Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh

dokumen-dokumen yang mirip
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS LEVERAGE NURAENI, M.AB

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Bab 10 Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

Efek dari berbagai perimbangan pembelanjaan terhadap EPS.

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Analisis Leverage (Bab 9) ANALISIS LEVERAGE

Mata Kuliah Keuangan Bisnis I. Analisis Leverage. Nur Imamah. Department of Business Administration

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

ANALISIS LEVERAGE LATAR BELAKANG II. RUMUSAN MASALAH III. PEMBAHASAN A. Leverage Operasi

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Masalah Finansial Leverage

ANALISIS LEVERAGE ROSANNA WULANDARI, SE,MM ANALISIS LEVERAGE. Pengertian dan pentingnya leverage

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

BAB VII ANALISIS LEVERAGE

ANALISIS LEVERAGE PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. GUDANG GARAM Tbk PERIODE SKRIPSI

ANALISIS LEVERAGE DAN BEP

PT. XYZ LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

ANALISA FINANCIAL LEVERAGE DAN OPERASIONAL LEVERAGE

Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 1 BAB 6 PENGGUNAAN LEVERAGE : STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didalam menghasilkan laba. Profitabilitas mencerminkan keuntungan dari

Analisa Leverage. Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana

LOGO ANALISIS LEVERAGE PERTEMUAN 8 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

Struktur Modal (Capital Structure)

MANFAAT LEVERAGE BAGI PERUSAHAAN. Ana Mufidah 1. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kebijakan financial coorporate. Dalam kebijakan ini perusahaan. modal pinjaman atau kombinasi di antaranya.

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Manajemen Keuangan II

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA BREAK EVEN POINT

Sudarmono Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ang (1997: 24), Price earning ratio merupakan perbandingan antara harga

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang

ANALISIS PENERAPAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PENINGKATAN EARNING PER SHARE

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Struktur Permodalan Yang Baik Bagi Perusahaan

Analisis dan Dampak Leverage

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI SILABUS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Maharani Ritonga, Kertahadi dan Sri Mangesti Rahayu (2014)

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS. Manutu (2004) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial

Oleh Rachmat Indratjahaja 1), Siti Maimunah 1) dan Nurul Qadariyanti 2) ABSTRAK

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sesuai dari judul skripsi ini yaitu pengaruh likuiditas, leverage,

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

ANALISIS LEVERAGE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA YANG MELAKUKAN AKUISISI)

dividen dan capital gain (selisih antara harga jual dengan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting

BAB I. Analisa keuangan yang mencakup analisa rasio keuangan, analisa kelemahan

Struktur Pemodalan Yang Baik Bagi Perusahaan

daya yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memilki motivasi untuk sangat penting, karena modal sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN (BAB 16 LEVERAGE OPERASIONAL DAN LEVERAGE KEUANGAN)

Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Rasio Keuangan 73

(Manajemen Keuangan)

Operating leverage: hubungan sales revenue dengan EBIT

Saskia Febriani EA01

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB - I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini. 1. Maharani Ritonga, Kertahadi dan Sri Mangesti Rahayu (2014)

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI. Lembar Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Lembar Pernyataan... iii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... vi. Daftar Tabel...

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan

Laporan Keuangan, Arus Kas dan Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia sebagai perusahaan yang go publik (emiten) yang semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

Modul ke: STRUKTUR MODAL 09FEB. Fakultas. ROY BUDIHARJO, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Satu indikator penting dalam persaingan industri adalah daya tarik bisnis

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya perusahaan membutuhkan

Transkripsi:

XIX. Analisis Leverage 1. Pendahuluan Leverage dapat diartikan penggunaan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap atau biaya tetap. Tujuan analisis ini untuk mengidentifikasi besarnya pendapatan perusahaan agar dapat menutup beban tetap (biaya tetap). Dalam analisis leverage ini biaya harus dapat dipisahkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Jika ada biaya semi variabel harus dipisahkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Dalam analisis leverage ini dipisahkan menjadi: 1. Operating leverage. 2. Financial leverage. Penggabungan dari operating leverage dan financial leverage disebut dengan combined leverage. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 353

2. Menghitung Leverage 2.1. Operating leverage Analisis ini digunakan untuk menganalisis: 1. Besarnya marjin kontribusi agar mampu menutup biaya tetap operasional (bukan biaya bunga). 2. Besarnya perobahan laba usaha (EBIT atau laba sebelum bunga dan pajak) akibat dari perobahan penjualan. Multiplier efect dari operating leverage disebut DOL (degree of operating leverage). 2.2. Financial Leverage Analisis ini digunakan untuk menganalisis: Besarnya perobahan EPS (earning per share atau laba per lembar saham) akibat dari perobahan EBIT. Multiplier efect dari financial leverage disebut DFL (degree of financial leverage). Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 354

2.3. Combined Leverage Effect Analisis ini digunakan untuk menganalisis: Besarnya perobahan EPS (earning per share) akibat dari perobahan penjualan. Multiplier efect dari combined leverage disebut CLE (combined leverage effect). Untuk mencari besarnya DOL, DFL dan CLE, digunakan rumus: Rumus 1 Q(P V) DOL = Q(P V) F Rumus 2 Marjin Kontribusi DOL = EBIT Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 355

Rumus 3 % Perobahan EBIT DOL = % Perobahan Penjualan Rumus 1 Q(P V) F DFL = Q(P V) F I Rumus 2 EBIT DFL = EBT Rumus 3 DFL = % Perobahan EPS % Perobahan EBIT Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 356

Rumus 1 CLE = Q(P V) Q(P V) F I Rumus 2 Marjin Kontribusi CLE = EBT Rumus 3 % Perobahan EPS CLE = % Perobahan Penjualan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh soal Contoh soal 1 PT Bakti Pertiwi mempunyai data keuangan selama 2 tahun, sebagai berikut: Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 357

Tahun 2001 Tahun 2002 Kuantitas Penjualan 10.000 unit 12.000 unit Harga jual per unit Rp100,- Rp100,- Penjualan (total revenue) Rp1.000.000,- Rp1.200.000,- Biaya variabel (Rp600.000,-) (Rp720.000,-) Marjin kontribusi Rp400.000,- Rp480.000,- Biaya tetap (Rp200.000,-) (Rp200.000,-) Laba usaha (EBIT) Rp200.000,- Rp280.000,- Bunga (Rp30.000,-) (Rp30.000,-) EBT Rp170.000,- Rp250.000,- Pajak (30%) (Rp51.000,-) (Rp75.000,-) EAT Rp119.000,- Rp175.000,- Lembar saham 1.000 lb 1.000 lb Earning per share (EPS) Rp119,- Rp175,- Ditanyakan: 1. DOL (degree of operating leverage) tahun 2001 dan 2002 dengan rumus 1, rumus 2 dan rumus3. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 358

2. DFL (degree of financial leverage) tahun 2001 dan 2002 dengan rumus 1, rumus 2 dan rumus3. 3. CLE (combined leverage effect) tahun 2001 dan 2002 dengan rumus 1, rumus 2 dan rumus3. 4. Kesimpulan. Penyelesaian Rumus 1 10.000(100-60) DOL (2001) = = 2 [10.000(100-60)]-200.000 12.000(100-60) DOL (2002) = = 1,7143 [12.000(100-60)]-200.000 Rumus 2 400.000 DOL (2001) = = 2 200.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 359

480.000 DOL (2002) = = 1,7143 280.000 Rumus 3 40% DOL (2001) = = 2 20% 28,5714% DOL (2002) = = 1,7143 16,6667% Rumus 1 [10.000(100-60)]-200.000 DFL (2001) = = 1,1765 [10.000(100-60)]-200.000-30.000 [12.000(100-60)]-200.000 DFL (2002) = = 1,12 [12.000(100-60)]-200.000-30.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 360

Rumus 2 200.000 DFL (2001) = = 1,1765 170.000 280.000 DFL (2002) = = 1,12 250.000 Rumus 3 47,0588% DFL (2001) = =1,1765 40% 32% DFL (2002) = = 1,12 28,5714% Rumus 1 10.000(100-60) CLE (2001) = = 2,3592 [10.000(100-60)]-200.000-30.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 361

12.000(100-60) CLE (2002) = = 1,92 [12.000(100-60)]-200.000-30.000 Rumus 2 400.000 CLE (2001) = = 2,3592 170.000 480.000 CLE (2002) = = 1,92 250.000 Rumus 3 47,0588% CLE (2001) = =1,1765 20% 32% CLE (2002) = = 1,92 16,6667% Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 362

Rekap hasil perhitungan Rumus 1 Rumus 2 Rumus 3 DOL (20A) = 2 2 2 DOL (20B) = 1,7143 1,7143 1,7143 DFL (20A) = 1,1765 1,1765 1,1765 DFL (20B) = 1,12 1,12 1,12 CLE (20A) = 1,1765 1,1765 1,1765 CLE (20B) = 1,92 1,92 1,92 Kesimpulan: 1. DOL (2001 ) = 2, jika penjualan naik sebesar 20% maka EBIT akan naik sebesar 40%. 2. DOL (2002) = 1,7143, jika penjualan turun sebesar 16,6667% maka EBIT akan turun sebesar 28,5714%. 3. DFL (2001) = 1,1765, jika EBIT naik sebesar 40% maka EBT akan naik sebesar 47,0588%. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 363

4. DFL (2002) = 1,12, jika EBIT turun sebesar 28,5714%% maka EBT akan turun sebesar 32%. 5. CLE (2001) = 1,1765, jika penjualan naik sebesar 20% maka EBT akan naik 23,53%. 6. CLE (2002) = 1,92%, jika penjualan turun sebesar 16,6667% maka EBT akan turun sebesar 32%. Contoh soal 2 Suatu perusahaan mempunyai data keuangan selama 2 tahun, sebagai berikut: Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 364

Tahun 20A Tahun 20B Penjualan (total revenue) Rp1.000.000,- Rp2.000.000,- Biaya variabel (Rp600.000,-) (Rp1.300.000,-) Marjin kontribusi Rp400.000,- Rp700.000,- Biaya tetap (Rp200.000,-) (Rp400.000,-) Laba usaha (EBIT) Rp200.000,- Rp300.000,- Bunga (Rp30.000,-) (Rp60.000,-) EBT Rp170.000,- Rp240.000,- Pajak (30%) (Rp51.000,-) (Rp72.000,-) EAT (EAT) Rp119.000,- Rp168.000,- Lembar saham 1.000 lb 1.000 lb Earning per share (EPS) Rp119,- Rp168,- Ditanyakan: 1. DOL, DFL dan CLE tahun 20A dan 20B dengan rumus 2. 2. DOL, DFL dan CLE tahun 20A dan 20B dengan rumus 3. 3. Kesimpulan. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 365

Penyelesaian Rumus 2 400.000 DOL (20A) = = 2 200.000 700.000 DOL (20B) = = 2,3333 300.000 Rumus 2 200.000 DFL (20A) = = 1,1765 170.000 300.000 DFL (20B) = = 1,25 240.000 Rumus 2 400.000 CLE (20A) = = 2,3529 170.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 366

700.000 CLE (20B) = = 2,9167 240.000 Rumus 3 100% DOL (20A) = = 2 50% 50% DOL (20B) = = 1,5 33,3333% Rumus 3 50% DFL (20A) = =1,2143 41,1765% 33,3333% DFL (20B) = = 1,1429 29,1667% Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 367

Rumus 3 100% CLE (20A) = = 2,4286 41,1765% 50% CLE (20B) = = 1,7143 29,1667% Rekap hasil perhitungan Rumus 2 Rumus 3 DOL (20A) = 2 2 DOL (20B) = 2,3333 1,5 DFL (20A) = 1,1765 1,2143 DFL (20B) = 1,25 1,1429 CLE (20A) = 2,3529 2,4286 CLE (20B) = 2,9167 1,7143 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 368

Kesimpulan: Dari hasil perhitungan di atas antara rumus 2 dan rumus 3 diperoleh hasil yang berbeda sehingga tidak dapat digunakan untuk menarik kesimpulan seperti pada contoh soal 1, hal ini karena biaya variabel per unit antara tahun 20A dengan tahun 20B tidak sama. Biaya variabel per unit tahun 20A sebesar 60% dari total revenue, sedangkan tahun 20B sebesar 65% dari total revenue. Untuk menyelesaikan kasus ini digunakan rumus 3. Agar DOL, DFL dan CLE dapat memberikan kesimpulan seperti pada soal 1 maka: 1. Biaya variabel per unit harus sama. 2. Biaya tetap secara total harus sama. Jika ternyata salah satu tidak sama maka untuk penyelesaian digunakan rumus 3, sesuai dengan konsep operating leverage dan financial leverage. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 369

TITIK INDIFFEREN (INDIFFERENT POINT) Titik Indifferen (indifferent point) adalah titik (besarnya EBIT) yang menyamakan EPS (earning per share) dari berbagai alternatif penggunaan dana. Untuk menentukan besarnya titik Indifferen (indifferent point) ini dipisahkan menjadi 2 cara berdasarkan struktur modal perusahaan, yaitu: 1. Pada saat sebelum ekspansi perusahan tidak memiliki hutang jangka panjang atau sumber dana seluruhnya dari modal sendiri (rumus 1). 2. Pada saat sebelum ekspeansi perusahan sudah memiliki hutang jangka panjang (rumus 2). Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 370

Rumus 1 X(1 t ) (X C) (1 t ) = S1 S2 Keterangan X = EBIT C = tingkat bunga S1 = Jumlah lembar saham biasa jika menggunakan alternatif saham biasa S2 = Jumlah lembar saham biasa jika menggunakan alternatif hutang jangka panjang t = Pajak Rumus 2 (X C1) (1 t ) (X C2) (1 t ) = S1 S2 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 371

Keterangan X = EBIT C1 = Tingkat bunga jika ekspansi menggunakan alternatif saham biasa C2 = Tingkat bunga jika ekspansi menggunakan alternatif obligasi S1 = Jumlah lembar saham biasa jika ekspansi menggunakan alternatif saham biasa S2 = Jumlah lembar saham biasa jika ekspansi menggunakan alternatif hutang jangka panjang t = Pajak Contoh Soal 3 PT Sumber Asa berdiri dengan menggunakan modal sendiri sebesar Rp30.000.000,. Lima tahun berikutnya bermaksud untuk ekspansi dan membutuhkan dana Rp10.000.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 372

Alternatif yang ditempuh: Alternatif 1: Alternatif 2: 100% dengan menerbitkan saham biasa baru dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar. 100% dengan hutang jangka panjang dengan bunga per tahun 20%. Hitunglah: a. Titik indifferen, jika pajak 50% b. Buktikan c. Jika EBIT = Rp9.000.000,-, sebaiknya dana untuk ekspansi dari saham biasa atau hutang jangka panjang. Penyelesaian Rumus 1 X(1-t) (X-C) (1-t) = S1 S2 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 373

C = 20% x 10.000.000 = Rp.2.000.000 S1 = [ (30.000.000) / (1.000) ] lb + [ (10.000.000) / (1.000) ] lb = 30.000 lb + 10.000 lb = 40.000 lb. S2 = S2= 30.000 lb. X(1 0,5) (X 2.000.000) (1 0,5) = 40.000 30.000 15.000.000X = 20.000X 40.000.000.000 40.000.000.000 = 5.000X X=8.000.000 Jadi EBIT = Rp8.000.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 374

Bukti Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp8.000.000,- Rp8.000.000,- Bunga - (Rp2.000.000,-) EBT Rp8.000.000,- Rp6.000.000,- Pajak (50%) (Rp4.000.000,-) (Rp3.000.000,-) EAT Rp4.000.000,- Rp3.000.000,- Lembar saham 40.000 lb 30.000 lb EPS Rp.100,- Rp.100,- Jika EBIT Rp9.000.000,- Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp9.000.000,- Rp9.000.000,- Bunga - (Rp2.000.000,-) EBT Rp9.000.000,- Rp7.000.000,- Pajak (50%) (Rp4.500.000,-) (Rp3.500.000,-) EAT Rp4.500.000,- Rp3.500.000,- Lembar saham 40.000 30.000 EPS Rp112,50 Rp116,67 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 375

Jika EBIT Rp9.000.000,- perusahaan sebaiknya menggunakan hutang jangka panjang karena menghasilkan EPS yang lebih besar (Rp116,67 > Rp112,50). Soal 1 PT Karya Mandiri pada tahun 2005 bekerja dengan struktur modal: Hutang janka panjang Rp10.000.000,- Saham biasa Rp40.000.000,- Pada tahun 2008 bermaksud untuk ekspansi dibutuhkan dana Rp20.000.000,-. Alternatif yang ditempuh: Alternatif 1: 100% dengan menerbitkan saham biasa baru dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar. Alternatif 2: 100% dengan obligasi dengan bunga per tahun 20%. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 376

Hitunglah: a. Titik indifferen, jika pajak 50% b. Buktikan c. Jika EBIT = Rp10.000.000,-, sebaiknya dana untuk ekspansi dari saham biasa atau hutang jangka panjang. Penyelesaian Titik Indifferen, Rumus 2 Rumus 2 (X-C1)(1-t) (X-C2)(1-t) = S1 S2 C1 = 20%x10.000.000 = Rp.2.000.000,- C2 = = (20%x10.000.000)+(20%x20.000.000) 2.000.000 + 4.000.000 = Rp.6.000.000,- S1 = [(40.000.000)/(1.000)] lb + [ (20.000.000) /(1.000) ] lb 40.000 lb + 20.000 lb = 60.000 lb. S2 = 40.000 lb. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 377

(X 2.000.000)(1 0,5) (X 6.000.000) (1 0,5) = 60.000 40.000 (40.000)(0,5)(X - 2.000.000) = (0,5)(60.000)(X - 6.000.000) (20.000X - 40.000.000.000) = (30.000X - 180.000.000) 140.000.000.000 = 10.000X X = 14.000.000 Jadi EBIT = Rp14.000.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 378

Bukti Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp14.000.000,- Rp14.000.000,- Bunga (Rp2.000.000,-) (Rp6.000.000,-) EBT Rp12.000.000,- Rp8.000.000,- Pajak (50%) (Rp6.000.000,-) (Rp4.000.000,-) EAT Rp6.000.000,- Rp4.000.000,- Lembar saham 60.000 lb 40.000 lb EPS Rp100,- Rp100,- Jika EBIT Rp10.000.000,- Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp10.000.000,- Rp10.000.000,- Bunga (Rp2.000.000,-) (Rp6.000.000,-) EBT Rp8.000.000,- Rp4.000.000,- Pajak (50%) Rp4.000.000,- Rp2.000.000,- EAT Rp4.000.000,- Rp2.000.000,- Lembar saham 60.000 lb 40.000 lb EPS Rp66,67 Rp50,- Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 379

Jika EBIT Rp10.000.000,- perusahaan sebaiknya menggunakan saham biasa karena menghasilkan EPS yang lebih besar (Rp66,67 > Rp50,-). Soal 2 PT Sumber Asa Dua berdiri dengan menggunakan modal sendiri sebesar Rp30.000.000,-. Lima tahun berikutnya bermaksud untuk ekspansi dan membutuhkan dana Rp10.000.000,-. Alaternatif yang ditempuh: Alternatif 1 : 70% dengan menerbitkan saham biasa baru dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar sisanya 30% dengan obligasi dengan bunga per tahun 20%. Alternatif 2 : 70% dengan obligasi dengan bunga per tahun 20% sisanya 30% menerbitkan saham biasa baru dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 380

Hitunglah: 1. Titik indifferen, jika pajak 50% 2. Buktikan 3. Jika EBIT = Rp9.000.000,-, sebaiknya dana untuk ekspansi dari saham biasa atau hutang jangka panjang. Penyelesaian Titik indifferen, Rumus 2 C1 = 30% x 20% x 10.000.000 = 600.000 C2 = 70% x 20% x 10.000.000 = 1.400.000 S1 = 30.000 lb + (70% x 10.000 lb) = 37.000 lb S2 = 30.000 lb + (30% x 10.000 lb) = 33.000 lb (X - 600.000)(1-0,5) (X - 1.400.000) (1-0,5) = 37.000 33.000 Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 381

(0,5)(33.000)(X - 600.000) = (0,5)(37.000)(X - 1.400.000.000) 16.500X - 9.900.000.000 = 18.500X - 25.900.000.000 16.000.000.000 = 2.000X X=8.000.000 Jadi EBIT = Rp8.000.000,- Bukti Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp8.000.000,- Rp8.000.000,- Bunga (Rp600.000,-) (Rp1.400.000,-) EBT Rp7.400.000,- Rp6.600.000,- Pajak (50%) (Rp3.700.000,-) (Rp3.300.000,-) EAT Rp3.700.000,- Rp3.300.000,- Lembar saham 37.000 lb 33.000 lb EPS Rp100,- Rp100,- Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 382

Jika EBIT Rp9.000.000,- Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp9.000.000,- Rp9.000.000,- Bunga (Rp600.000,-) (Rp1.400.000,-) EBT Rp8.400.000,- Rp7.600.000,- Pajak (50%) (Rp4.200.000,-) (Rp3.800.000,-) EAT Rp4.200.000,- Rp3.800.000,- Lembar saham 37.000 lb 33.000 lb EPS Rp113,514 Rp115,152 Jika EBIT Rp9.000.000,- perusahaan sebaiknya menggunakan hutang jangka panjang karena menghasilkan EPS yang lebih besar (Rp115,152 > Rp113,514). Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 383

Soal 3 PT Karya Mandiri Dua pada tahun 1993 bekerja dengan struktur modal: Hutang jangka panjang Rp10.000.000,- Saham biasa Rp40.000.000,- Pada tahun 1997 bermaksud untuk ekspansi dibuthkan dana Rp20.000.000,-. Alternatif yang ditempuh: Alternatif 1: 60% dengan menerbitkan saham biasa baru dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar sisanya dengan obligasi dengan bunga 20% per tahun. Alternatif 2: 30% dengan obligasi dengan bunga per tahun 20% dengan menerbitkan saham biasa baru dengan nilai nominal per lembar Rp1.000,-. Hitunglah: a. Titik indifferen, jika pajak 50% b. Buktikan c. Jika EBIT = Rp10.000.000,- Sebaiknya dana untuk ekspansi dari saham biasa atau hutang jangka panjang. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 384

Penyelesaian Titik indifferen, Rumus 2 C1 = 20%x10.000.000 = 2.000.000 C2 = (20% x 10.000.000) + (20% x 20.000.000) = 2.000.000 + 4.000.000 = 6.000.000 S1 = [ (40.000.000) / (1.000) ] lb + [ (20.000.000) / (1.000) ] lb = 40.000 lb + 20.000 lb = 60.000 lb. S2 = 40.000 lb. (X - 2.000.000)(1-0,5) (X - 6.000.000) (1-0,5) = 60.000 40.000 (40.000)(0,5)(X - 2.000.000) = (0,5)(60.000)(X - 6.000.000) (20.000X - 40.000.000.000) = (30.000X - 180.000.000) 140.000.000.000 = 10.000X X=14.000.000 Jadi EBIT = Rp14.000.000,- Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 385

Bukti: Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp14.000.000,- Rp14.000.000,- Bunga (Rp2.000.000,-) (Rp6.000.000,-) EBT Rp12.000.000,- Rp8.000.000,- Pajak (50%) (Rp6.000.000,-) (Rp4.000.000,-) EAT Rp6.000.000,- Rp4.000.000,- Lembar saham 60.000 lb 40.000 lb EPS Rp100,- Rp100,- Jika EBIT Rp10.000.000,- Alternatif 1 Alternatif 2 EBIT Rp10.000.000,- Rp10.000.000,- Bunga (Rp2.000.000,-) (Rp6.000.000,-) EBT Rp8.000.000,- Rp4.000.000,- Pajak (50%) (Rp4.000.000,-) (Rp2.000.000,-) EAT Rp4.000.000,- Rp2.000.000,- Lembar saham 60.000 lb 40.000 lb EPS 60.000 lb 40.000 lb Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 386

Jika EBIT Rp10.000.000,- perusahaan sebaiknya menggunakan saham biasa karena menghasilkan EPS yang lebih besar (Rp66,67 > Rp50,-). Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 387

Daftar Pustaka Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8 th Edition, Intermediate Financial Management, Thompson South Western, USA. Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Husnan, Suad (1998), Edisi 4, Kumpulan Soal dan Penyelesaiannya Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus R. (2000), Edisi 3, Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaiannya, BPFE, Yogyakarta. Wihandaru Sotya Pamungkas Analisis Leverage 388