Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

Pengembangan SDM Klinik untuk Mencetak Lulusan Dokter yang Dapat Bersaing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan

dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013

Pemanfaatan PD Dikti oleh Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Kemenristek Dikti

R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Secara umum PT/KOPERTIS harus meningkatkan kepedulian terhadap berkas usulan, PEDULI=KARAKTER. 70% kasus di berkas usulan Konsen terhadap keaslian

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

RTL Pendidikan Dokter Indonesia

Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna

Illah Sailah Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

Konsep RS Pendidikan milik Perguruan Tinggi (RS Universitas)

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

Arah dan Kebijakan Pengembangan RS Universitas

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

PENYELENGGARAAN PERGURUAN TINGGI. Dedi Mulyasana

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran

SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

REGISTRASI PENDIDIK (NIDN, NIDK, DAN NUP)

REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

PERSYARATAN, KUALIFIKASI DAN KOMPOSISI NIDN DAN NIDK, TATA CARA DAN PROSES REGISTRASI, SERTA NOMOR REGISTRASI PENDIDIK DI PERGURUAN TINGGI BAB I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

i) Fasilitasi pembentukan organisasi profesi jabatan fungsional

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Kebijakan Uji Kompetensi sebagai Bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013

PENGUATAN SISTEM INFORMASI DOSEN MELALUI PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

Program Pemberian Kesetaraan Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (Inpassing) Jenjang Dikdas

Untitled document. Undang-Undang:

1 DESEMBER Tim P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT).

PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM KESEHATAN. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2013

KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI UNTUK MENDUKUNG PERENCANAAN SDMK

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih. Direktur Jenderal, Ttd.

PELAPORAN EPSBED & PENGELOLAAN FORLAP PDDIKTI UNTUK PEJABAT STRUKTURAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 25 AGUSTUS 2016

SISTEM INFORMASI PENGEMBANGAN KARIR DOSEN (SIPKD)

KERANGKA NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rapat: 21 Nopember 2012 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PANDUAN TATA CARA INTEGRASI DATA PTAI PADA SISTEM PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI (PDPT) DAN PENGELOLAAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONAL

Nomor 12 Tahun Pendidikan Tinggi. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

PANDUAN PENGUMPULAN DATA INSTITUSI PENDIDIKAN D.III KEPERAWATAN

SOSI ALI SASI SERTI FI KASI PENDI DI K UNTUK DOSEN

Kasi Ketenagaan Kopertis Wil. IV Aam Muharam Wirakusumah

Transkripsi:

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 8 Maret 2014 1

POKOK BAHASAN LATAR BELAKANG KERANGKA PEMIKIRAN KEBIJAKAN DITJEN DIKTI

LATAR BELAKANG

PENDIDIKAN KEDOKTERAN UU No.20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau kedokteran gigi. Pendidikan Profesi terdiri atas: program profesi dokter dan profesi dokter gigi; dan program dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialis- subspesialis. Program profesi dokter dan profesi dokter gigi merupakan program lanjutan yang tidak terpisahkan dari program sarjana.

Situasi Pendidikan Kedokteran Saat Ini (Tahun 2013) SITUASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN SAAT INI JUMLAH IPD Jumlah IPD 73 Jumlah IPD yang memiliki Prodi Spesialis 14 Jumlah Prodi Dokter Spesialis 217 Jumlah IPD penerima dana RSP 20 Jumlah IPD yang telah melaksanakan uji kompetensi 45 IPD : Institusi Pendidikan Dokter

JUMLAH PRODI, MAHASISWA, DAN DOSEN PENDIDIKAN DOKTER DI INDONESIA TAHUN 2013 PULAU JUMLAH PRODI JUMLAH MAHASISWA JUMLAH DOSEN SUMATERA 20 12,339 1,184 JAWA 35 24,743 1,970 BALI & NUSA TENGGARA 5 1,528 187 KALIMANTAN 4 1,810 140 SULAWESI 7 4,950 319 MALUKU & PAPUA 2 514 41 JUMLAH TOTAL 73 45,884 3,841 31 FK PTN & 42 FK PTS Sumber Data : evaluasi.dikti.go.id & diolah dari data primer FK tahun 2013

DISTRIBUSI JUMLAH RSP DI INDONESIA REGION JUMLAH RSP (Sudah Ditetapkan Kemkes) JUMLAH RSP (Belum Ditetapkan Kemkes) SUMATERA 4 64 JAWA 24 241 BALI & NUSA TENGGARA 1 21 KALIMANTAN 2 10 SULAWESI 1 39 MALUKU & PAPUA 0 5 GRAND TOTAL 32 380 Sumber Data : Ditjen BUK Kemkes, Desember 2011 Ditjen Dikti saat ini sedang mengembangkan 20 RS PTN Jumlah RSP yang sudah ditetapkan baru 1/10 dari total jumlah RSP

KERANGKA PEMIKIRAN

Intregrasi Pendidikan Akademik-Profesi, Internsip, Spesialis-Subspesialis ORGANISASI PROFESI AKADEMIK Min 7 semester 144 SKS PROFESI Min 3 semester IN TERN SIP SPESIALIS Sked Dokter 60%RS + 40 % PKM S u b Sp S u b Sp S u b Sp S u b Sp S u b Sp FAKULTAS KEDOKTERAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

DOSEN PENDIDIKAN KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN D O S E N D O S E N Pemerintah Daerah Kemenkes Kementerian lain Masyarakat (Swasta) Kebijakan, aturan dan SDM pada ranah kewenangan Kemdikbud UU Guru dan Dosen Institusi asal dosen bervariasi Bekerja sebagai fungsional pelayanan kesehatan pada RSP Jenjang akademik dan karir dalam RSP diatur pada PP PP Dosen Pendidikan Kedokteran?

Isu Dosen Pendidikan Kedokteran (Naskah Akademik UU Pendidikan Kedokteran) Dalam pelaksanaan proses pendidikan akademik-profesi, salah satu persyaratannya adalah pendidik yang menguasai dan menjalankan keahlian klinik, serta mampu menjadi role model bagi profesi dokter pada praktek klinik Saat ini, aturan yang ada hanya mampu mengakomodasi recognition dan reward bagi pendidik yang tempat pengabdiannya pada institusi pendidikan tinggi. Sementara itu, jumlah pendidik yang berstatus dosen pada institusi yang memiliki keahlian klinik, sangat sedikit dibandingkan pemenuhan persyaratan untuk pendidikan kedokteran (merujuk rasio dosen:mahasiswa pada pendidikan klinik, yaitu 1:5).

Isu Dosen Pendidikan Kedokteran (Urgensi Pengaturan Khusus) Untuk mengatasi hal ini, para dokter praktisi klinik (spesialis) pada RSP menjadi pendidik klinik, namun dengan aturan yang ada saat ini, pemenuhan haknya belum sama dengan dosen yang bekerja di institusi pendidikan. Sejak tahun 2009, diterbitkan Permenpan dokter pendidik klinik yang mengatur tugas dan fungsi pendidik klinik yang berasal dari dokter spesialis dari Kemenkes saja. Belum ada yang mengatur pemenuhan kebutuhan FK swasta dan kemungkinan dokter spesialis yang berasal dari luar Kemenkes (misal : TNI, pemda, dsb)

Isu Dosen Pendidikan Kedokteran (Urgensi Pengaturan Khusus) Sejak tahun 2009, Ditjen Dikti bersama dengan Kemkes dan AIPKI serta tim pokja RSP, telah menyusun naskah akademik dosen klinik sebagai upaya penyempurnaan Permenpan Dokter Pendidik Klinik.

KEBIJAKAN DITJEN PENDIDIKAN TINGGI

Kebijakan Ditjen Dikti terkait Dosen Pendidikan Kedokteran

PERPADUAN ANTARA PENDIDIKAN FORMAL, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur SMP SMA D1 D2 D3 S1 D4 P 9 8 7 6 5 L3 L2 L1 4 3 2 1

Universitas, Institut, Sekolah Tinggi Akademi Akademi Komunitas Politeknik Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk Perguruan Tinggi (Ps 16-32) Program Profesi Program Doktor Program Magister Kementerian, Kementerian lain, LPNK, Profesi. Program Sarjana Program D-4 Program D-3 Program D-2 Program D-1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Persyaratan Dosen DOSEN PADA PT Akademi Komunitas Akademi Sekolah Tinggi Institut Universitas Politeknik Kualifikasi pendidikan/pengakuan Tingkat Kompetensi KKNI D3+/5 S1/SST/6 MS/MSTr/8 Dr/DRTr/9 Pengaturan eksisting Pengaturan baru

Dosen Tetap pada Pendidikan Kedokteran (UU Pendidikan Tinggi) Dosen Tetap dari Kemkes atau Pemda yaitu dokter yang ditugaskan untuk mendidik sesuai dengan uraian tugas yang melekat di satuan administrasi pangkalan (Satminkal) yang bersangkutan (Kementerian Kesehatan atau lainnya). Dosen Tetap sebagaimana tersebut di atas dapat mengikuti sertifikasi dosen yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Pendanaan yang terkait dengan hal ini disediakan oleh Satminkal. Dosen Tetap tersebut diatas juga dapat menduduki jabatan akademik guru besar sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kemdikbud. Pendanaan yang terkait dengan hal ini disediakan oleh Satminkal.

Dosen Tidak Tetap pada Pendidikan Kedokteran (UU Pendidikan Tinggi) Dosen Tidak Tetap dari Kemkes atau Pemda yaitu dokter yang TIDAK ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan atau Pemerintah Daerah (Satminkal) SEBAGAI PENDIDIK KLINIS, namun diminta untuk mengajar oleh Fakultas Kedokteran berstatus sebagai Dosen Tidak Tetap Dosen Tidak Tetap sebagaimana tersebut di atas TIDAK dapat mengikuti sertifikasi dosen yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Jenis jabatan akademik dosen tidak tetap diatur oleh penyelenggara pendidikan tinggi.

Pengaturan terkait Dosen Pendidikan Kedokteran (UU Pendidikan Kedokteran) Pasal 13 ayat (2) dan (3) (2)Penetapan rumah sakit menjadi Rumah Sakit Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan dan standar. (3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sebagai berikut: a. mempunyai Dosen dengan kualifikasi Dokter dan/atau Dokter Gigi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

Pengaturan terkait Dosen Pendidikan Kedokteran (UU Pendidikan Kedokteran) Pasal 21 ayat (1) (4) (1) Dosen dapat berasal dari perguruan tinggi, Rumah Sakit Pendidikan, dan Wahana Pendidikan Kedokteran. (2) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran melakukan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pelayanan kesehatan. (3) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran memiliki kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit yang memperhitungkan kegiatan pelayanan kesehatan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Rencana Kebijakan Dit. Diktendik Melakukan pendataan data dosen PT Kedinasan PT dan prodinya harus sudah terdaftar di Dikti Memberikan nomor unik dosen Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) bagi Dosen Tetap Nomor Urut Pengajar Nasional (NUPN) bagi Dosen Tidak Tetap Pembinaan dosen (sertifikasi, jabatan fungsional dll)

TATA KELOLA LAYANAN KENAIKAN JABATAN KEMDIKBUD N S KL TIM VALIDASI KEMENTERIAN TIM TIM PAK KOPERTIS TIM PT PT PT TIM FAK FAK FAK TIM PRODI /JUR PRODI / JUR PRODI / JUR TIM DOSEN

Kebijakan Pengelolaan SDM di RS PTN Status SDM dapat berupa : PNS (Kemdikbud atau Kementerian lain), pegawai BLU, pegawai yang diizinkan lainnya (misal : pegawai kontrak, pegawai tidak tetap, dosen tidak tetap) Status dan jenjang karir SDM pendidik (dosen) RS PTN akan mengikuti RPP dosen kedokteran dan RPP Program Profesi yang akan diterbitkan kemudian Honor dosen non PNS dan dosen tamu dapat dibiayai melalui BOPTN

Kebijakan Pengelolaan SDM di RS PTN ASAL SDM SUMBER PENDANAAN PERUNTUKAN SDM KEMDIKBUD (PTN, PUSAT) RUTIN / UKT PTN BLU PTN BH KEMKES PEMDA/ PEMPROV BOPTN / BOPTN BH PNBP BOPTN HIBAH/ KERJA SAMA PENDIDIKAN PENELITIAN PELAYANAN MEDIK PELAYANAN PENUNJANG MEDIK/OPERASIONAL RS LAIN-LAIN & K/L BOPTN HIBAH/ KERJA SAMA

KESIMPULAN Dosen Dikdok dapat berasal dari berbagai institusi. Jika berstatus dosen tetap pembinaan akademik dilakukan Kemdikbud/Dikti. Jenjang Dosen Tetap diperlakukan untuk semua dosen tetap. Harus ditetapkan level KKNI untuk bidang Dikdok, sebagai dosen.

PR MENDESAK KITA? MENETAPKAN LEVEL KKNI DI BIDANG KEDOKTERAN: Sked.. Sudah pasti 6 DOKTER.. 7 (?) (7?) (8?) SPESIALIS.. 8 (?) By pass (9?) SUBSPESIALIS.. 9 (?) (9?) (9A?) KONSULTAN.. 9 (DENGAN RPL?) (9B?)

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan dapat Diaktualisasikan dengan Baik jika terdapat Kesadaran & Kedisiplinan untuk Memenuhi Aturan & Standar Terima Kasih.. UNESCO Regional Meeting, Seoul, 23-24 May 2012 www.dikti.go.id