UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Kondisi Fisik Sekolah Dan Pembelajaran Di Sekolah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

Siti Nurul Azimi, Edy Bambang Irawan Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Bambang Supriyanto 36

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

Seminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

3.1.2 Subyek Penelitian

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM P

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

JURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

Transkripsi:

Trisni Atmawati / Upaya Peningkatan Penguasaaan UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol Trisni Atmawati SMA NEGERI 3 PURWOREJO Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan siswa pada konsep siklus hidup tumbuhan melalui model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol (Slide presentasi, Catatan bimbingan dan Diskusi pasangan belajar). Tujuan lain penelitian ini adalah untuk meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa serta kemampuan dasar guru dalam pembelajaran. Pembelajaran dimulai dengan penyampaian materi menggunakan media slide presentasi dan catatan bimbingan, dilanjutkan diskusi dengan pasangan belajar untuk menguatkan konsep yang telah didapat dari guru. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X-1 SMA N 3 Purworejo. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis & Mc Taggart dan terdiri dari tiga siklus yang dilaksanakan selama satu bulan.. Guru dan siswa kelas X-1 sebagai subyek penelitian, dan guru lain sebagai observer. Pengambilan data menggunakan metode observasi. Aspek yang diamati meliputi (1)Perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran, (2) kemampuan dasar guru dalam pembelajaran, (3) penguasaan konsep siswa,, dan (4) temuan-temuan lain. Hasil refleksi tiap siklus digunakan sebagai bahan perencanaan tindakan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan escendol dapat meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa yaitu ratarata 3.00 pada siklus I, 3.33 pada siklus II dan 3.83 pada siklus III. Ketrampilan mengajar guru juga meningkat, yaitu dari rata-rata 3.11 pada siklus I, 3.26 pada siklus II, dan 3.63 pada siklus III. Peningkatan juga terjadi pada penguasaan konsep siswa kelas X-1 SMA N 3 Purworejo semester genap Tahun Pelajaran 2007/2008, yaitu pada siklus I 80,56% siswa dapat lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), pada siklus II 83.33% dan pada siklus III 88.89%. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, escendol, slide presentasi, catatan bimbingan, diskusi pasangan belajar PENDAHULUAN Seorang guru dituntut mampu merancang kegiatan pembelajaran yang berkualitas yaitu pembelajaran yang dapat mengoptimalkan partisipasi aktif siswa selama proses pembelajaran dan menghasilkan penguasaan konsep siswa yang baik. Kendala dalam merancang pembelajaran pada materi siklus hidup tumbuhan adalah (1) materi pelajaran merupakan konsep yang cukup sulit dipahami oleh siswa; (2) materi berisi obyek kajian yang sulit ditampilkan di dalam kelas; (3) obyek kajian yang ditampilkan dalam bentuk charta kurang menarik; (4) tingkat ketrampilan belajar peserta didik yang rendah (siswa sudah terbiasa belajar dengan metode ceramah; (5) metode ceramah membuat siswa pasif dan tidak tahu harus menanyakan apa ketika diberi kesempatan untuk bertanya; dan (6) siswa merasa sudah menguasai suatu konsep tetapi tidak dapat menunjukkan penguasaan yang baik saat dilakukan evaluasi/tes. Dari kendala tersebut, rumusan masalah yang perlu dipecahkan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol?; (2) bagaimanakah ketrampilan guru dalam model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol? dan (3) bagaimanakah penguasaan konsep B-364

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui tingkat perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol; (2) mengetahui ketrampilan dasar guru dalam model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol dan (3) mengetahui penguasaan konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif menggunakan escendol. Manfaat penelitian ini adalah (1) meningkatkan penguasaan konsep dan mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran dan (2) memberikan pengalaman dalam pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme guru. METODOLOGI PENELITIAN Design penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis & McTaggart dan terdiri atas tiga siklus. Penelitian dilaksanakan di kelas X-1 SMA Negeri 3 Purworejo semester 2 Tahun Pelajaran 2007/2008 selama satu bulan yaitu pada Bulan Maret 2008. Jumlah siswa 36 terdiri atas 14 siswa putra dan 22 siswa putri. Siswa ini berasal dari SMP di sekitar Kecamatan Purwodadi, jarang yang berasal dari SMP di pusat kota serta terbiasa dengan metode ceramah saat SMP. Nilai UN (Ujian Nasional) mereka berkisar antara 19 25, sehingga secara umum kemampuan akademik siswa termasuk kategori sedang. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran konsep siklus hidup tumbuhan. Faktor-faktor yang diteliti adalah faktor siswa dan guru. Faktor siswa, difokuskan pada kegiatan siswa selama proses pembelajaran dan penguasaan konsep siklus hidup tumbuhan. Kegiatan siswa meliputi perhatian, keaktifan bertanya, keaktifan membuat catatan, keaktifan berdiskusi, ketepatan waktu diskusi dan keaktifan mencari informasi. Faktor guru, difokuskan pada ketrampilan membuka pelajaran, ketrampilan bertanya, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan mengadakan variasi, ketrampilan membimbing kelompok (pasangan belajar) dan ketrampilan menutup pelajaran. Penelitian dimulai dengan tahap persiapan yang meliputi : (1) menetapkan jumlah siklus, yaitu tiga siklus; (2) menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian, yaitu kelas X 1 SMA N 3 Purworejo; dan (3) menetapkan fokus observasi. Setelah selesai tahap persiapan maka dilakukan penelitian. Penelitian untuk siklus pertama dimulai dengan perencanaan. Materi siklus I adalah siklus hidup Bryophyta. Tahap perencanaan ini meliputi (1) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (2) menyusun Lembar Catatan Bimbingan, (3) menyusun Lembar Kegiatan Siswa untuk diskusi, (4) membuat Media Slide Presentasi, (5) membuat soal post-test dan (6) membuat instrumen observasi. Pelaksanaan proses pembelajaran terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut : (1) guru membuka pembelajaran; (2) guru membagikan catatan bimbingan; (3) guru menyampaikan materi dengan bantuan media slide presentasi, siswa mengisi catatan bimbingan; (4) guru menjawab pertanyaan siswa yang belum jelas; (5) siswa melakukan diskusi, guru mengamati dan membimbing diskusi; (6) guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi; dan (7) guru memberikan soal Post-tes. Selama tindakan ini dilakukan pengamatan oleh guru peneliti dan guru observer. Data yang dikumpulkan antara lain: (1) data ketrampilan dasar guru dari Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran (LOKP), (2) data keaktifan dan perhatian siswa dari Lembar Observasi Kegiatan Siswa (LOKS), (3) data penguasaan konsep siklus hidup dari Tes Penguasaan Konsep (TPK), dan (4) data temuan-temuan lain dari catatan lapangan. Data pengamatan yang berupa skor pengamatan dianalisis menjadi bentuk data kuantitas. Hasil analisis data dijadikan sebagai bahan refleksi. Ada beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai patokan keberhasilan, misalnya apakah proses pembelajaran telah dilakukan sesuai dengan perencanaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap peningkatan penguasaan konsep siklus hidup siswa-siswa. B-365

Trisni Atmawati / Upaya Peningkatan Penguasaaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pelaksanaan. Siklus pertama dilaksanakan pada pembelajaran konsep siklus hidup Bryophyta. Pembelajaran belum dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan waktu tidak mencukupi untuk pemberian soal post-test. Hal ini terjadi karena kegiatan diskusi melebihi dari waktu yang direncanakan. Pengamatan. Dari hasil observasi dan analisis data diperoleh data berikut : Faktor siswa: (1)Antusias siswa selama pembelajaran sangat baik ditandai dengan perhatian siswa selama pembelajaran. (2) siswa aktif mengisi catatan bimbingan, (3) beberapa siswa yang duduk di belakang sering kurang konsentrasi, (4) siswa masih kurang berani untuk mengajukan pertanyaan, (5) siswa yang tidak berani untuk mengajukan pertanyaan lebih suka mencari informasi di buku yang cukup menyita waktu, dan (6) siswa masih kesulitan mengerjakan lembar kerja siswa saat berdiskusi karena mereka dituntut untuk menjawab pertanyaan menggunakan kata-kata mereka sendiri. Analisis hasil pengamatan perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran pada siklus I sudah cukup baik yaitu dengan skor 3,00. Hasil tes penguasaan konsep menunjukkan bahwa 80,56% siswa ( 29 siswa) mendapat nilai 65 ke atas (lulus KKM) dengan nilai rata-rata kelas 75,65. Jumlah siswa yang belum lulus KKM adalah 7 siswa (19,44%). Faktor guru : (1) guru menyampaikan materi terlalu cepat sehingga harus mengulang kembali penyampaian materi, (2) variasi guru dalam perubahan posisi masih kurang sehingga siswa yang duduk di belakang kurang mendapat perhatian, dan (3) guru terpaku pada pembagian waktu dalam skenario pembelajaran sehingga penyampaian materi terkesan tergesa-gesa. Secara umum kemampuan dasar guru pembelajaran siklus I termasuk baik, dengan skor 3,11. Refleksi. Pada siklus I, media slide presentasi belum memberikan tampilan-tampilan awal yang menarik atau memotivasi siswa sehingga perlu adanya tampilan awal untuk memotivasi siswa pada pembelajaran siklus II. Guru dalam menyampaikan materi harus lebih diperlambat dan juga variasi perubahan posisi juga perlu ditingkatkan. Diperlukan rangsangan kepada siswa supaya berani dan aktif mengajukan pertanyaan. Selain itu selama diskusi siswa harus lebih banyak lagi diberikan bimbingan sehingga diskusi bisa berjalan lebih efektif. Siklus Kedua Pelaksanaan. Berdasarkan temuan dan hasil refleksi pada siklus I, maka dilakukan perubahan alokasi waktu pada rencana tindakan siklus II. Pembelajaran sudah berjalan seperti yang telah direncanakan. Pada pembelajaran ini dijumpai slide dengan background warna terlalu gelap serta ukuran huruf yang kurang besar sehingga kurang jelas terlihat oleh siswa yang duduk di belakang. Slide untuk menimbulkan motivasi siswa masih kurang berhasil karena kurang mengundang pertanyaan siswa. Gambar yang menarik perhatian pada slide membuat konsentrasi siswa tetap konsisten selama pembelajaran. Pengamatan. Dari pengamatan diperoleh hal-hal sebagai berikut : Faktor siswa : (1) siswa semakin baik dalam membuat catatan bimbingan, (2) siswa belum banyak yang aktif bertanya, (3) siswa lebih aktif berdiskusi dengan pasangan belajarnya dan (4) beberapa siswa masih lebih suka mencari informasi di buku walaupun harus bertanya ke teman yang lain karena tidak memiliki buku. Secara keseluruhan perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran dikategorikan baik dengan skor 3,33. Hasil tes penguasaan konsep menunjukkan bahwa 83,33% siswa ( 30 siswa) mendapat nilai 65 ke atas dengan nilai rata-rata 73,70. Siswa yang mendapat nilai di bawah 65 (di bawah KKM) adalah 6 siswa ( 16, 67%). Faktor guru : (1) guru masih kurang dalam merangsang siswa untuk aktif bertanya, (2) guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dikuasai siswa setelah penyampaian materi selesai. Secara keseluruhan ketrampilan dasar guru dalam siklus II dikategorikan baik dengan skor 3,26. Refleksi.Diperlukan perbaikan kegiatan pembelajaran, antara lain (1) pembuatan media slide B-366

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 presentasi perlu diperhatikan kejelasan tampilan sehingga siswa yang duduk di belakang bisa melihat tampilan dengan jelas, (2) Masih perlu adanya perbaikan tampilan awal pada slide untuk menarik perhatian dan motivasi siswa, (3) perlunya rangsangan untuk meningkatkan keaktifan bertanya dengan cara guru sengaja tidak menyampaikan beberapa bagian yang harus diisi siswa dalam catatan bimbingan, dan (4) pemberian waktu untuk melakukan tanya jawab setelah selesai penyampaian materi oleh guru. Siklus Ketiga Pelaksanaan. Berdasarkan kekurangan pada siklus II, dilakukan dalam siklus III. Pembuatan media slide diberi tambahan tampilan awal untuk mengundang motivasi siswa dan merangsang siswa untuk berpikir. Usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa untuk bertanya dilakukan dengan cara beberapa isian dalam catatan bimbingan belum diterangkan guru selama penyampaian materi, sehingga mau tidak mau siswa harus bertanya. Setelah selesai penyampaian ditambahkan tanya jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dan selanjutnya dilakukan diskusi pasangan belajar. Pengamatan. Pada siklus III diperoleh temuan: Faktor siswa : (1) Perhatian siswa semakin meningkat selama pembelajaran, (2) semakin banyak siswa yang bertanya, dan (3) siswa semakin terbiasa bekerja sama yang ditunjukkan dengan meningkatnya ketepatan waktu diskusi. Keseluruhan hasil pengamatan perhatian dan keaktifan siswa pada siklus III dikategorikan baik dengan skor 3,83. Hasil tes penguasaan konsep menunjukkan bahwa 88,89% siswa ( 32 siswa) mendapat nilai 65 ke atas dengan nilai rata-rata 72,04. Siswa yang mendapat nilai di bawah 65 (di bawah KKM) adalah 4 siswa ( 11,11%). Faktor guru : (1) variasi perubahan posisi guru masih kurang dan (2) guru sudah memberikan penguatan sesudah penyampaian informasi, yaitu dengan melakukan tanya jawab. Refleksi. Berdasarkan pengamatan pada siklus III pelaksanaan pembelajaran sudah berlangsung seperti yang telah direncanakan dalam skenario pembelajaran. Perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin baik, ketrampilan dasar guru semakin baik yang ditunjukkan dengan pembelajaran yang semakin terorganisasi. PEMBAHASAN Pada hasil penelitian tentang perhatian dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada ketiga siklus memiliki skor di atas 3 (skor maksimal adalah 4). Pada tiap siklus juga terjadi peningkatan keaktifan siswa, yaitu rata-rata 3 pada siklus I, 3.33 pada siklus II dan 3.63 pada siklus III. Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif menggunakan media slide presentasi, catatan bimbingan dan diskusi pasangan belajar terjadi peningkatan perhatian dan keaktifan siswa selama pembelajaran. Perhatian siswa selama pembelajaran semakin baik karena siswa dituntut untuk mengisi catatan bimbingan selama penyampaian materi.. Perhatian siswa juga meningkat karena siswa lebih tertarik dalam pembelajaran yang manfaatkan teknologi, apalagi pada slide sering disisipi animasi lucu yang membuat mereka tertawa. Trik ini cukup jitu karena tiap anak mulai berkurang konsentrasinya, dengan munculnya animasi tersebut membuat suasana menjadi lebih segar dan anak menjadi lebih bergairah kembali. Ketertarikan siswa dengan penggunaan media slide presentasi didukung dengan hasil pengumpulan pendapat siswa yang semuanya menyatakan menyukai pembelajaran yang menggunakan media slide presentasi. Mereka merasa menjadi lebih cepat memahami penjelasan guru. Selama penggunaan media slideb yang dibarengi dengan pemberian catatan bimbingan, siswa harus mengisi catatan bimbingan tersebut dengan lengkap. Hal ini menuntut siswa untuk selalu perhatian dan mencari informasi bagian yang belum mereka kuasai. Dari hasil pengamatan, siswa lebih menyukai mencari informasi di buku, daripada langsung menanyakan kepada guru. Hal ini dimaklumi karena umumnya siswa kurang berani untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat. Padahal kalau mereka mau, dengan bertanya jauh akan lebih mudah mendapatkan informasi daripada mencari di buku. Dari pendapat siswa, mereka menyukai penggunaan slide presentasi dan catatan bimbingan serta dilanjutkan diskusi karena membuat mereka benar-benar konsentrasi dan B-367

Trisni Atmawati / Upaya Peningkatan Penguasaaan tidak bercanda dengan temannya selama pembelajaran. Selain itu dengan diskusi mereka berpendapat menjadi semakin menguasai materi. Pada ketrampilan dasar mengajar guru terjadi peningkatan selama proses pembelajaran, yaitu rata-rata 3.11 pada siklus I, 3.26 pada siklus II dan 3.63 pada siklus III. Peningkatan ini terjadi karena saat menggunakan slide presentasi guru semakin terstruktur dalam penyampaian materi. Hal ini karena penyampaian materi dilakukan mengikuti tampilan slide presentasi yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh guru. Selain itu dengan slide presentasi tersebut penjelasan guru lebih cepat dipahami siswa sehingga waktu untuk menyampaikan materi juga lebih efisien. Pemberian motivasi berupa pertanyaan-pertanyaan pada slide presentasi di saat membuka pelajaran dapat meningkatkan kemampuan guru untuk memotivasi siswa untuk memperhatikan pempelajaran. Hanya saja kesulitan dijumpai saat menyampaikan materi yaitu guru kurang bisa memberikan variasi perubahan posisi yang banyak karena guru harus lebih banyak didekat laptop untuk menggantu slide. Tetapi secara keseluruhan ketrampilan guru dalam pembelajaran semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, II dan III menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa pada ketiga siklus tersebut terjadi peningkatan, yaitu ditunjukkan dengan prosentase siswa yang lulus KKM (mendapatkan nilai sama atau lebih besar dari KKM) pada siklus I adalah 80.66%, siklus II 83.33% dan siklus III 88.89%. Jadi dari siklus I, II dan III terus terjadi peningkatan prosentase siswa yang lulus KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa semakin baik. Rata-rata nilai ketiga siklus berada di atas 70 juga menunjukkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media slide presentasi dan catatan bimbingan maka terjadi peningkatan penguasaan konsep. Dari hasil penelitian, agar pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan konsep siklus hidup maka harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Slide presentasi perlu ada tampilan yang membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran, 2. Catatan bimbingan berisi konsep-konsep yang belum lengkap sehingga siswa harus memperhatikan dan aktif bertanya saat penyampaian konsep oleh guru, 3. Adanya penguatan konsep sesaat setelah penyampaian materi oleh guru, yaitu dengan tanya jawab, 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk diskusi perlu dibuat pertanyaan yang harus dijawab dengan menyusun kata-kata sendiri sehingga mendorong siswa untuk aktif berdiskusi dengan pasangan belajarnya, 5. Diskusi pasangan belajar harus dengan pembimbingan guru sehingga diskusi dapat berlangsung dengan baik dan efisien. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan escendol (Slide presentasi, Catatan bimbingan dan Diskusi dengan pasangan belajar) dalam pembelajaran konsep siklus hidup dapat meningkatkan penguasaan konsep, perhatian dan keaktifan siswa serta ketrampilan dasar mengajar guru dalam pembelajaran tersebut. Siswa lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan guru jika selama penyampaian materi dibantu dengan media slide presentasi. Penggunaan media catatan bimbingan meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa selama penyajian slide presentasi. Dari penelitian yang dilakukan saran penulis dalam penggunaan media berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi dalam proses pembelajaran adalah : 1. Penggunaan media berbasis TIK hendaknya diimbangi dengan metode pembelajaran yang tepat sehingga memungkinkan siswa untuk tetap aktif selama proses pembelajaran. 2. Penggunaan mouse presentasi atau pointer akan lebih memberi keleluasaan guru untuk menguasai kelas/ merubah posisi. 3. Menggunakan program aplikasi yang lebih memberi keleluasaan dalam menuangkan ide ke dalam media B-368

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 DAFTAR PUSTAKA -------.1999. Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Depdikbud Panen, Andriyani & Mustofa. 2002. Belajar dan Pembelajaran I, Jakarta, Pusat Penerbitan UT Silberman, M. 2006. Active learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Cetakan III. Jakarta: Penerbit Nusamedia. Sudibyo,E.2003. Beberapa Model Pengajaran dan Strategi Belajar dalam Pembelajaran IPAfisika. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Depdikbud Susilo, H. 2002.Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Cetakan keempat. Jakarta : Pusat Penerbitan UT Uno H.B.2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara B-369