PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB V ANALISA MODEL Analisa Statis pada Skenario Pembebanan 1

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sumber :

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS STATIK SUPPORT PEMEGANG SUMBER PADA PROTOTIP PENCITRAAN PETI KEMAS MENGGUNAKAN ANSYS

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :

ANALISIS SIMULASI ELEMEN HINGGA KEKUATAN CRANE HOOK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS SUMBER TERBUKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

ANALISIS PENGUJIAN BEBAN RANGKA PADA ALAT COIL HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN SOLIDWORKS

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS DESAIN MODIFIED V-STAY PADA VOLVO FH16 MENGGUNAKAN CATIA V5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEKUATAN RANGKA PADA MESIN BAND SAW. Disusun oleh : Idris Panutan ( )

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

Analisa Kekuatan Material ASTM A36 Pada Konstruksi Ragum Terhadap Variasi Gaya Cekam Dengan Menggunakan Software SolidWorks 2013

BAB IV PEMBUATAN MODEL

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KEKUATAN KONSTRUKSI MODIFIKASI DOUBLE BOTTOM AKIBAT ALIH FUNGSI PADA KAPAL ACCOMODATION WORK BARGE (AWB) 5640 DWT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. baseplate berdasarkan metode AISC- LRFD dan simulasi program ANSYS. Adapun

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

STUDI PEMODELAN OPTIMASI TUAS HANDLE REM DEPAN SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA. Tugas Akhir

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN ANALISIS APLIKASI PERANGKAT LUNAK KONVERSI ENERGI TUGAS 2 STATIC STRUCTURAL ANALISIS

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN METODE TOOL TERMOKOPEL TIPE-K DENGAN MATERIAL St 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Jurnal Teknika Atw 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

ANALISA STRUKTUR KONTRUKSI GELADAK AKIBAT PENAMBAHAN DECK CRANE PADA LANDING CRAFT TANK 1500DWT BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI

Perancangan Motorize Movable Scissor Table Lifter Kapasitas 5 Ton untuk Pengangkatan dan Pemasangan Mesin Kereta Api

Transkripsi:

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Universitas Pasundan Bandung AGUS SALEH NPM :128712004 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016

ABSTRAK Salah satu kegiatan maintenance dalam melakukan bongkar pasang peralatan industri memerlukan mekanisme alat angkut dengan kriteria desain yang memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan untuk memenuhi kriteria tersebut adalah bobot 10 ton. Kriteria lain yang juga menentukan kualitas desain alat angkut adalah ruangan terbatas dan harus terbebas dari percikan api. Perancangan mekanisme alat angkut ini diterapkan pada pompa berdiameter 744 mm dan dengan panjang 6.000 mm. Selama ini kegiatan bongkar pasang untuk mengangkat pompa dilakukan dengan menggunakan Tower Crane dan harus diangkat ke atas setinggi 30 meter. Kelemahan dari Tower Crane ini adalah harus menyewa dengan biaya sekitar ratusan juta rupiah. Oleh sebab itu maka masalah yang akan dipecahkan dalam tugas akhir ini adalah bagaimana merancang mekanisme alat angkut yang sesuai dengan kondisi di atas. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah melakukan perancangan mekanisme alat angkut, konseptual desain, optimasi dimensi, pemilihan material dan proses manufaktur, dan analisis biaya. Lingkup dalam perancangan ini adalah beban yang dianalisis bersifat statik. Pemilihan komponen Engine, Outtriger, Power Pack hidrolik, silinder hidrolik dan rangka kendaraan merujuk pada standar yang disesuaikan dengan beban kerja. Tahapan yang dilakukan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah pengumpulan data lapangan dan gambar teknik, melakukan perancangan mekanisme alat angkut, melakukan konseptual desain, menganalisis hasil rancangan dengan bantuan software. Prinsip kerja dari perancangan mekanisme alat angkut ini adalah seperti mekanisme pada Dump Truck. Berdasarkan hasil optimasi dimensi dan analisis tegangan menggunakan software SolidWork dengan jenis material ASTM A36, maka diperoleh faktor keselamatan (FoS) sebesar 5,4 dan 3,6. Dengan demikian, maka mekanisme tersebut dianggap aman karena memiliki faktor keselamatan lebih besar dari satu.

PENDAHULUAN Alat angkat dan angkut adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkat dan mengangkut sebuah barang dengan jarak, besar, dan berat tertentu yang sulit untuk dilakukan dengan tenaga manusia. Salah satu alat angkut yang banyak digunakan oleh industri adalah Dump Truck. Alat ini biasa digunakan untuk mengangkut barang. Secara umum mekanisme ini dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik. Selama ini bongkar pasang pompa dilakukan dengan menggunakan Tower Crane. Biaya yang dikeluarkan untuk sewa alat tersebut cukup mahal. Dampak dari kegiatan ini maka efisiensi menjadi rendah. Oleh sebab itu maka perlu pengadaan alat khusus yang lain dan tidak harus menyewa serta dapat digunakan secara periodik. Dalam tugas akhir ini, dengan melihat kasus di atas maka perlu dilakukan perancangan mekanisme alat angkut pompa, yang dapat digunakan pada area yang terbatas. Dengan mempertimbangkan latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah bagaimana melakukan perancangan mekanisme alat angkut yang memenuhi kriteria di atas. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan perancangan alat angkut, konseptual desain, optimasi dimensi, pemilihan material dan proses manufaktur, dan analisis biaya. Lingkup pada perancangan mekanisme alat angkut adalah analisis tegangan dilakukan secara statik dan untuk Engine, Outtriger, Power Pack hidrolik, silinder hidrolik dan rangka kendaraan disesuaikan dengan standar beban yang diketahui. Tahapan perancangan yang akan dilakukan dalam penyelesaian kasus ini adalah pengumpulan data lapangan dan gambar teknik, melakukan perancangan mekanisme alat angkut, melakukan konseptual desain, melakukan optimasi dimensi, dan menganalisis hasil rancangan dengan bantuan software. 1

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Metode Elemen Hingga Metode elemen hingga adalah dasar pemikiran dari suatu bangunan bentukbentuk kompleks dengan blok-blok sederhana atau membagi objek yang kompleks ke dalam bagian-bagian kecil yang teratur. 2.1.1 Penggunaan Metode Element Hingga Penggunaan metode elemen hingga terdiri dari beberapa analisis : Analisis perancangan adalah perhitungan serta simulasi komputer. Finite Element Methode atau Finite Element Analysis adalah metode simulasi komputer yang paling banyak diaplikasikan dalam engineering. Penggunaaan dari aplikasi CAD atau CAM. Aplikasi dari metode elemen hingga dalam engineering sebagai berikut : Mechanical / Aerospace / Civil / Automobile Engineering Structure Analysis Static / Dynamic Linier / Non Linier Thermal / Fluid Flows Electromagnetics Gheomechanics Biomechanics 2.1.2 Analisis statik Masalah analisis sebagian besar dapat diperlakukan sebagai masalah statik, berdasarkan pada asumsi di bawah ini : 1. Small deformation (perubahan yang terjadi sangat kecil) 2. Elastic material 3. Static load 2.2 Teori Distorsi Energi Von Mises menyatakan bahwa akan terjadi luluh bilamana tegangan normal itu tidak tergantung dari orientasi kedua deviator tegangan yang melampaui harga kritis tertentu. Kriteria luluh Von Mises mengisyaratkan bahwa luluh tidak tergantung pada tegangan normal atau tegangan geser tertentu, melainkan tergantung dari fungsi ketiga harga tegangan geser utama karena kriteria luluh didasarkan atas selisih tegangan normal dan sebagainya. Kriteria luluh Von Mises melibatkan suku pangkat dua, hasilnya tidak tergantung dari tanda tegangan individual. 2

2.3 Filosofi Perancangan Perancangan Teknik adalah metode yang digunakan Insinyur dalam menciptakan sebuah produk. Adapun proses/langkahlangkahnya cenderung untuk dapat digambarkan dalam berbagai cara yang berbeda. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang sebelum pembutan komponen diproduksi. PERANCANGAN DAN PEMODELAN ALAT ANGKUT 3.1 Diagram Alir Perancangan Tahap 1 Konseptual Desain Tahap 2 Perwujudan Desain Mulai Studi Literatur - Identifikasi Kebutuhan Pelanggan - Menetapkan Masalah - Mengumpulkan Informasi - Konseptualisasi - Evaluasi Konsep Perancangan & Pemodelan - Arsitektur Produk - Konfigurasi Komponen Dari Desain - Pengembangan Konsep 2.4 Pengertian Faktor Keselamatan Faktor Keselamatan adalah faktor yang Analisa Pemodelan Alat bekerja dengan baik Tidak Perbaikan Komponen digunakan untuk méngevaluasi agar perencanaan elemen mesin terjamin keamanannya dengan dimensi yang Tahap 3 Detil Desain YA Detil Desain - Gambar Detil 2 Dimensi - Gambar 3 Dimensi - Gambar Perakitan minimum. Adapun rumus faktor Kesimpulan keselamatan adalah : Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Perancangan PEMBAHASAN 4.1 Metode Analisis Setelah model geometri dari mekanisme alat angkut telah siap, maka langkah selanjutnya adalah memasukan model geometri tersebut ke modul penganalisis SolidWork 2013. Pada perangkat lunak tersebut analisis dilakukan berdasarkan 3

pembebanan yang telah ditentukan, dengan skenario pembebanan dilakukan pada posisi awal menerima beban. Analisis dilakukan pada kondisi statis dengan beberapa tahapan agar tidak terjadi kesalahan ketika dilakukan meshing. Adapun tahapan yang dilakukan adalah analisis pembebanan pada box penerima dan mekanisme rangka tengah. Pada analisis statis, hal yang diteliti adalah mengenai dimana saja daerah-daerah rawan yang terjadi saat rancangan mengalami kondisi kritis. Analisis ini dilihat bagaimana hasil perbandingan tegangan yang terjadi pada daerah rawan tersebut terhadap kekuatan yield dari meterial yang bersangkutan. Pada analisis sebuah desain, jika tegangan yang terjadi lebih besar dari pada kekuatan yield material maka dapat dikatakan desain tersebut telah mengalami kegagalan. rancangan terutama di daerah rawan yang mengalami tegangan tinggi dan akan berakibat displacement yang permanen pada mekanisme rancangan. 4.2 Analisis Model Analisis ini dilakukan sepenuhnya dengan menggunakan modul penganalisis dari software Solid Work 2013, dengan memasukan seluruh komponen baik model geometri yang telah dimeshing dan kondisi-kondisi pembebanan yang diterapkan untuk mensimulasikan pembebanan, selanjutnya simulasi dapat dilakukan. Adapun model yang akan dianalisis adalah seperti diperlihatkan pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Model pengujian Selain analisis diatas, hal lain yang perlu diteliti dan dianalisis adalah seberapa besar displacement yang terjadi pada setiap daerah-daerah rawan tersebut. Displacement yang terlampau besar dapat menyebabkan perubahan bentuk dari 4.2.1 Analisis Model Box Penerima dan Penarik Analisis statis pada pembebanan model, berusaha untuk mengetahui dimana dan bagaimana daerah rawan serta kondisi dari rancangan mengalami pembebanan 4

tersebut. Pada software SolidWork 2013 perintah untuk menganalisis statis model geometri tersebut dapat diakses melalui perintah simulation expres dari kotak dialog kemudian pilih untuk menganalisis secara statik. Adapun model box penerima dan penarik pompa yang akan diuji diperlihatkan pada gambar 4.2. Poisson s ratio 0.26 Mass density 7850 Kg/cm 3 Shear modulus 79300 N/mm 2 Kemudian setting kondisi beban dan tumpuan seperti diperlihatkan pada gambar 4.3, maka analisis dapat mulai dijalankan. Gambar 4.2 Model Pengujian Box Penerima Dan Penarik Sifat material yang akan di uji ditunjukan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Sifat material Nama ASTM A36 Steel Linear Elastic Model type Isotropic Max Von Mises Default failure Stress Yield strength 250 N/mm 2 Tensile strength 400 N/mm 2 Elastic modulus 200.000 N/mm 2 Gambar 4.3 Pemberian Beban Setelah parameter-parameter dimasukan kemudian di run dan menunjukan bahwa model yang dibuat berhasil tanpa ada kesalahan, maka model akan dibuat seperti pada gambar 4.4 Gambar 4.4 Model Yang Dimeshing Kemudian hasil dari running program adalah diperlihatkan pada gambar 4.5 5

Gambar 4.5 Von Mises Pada Box Penerima Dan Penarik Dari gambar 4.5 tegangan maksimum yang terjadi pada box penerima sebesar 32.4254 N/mm 2 (Mpa). Menunjukan bahwa nilai tersebut adalah tegangan maksimum yang diterima oleh komponen yang terjadi pada nodal 948 pada bagian yang ditunjukan dengan panah. Bagian inilah yang kritis yang menerima beban maksimum. Gambar 4.6 Displacement Pada Box Penerima Gambar 4.6 displacement maksimum pada penarik sebesar 0.0515558 mm. Menunjukan bahwa nilai tersebut adalah displacement maksimum yang terjadi pada komponen tersebut dan tepatnya pada nodal 2080 pada bagian yang ditunjukan dengan panah. Bagian inilah yang menerima displacement maksimum. 6

. Gambar 4.7 Strain Maksimum Pada Box Penerima Gambar 4.7 Strain maksimum pada box penerima dan penarik sebesar 0.000115763. Menunjukan bahwa strain maksimum yang terjadi pada komponen tersebut terjadi pada nodal 1408 bagian yang ditunjukan dengan panah. Daerah inilah yang terjadi strain terbesar. Gambar 4.8 Factor of Safety Pada Box Penerima Dan Penarik Gambar 4.8 Factor of Safety (FoS) minimum pada box penerima dan penarik sebesar 5.4. dan ini menunjukan bahwa faktor keamanan pada komponen tersebut adalah kondisi aman Tabel 4.2 Hasil analisis box penerima dan penarik Nama type Minimum Maksimum VON : Von Mises 0.0000050031 N/mm 2 32.4254 N/mm 2 Stress (MPa) (MPa) Node : 11870 Node : 948 Displacement 0 mm Node : 2021 0.05 mm Node : 5753 Strain 0.0000000015 Element : 59 0.0000115763 Element : 1408 Factor of Safety 5.4 Node : 134 7.142.2300 Node : 11870 Secara keseluruhan analisis statis yang dilakukan pada box penerima dan penarik 7

seperti ditunjukan pada gambar 4.5 sampai dengan gambar 4.8, bahwa tegangan maksimum yang terjadi pada bagian itu masih dibawah nilai yield strength dari material. Kemudian displacement dan strain yang terjadi masih dalam kondisi normal dan tidak menyebabkan perubahan bentuk secara signifikan. Faktor keamanan yang dimiliki aman. 4.2.2 Analisis Komponen Rangka Tengah Analisis terakhir yang dilakukan adalah pada komponen rangka tengah sebagai tempat dudukan box penerima pompa sekaligus untuk menaik dan menurunkan pompa, serta untuk menggerakan box menjauh dan mendekat kabin. Model yang akan dilakukan analisis seperti pada gambar 4.9 Tabel 4.3 Sifat material Nama ASTM A36 Steel Model type Linear Elastic Isotropic Default failure Max Von Mises Stress Yield strength 250 N/mm 2 Tensile strength 400 N/mm 2 Elastic modulus 200.000 N/mm 2 Poisson s ratio 0.26 Mass density 7850 Kg/cm 3 Shear modulus 79300 N/mm 2 Keberhasilan suatu perakitan dalam software ini, maka akan diperlihatkan benda uji menjadi terbentuknya nodalnodal seperti pada gambar 4.10. Tetapi jika tidak benar dalam penerapan ukuran maka ketika melakukan mates tentunya ketika dilakukan meshing akan gagal Gambar 4.9 Model Pengujian Rangka Tengah Sifat material yang ditunjukan oleh software adalah sebagai berikut Gambar 4.10 Model Yang Sudah Dimeshing Sebelum dilakukan pengujian maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan 8

adalah memasukan sifat material, jenis tumpuan dan pemberian beban maka model bisa dilakukan running analisis seperti pada gambar 4.11 maksimum itu terjadi didaerah bagian beam. Daerah tersebut dapat dilihat pada gambar 4.13 sebagai berikut Gambar 4.11 Pemberian Tumpuan Dan Beban Setelah parameter parameter dimasukan maka hasil analisis statis tersebut dapat dilihat pada gambar 4.12 Gambar 4.13 Daerah Yang Terkena Tegangan Maksimum Kemudian lebih detilnya, tegangan yang terjadi pada kondisi maksimum adalah seperti diperlihatkan pada gambar 4.14. Gambar 4.12 Hasil Analisis Von Mises Pada gambar 4.12 terlihat hampir keseluruhan bagian dari rancangan masih berada dalam kondisi yang aman. Diperlihatkan pada nilai global tegangan yang terjadi adalah rasio antara 0,000126123 to 70.4369 N/mm 2 (Mpa). Tegangan maksimum yang terjadi mencapai 70.4369 N/mm 2 (Mpa). Jika dilihat dari lokasi tempat tegangan Gambar 4.14 Perbesaran Daerah Yang Terkena Tegangan Maksimum Kemudian daaerah daerah lainnya yang ditunjukan oleh warna biru dan hijau menunjukan bahwa komponen tersebut aman karena tegangan yang bekerja di bawah nilai yield strength material sebesar 250.000 Mpa. Tegangan maksimum yang terjadi pada daerah beam masih dibawah nilai yield strength material beam, maka tegangan ini masih dapat dikatakan aman. 9

Setelah mengetahui tegangan tegangan kritis yang terjadi, hal berikut yang harus dilihat adalah seberapa besar displacement yang terjadi pada rancangan tersebut. Hasil analisis displacement maksimum pada pembebanan ini dapat langsung dilihat dengan mengubah tampilan hasil analisis pada menu hasil displacement. Pilihan sebelumnya Von Mises maka di ubah ke posisi displacement kemudian show. Setelah opsi itu dipilih maka tampilan analisis akan berubah seperti terlihat pada gambar 4.15 sebagai berikut Gambar 4.15 Tampilan Displacement Hasil pengujian diperlihatkan pada gambar 4.15 maka diperoleh nilai displacement sebesar rasio 0,00000014 to 2.7 mm. Pada gambar 4.16 diperlihatkan nilai displacement maksimum dan minimum Gambar 4.16 Displacement Maksimum Dan Minimum Dari hasil analisis tersebut dapat langsung terlihat bahwa displacement maksimum terjadi pada daerah yang berwarna hijau yaitu pada daerah komponen alat bantu percobaan sebesar 2.7 mm dan nilai minimum yang terjadi adalah 0,00000014 mm pada bagian komponen segitiga yang ditunjukan warna biru. displacement terbesar adalah daerah bagian depan ketika pertama menerima beban, tetapi kondisi tersebut tidak terus bertahan diposisi itu, melainkan box penerima itu akan bergerak sampai membawa pompa ke posisi terlentang. Setelah mengetahui Stress dan displacement yang terjadi, hal berikut yang harus dilihat adalah seberapa besar strain yang terjadi pada rancangan tersebut. Hasil analisis strain maksimum pada pembebanan ini dapat langsung dilihat dengan mengubah tampilan hasil 10

analisis pada menu hasil Strain. Pilihan sebelumnya displacement maka di ubah ke posisi strain kemudian show. Setelah opsi itu dipilih maka tampilan analisis akan berubah seperti terlihat pada gambar 4.17 sebagai berikut Gambar 4.17 Tampilan Strain Hasil pengujian diperlihatkan pada gambar 4.17 maka diperoleh nilai Strain sebesar rasio 0,00000000058 to 0,000260375 Pada gambar 4.18 ditunjukan gambar perbesaran dari daerah yang ada perubahan strain pada daerah komponen beam dengan nilai 0,000260375. Setelah mengetahui Stress, Displacement, Strain yang terjadi, selanjutnya adalah seberapa besar Factor of Safety yang dimiliki pada rancangan tersebut. Hasil analisis ini dapat langsung dilihat dengan mengubah tampilan hasil analisis pada menu result. Pilihan sebelumnya Stress, Displacement dan Strain maka di ubah ke posisi Result kemudian show. Setelah opsi itu dipilih maka tampilan analisis akan berubah seperti terlihat pada gambar 4.19 sebagai berikut Gambar 4.19 Factor of Safety Maksimum Dan Minimum Gambar 4.18 Perbesaran Strain Maksimum Dan Minimum Gambar 4.20 perbesaran dari komponen beam yang memiliki faktor keamanan 3.6 Dari hasil analisis tersebut dapat langsung terlihat bahwa strain maksimum terjadi pada daerah yang berwarna merah yaitu 11

Gambar 4.20 Perbesaran Gambar Dari Factor of Safety Dari hasil analisis tersebut dapat langsung terlihat bahwa faktor keamanan terkecil berada pada daerah beam sebesar 3.6 tetapi secara keseluruhan nilai faktor keamanan yang diperoleh berada pada rasio 3.55 sampai 1.982.290 Nilai FOS diperoleh dari perhitungan ratio antara tegangan ijin material dengan tegangan yang terjadi, oleh karena itu apabila nilai FOS 1 maka secara teori sudah memenuhi kaidah tegangan ijin. Dari hasil pengujian diatas maka ditabelkan sebagai berikut Tabel 4.4 Hasil pengujian rangka tengah Nama type Minimum Maksimum VON : Von Mises Stress 0.000126123 N/mm 2 (MPa) Node : 66776 70.4369 N/mm 2 (MPa) Node : 24963 Displacement 0.00000014 mm Node : 69514 2.7 mm Node : 60805 Strain 0.00000000059 Element : 34378 0.000026 Element : 10961 Safety of Factor 3.55 Node : 24963 1.982.190 Node : 66776 4.3 Analisis Manufaktur Dalam analisis manufaktur tentunya hal yang paling pertama di tentukan adalah gambar komponen, selanjutnya jenis material yang akan di proses karena hal ini berkaitan dengan proses selanjutnya. Berdasarkan dari konsep desain awal, bahwa material yang dipilih adalah ASTM A36 dengan sifat material yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh adalah 1. Penentuan proses produksi untuk masing masing komponen yang dibuat. Daftar seluruh komponen yang akan dibuat. Identifikasi proses pekerjaan terhadap komponen. Dijelaskan bagaimana komponen bisa lebih dari satu atau lebih proses produksi. Pembahasan ini secara detil ditabelkan pada lembar lampiran. 2. Pemilihan peralatan dan mesin yang dibutuhkan Peralatan atau mesin yang dipergunakan adalah Mesin bubut Mesin frais Mesin sekrap 12

Mesin las Mesin pembentukan pabrikasi Kelengkapan peralatan yang dibutuhkan Pahat Hss ukuran ½, 3/8 dan insert karbida End mill Ø10, 12, 16, 20, dan pisau mantel Bor Ø10, 12, 14, 16 Tap M10, M12, M14, M16, M20 Kikir plate, setengah radius, kikir bulat Gerinda tangan Gergaji tangan Kikir intsrumen 3. Perhitungan waktu proses produksi Berdasarkan pembahasan detil pada lembar lampiran, maka alokasi waktu yang diperoleh untuk tiap pemesinan adalah Tabel 4.5 Alokasi waktu NO NAMA WAKTU PEKERJAAN 1 Pemesinan bubut 13879 menit 2 Pemesinan Frais 16731 menit 3 Pemesinan Las 6223 menit 4 Pabrikasi 540 menit 5 Perakitan 7 hari 4. Penentuan operator yang dibutuhkan Berdasarkan jumlah waktu yang tersedia dan bervariasinya jenis pekerjaan, maka operator yang diperlukan untuk melakukan penyelesaian pekerjaan secara efektif maka perlu sebanyak 4 orang KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil perancangan yang dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Mekanisme model rancangan yang direncanakan untuk menerima pompa adalah sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan 2. Faktor keamanan yang diperoleh pada box penerima dan penarik adalah sebesar 5.4 dan untuk faktor keamanan pada rangka tengah sebesar 3.6 menurut kaidah teori bahwa faktor keamanan tersebut aman 13