Analisis Penerimaan Teknologi Informasi di PT. MRA dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Widya Utaminingsih, SKom.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS AWAL PENERIMAAN APLIKASI E-KRS MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM E-LEARNING MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL. Sri Lestari Universitas Widyatama Bandung

PENGGUNAAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL SEBAGAI DASAR USULAN PERBAIKAN FASILITAS PADA LAYANAN MOBILE INTERNET

ANALISIS PENERIMAAN PELANGGAN TERHADAP SISTEM INFORMASI WEBSITE PLN DENGAN MODEL TAM

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

RINI HANDAYANI STIE Atma Bhakti Surakarta ABSTRACT

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Prosiding SNaPP2014Sains, Teknologi, dankesehatanissn EISSN

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

KAJIAN TENTANG PERILAKU PENGGUNA SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian

BAB 3 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA PADA WEBSITE SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS XYZ DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB V PENUTUP. nilai yang dihasikan belum memenuhi kriteria Goodness of fit atau nilai

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Program Pendidikan Jarak Jauh di Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ATAS KEINGINAN WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN E-SPT PPN 1107

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. Wanita. Diploma (D1 dan D3) Sarjana (S1) Belum Menikah

BAB I PENDAHULUAN. populer dan lebih manjanjikan dalam dunia bisnis adalah internet. Dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

Model-Model User Acceptance

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

ANALISIS PERILAKU PENGGUNA SISTEM UNIKOM KULIAH ONLINE MENGGUNAKAN MODEL UTAUT

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH FAKTOR INDIVIDU TERHADAP KEYAKINAN MANFAAT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SYSTEM INFORMASI DAN PENGGUNAAN SYSTEM INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

c. Berapa usia anda? 1. Dibawah 20 th th th th th ke atas d. Pendidikan : 1. SMP 2. SMA 3.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

ANALISA PENERIMAAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI KOPERASI PADA KOPERASI KARYAWAN BUDI SETIA JAKARTA DENGAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap E - filing

NIAT ADOPSI ONLINE SHOPPING

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

yang memepengaruhi penerimaan sebuah sistem yang diaplikasikan. Seperti Sistem Informasi yang dapat diakses di luar kampus, peningkatan produktifitas

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

Dyah Retno Utari 1) Arief Wibowo 2) Program Studi Sistem Informasi, Fak. Teknologi Informasi

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kuantitatif. Lebih jelasnya lagi, penulis menggunakan metode penelitian

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK RESPONDEN. *) Responden hanya yang sudah pernah menggunakan cash deposit machine (CDM) atau mesin setor tunai.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (TI) pada zaman sekarang merupakan salah satu

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang, Indonesia 2

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

PENGARUH PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Tengah)

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistemsubsistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012) ISSN: Yogyakarta, Juni 2012

Analisis Penerimaan Teknologi Informasi Balai Desa Di Kabupaten Kudus dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

Artikel Ilmiah. Peneliti : Widya Suprapto

ARFIAN RIBUT SUDARSONO

APPENDIX A. Page 55. Salam Kenal,

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu

PENERAPAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP PENERIMAAN KRS ONLINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

EFEKTIFITAS PELATIHAN BLOG ONLINE BAGI PENGELOLA USAHA KECIL DAN MENENGAH

Fatmasari 1, Muhamad Ariandi 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Hamid Panduan Penulisan Skripsi:. Cetak 1. FEIS UIN Press. Jakarta

Rini Handayani Staf Pengajar STIE Atma Bhakti Surakarta ABSTRAK

Singarimbun, M dan Efendi,. 1995, Metode Penelitian Survey, Jakarta : PT. Pustaka LP3ES.

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

PREDIKSI TINGKAT KEYAKINAN MAHASISWA AKAN MANFAAT FASILITAS KRS ONLINE DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

Transkripsi:

Analisis Penerimaan Teknologi Informasi di PT. MRA dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Widya Utaminingsih, SKom Wigy_widya@yahoo.com ABSTRAK Banyak implementasi sistem teknologi informasi yang gagal disebabkan bukan karena faktor teknis namun lebih pada faktor sumberdaya manusia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku pengguna suatu sistem teknologi informasi memiliki peran penting terhadap keberhasilan implementasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti Empiris dengan 1) Mengetahui apakah Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh signifikan terhadap Perceived Usefulness (PU), 2) Mengetahui apakah Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATU), 3) Mengetahui apakah Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) berpengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention to Use (ITU), dan 4) Mengetahui apakah Behavioral Intention to Use (ITU) berpengaruh signifikan terhadap Actual System Usage (ASU). Berdasakan hasil analisis diketahui bahwa terdapat pengaruh variabel Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap Perceived Usefulness (PU) sebesar 54.8 %, sedangkan pengaruh Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) terhadap Attitude Toward Using (ATU) sebesar (r 2 ) 0.719. Diketahui pula bahwa pengaruh Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) terhadap Behavioral Intention to Use (ITU) sebesar (r 2 )= 82.5 %. Danterdapat pengaruh Behavioral Intention to Use (ITU) terhadap Actual System Usage (ASU) sebesar 81.1 %. Kata Kunci : Technology Acceptance Model (TAM), Perceived Ease dan Usefulnes, Attitude Toward Using (ATU), dan Behavioral Intention to Use (ITU)

PENDAHULUAN Perkembangan sistem informasi yang semula berbasis client-server menjadi berbasis web yang diproses di sisi client, telah melahirkan sikap penerimaan atau penolakan dari user dalam proses penggunaannya. Oleh karenanya perlu diketahui bagaimana sikap dan perilaku yang dirasakan user terhadap sistem informasi yang digunakan. Penelitian ini berisi tentang kajian perilaku pengguna (user) terhadap penggunaan sistem informasi berbasis web. Responden pada penelitian ini adalah para karyawan PT. Mugi Rekso Abadi sebagai pengguna (user) sistem informasi berbasis web tersebut. Dampak yang perlu dikaji dari kehadiran teknologi informasi dan komunikasi dalam organisasi adalah terjadinya perubahan dibeberapa hal antara lain cara bekerja maupun proses bisnis. Perubahan ini antara lain dapat direpresentasikan misalnya cara berkomunikasi pada saat belum menggunakan teknologi informasi dan komunikasi menggunakan surat maka jika menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dapat digantikan dengan email. Rapat yang biasanya dilakukan harus dalam satu lokasi dapat dilakukan oleh peserta yang berbeda lokasi dengan memanfaatkan teleconference. Penelitian ini akan berupaya menggambarkan bahwa penggunaan teknologi informasi akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan (usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use), dimana keduanya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris (Davis,1989). Menurut pendapat Sung (1987) dalam Trisna (1998) yang menyatakan bahwa faktor-faktor teknis, prilaku, situasi dan personil pengguna TI perlu dipertimbangkan sebelum TI diimplementasikan. Prilaku pengguna, dan personal sistem diperlukan dalam pengembangan sistem, dan hal ini berkaitan dengan pemahaman dan cara pandang pengguna sistem tersebut. TAM mendeskripsikan dua faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan faktor kedua adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi. Kedua faktor tersebut mempengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi. Selanjutnya kemauan untuk memanfaatkan teknologi akan mempengaruhi penggunanan teknologi yang sesungguhnya.

TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi (Jogiyanto, 2000:23). Internet adalah jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Siapa saja dapat terhubung pada internet sepanjang memiliki alamat IP (Internet Protocol) (Abdul, 2003,:49). Dengan internet, tersedia banyak sumber daya yang menjadi kekuatan internet sebagai media komunikasi-informasi, yaitu Email, World Wide Web (WWW/Web), Telnet, Gopher dan sebagainya. Web menggunakan protokol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Menurut Rogers (2003:121), salah satu penulis terkemuka, menjelaskan inovasi atau perubahan adalah sebuah ide, praktek, atau objek yang dianggap baru oleh individu satu unit adopsi lainnya. Perubahan tidak selalu terjadi secara mulus atau tanpa resistensi. Banyak dari kasus inovasi atau perubahan diantaranya justru terkendala oleh berbagai faktor. Biasanya budaya menjadi faktor penghambat terbesar dalam mempenetrasikan sebuah inovasi Keengganan Budaya Risk Aversion menutup program yang Ketergantungan berlebihan pada Tekanan & Hambatan Tidak ada Inovasi Teknologi ada, terhambat budaya Anggaran jangka pendek Ketidakmampuan menghadapi resiko Tidak ada penghargaan Sumber : Albury, (2003) Gambar 2.2 Faktor penghambar perubahan

Hambatan inovasi atau perubahan diidentifikasi ada delapan jenis. Salah satunya yang dimaksud dengan budaya risk aversion adalah budaya yang tidak menyukai resiko. Hal ini berkenaan dengan sifat perubahan yang memiliki segala resiko, termasuk resiko kegagalan. Dalam organisasi, khususnya pegawai cenderung enggan berhubungan dengan resiko, dan memilih untuk melaksanakan pekerjaan secara prosedural-administratif dengan resiko minimal. Selain itu, secara kelembagaan pun, karakter unit kerja pada umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menangani resiko yang muncul akibat dari pekerjaanya Teknologi informasi baru yang diterapkan organisasi, dapat dipandang sebagai inovasi. Inovasi dapat berupa gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru (new) oleh seseorang (Rogers, 1995:125). Implementasi online system yang memfasilitasi otomatisasi kegiatan dalam berbagai operasional, dikombinasikan komunikasi data secara online berbasis intemet antar unit kerja di lingkungan PT. Mugi Rekso Abadi merupakan inovasi, karena sebelumnya PT. Mugi Rekso Abadi tidak menggunakan online system. Keputusan implementasi teknologi informasi bagi organisasi merupakan fenomena kompleks. Kompleksitas tersebut, dapat diamati dari realitas kompleksitas teknologi, perencanaan, sumberdaya yang diperlukan, serta tahap-tahap dalam proses implementasi tersebut. Dalam setiap tahap proses implementasi, organisasi senantiasa dihadapkan pada pertanyaan pokok, bagaimana mengkomunikasikan inovasi tersebut agar dapat diterima target pemakai dan bagaimana implementasinya agar berhasil. Pandangan lain dari sudut pengembangan sistem informasi sebagai daur hidup sistem (System Life Cycle/SLC) dikemukakan McLeod dan Schell (2001:19) yang membagi proses implementasi sistem informasi menjadi 5, seperti diilustrasikan pada gambar berikut:

5 Use Phase 1 Planning Phase 4 Implementation Phase 2 Analysis 3 Design Phase Sumber: McLeod and Schell (2001:19) Gambar 2.4 Circuler Pattern of System Life Cycle Pandangan daur hidup sistem, menyatakan bahwa perkembangan suatu sistem adalah ibarat siklus mahluk hidup, dari lahir, tumbuh, dewasa/matang, dan mati. Dari gambar di atas, 4 tahap yang pertama merupakan tahap pengembangan SLC, dan tahap terakhir adalah penggunaan secara riil. Model TAM secara khusus dikembangkan untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap teknologi komputer pada latar organisasi (organizational setting). Model TAM berakar dari The T'heory of Reactioned Actioned (TRA) yang dikembangkan Fisbhein dan Azjen tahun 1975 (Fichman, 1992; Schillawaert, et. al., 2001). Secara garis besar, TRA menyatakan bahwa perilaku (behavior) individu dapat diprediksi dari minat berperilaku (behavior intention). Adapun minat berperilaku individu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) dan norma subyektif (subjective norms). Dengan demikian, secara sederhana TRA menyatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan tersebut positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya. Semakin positif sikap dan norma subyektif seseorang atas perilaku tertentu, maka kecenderungan minat dan perilaku aktualnya juga semakin kuat.

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan mengambil obyek lokasi di PT. Mugi Rekso Abadi. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2008. Dalam penelitian ini, metode yang akan dipergunakan adalah metode eksplanatif dengan analisis secara kuantitatif. Metode eksplanatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya, (Umar,1999:36). Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi, (Husain Umar, 2002: 84). Untuk menentukan sampel dari suatu populasi pada penelitian ini, penulis menggunakan metode tabel Taro Yamane yang dikutip oleh Jalaluddin Rakmat (1995:82) adalah sebagai berikut: N n Nd 2 1 n N d = Ukuran sampel = Ukuran populasi = Presisi, ditetapkan sebesar 10 % dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % 830 n = (830 x 0,10 2 ) + 1 Berdasarkan rumus pengambilan sampel di atas maka besaran sampel berdasarkan populasi dari penelitian ini adalah sebesar 89,247 dibulatkan menjadi 89 sampel/responden. Uji validitas dilakukan untuk melihat butir-butir pertanyaan mana yang layak (representative) digunakan untuk mewakili variabel penelitian. Selain harus valid, instrument juga harus reliable (dapat diandalkan). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat konsistensi instrumen yang digunakan. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis univariat (analisis deskriptif) dan analisis multivariat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model persamaan struktural

yang merupakan generasi kedua dari teknik analisis multivariat (Bagozzi dan Fornell, 1982) yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang komplek baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Mugi Rekso Abadi (MRA Group) diawali dengan berdirinya HardRock Cafe oleh beberapa pengusaha lokal yang berhasil mendapatkan franchaise international dan kemudian berkembang dengan bertambahnya unit-unit usaha lainnya seperti media division, retail & lifestyle division, food & beverage division, otomotive division, hotel & property division. Bertambahnya unit bisnis dikarena adanya peluang pasar yaitu pertumbuhan konsumsi atas barang kelas-dunia (branded) untuk konsumen Indonesia. Mengingat masyarakat Indonesia khususnya di perkotaan memiliki kecenderungan mengikuti gaya hidup yang lebih modern dan ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Mugi Rekso Abadi (MRA Group) guna menghadirkan produk atau layanan import dengan merek terkenal ke dalam pasar dalam negeri. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan berikut disajikan karakteristik responden yang turut berpartisipasi dalam penelitian serta distribusi jawaban responden, di bawah ini; Profil Responden Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Valid Pria Wanita Total Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 57 64.0 64.0 64.0 32 36.0 36.0 100.0 89 100.0 100.0 Tabel 4.1 di atas menyajikan profil jenis kelamin responden yang berpartisipasi memiliki jenis kelamin pria yaitu sebanyak 57 responden (64 %), sedangkan responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 32 responden (36 %)

Valid s.d 25 tahun 26 s.d 30 31 s.d 35 di atas 35 tahun Total Tabel 4.2 Usia Responden Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 7 7.9 7.9 7.9 45 50.6 50.6 58.4 27 30.3 30.3 88.8 10 11.2 11.2 100.0 89 100.0 100.0 Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa sebanyak 45 responden (50.6 %) berada pada interval usia 26 tahun sampai dengan 30 tahun, kemudian sebanyak 27 responden (30.3 %) berada pada interval usia 31 tahun sampai dengan 35 tahun, selanjutnya 10 responden (11.2 %) memiliki usia di atas 35 tahun, dan terakhir responden dengan usia sampai dengan 25 tahun sebanyak 7 responden (7.9 %). Tabel 4.12 Perhitungan skor jawaban responden pada variabel Perceived Ease of Use (PEOU) No item STS TS TT/R S SS Jumlah skor 1 5 21 45 16 2 256 2 3 35 33 16 2 246 3-3 14 37 35 371 4-2 10 42 35 377 5 5 45 32 4 3 222 6 16 42 28 3-196 7-2 20 42 25 357 Total skor 2025 Rata-rata 3.25 Pada variabel Perceived Ease of Use (PEOU) secara keseluruhan responden memberikan respon ragu atau tidak tahu atas pertanyaan terkait dengan derajat kemudahan penggunaan sistem informasi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan.

Variabel Perceived Usefulness (Persepsi Tentang Kemanfaatan) Tabel 4.21 Perhitungan skor jawaban responden pada variabel Perceived Usefulness (PU) No item STS TS TT/R S SS Jumlah score 1-3 8 46 32 374 2-2 7 56 24 369 3-2 9 49 29 372 4-2 8 53 26 370 5-2 15 38 34 371 6-2 9 54 24 367 7-2 8 57 22 366 8-2 10 42 35 377 Total skor 2966 Rata-rata 4.17 Pada variabel Perceived Usefulness (PU) secara keseluruhan responden memberikan respon atas pertanyaan terkait dengan kegunaan sistem informasi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan. Variabel Attitude Toward Using Tabel 4.28 Perhitungan skor jawaban responden pada variabel Attitude Toward Using (ATU) No item STS TS TT/R S SS Jumlah score 1 1 3 12 57 16 351 2 1 3 12 55 18 353 3-2 10 42 35 377 4-2 8 57 22 366 5-3 14 37 35 371

6-2 10 42 35 377 Total score 2195 Rata-rata 4.11 Pada variabel Attitude Toward Using (ATU) secara keseluruhan responden memberikan respon atas pertanyaan terkait dengan sikap menyukai atau menyenangi terhadap keberadaan sistem informasi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan. Variabel Behavioral Intention To Use Tabel 4.33 Perhitungan skor jawaban responden pada variabel Behavioral Intention To Use (ITU) No item STS TS TT/R S SS Jumlah score 1 1 3 12 57 16 351 2-3 14 37 35 371 3-2 10 42 35 377 4-2 10 42 35 377 Total score 1476 Rata-rata 4.15 Pada variabel Behavioral Intention To Use (ITU) secara keseluruhan responden memberikan respon atas pertanyaan terkait dengan perilaku terhadap keberadaan sistem informasi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan sangat positif. Variabel Actual System Usage Tabel 4.39 Perhitungan skor jawaban responden pada variabel Actual System Usage (ASU) No item STS TS TT/R S SS Jumlah score 1 1 3 12 57 16 351 2 1 3 12 57 16 351

3 1 3 12 57 16 351 4-3 14 37 35 371 5-2 10 42 35 377 Total score 1801 Rata-rata 4.05 Pada variabel Actual System Usage (ASU) secara keseluruhan responden memberikan respon atas pertanyaan terkait dengan aktualitas penggunaan sistem informasi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan sangat positif. Pengaruh Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap Perceived Usefulness (PU Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.741 a.548.543 3.35 a. Predictors: (Constant), Perceived Ease of Use Besarnya nilai R square (r 2 ) adalah 0.548, nilai tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap Perceived Usefulness (PU) dengan cara menghitung koefisien determinasi dengan menggunakan rumus koefisien determinasi = r 2 x 100 %, sehingga diperoleh nilai koefisien determinasi = 0.548 x 100 % = 54.8 %, yang artinya bahwa pengaruh Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap Perceived Usefulness (PU) sebesar 54.8 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain variabel Perceived Usefulness (PU) dapat diterangkan oleh Perceived Ease of Use (PEOU) sebesar 54.8 %, sementara pengaruh 55.2 % disebabkan oleh oleh variabel lain di luar model ini. Pengaruh Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) terhadap Attitude Toward Using (ATU) Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.848 a.719.712 1.99 a. Predictors: (Constant), Perceived Usefulnes, Perceived Ease of Use

Besarnya nilai R square (r 2 ) adalah 0.719, nilai tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) terhadap Attitude Toward Using (ATU), dengan menggunakan rumus koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi = 0.719 x 100 % = 71.9 %, yang artinya bahwa secara bersama-sama Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) memiliki pengaruh terhadap Attitude Toward Using (ATU) sebesar 71.9 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain variabel Attitude Toward Using (ATU) dapat diterangkan oleh Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) sebesar 71.9 %, sementara pengaruh 28.1 % disebabkan oleh oleh variabel lain di luar model ini. Pengaruh Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) terhadap Behavioral Intention to Use (ITU) Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.908 a.825.821 1.08 a. Predictors: (Constant), Attitude Toward Using, Perceived Usefulnes Besarnya nilai R square (r 2 ) adalah 0.821, nilai tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) terhadap Behavioral Intention to Use (ITU), dengan menggunakan rumus koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi = 0.825 x 100 % = 82.5 %, yang artinya bahwa secara bersama-sama Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention to Use (ITU) sebesar 82.5 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain variabel Behavioral Intention to Use (ITU) dapat diterangkan oleh Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) sebesar 82.5 %, sementara pengaruh 17.5 % disebabkan oleh oleh variabel lain di luar model ini. Pengaruh Behavioral Intention to Use (ITU) terhadap Actual System Usage (ASU)

Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate.901 a.811.809 1.39 a. Predictors: (Constant), Behavioral Intention to Use Besarnya nilai R square (r 2 ) adalah 0.811, nilai tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Behavioral Intention to Use (ITU) terhadap Actual System Usage (ASU), dengan menggunakan rumus koefisien determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi = 0.811 x 100 % = 81.1 %, yang artinya bahwa Behavioral Intention to Use (ITU) memiliki pengaruh terhadap Actual System Usage (ASU) sebesar 81.1 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain variabel Actual System Usage (ASU) dapat diterangkan oleh Behavioral Intention to Use (ITU) sebesar 81.1 %, sementara pengaruh 18.9 % disebabkan oleh oleh variabel lain di luar model ini. Pada umumnya penguna teknologi akan memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan jika pengguna memiliki keyakinan atau persepsi terhadap kemanfaatan dan kemudahan yang memiliki dampak langsung terhadap sikap, minat dan perilaku penggunaan sistem informasi, sebaliknya persepsi negatif akan muncul sebagai dampak dari kompleksitas (kesulitan) penggunaan teknologi tersebut. Dengan kata lain, persepsi negatif berkembang setelah pengguna pernah mencoba teknologi tersebut atau pengguna berpengalaman buruk terhadap penggunaan teknologi tersebut. Pengalaman buruk ini dapat berupa pengalaman menggunakan teknologi yang sejenis ataupun pengalaman setelah menggunakan teknologi yang disediakan. Upaya untuk membangun persepsi positive terhadap manfaat teknologi setidaknya harus diperhatikan 2 hal berikut: a) Jika teknologi baru merupakan upgrade dari teknologi lama maka dilakukan upaya penjelasan dari pimpinan organisasi bahwa teknologi lama sudah tidak dapat memenuhi tujuan perusahaan. Selanjutnya dilakukan penjelasan tentang posisi dan manfaat teknologi baru yang sebaiknya dilengkapi dengan demonstrasi teknologi. b) Jika teknologi baru merupakan teknologi yang pertama kali akan diadopsi maka perlu upaya pelatihan dan penjelasan akan manfaat teknologi baru ke pengguna. Dengan memperhatikan faktor penyebab dari persepsi penggunaan teknologi yang berpusat pada teknologi setidaknya dapat meminimalisasi kegagalan implementasi teknologi.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada umumnya pengguna teknologi akan memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan jika pengguna memiliki keyakinan atau persepsi terhadap kemanfaatan dan kemudahan yang memiliki dampak langsung terhadap sikap, minat, dan perilaku penggunaan Sistem Informasi. Berdasakan hasil analisis diketahui besarnya pengaruh variabel Perceived Ease of Use (PEOU) terhadap Perceived Usefulness (PU) sejalan dengan pernyataan yang disampaikan Davis bahwa kemudahan pemakaian mempunyai pengearuh terhadap Sistem Informasi sehingga dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan Sistem Informasi akan menimbulkan perasaan dalam diri seseorang bahwa system itu mempunyai kegunaan atau manfaat sehingga menimbulkan rasa nyaman bila bekerja menggunakannya. Pengaruh Perceived Ease of Use (PEOU) dan Perceived Usefulness (PU) terhadap Attitude Toward Using (ATU) disimpulkan bahwa ekspektasi (;kemauan) usaha mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap pemanfaatan Sistem Informasi selama penggunaan. Pengaruh Perceived Usefulness (PU) dan Attitude Toward Using (ATU) terhadap Behavioral Intention to Use (ITU) sehingga disimpulkan manfaat yang dirasakan oleh pemakai Sistem Informasi akan meningkatkan minat (Behaviour) untuk menggunakan Sistem Informasi. Pengaruh Behavioral Intention to Use (ITU) terhadap Actual System Usage (ASU) Dengan demikian minat seseorang akan kegunaan Sistem Infromasi pada akhirnya akan meningkatkan penggunaan Sistem Informasi dalam pekerjaannya. Rekomendasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengembangkan Sistem Informasi. Selain itu perusahaan juga harus berupaya membangun persepsi positif terhadap pemanfaatan teknologi dengan cara melakukan pendekatan dan memberikan penjelasan kepada pengguna tentang inovasi tersebut dan juga perusahaan dapat memberikan suatu teknologi yang user friendly serta pelatihan pengaplikasian secara intensif. Bagi para peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan variabel penelitian tambahan di luar variabel dalam penelitian ini seperti dimasukannya

level jabatan yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian oleh sebab itu peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan level manajer sebagai responden. Hal ini perlu dipertimbangkan agar hasil penelitian lebih memiliki daya guna yang lebih baik sehingga impelementasi Sistem Informasi dapat beroperasi dengan baik sehingga menghasilkan manfaat bagi pemakai dan institusi yang menyediakannya. DAFTAR PUSTAKA Adams, D.A., Nelson, R.R., and Todd, P.A., 1992, Perceived Usefulness, Ease of Use and Usage of Information Technology: a replication, MIS Quarterly, Vol.16, No.2, pp. 227-247. Bodnar, G.H., and Hopwood, W.S., 1995. Accounting Information Systems. Prentice Hall, Inc. Engelwood Cliffs. New Jersey. Davis, F.D., 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology, MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp.319-339. -------., Bagozzi, R.P., and Warsaw, P.R., 1989, User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theorical Models, Management Science, Vol.39, No.8, pp. 983-1003. Fichman RG, 1992. Information Technology Diffusion: A review of Empirical Research, Proceedings of the 13th International Conference on IS, Dallas, Ghozali, Imam, 2005, Structural Equation Model, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program Lisrel 8.54, Penerbit BP Undip Goodhue and Thompson, 1995, Task Technology Fit and Individual Performance, MIS Quartely, June, pp 213 236. Jogiyanto, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, Penerbit BPFE Yogyakarta Lewin, kurt, 1951, Field theory ini social science. Selected theorical paper. D. cartwright (ed). Harper and Row, New York Malhotra, K.M. and Briks.F.D. 2003. Marketing Research, AN Applied Approach (second edition), England, Pearson Education Ltd.

McLeod, Jr., Raymond and George Schell, 2001, Management Information System. Eighth Ediiion, New Jersey: Prentice Hall, ]nc. Husaini, Usman, 2004. Metodologi Penelitian Sosial, Cetakan Kelima, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Moore, G.C., and Benbasat, I., 1991, Development of an Instrument to Measure the Perseption of Adopting an Information Technology Innovation, Information System Research, Vol.2, No.3, pp. 192-222. Rogers, E.M. 1995 diffusion of innovations, New York free press, 4 edition.