III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung pada bulan. Oktober Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalamnya merupakan kegiatan perancangan desain intruksional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

I. PENDAHULUAN. upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode research and development atau penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah reseacrh and development atau

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Jepara, dan SMA Teladan Way

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dan penelitian ini mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Menurut Borg and Gall (2003), penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu strategi untuk mengembangkan produk pendidikan yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah belajar. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan berupa pembuatan kit eksperimen konsep otot sebagai alat gerak aktif (SK 3, KD 3.1. Biologi kelas XI) materi Mekanisme kontraksi otot yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kit yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengamati mekanisme kontraksi otot dengan metode eksperimen atau demonstrasi. Model penelitian dan pengembangan pendidikan ini dengan langkah-langkah utama secara singkat sebagai berikut. 1. Penelitian dan pengumpulan informasi, 2. Merencanakan, 3. Mengembangkan bentuk produk awal,

47 4. Uji lapangan produk awal, 5. Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama, 6. Uji lapangan produk utama, 7. Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional, Oleh karena pertimbangan keterbatasan waktu, dana, dan tenaga.langkah 8, 9, dan 10 tidak dilakukan. Prosedur pengembangan kit eksperimen ini meliputi: a) Langkah 1: menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa b) Langkah 2: merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan butir-butir materi, menyusun instrumen evaluasi, menulis naskah media. c) Langkah 3: produk awal, validasi ahli, d) Langkah 4: uji coba lapangan produk awal (uji satu lawan satu) e) Langkah 5: revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama f) Langkah 6: uji coba lapangan (uji coba terbatas kelas eksperimen) g) Langkah 7: revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional 3.2 Tempat dan Subyek Penelitian Penelitian Pengembangan ini dilakukan di SMAN 1 Kotagajah Lampung Tengah. Penelitian dilakukan pada tahun pelajaran 2012/2013 semester ganjil. Peneliti memilih sekolah tersebut, selain sebagai staf pengajar di sekolah tersebut, juga didasarkan pada hasil observasi dan analisis kebutuhan, baik terhadap sarana prasarana, guru maupun siswa. Berdasarkan analisis kebutuhan, guru dan siswa sangat membutuhkan kit eksperimen yang khusus digunakan untuk melakukan

percobaan mekanisme kontraksi otot. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah para ahli yang melakukan validasi produk yang terdiri dari Pakar Biologi dan 2 orang guru inti Biologi di Lampung Tengah, serta 17 orang guru Biologi (4 orang guru Biologi SMAN 1 Kotagajah, dan 13 orang guru Biologi anggota MGMP Biologi SMA di Lampung Tengah) dan siswa kelas XI IPA 1 sebagai pengguna yang menilai tingkat kemenarikan, kemudahan dan kemanfaatan kit eksperimen hasil pengembangan. 48 3.3 Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan berdasarkan model R & D yang disesuakan dengan tahapan pengembangan media pembelajaran sesuai dengan tujuan dan kondisi penelitian yang sebenarnya. Selanjutnya penerapan penelitian dan pengembangan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan dan tujuh langkah yaitu sebagai berikut: 3.3.1 Tahap pra-pengembangan model, terdiri dari dua langkah. a. Langkah pertama : Penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan belajar terkait dengan rencana pengembangan kit eksperimen biologi. Sedangkan pengumpulan informasi adalah menggali informasi-informasi mengenai potensi baik dari segi siswa, guru, dan sarana dan prasarana yang memungkinkan untuk menerapkan produk hasil pengembangan. Hasil dari langkah ini diuraikan pada latar belakang penelitian ini. b. Langkah kedua : Perencanaan pengembangan model. Berdasarkan analisis hasil penelitian pendahuluan dan kajian teoritik, mulai merancang desain kit

49 eksperimen yang mencakup: 1) merumuskan tujuan pembelajaran, 2) merumuskan butir-butir materi, 3) menyusun instrumen evaluasi, 4) menulis naskah media. 3.3.2 Tahap pengembangan model, terdiri dari tiga langkah (dimulai dari langkah ke 3 sampai dengan langkah ke 5). c. Langkah ketiga : Mengembangkan produk awal kit eksperimen kontraksi otot sesuai dengan skenario pengembangan produk (Lampiran 4) d. Langkah keempat : Uji lapangan produk awal. Uji lapangan produk awal adalah evaluasi/validasi terhadap produk awal kit eksperimen yang berhasil dikembangkan pada langkah ketiga. Pada uji lapangan produk awal kit eksperimen ini terdiri yaitu evaluasi/validasi oleh ahli materi dan ahli media, dan uji coba perseorangan (uji coba satu-satu) yang terdiri dari 8 orang siswa, uji kelompok kecil yang terdiri 20 orang siswa yang ada pada populasi. e. Langkah kelima: Revisi produk awal untuk menghasilkan produk utama. Berdasarkan hasil pada langkah keempat, dilakukan revisi produk awal kit eksperimen sesuai dengan saran/masukan baik dari evaluator ahli maupun 8 dan 20 orang siswa. 3.3.3 Tahap penerapan model, terdiri dari dua langkah (langkah 6 dan 7). f. Langkah keenam : Uji lapangan produk utama. Uji lapangan produk utama adalah merupakan evaluasi skala terbatas untuk mengetahui efektivitas dan daya tarik produk utama kit eksperimen mekanisme kontraksi otot.

50 g. Langkah ketujuh: Revisi produk utama untuk menghasilkan produk operasional. Pada gambar 3.1 merupakan ringkasan langkah-langkah pengembangan kit eksperimen mekanisme kontraksi otot Perumusan Butir Materi Menganalisis Kebutuhan dan h. Karakteristik siswa Penyusunan Instrumen Evaluasi Revisi Perumusan Tujuan Pembelajaran Menulis Naskah Media/Prototipe Produk Awal Validasi Ahli Produk Akhir Uji Coba Lapangan Sumber: Asyhar (2011: 94) Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran 3.4 Metode Penelitian Tahap 1 Metode penelitian tahap 1 adalah pelaksanaan tahap pra-pengembangan dan tahap pengembangan model yang terdiri dari langkah 1 sampai langkah 5 dari tujuh langkah-langkah penelitian 3.4.1 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian pendahuluan adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Kotagajah TP. 2010/2011 yang berjumlah 192 siswa, dan siswa kelas XI IPA SMAN 1 seputih banyak berjumlah 49 siswa, dan guru Biologi SMAN 1

51 Kotagajah serta guru biologi anggota MGMP biologi SMA Lampung tengah. Sampel terdiri dari 62 siswa dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMAN 1 Kotagajah dan 49 siswa kelas XI IPA 3 dan IPA 4 SMAN 1Seputih Banyak, serta 4 orang guru biologi SMAN 1 Kotagajah dan 10 guru biologi anggota MGMP Biologi SMA se Lampung Tengah. Pada tahap pengembangan model, langkah keempat adalah uji lapangan produk awal, subyek penelitian adalah sebagai berikut: 1) bertindak sebagai ahli materi dalam pengembangan kit eksperimen mekanisme kontraksi otot adala Candra Puasati, S.Pd. M.Pd seorang guru inti di MGMP Biologi Lampung Tengah dan seorang guru biologi SMAN 1 Kotagajah yaitu Edi Purwanto, M.Si. Keduanya sebagai subyek pada uji LKS pelengkap kit eksperimen mekanisme kontraksi otot. Ahli materi memberikan komentar dan saran-saran terhadap LKS penuntun praktikum mekanisme kontraksi otot. 2) sedangkan yang bertindak sebagai uji ahli media yang dikembangkan adalah 2 orang yaitu Candra Puasati, M.Pd dan Drs. Kanedi, M.Si seorang dosen biologi di FMIPA Universitas Lampung. Pertimbangan pemilihan ahli materi maupun media yang dikembangkan didasarkan pada anggapan yang bersangkutan memiliki kompetensi dibidangnya. Ahli media memberikan komentar dan saran perbaikan terhadap media yang telah dikembangkan. 3) Uji coba perseorangan (satu lawan satu) subyek penelitian adalah 12 orang siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah pada kelas eksperimen (populasi dan sampel penelitian tahap II). Untuk menentukan kriteria tinggi, sedang, dan rendah diperoleh dari guru biologi yang mengajar di kelas tersebut. 4) Uji coba kelompok kecil subyek penelitian adalah 30 orang siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

52 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Data mengenai kebutuhan pada penelitian pendahuluan diperoleh melalui instrumen angket (lampiran 1) dan refleksi bersama guru biologi kelas XI IPA, dan data mengenai rendahnya pencapaian KKM yang ditetapkan sekolah diperoleh melalui dokumentasi guru kelas XI IPA SMAN 1 Kotagajah. Data pada langkah penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi sudah diuraikan pada latar belakang. 3.4.3 Kisi-Kisi Dan Instrumen Penelitian Kisi-kisi instrumen yang digunakan pada penelitian pendahuluan (langkah 1) seperti pada tabel 3.1. Sedangkan kisi-kisi instrumen pada uji lapangan produk awal (langkah 4) terdiri dari kisi-kisi instrumen ahli materi, ahli media, dan uji perseorangan (uji satu-satu) yang diadaptasi dari Nurharini (2006) yaitu sebagai berikut seperti pada tabel 3.2, tabel 3.3, dan tabel 3.4. Tabel.3.1. Kisi-Kisi Instrumen Need Assessment No Aspek yang diketahui 1 Masalah yang dihadapi pada kegiatan praktikum biologi 2 Kebutuhan kit eksperimen yang sesuai kebutuhan Indikator 1.1. Motivasi 1.2. Ketersediaan kit eksperimen 1.3. Kemudahan menggunakan kit eksperimen yang tersedia 2.1. Dibutuhkannya kit eksperimen yang sesuai dengan kebutuhan. 2.2. Kit eksperimen yang diinginkan

53 Tabel.3.2. Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli No Aspek yang dinilai Indikator Prediktor 1 Penopang Otot betis katak 2 Kit Elektronik Pengatur Interval waktu 3 Kemenarikan 1. Kesesuaian penopang otot betis katak sebagai pengganti statif dan klem. 2.1. Rangsang yang dihasilkan menyebabkan otot berkontraksi sesuai kebutuhan praktikum 2.2. Rangsang yang dihasilkan dapat diatur intervalnya 2.3. Akurasi Interval waktu antara rangsang yang satu dengan rangsang berikutnya 3.1. Bentuk kit eksperimen cukup sederhana 1. Penopang otot betis katak sudah sesuai dengan kebutuhan praktikum. 2. Dapat memberikan rangsang terhadap otot betis katak sesuai kebutuhan 3. Menggunakan Potensiometer untuk mengatur interval waktu pemberian rangsang pada otot betis katak 4. Menghasilkan rangsang dengan interval waktu yang akurat antar rangsang yang satu ke rangsang berikutnya 5. Memiliki bentuk yang lebih sederhana 3.2. Ukuran kit eksperimen lebih efisien 3.3. Menarik minat siswa dalam pembelajaran 6. Kit eksperimen memiliki ukuran yang lebih efisien 7. Kit eksperimen mampu memelihara minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan 4 Kemudahan penggunaan 4.1. Kit eksperimen mudah digunakan 8. Mudah digunakan untuk melakukan kegiatan

54 4.2. Kit eksperimen memudahkan siswa memahami mekanisme kontraksi otot praktikum mekanisme kontraksi otot di laboratorium 9. Mudah digunakan untuk mengamati proses kontraksi otot ketika menerima rangsangan Tabel.3.3. Kisi-kisi Angket Uji Ahli No Aspek yang dinilai Prediktor 1 Ketepatan dengan tujuan pembelajaran Kit eksperimen dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan 2 Dukungan terhadap materi pelajaran 3 kemenarikan 4 Kemudahan penggunaan Kit eksperimen hasil pengembangan diperlukan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi. Kit eksperimen hasil pengembangan dapat memelihara minat siswa terhadap materi pembelajaran Kit eksperimen hasil pengembangan mudah digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran 5 Keefektifan Kit eksperimen hasil pengembangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

55 Tabel.3.4. Kisi-kisi Angket Uji coba Perseorangan (siswa) NO Aspek yang dinilai Indikator 1. Kemenarikan 1. Memotivasi siswa untuk belajar/melakukan praktikum di Laboratorium Biologi Prediktor 2. Membuat siswa tertarik untuk melakukan kegiatan praktikum 3. Menyenangkan ketika melakukan praktikum. 2 Kemudahan penggunaan kit eksperimen 2. Kemudahan penggunaan kit eksperimen dalam kegiatan praktikum 4. Ingin selalu mengulang langkahlangkah praktikum yang terdapat di dalam LKS 5. Kit eksperimen mudah digunakan 6. Kit ini memudahkan siswa mengamati kontraksi otot pada setiap pemberian rangsang dengan interval waktu yang berbeda-beda 7. Kit ini dapat membantu siswa memahami konsep kontraksi otot.

56 3.4.4 Teknik Analisa Data Data mengenai kebutuhan belajar pada penelitian pendahuluan, tanggapan ahli materi, ahli media, dan 8 siswa pada uji perseorangan yang diperoleh pada langkah keempat penelitian ini termasuk dalam data kuantitatif yaitu berupa tanggapan dan sikap, dituangkan dalam bentuk perhitungan. Agar data kuantitatif memiliki makna, digunakan statistika deskriptif dan penyajian data berbentuk daftar tabel. 3.5 Metode Penelitian Tahap II Penelitian pada tahap ini merupakan pelaksanaan tahap penerapan model/ produk yang terdiri dari langkah ke-6 dan langkah ke-7 penelitian pengembangan Borg and Gall, yaitu langkah ke-6 : uji lapangan produk utama dan langkah ke-7 ; revisi produk utama untuk menghasilkan produk akhir setelah uji lapangan produk utama. 3.5.1 Model rancangan Eksperimen Langkah keenam ini dilakukan untuk menguji produk utama hasil pengembangan setelah melalui uji lapangan produk awal dan revisi. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas, kemenarikan, kemudahan dan kemanfaatan produk kit eksperimen mekanisme kontraksi otot.

57 Uji lapangan ini dirancang dengan desain eksperimen Posttest-only Control design (Sugiono, 2008) sebagai berikut: Kelas Perlakuan Posttest Eksperimen Kontrol Pembelajaran menggunakan kit eksperimen Mekanisme kontraksi otot hasil Pengembangan Pembelajaran menggunakan kit eksperimen Mekanisme kontraksi otot konvensional X 1 X 2 3.5.2 Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini terkait dengan langkah ke-6 : Uji lapangan produk utama adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Kotagajah TP. 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu diambil 2 kelas dari 6 kelas yang ada dengan cara diundi. Dari 2 kelas yang terpilih kemudian diundi lagi untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan kit eksperimen mekanisme kontraksi otot hasil pengembangan, sedangkan kelas kontrol pembelajarannya tidak menggunakan kit eksperimen hasil pengembangan. Setelah diundi terpilih kelas XI IPA1 sebagai kelas eksperimen dan kelas IPA4 sebagai kelas kontrol. 3.5.3 Teknik Pengumpulan Data Data mengenai efektivitas diperoleh dari tes kognitif yaitu soal tes formatif berupa soal pilihan ganda yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan validasi soal ini dilakukan melalui uji coba tes pada 32 siswa dan hasilnya dianalisis menggunakan program anatest untuk mengetahui tingkat kesukaran dan

daya pembeda soal (hasil analisis butir soal lampiran 7b.) Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol menggunakan soal tes formatif yang sama. Sedangkan untuk data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk diperoleh dengan teknik angket. Validasi angket dilakukan oleh guru biologi kelas XI SMAN 1 kotagajah (Edi Purwanto, S.Pd. M.Si) untuk mengetahui apakah angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan LKS dan kit hasil pengembangan. Angket dibagikan kepada siswa kelompok eksperimen setelah menggunakan kit eksperimen mekanisme kontraksi otot pada pembelajarannya. 58 3.5.4 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian Kisi-Kisi dan Instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian langkah keenam dapat dilihat pada lampiran 9. 3.5.5 Teknik analisa data Data mengenai efektivitas yang diperoleh dengan instrumen tes formatif berupa soal pilihan ganda pada penelitian langkah keenam dianalisis menggunakan SPSS yaitu Independent sampel test untuk mengetahui apakah pembelajaran yang menggunakan Kit eksperimen Mekanisme Kontraksi Otot lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan kit. Adapun uji statistik yang dilakukan adalah uji perbedaan dua rata-rata satu pihak dengan hipotesis sebagai berikut :

59 Ho : 1 2 : Rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya menggunakan Kit Eksperimen MKO lebih kecil atau sama dengan rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan Kit Eksperimen MKO. H 1 : 1 > 2 : Rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya menggunakan kit Eksperimen MKO lebih besar dibandingkan dengan rata-rata hasil tes formatif pada siswa yang pembelajarannya tidak menggunakan Kit eksperimen MKO. Dengan 1 = rata-rata hasil tes formatif pada kelas eksperimen. 2 = rata-rata hasil tes formatif pada kelas kontrol. Nilai t hitung yang diperoleh dari pengolahan dengan SPSS dibandingkan dengan t yang terdapat dalam tabel distribusi t. Kriteria pengujian hipotesis yang diperlukan adalah diterima Ho jika: t hitung < t tabel pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = n 1 + n 2 2. Tolak Ho untuk harga lainnya. Data mengenai daya tarik termasuk dalam data kuantitatif yaitu berupa tanggapan yang termasuk dalam skala sikap, dituangkan dalam bentuk perhitungan. Agar data kuantitatif memiliki makna atau meaningful, digunakan statistika deskriptif, penyajian data berbentuk daftar tabel. Tabel 3.5. Skor Penilaian Uji Coba Lapangan terhadap Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Sangat menarik Sangat Mudah Sangat membantu 4 Menarik Mudah Membantu 3 Kurang menarik Sulit Kurang membantu 2 Tidak menarik Sangat sulit Tidak membantu 1

Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus: Skor penilaian = Jumlah skor pada instrumen X 4 Jumlah nilai skor tertinggi Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Hasil konversi ini diperoleh dengan melakukan analisis secara deskriptif terhadap skor penilaian yang diperoleh. Pengonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6. 60 Tabel 3.6. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas Dalam Suyanto (2009: 227) Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi 4 3,26-4,00 Sangat baik 3 2,51-3,25 Baik 2 1,76-2,50 Kurang Baik 1 1,01-1,75 Tidak Baik