USAHA ITIK PETELUR DAN TELUR TETAS

dokumen-dokumen yang mirip
BISNIS PETERNAKAN BEBEK

Karya Ilmiah Bisnis ayam jawa super online

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Beternak merupakan usaha yang dikembangkan untuk mendapat keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktivitas ayam buras agar lebih baik. Perkembangan

PROFIL USAHATANI UNGGAS DI KABUPATEN BREBES (STUDI KASUS)

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUDIDAYA ITIK SECARA TERPADU HULU-HILIR KELOMPOK PETERNAK NGUDI LESTARI SUKOHARJO

Peluang Bisnis Top ~ 1

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK Studi Kasus: Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang SKRIPSI. Oleh :

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi di negara berkembang dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusianya adalah pada pemenuhan

I. PENDAHULUAN. juga mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memilki daya adaptasi yang

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

PELUANG BISNIS PENETASAN TELUR ITIK

BUDIDAYA BEBEK PEKING

I. JUDUL Prospek Budidaya Burung Puyuh

I. PENDAHULUAN. potensi alam didalamnya sejak dahulu kala. Beragam sumber daya genetik hewan

I. PENDAHULUAN. karena kondisi alamnya yang sangat mendukung. Tingkat produksi telur di

PENDAHULUAN. begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

BUDIDAYA PEKING DUCK (ITIK PEKING) Oleh : Ir. H. Idih Purnama Alam. Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat BAB I.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

IbM POTENSI DAN PEMANFAATAN ITIK (JANTAN DAN PETELUR AFKIR) SEBAGAI TERNAK POTONG PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI

V. KEMISKINAN 5.1 Kemiskinan di Desa Sitemu

I PENDAHULUAN. lokal adalah salah satu unggas air yang telah lama di domestikasi, dan

PELUANG DAN POTENSI USAHA TERNAK ITIK DI LAHAN LEBAK ABSTRAK

Tipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

II. TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI TERHADAP ANALISIS USAHA PETERNAKAN TELUR TETAS ITIK MOJOSARI DI MODOPURO

I. PENDAHULUAN. peternakan seperti telur dan daging dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Lampiran 1 Gambar cara pengukuran, corak dan pola warna bulu itik Alabio

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK PETELUR Studi Kasus Kec. Bandar Khalifah Kab. Serdang Bedagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Ayam Ras

PENDAHULUAN. ( Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Potong di Indonesia

ANALISIS USAHATANI BENIH JAGUNG KOMPOSIT

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014

KERAGAAN PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL DITINGKAT PETERNAK DAN UPAYA PENINGKATANNYA DALAM MENDUKUNG KECUKUPAN PANGAN HEWANI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR. JANGKRIK KALUNG (Grylus bimaculatus) KUNCI SUKSES BURUNG KICAU BIDANG KEGIATAN: PKM-K.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELAYAKAN USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR

PENDAHULUAN. Kemitraan merupakan hubungan kerjasama secara aktif yang dilakukan. luar komunitas (kelompok) akan memberikan dukungan, bantuan dan

I. PENDAHULUAN. serta meningkatnya kesadaran akan gizi dan kesehatan masyarakat. Akan

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN INVESTASI USAHA TERNAK Deskripsi Organisasi Produksi Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

BUDIDAYA TERNAK ITIK Oleh : Sapto Waluyo

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi Umum Kandang Local Duck Breeding and Production Station

EFISIENSI USAHA PEMBIBITAN ITIK MODERN DAN TRADISIONAL PADA SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LEBONG

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur Itik Rambon dan

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

PENGARUH INDEKS BENTUK TELUR TERHADAP DAYA TETAS DAN MORTALITAS ITIK MAGELANG DI SATUAN KERJA ITIK BANYUBIRU SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD AULIA RAHMAN

Itik Petelur - Itik Indian Runner (Malaysia dan Cina) - Itik Khaki Cambell (Inggris) - Itik lokal tersebar di Indonesia (Itik Cirebon, Itik Tegal, Iti

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya melimpah

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor

ANALISA USAHA PETERNAKAN KAMBING DI KENAGARIAN SAOK LAWEH KECAMATAN KUBUNG KABUPATEN SOLOK SKRIPSI. Oleh : PRILLA AMEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENDAPATAN USAHATERNAK SAPI PERAH (Studi Kasus di Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor) SKRIPSI SHCYNTALIA HERTIKA

PROGRAM AKSI PERBIBITAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN BATANG HARI

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

BUSINESS PLAN TERNAK BEBEK UNGGUL JAYA. Disusun Oleh :

ABSTRACT PENDAHULUAN EKO SETYO BUDI, ENDANG YEKTININGSIH, EKO PRIYANTO

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

POTENSI PENGEMBANGAN AYAM BURAS DI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

Peluang Usaha Pengembangan Bebek Peking (telur, DOD/Day Old Duck dan pedaging) Oleh : Wawan Gunawan,A.Md (THL TBPP Kec.

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut (Muhammad Rasyaf. 2002).

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbunan daging baik, dada lebih besar dan kulit licin (Siregar et al, 1981).

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK PETELUR DI KECAMATAN GODONG BUSINESS REASONABLE ANALISYS OF BREEDING DUCK AT GODONG RESIDENCE

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 3 Nomor 1, Oktober 2017

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO

Transkripsi:

Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Medan, 3 Desember 2009 USAHA ITIK PETELUR DAN TELUR TETAS Dosen Penanggungjawab: Dr.Budi Utomo SP. MP Oleh: Srianna Sipora 071201006 Ira Wadani Harahap 071201009 Zulka Hidayati 071201014 PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan tugas Mata kuliah Kewirausahaan ini yang berjudul Usaha Itik Petelur Dan Telur Tetas ini adalah sebagai tugas akhir Mata Kuliah Kewirausahaan yang diberikan oleh dosen pembimbing di Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin menggucapkan terimakasih kepada pihakpihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini yaitu kepada dosen pembimbing Bapak Dr. Budi Utomo SP.MP selaku dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan pelajaran dan bimbingannya dalam pembuatan tugas ini, serta kepada teman-teman program Studi Manajemen Hutan stambuk 2007 yang telah ikut bekerja sama dalam menyelesaikan tugas inisehingga dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik yang membangun dari pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas ini dapat menjadi informasi dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan. Medan, Desember 2009 Penulis

USAHA ITIK PETELUR DAN TELUR TETAS A. Latar Belakang Pada dasarnya pemeliharaan itik telah dilakukan sejak lama oleh masyarakat pedesaan. Bagi mereka, itik merupakan sumber mata pencaharian sehari- hari. Biasanya, mereka memelihara itik dengan sistem gembala. Setiap pagi hingga sore peternak mengembalakan itik di sawah- sawah untuk mendapatkan gabah- gabah yang tercecer sebagai sumber pakan. Sistem pemeliharaannya memang masih sangat sederhana. Namun, dari telur dan daging yang dihasilkan oleh itik peliharaannya, para peternak di pedesaan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluargannya. Itik telah menjadi salah satu pilihan usaha penyedia telur dan daging sehingga dapat dijadikan ternak andalan. Gambar 1. Pemeliharaan itik di kandang Telur dan daging masih menjadi produk utama dari usaha ternak itik. Sampai saat ini telur dan daging itik banyak dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein karena harganya murah. Bagi masyarakat menengah ke bawah, telur dan daging itik merupakan alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bila dibandingkan dengan daging sapi, daging itik jauh lebih murah. Dilihat dari segmentasinya, ragam bisnis itik di Indonesia dapat dibagi menjadi empat golongan besar,yaitu produksi, pascaproduksi, jasa pemasaran atau perdagangan, dan prasarana. Keempat segmen bisnis ini dapat menjadi usaha interagsi maupun spesialisasi. Usaha dibidang produksi di antaranya usaha ternak itik petelur, pedaging, penghasil telur tetas, dan DOD. Dibidang jasa pemasaran seperti usaha perdagangan produk telur dan bibit itik. Sementara di bidang sarana prasarana di antaranya usaha pakan.

Gambar 2. Telur itk yang siap di distribusikan ke pasar Ternak itik petelur merupakan salah satu peluang yang cukup potensial dikembangkan dalam bisnis itik. Hal ini dikarenakan setiap tahun permintaan telur itik cenderung terus meningkat. Selain sebagai sumber protein keluarga, telur itik banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat aneka kue. Telur biasanya dijual ke pedagang pengumpulan atau langsung ke konsumen. Secara umum usaha ternak itik petelur dapat dilakukan dengan tiga sistem pemeliharaan, yaitu sistem tradisional (gembala) pemeliharaan itik petelur dengan sistem tradisional adalah pemeliharaan itik dengan cara mengembalakan itik ke sumber- sumber pakan seperti sawah- sawah. Peternak cukup mengembalakan itik mulai pagi sekitar pukul 05.00-06.00. peternak biasanya memanen telur terlebih dahulu sebelum digembalakan. Namun, sering kali pemanenan telur dilakukan di sawah. Setelah satu hari itik- itik digembalakan, pada sore hari sekitar pukul 17.00-18.00 itik- itik digiring kembali ke kandangnya. Sistem intensif tanpa air (kandang baterai) pemeliharaan itik dengan sistem kandang merupakan pemeliharaan itik secara intensif atau pemeliharaan tanpa air. Itik dipelihara di dalam kandang seperti layaknya ayam ras yang dipelihara di kandang baterai. Pada dasarnya sistem pemeliharaan di kandang baterai masih sedikit diterapkan oleh peternak. Namun, bukan berarti sistem ini tidak menguntungkan. Jika ingin memelihara itik dengan menggunakan kandang baterai, sebaiknya dalam skala usaha menengah dan besar serta menggunakan bibit unggul. Kelebihan sisitem pemeliharaan dengan kandang baterai antara lain perewatan itik dapat dikontrol sehingga jika terjadi serangan penyakit pada itik dapat segera dilakukan pencegahan. Serta sistem semiintensif adalah pemeliharaan itik dalam kandang dengan tetap memperhatikan naluri itik yang menyukai air. Dalam sistem ini itik diberikan kesempatan bermain, beristirahat, dan berenang di dalam kolam yang telah

disediakan di dalam dan sekitar kandang sehingga itik merasa tetap hidup di alam bebas. Pada dasarnya sarana utama pemeliharaan itik semiintensif adalah kandang. Kandang berfungsi sebagai ruang bertelur dan sebagai tempat bermain. Untuk itu, kandang dibuat dengan bentuk kandang ren. Mengenai besar kecilnya kandang dapat disesuaikan dengan skala usaha. Gambar 3. Model kandang itik Menyiapan bibit bagi calon peternak, ada tiga cara yang dapat dipilih dalam bibit, yaitu membeli DOD adalah usaha ternak itik petelur dapat dimulai dengan membeli anak itik umur sehari (DOD). Memelihara DOD hingga bertelur membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, jika ingin memilih cara ini maka pertimbangkan waktu harus benar- benar diperhatikan. Selain itu, resiko kematian DOD lebih besar. Membeli itik remaja siap bertelur adalah itik dara yang masih membutuhkan beberapa waktu lagi sebelum memulai bertelur. Itik remaja siap bertelur adalah berumur sekitar 5-6 bilan. Itik remaja siap bertelur tidak berarti ketika dibeli peternak, langsung bisa menghasilkan telur.

Gambar. Penetasan telur bebek dengan mesin tetas (DOD) B. Sarana Dan Prasaran Yang Dibutuhkan Dalam Membuka Usaha Modal yang akan kami gunakan nantinya untuk membuka usaha adalah sebesar Rp. 42.750.000,00. Modal tersebut akan dibagi menjadi dua usaha untuk mengembangankan usaha peternak itik ini yaitu pada usaha yang pertama itik petelur dengan modal yang akan digunakan adalah sebanyak Rp. 15.000.000,-. Dan pada usaha yang kedua yaitu penjualan bibit itik petelur atau DOD yang penetasannya dilakukan dengan mesin penetas telur dengan modal Rp. 2.7750.000,00. Adapun saran dan prasaran yang diperlukan dalam pengembangan usaha yaitu: Usaha itik petelur - Kandang (atap, bambu, tempat makan dan minum itik ) Rp. 750.000,00 - Pakan selama 3 bulan Rp.150.000 (itik digembala jadi untuk makanannya tidak terlalu banyak mengabiskan makanan tambahan) - Trasportasi Rp. 100.000,00 (lokasi usaha tidak terlalu jauh dengan pasar sehingga dalam pemasaranya tidak terlalu banyak memakan biaya trasportasi). - Tenaga kerja 1orang (Rp. 125.000,00/bulan) Usaha penetasan telur - 50 unit mesin tetas - Kandang DOD 30 unit - Listrik/penerangan - Tenaga kerja 2 orang (Rp.250.000,00/orang per bulan)

D. Analisis Usaha Itik Petelur Analisis usaha ternak itk petelur merupakan perhitungan biaya dan pendapatan selama usaha dijalankan. Analisis usaha menjadi gambaran bagi peternak untuk melakukan perencanaan usaha. Perhitungan biaya dan pendapatan usaha ternak itik petelur dilakukan berdasarkan sistem pemeliharaan. Ini bertujuan untuk calon investor atau calon peternak untuk memilih salah satu sistem pemeliharaan itik petelur sesuai keinginannya. Analisis usaha ternak itik petelur yang akan dirilis iyalah dengan sistem semiintensif, yaitu pemeliharaan itik dalam kandang dengan tetap memperhatikan naluri itik yang munyukai air. Dalam sistem ini itik diberi kesempatan bermain,beristirahat, dan berenang di dalam kolam yang telah disediakan di dalam dan sekitar kandang sehingga itik merasa tetap hidup di alam bebas. Sistem pemeliharaan ini banyak diterapkan oleh peternak itik karena diangap cocok dengan karakteristik itik lokal. Selain itu, biaya pemeliharaannya pun relatif murah dibandingkan dengan pemeliharaan secara intensif, terutama biaya pembuatan kandang yang dapat ditekan. Beberapa asumsi yang digunakan dalam menghitung biaya dan pendapatan usaha adalah sebagai berikut : Jumlah itik yang digembalakan 500 ekor. Produktivitas itik sekitar 50% Waktu pemeliharaan 3 bulan. Harga telur Rp 600,00/butir. Harga itik yang sudah siap bertelur Rp 22.000,00/ekor. Jumlah itik yang mati selama pemeliharaan 1%. Harga itik afkir Rp 12.000,00/ekor. a. Biaya Usaha - Bibit siap bertelur 500 x Rp. 20.000,00 Rp. 10.000.000,00 - Biaya tenaga kerja 1orang R p. 1.500.000,00 - Sewa lahan selama 3 bulan Rp. 2.500.000,00 - Pembuatan kandang... Rp. 750.000,00 - Biya pakan selama 3 bulan. Rp. 150.000,00 - Biaya transportasi Rp. 100.000,00 Total biaya Rp. 15.000.000,00

b. Penerimaan - Penjualan telur 495 ekor x 50% x 90 hari x Rp. 600,00.. Rp. 13.365.000,00/ - Penjualan itik afkir 495 x Rp. 12.000,00. Rp. 5.940.000,00 Total biaya Rp. 19.305.000,00 c. Pendapatan Total penerimaan- total biaya Rp. 4.305.000,00 d. Return coct ratio (R/C) R/C = Total penerimaan/ total biaya = Rp. 19.305.000,00/ Rp. 15.000.000,00 = 1,28 Denga nilai R/C maka usaha ini layak karena setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1.000,00 akan diperolah tambahan penerimaan sebesar Rp. 1.280,00. E. Analisa Usaha Penetasan Telur Beberapa asumsi yang digunakan dalam meningkatkan biaya dan pendapatan usaha penetasan telur untuk menghasilkan DOD adalah sebagai berikut. Disiapkan 50 unit mesin tetas dengan kapasitas produksi 350 butir/ unit. Harga mesin tetas sederhana sebesar Rp. 150.000,00/unit dengan masa pemakaian ekonomi 5 tahun. Produksi DOD dilakukan satu kali dalam sebulan sehingga dalam setahun dilakukan penetasan sebanyak 12 kali. Kandang DOD berkapasitas 500 ekor sebanyak 30 unit. Harga kandang DOD Rp. 125.000,00/unit. Daya telur tetas rata-rata 85%. Harga telur tetas Rp. 1000,00/butir Harga DOD jantan dan betina R.p. 2.500,00/ekor Berikut ini hasil perhitungan biaya usaha, penerimaan penjualan DOD (anak itik umur 1 hari), pendapatan, dan kelayakan usaha selama satu tahun. a. Biaya usaha - Telur tetas Rp. 17.500 x Rp. 1000,00 Rp. 17.500.000,00

- Biaya tenaga kerja Rp. 3.000.000,00 - Biaya penyusutan mesin tetas Rp.300.000,00 x 50 unit Rp. 1.500.000,00 - Biya penyusutan kandang DOD Rp. 25.000,00 x 30 unit Rp. 750.000,00 - Biaya listrik. Rp 3.500.000,00 - Biya lain... Rp. 1.500.000,00 Total Biaya Rp. 27.750.000,00 b. Penerimaan DOD 17.500 x 85 % x Rp. 2.500,00 RP 37.187.000,00 c. Pendapatan Pendapatan total biaya Rp. 9.437.500,00 d. Return Cost Ratio (R/C) R/C = Penerima = Rp. 37.187.500,00 = 1,34 Total biaya Rp. 27.750.000,00 Dengan nilai R/C 1,34 maka usaha ini layak karena setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1000,00 akan diperoleh tambahan sebesar Rp.1.340,00. F. Kesimpulan Dari kedua usaha yang dilakukan di dapatkan keuntungan sebagai berikut: Modal awal.. Rp. 42.750.000,00. Usaha 1: USaha Itik Petelur Modal Usaha... Rp. 15.000.000,00 Keuntungan Usaha.. Rp. 4.305.000,00/bulan Usaha 2 : Telur Tetas Modal Usaha Rp. 27.750.000,00 Keuntungan Usaha Rp. 9.437.500,00/bulan Jadi keuntungan yang didapatkan selama 1 bulan adalah Rp. 4.305.000,00/bulan + Rp. 9.437.500,00/bulan = Rp. 13.742.500,00/ bulan = Rp. 164.910.000,00/tahun

DAFTAR PUSTAKA Hardjosworo, Peni S. 1998. Manajemen Produksi Itik, Makalah Penelitian Usaha Ternak Itik, Kerjasama Depnaker dan LPM IPB. Bogor. Karjono. 2000. Peluang dan Kendala Bisnis Itik. Trubus. Mujitro,B.Agus. 1988. Mengelola Itik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Suharno, B dan Khairul Amir. 1996. Beternak Itik Secara Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta.