ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DIC (DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION) BY : HASRAT JAYA ZILIWU, S.Kep

dokumen-dokumen yang mirip
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Emboli Cairan

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

EMBOLI AIR KETUBAN EPIDEMIOLOGI

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

IBU DGN MOLAHIDATIDOSA, PLASENTA PREVIA, ABRUPSIO PLASENTA

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Author : Hirawati, S.Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Files of DrsMed FK UNRI (

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

Oleh : Devi Setiyana P

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP AN. R DENGAN BISITOPENIA DI RUANG HCU ANAK RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

BISMILLAHI WABIHAMDIHI ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAH WABAROKATUHU

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

Depkes, RI Perdarahan Postpartum Materi Untuk Pengajar. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

ASKEP EMBOLI AIR CAIRAN KETUBAN

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

EMBOLI AIR KETUBAN. Emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba sewaktu atau beberapa waktu sesudah persalinan.

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

ASUHAN KEPERAWATAN EMBOLI CAIRAN KETUBAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

BAB II TINJAUAN TEORI. Hipertensi didefinisikan sebagai kenaikan secara pasti tekanan darah arteri

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

SYOK/SHOCK SITI WASLIYAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

Pusat Hiperked dan KK

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEW BORN

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

PERSALINAN KALA I. 1. kala 1 persalinan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Preeklampsia dan Eklampsia

BAB III PEMBAHASAN. Dari 2 artikel tentang syok traumatik diatas membahas tentang syok traumatik yaitu syok

PERDARAHAN ANTEPARTUM

Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGEN AKIBAT PATOLOGIS SISTEM KARDIOVASKULAR DAN GANGGUAN PEMBULUH DARAH PERIFER

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS (EMBOLI CAIRAN AMNION)

Urutan mekanisme hemostasis dan koagulasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

KELOMPOK 4 ASUHAN KEPERAWATAN EMERGENCY DAN KRITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

Perdarahan Post Partum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

EMBOLI CAIRAN KETUBAN. dr.pom Harry Satria,SpOG

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

4/5/2011. Oleh. Riwayat kesehatan Pemeriksaan fisik Pemeriksaan psikologis Laboratorium : Ht, gol darah dan Rh.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Keperawatan Preoperatif 1.1.Defenisi Fase praoperatif dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

BAB I PENDAHULUAN. perekrutan dan aktivasi trombosit serta pembentukan trombin dan fibrin 1. Proses

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

PATHWAY THALASEMIA. Mutasi DNA. Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang. Kelainan pada eritrosit. Pengikatan O 2 berkurang

Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi, Pencegahan dan Penatalaksanaannya

ASKEP KEGAWATDARURATAN KARDIOVASKULAR. Yoani Aty

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

BAB I KONSEP DASAR. berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa

BAB I PENDAHULUAN. satu emerging disease dengan insiden yang meningkat dari tahun ke tahun. Data

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan

Asuhan Keperawatan Abortus Imminens A.PENGERTIAN Abortus Imminens ialah terjadinya pendarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

Daftar Diagnosis Keperawatan Berdasarkan Standar Diagnosasis Keperawatan Indonesia (SDKI)

Perdarahan Antepartum No Revisi 0/0. Batasan. Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan >20 minggu sampai sebelum janin lahir. I.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik.

BAB I KONSEP DASAR. osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis (Enggram. memasukkan paku, screw, pen kedalam tempat fraktur untuk

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DIC (DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION) BY : HASRAT JAYA ZILIWU, S.Kep A. DEFENISI Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID/DIC) adalah suatu sindrom yang ditandai dengan adanya perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah pada daerah tertentu. Dasarnya adalah pembentukan bekuan darah dalam pembuluh-pembuluh darah kapiler, diduga karena masuknya tromboplastin jaringan ke dalam darah. Akibat pembekuan ini terjadi trombositopenia, pemakaian faktor-faktor pembekuan darah dan fibrinolisis. B. ETIOLOGI Perdarahan terjadi karena : 1. Hipofibrinogemia 2. Trombositopenia 3. Beredarnya antikoagulan dalam sirkulasi darah (hasil perombakan fibrinogen) 4. Fibrinolisis berlebihan DIC dapat terjadi pada penyakit-penyakit : 1. Infeksi (DHF, sepsis, meningitis, pneumonia berat, malaria tropika, infeksi oleh beberapa jenis riketsia) 2. Komplikasi kehamilan (solusio plasenta, kematian janin intrauterin, emboli cairan amnion) 3. Setelah operasi (operasi baru, by pass cardiopulmonal, lobektomi, gastrektomi, splenektomi) 4. Keganasan (karsinoma prostat, karsinoma paru, leukemia akut) C. MANIFESTASI KLINIS Terdapat keadaan yang bertentangan yaitu trombosis dan perdarahan bersama-sama. Perdarahan lebih umum terjadi daripada trombosis, tetapi trombosis dapat mendominasi bila koagulasi lebih teraktivasi daripada fibrinolisis. Perdarahan dapat terjadi dimana saja. Perhatikan terutama bila terjadi perdarahan spontan dan hematoma pada luka atau pengambilan darah vena. Trombosis umumnya ditandai dengan iskemia jarijari tangan dan gangren, mungkin pula nekrosis korteks renal dan infark adrenal hemoragik. Secara sekunder dapat mengakibatkan anemia hemolitik mikroangiopati. 120

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil pemeriksaan darah menunjukkan hipofibrinogemia, peningkatan produk hasil degradasi fibrin (D-dimer yang paling sensitif), trombositopenia dan waktu protrombin yang memanjang (long prothrombin time) E. KOMPLIKASI 1. Syok 2. Nekrosis tubular akut 3. Edema pulmoner 4. Gagal ginjal kronis 5. Konvulsi 6. Koma 7. Gagal sistem organ besar F. PENATALAKSANAAN 1. Atasi penyakit primer yang menimbulkan DIC 2. Pemberian heparin. Heparin dapat diberikan 200 U/KgBB iv tiap 4-6 jam. Kenaikan kadar fibrinogen plasma nyata dalam 6-8 jam, setelah 24-48 jam sesudah mencapai harga normal. 3. Terapi pengganti. Darah atau PRC diberikan untuk mengganti darah yang keluar. Bila dalam pengobatan yang baik, jumlah trombosit tetap rendah dalam waktu sampai seminggu, berarti tetap mungkin terjadi perdarahan terus atau ulangan, sehingga dalam keadaan ini perlu diberikan platelet concentrate. 4. Obat penghambat fibrinolitik. Pemakaian Epsilon Amino Caproic Acid (EACA) atau asam traneksamat untuk menghambat fibrinolisis sama sekali tidak boleh dilakukan, karena akan menyebabkan trombosis. Bila perlu sekali, baru boleh diberikan sesudah heparin disuntikkan. Lama pengobatan tergantung dari perjalanan penyakit primernya. Bila penyakit primernya dapat diatasi cepat, misalnya komplikasi kehamilan dan sepsis, pengobatan DIC hanya perlu untuk 1-2 hari. Pada keganasan leukemia dan penyakit-penyakit lain dimana pengobatan tidak efektif, heparin perlu lebih lama diberikan. Pada keadaan ini sebaiknya diberikan heparin subkutan secara berkala. Antikoagulan lain jarang diberikan. Sodium warfarin kadang-kadang memberikan hasil baik. 121

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Data dasar dan data fokus yang dapat ditemukan meliputi perdarahan abnormal pada semua sistem dan prosedur invasif, antara lain : 1. Kulit dan membran mukosa perembesan difusi darah atau plasma, ptekiae, purpura yang teraba (pada awalnya di dada dan abdomen), bula hemoragi, hemoragi subkutan, hematoma, luka bakar karena plester, sianosis akral 2. Sistem GI mual, muntah, uji guaiak positif pada emesis/aspirasi nasogastrik dan feses, nyeri hebat pada abdomen, peningkatan lingkar abdomen 3. Sistem urinaria hematuria, oliguria 4. Sistem pernafasan dispnea, takipnea, sputum mengadung darah 5. Sistem kardiovaskular hipotensi meningkat, hipotensi postural, frekwensi jantung meningkat, nadi perifer tak teraba 6. Sistem syaraf perifer perubahan tingkat kesadaran, gelisah, ketidastabilan vasomotor 7. Sistem muskuloskeletal nyeri otot, sendi dan punggung 8. Perdarahan sampai hemoragi insisi operasi, uterus postpartum, fundus mata (perubahan visual) 9. Prosedur invasif suntikan, iv, kateter arterial dan selang nasogastrik atau dada, dan lain-lain B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI 1. Perubahan perfusi jaringan : ginjal, serebral, kardiopulmoner, gastrointestinal atau perifer berhubungan dengan terganggunya aliran/sirkulasi darah ditandai dengan perdarahan Tujuan : perfusi jaringan dapat dipertahankan atau ditingkatkan secara adekuat dengan kriteria tanda vital stabil, tidak ada tanda perdarahan lanjut dan sisi bekas pungsi pulih Pertahankan akses vena dengan menggunakan teknik aseptik Berikan heparin iv dan plasma segar beku, trombosit dan produk darah lain sesuai pesanan ; kaji respon/reaksinya Observasi terhadap perdarahan pada sisi pungsi vena atau bekuan pada ujung kateter ; pasang balutan ketat bila diperlukan Pantau tekanan arterial dan tanda vital setiap 30-60 menit Kaji status neurologi setiap 30-60 menit, laporkan bila ada perubahan 122

Auskultasi dada dan jantung serta bunyi nafas setiap jam, laporkan bila ada perubahan Pantau pemeriksaan laboratorium, laporkan keadaan asidosis segera Panta efek terapi oksigen bila diberikan Kaji peningkatan tekanan darah atau hemoragi Ukur masukan dan haluaran, perhatikan balutan Ukur lingkar abdomen bila dicurigai terjadi pedarahan GI Berikan dengan hati-hati perawatan sesuai dengan kebutuhan Lindung klien dari trauma 2. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan Tujuan : nyeri berkurang atau terkontrol dengan kriteria hasil klien mengatakan merasa nyaman, postur tubuh dan wajah relaks Kaji lokasi, kualitas dan intensitas nyeri (gunakan skala tingkat nyeri) Baringkan klien pada posisi yang nyaman Bantu dengan memberikan perawatan ketika klien mengalami perdarahan hebat atau mengalami rasa tidak nyaman Pertahankan lingkungan yang tenang Berikan waktu istirahat yang cukup Bantu klien dengan pilihan tindakan yang nyaman seperti terapi musik, imajinasi Berikan analgesik sesuai pesanan, kaji keefektifannya 3. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian Tujuan : ansietas berkurang atau terkontrol dengan kriteria hasil klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi, berpartisipasi dalam perawatan, menggunakan tindakan koping positif, gejala ansietas tidak ada Kaji tingkat ketakutan klien dan pemahamannya tentang kondisi sekarang bila memungkinkan Pertahankan lingkungan yang tenang dan tidak menimbulkan stress Siapkan keluarga atau orang terdekat untuk mendampingi klien Berikan support kepada klien saat sedang ansietas 123

Berikan informasi tentang kondisi, prosedur dan pemeriksaan diagnosa dalam bahasa yang dimengerti oleh klien Berikan dorongan untuk bertanya dan dan jawab dengan jelas sesuai tingkat pendidikan klien Berikan lingkungan yang kondusif Anjurkan klien mengungkapkan perasaannya, kekuatiran, ketakutan dan kehilangan Bersikap sensitif terhadap kebutuhan dan perhatikan isyarat non-verbal Pertahankan dan bantu dalam strategi koping 124