BAB I PENDAHULUAN. mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengolah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

TINJAUAN PUSTAKA Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. International Yearbook of Industrial Statistics 2016, industri manufaktur di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat mempengaruhi iklim usaha di Indonesia. Para pelaku bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB I PENDAHULUAN. kisaran 6% per tahun (sumber : Selain itu salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Thompson dan Vaz (1990) melakukan penelitian terhadap 426 obligasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

PASAR MODAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dikutip dari situs

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Return (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun

BAB I PENDAHULUAN. investor dan perusahaan untuk mencari sumber dana maupun untuk

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manufaktur merupakan cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang mempunyai nilai tambah dengan menggunakan cara yang terencana dan sistematis. Selain itu, manufaktur juga merupakan suatu kegiatan manusia yang mencakup semua fase dalam kehidupan. Sejarah manufaktur ditandai dengan perkembanganperkembangan bertahap, namun akibat-akibatnya yang bertumpuk telah menjadi konsekuensi sosial substansial sehingga sudah sepantasnya dianggap revolusioner (Schey, 2011). Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi, dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu memproduksi produk secara masal untuk dijual supaya mendapatkan keuntungan. Dalam kurun waktu yang panjang sejak Indonesia merdeka sampai dengan masa krisis keuangan tahun 1997/1998, pemerintah mengandalkan pinjaman bilateral dari negara donor dan multilateral dari lembaga-lembaga internasional yang umumnya bersifat lunak (suku bunga rendah). Secara berangsung posisi utang pemerintah Indonesia dalam bentuk pinjaman langsung berkurang sementara posisi utang dalam bentuk surat utang yang diperjual belikan dipasar modal meningkat. Obligasi merupakan instrumen 1

2 yang sudah lama dikenal di negara-negara dengan sistem keuangan yang sudah mapan. Sedangkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia, obligasi masih merupakan instrumen baru sehingga partisipasi masyarakat masih relatif rendah (Sitorus, 2015). Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada (Jogiyanto, 2013). Obligasi merupakan surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi memberikan pinjaman utang bagi emiten penerbit obligasi (Tandelilin, 2010). Obligasi menurut Bursa Efek Indonesia adalah surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Pihak penerbit obligasi yang disebut dengan emiten, memberikan imbal jasa tetap kepada pembeli obligasi dalam bentuk bunga yang disebut dengan kupon yang dibayarkan secara periodik (Sitorus, 2015). Pemilik obligasi akan memperoleh pendapatan tetap dari kupon dan pokok yang sudah ditentukan dan nilainya tidak terpengaruh oleh perubahan harga efek yang bersangkutan. Obligasi hanya dapat diterbitkan oleh badan hukum, baik berbentuk hukum perseroan terbatas ataupun bentuk hukum lainnya. Berbeda halnya dengan hak-hak yang dimiliki oleh pemegang saham, pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara maupun hak dividen. Pemegang obligasi hanya

3 berhak atas bunga dan pelunasan pinjaman pada waktu pinjaman berakhir tanpa memperdulikan untung rugi perusahaan (Sutedi, 2009). Ketidakpastian pemulihan ekonomi global mengakibatkan perekonomian Indonesia tumbuh menguat. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi salah satu utamanya berasal dari investasi yang tumbuh cukup tinggi. Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Ahmad, 2004). Salah satu tempat untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Dikarenakan pasar modal dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi pasar modal menyediakan fasilitas atau wahan yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang mengeluarkan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal ini, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sebaliknya, pihak yang memerlukan dana dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi. Pasar modal dikatakan mempunyai fungsi keuangan karena pasar modal memberikan peluang dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Fakhruddin, 2001 : 43).

4 Obligasi pemerintah lebih banyak diminati oleh investor karena tidak ada risiko gagal bayar serta kupon dan pokoknya dijamin oleh UU SUN. Selain itu dua hal pokok yang menjadi faktor pendorong tingginya minat terhadap obligasi pemerintah, yaitu karena termasuk dalam kelompok portofolio investasi yang bebas risiko dan nilai kupon-nya lebih tinggi dari suku bunga simpanan bank. Yield obligasi atau imbal hasil obligasi adalah tingkat pengembalian (yield) obligasi pada saat obligasi dijual pertama kali ke masyarakat. Yuliati dan Handoyo (1996) mengemukakan bahwa yield obligasi adalah tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari seluruh penerimaan bunga dan nilai nominal obligasi, dengan harga obligasi (Yuliati dan Handoyo, 1996). Paunio and Suvanto (1975) mengemukakan bahwa The yield of a bond is obtained by discounting the future interest and amortization payments by setting their present value equal to the current market price of the bond (yield obligasi adalah hasil pembayaran bunga dan amortisasi dimasa yang akan datang yang dikonversikan ke present value dibandingkan dengan harga pasar obligasi). Alan C. Shapiro (1991) mengemukakan bahwa If the bond were priced at par, it would yield exactly the coupon rate, but if interest rates have risen above the coupon rate, investors in the secondary market will not want to pay full price for bonds yielding (jika harga obligasi sama dengan nominal (= 100), besarnya yield akan sama dengan coupon rate, tetapi jika tingkat suku bunga naik diatas coupon rate,

5 investor di pasar sekunder tidak mau membeli obligasi dengan harga yang sama) (Shapiro, 1991). Investor yang berorientasi pada yield obligasi umumnya adalah investor jangka panjang, dimana mereka tidak akan memperhatikan pergerakan harga obligasi di pasar sekunder. Investor akan membeli obligasi pada saat yield obligasi berada diatas rata-rata atau pada saat harga obligasi mengalami penurunan dan menyimpan sampai dengan jatuh tempo. Sedangkan investor yang berorientasi pada harga obligasi umumnya investor jangka pendek atau membeli obligasi untuk diperdagangkan (tradible). Harga dan yield merupakan dua variabel penting dalam transaksi obligasi bagi investor. Investor selalu menanyakan yield yang akan diperolehnya bila membeli obligasi dengan harga tertentu. Obligasi yang mempunyai yield tinggi di atas rata rata suku bunga deposito dan rata rata yield obligasi lainnya bisa sangat diminati oleh banyak investor. Oleh karena itu, bila yield obligasi tersebut cukup tinggi maka harga obligasi cenderung semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat yield obligasi yang diberikan relatif kecil, harga obligasi tersebut cenderung turun karena daya tarik untuk investor atau bagi calon pembeli obligasi tersebut sangat sedikit. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan ada beberapa faktor atau variabel yang memengaruhi obligasi. Syamni & Husaini (2010) yang menguji pengaruh inflasi dan nilai tukar terhadap yield obligasi di Malaysia.

6 Adhitia & Manurung (2009) mengatakan pengaruh durasi corporate bond lebih tinggi dari obligasi pemerintah. Selajutnya, Baele et al. (2007) mengatakan bahwa faktor ekonomi seperti tingkat bunga, inflasi, pertumbuhan serta pembayaran dividen merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi sumber return saham dan obligasi. Cassola & Porter (2011) mengatakan bahwa yield obligasi tidak sepenuhnya ditentukan regulasi, likuiditas dan segmentasi pasar. Tapi juga ditentukan oleh informasi ekonomi seperti perubahan tingkat bunga, dan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Sitorus (2015) bahwa faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya atau cepat lambatnya pertumbuhan utang adalah suku bunga. Dalam sistem perekonomian berbasis mekanisme pasar, suku bunga yang terjadi di pasar merupakan interaksi dari pihak kreditur atau investor surat utang dengan pihak debitur atau pemasok surat utang atau aset finansial lainnya yang mempunyai harapan yang berbeda arah. Pergerakan suku bunga mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi dengan laju inflasi, yang berinteraksi dengan berbagai variabel ekonomi makro menuju keseimbangan antara permintaan dan pasokan agregat dalam perekonomian. Laju inflasi mempengaruhi daya beli baik individu maupun perusahaan, yang merupakan peristiwa yang penting dan dijumpai di hampir semua negara di dunia. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling mempengaruhi. Istilah inflasi juga

7 digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadang kala dilihat sebagi penyebab meningkatnya harga. Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi nilai pasar obligasi adalah nilai tukar mata uang atau sering juga disebut dengan kurs. Kurs merupakan harga mata uang terhadap mata uang lainnya. Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menentukan nilai tukar mata uang yaitu pendekatan moneter dan pendekatan pasar. Dalam pendekatan moneter, nilai tukar mata uang didefinisikan sebagai harga dimana mata uang asing diperjualbelikan terhadap mata uang domestik dan harga tersebut berhubungan dengan penawaran dan permintaan uang (Darmadji, 2006). Nilai tukar mata uang merupakan ukuran nilai dari mata uang suatu negara dalam unit terhadap mata uang negara lainnya. Nilai tukar uang negara Indonesia akan berubah sesuai dengan permintaan dan penawaran. Hal ini dikarenakan Indonesia menganut sistem bebas mengambang (floating exchange rate). Namun, selain itu penelitian ini juga didasarkan pada kinerja keuangan perusahan sebagai faktor yang mempengaruhi nilai pasar obligasi. Hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh investor untuk mengetahui kinerja para emiten. Dengan menggunakan informasi yang berasal dari rasio keuangan, investor dapat melakukan prediksi terhadap kebangkrutan ataupun keuntungan suatu usaha (Handono, 2011). Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

8 perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2012 : 2). Analisis digunakan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Menurut Harahap (2010 : 297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Salah satu jenis analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio rentabilitas. Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalamnya. Bila yang dingunakan adalah seluruh modal yang tertanam didalamnya, dalam hal ini seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan, maka kita kenal dengan Rentabilitas Ekonomis. Sedang bila kita hanya memandang modal sebagai modal sendiri, maka kita kenal dengan Rentabilitas Modal Sendiri. Rentabilitas sering juga dikelompokkan menjadi satu dengan profitabilitas atau kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya (Rahardjo, 1993 : 19). Sedangkan menurut Dandawijaya (2009) rasio rentabilitas adalah rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan bersangkutan. Rasio ini juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan. Rasio-rasio yang digunakan untuk menganalisis rasio

9 rentabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan Return On Investment (ROI). ROE merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi di perusahaan. ROE membandingkan besarnya laba bersih terhadap ekuitas saham biasa. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat pengembaliannya akan semakin rendah pula. Seorang calon investor perlu melihat ROE suatu perusahaan sebelum memutuskan melakukan investasi supaya dapat mengetahui seberapa banyak yang akan dihasilkan dari investasi yang dilakukannya (Sitepu, 2010). Semakin tinggi tingkat laba yang diperoleh, maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen juga akan semakin tinggi dan harga sahamperusahaan akan semakin meningkat. Dalam perhitungannya, Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan (Syamsuddin, 2009 : 63). Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROI merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008 : 63).

10 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik suatu perumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Apakah nilai kurs berpengaruh terhadap yield obligasi pada perusahaan manufaktur yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013? 2. Apakah rentabilitas berpengaruh terhadap yield obligasi pada perusahaan manufaktur yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013? 3. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap yield obligasi pada perusahaan manufaktur yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh nilai kurs terhadap yield obligasi pada perusahaan manufaktur yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 2. Untuk menganalisis pengaruh rentabilitas terhadap nilai yield obligasi pada perusahaan manufaktur yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. 3. Untuk menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap yield pada perusahaan manufaktur yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

11 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap nilai pasar obligasi pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Selain sebagai tugas akhir dan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, tetapi diharapkan dalam penelitian ini penulis mendapat wawasan baru dan ilmu baru mengenai nilai pasar obligasi. 2. Bagi Investor Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi calon investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. 3. Bagi Emiten Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakankebijakan perusahaan. 4. Bagi Peneliti Lanjutan Sebagai bahan referensi, masukan dan perbandingan bagi peneliti atau pihak lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama di masa yang akan datang.

12 E. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dalam skripsi ini penulis memaparkan sistematika penulis sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang membahas tentang uraian atau penjelasan arti penting dalam permasalahan. Uraian atau penjelasan itu diperoleh dari berbagai sumber atau perbaduan antara teori atau hasil penelitian terdahulu untuk masalah yang sama dengan penelitian yang sedang penulis kerjakan. Perumusan masalah berisi tentang masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan jawaban yang jelas dalam pemecahan masalah penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu mengenai sistematika penulisan skripsi, yang berisi tentang uraian ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini membahas tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Landasan

13 teori berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan fakta atau kasus yang diperoleh dari kajian pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang mendukung dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Kerangka pemikiran adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan penelitian. Kerangka pemikiran juga merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan lalu dianalisis selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Sedangkan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah pada penelitian yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. BAB III : METODE PENELITIAN Bab yang menguraikan tentang jenis penelitian, populasi dan penentuan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, dan metode analisis data. Jenis penelitian menjabarkan tentang jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik

14 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, sedangkan penentuan sampel ditentukan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Metode analisis data merupakan upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat gagasan penelitian yang terkait dengan apa yang telah dilakukan dan apa yang diamatin dipaparkan, dan dianalisis di bab sebelumnya. Uraian mengenai gagasan ini terkait dengan hasil kajian teori dan hasil-hasil penelitian lain yang relevan. Hasil penelitian merupakan bagian yang menyajikan hasil dari penelitian dalam bentuk data, diagram, tabel, grafik, dan lain sebaginya. Pada bagian pembahasan berisi tentang hasil analisis dari data-data yang telah diperoleh. Pembahasan

15 tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. BAB V : PENUTUP Merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi ini, bab ini menjabarkan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Saran merupakan kelanjutan dari simpulan, yang berisi tentang anjuran yang bersifat konkret, realistis, serta terarah.