SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kimia Analitik KI-3121

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan percobaan 1.2 Dasar teori Pengertian spektrofotometri

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN UV-VIS

ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY (AAS) SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

Fotometri Nyala (Flame Photometry) dan Spektrofotometri Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometry)

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

PERCOBAAN 1 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM SENYAWA BAHAN PEWARNA

Prof.Dr.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA UNMUL

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

Spektrofotometer UV /VIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori

Spektrofotometri UV-Vis

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Beberapa definisi berkaitan dengan spektrofotometri. Spektroskopi (spectroscopy) : ilmu yang mempelajari interaksi antara bahan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENT INDUSTRI PERALATAN ANALISIS (SPEKTROFOTOMETER)

INTERAKSI RADIASI DENGAN BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 30, massa atom 65,37 g/mol, konfigurasi elektron [Ar]3d 10 4s 2 dan terdapat pada

SPEKTROFOTOMETRI Kim 334 3(3-0) Divisi Kimia Analitik

BAB IV HASIL PENGAMATAN

PENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT

CATATAN KULIAH PENGANTAR SPEKSTOSKOPI. Diah Ayu Suci Kinasih Departemen Fisika Universitas Diponegoro Semarang 2016

Berdasarkan interaksi yang terjadi, dikembangkan teknik-teknik analisis kimia yang memanfaatkan sifat dari interaksi.

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spektrofotometer UV-Vis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua bagian telur dari luka atau kerusakan (Anonim, 2003).

Hukum Dasar dalam Spektrofotometri UV-Vis Instrumen Spektrofotometri Uv Vis

A. JUDUL PERCOBAAN : Penentuan Kadar Fe pada Air Sumur dengan Instrumen AAS B. TANGGAL PERCOBAAN : Selasa, 5 Mei 2015 pukul 10.

JURNAL PRAKTIKUM ANALITIK III SPEKTROSKOPI UV-VIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Fisika Modern (Teori Atom)

I. KONSEP DASAR SPEKTROSKOPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

ANALISIS SPEKTROSKOPI UV-VIS. PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMnO 4 )

Analysis of environmental and biological samples by atomic spectroscopic methods. Loading...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

PERTEMUAN KEEMPAT FISIKA MODERN TEORI KUANTUM TENTANG RADIASI ELEKTROMAGNET TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA PROSES PEMBUATAN KURVA STANDAR DARI LARUTAN - KAROTEN HAIRUNNISA E1F109041

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

Gambar 4-12 Skema dari spektrofotometer inframerah.

SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (AAS)

PELURUHAN GAMMA ( ) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ( ).

PENGENALAN SPEKTROFOTOMETRI PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KEDOKTERAN USU KARYA TULIS ILMIAH.

#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Analisis Fisiko Kimia. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA/ AAS) Oleh. Dr. Harmita

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)

#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS

kimia Yang berbeda untuk masing-masing lapisan tanah. Disamping itu, pengotoran juga masih terus berlangsung. Terutama pada permukaan air yang dekat

SPEKTROFOTOMETRI. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah

abc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)

Dualisme Partikel Gelombang

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

Gambar 2.1 Kesetimbangan energi dari interaksi cahaya yang masuk dengan sampel [13]

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

RENCANA PERKULIAHAN. Menjelaskan metoda analisis instrumen dan keunggulannya

UJI KUANTITATIF DNA. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Ahli Pertama

MAKALAH Spektrofotometer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III DASAR TEORI. Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air secara elektrokimia

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari buah naga (Idawati, 2012):

MAKALAH FABRIKASI DAN KARAKTERISASI XRD (X-RAY DIFRACTOMETER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL-SOAL SPEKTROFOTOMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ditjen BKAK (2014), uraian mengenai teofilin adalah sebagai. Gambar 2.1 Struktur Teofilin

PENENTUAN STRUKTUR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV- VIS

RADIASI BENDA HITAM. Gambar 2.1 Benda Hitam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENENTUAN INDEKS ABSORBANSI KMnO4 DENGAN SPEKTROFOTOMETRI 1. Tujuan Menentukan kadar KMnO4 dalam larutan cuplikan berwarna dengan analisis

Fungsi distribusi spektrum P (λ,t) dapat dihitung dari termodinamika klasik secara langsung, dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Gambar 1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN SUHU MENGGUNAKAN THERMOMETER INFRA MERAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA di Royal Institution London. Nomor atomnya adalah 14 sedangkan massa

Spektroskopi Difraksi Sinar-X (X-ray difraction/xrd)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

CHAPTER I RADIASI BENDA HITAM

BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER

Fisika Umum (MA 301) Cahaya

Kecepatan Korosi Oleh 3 Bahan Oksidan Pada Plat Besi

Transkripsi:

Materi Ajar : SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM Disusun Oleh : Jamaludin Al Anshori, S.Si. Staf Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Dalam Rangka Kerjasama antara Kappatheta dan Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Jurusan Kimia FMIPA Unpad PANITIA PENYELENGGARA PELATIHAN INSTRUMENTASI ANALISA KIMIA DESEMBER 2005 1

SPEKTROSKOPI Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi elektromagnetik dan materi. RADIASI ELEKTROMAGNETIK Merupakan suatu bentuk energi yang terpancarkan melalui ruang dengan kecepatan yang sangat tinggi, meliputi sinar gamma, sinar X, sinar ultraviolet, sinar tampak, sinar infra merah, microwave dan gelombang radio. Memilki sifat dualistik antara sifat gelombang (seperti panjang gelombang, frekuensi, kecepatan dan amplitudo) dan sifat partikel (seperti absorbsi dan emisi energi radiasi). Sebagai gelombang radiasi elektromagnetik terdiri atas komponen magnetik yang saling tegak lurus. Sebagai partikel radiasi elektromagnetik dipandang sebagai pancaran foton, membawa kuantum energi tertentu. Besarnya kuantum energi foton bebanding lurus dengan frekuensi menurut persamaam kuantum Planck ε = hv ε : energi radiasi h : konstanta Planck = 6,63 x 10 27 erg sec v : frekuensi Oleh karena v = c/λ, maka persamaan tersebut sering ditulis ε = hc/ λ, dengan c : kecepatan = 3,0 x 10 10 cm/sec, dan λ : panjang gelombang. MATERI DAN ENERGI Dalam spektroskopi, materi dibedakan menjadi: Materi dalam bentuk atom (Atomic spectroscopy) Materi dan bentuk molekul (Molecular spectroscopy) Dalam materi terkandung ENERGI, yaitu potensi untuk melakukan kerja. Energi dalam materi karena adanya gaya interaksi dalam materi itu: 2

Dalam atom: - inti atom Nuclear Energy ~MeV - inti elektron Electronic Energy ~ev - translasi Translational Energy ~kecil Dalam Molekul : - inti atom Nuclear Energy ~MeV - inti elektron Electronic Energy ~Ev - vibrasi molekular Vibration energy ~kal - rotasi molekular Rotational Energy ~ 0,01 kal - translasi Translational Energy ~kecil Energi internal suatu sistem adalah energi total dalam system itu U = U inti + U elek + U vib + U rot + U trans INTERAKSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DENGAN MATERI Hukum Termodinamika I tentang Kekekalan Energi q U 1 Δ U w = p ΔV U o q = ΔU + p ΔV 3

Dalam spektroskopi hν U 1 Δ U w = p ΔV U o Transisi Syarat : Transisi hanya akan terjadi bila dan hanya bila hν = ΔV dengan : Δ U = U 1 - U o U 1 : excited state U o : ground state BEBERAPA CONTOH SPEKTROSKOPI SPEKTROSKOPI UV TAMPAK SPEKTROSKOPI IR SPEKTROSKOPI ABSORPSI ATOM SPEKTROSKOPI FLUORESENSI SINAR X APLIKASI PRAKTIS DALAM ANALISIS KIMIA SPEKTROSKOPI : ANALISIS KUALITATIF SPEKTROMETRI : ANALISIS KUANTITATIF 4

BEBERAPA CONTOH TRANSISI o Sinar γ TRANSISI NUKLIR Δ U INTI : ~ MeV o Sinar X TRANSISI ELEKTRONIK Δ U ELEK : ~ ev o Sinar UV TRANSISI ELEKTRONIK Δ U ELEK : ~ ev o Sinar Tampak TRANSISI ELEKTRONIK Δ U ELEK : ~ ev o Sinar IR TRANSISI VIBRASI Δ U VIB : ~ kal MACAM INTERAKSI ABSORPSI EMISI FLUORESENSI JENIS SPEKTROSKOPI MENURUT RADIASI ELEKTROMAGNETIK YANG DIGUNAKAN SPEKTROSKOPI SINAR γ SPEKTROSKOPI SINAR X SPEKTROSKOPI SINAR UV SPEKTROSKOPI SINAR TAMPAK SPEKTROSKOPI SINAR IR JENIS SPEKTROSKOPI MENURUT MATERI YANG DILIBATKAN SPEKTROSKOPI ATOMIK SPEKTROSKOPI MOLEKULER JENIS SPEKTROSKOPI MENURUT INTERAKSI YANG DILIBATKAN SPEKTROSKOPI ABSORPSI SPEKTROSKOPI EMISI SPEKTROSKOPI FLUORESENSI 5

SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM I. Spektrometri Serapan Atom Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom atau molekul analit. Salah satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom (SSA), merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et. al., 2000). Sejarah SSA berkaitan erat dengan observasi sinar matahari. Pada tahun 1802 Wollaston menemukan garis hitam pada spektrum cahaya matahari yang kemudian diselidiki lebih lanjut oleh Fraunhofer pada tahun 1820. Brewster mengemukakan pandangan bahwa garis Fraunhofer ini diakibatkan oleh proses absorpsi pada atmoser matahari. Prinsip absorpsi ini kemudian mendasari Kirchhoff dan Bunsen untuk melakukan penelitian yang sistematis mengenai spektrum dari logam alkali dan alkali tanah. Kemudian Planck mengemukakan hukum kuantum dari absorpsi dan emisi suatu cahaya. Menurutnya, suatu atom hanya akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu (frekwensi), atau dengan kata lain ia hanya akan mengambil dan melepas suatu jumlah energi tertentu, (ε = hv = hc/λ). Kelahiran SSA sendiri pada tahun 1955, ketika publikasi yang ditulis oleh Walsh dan Alkemade & Milatz muncul. Dalam publikasi ini SSA direkomendasikan sebagai metode analisis yang dapat diaplikasikan secara umum (Weltz, 1976). Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sel yang mengandung atom-atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada dalam sel. Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari: 1. Hukum Lambert : Bila suatu sumber sinar monokromatik melewati medium transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorpsi. 2. Hukum Beer : Intensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut. Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan: 6

It = Io.e -(εbc), atau A = - Log It/Io = εbc Dimana : Io = Intensitas sumber sinar It = Intensitas sinar yang diteruskan ε = Absortivitas molar b = Panjang medium c = Konsentrasi atom-atom yang menyerap sinar A = Absorbans. Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa absorbansi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi atom (Day & Underwood, 1989). Pada alat SSA terdapat dua bagian utama yaitu suatu sel atom yang menghasilkan atomatom gas bebas dalam keadaaan dasarnya dan suatu sistem optik untuk pengukuran sinyal. Suatu skema umum dari alat SSA adalah sebagai berikut: nyala sumber cahaya monokromator detektor penguat bahan bakar udara wadah contoh tampilan Gambar 1 Skema Umum Komponen pada Alat SSA (sumber: Haswel, 1991) Dalam metode SSA, sebagaimana dalam metode spektrometri atomik yang lain, contoh harus diubah ke dalam bentuk uap atom. Proses pengubahan ini dikenal dengan istilah atomisasi, pada proses ini contoh diuapkan dan didekomposisi untuk membentuk atom dalam bentuk uap. berikut : Secara umum pembentukan atom bebas dalam keadaan gas melalui tahapan-tahapan sebagai a. Pengisatan pelarut, pada tahap ini pelarut akan teruapkan dan meninggalkan residu padat. 7

b. Penguapan zat padat, zat padat ini terdisosiasi menjadi atom-atom penyusunnya yang mulamula akan berada dalam keadaan dasar. c. Beberapa atom akan mengalami eksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi dan akan mencapai kondisi dimana atom-atom tersebut mampu memancarkan energi. S pengisatan M + X - M + X - MX Larutan Kabut padatan penguapan MX M(gas) + X (gas) disosiasi gas Gambar 2 Tahapan Umum Atomisasi yang Terjadi pada SSA (Basset, et.al. 1994) 1.1 Sel Atom Terdapat dua tahap utama yang terjadi dalam sel atom pada alat SSA dengan sistem atomisasi nyala. Pertama, tahap nebulisasi untuk menghasilkan suatu bentuk aerosol yang halus dari larutan contoh. Kedua, disosiasi analit menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Berdasarkan sumber panas yang digunakan maka terdapat dua metode atomisasi yang dapat digunakan dalam spektrometri serapan atom : a. Atomisasi menggunakan nyala. b. Atomisasi tanpa nyala (flameless atomization). Pada atomisasi menggunakan nyala, digunakan gas pembakar untuk memperoleh energi kalor sehingga didapatkan atom bebas dalam keadaan gas. Sedangkan pada atomisasi tanpa nyala digunakan energi listrik seperti pada atomisasi tungku grafit (grafit furnace atomization). Diperlukan nyala dengan suhu tinggi yang akan menghasilkan atom bebas. Untuk alat SSA dengan sistem atomisasi nyala digunakan campuran gas asetilen-udara atau campuran asetilen-n 2 O. 8

Pemilihan oksidan bergantung kepada suhu nyala dan komposisi yang diperlukan untuk pembentukan atom bebas. 1.2 Sumber Cahaya Sumber cahaya yang digunakan dalam alat AAS ialah lampu katoda berongga (hollow cathode lamp). Lampu ini terdiri dari suatu katoda dan anoda yang terletak dalam suatu silinder gelas berongga yang terbuat dari kwarsa. Katoda terbuat dari logam yang akan dianalisis. Silinder gelas berisi suatu gas lembam pada tekanan rendah. Ketika diberikan potensial listrik maka muatan positif ion gas akan menumbuk katoda sehingga tejadi pemancaran spektrum garis logam yang bersangkutan. Jendela dari kwarsa atau pyrex anoda Ne atau Ar pada tekanan 1-5 torr katoda berongga kaca pelindung Gambar 3 Lampu Katoda Berongga (sumber: http://www_azwestern_edu-chemnasa-aasprimerweb_files-image002_jpg.htm) 1.3 Monokromator dan Sistem Optik Berkas cahaya dari lampu katoda berongga akan dilewatkan melalui celah sempit dan difokuskan menggunakan cermin menuju monokromator. Monokromator dalam alat SSA akan memisahkan, mengisolasi dan mengontrol intensitas energi yang diteruskan ke detektor. Monokromator yang biasa digunakan ialah monokromator difraksi grating. 9

1.4 Detektor dan Sistem Elektronik Energi yang diteruskan dari sel atom harus diubah ke dalam bentuk sinyal listrik untuk kemudian diperkuat dan diukur oleh suatu sistem pemproses data. Proses pengubahan ini dalam alat SSA dilakukan oleh detektor. Detektor yang biasa digunakan ialah tabung pengganda foton (photomultiplier tube), terdiri dari katoda yang dilapisi senyawa yang bersifat peka cahaya dan suatu anoda yang mampu mengumpulkan elektron. Ketika foton menumbuk katoda maka elektron akan dipancarkan, dan bergerak menuju anoda. Antara katoda dan anoda terdapat dinoda-dinoda yang mampu menggandakan elektron. Sehingga intensitas elektron yang sampai menuju anoda besar dan akhirnya dapat dibaca sebagai sinyal listrik. Untuk menambah kinerja alat maka digunakan suatu mikroprosesor, baik pada instrumen utama maupun pada alat bantu lain seperti autosampler. Gambar 4 Photo Multiplier Tube Daftar Pustaka Higuchi, T and Hanssen, E. B., 1961, Pharmaceutical Analysis, Interscience Publisher, New-York. Kemp, W., 1975, Organic Spectroscopy, ELBS, The Mamillan Press LTD., London. Skoog. D. A., Donald M. West, F. James Holler, Stanley R. Crouch, 2000. Fundamentals of Analytical Chemistry.Hardcover: 992 pages, Publisher: Brooks Cole Willard, H. H., Merrit, L; L., and Settle Jr, F. A., 1989, Instrumental Methods of Analysis, Wadsworth Publishing Company,'California. 10