LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

dokumen-dokumen yang mirip
Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

II. LANSKAP DAN KARAKTERISTIK

III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA

IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota

ANALISIS DAN SINTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

Pemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyedia fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Lingkungan perkotaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Estetika

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

BAB III METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Evaluasi Kualitas Estetik

: JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ke segala arah dan melepaskan panas pada malam hari. cukup pesat. Luas wilayah kota Pematangsiantar adalah km 2 dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

BAB V ANALISIS SINTESIS

KAJIAN LANSKAP PERTIGAAN JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR INDAH CAHYA IRIANTI

Evaluasi Lanskap Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak

TAHAPAN KEGIATAN ARL PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA & INFORMASI ANALISIS TAPAK/LANSKAP SINTESIS PERENCANAAN TAPAK/LANSKAP

BAB VI R E K O M E N D A S I

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tujuan... 5

TINJAUAN PUSTAKA Taman Rumah

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

KAJIAN PENATAAN POHON SEBAGAI BAGIAN PENGHIJAUAN KOTA PADA KAWASAN SIMPANG EMPAT PASAR MARTAPURA TUGAS AKHIR. Oleh: SRI ARMELLA SURYANI L2D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sekolah

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. permukaan tanah dan atau air (Peraturan Pemeritah Nomor 34 Tahun 2006).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1.1. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

9/16/2013 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PENGERTIAN LANSKAP PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

LKS EFEK RUMAH KACA, FAKTA ATAU FIKSI. Lampiran A.3

ARSITEKTUR LANSKAP ANALISIS TAPAK TAHAPAN KEGIATAN ARL 9/7/2014 ARL 200. Departemen Arsitektur Lanskap CONTOH ANALISIS TAPAK

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

Pengaruh Fungsi Vegetasi terhadap Kenyamanan Termal Lanskap Jalan di Kawasan Kolonial Jalan Besar Idjen, Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap (landscape planning)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

II. TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penambangan Batubara

BAB 1 PENDAHULUAN Urban Heat Island dan Kawasan Terbangun. terhadap lingkungan sekitarnya. Fenomena Urban Heat Island (UHI)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak terkecuali pada daerah-daerah di Indonesia. Peningkatan urbanisasi ini akan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 18% dari luas wilayah DIY, terbentang di antara 110 o dan 110 o 33 00

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

I PENDAHULUAN. (Dipayana dkk, 2012; DNPI, 2009; Harvell dkk 2002; IPCC, 2007; Sudarmadji

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN

BAB III METODOLOGI 3. 1 Tempat dan Waktu 3. 2 Alat dan Bahan 3. 3 Metode dan Pendekatan Perancangan 3. 4 Proses Perancangan

PENDAHULUAN. didirikan sebagai tempat kedudukan resmi pusat pemerintahan setempat. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikim Kota Daerah Tropis

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Green Urban Vertical Container House 73

TINJAUAN PUSTAKA. Di bawah tanah, akar mengambil air dan mineral dari dalam tanah. Air dan

Prosiding SN SMAP 09 ABSTRAK PENDAHULUAN. FMIPA UNILA, November

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Gambar Proporsi penggunaan sumber energi dunia lebih dari duapertiga kebutuhan energi dunia disuplai dari bahan bakan minyak (fosil)

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas ditetapkan sebagai daerah hutan

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3Perubahan tutupan lahan Jakarta tahun 1989 dan 2002.

PENGERTIAN GREEN CITY

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia disetiap tahun semakin meningkat. Hal ini

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LANSEKAP YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

APA ITU GLOBAL WARMING???

VII. RENCANA TAPAK. Tabel 15. Matriks Rencana Pembagian Ruang, Jenis Aktivitas dan Fasilitas (Chiara dan Koppelman, 1990 dan Akmal, 2004)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Pe rancangan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Pertambahan dan kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat,

Transkripsi:

Magister Desain Kawasan Binaan (MDKB) LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE) Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Siti Nurul Rofiqo Irwan, SP., MAgr, PhD.

Pendahuluan Tujuan : Memberi pemahaman tentang: - Pengertian dan karakteristik lanskap perkotaan - Elemen-elemen pembentuk lanskap perkotaan baik berupa vegetasi dan non vegetasi, - Hubungan ruang dengan elemen-elemen landskap perkotaan, - Prinsip-prinsip penyusunan keselarasan antar elemenelemen pembentuk secara optimal) Dimensi estetika, fungsi dan ekologi dalam lanskap perkotaan.

Materi: 1. Lanskap Perkotaan: Problematika dan Kebutuhan 2. Apa itu Lanskap Perkotaan dan Karakterisitiknya 3. Elemen-elemen pembentuk lanskap perkotaan, elemen vegetasi dan non vegetasi 4. Prinsip-prinsip keselarasan antar elemen pembentuk landskap perkotaan secara estetis, fungsional dan ekologisruang dan Fungsi Vegetasi di Perkotaan (Trees in urban design) 5. Pemilihan Vegetasi 6. Penataan Vegetasi 8. Landskap perkotaan dan urban biodiversity

8. Kuliah lapangan urban biodiversity 9. Lanskap perkotaan dan elemen-elemen non vegetasi (bangunan, lapangan, infrastruktur, amenitas) 9. Lanskap perkotaan dan Kenyamanan (thermal, visual, gerak), focusing pada upaya penciptaan micro climate 10. Lanskap perkotaan dan typologi aktifitas di ruang kota 11. Ruang Terbuka dan Teduhan Hijau 12. Hutan Kota (kalau ingin jadi 14 hutan kota masuk ke 11) 13. Pemeliharaan dan Pengelolaan 14. Quiz dan review: lanskap perkotaan (bisa diisi juga dengan diskusi kalau kurang waktu diskusinya tergantung kebutuhan) 15. Diskusi 1: Urban Biodiversity 16. Diskusi 2: Urban Biodiversity

Referensi Utama: 1. Landscape Architecture : J.O Simonds 2. Landscape Technique : A.E. Weddle 3. Trees in Urban Design : Henry F. Arnold 4. Design with Nature : Ian Mg Harg (Merancang Bersama Alam)

Lanskap Wajah atau karakter bahan atau tapak bagian muka bumi dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada di dalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia yang merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh segenap indera kita dapat menangkap dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkan.

Arsitektur Lanskap Ilmu dan seni yang mempelajari pengorganisasian ruang dan massa, dengan mengkomposisikan elemenelemen lanskap alami dan buatan, sehingga tercipta keselarasan lingkungan hidup dalam suatu ekosistem, secara fungsional berguna, secara estetis indah dan memberi kenyamanan aktivitas.

I. Lanskap Perkotaan: Problematika dan Kebutuhan MASALAH LINGKUNGAN PERKOTAAN MASALAH LANSKAP PERKOTAAN AKIBAT SOLUSI ACTION

MASALAH LINGKUNGAN PERKOTAAN Umum: - Adanya pemanasan global bumi, dalam 100 th terakhir suhu meningkat 0.6ºC, dengan adanya polusi udara naik sampai 1.4ºC. - Negara tropis Indonesia memiliki iklim panas lembab

MASALAH LINGKUNGAN PERKOTAAN (Lanjutan) Kota : - Efek rumah kaca akibat gas CFC dari RT dan gas buangan kendaraan. - Efek pulau panas (heat island) akibat tidak tertanggulanginya panas di kota sehingga kota lebih panas dari sekitarnya.

MASALAH LINGKUNGAN PERKOTAAN (Lanjutan) - Polusi udara - Polusi suara dari kendaraan, pabrik, aktivitas kota. - Menurunnya ekosistem kota sehingga menurunkan kualitas lingkungan kota.

MASALAH LANSKAP KOTA 1. Pemilihan vegetasi tidak tepat exc: pohon ranting mudah patah untuk penghijauan jalan, jenis tidak cocok dengan lokasi tanam

MASALAH LANSKAP KOTA (Lanjutan) 2. Disain lanskap tidak inovatif dan tidak tepat karena minimnya pengetahuan tentang vegetasi dan perencanaan lanskap kota di tropis. exc: Kesalahan konsep disain menggunakan polapola negara Eropa, Amerika menyebabkan taman panas di siang hari dan tidak nyaman. Disain tidak dengan pendekatan ekologi sehingga tidak memilih jenis vegetasi dan tidak merencanakan lanskap yang dapat mendatangkan satwa, menyuburkan tanah atau memberi kesejukan

MASALAH LANSKAP KOTA (Lanjutan) 3. Teknik Penanaman Tidak Tepat exc: pohon mudah roboh di jalan karena tidak menggunakan penyangga, penanaman pohon bunga di jalan cepat layu karena polusi udara. 4. Pemeliharaan pasca tanam tidak dikelola dengan baik.

MASALAH LANSKAP KOTA (Lanjutan) 5. Minimnya lahan untuk ruang hijau tergeser untuk bangunan, pom bensin. (Inmendagri 14/1988, 40:60 RH:R Terbangun) 6. Tidak maks perencanaan lanskap kota sehingga tidak dapat mencapai maksimal intensitas aktivitas kota

AKIBATNYA Lingkungan Kota -Panas, kotor, berisik, tidak indah -Tidak berkonsep -Tidak memenuhi fungsi seutuhnya -Fungsi lanskap berubah -Hijau tapi tidak nyaman (panas) - Membahayakan

SOLUSI Perencanaan Lanskap Kota yang Konseptual Nyaman, Indah, Tepat manfaat Untuk Aktivitas kota

ACTION Organisasi ruang dengan penataan elemen-elemen lanskap Pemilihan vegetasi dan non vegetasi Pengelolaan dan Pemeliharaan Kenyamanan Aktivitas Kota

VEGETASI SEBAGAI ELEMEN LANSKAP KOTA PERLU DIPERHATIKAN - Pemilihan jenis berdasarkan fungsinya - Teknik penanaman berdasar lokasi - Karakter tanaman berdasar jenis tanah, jenis naungan, perakaran, perkembangan tajuk. - Pemeliharaan jangka pendek dan jangka panjang.

Potensi Lanskap Perkotaan di Tropis Meningkatkan intensitas dan kenyamanan aktivitas kota di ruang luar, khususnya di siang hari untuk pejalan kaki, pesepeda. Konsep Ruang Teduhan Hijau untuk daerah tropis sangat tepat untuk dikembangkan. Pemanfaatan keaneragaman vegetasi; pohon, perdu, semak, penutup tanah, rumput. Desain lanskap dengan Pengelolaan Low Maintenance