KAJIAN TEKNIS PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM CIKARANG KABUPATEN BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

KINERJA DAN TEKNIS PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM KOTA SIBOLGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

yaitu apabila bangkitan parkir tidak dapat tertampung oleh fasilitas parkir di luar

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terminal dibangun sebagai salah satu prasarana yang. sangat penting dalam sistem transportasi.

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

KINERJA DAN KAPASITAS TERMINAL CIKARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KINERJA TERMINAL BUS HAUMENI KOTA SOE KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERENCANAAN TERMINAL LAMONGAN BERDASARKAN TRAVEL DEMAND DAN PENENTUAN LOKASI STRATEGIS DENGAN ADJACENT MATRIX TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan adalah. 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian pengguna jasa terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN TERMINAL TINGKIR DENGAN ADANYA JALAN LINGKAR CEBONGAN BLOTONGAN SALATIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB ~1. Lokasi kajian ditentukan secara sengaja di terminal AKAP Mayang Terurai

dimungkinkan terletak diantara pertemuan perencanaan suatu terminal jalur arteri primer Jl. Bekas

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

BAB II. Lintas dan Angkutan Kota (1998) dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tingkat aksesibilitas dapat dikategorikan sebagai aksesibilitas tinggi, karena dari hasil pengolahan data diperoleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

BAB III LANDASAN TEORI

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

PERENCANAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT PEDESAAN DI KECAMATAN LIRUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau

DESAIN TERMINAL ANGKUTAN ( Studi Kasus Terminal Ponorogo, Jawa Timur ) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak

EVALUASI KINERJA TERMINAL BIS HARJAMUKTI CIREBON

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB III LANDASAN TEORI

PERENCANAAN TERMINAL SASARAN SEBAGAI PENGEMBANGAN TERMINAL TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA

PENATAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT TOWO E TAHUNA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : namun masih sering terjadi kemacetan di pintu masuk terminal terutama pada

Transkripsi:

KAJIAN TEKNIS PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM CIKARANG KABUPATEN BEKASI ABSTRAKSI Terminal angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, kenyamanan dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di daam melakukan perjalanan. Oleh karena itu membahas suatu terminal tidak terlepas dari tersedianya armada angkutan umum dan juga pengguna jasa angkutan untuk melakukan perpindahan inter dan antar moda untuk ke berbagai arah tujuannya. Selain itu juga bahwa terminal merupakan sebuah lokasi untuk berkumpulnya rute angkutan umum dari berbagai trayek. Dengan demikian fungsi dari suatu terminal haruslah benar-benar memberikan suatu pelayanan penyedia jasa angkutan yang baik untuk pengguna jasa angkutan umum. Kajian ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran dan penilaian tentang pelayanan kendaraan bus dan angkutan kota pada suatu terminal sehingga diharapkan dapat diketahui mengapa fungsi dari terminal Cikarang kurang berfungsi secara efektif. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan suatu saran atau gagasan kepada pihak pengambil keputusan. Kata Kunci : Terminal, Kapasitas Tampung Parkir, Bus, Fasilitas, Angkutan Kota, Penumpang. 1

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem transportasi perkotaan yang dapat berfungsi dengan baik merupakan salah satu faktor dalam mewujudkan wilayah perkotaan yang efisien. Perkembangan perkotaan yang sangat pesat yang diiringi dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat pula tentu akan menyebabkan berbagai masalah dalam bidang transportasi yang harus segera diatasi dan juga dapat menimbulkan tuntutan untuk menambah kualitas dan kuantitas sistem transportasi. Angkutan umum jalan raya tentu tidak terlepas dengan keberadaan terminal angkutan umum. Terminal angkutan umum adalah sebuah prasarana transportasi jalan yang merupakan tempat penyediaan fasilitas masuk dan keluarnya angkutan umum, tempat pemindahan arus penumpang dari suatu modus angkutan umum ke modus angkutan yang lainnya untuk kemudahan dan efisiensi pergerakan. Terminal Cikarang adalah terminal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan angkutan umum masyarakat cikarang dan sekitarnya, namun dalam melakukan aktivitasnya banyak angkutan umum yang seharusnya berhenti didalam terminal dan memarkirkannya di areal parker pada setiap trayeknya ternyata lebih banyak melakukannya diluar terminal sehingga sering mengakibatkan kemacetan di jalan raya depan terminal yaitu jalan raya Cibitung yang merupakan jalur pantura. Tujuan Mengkaji secara teknis jaringan trayek angkutan umum dan kapasitas tampung parkir terminal Cikarang Kabupaten Bekasi dan meneliti tingkat kepuasan pengguna jasa terminal. Sasaran 1. Mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa terminal terhadap sistem pelayanan terminal Cikarang 2

2. Menghitung rencana jumlah kendaraan angkutan umum, maksimum, kapasitas penumpang (Faktor Muat), Headway dan Round Trip Time (RTT) pada setiap rute dalam jaringan trayek dan membandingkan dengan keadaan dan di lapangan. 3. Merencanakan penataan kapasitas tampung parkir pada setiap di dalam terminal Cikarang Baru kota Bekasi. Manfaat Studi Berfungsi untuk memberikan gambaran penilaian, masukan serta langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka membangun dan mengembangkan perencanaan transportasi darat khususnya angkutan umum dalam kota dan bus. Sehingga suatu terminal dapat memberikan pelayanan kenyamanan dan kemudahan bagi para pengguna angkutan umum untuk melakukan pergerakan dalam melakukan aktivitasnya Batasan Penulisan Tugas Akhir Meliputi batas lokasi dan ruang lingkup materi dengan batasan masalah yang diambil yaitu: mengenai penelitian kuisioner, identifikasi jumlah trayek, jaringan trayek, kebutuhan armada angkutan umum dan perencanaan penataan kapasitas tampung parkir pada setiap jalur di dalam Terminal Cikarang Kabupaten Bekasi. Lokasi Tugas Akhir Terminal Cikarang Kabupaten Bekasi, yang dalam hal ini merupakan lokasi berlangsungnya penelitian, terletak di Jalan Yos Sudarso kelurahan Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat kota Bekasi. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah menilai keabsahan dari butir-butir pertanyaan. Sedangkan uji validitas adalah uji yang dilakukan mengenai ukuran valid suatu kumpulan data. Suatu data dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Reliabilitas merupakan ukuran konsistensi internal dari indikator, yang menunjukkan dimana indikator mengidentifikasikan konstruk laten. Reliabilitas yang tinggi memberikan dasar bagi tingkat konfidensi bahwa masing-masing indikator bersifat konsisten dalam pengukurannya. Definisi Terminal Menurut Morlok, Terminal merupakan tempat penyediaan fasilitas masuk dan keluar dari objek-objek yang akan diangkut menuju dan dari sistem. Terminal angkutan umum adalah satu elemen angkutan yang berfungsi sebagai tempat perpindahan arus penumpang dari satu modus angkutan lainnya untuk efisiensi pergerakan. Jenis Terminal Terdapat dua jenis terminal berdasarkan fungsinya masing-masing, yaitu : 1. Terminal penumpang, yaitu prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan antar moda transpotartasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. 2. Terminal barang, yaitu prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan membongkar barang serta perpindahan intyra dan antar moda transportasi. Terminal Penumpang Indikator Terminal Penumpang a. Keamanan Kriteria ini akan menilai sistem keamanan dari fasilitas transportasi di suatu terminal penumpang dan meningkatkan pelayanan transportasi penumpang. 4

b. Pemeliharaan (Preservation) Kriteria akan menilai pemeliharaan pihak terkait dalam mempertahankan infrastruktur dan pelayanan di terminal penumpang. c. Manajemen Kriteria ini akan menilai bagaimana manajemen operasional terminal penumpang dapat mendorong manajemen yang lebih baik, sehingga sistem operasional terminal penumpang dapat lebih baik. d. Aksesibilitas Kriteria ini menilai bagaimana suatu terminal penumpang dapat meningkatkan akses pelayanan bagi penumpang. e. Sistem Keterhubungan (Connectivity) Kriteria ini akan menilai bagaimana terminal penumpang memiliki keterhubungan terminal penumpang lainnya. f. Reliability Kriteria ini menilai bagaimana pemaduan transportasi terminal penumpang dapat meningkatkan waktu tiap moda dan atau mengurangi waktu tempuh perjalanan. Fungsi terminal penumpang menurut Morlok adalah : a. Memuat penumpang ke atas kendaraan transfortasi dan menurunkannya. b. Memindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya. c. Menampung penumpang dari waktu tiba dan sampai waktu berangkat, seperti menyediakan kenyamanan penumpang. d. Menyiapkan dokumentasi perjalanan, seperti menjual tiket penumpang dan memeriksa pesanan tempat penumpang. e. Menyimpan kendaraan dan komponen lainnya, memelihara dan menentukan tugas selanjutnya. f. Mengumpulkan penumpang di dalam ukuran ekonomis untuk dapat diangkut dan menurunkannya sesudah tiba ditempat tujuan. 5

Berdasarkan fungsi terminal angkutan umum penumpang, dibagi menjadi tiga tipe terminal yaitu : 1. Terminal penumpang tipe A Merupakan terminal penumpang yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi atau angkutan lalu lintas batas negara, angkutan kota dan angkutan pedesaan. 2. Terminal penumpang tipe B Merupakan terminal penumpang yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. 3. Terminal penumpang tipe C Merupakan terminal penumpang yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan. Pola Lokasi Terminal Sesuai dengan kebutuhan rencana kota atau wilayah tersebut terdapat dua pola lokasi terminal yang dikenal yaitu : 1. Pola lokasi terminal terpusat, terjadi bila system pelayanan terpusat pada satu tempat, artinya untuk mencapai lokasi kegiatan pada kota yang mempunyai satu pusat kegiatan biasanya mempunyai satu pusat terminal angkutan umum dan beberapa terminal local yang berada didalam kota. Pada pola ini terminal angkutan umum antar kota terletak di pusat atau menjadi satu dengan terminal induk. 2. Pola lokasi teminal tersebar, terjadi bila system pelayanan tidak terpusat pada satu tempat, artinya kota yang mempunyai beberapa kegiatan akan membentuk satu pusat terminal angkuatan umum kota di tiap wilayah. Setiap terminal wilayah dihubungkan oleh jaringan jalan melingkar. Pada pola ini terminal angkutan antar kota yang akan disebarkan dan ditempatkan di tiap pintu masuk kota juga berfungsi sebagai suatu terminal angkutan dalam kota bagi wilayahnya. 6

Akses Lokasi Terminal Penetapan lokasi terminal harus sesuai antara kelas jalan sebagai akses menuju terminal yang akan dibangun, yaitu : a. Teminal Tipe A : terletak di jalan arteri, dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A dan jarak masuk dari jalan umum ke terminal 100 m di pulau jawa dan 50 m dipulau lainnya. b. Terminal Tipe B : terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B dan jarak jalan dari jalan umum ke terminal 50 m di pulau jawa dan 30 m di pulau lainnya. c. Terminal Tipe C : terletak di jalan kolektor atau lokal, dengan kelas jalan paling tinggi kelas III A dan jarak masuk dari jalan umum ke terminal sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal. d. Terletak dalam jaringan angkutan umum ( AKAP dan atau lintas batas negara untuk terminal tipe A, AKDP untuk terminal tipe B dan trayek pedesaan untuk terminal tipe C ). Analisis dan Waktu Proses di Terminal Bagan Alir Proses Terminal Transportasi Masukan Alat Proses Keluaran Kendaraan Penumpang atau Barang TERMINAL Kendaraan Penumpang atau Barang Jenis Kendaraan dan Interaksi Antar Moda Dalam terminal, selain terdapat angkutan kota juga terdapat bus yang mana ukuran bus sangat berpengaruh terhadap luas terminal dan efisiensi operasional terminal. 7

Angkutan Penumpang Pengangkutan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu pengangkutan orang atau sering disebut dengan pengangkutan penumpang dan pengangkutan barang. Proses pengangkutan penumpang dapat dilakukan dengan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan atau tanpa kendaraan (diangkut oleh orang, misalnya jalan kaki). Angkutan Umum Definisi angkutan umum menurut undang-undang adalah angkutan yang mana penggunaannya dipungut bayaran. Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum terdiri dari : a. Angkutan antar kota dari satu kota ke kota yang lain disini dipisahkan atas antar kota antar propinsi (AKAP) dan antar kota dalam propinsi (AKDP). b. Angkutan kota yang merupakan peminadahan orang dalam wilayah kota. c. Angkutan pedesaan yang merupakan pemindahan orang dalam dan atau antar wilayah pedesaan. d. Angkutan perbatasan, yakni yang berhubungan dengan daerah perbatasan negara lain. Angkutan umum dapat diselenggarakan setelah memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki izin usaha angkutan b. Memiliki izin trayek c. Mengasuransikan kendaraan serta penumpangnya Teori dan Konsep Angkutan Umum Angkutan umum merupakan angkutan yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Sedangkan pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota (bus, minibus, dll), kereta api, angkutan air dan angkutan udara. Tujuan utama angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan pelayanan angkutan yang baik 8

dan layak bagi masyarakat. Dimana ukuran suatu pelayanan yang baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan nyaman. Trayek adalah lintasan kendaraan umum pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil,yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dengan jadwal tetap maupun tidak terjadwal. Rumus : Kt = p C Dimana : Kt = Frekuensi jumlah kendaraan p = Jumlah penumpang selama waktu sibuk C = Kapasitas kendaraan Jalan dapat dikelompokkan atas tiga golongan dengan karakteristik masingmasing sebagai berikut : 1. Jalan Arteri Jalan arteri merupakan jalan yang melayani angkutan umum utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Perjalanan jarak jauh b. Kecepatan rata-rata tinggi (60kn) c. Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien dan lebar jalan 8 m. 2. Jalan kolektor Jalan kolektor meruapakan jalan yang melayani angkutan penumpang cabang dari pedalaman ke pusat kegiatan, dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Perjalanan jarak sedang b. Kecepatan rata-rata sedang (20km) c. Jumlah jalan masuk dibatasi dan lebar badan jalan 7 m. 3. Jalan lokal Jalan lokal merupakan jalan yang melayani angkutan setempat, dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Perjalanan jarak dekat 9

b. Kecepatan rata-rata rendah (10km) c. Jalan masuk tidak dibatasi dan lebar jalan 3,5 m. Kinerja Angkutan Umum Parameter kinerja angkutan umum : 1. Minimum Frekuensi Rata-rata 3 6 kendaraan/jam, minimum 1,5 2 kendaraan/jam. 2. Waktu Tunggu Rata-rata 5 10 menit, maksimum 10 20 menit. 3. Tingkat Perpindahan Rata-rata 0 1, maksimum 2. 4. Waktu Perjalanan Rata-rata 1 1,5 jam, maksimum 2 jam. Dan nilai headway pada angkutan umum berdasarkan kepadatan penduduk di wilayah lokasi terminal :1 Tabel Klasifikasi nilai headway berdasarkan kepadatan penduduk 1 Tingkat Pelayanan Kepadatan Penduduk / km 2 > 4000 3000-4000 Headway (menit) Headway (menit) Sibuk Tak Sibuk Sibuk Tak Sibuk A < 2 < 5 4 < 9 B 2-4 15-19 5-9 10 14 C 5-9 10-14 10-14 15 19 D 10-14 15-20 15-19 20 29 E 15-20 21-30 20-30 30 60 F > 20 > 30 > 30 > 60 1 Transportation Reserarch Board, USA 10

Tabel Klasifikasi nilai headway berdasarkan kepadatan penduduk 2 Tingkat Pelayanan Kepadatan Penduduk / km 2 2000-3000 750-2000 Headway (menit) Headway (menit) Sibuk Tak Sibuk Sibuk Tak Sibuk A < 9 < 14 < 9 < 14 B 10 15 15-19 10 14 15-29 C 15 24 20 30 15 24 30 44 D 25 39 31 45 25 39 45 59 E 40 60 46 50 40 60 60 19 F > 60 > 60 > 60 > 90 Teori Arus Lalu Lintas Headway yaitu mengetahui tingkat waktu yang dibutuhkan antara satu kendaraan dengan berikutnya yang melewati pada satu titik tertentu. 2 Rumus : Headway = Dimana : t Kt t = Waktu (60menit) Kt= Frekuensi Jumlah Kendaraan Running time adalah fungsi panjang rute dan kecepatan rata rata. 3 Rumus : Running time = ( ) JT kmx 60menit V ( k m j a m ) Dimana : JT = Panjang rute (km) V = Kecepatan rata-rata (km/jam) 2 Drs.H.M.Nasution, M.S.Tr. Manajemen Transportasi. Tahun 1996 3 Drs.H.M.Nasution, M.S.Tr. Manajemen Transportasi. Tahun 1996 11

Travel Time adalah waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan angkutan umum dari titik awal ke titik akhir. Round Trip Time adalah waktu dan jarak yang dibutuhkan perjalanan bolak balik oleh kendaraan angkutan umum dari titik awal ke titik akhir yang kemudian kembali ke titik awal. Lay Over Time adalah waktu yang dibutuhkan atau yang dapat ditambahkan pada akhir perjalanan, ditengah perjalanan, yang digunakan untuk mengatur operasi atau memberikan kesempata pengemudi untuk beristirahat. Aksesibilitas Menurut Ofyar Z. Tamin, aksesibilitas adalah suatu konsep transportasi yang dipengeruhi oleh jarak, waktu dan biaya, namun pada saat ini unsur jarak kendaraan merupakan sebuah unsur yang sudah diragukan dalam mempengaruhi aksesibilitas, dimana waktu tempuh dipengaruhi oleh volume arus lalu lintas dan kapasitas pada sebuah ruas jalan, jika pada sebuah ruas jalan pada lalu lintas meningkat maka waktu tempuh pada ruas jalan tersebut bertambah karena kecepatan menurun. Perparkiran Faktor-faktor yang berpengaruh pada tempat serta cara parkir perlu diketahui dengan baik, yakni : 1. Luas tempat parkir serta ukuran-ukurannya. 2. Sudut parkir 6,6 m 5 m 5,4 m Gambar 2.4 Parkir Sudut 0o 12

3. Arah arus lalu lintas 4. Tipe parkir 5. Lebar tempat parkir 6. Drainase daerah parkir 7. Jarak capai jalan kaki maksimum dari tempat parkir 8. Pemisahan antara tempat parkir kendaraan umum (untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, mudah keluar masuk agar dapat menepati jadwal perjalanan) dan kendaraan pribadi. Perhitungan Jam Puncak Jam puncak (peak hour) adalah waktu dimana terminal mengalami kondisi terpadat. Ini ditandakan dengan banyaknya jumlah kendaraan yang berada di dalam terminal. Untuk mengetahui jam puncak (peak hour) dari sebuah terminal digunakan rumus : Jumlah angkutan di dalam terminal = ( A - B) + C Dimana : Perhitungan Kapasitas Parkir Terminal penting yaitu : A = Jumlah angkutan masuk ke dalam terminal B = Jumlah angkutan keluar dari terminal C = Jumlah angkutan di dalam terminal sblm pukul 06.00 Dalam menghitung kapasitas parkir terminal terdapat tiga data yang sangat 1. Luas lahan yang tersedia 2. Tipe parkir 3. Dimensi parkir Dimana : Perhitungan kapasitas dilakukan menggunakan rumus : L X N= 13

N = Jumlah Tampung Kendaraan L = Panjang Jalur Yang Dapat Digunakan X = Panjang Dimensi Parkir 14

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Model atau Pendekatan yang digunakan Ada beberapa tahapan pendekatan yang dilakukan oleh penulis melakukan studi Kajian Teknis Pelayanan Terminal Angkutan Umum Cikarang Kabupaten Bekasi yaitu : 1. Melakukan penelitian terhadap tingkat kepuasan pengguna jasa terminal. 2. Melakukan pengkajian secara teknis pelayanan terminal Cikarang terhadap jaringan trayek angkutan umum yang sudah ada dan jaringan trayek yang masih akan dikembangkan lagi serta fasilitas parkir masing-masing pada tiap jalur didalam terminal Cikarang. 3. Menganalisa hasil yang didapat pada point pertama dan kedua. 4. Membuat kesimpulan yang berkaitan dengan pelayanan terminal Cikarang Kabupaten Bekasi sehingga akan menghasilkan sebuah rekomendasi agar pelayanan terminal Cikarang menjadi lebih baik lagi. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung kepada pihak pengelola terminal dan pihak-pihak terkait lainnya. 2. Kuisioner Pertanyaan terukur yang ada hubungannya dengan analisis sistem pelayanan terminal. Kuesioner ini diberikan kepada pengguna jasa terminal yaitu penumpang angkutan dan awak angkutan. 3. Observasi Mengamati secara langsung kegiatan yang ada di dalam terminal Teknik Analisa dan Pengolahan Data Setelah data-data terkumpul, maka dilakukan analisa atau pengolahan data dengan cara : 15

1. Mengelompokkan data sesuai dengan klasifikasinya. 2. Melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 13 lalu didapatkan persentase tingkat kepuasan pengguna jasa terminal terhadap pelayanan terminal. 3. Melakukan perhitungan kebutuhan armada angkutan umum yang melayani pada setiap trayek atau lintasan dengan memperhatikan selang kedatangan antar kendaraan atau lama waktu tunggu penumpang. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : Kt p C = Frekuensi jumlah kendaraan p = Jumlah penumpang selama waktu sibuk C Kt = = Kapasitas kendaraan 4. Menentukan nilai Running Time setiap kendaraan dengan menggunakan rumus : JT km ( ) Running Time = x 60 menit V km jam ( / ) Dimana : JT = Panjang Rute (km) V = Kecepatan Rata-rata (km/jam 5. Menentukan nilai Headway setiap kendaraan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : t Kt t Headway = Kt = Waktu (60 menit) = Frekuensi Jumlah Kendaraan 16

6. Menghitung nilai Travel Time dan Round Trip Time setiap kendaraan dengan menggunakan rumus penurunan rumus dari hasil perhitungan pada poit 3-5. 7. Menghitung perencanaan kapasitas parkir di dalam terminal dengan mengetahui kepadatan kendaraan pada saat jam puncak terlebih dahulu, sehingga untuk mengetahui jumlah kendaraan yang berada di dalam terminal dapat dihitung dengan rumus : Jumlah angkutan di dalam terminal = ( A - B) + C Dimana : A = Jumlah angkutan masuk ke dalam terminal B = Jumlah angkutan keluar dari terminal C = Jumlah angkutan di dalam terminal sebelum pukul 06.00 8. Menghitung perencanaan kapasitas parkir tiap trayek dengan menggunakan rumus: N = L X Dimana : N = Jumlah Tampung Kendaraan L = Panjang Jalur Yang Dapat Digunakan X = Panjang Dimensi Parkir 9. Membandingkan hasil perhitungan jumlah angkutan umum dengan jumlah angkutan umum yang ada. 10. Memberi penilaian berupa kesimpulan dan saran terhadap hasil pengamatan dan survei yang telah dilakukan. 17

3.4 Bagan Diagram Alur (Flow Chart) Metodologi Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Cek Indikator Terminal Penumpang Primer Sekunder Kuisioner Survey Analisa dengan menggunakan SPSS 13 Analisa Data Kesimpulan dan Saran Selesai 18

BAB IV. KUMPULAN DATA Gambaran Umum Wilayah Studi Terminal Cikarang merupakan terminal penumpang kelas A yang terletak di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Kali Jaya Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi Data Data kuisioner Kuesioner ini diberikan kepada pengguna jasa terminal yaitu penumpang angkutan dan awak angkutan. Bentuk pertanyaan yang diajukan bersifat closed ended, yaitu responded hanya memilih jawaban 5, 4, 3, 2, dan 1 dimana 5 = Sangat Setuju, 4 = Setuju, 3 = Ragu-ragu, 2 = Tidak Setuju, dan 1 = Sangat Tidak Setuju. Jumlah pertanyaan kuesioner yang diberikan oleh peneliti adalah 10 pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada 100 pengguna jasa terminal secara acak yaitu 50 penumpang angkutan dan 50 awak angkutan sehingga dapat mewakili pengguna jasa terminal. 19

Kuesioner Penelitian Nama Responden :... Tanda Tangan :... Tanggal :... No PERTANYAN SS S R TS STS Kepuasan Pengguna Jasa ( Penumpang Angkutan ) 5 4 3 2 1 1 Apakah terminal menyediakan jasa angkutan umum, yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, kenyamanan & rasa aman kepada setiapa pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan perjalanan? 2 Apakah menurut anda diterminal ini anda sering menunggu terlalu lama untuk menggunakan jasa suatu angkutan umu? 3 Apakah lokasi terminal ini, terletak ditempat yang strategis, sehingga pengguna jasa dapat lebih mudah mengunjungi dari berbagai arah? 4 Apakah terminal memberikan fasilitas yang cukup baik dan efektif? 5 Apakah terminal ini, pernah mengalami tejadinya keributan yang akhirnya dapat merugikan bagi pengguna jasa? 6 Apakah para petugas diterminal ini memberikan kepada anda pelayanan yang baik apabila ada masalah tentang fasilitas terminal 7 Apakah terminal pernah mengalami ketidak teraturan arus lalu lintas, sehingga menimbulkan kepadatan angkutan / kemacetan? 8 Apakah terminal mempunyai peraturan yang berlaku? 9 Apakah terminal selalu dalam pengawasan dari pihakpihak keamanan intern? 10 Apakah terminal mempunyai peraturan untuk perparkiran yang baik & efektif untuk mewujudkan arus yang lancar? Tabel Formulir Kuisioner Sistem Pelayanan Terminal Cikarang Untuk Penumpang Angkutan 20

Keterangan : SS S R TS = Sangat Setuju = Setuju = Ragu-Ragu = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Kuesioner Penelitian Nama Responden :... Tanda Tangan :... Tanggal :... No PERTANYAN SS S R TS STS Kepuasan Pengguna Jasa ( Awak Angkutan ) 5 4 3 2 1 1 Apakah terminal menyediakan areal perparkiran yang baik bagi setiap rute angkutan umum? 2 Apakah anda sering menunggu terlalu lama dalam antrian parkir? 3 Apakah terminal selalu dalam pengawasan dari pihakpihak kemanan intern? 4 Apakah terminal memberikan fasilitas yang cukup baik dan efektif? 5 Apakah para petugas diterminal ini memberikan kepada anda pelayanan yang baik apabila ada masalah tentang fasilitas terminal? 6 Apakah lokasi terminal ini terletak ditempat strategis sehingga pengguna jasa dapat lebih mudah mengunjungi dari berbagai arah? 7 Apakah terminal sudah membatasi armada angkutan umum dalam setiap rutenya? 8 Apakah terminal sering mengakibatkan ketidak teraturan arus lalu lintas karena system perparkiran yang buruk? 9 Apakah anda selalu menggunakan fasilitas yang diberikan terminal? 10 Apakah untuk keluar dari terminal, kendaraan anda harus mengantri? Tabel Formulir Kuisioner Sistem Pelayanan Terminal Cikarang Untuk Awak Angkutan 21

Profil Terminal Cikarang Fasilitas Utama Terminal Cikarang No. Fasilitas Utama Terminal Cikarang Ukuran / Luas (m 2 ) 1. Jalur kedatangan angkutan umum 1600 m2 2. Jalur pemberangkatan angkutan umum 2200 m2 3. Tempat parkir angkutan umum 10500 m2 4. Tempat tunggu penumpang 500 m2 5. Bangunan kantor terminal 200 m2 6. Loket penjualan karcis 20 m2 Sum ber : Kepala Terminal Cikarang Fasilitas Penunjang Terminal Cikarang No. Fasilitas Penunjang Terminal Cikarang Ukuran / Luas (m 2 ) 1. Toilet 20 m2 2. Warung atau kantin 100 m2 3. Ruang informasi atau pengaduan 50 m2 Sum ber : Kepala Terminal Cikarang Trayek Angkutan Umum Terminal Cikarang Trayek Bus Terminal Cikarang No. Trayek Jumlah Jurusan 1 PO.Prima Jasa 10 Cikarang Bandung 2 PO.Widia 7 Cikarang Rajagaluh - Wado 3 PO.Giri Indah 5 Cikarang - Tangerang 4 PO.Agra Mas 10 Cikarang - Bogor 5 PO.Maya Raya 12 Cikarang Tanjung Priok 6 PO.Putra KJU 8 Cikarang Rangkas Bitung 7 PO.Mayasari (9BC) 20 Cikarang Kp. Rambutan 8 PO.Mayasari (121) 12 Cikarang Blok M 9 PO.Mayasari (128) 3 Cikarang - Kota Sumber : Kepala Terminal Cikarang Tahun 2006 22

Trayek Angkutan Kota Terminal Cikarang No. Trayek Jumlah Jurusan 1. K-39C 80 Cikarang Cibitung 2. K-38 68 Cikarang Pelaukan Pule 3. K-35 63 Cikarang Sukamahi - Pemda Sumber : Kepala Terminal Cikarang Tahun 2006 Aksesibilitas Aksesibilitas adalah suatu konsep transportasi yang dipengeruhi oleh jarak, waktu dan biaya, namun pada saat ini unsur jarak kendaraan merupakan sebuah unsur yang sudah diragukan dalam mempengaruhi aksesibilitas, dimana waktu tempuh dipengaruhi oleh volume arus lalu lintasan kapasitas pada sebuah ruas jalan, jika pada sebuah ruas jalan pada lalu lintas meningkat maka waktu tempuh pada ruas jalan tersebut bertambah karena kecepatan menurun Waktu Tempuh Waktu tempuh merupakan suatu indikator penting dalam menilai suatu aksesibilitas pada sebuah ruas jalan untuk dapat menuju suatu lokasi tertentu. Didalam waktu tempuh ini bisa dilakukan dengan cara survei pengamatan langsung dilapangan kepada kendaraan bergerak yang melewati suatu titik tertentu pada sebuah ruas jalan. 23

BAB V. ANALISA DATA Analisa Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terminal Cikarang Terhadap Pelayanan di Terminal Cikarang Analisis Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Hasil Penelitian Validitas Pernyataan Atas Sistem Pelayanan Terminal Apakah terminal menyediakan jasa angkutan umum, yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan, kenyamanan & rasa aman kepada setiap pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan perjalanan? Apakah menurut Anda di terminal ini Anda sering menunggu terlalu lama untuk menggunakan jasa suatu angkutan umum? Apakah lokasi terminal ini, terletak di tempat yang strategis, sehingga pengguna jasa dapat lebih mudah mengunjungi dari berbagai arah? Apakah terminal memberikan fasilitas yang cukup baik dan efektif? Apakah terminal ini, pernah mengalami terjadinya keributan yang akhirnya dapat merugikan bagi pengguna jasa? Apakah para petugas di terminal ini memberikan kepada Anda pelayanan yang baik apabila ada masalah tentang fasilitas terminal? Apakah terminal pernah mengalami ketidakteraturan arus lalu lintas, sehingga menimbulkan kepadatan angkutan/kemacetan? Apakah terminal mempunyai peraturan yang berlaku? Apakah terminal selalu dalam pengawasan dari pihak-pihak keamanan intern? Pearson Correlation Rhitung rtabel Keterangan 0,574 0,361 Valid 0,678 0,361 Valid 0,629 0,361 Valid 0,706 0,361 Valid 0,576 0,361 Valid 0,667 0,36 1 Valid 0,699 0,361 Valid 0,682 0,361 Valid 0,582 0,361 Valid 24

Apakah terminal mempunyai peraturan untuk perpakiran yang baik & efektif untuk mewujudkan arus yang lancar? Apakah terminal menyediakan areal perparkiran yang baik bagi setiap rute angkutan umum? Apakah anda sering menunggu terlalu lama dalam antrian parkir? Apakah terminal selalu dalam pengawasan dari pihak-pihak kemanan intern? Apakah terminal memberikan fasilitas yang cukup baik dan efektif? Apakah para petugas diterminal ini memberikan kepada anda pelayanan yang baik apabila ada masalah tentang fasilitas terminal? Apakah lokasi terminal ini terletak ditempat strategis sehingga pengguna jasa dapat lebih mudah mengunjungi dari berbagai arah? Apakah terminal sudah membatasi armada angkutan umum dalam setiap rutenya? Apakah terminal sering mengakibatkan ketidak teraturan arus lalu lintas karena system perparkiran yang buruk? Apakah anda selalu menggunakan fasilitas yang diberikan terminal? Apakah untuk keluar dari terminal, kendaraan anda harus mengantri? Sumber: Data diolah, 2008 0,747 0,361 Valid 0,610 0,361 Valid 0,814 0,361 Valid 0,848 0,361 Valid 0,843 0,361 Valid 0,716 0,361 Valid 0,518 0,361 Valid 0,606 0,361 Valid 0,800 0,361 Valid 0,748 0,361 Valid 0,716 0,361 Valid b. Uji Reliabilitas Cronbach s Alpha Reliabilitas N of item 25

Sumber: Data diolah, 2008 0,939 20 Dengan N of cases sebesar 30 dan N of item 20, Uji Cronbach Alpha menujukkan nilai Alpha diatas batas minimum yaitu 0,60, nilai Cronbach s Alphanya sebesar 0,93 9 sehingga pertanyaan-pertanyaan asosiasi dapat dikatakan reliabel Analisis Sistem Pelayanan Terminal Cikarang Dari 100 responden yaitu 50 penumpang angkutan dan 50 awak angkutan yang diteliti, maka diperoleh hasil penilaian pengguna jasa terminal berdasarkan Sistem Pelayanan pada Terminal Cikarang, seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Sistem Pelayanan Terminal Cikarang Berdasarkan Apakah terminal menyediakan jasa angkutan umum Frekuensi % Sangat Setuju 14 28,0 Setuju 32 64,0 Ragu-ragu 1 2,0 Tidak Setuju 3 6,0 Sangat Tidak Setuju - 0 Sumber: Data diolah, 2008 Tabel diatas adalah salah satu hasil penilaian. Analisa Rute dan Jaringan Trayek Angkutan Umum Berikut ini adalah salah satu hasil perhitungan analisa rute dan jaringan trayek pada salah satu trayek bus PO. Prima Jasa Dari data survei diketahui bahwa jumlah penumpang yang ingin mengadakan perjalanan pada trayek bus PO.Prima Jasa selama waktu sibuk pada pagi hari yaitu pukul 07.00 08.00 sebanyak 120 penumpang, sehingga dapat diketahui : 26

a). Jumlah Kendaraan Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Dimana : Kt = p C Kt = Frekuensi jumlah kendaraan p = Jumlah penumpang selama waktu sibuk C = Kapasitas kendaraan Kapasitas kendaraan adalah sebesar 60 penumpang, dengan demikian, frekuensi kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut 120 penumpang yang terangkut tiap jam pada trayek bus PO.Prima Jasa adalah : b). Headway 1 20 / penumpang jam = 2 kendaraan / jam 60 / penumpang jam Langkah berikutnya adalah mengubah frekuensi kendaraan ke Headway, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : t Kt t Headway = Kt = Waktu (60 menit) = Frekuensi Jumlah Kendaraan Maka : menit Headway = 60 2 / kend jam = 1800 detik 27

c). Round Trip Time (RTT) Tahap berikutnya adalah menghitung Round Trip Time (RTT), dalam RTT ada 2 komponen yang perlu diketahui yaitu, waktu singgah (Lay over time) dan waktu perjalanan (Running Time), dimana Running Time adalah fungsi panjang rute dan kecepatan rata-rata. Dimana : Maka : JT V JT km ( ) Running Time = x 60 menit V km jam ( / ) = Panjang Rute (km) = Kecepatan Rata-rata (km/jam) 140km Running Time = x 60 menit = 140 menit 60 / km jam Waktu singgah adalah 15 menit pada titik akhir. Maka untuk menghitung Round Trip Time (RTT) adalah Round Trip Time (RTT) = (Running time + Layover time)x2 = (140 + 15)x2 = 310 menit = 5 jam 10 menit Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui jumlah kendaraan angkutan umum yang telah didapat dan dibandingkan oleh data yang dimiliki oleh petugas pengelola terminal Cikarang bahwa jumlah kendaraan yang ada sekarang sudah melebihi dari rencana jumlah design angkutan umum pada terminal Cikarang, sehingga mengakibatkan tidak efisien dan efektif waktu perjalanan dan headway angkutan umum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel perbandingan sebagai berikut : 28

Perbandingan Jumlah Angkutan Umum yang Beroperasi dengan Jumlah Maksimal Hasil Perhitungan Desain Untuk Angkutan Umum yang Beroperasi dilapangan No. Trayek Jumlah Izin yang Dikeluarkan Untuk Beroperasi Hasil Perhitungan Rencana Kelebihan Jumlah Armada Bus 1 PO.Prima Jasa 10 2 + 8 2 PO.Widia 7 2 + 5 3 PO.Giri Indah 5 3 + 2 4 PO.Agra Mas 10 2 + 8 5 PO.Maya Raya 12 3 + 9 6 PO.Putra KJU 8 2 + 6 7 PO.Mayasari (9BC) 20 6 + 14 8 PO.Mayasari (121) 12 3 + 9 9 PO.Mayasari (128) 3 3 - Angkutan Kota 1 K-39C 80 20 + 60 2 K-38 68 22 + 46 3 K-35 63 15 + 48 Analisa Kapasitas Parkir Kendaraan di Dalam Terminal Perhitungan Jam Puncak (Peak Hour) Jumlah angkutan di dalam terminal = ( A - B) + C Dimana : A = Jumlah angkutan masuk ke dalam terminal B = Jumlah angkutan keluar dari terminal 29

C = Jumlah angkutan di dalam terminal sebelum pukul 06.00 Jumlah angkutan sebelumnya (data diambil pada pukul 05.30 WIB) 1. Bus : 10 2. Angkutan Kota : 15 Jumlah Kendaraan Masuk ( A) Kendaraan Masuk No. Jam Bus Angkot 1. 06.00 07.00 24 42 2. 07.00 08.00 25 49 3. 08.00 09.00 27 47 4. 09.00 10.00 22 51 5. 10.00 11.00 28 46 6. 11.00 12.00 30 44 7. 12.00 13.00 29 55 8. 13.00 14.00 25 53 9. 14.00 15.00 23 48 10. 15.00 16.00 22 56 11. 16.00 17.00 28 65 12. 17.00 18.00 29 57 Sum ber : Hasil Survei Lapangan, Februari 2008 Jumlah Kendaraan Keluar ( B) Kendaraan Keluar No. Jam Bus Angkot 1. 06.00 07.00 28 50 2. 07.00 08.00 27 52 3. 08.00 09.00 25 47 30

4. 09.00 10.00 26 44 5. 10.00 11.00 26 45 6. 11.00 12.00 29 49 7. 12.00 13.00 21 58 8. 13.00 14.00 24 53 9. 14.00 15.00 23 54 10. 15.00 16.00 20 52 11. 16.00 17.00 23 49 12. 17.00 18.00 15 59 Sum ber : Hasil Survei Lapangan, Februari 2008 yaitu : Dari data tersebut untuk mengetahui jumlah kendaraan di dalam terminal Jumlah angkutan di dalam terminal = ( A - B) + C 1) Pada pukul 06.00 07.00 Bus = ( 24 28 ) + 10 = 6 kendaraan Angkot = ( 42 50) + 15 = 7 kendaraan 2) Pada pukul 07.00 08.00 Bus = ( 25 27 ) + 6 = 4 kendaraan Angkot = ( 49 52 ) + 7 = 10 kendaraan 3) Pada pukul 08.00 09.00 Bus = ( 27 25 ) + 4 = 6 kendaraan 31

Angkot = ( 47 47 ) + 10 = 10 kendaraan 4) Pada pukul 09.00 10.00 Bus = ( 22 26 ) + 6 = 2 kendaraan Angkot = ( 51 44 ) + 10 = 23 kendaraan 5) Pada pukul 10.00 11.00 Bus = ( 28 26 ) + 2 = 4 kendaraan Angkot = ( 46 45 ) + 23 = 24 kendaraan 6) Pada pukul 11.00 12.00 Bus = ( 30 29 ) + 4 = 5 kendaraan Angkot = ( 44 49 ) + 24 = 19 kendaraan 7) Pada pukul 12.00 13.00 Bus = ( 29 21 ) + 5 = 13 kendaraan Angkot = ( 55 58 ) + 19 = 16 kendaraan 8) Pada pukul 13.00 14.00 Bus = ( 28 25 ) + 13 = 10 kendaraan Angkot = ( 53 53 ) + 16 = 16 kendaraan 32

9) Pada pukul 14.00 15.00 Bus = ( 23 23 ) + 10 = 10 kendaraan Angkot = ( 48 54 ) + 16 = 10 kendaraan 10) Pada pukul 15.00 16.00 Bus = ( 22 20 ) + 10 = 12 kendaraan Angkot = ( 56 52 ) + 10 = 14 kendaraan 11) Pada pukul 16.00 17.00 Bus = ( 28 23) + 12 = 17 kendaraan Angkot = ( 65 49 ) + 14 = 30 kendaraan 12) Pada pukul 17.00 18.00 Bus = ( 29 15 ) + 17 = 31 kendaraan Angkot = ( 57 59 ) + 30 = 28 kendaraan 33

Dari hasil perhitungan diatas, maka didapatkan tabel berikut ini : Tabel 5.34 Jumlah Kendaraan di dalam Terminal Jumlah Kendaraan Dalam Teminal No. Jam Bus Angkot 1. 06.00 07.00 6 7 2. 07.00 08.00 4 10 3. 08.00 09.00 6 10 4. 09.00 10.00 2 23 5. 10.00 11.00 4 24 6. 11.00 12.00 5 19 7. 12.00 13.00 13 16 8. 13.00 14.00 10 16 9. 14.00 15.00 10 10 10. 15.00 16.00 12 14 11. 16.00 17.00 17 30 12. 17.00 18.00 31 28 Sum ber : Hasil Analisa Dari tabel diatas dapat dilihat peak hour terjadi pada : 1. Bus : Pukul 17.00 18.00 dengan 31 kendaraan 2. Angkutan Kota : Pukul 16.00 17.00 dengan 30 kendaraan Perhitungan Perencanaan Kapasitas Parkir Tiap Trayek Perhitungan kapasitas parkir kendaraan dilakukan dengan rumus : Dimana : N = L X 34

N = Jumlah Tampung Kendaraan L = Panjang Jalur Yang Dapat Digunakan = 20 m X = Panjang Dimensi Parkir = 6,6 m Maka : 1. Angkutan Kota K 39C Jenis Parkir : Sejajar Jumlah Jalur : 1 Jalur N = 20 6.6 = 3,03 3 Kendaraan 2. Angkutan Kota K - 38 Jenis Parkir : Sejajar Jumlah Jalur : 1 Jalur 20 N = 6.6 = 3,03 3 Kendaraan 3. Angkutan Kota K - 35 Jenis Parkir : Sejajar Jumlah Jalur : 1 Jalur N = 20 6.6 = 3,03 3 Kendaraan Jumlah Kapasitas Keseluruhan Terminal Cikarang 1. Angkutan Kota Kapasitas = Areal Parkir Jalur 1 + Areal Parkir Jalur 2 + Areal Parkir Jalur 3 = 3 kendaraan + 3 kendaraan + 3 kendaraan 2. Bus = 9 kendaraan Kapasitas = 45 kendaraan (Sumber : DLLAJ Kab. Bekasi). 35

Dari hasil analisa kapasitas parkir yang didapat yaitu: 1. Bus Dari hasil analisa, pada jam puncak ( Peak Hour ) di terminal Cikarang terdapat 31 kendaraan dan kapasitas terminal Cikarang untuk bus yaitu 45 kendaraan. Maka kapasitas terminal areal bus masih memenuhi untuk menampung kendaraan pada jam puncak tersebut. 2. Angkutan Kota Dari hasil analisa, pada jam puncak ( Peak Hour ) di terminal Cikarang terdapat 30 kendaraan dan analisa kapasitas terminal Cikarang untuk areal angkutan kota yaitu 9 kendaraan. Maka kapasitas terminal areal angkutan kota sudah tidak memenuhi untuk menampung kendaraan pada jam puncak tersebut. 36

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisa yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisa melalui uji validitas dan reliabilitas didapat bahwa kebanyakan responden yang diberikan kuisioner menyatakan sudah cukup puas dengan fasilitas yang ada diterminal Cikarang. Dan apabila dikaitkan dengan indikator-indikator terminal penumpang angkutan umum maka sudah memenuhi indikator terebut. Hal ini ditunjukkan dengan persentase jawaban keseluruhan untuk setuju lebih dari 50% 2. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah angkutan umum yang beroperasi di terminal Cikarang masih dalam batas jumlah yang direncanakan. Berikut ini nilai-nilai hasil analisa yang didapat dengan Standar Pelayanan Angkutan Umum Indonesia (SK Dirjen 687/2002) 1) Minimum Frekuensi Untuk seluruh trayek bus, frekuensi kendaraannya 2 atau lebih. Standarnya 1,5 2 kendaraan/jam. Maka memenuhi standar pelayanan. Dan untuk seluruh trayek angkutan kota, frekuensi kendaraannya 20 kendaraan/jam atau lebih. Dibandingkan dengan standarnya 1,5-2 kendaraan/jam. Maka memenuhi standar pelayanan. 2) Waktu Perjalanan Untuk trayek bus khusus PO.Prima Jasa dan PO.Putra KJU, waktu perjalanannya lebih dari 2 jam. Standarnya maksimal 2 jam. Maka untuk 2 trayek tersebut tidak memenuhi standar pelayanan.. Untuk trayek bus selain PO.Prima Jasa dan PO.Putra KJU, waktu perjalanannya 2 jam atau kurang. Standarnya maksimal 2 jam. Maka seluruh trayek bus kecuali 2 trayek diatas memenuhi standar pelayanan. 37

Dan untuk seluruh trayek angkutan kota, waktu perjalanannya 0,5 jam atau lebih. Dibandingkan dengan standarnya maksimal 2 jam. Maka seluruh trayek angkutan kota memenuhi standar pelayanan. 3) Headway berdasarkan kepadatan penduduk. (Cikarang Barat 3100 jiwa/km 2 ) Untuk seluruh trayek bus, headwaynya rata-rata 30 menit atau lebih. Maka masuk ke tingkat pelayanan F Dan untuk seluruh trayek angkutan kota, headwaynya rata-rata 3 menit atau lebih. Maka masuk ke standar pelayanan A. 3. Dari hasil analisa didapatkan bahwa: a. Jumlah bus yang dapat parkir di dalam terminal Cikarang untuk areal bus yaitu 45 kendaraan, jika diketahui pada jam puncak ( peak hour ) terdapat 31 kendaraan, maka terminal untuk areal bus pada saat ini masih mencukupi kapasitas parkir kendaraan yang direncanakan. b. Jumlah angkutan kota yang dapat parkir di dalam terminal Cikarang untuk areal angkutan kota yaitu 9 kendaraan, jika diketahui pada jam puncak ( peak hour ) terdapat 30 kendaraan, maka terminal untuk areal angkutan kota pada saat ini sangat tidak mencukupi kapasitas parkir kendaraan yang direncanakan. Oleh karena itu banyak dari angkutan kota tersebut yang menggunakan jalur bus 3/4 yang tidak pernah terpakai dan juga jalan raya didepan terminal Cikarang untuk parkir, sehingga mengakibatkan kemacetan. Saran Dari kesimpulan yang didapat dari kajian pelayanan terminal Cikarang, dapat diberikan saran-saran yang dapat diajukan agar terminal dapat berfungsi secara efektif yang dapat mamberikan pelayanan, kemudahan, kenyamanan serta rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum, yaitu : 38

1. Perlu adanya terus peningkatan sarana dan prasarana baik fasilitas utama maupun fasilitas penunjang sehingga kepuasan terhadap kenyamanan pelayanan bagi pengguna jasa angkutan umum semakin baik. 2. Perlu adanya pembatasan jumlah armada angkutan umum yang beroperasi di terminal Cikarang yang dilakukan oleh pihak Dinas Lalu Lintas dean Angkutan Jalan Raya (DLLAJR) Kabupaten Bekasi agar mengurangi kepadatan lalu lintas dan mengefektifkan headway antar kendaraan angkutan umum pada setiap rute dalam jaringan trayek. Perlu adanya penambahan luas pada areal parkir angkutan kota sehingga kemacetan lalu lintas didepan terminal Cikarang dapat diminimalisir 39

DAFTAR PUSTAKA 1. Akademi Lalu Lintas Angkutan Jalan, 1998 Modul Karakteristik Operasional Terminal. 2. Morlok, EK, 1995. Pengantar Teknik & Perencanaan Transportasi. Erlangga. 3. Tamin, Z. Ofyar, 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Institut Teknologi Bandung. 4. Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2000 Sistem Transportasi Kota. 5. Ditjen Perhubungan Darat. Perencanaan Umum dan Desain Terminal Angkutan Penumpang di Indonesia. Tahun 2008. 6. Pratisto, Arif. Cara Mudah mengatasi masalah statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12,, PT Elex Media Komputindo, 2004 7. Drs.H.M.Nasution, M.S.Tr. Manajemen Transportasi. Tahun 1996. 8. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 9. Sistem Transportasi, 1997. Gunadarma 10. Buku Potensi Kecamatan Cikarang Barat 2006. 40