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien mendapatkan pelayanan dari rumah sakit karena berkas rekam medis memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasien perawatan di rumah sakit. Analisis kuantitatif adalah review yang memuat komponen pada bagian tertentu dari isi rekam medis. Penilaian kelengkapan dari rekam medis dalam pencatatan perlu dilakukan dalam pengisian dari pasien pertama datang sampai dengan pasien tersebut nyatakan pulang. Analisis kuantitatif terdiri dari 4 komponen yaitu review identifikasi, review pelaporan penting, review otentikasi dan review pencatatan. Rumah sakit sebagai salah satu pelayanan kesehatan diwajibkan membuat data rekam medis. Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter atau dokter gigi yang berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Bidan dan perawat sebagai tenaga medis juga memberikan pelayanan kesehatan memiliki kewajiban untuk membuat dokumentasi dari tindakan asuhan keperawatan yang dilakukannya. Data dan informasi rekam medis tertentu harus lengkap dan dapat dibaca oleh yang berhak dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lain sebagai alat untuk komunikasi yang berkesinambungan. Rekam medis yang lengkap dan benar akan memudahkan informasi bagi pihak rumah sakit.

B. METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian Peneliti melakukan penelitian deskriptif untuk mengetahui ketidaklengkapan dokumen rekam medis, selanjutnya pendekatan yang digunakan adalah cross septional, objek penelitiannya adalah dokumen rekam medis rawat inap penyakit dalam triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang sejumlah 444 dokumen. 2. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti adalah kelengkapan pengisian Dokumen Rekam Medis pasien rawat inap Ruang An Nisa periode Triwulan I Tahun 2012 a. DRM rawat inap penyakit dalam b. Review identifikasi c. Review pelaporan d. Review pencatatan e. Review authentikasi f. Prosentase DMR (Deliquant Medical Record) 3. Definisi Operasional N o 1. 2 3 Variabel DRM rawat inap penyakit dalam Review Identifikasi Review pencatatan Definisi Operasional DRM pasien rawat inap penyakit dalam yang berisi pemeriksaan atau pelayanan yang telah diterima pasien. Review kelengkapan identitas pada setiap lembar formulir RM 1, RM 2, RM 3, RM 4, RM 6, RM 7 dan RM 8 harus memuat :Nama, No RM, Umur, Bangsal Dikatakan lengkap jika nama, nomor RM, umur dan bangsal terisi semua dan dikatakan tidak lengkap jika salah satu dari item diatas tidak terisi Review kelengkapan pencatatan pada setiap lembar formulir RM 1, RM 2, RM 3, RM 4, RM 6, RM 7 dan RM 8 harus : 1. Tulisan jelas terbaca 2. Pembetulan yang benar, yaitu coret tulisan atau bagian

. 4. 5 Review pelaporan Review otentikasi yang salah dan tulis pembetulan disebelah tulisan yang salah lalu diparaf. 3. Pembetulan tulisan yang salah tidak boleh menggunakan media apapun seperti ti-ex, label putih dll. Dikatakan baik jika dalam penulisan dapat di baca dan jelas, dikatakan tidak baik bila ada coretan, tulisan kurang jelas, cara pembetulan dengan menggunakan Tip Ex ataupun label putih. Review pelaporan dapat dilihat pada resume medis (RM 2) jika : 1. Ada tindakan operasi maka harus ada laporan operasinya 2. Ada tindakan injeksi atau tindakan apapun yang ada efek sampingnya harus ada informed consent 3. Diagnosa menunjukkan adanya pemeriksaan penunjang maka harus ada hasil penunjangnya. 4. Jika pasien meninggal harus ada surat kematiannya Dikatakan lengkap jika memenuhi kriteria diatas, dan dikatakan tidak lengkap jika tidak ada pelaporan dari semua ketentuan diatas. Review kelengkapan otentifikasi pada setiap lembar RM 2, RM 3, RM 4 dan RM 8 terdiri dari : 1. Tanda tangan dokter 2. Nama terang dokter Dikatakan lengkap jika nama dan tanda tangan dokter terisi,dikatakan tidak lengkap jika minimal salah satu dari item diatas tidak terisi. 6 Prosentase ketidak lengkapan (DMR) Prosentase ketidaklengkapan diperoleh dari DRM lengkap dengan perhitungan: X 100 % tidak 4. Populasi Dan Sampel Populasi : Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti. Populasi disini adalah DRM rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013 yang berjumlah 444 DRM Sampel : Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel disini diambil dari total populasi dengan menggunakan metode random sampling dengan rumus :

n = n = 444 1+444(0,1) 2 =81,6 = 82 Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kesalahan yang diharapkankan 0,1 atau 1 % 5. Instrumen Penelitian a. Penelitian ini menggunakan instrument Chek List mengidentifikasi yang lengkap dan tidak lengkap Berkas yang lengkap ( L ) memakai tanda = Berkas yang tidak lengkap ( TL ) = X b. Pedoman observasi DRM rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013 c. SOP / Protap 6. Pengumpulan Data a..sumber data dibedakan menjadi : 1) Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : metode survei dan metode observasi.(10)

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah DRM rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013. 2) Sumber data sekunder Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.(10) Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi atau formulir observasi terhadap petugas rekam medis. b. Cara pengumpulan data Pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dengan observasi yaitu penulis melakukan pencatatan dan pengamatan secara langsung. 7. Pengolahan Data a. Editing Yaitu memberikan atau mengontrol data-data yang diperoleh untuk menjamin kebenaran terhadap data dengan cara memeriksa DRM penyakit dalam. b. Klasifikasi Yaitu mengadakan klasifikasi- klasifikasi dari data yang ada dalam kelompok-kelompok data, misal : kelompok RM 1 penyakit dalam yang tidak lengkap adalah adanya item /komponen yang tidak diisi. c. Tabulasi adalah hasil dari klasifikasi Dalam hal ini penulis mengelompokkan data menurut jenis reviewnya dalam kelompok lengkap dan tidak lengkap menurut analisis kuantitatif serta menghitung jumlah komponen lengkap dan tidak lengkap

d. Penyajian data Penyajian data dalam bentuk tabulasi. 8. Analisa Data Analisa data yang dipakai adalah analisa deskriptif yaitu peneliti hanya sampai pada taraf melukiskan atau menggambarkan objek penelitian tanpa melakukan penilaian. C. HASIL PENELITIAN Seiring dengan perkembangan tehnologi, maka berkembang pula kegiatan organisasi termasuk rumah sakit.dengan demikian, berkembang kegiatan yang berakibat pada kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum.rumah sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorentasi pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan pasien rawat jalan, gawat darurat maupun rawat inap. Salah satu wujud pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah terselenggaranya rekam medis yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang rekam/medical recod, bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Menurut Dirjen Yanmed No. 78 tahun 1991 bahwa Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit unit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan unit rawat inap. Formulir rekam medis dikatakan sebagai rekaman artinya suatu dokumen yang pada saat diperlukan dapat dibuka untuk dibaca isinya disebut pula formulir rekam medis sebagai catatan yaitu media yang

digunakan untuk mencatat peristiwa dan transaksi selama pelayanan yang dilakukan antar heal care provider (HCP) kepada health care reciver (HCR). Di Rumah Sakit, pengisian rekam medis melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan maupun tenaga administrasi. Di sisi lain rekam medis juga digunakan oleh berbagai pihak antara lain untuk keperluan administrasi, kepentingan hukum, kepentingan financial, riset, pendidikan dan dokumentasi. Jaminan mutu adalah upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif, dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan.mengingat hal tersebut maka untuk menjamin kelengkapan pengisiannya perlu dilakukan analisa kuantitatif. Kelengkapan pada lembardata pribadi paien( RM.1 )penyakit dalamperiode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang, berdasarkan chek list Kelengkapan data pribadi pasien( RM.1 ) untuk review identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.1. Hasil Kelengkapan Lembar Data Pribadi Pasien(RM.1) Periode Triwulan I Tahun 2013 Kelengkapan No Review L % TL % 1. Identifikasi 61 74% 26 26% 2. Otentikasi 64 78% 18 22% 3. Pencatatan 68 83% 14 17% 4. Pelaporan 63 77% 19 23% Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada lembardata Pribadi Pasien yang paling tinggi prosentasenya adalah reviewr Pencatatan yaitu 83% dan paling rendah kelengkapan prosentasenya adalah review identifikasi74%.

Berdasarkan chek list Kelengkapan Resume Medis( RM.2 ) untuk review identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.2. Hasil Kelengkapan pengisian Lembar Resume medis (RM.2) Pada Triwulan I Tahun 2013 Kelengkapan No Review L % TL % 1. Identifikasi 66 80% 16 20% 2 Otentikasi 74 90% 8 10% 3 Pencatatan 76 93% 6 7% 4. Pelaporan 63 77% 19 23% Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada Review lembar resume yang paling tinggi prosentase lembar pencatatan yaitu 93% dan paling rendah kelengkapan prosentasenya adalah lembar pelaporan 77% yaitu pada diagnosa yang banyak tidak diisi Kelengkapan pada lembaranamnesa dan pemeriksaan fisik( RM.3 )penyakit dalamperiode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang,berdasarkan chek list review identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5.3. Hasil Kelengkapan pengisian Lembar Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik (RM.3)Pada Triwulan I Tahun 2013 Kelengkapan No Review L % TL % 1. Identifikasi 71 87% 11 13% 2 Otentikasi 76 93% 6 7% 3 Pencatatan 69 84% 13 16% 4. Pelaporan 67 82% 15 18% Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada review lembar anamnesa dan pemeriksaan fisik yang paling tinggi prosentase lembar otentifikasi yaitu 93% dan paling rendah kelengkapan prosentasenya adalah lembar pelaporan 82%.dan pencatatan yang baik dalam pengisian mencapai 82%. Kelengkapan pada lembarcatatan harian dan instruksi dokter( RM.4 )penyakit dalamperiode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang,berdasarkan chek list review identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.4. Hasil Kelengkapan pengisian Lembar catatan harian dan instruksi dokter(rm.4) Pada Triwulan I Tahun 2013 No Review Kelengkapan L % TL % 1. Identifikasi 56 84% 12 18% 2 Otentikasi 63 93% 5 7% 3 Pencatatan 61 90% 7 10% 4. Pelaporan 59 87% 9 13%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada Review lembar catatan harian dan instruktur dokter yang paling tinggi untuk prosentasipengisian otentifikasi yaitu 93% lengkap sedang yang paling rendah prosentasi pengisian pada identifikasi yaitu 84% yaitu pada no.rm yang banyak tidak di isi. Kelengkapan pada lembarpemeriksaan penunjang( RM.6 )penyakit dalamperiode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang,berdasarkan chek listreview identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.5. Hasil Kelengkapan pengisian Lembar Pemeriksaan Penunjang (RM 6)Pada Triwulan I Tahun 2013 No Review Kelengkapan L % TL % 1. Identifikasi 54 79% 14 21% 2 Otentikasi 60 88% 8 12% 3 Pencatatan 61 90% 7 10% 4. Pelaporan 66 97% 2 3% Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada Review lembar pemeriksaan penunjang yang paling tinggi prosentase lembar pelaporan yaitu 97% dan paling rendah kelengkapan prosentasenya adalah lembar Identifikasi 79%. Kelengkapan pada lembar asuhan keperawatan ( RM 7 )penyakit dalamperiode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang,berdasarkan chek list review identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 5.6. No 1. 2 3 4. Hasil Kelengkapan Pengisian Lembar Asuhan Keperawatan (RM.7) Penyakit Dalam Triwulan I Tahun 2013 Kelengkapan Review L % TL % Identifikasi 62 91% 6 9% Otentikasi 62 91% 6 9% Pencatatan 64 94% 4 6% Pelaporan 68 100 0 0% Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada review lembar asuhan keperawatan yang paling tinggi prosentase lembar pelaporan 100% dan paling rendah kelengkapan prosentasenya adalah lembar Identifikasi 62%. Kelengkapan pada lembarlaporan operasi ( RM 8 )penyakit dalamperiode triwulan I tahun 2013 di RS Telogorejo Semarang, berdasarkan chek list review identifikasi, otentikasi, pencatatan dan pelaporan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 5.8. Hasil Kelengkapan pengisian Lembar laporan operasi (RM.8)Pada Triwulan I Tahun 2013 No Review Kelengkapan L % TL % 1. Identifikasi 12 80% 3 20% 2 Otentikasi 14 93% 1 7% 3 Pencatatan 14 93% 1 7% 4. Pelaporan 13 87% 2 13%

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kelengkapan pada review lembar laporan operasi yang paling tinggi prosentase lembar otentifikasi 93% dan paling rendah kelengkapan prosentasenya adalah lembar identifikasi 80%. Tabel : 5.9 Prosentase Total kelengkapan Dokumen Rekam Medis Penyakit Dalam Pada Periode Triwulan I Tahun 2013 Variable Kelengkapan Lembar Lengkap % Tidak lengkap % 82 30 37% 52 63% total kelengkapan dari 82DRM didapat pada kelengkapan pengisian 37% dan tidak lengkap 63%. D. Pembahasan 1. Kelengkapan Review Identifikasi Dari hasil penelitian yang dilakukan pada DRM rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013 yang paling banyak kelengkapannya ada pada review Identifikasi pada Lembar Asuhan Keperawatan (RM7) 88% dan Lembar Pemeriksaan Penunjang ( RM6 ) yaitu 79% dan prosentase ketidaklengkapan paling rendah pada lembar Data Pribadi Pasien (RM1) sebesar 65%. Ketidaklengkapan ini terletak pada item no.rm dan ruang/bangsal tidak terisi, akan menimbulkan masalah bila terjadi pasien itu untuk mencari no.rm bila ada nama yang sama dengan ruang yang sama.. Ketidaklengkapan sebesar 65% disebabkan karena tidak semua pasien dapat memberikan identifikasi dengan cepat kepada petugas, sehingga petugas tidak dapat melakukan pengisian data pasien secara lengkap.kaitannya dengan teori yaitu dikatakan tidak lengkap apabila salah satu item dari review Identifikasi tidak terisi hal itu menurut Huffman E.K 1992. 2. Kelengkapan Review Otentikasi Dari hasil penelitian yang dilakukan pada review otentikasi diperoleh hasil bahwa adanya tanda tangan dokter/petugas dan nama terang

dokter/petugas kelengkapan tertinggi pada Lembar Laporan Operasi (RM. 8) sebesar 93%, tidak lengkap sebesar 7%, dan paling rendah kelengkapan pada Data Pribadi Pasien (RM1) sebesar 79% dan tidak lengkap 21%, tingkat ketidaklengkapan ini lebih banyak terjadi / terletak pada item tanda tangan dokter/petugas tidak terisi. Review Otentikasi ini sangatlah penting dikarenakan gunanya untuk pertanggung jawaban terhadap tindakan Medis yang telah dilakukan oleh dokter / tenaga medis lainnya. Ketidak lengkapan sebesar ini disebabkan karena kelalaian dokter yang merawat.dalam teori, review otentikasi ini dikatakan lengkap, maka item nama pemberi pelayanan dan tanda tangan pemberi pelayanan tersebut terisi dengan lengkap hal ini menurut Permenkes No.269 tahun 2008 pasal 2. 3. Kelengkapan Review Pencatatan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada review pencatatan diperoleh hasil bahwa tidak adanya tulisan yang tidak terbaca, tidak adanya coretan dan tidak adanya cara meralat tulisan atau cara penghapusan. Kelengkapantertinggi pada Lembar Laporan Operasi (RM 8 ) lengkap 93% dan tidak lengkap 7%. Dan kelengkapan paling rendah pada Lembar Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik (RM3) lengkap 84%, tidak lengkap 16% Dalam pencatatan dokumen rekam medis sangat penting gunanya untuk mengetahui riwayat penyakit pasien secara berurutan dan berkesinambungan. Seperti yang dijelaskan di bangku kuliah, kelengkapan ini sangatlah penting tujuannya selain sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum, rekam medis juga dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan juga dapat digunakan dipengadilan apabila ada kasus hukum yang diatur oleh permenkes 269 tahun 2008 pasal 13. 4. Kelengkapan Review Pelaporan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada review pelaporan diperoleh hasil kelengkapan paling tinggi pada Lembar Pemeriksaan Penunjang (RM7) sebesar 100% tidak lengkap 0% dan paling rendah pengisian kelengkapan pada Resume Medis (RM2) 74%. Ketidaklengkapan lebih banyak terletak pada item diagnosa keluar. Pada teorinya review pelaporan ini penting gunanya untuk mengetahui perkembangan riwayat

penyakit pasien dari mulai pasien masuk sampai keluar. Sehingga data yang diisi harus saling berkesinambungan. Ketidaklengkapan data disebabkan karena dokter lupa untuk membuat laporan, seharusnya pada waktu pasien masuk sebelum dilakukan anamnesa dokter pemberi pelayanan menanyakan keluhan utama pasien, sebelum memberikan pengobatan pada pasien tersebut, sebagai kelengkapan pelaporan data rekam medis yang benar dan akurat supaya mudah dibaca sesuai Permenkes No.269 Tahun 2008 5. DMR (Deliquent Medical Record) Dari pengambilan DRM di rak filling triwulan I dari bangsal penyakit dalam tahun 2013 yang telah dilakukan pada Review Identifikasi, Otentikasi. Pencatatan dan pelaporan pada lembar Data Pribadi Pasien (RM1), Resume Medis (RM2), Anamnesa dan Pemeriksaan fisik ( RM), Catatan Harian dan Instruksi Dokter (RM4), Pemeriksaan Penunjang (RM 6 ), Asuhan Keperawatan (RM7), Laporan Operasi (RM 8 ) maka diperoleh angka kelengkapan DRM 37% dan ketidaklengkapan DRM 63%. Dalam teori analisa kuantitatif ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis ini akan menimbulkan mutu kurang baik dan tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur rumah sakit yang diberikan. E. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelengkapan Formulir RM1, RM2, RM3, RM4, RM 6, RM7 dan RM8 dibangsal penyakit dalam periode Triwulan Itahun 2013di RS Telogorejo Semarang dan berdasarkan chek list kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap penyakit dalam periode triwulan I tahun 2013 tentang review identifikasi, otentifikasi, pencatatan dan pelaporan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil review Identifikasitingkat kelengkapan pengisian paling tinggi pada pemeriksaan penunjang (RM.7) sebesar 88% dan kelengkapanpengisian paling rendah pada Data Pribadi Pasien(RM.1) sebesar 84% 2. Hasil review otentikasi tingkat kelengkapanpengisian paling tinggi pada lembar laporan operasi(rm.8) sebesar 93% dan kelengkapan pengisian paling rendah pada lembar Data Pribadi Pasien (RM.1) sebesar 79%

3. Hasil review pencatatan tingkat kelengkapan pengisian paling tinggi pada Resume Medis (RM.2) sebesar 94% dan kelengkapan pengisian paling rendah pada Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik (RM.3) sebesar 84% 4. Hasil review pelaporan tingkat kelengkapanpengisian paling tinggi pada pemeriksaan penunjang (RM.6) sebesar 100% dan kelengkapan pengisian paling rendah pada Resume Medis (RM.2) sebesar 74% 5. Hasil penghitungan DMR menunjukkan bahwa pengisian dokumen rekam medis yang lengkap sebesar 43% atau 35 DRM dari 82 DRM dan yang tidak lengkap sebesar 57% atau 47 DRM dari 82 DRM. F. Saran Dari hasi penelitian, saran yang bisa diberikan kepada pihak yang bersangkutan yaitu : 1. Pihak manajemen rumah sakit a. Manajemen Rumah Sakit selalu memberikan inspirasi dan membangun sistem komunikasi antara dokter, perawat, bidan untuk melengkapi dokumen rekam medis. b. Peningkatan ketelitian dalam pengisian lembar rekam medis khususnya yang diisi oleh dokter atau perawat lebih ditingkatkan lagi. Sehingga disarankan kepada dokter atau perawat agar mau melengkapi review identifikasi, otentifikasi, pencatatan dan pelaporan. c. Dokter pemberi pelayanan supaya melengkapi dokumen rekam medis pada saat memulangkan pasien agar memudahkan klaim rumah sakit d. Kepala unit rawat inap penyakit dalam diharapkan selalu mengingatkan dokter dan bidan untuk melengkapi dokumen rekam medis selama pasien masih dalam perawatan. e. Sosialisai ke semua tenaga medis agar melakukan pembetulan yang benar pada penulisan yang salah. 2. Unit rekam medis a. Dalam proses kelengkapan dibutuhkan kejelasan antara pihak Instalasi Rekam Medis dan petugas pelayanan, dokter/ petugas kesehatan lainnya

b. Petugas Asembling lebih teliti saat menerima dokumen rekam medis yang diserahkan perawat. G. Daftar Pustaka 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pelayanan Medis, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, Revisi I, Jakarta 1997. 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pelayanan Medis, Petunjuk Tehnik Penyelenggara Rekam Medis / Medical Record Rumah Sakit Jakarta 1993 3. Shofari, Bambang Sistem dan prosedur pelayanan Rekam Medis Semarang 2001(modul / tidak dipublikasikan ) 4. Shofari, Bambang Dasar dasar pelayanan Rekam Medis Semarang 2008 (modul / tidak dipublikasikan ) 5. Shofari, Bambang Desain Formulir Rekam Medis Semarang 2008 (modul / tidak dipublikasikan ) 6. Isamel, Sofyan & Sastroasmoro, Sudigdo, Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Sugeng Seto. Jakarta 2002 7. Murti, Bhisma. Desain dan Ukuran Sampel untuk penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di bidang kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 2006 8. Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Alfabeta, Bandung, 2002 9. Health Information Manajement, Edna K Huffman, 1992 10. Shofari, Bambang. Sistem dan Prosedur Pelayanan Rekam Medis. Semarang, 2004. (Modul / Tidak Dipublikasikan) 11. Soekidjo Notoatmodjo. (1996). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip- Prinsip Dasar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. 12. Sunayro dan wijono D (1998). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Surabaya: Aitlangga University Press. 13. Shofari, Bambang. Pengelolaan Sistem Rekam Medis. Perhimpunan Organisasi Profesional Perekammedisan, Informatika Kesehatan Indonesia. Semarang, 2005.

14. Departemen Keshatan Indonesia. Buku Sistem Pencatatan Medis Rumah Sakit. 1982. 15. Rustiyanto, Ery. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jogyakarta : Graha Ilmu, 2009. 16. Departemen Kesehatan. Standar Pelayanan Rekam Medis. Jakarta : Direktorat Jenderal Bima Pelayanan Medis, 2007 17. Notoatmodjo, Dr. Soekidjo. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhenika Cipta, 2002. 18. Shofari,bambang Dr, MMR. Modul Quality Assurance Rekam Medis. Fakultas kesehatan. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang 2008

ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAPPENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 DI RS TELOGOREJO SEMARANG ARTIKEL Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd,PK) dari Program Studi DIII RMIK Oleh : PURWANTI D22.2010.01033 PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ANALISA KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PENYAKIT DALAM PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2013 Di RS TELOGOREJO SEMARANG Disusun Oleh : PURWANTI D22.2010.01033 Disetujui untuk dipertahankan dalam ujian karya tulis ilmiah Tanggal : Pembimbing ( Dyah Ernawati, S.Kep, Ns, M.Kes )