Pemodelan Matematika. Pada prinsipnya viskositas yang diukur memakai metode kapiler akan mempunyai bentuk empiris [4]

dokumen-dokumen yang mirip
Program Perekam Kursor Mouse

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

Lembar Kegiatan Siswa

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

Iman Adrianto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

MENGAPA KURSOR MOUSE MIRING???

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

I. PENDAHULUAN. Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SIMAK UI Fisika

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

Penentuan Berat Molekul (M n ) Polimer dengan Metode VIiskositas

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Institut Teknologi Bandung MODUL TEKNIK VAKUM

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

PEMANFAATAN OPTICAL WIRELESS MOUSE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN RESTITUSI TUMBUKAN BENDA

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKENTALAN OLI SAE MENGGUNAKAN METODE FALLING BALL VISCOMETER (FBV) SMALL TUBE

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB III METODE PENELITIAN. Mulyorejo Surabaya pada bulan Februari 2012 sampai bulan Juni 2012.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Dissolved Gas Analysis) ini diperlukan alat penelitian seperti : Syringe, Oil

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal

Prototipe Densitometer Berdasarkan Perbedaan Gaya Buoyancy Berbasis Sensor Piezoresistif dan Sensor Infra-Red Thermometer

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

5. Viscositas. A. Tujuan. Menentukan koefisien kekentalan zat cair dengan menggunakan hukum Stokes. B. Alat dan Bahan

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

kekentalan terhadap perubahan temperatur disebut dengan indeks viskositas

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab III. Metodelogi Penelitian

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

12/27/2013. Latihan Materi UAS FISIKA FTP FISIKA FLUIDA. Latihan Soal

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

BAB FLUIDA A. 150 N.

FIsika FLUIDA DINAMIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar

Soal 2 : Osilasi dari tabung berisi air

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG


BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

PEMANFAATAN KAMERA DIGITAL DALAM MENENTUKAN NILAI VISKOSITAS CAIRAN

2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

Disain Viskometer Kapiler Terkomputerisasi (The Design of Computerized Capillary Viscometer )

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias pada Zat Cair Bening

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembelajaran tentu diperlukan media sebagai alat untuk

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

EXPERIMENTAL COMPETITION

Bab 3 DESKRIPSI PEKERJAAN. 3.1 Gambaran Umum Pekerjaan Lokasi dan Alat

PENENTUAN BESAR PENGANGKATAN MAKSIMUM PADA SUDUT ELEVASI TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN AIRFOIL SAYAP PESAWAT

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

PEMANFAATAN WIRELESS OPTICAL MOUSE SEBAGAI SENSOR GERAK UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan September 2013 di

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

Pulp - Cara uji viskositas - Kuprietilendiamin (Viskometer kapiler)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur & Observasi Lapangan. Identifikasi & Perumusan Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

Transkripsi:

sederhana untuk mengukur nilai iskositas mengunakan metode capillary tube dengan alat suntik (spoit) sebagai tabung dan pipa kapilernya, mouse optik sebagai pengukur kecepatan waktunya. Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah alat suntik (spoit) dan mouse optik dapat digunakan sebagai alat ukur iskositas sederhana. Penelitian bertujuan untuk merancang alat sederhana untuk mengukur iskositas suatu larutan dengan mengunakan alat suntik (spoit) dan mouse optik. Dalam penelitian ini pengukuran iskositasnya hanya terbatas pada sampel larutan gula, dimana ariabel yang diukur yaitu massa gula dan air. 2. Dasar Teori Viskositas Teknik pengukuran iskositas antara lain terdiri dari falling ball iscometer digunakan untuk memperoleh nilai iskostas dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola jatuh melalui sampel pada jarak tertentu, cup-type iscometer digunakan untuk memperoleh nilai iskositas dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh suatu sampel untuk mengalir pada suatu celah sempit (orifice), ibro iscometer digunakan untuk memperoleh nilai iskositas dengan cara mengendalikan amplitudo sebuah pelat sensor yang dicelupkan ke dalam sampel dan mengukur arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan sensor tersebut, Capillary tube iscometer digunakan untuk memperoleh nilai iskositas dengan cara membiarkan sampel mengalir di dalam sebuah pipa kapiler dan mengukur beda tekanan di kedua ujung pipa kapiler tersebut, rotational iscometer, digunakan untuk memperoleh iskositas dengan mengukur gaya punter sebuah rotor silinder (spidenle) yang dicelupkan ke dalam sampel. Pemodelan Matematika Pada prinsipnya iskositas yang diukur memakai metode kapiler akan mempunyai bentuk empiris [4] t (1) dengan merupakan kerapatan fluida, t waktu pengosongan fluida, dan adalah konstanta yang bergantung pada panjang dan diameter kapiler. Dalam Persamaan (1) t adalah waktu yang dibutuhkan bagi fluida untuk keluar dari wadah (lihat Gambar 1), dengan kata lain fluida tersebut harus menempuh jarak (ketinggian) sebesar x. dalam penelitian ini, jarak x tersebut tidak berupa tinggi wadah total, namun hanya sebagian saja, dengan tujuan mempersingkat waktu t. Dengan demikian Persamaan (1) bisa di kembangkan sebagai berikut. Dianggap bahwa kecepatan fluida adalah = x/t (linear), sehingga Persamaan (1) dapat ditulis dengan cara x (2) Andaikan suatu fluida acuan membutuhkan waktu t 0 untuk menempuh jarak sejauh x 0, maka kecepatannya adalah = x 0 /t 0. Fluida lain yang lebih kental akan mempunyai waktu yang lebih lama untuk menempuh jarak tersebut, yaitu sebesar t>t 0. Atau, jika ditentukan waktu ukur tetap selama t 0, maka fluida ini akan menempuh jarak x<x 0,

yang lebih pendek dari jarak tempuh fluida acuan. Cara pandang yang kedua ini lebih mudah direalisasikan dalam percobaan. Caranya adalah dengan mengukur kecepatan fluida dalam waktu t 0 tertentu dan membandingkan kecepatannya dengan fluida acuan, dengan menganggap x=x 0 pada Persamaan (2) adalah konstanta. Jika dianggap konstan juga selain x 0, maka x0 ' berupa konstanta, sehingga persamaan (2) dapat ditulis ' (3) Profil iskositas pada kondisi ekstrim harus dimodelkan juga. Pada Persamaan (1), fluida yang sangat encer akan mempunyai iskositas kecil (karena t akan bernilai kecil). Namun demikian tidak mungkin ada fluida ideal yang mempunyai waktu pengosongan t=0, sehingga persamaan (1) semestinya mempunyai nilai konstanta tambahan (misalnya t a). Demikian juga untuk persamaan (3). Untuk fluida ideal, maka akan diperoleh kecepatan =0 yang membuat iskositas menjadi tak berhingga, yang tidak sesuai dengan kenyataan. Untuk menanggulangi masalah seperti itu maka dituliskan persamaan yang lebih umum, yaitu : k' b (4) Nilai ' dan b harus dicari melalui eksperimen dan pencocokan kura dengan datadata referensi. Pada percobaan, pengukuran kecepatan dilakukan dengan mencatat selisih posisi mouse di antara waktu t=0 sampai t=t 0, dan akan tercatat sebanyak N data. Dari pasangan data (t i, x i ) dapat dihitung kecepatan dengan cara regresi linear, yang dapat ditulis secara matematis secara N 2 arg min ti xi (5) i 1 Persamaan (5) dapat dihitung dengan perintah polyfit pada matlab. Pada Gambar 1 ditunjukkan skema alat ukur iskositas dengan pipa kapiler yang disebut sebagai iskometer dan perbandingannya dengan alat suntik. x x wadah Pipa kapiler

Gambar 1. (a) Alat ukur iskostas dengan bagian c adalah tabung kapilernya dan R pipa kapilernya[4]. (b) alat suntik sebagai tabung kapiler dan jarum suntik sebagai pipa kapilernya Prinsip kerja iskometer yang ditunjukkan pada Gambar. 1 adalah sebagai berikut larutan di masukkan melalui pipa L sampai ketinggian dibawah tabung B, tutup pipa M dan naikkan leel larutan di pipa N sampai 8mm di atas tanda E, pertahankan leel larutan dengan menutup pipa N dan membuka pipa M. kemudian buka pipa N lalu biarkan cairan mengalir dari dari D ke C (tanda E ke F) dan hitung waktu start cairan mulai mengalir dari D ke C dengan menggunakan stopwatch. Alat suntik (spoit) Alat suntik merupakan pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston didalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Alat suntik beserta jarum suntik umumnya dijual dalam satu paket. Kapasitas alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml, dan yang lainnya. dalam penelitian ini digunakan alat suntik yang tabungnya berdiameter 50 ml, dan jarumnya berdiameter 18 ml. dalam penelitian ini digunakan alat suntik yang berdiameter 50 ml sebagai wadah, 30 ml sebagai pengapungnya dan diameter jarum suntik yang digunakan yaitu 18ml sebagai pipa kapilernya. Mouse optik Pengukuran waktunya biasa menggunakan stopwatch tetapi dalam penelitian ini penulis menggunakan mouse optik sebagai pengganti stopwatch untuk mengukur kecepatan yang bisa dilihat dari rekaman kursornya. Mouse, atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut tetikus, sering kita gunakan sehari-hari. Mouse pertama ditemukan oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research Institute pada tahun 1963. Mouse adalah satu dari beberapa alat penunjuk (pointing deice) yang dikembangkan untuk on Line System (NLS) milik Engelbard. Mouse pertama berukuran besar, dan menggunakan dua buah roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y. Mouse optik bekerja menggunakan LED (light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse Mouse optik menggunakan sebuah LED merah sebagai pengganti bola mouse. Cahaya LED ini akan dipantulkan oleh permukaan meja/alas ke sensor CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semi konductor). Sensor ini kemudian mengirimkan gambaran permukaan ke Digital Signal Processor (DSP). DSP akan menganalisis gambaran tadi dan menentukan jarak penggeseran

mouse yang kemudian dikirimkan ke komputer. Berdasarkan data tersebut, komputer akan menggeser posisi kursor mouse pada layar. 3. Metode pengukuran Rancangan alat Alat dan bahan berupa: air gula, alat suntik, mouse optik, timbangan digital dan statip. Alat dan bahan perlu diseleksi terlebih dahulu, terutama mouse optik karena mempunyai kesensitifan terhadap gerak yang beragam. Perancangan alat ini terdiri dari dua bagian yaitu yang pertama perancangan alat berupa alat suntik (spoit) yang telah dimodifikasi dan yang kedua perancangan program untuk merekam data. Setelah alat dan bahan terkumpul, dilakukan perancangan alat untuk mengukur iskositas pada zat cair (larutan air gula). Ada pun susunan alat tersebut dapat lihat pada Gambar 3. rekam =1 Ukur X(i) Ukur t(i) jeda = + i>n tidak ya Hitung polyfit k ' ( t, x,1)

Gambar 2. Diagram alir proses pengukuran Pertama-tama masukkan larutan gula pada alat suntik, pada posisi yang telah ditentukan tombol rekam ditekan untuk memulai proses perekamannya,posis awal i=1 dengan dibiarkan larutan tersebut mengalir, pada saat larutan mengalir pita pada mouse optik akan mulai bergerak dan komputer mulai menghitung nilai x i dan t i sampai t i t 0 (atau i>n) kemudian dihitung kecepatannya (). Data tentang kecepatan, konsentrasi dan nilai iskositas referensi untuk selanjutnya dianalisa dengan Excel, yaitu dengan memanfaatkan fungsi trendline linear untuk memperoleh nilai ' dan b. Nilai-nilai kemudian digunakan dalam perangkat lunak untuk mencari iskositas fluida. Instrumen yang digunakan untuk mengukur iskositas dari larutan gula adalah mouse optik dan jarum suntik (spoit) yang digantung pada statip, kemudian pada mouse optik diselipkan sebuah pita yang terbuat dari bahan yang kaku yang direkatkan pada spoit berukuran kecil sebagai pengapung dan dimasukkan pada spoit berukuran besar. Gerakan pita kemudian direkam dengan program perekaman mouse yang dibuat menggunakan program matlab. STATIP MOUSE LAPTOP PITA PADA MOUSE SPOIT WADAH Gambar 3. Rancangan alat ukur iskositas dengan mouse optik dan jarum suntik

Metode pengukuran Pertama-tama harus dicari terlebih dahulu konstanta ' dan b sesuai dengan Persamaan (4), yaitu dengan mengukur kecepatan larutan gula dengan program yang telah disiapkan seperti pada Gambar 3. Setelah nilai tersebut dihitung, nilai tersebut dikalibrasikan ke dalam program untuk menghitung iskositas air gula dengan berbagai konsentrasi. Gambar 4. Interface untuk mengukur iskositas. Tombol REKAM ditekan pada saat pelampung bergerak kira-kira di bagian tengah tabung suntik. Program akan menghitung iskositas sesuai dengan Persamaan (4)

4. Data dan Analisa Dari hasil eksperimen yang dilakukan, didapatkan grafik yang ditunjukkan pada gambar 5. iskositas h : [centipoise] Grafik kalibrasi iskositas terhadap 1/ 1 η = -16.51/ + 1.370 0.95 R² = 0.962 0.9 0.85 0.8 0.024 0.026 0.028 0.03 0.032 1/ : [detik/pixel] Gambar 5. Grafik kalibrasi iskositas terhadap 1/V 16.51 Dari grafik diatas dapat di lihat hasil garis trendlinenya bernilai 1. 370 dimana nilai ini merupakan hasil eksperimen yang peneliti lakukan dengan menggunakan persamaan (4) yang hasilnya dihitung menggunakan excel. Konsentrasi gula yang digunakan adalah diantara 0 brix sampai 5 brix (0 gram sampai 5 gram). iskositas (centipoise) 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Grafik iskositas Literatur terhadap iskositas eksperimen 0 2 4 6 8 10 12 iskositas ukur iskositas lit brix (gr/100 ml air) Gambar 6. Grafik iskositas literatur terhadap iskositas eksperimen

Setelah diperoleh persamaan empirisnya, maka alat diujicobakan dengan mengukur iskositas larutan gula dari 1.5 brix sampai 10.5 brix, dan hasilnya digambarkan pada Gambar 6. Dari Gambar 6 diatas dapat dilihat bahwa nilai iskositas dari larutan gula ini yang dibandingkan dengan nilai iskositas literatur, yang mana hasilnya hampir mendekati nilai iskositas literatur hanya pada konsentrasi dibawah 6. Namun pada 6 brix ke atas nilai iskositasnya mulai melengkung dan berbeda dari nilai iskositas literatur. Penyebab dari ketidaksesuaian ini perlu diselidiki lebih lanjut. 5. Kesimpulan Prinsip metode kapiler dapat dimanfaatkan untuk mengukur iskositas suatu fluida atau kekentalan suatu zat dengan menggunakan jarum suntik dan mouse optik, dimana pada experimen yang dilakukan oleh peneliti diperoleh nilai iskositas eksperimen pada 1.5 brix sampai 6 brix mendekati nilai iskositas literatur, namun pada 6 brix keatas nilai iskositasnya mulai melengkung dan berbeda dari nilai iskositas literatur, hal ini perlu diselidiki lebih lanjut, namun diperkirakan karena diamater jarum suntik sebagai pipa kapilernya yang kecil. Daftar pustaka [1] Arun Saldanha, 2007. Psychelic White. Goa Trance the Viscosity of Race Psycdhelic white. Uniersity of Minnesota press Kaito, Akira, Nakayama, Kasuo. Karakteristik Polimer Serat Poliester dari polietilen tereftalat dan polibutilan tereftalat. Munson dkk.2003.mekanika Fluida.Edisi keempat. Erlangga. Jakarta [4] Dieter O.Hummel, 2000, European Pharmacopeai. Physical and physicochemical methods. Wiley [5] D.H.Bacon, R.C.Stephens. Fluid Mechanics For Technicians.Butterworth [6] A.Soedrajat.1983.Mekanika Fluida dan Hidrolika. Bandung [7] http://www.sugartech.co.za/iscosty/index.php