Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan

dokumen-dokumen yang mirip
Kebijakan Diklat Satu Pintu

Optimalisasi JRA Untuk Peningkatan Akses Informasi Publik

Diklat Aparat Desa Melalui Mobile Training

SOP Pelaporan Gratifikasi dan Aplikasi Pelaporan Gratifikasi Secara Online

Penerapan E-Government Untuk Integrasi dan Transformasi Pemerintahan

Prioritas Kebijakan Pemda Untuk Optimalisasi PATEN

Peningkatan Jumlah Peserta Diklat Melalui e-learning dan Jumlah Auditor yang Tersertifikasi

Sistem Pendataan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengembangan Kependudukan

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

e-msa (Elektronik Monitoring Serapan Anggaran) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Sistem Kesehatan Daerah (Siskesda) di Kabupaten Wonosobo

Stakeholder Mendukung, UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Optimal

Sistem Kerja, Kompetensi dan Budaya Kerja Berorientasi Kualitas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Sistem Pembayaran Online Pajak Daerah Kota Cimahi

Teknologi Kogenerasi Untuk Penghematan Energi

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Kurikulum Diklat Pertanian Model On Farm/Off Farm

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN

DR. ASROPI, SIP, MSi SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

No.860, 2014 BAPPENAS. Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Penelaahan. Penyusunan. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri atas latar

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

Penerapan Budaya Kerja 5 R di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

Pengaturan Akses Serta Penyelenggaraan Pelayanan dan Pembiayaan KB MOP dan MOW di Kota Salatiga

Latar Belakang. Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 dan Undang-Undang 23 Tahun 2014 serta dalam rangka optimalisasi penanganan kawasan

Arsip Nasional Republik Indonesia

PENYEMPURNAAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

Pelayanan Administrasi Kepegawaian Secara Elektronik di Lingkungan Puslabfor Bareskrim POLRI


BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

Pengalihan Penerapan Akuntansi Berbasis Kas Kepada Akuntansi Berbasis Akrual Pada Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Metro

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN I N S P E K T O R A T

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

Sasaran Reformasi Birokrasi

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. oaching

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

RENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATAN BATAN Nomor: SOP /OT 02 01/KA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BPKP TRIWULAN II TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda )

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Transkripsi:

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan Nama Inovasi Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan Produk Inovasi Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan Dalam Sistem Perencanaan Sistem Penganggaran, dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Kementerian/Lembaga Penggagas Muhammad Yusuf Ateh, AK, MBA Kelompok Inovator Kementrian / Lembaga Gambar Ilustrasi 1 / 5

Deskripsi 2 / 5

Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan dalam Sistem Perencanaan Sistem Penganggaran, dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Kementerian/Lembaga sudah menjadi keharusan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembuatan laporan dan mengurangi duplikasi laporan Pada Kementerian/Lembaga, kondisi saat ini yang terjadi adalah belum ada keselarasan yang baik dalam Sistem Perencanaan, Sistem Penganggaran, dan Manajemen Kinerja, baik dalam hal struktur dan kerangka logis kinerja, istilah dan definisi, jenis dan format formulir, penanggung jawab kinerja organisasi; dan aplikasi pengolahan data dan informasi kinerja. Antara perencanaan kinerja dengan penganggaran seolah menjadi hal yang terpisah dan berbeda, sehingga apa yang akan dicapai sering kali tidak sinkron dengan uang yang ada. Permasalahan sebagaimana tersebut diatas menimbulkan dua isu strategis, yaitu: 1. Laporan Kinerja Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) pada tingkat Kementerian/ Lembaga belum berorientasi pada hasil/ outcome, serta belum dapat menjawab target prioritas RPJMN karena tidak tersedia informasi hasil dalam Laporan Kinerja masing-masing K/ L; 2. Banyak duplikasi pekerjaan bagi instansi pemerintah dalam menyusun dokumen perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi dan pelaporan keuangan dan kinerja. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu proses perubahan untuk menyeragamkan gerak langkah dalam mewujudkan sistem yang berorientasi pada hasil (Outcome), peningkatan akuntabilitas kinerja instansi Kementerian/ Lembaga, serta mengurangi duplikasi dalam penyusunan dokumen dan pelaporan yang diharapkan dapat menyederhanakan form dan laporan, menciptakan efisiensi, penganggaran dan pelaporan yang lebih mudah, serta data dan informasi yang terintegrasi. Dengan terlaksananya hal-hal tersebut, kinerja instansi pemerintah yang selama ini belum berorientasi hasil dan belum terukur dapat berubah menjadi kinerja yang terukur. Untuk itu, perlu adanya kesepakatan untuk menyelaraskan arsitektur informasi kinerja dan mengintegrasikan data pelaporan dalam sistem perencanaan, sistem penganggaran dan manajemen kinerja di lingkungan Kementerian/Lembaga antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Kepala Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PANRB. Pada akhirnya, penyelarasan arsitektur kinerja ini akan meningkatkan akuntabilitas dan kinerja serta efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga. Jenis Inovasi Metode Nama Instansi Kementerian PAN dan RB Unit Instansi Kedeputian Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN dan RB Tahun Inisiasi 2014 Tahun Implementasi 2014 Faktor Pendorong Adapun yang menjadi faktor pendorong keberhasilan program perubahan ini adalah sebagai berikut: 1. Adanya kesepahaman dari 2 menteri yang terkait yaitu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 3 / 5

2. Komitmen dan dukungan dari kementerian/lembaga untuk melaksanakan arsitektur informasi kinerja baru dengan pengintegrasian data pelaporan dalam sistem perencanaan, sistem penganggaran, dan manajemen kinerja 3. Lahirnya Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Faktor Penghambat Yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan program kegiatan ini antara lain: 1. Internal antara lain keterbatasan SDM dan keterbatasan waktu dalam berkoordinasi dengan pihak lain. Hal ini dikarenakan tim kerja yang ada terbentur dengan jadwal tugas yang lainnya. 2. Eksternal: ego sektoral terutama instansi terkait dengan sistem perencanaan dan sistem penganggaran yang selama ini jalan sendiri-sendiri. Tahapan Proses Tahapan pelaksanaan program perubahan meliputi beberapa langkah sebagai berikut: 1. Evaluasi atas arsitektur informasi kinerja yang lama dengan mengidentifikasi permasalahan atas arsitektur perencanaan kinerja dan penganggaran yang ada berdasarkan data dan informasi yang tersedia 2. Penyusunan arsitektur informasi kinerja yang baru dengan mempertimbangkan keterkaitan dan brainstorming dengan instansi lain 3. Penyusunan konsep data pelaporan yang terintegrasi sistem perencanaan dan sistem penganggaran dan konsep MoU 4. Koordinasi dengan instansi terkait (Menteri dan Wakil Menteri) kemudian diputuskan arsitektur kinerja yang baru dan disepakati untuk dituangkan dalam Surat Kesepakatan Bersama (MoU) 5. Nota Kesepahaman (MoU) 3 menteri Penyelarasan Arsitektur Informasi Kinerja dan Pengintegrasian Data Pelaporan Dalam Sistem Perencanaan, Sistem Penganggaran, dan Manajemen Kinerja di lingkungan Kementerian/Lembaga ditandatangani 6. Pelaksanaan arsitektur informasi kinerja yang baru dan melaksanakan pengintegrasian data pelaporan dalam sistem perencanaan, sistem penganggaran, dan manajemen kinerja Manfaat Manfaat program perubahan ini antara lain: 1. Duplikasi pekerjaan yang semakin berkurang 2. Pengukuran kinerja organisasi secara berjenjang dengan tepat 3. Pengukuran kinerja individu yang selaras dengan kinerja organisasinya 4. Sistem perencanaan, penganggaran, dan laporan pertanggungjawaban yang lebih berfokus pada hasil (outcome) 5. Sistem penyusunan perencanaan kinerja, penganggaran, monitoring dan evaluasi pelaksanaan serta pelaporan pertanggungjawaban lebih efisien karena telah terintegrasi 6. Peningkatan akuntabilitas kinerja dan efektivitas penggunaan anggaran kementerian/ lembaga Sampai dengan saat ini, beberapa capaian yang sudah dilaksanakan dalam pelaksanaan arsitektur kinerja ini sudah diimplementasikan di Kabupaten Sleman dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun capaian lain yaitu: 1. Pelaksanaan arsitektur informasi kinerja yang baru dan melaksanakan pengintegrasian data pelaporan dalam sistem perencanaan, sistem penganggaran dan manajemen kinerja 2. Lahirnya peraturan mengenai sistem perencanaan dan manajemen kinerja yang telah mengacu kepada Nota Kesepahaman, antara lain: a. Permen PPB/ Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian dan Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019 b. Petunjuk Penyusunan Rencana Kerja Kementerian / Lembaga Tahun 2016 c. Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah d. Peraturan Menteri PANRB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Prasyarat Replikasi Prasyarat yang harus dipenuhi apabila program ini akan direplikasi antara lain: 4 / 5

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 1. Komitmen dari seluruh pihak yang terkait 2. Kesediaan untuk menyingkirkan ego sektoral 3. Koordinasi yang berkelanjutan Kontak Person Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Jl. Jend. Sudirman Kav. 69 Jakarta Selatan - 12190 Indonesia Telp. (+6221) 7398381-89 Email:halomenpan@menpan.go.id Sumber Dokumen proyek perubahan Diklatpim & Observasi Teknik Validasi Observasi Jumlah Dilihat 141 Kali Waktu Dibuat 2016-03-23 22:08:28 Terakhir Diubah 2016-03-23 22:10:55 Waktu Diunduh 2017-01-13 13:19:11 5 / 5