BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III PRAKTEK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DAN KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN A. Profil BMT El Labana Ngaliyan Semarang

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT EL AMANAH KENDAL. 1. Sejarah Berdirinya KJKS BMT El Amanah

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL A. Profil KSPPS BMT EL Amanah Kendal 1. Sejarah dan Profil KSPPS BMT EL Amanah Kendal

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. hlm.15. Press, 2008,hlm. 61

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB III KELEMBAGAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT An-Najah Wiradesa Pekalongan sesuai laporan keputusan RAT berganti nama menjadi KOPSYAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

BAB III APLIKASI PENERAPAN DISKON MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB III PROFIL BMT MATRA PEKALONGAN. A. Latar Belakang Berdirinya BMT Matra Pekalongan

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam saat ini cukup pesat, ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB III GAMBARAN UMUM BMT ASY-SYIFA. A. Sejarah dan Perkembangan BMT Asy-Syifa. (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang dimulai tahun 1996, yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya BMT Lestari Muamalat Suradadi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB III PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS MITRA HARMONI SEMARANG. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Mitra Harmoni Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB I PENDAHULUAN. sangat menarik untuk disimak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. syariah yang kegiatan utamanya menghimpun dana dan menyalurkannya. Lembaga ini biasa di sebut dengan Koperasi Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

Jawaban UAS PLKS 2014/2015

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

terdiri dari dua istilah, yaitu:baitul maal dan baitul tamwil. Baitul mal lebih

BAB III KOSPIN JASA SYARIAH CAPEM PEMALANG: SEJARAH, VISI MISI, DAN PRODUK-PRODUKNYA

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN. A. Sejarah Pendirian KJKS BMT Istiqlal Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. fikih tersebut. Implementasi fikih ini terjadi pula pada fikih muamalah

BAB II GAMBARAN UMUM BMT SYARIAH TAMBANG KABUPATEN KAMPAR. A. Sejarah singkat BMT Syariah Tambang Kabupaten Kampar

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktivitas ekonomi, dan ekonomi yang dikenal dalam Islam adalah

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang dilarang, berupa unsur perjudian (maisyir), unsur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. atau badan badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPR SYARI AH ASAD ALIF SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dari unit surplus

Transkripsi:

BAB III PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT EL AMANAH KEC. KENDAL KAB. KENDAL A. Profil KJKS BMT El Amanah 1. Sejarah berdirinya KJKS BMT El Amanah. KJKS BMT El Amanah adalah lembaga keuangan syari ah yang didirikan oleh Bank Muamalat, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) dan Masyarakat. Berbadan hukum Koperasi Jasa Keuangan syari ah (KJKS) dan telah mendapat sertifikat operasional dari Bank Muamalat yang dikeluarkan tanggal 6 Januari 2009 1. BMT merupakan salah satu dari lembaga keuangan mikro bukan bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam (untuk selanjutnya disebut syariah). Lembaga intermediasi antara pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (pelaku usaha). BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang berlandaskan syari ah. Selain itu BMT juga dapat dikatakan sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam pengumpulan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS). Ini merupakan sebuah konsekuensi dari namanya itu sendiri yaitu Bait Al Maal Wa Tamwil. Pengertian dari bait al maal merupakan lembaga pengumpulan dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan, pengertian bait at-tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi profit dan komersial 2. 1 Brosur KJKS BMT El Amanah. 2 Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta: ISES Publising, cet. I, 2008, h. 15.

Pengertian Baitul Mal adalah lembaga yang mengelola dana-dana sosial dapat berupa dana Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS). Sedangkan pengertian baitul tamwil adalah fungsi BMT sebagai lembaga intermediasi antara pemilik modal dengan pengelola dana. Adanya beban pengelolaan dana sosial yang melekat pada nama BMT, yaitu baitul maal. BMT bila dikompromikan dan optimalkan ini memberikan kelebihan bagi BMT dibandingkan koperasi biasa dan yang telah ada sebelumnya. Maksudnya adalah pengelolaan dana sosial bait al maal untuk meningkatkan ekonomi mereka yang lemah dari kelompok masyarakatnya, sehingga dengan pelan namun pasti berubah posisi dari calon anggota dan akhirnya mampu menjadi anggota. Apabila demikian, maka idealitas BMT sejak awal dibangun juga segera terwujud nyata. BMT barbadan hukum Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Ketentuan yang terdapat didalam UU no. 25 tahun 1992. Legalitas koperasi jasa keuangan syariah juga diperkuat lagi oleh Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang petunjuk pelaksanaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah. Dengan keputusan ini, segala sesuatu yang terkait dengan pendirian dan pengawasan BMT berada dibawah departemen koperasi dan usaha kecil dan menengah 3. No TDP. (Tanda Daftar Perusahaan) 11, 18,2,65, 00075 berlaku sampai tanggal 3 Agustus 2014. Pengesahan menteri koperasi no. 518.BH/XIV.13.02.2009/DKUMKM tanggal 30 juli 2009. Surat izin usaha perdagangan (SIUP) Kecil, nomor : 1398/ 11.18/PK/VI/09/UPT. Surat ijin koperasi KJKS nomor : 15/ Amanah/V/2009. Perihal permohonan pengesahan akta pendirian. KJKS BMT El Amanah didirikan pada bulan 23 November 2008 di kecamatan kota Kendal. Yang diketuai oleh bapak Abdul Ghofur, M. Ag. dengan beranggotakan 23 anggota. 3 Ibid, h. 16.

Modal dan kekayaan bersih Rp. 52.970.000,00. KJKS BMT El Amanah mulai beroperasi pada 11 februari 2009 yang bertempat di pasar kota Kendal kelurahan Pekauman jalan Raya lingkar barat pasar kota Kendal 4. Kas buka sampai 8.00 s/d 15.00 WIB. Anggota yang menggunakan akad murabahah Tahun 2009 sebanyak 104 anggota, tahun 2010 sebanyak 227 anggota 5. 2. Struktur Organisasi KJKS BMT El Amanah. a) Pengurus KJKS BMT el amanah periode 2008-2012. Pengurus adalah sekelompok orang yang diangkat berdasarkan rapat anggota tahunan (RAT) dalam satu periode kepengurusan. Pengurus biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara ini adalah sepadan dengan dewan dereksi dalam sebuah peruhasaan. Dalam pemilihan pengurus KJKS BMT, dipilih berdasarkan kapasitas dari anggota koperasi yang ada baik dari sisi menajemen, keuangan dan bisnis. Disamping itu, keamanahan, nilai keadilan dan kejujuran harus dipandang sebagai tonggak terdepan organisasi. Kerja pengurus dalam mengendalikan sebuah BMT memiliki kewajiban menjaga transparansi, dan memiliki kemampuan untuk membuat peluang-peluang strategis bagi pengembangan BMT, maupun anggotanya 6. Adapun pengurus Koperasi Jasa keuangan syariah (KJKS) BMT el Amanah adalah sebagai berikut: Ketua koperasi Sekretaris : H. Abdul Ghofur, M.Ag. : 1. MUH. Yasin Hidayat 2. H. Ahmad Adib, S.H. 2011. 4 Hasil wawancara dengan Ana Lutfiana, teller KJKS BMT El Amanah Kendal, tanggal 12 April 2011. 5 Hasil wawancara dengan Kunaefi Abdillah, manajer KJKS BMT El Amanah Kendal, tanggal 12 April 6 Veithzal Rivai dkk, Ekonomi Syariah Konsep, Praktek Dan Penguatan Kelembagaannya, Semarang : Pustaka Rizki Putra, cet. I, 2009, h, 166.

Bendahara Koperasi : 1. Budi Setyo 2. Adityo sasono, S.E. Dewan Pengawas Syari ah : 1. Drs. H. Muhammad Kholid 2. H. Agus Salim Wibowo, S.Ag. b) Pimpinan/ Manager. Pimpinan/Manajer adalah seorang professional yang bukan pemegang saham. Pimpinan bertugas memimpin operasional dan pengelolaan BMT sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan oleh pengurus. Disamping itu, bertanggung jawab secara penuh terhadap berjalanannya BMT secara penuh secara keseluruhan 7. Pimpinan KJKS BMT el amanah adalah bapak Kunaefi Abdillah, S.Ag. c) Teller KJKS BMT El Amanah : Sdri. Ana Lutfiana. d) Marketing KJKS BMT El Amanah : Slamet, S.HI. B. Visi dan Misi KJKS BMT EL Amanah 8. 1. Visi KJKS BMT El Amanah. Menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) yang sehat, kuat, besar, dan amanah sesuai dengan prinsip syariah 2. Misi KJKS BMT El Amanah. a) Mensejahterakan dan memberdayakan anggota koperasi. b) Memberdayakan usaha menengah dan kecil sebagai wujud partisipasi dalam membangun ekonomi umat dengan mengedepankan prinsip keadilan, keterbukaan, dan universal. c) Memberikan jasa layanan keuagan anggota dengan sepenuh hati. 7 Ibid,h. 167. 8 Anggaran dasar (AD) KJKS BMT El Amanah kota Kendal

d) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi dan kreatif yang berkelamjutan dan sejalan dengan kebutuhan umat. e) Mengembangkan sumberdaya insane yang beriman, bertaqwa, berkualitas dan professional. C. Produk-produk KJKS BMT El Amanah 9. Produk di KJKS BMT El Amanah terbagi menjadi 3 (tiga) produk simpanan, produk pembiyaan dan dana amanah, antara lain: 1. Produk Simpanan. a) Simpanan Pokok adalah simpanan yang dibayarkan oleh setiap anggota koperasi ketika mendaftar sebagai anggota. Simpanan pokok dibayarkan satu kali yaitu pada waktu mendaftarkan sebagai anggota minimal sebesar Rp. 10.000,00. b) Simpanan Wajib adalah simpanan yang wajib dibayarkan setiap bulan oleh anggota koperasi (anggota pendiri dan anggota biasa). c) Simpanan Pokok Khusus (SPK) adalah modal penyertaan dari anggota pendiri KJKS BMT, atau anggota KJKS yang diminta untuk menjadi anggota pendiri setelah KJKS didirikan. Besar simpanan khusus ditetapkan sebesar Rp. 500.000,00 per lembar. d) Simpanan Mandiri Sejahtera adalah tabungan/ simpanan sukarela anggota dengan akad mudharabah yang dirancang untuk pengatura arus kas pribadi, usaha maupun investasi. e) Simpanan Pendidikan Anak adalah tabungan/simpanan yang disediakan bagi setiap orang untuk mempersiapkan kebutuhan pendidikan anak/ anak didik. 9 Brosur KJKS BMT El Amanah

f) Simpanan Investasi Berjangka adalah simpanan investasi dengan akad mudharabah berjangka, dimana anggota dapat menentukan jangka waktu yang dikehendaki dan atas investasi ini anggota berhak atas bagi hasil sesuai nisbah/ bagi hasil. g) Simpanan Idul Fitri adalah simpanan/ tabungan yang dirancang untuk khusus untuk mempersiapkan ibadah Idul Fitri. h) Simpanan Qurban Amanah adalah tabungan/ simpanan yang khusus dipersiapkan untuk penyembelihan hewan qurban. i) Simpanan Haji Terwujud adalah yang diperuntukkan bagi penabung perseorangan yang berencana menunaikan ibadah haji ke tanah suci. 2. Produk pembiayaan. a) Pembiayaan Mudharabah (bagi hasil) adalah akad kerjasama antara pemilik modal (shahibul mal) dengan pengelola usaha (mudharib). Keuntungan dari usaha tersebut dibagi bersama berdasarkan kesepakatan. b) Pembiayaan Murabahah (jual beli) adalah transaksi jual beli dimana harga pokok dan marjin keuntungan diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak. c) Ba i bi Tsaman Ajil adalah transaksi jual beli dengan cara di cicil. d) Al Ijarah (sewa menyewa) adalah transaksi pemindahan hak guna atau manfaat atas barang atau jasa melalui upah sewa tanpa diikuti pemindahan hak atas kepemilikan barang itu sendiri. 3. Dana amanah. KJKS BMT El Amanah juga menerima dana amanah berupa : Zakat, Infaq dan Shadaqah. Dana amanah ini akan BMT salurkan kepada yang berhak menerimanya

dalam bentuk : pembiayaan kebajikan (qardhul hasan), pengembangan sumber dana manusia dan bantuan-bantuan social lainnya. D. Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT EL Amanah Kota Kendal. Aktifitas yang tidak kalah pentingnya dalam manajemen dana BMT adalah pelemparan dana atau pembiayaan yang sering juga disebut dengan lending-financing. Istilah ini dalam keuangan konvensional dikenal dengan sebutan kredit. Pembiayaan sering digunakan untuk menunjukkan aktifitas utama BMT, karena berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan 10. Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan dengan sistem jual beli dimana BMT memberikan fasilitas pembiayaan kepada anggotanya untuk pembelian barang baik barang modal usaha maupun barang konsumtif. BMT membeli barang yang diinginkan dan menjualnya kepada anggota dengan jumlah marjin keuntungan yang disepakati kedua pihak. Penetapan harga jual kepada anggota adalah harga beli barang ditambah biaya perolehan dan marjin keuntungan BMT. Besarnya marjin pembiayaan murabahah ditetapkan berdasarkan keputusan pengurus. Untuk memudahkan penerapan pembiayaan murabahah, penetapan harga jual dari BMT kepada anggota dapat disesuaikan dengan angsuran murabahah. Pembayaran angsuran pembiayaan terdiri dari: a) Angsuran pokok. b) Angsuran marjin keuntungan. c) Tabungan. Syarat-syarat dalam pengajuan pembiayaan murabahah, diantaranya adalah sebagai berikut: 10 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitulmaal Wa Tamwil, Yogyakarta: UII Press, Cet I, 2004, hlm. 163.

a) Syarat calon anggota pembiayaan: 1. Anggota maupun calon anggota yang memenuhi kriteria. 2. Mempunyai usaha produktif/ penghasilan tetap. 3. Mempunyai simpanan aktif pada BMT. 4. Lulus wawancara dan kelayakan kuantitatif. b) Plafon (besarnya) pembiayaan per anggota. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan kepada anggota ditetapkan berdasarkan keputusan manajer dan atau pengurus. c) Daftar barang dan bukti pembeliaan. Calon anggota pembiayaan murabahah diharuskan membuat rincian barang yang akan dibeli dan apabila pembelian barang diwakilkan kepada anggota maka anggota harus menyerahkan bukti pembelian sebelum dilakukan akad. Ketentuan mengenai biaya-biaya yang dikenakan dalam pembiayaan murabahah ditetapkan sebagai berikut: a. Administrasi : 2% dari plafon b. Biaya Materai : Rp. 6000,00. c. Biaya infak : sumbangan suka rela dari anggota yang digunakan untuk anak yatim. Sumbangan minimal Rp. 5000,00. Mekanisme pola pembiayaan Murabahah adalah BMT tidak dapat mengadakan barang secara langsung, maka BMT dapat menujuk anggota sebagai pihak yang mewakili pembelian barang yang dimaksudkan atas nama BMT (menggunakan akad wakalah). BMT membayar harga pembelian barang tersebut. Pembayaran harga beli hanya sah bila dilengkapi bukti pembayaran seperti kuitansi, tagihan, atau dokumen sejenis.

BMT menjual barang tersebut kepada anggota dengan harga yang telah disepakati bersama, yaitu harga beli ditambah biaya perolehan dan sejumlah marjin keuntungan. Anggota melakukan pembayaran dengan cara mengangsur selama jangka waktu yang telah disepakati bersama antara BMT dengan anggota. Murabahah merupakan salah satu bentuk menghimpun dana oleh BMT, baik untuk kegiatan usaha yang bersifat produktif, baik untuk kegiatan usaha yang bersifat konsumtif. Secara umum, anggota pada BMT mengajukan permohonan pembelian suatu barang. Dimana barang tersebut akan dilunasi oleh BMT kepada penjual, sementara anggota BMT melunasi pembiayaan tersebut kepada BMT dengan menambah sejumlah margin kepada pihak BMT sesuai dengan kesepakatan yang terdapat pada perjanjian pembiayaan murabahah yang telah disepakati sebelumnya antara anggota dengan BMT. Setelah itu anggota dapat melunasi pembiayaan tersebut baik dengan cara tunai maupun dengan cara mengangsur 11. Pembiayaan murabahah di KJKS BMT El Amanah kota Kendal dengan menggunakan sistem jaminan atau tidak menggunakan jaminan. Pembiayaan murabahah diatas Rp. 500.000,00. Dikenakan jaminan. Dimana pemberian jaminan dapat mempengaruhi penentuan margin dalam pembiayaan murabahah. BMT memberikan margin 2% untuk pembiayaan murabahah, sedangkan yang tidak menggunakan jaminan margin ditentukan sebesar 2,1%- 2,3%. Jaminan mempengaruhi margin dari pembiayaan murabahah. Penentuan taksiran jaminan pembiayaan murabahah 80% dari harga jual barang jaminan. Jadi jaminan mempengaruhi dalam pemberian margin 12. Keuntungan dari pembiayaan murabahah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dibawah ini: 11 Zainuddin Ali, op.cit, h. 41. 12 Hasil wawancara dengan Slamet, marketing KJKS BMT El Amanah Kendal, tanggal 12 April 2011.

1. Jumlah pembiayaan 2. Jangka waktu pembiayaan 3. Sistem pengembalian.murabahah dengan mengangsur dapat berbeda dengan murabahah bayar tangguh. 4. Jumlah biaya yang muncul akibat pembiayaan tersebut. 5. Tingkat persaingan harga di pasar, baik dengan lembaga keuangan sejenis maupun konvensional. 6. Karena sifatnya jual beli, maka standar keuntungannya tidak terbatas. Contoh: Pembiayaan untuk pengadaan alat jahit senilai Rp. 1.000.000,00. Dengan jangka waktu sepuluh bulan, dan setelah negosiasi, BMT menetapkan keuntungan (margin) sebesar 2 % dari harga pokok. a) Pembiayaan : 1.000.000,00 b) Margin 2,3% x 10 bulan = 23% per bulan. c) Jangka waktu angsuran 10 bulan. d) Total pembiayaan: Rp. 1.000.000,00 + Rp. 230.000,00 = Rp. 1.230.000,00. e) Angsuran pokok: Rp. 1.000.000,00 : 10 bulan = Rp. 100.000,00 f) Angsuran Keuntungan: Rp. 230.000,00 : 10 bulan = Rp. 23.000,00 g) Total angsuran per bulan, Rp. 100.000 + Rp. 23.000 = Rp. 123.000,00 h) Tabungan Wajib: Rp. 10.000,00. Ketentuan mengenai jaminan dalam pembiayaan murabahah adalah sebagai berikut:

a. Jaminan utama adalah barang yang dibiayai. Yang dimaksud dengan jaminan utama merupakan barang yang telah dibeli dari pembiayaan murabahah. Yang menjadi jaminan nota pembelian barang pembiayaan murabahah. b. Jaminan tambahan, jika dirasakan perlu BMT dapat meminta jaminan tambahan jenis dan nilai jaminan ditentukan pada saat mengajukan permohonan pembiayaan, misal surat tanah atau surat kendaraan bermotor. BMT memberikan plafon pembiayaan kepada nasabah paling sedikit Rp. 500.000,00 dan maksimal plafon yang diberikan sebesar Rp. 8.000.000,00. Pembiayaan diatas Rp. 500.000,00. Dapat dikenakan barang jaminan. Bentuk barang jaminan dapat berupa BPKP motor tahun 1994, mobil tahun 2000, dan sertifikat tanah. Ada juga pinjaman diatas Rp. 500.000,00. Tidak menggunakan jaminan. Sehingga BMT meminta nasabah untuk menyerahkan bukti pengikat seperti kartu keluarga, akta kelahiran, akta nikah. Dengan adanya jaminan atau pengikat anggota dapat memenuhi tanggung jawab terhadap pembayaran angsuran pembiayaan. Adapun jangka waktu pelunasan maksimal adalah satu setengah tahun 13. Adapun penyelesaian pembiayaan murabahah di KJKS BMT El Amanah dengan pembayaran tunai, pembayaran saat jatuh tempo, pembayaran dengan perpanjangan waktu (reshuduling). Dengan pelunasan angsuran sebelum jatuh tempo mendapat potongan pembayaran. Setelah pembayaran diselesaikan maka saat itu pula jaminan yang diserahkan kembali ke anggota. 13 Hasil wawancara dengan Ana Lutfiana, teller KJKS BMT El Amanah Kendal, tanggal 6 Juni 2011.