PENGEMBANGAN PENDIDKAN KESEHATAN MASYARAAT Sabarinah Prasetyo, DR., dr., M.Sc. Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Disampaikan dalam Kongres Nasional Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia pada tanggal 3-5 November 2016 di Makassar KKNI dan Implikasinya 1
SDM asing ALASAN EKSTERNAL Tantangan dan persaingan global Ratifikasi Indonesia di berbagai konvensi ALASAN INTERNAL Kesenjangan mutu, jumlah dan kemampuan Relevansi penghasil vs pengguna pengangguran Beragam aturan kualifikasi Beragam pendidikan KKNI (IQF) Sebuah Pernyataan kualitas SDM Indonesia Penilaian kesetaraan dan pengakuan kualifikasi SDM Indonesia Pencapaian level kualifikasi melalui berbagai jalur 2
Tingkat keahlian kemampuan dalam ke-profesi-an AQF EQF Jabatan pada perusahan, industri, kepegawaian SQF Tingkat penghargaan masyarakat dan pengguna tenaga kerja The Ultimate Goal Kesetaraan dan pengakuan kualifikasi berbasis NQF SDM INDONESIA GENERAL AGREEMENT ON TRADE IN SERVICES (GATS) ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) 3
a. b. c. d. e. Penataan jenis dan strata pendidikan Penyetaraan mutu lulusan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pengembangan kurikulum Memfasilitasi pendidikan sepanjang hayat Kondisi Jenis dan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia saat ini Ketidakjelasan diskriminasi antar jenis pendidikan akademik vokasi profesi Terjadi disparitas mutu lulusan untuk jenjang pendidikan yang sama Ketidaksetaraan capaian pembelajaran (Learning Outcomes) untuk prodi yang sama. 4
QUALIFICATION Penataan mutu pendidikan tinggi berdasarkan penjenjangan kualifikasi lulusan Penyesuaian capaian pembelajaran (learning outcomes) untuk prodi sejenis LEARNING OUTCOMES Penyetaraan capaian pembelajaran dengan penjenjangan kualifikasi dunia kerja Konsep Penataan Pendidikan Tinggi di Indonesia 5
PENATAAN JENIS DAN STRATA PENDIDIKAN TINGGI KE DEPAN Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 5 Diploma 3 (D3) Fokus pada pengembangan filosofis keilmuan 4 Diploma 2 (D2) 3 Diploma 1 (D1) Sekolah Menegah Atas/Kejuruan/Madrasah Aliyah LEVEL KKNI KONSEP PERPINDAHAN JENIS DAN STRATA PENDIDIKAN Doktor (S3) Magister (S2) Sarjana (S1) Doktor (S3) Terapan Sistem RPL persyaratan masuk matrikulasi Magister (S2) Terapan Perpindahan jenis/strata Semuanya akan diatur dengan Peraturan Menteri Diploma 4 (D4) Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Diploma 1 (D1) Sekolah Menegah Atas/Kejuruan/Madrasah Aliyah 6
Pengembangan Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Perlukah mengembangkan Pendidikan 7
Perlukah Pendidikan Pengertian PROFESI Unsur-unsur KOMPETENSI Sikap dan tata nilai Kemampuan di bidang kerja Pengetahuan yang dikuasai Kewenangan dan tanggung jawab Dua pilihan strategi Diproduksi jika ada permintaan Memproduksi sambil menciptakan permintaan Produk akan mendorong permintaan S3 KM S2 KM S3 KesMas Lain S2 ARS S2 Epid AKK S1 KM S3 Epid Biost S1 KL S2 K3 Epid S2 KesMas Lain Kespro S1 K3 Promkes S1 Gizi KL S2 KES Lain K3 S2 Lain Gizi S1 Kesehatan Lain KES Lain S1 Lain Diploma 3 SMU IPA/Madrasah Aliyah IPA 8
Jalur Sarjana S1 KM AKK/Bios/Epid/Kespro/Promkes S1 KM +MAT KL/K3/Gizi S1 Gizi Gizi S1 Gizi +MAT KesMas selain Gizi (AKK/Bios/Epid/Kespro/Promkes/KL/K3) S1 KL KL S1 KL +MAT KesMas selain KL S1 K3 K3 S1 K3 +MAT KesMas selain K3 S1 Lain +SYARAT dan +MAT KesMas Jalur Sarjana Magister S1 KM S2 KM/ARS/Epid/K3/KesMas Lain S1 Gizi S2 KM/ARS/Epid/K3/KesMas Lain S1 KL S2 KM/ARS/Epid/K3/KesMas Lain S1 K3 S2 KM/ARS/Epid/K3/KesMas Lain S1 Lain +SYARAT dan +MAT S2 KM/ARS/Epid/K3/KesMas Lain 9
Jalur Magister Doktor S2 KM S3 KM/Epid/KesMas lain S2 ARS S3 KM/Epid/KesMas lain S2 Epid S3 KM/Epid/KesMas lain S2 K3 S3 KM/Epid/KesMas lain S2 Lain +SYARAT dan +MAT S3 KM/Epid/KesMas lain S1 + Spesialis +SYARAT dan +MAT S3 KM/Epid/KesMas lain MEMASTIKAN KOMPETENSI 10
9 8 7 6 5 4 3 2 1 kerangka penjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor. perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan serta program peningkatan SDM secara nasional Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/ atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja. 9 8 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 6 5 4 3 2 1 11
9 8 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 6 5 4 3 2 1 Capaian Pembelajaran (learning outcomes) Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) kompetensi internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis, ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja. Kompetensi (competency) akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya. 12
llmu pengetahuan (science): suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk membangun pengetahuan (knowledge) melalui hasil-hasil penelitian di dalam suatu bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu ilmu pengetahuan harus didukung oleh rekam data, observasi dan analisa yang terukur dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala alam dan sosial. Pengetahuan (knowledge): penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu. Pengetahuan praktis (know-how): penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan keterampilan teknis yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu. Keterampilan (skill): kemampuan psikomotorik (termasuk manual dexterity dan penggunaan metode, bahan, alat dan instrumen) yang dicapai melalui pelatihan yang terukur dilandasi oleh pengetahuan (knowledge) atau pemahaman (know-how) yang dimiliki seseorang mampu menghasilkan produk atau unjuk kerja yang dapat dinilai secara kualitatif maupun kuantitatif. Afeksi (affection): sikap (attitude) sensitif seseorang terhadap aspekaspek di sekitar kehidupannya baik ditumbuhkan oleh karena proses pembelajarannya maupun lingkungan kehidupan keluarga atau mayarakat secara luas. Kompetensi (competency): akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya. 13
1. mampu melakukan penerapan ilmu pengetahuan dan atau teknologi, melalui penalaran ilmiah, dengan menggunakan pemikiran logis, kritis dan inovatif; 2. mampu melakukan pengkajian pengetahuan dan atau teknologi di bidangnya berdasarkan kaidah keilmuan yang disusun dalam bentuk skripsi/laporan tugas akhir, atau menghasilkan karya desain/seni beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah rancangan baku; 3. mampu mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain/ seni yang dapat diakses oleh masyarakat akademik; 4. mampu mengkomunikasikan informasi dan ide melalui berbagai media kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya. Berdasarkan rumpun ilmu sesuai nomenklatur keilmuan Diusulkan oleh forum prodi sejenis, diperiksa oleh tim pakar, ditetapkan oleh Menteri Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta tanggungjawab pd negara & bangsa; Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila; Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan moral dan etika; Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; Mampu menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; Mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kejuangan. 1. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja institusi atau organisasi dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan kerja. 2. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya 3. Mampu mengelola pembelajaran diri sendiri. 4. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat di dalam maupun di luar institusi CAPAIAN PEMBELAJARAN PARAMETER DESKRIPSI SIKAP DAN TATA NILAI (learning outcomes) D3 S1 S2 S3 level 5 level 6 level 7 level 8 level 9 Mengacu pada deskripsi umum KKNI KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA Diturunkan dari profil lulusan PENGETAHUAN YANG DIKUASAI Kesesuaian dengan rumpun ilmu KEWENANGAN dan TANGGUNG JAWAB Lingkup tanggung jawab bidang keahlian 14
JALUR PENINGKATAN KEAHLIAN KESMAS Pencapaian level kualifikasi melalui berbagai jalur 15
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) mendukung kebijakan pendidikan sepanjang hayat S1 + RPL, S2(T) D IV / S1(T)+ RPL, S2 (T) D III + RPL D4, D II + RPL D4 D I + RPL D3 SMA/K/C + RPL D2 REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) Melalui assessment oleh PT penerima dan harus melewati proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu RPL RPL Lulusan D2 CONTOH PENGAKUAN PEMBELAJARAN LAMPAU Pendidikan Vokasi Pendidikan Pendidikan Akademik 9 Spesialis II S3 8 Sesialis I S2 7 6 D4 5 D3 4 D2 3 D1 S1 2 Lulusan SMU/ SMK 1 Lulusan SMP SMA/SMK 16
Jalur Pencapaian Kualifikasi Ahli Kesehatan Masyarakat Level Jalur Pencapaian 6 Memiliki ijazah Sarjana Bidang Kesehatan Masyarakat 7 Sarjana Bidang KesMas + ijazah pendidikan profesi bidang KesMas Sarjana Bidang KesMas + sertifikat diklat setara pendidikan profesi KesMas Sarjana Bidang KesMas + pengalaman kerja 10 tahun dengan unjuk kerja setara profesi KesMas 8 Memiliki ijazah Magister Bidang Kesehatan Masyarakat Memiliki ijazah Bidang KesMas + sertifikat diklat setara pendidikan magister bidang KesMas + publikasi ilmiah setara magister Memiliki ijazah Bidang KesMas + pengalaman kerja 10 tahun dengan unjuk kerja setara profesi + publikasi ilmiah setara magister Memiliki ijazah Sarjana Bidang KesMas + sertifikat diklat setara pendidikan magister + publikasi ilmiah setara publikasi magister Memiliki ijazah Sarjana Bidang KesMas + pengalaman kerja 15 tahun dengan unjuk kerja setara magister + publikasi ilmiah setara magister Jalur Pencapaian Kualifikasi Ahli Kesehatan Masyarakat Level 9 Jalur Pencapaian Memiliki ijazah Doktor Bidang Kesehatan Masyarakat Memiliki ijazah Magister Bidang KesMas + sertifikat diklat setara pendidikan doktor + publikasi ilmiah setara doktor Memiliki ijazah Magister Bidang KesMas + pengalaman kerja 10 tahun dengan unjuk kerja setara doktor + publikasi ilmiah setara doktor Memiliki ijazah KesMas + sertifikat diklat setara pendidikan doktor + publikasi ilmiah setara doktor Memiliki ijazah KesMas + pengalaman kerja 15 tahun dengan unjuk kerja setara doctor + publikasi ilmiah setara doktor 17
Sebutan Level KesMas Gizi KL K3 6 Ahli KesMas Pratama PH Expert Assistant 7 Ahli KesMas Muda Junior PH Expert 8 Ahli KesMas Madya PH Expert 9 Ahli KesMas Utama Senior PH Expert Lainnya Terima Kasih BERSAMA KITA KUAT 18