PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DI PABRIK PLASTIK KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG DENGAN METODE SHARED STORAGE

Penggunaan Metode Shared Storage dalam Perencanaan Tata Letak di Gudang PT. X

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

MAKALAH PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK (HMKB764) PENINGKATAN KAPASITAS GUDANG DENGAN PERANCANGAN LAYOUT MENGGUNAKAN METODE CLASS-BASED STORAGE

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan setiap proses produksi (Dionisius Narjoko, 2013). Sistem pergudangan yang baik adalah sistem pergudangan yang mampu

BAB V HASIL DAN ANALISIS

PERANCANGAN TATA LETAK DAN PALLET RACKING SYSTEM SEBAGAI PENDUKUNG PENGENDALIAN BARANG DI GUDANG PRODUK JADI (Studi Kasus PT. Tiara Kurnia Malang)

Relayout Gudang Produk Polypropylene Dengan Metode Dedicated Storage

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG KALENG DI SURABAYA

Optimasi Jarak dan Waktu Material Handling dengan Perbaikan Layout Berdasarkan Class Based Storage dan Simulasi

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Produk Drum Oli Menggunakan Metode Dedicated Storage Di PT XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Relayout Tata Letak Gudang Produk Jadi Menggunakan Metode Dedicated Storage

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Adapun diagram alir metedologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TATA LETAK GUDANG RAW MATERIAL CHEMICAL MENGGUNAKAN METODE SHARED STORAGE DAN REL SPACE

Relayout Tata Letak Gudang Produk JadiMenggunakan Metode Dedicated StorageDi PT ABC

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK DAUN PINTU DENGAN METODE SHARED STORAGE DI PT. PUTRA FLORA RIMBA TANI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

di CV. NEC, Surabaya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PENYIMPANAN PRODUK PT PIPA BAJA DENGAN METODE DEDICATED STORAGE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. PT. SMART, Tbk. Medan adalah salah satu perusahaan pengolah kelapa

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting. Gudang produk merupakan tempat menyimpan produk, dan. pelanggan tepat pada waktu yang diinginkan.

Usulan Perbaikan Tata Letak Gudang Blok B1, B2, B3 Menggunakan Dedicated Storage Dan Validasi Hasil Dengan Pendekatan Simulasi di PT.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATED STORAGE

Usulan Tata Letak Gudang Produk Jadi Dengan Metode Shared Storage Dan Pendekatan Simulasi Di PT. Lotte Chemical Titan Nusantara

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM PENANGANAN MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan metode yang benar.perencanaan dan perancangan fasilitas pabrik

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI PADA PT AMICO PRIMARASA

ONGKOS MATERIAL HANDLING

PERBAIKAN TATA LETAK PENYIMPANAN BARANG DI GUDANG UNTUK REDUKSI JARAK TEMPUH PERJALANAN MATERIAL HANDLING

DAFTAR DIAGRAM Diagram Judul Halaman 5.1. Penjadwalan Awal Produk Singlet Penjadwalan Awal Produk Baju Penjadwalan Awal Produk Jaket

PERANCANGAN TATALETAK GUDANG DENGAN METODA DEDICATED STORAGE LOCATION POLICY (Studi Kasus : PT. X)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI II-17 II-18

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembahasan

TATA LETAK PABRIK KULIAH 1: INTRODUCTION

Improvement Gudang Finished Good di PT. FSCM Manufacturing Indonesia

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

UPN "VETERAN" JAKARTA

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

Perancangan Ulang Tata Letak Gudang Inbound Menggunakan Throughput Based Dedicated Storage (Studi kasus :PT. JNE Cabang Y)

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh konsumen sehingga produk tersebut tiba sesuai dengan waktu yang telah

5.3 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Rak Saat Ini Perhitungan Utilisasi Saat Ini Perhitungan Utilisasi Rak Saat Ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBAIKAN TATA LETAK PENEMPATAN BARANG DI GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL BERDASARKAN CLASS BASED STORAGE POLICY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

USULAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI BARU GUNA MEMAKSIMUMKAN KAPASITAS DI PT. X

Industrial Management Implementasi Penempatan dan Penyusunan Barang di Gudang Finished Goods Menggunakan Metode Class Based Storage

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

ANALISIS PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG BAHAN BAKU DAN BARANG JADI DENGAN METODE SHARE STORAGE DI PT. BITRATEX INDUSTRIES SEMARANG

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

Definisi ilmu seni memindahkan menyimpan melindungi mengontrol/ mengawasi material

PERENCANAAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI DI PT GOLD COIN INDONESIA DENGAN METODE STORAGE AND RETREIVAL

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUB CLASS DEDICATED STORAGE PADA PT MADYA MASA ADHITAMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. IV, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. selama 5 (lima) hari dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Perancangan Ulang Tata Letak Mesin pada Lantai Produksi di Biro Workshop PT. Semen Padang

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jatinangor, Juni 2017 Penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Transkripsi:

2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 46 PERENNN TT LETK GUNG MENGGUNKN METOE SHRE STORGE I PRIK PLSTIK KOT SEMRNG Firman rdiansyah Ekoanindiyo, Yaumal git Wedana osen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang INMIK TEKNIK Vol. VI, No. 1 Januari 2012 Hal 46-57 bstrak Penyimpanan pada industri manufaktur merupakan hal yang penting peranannya, tidak mungkin hasil produksi langsung didistribusikan ke semua pelanggannya. Hal ini menyebabkan kebutuhan adanya gudang dan sistem penyimpanan yang baik. Gudang yang baik tidak harus berukuran luas sebab jika ditunjang sistem penyimpanan yang baik dan inventaris yang baik maka pemanfaatan gudang bisa maksimal. Permasalahan yang dihadapi oleh pabrik plastik terjadi di gudang bahan baku dan produk jadi. Kurang baiknya prosedur penataan barang pada gudang menimbulkan masalah pada gudang tersebut, sehingga gudang terkesan sempit dan kurang tertata. Kondisi tata letak gudang yang tidak berdasarkan suatu perancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidakefisienan waktu pengambilan dan penyimpanan material serta menyulitkan operator dalam menangani material karena keterbatasan gudang tersebut. Proses penempatan produk pada metode shared storage adalah dengan menyusun area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantau gudang, kemudian diurutkan area yang paling dekat sampai area yang terjauh dari pintu keluar masuk I/O, sehingga penempatan barang yang akan segera dikirim diletakan pada area yang paling dekat dan begitu seterusnya.shared storage merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO ( First In First Out) dimana barang yang cepat dikirim diletakan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu masuk-keluar (I/O).Metode ini akan lebih baik digunakan pada jenis pabrik yang memiliki ukuran dimensi produk yang sama atau tidak jauh berbeda. Karena setiap area penyimpanan bisa saja ditempati oleh jenis produk yang berbeda-beda berdasarkan waktu produksi dan tanggal pengiriman produk tersebut. Kata Kunci : Penyimpanan, Tata Letak Gudang, Metode Shared Storage 1. Latar elakang Penyimpanan pada industri manufaktur merupakan hal yang penting peranannya, tidak mungkin hasil produksi langsung didistribusikan ke semua pelanggannya. Hal ini menyebabkan kebutuhan adanya gudang dan sistem penyimpanan yang baik. Gudang yang baik tidak harus berukuran luas sebab jika ditunjang sistem penyimpanan yang baik dan inventaris yang baik maka pemanfaatan gudang bisa maksimal. erdasarkan penelitian gudang yang dilakukan oleh

47 inamika Teknik Januari Mahasiswa Teknik Industri Universitas Petra (jurnal internet, Perancangan Tata Letak Fasilitas, diunduh pada tanggal 8 juni 2011 melalui http:// www.digilib.petra.ac.id ), yang terpenting dalam sebuah gudang adalah sebagian besar bahan baku harus bergerak untuk diproduksi jangan sampai bahan baku tersebut terlalu lama tersimpan di dalam gudang. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada bahan baku tersebut dan menambah biaya simpan. Produk yang bergerak untuk dipasarkan ke konsumen akan menghasilkan pendapatan, sedangkan produk yang tidak bergerak dan terlalu lama tersimpan di gudang tidak akan menghasilkan pendapatan. Prioritas pertama dalam gudang adalah usahakan barang itu selalu bergerak cepat dan gerakanlah cepat-cepat. Permasalahan yang dihadapi oleh pabrik plastik terjadi di gudang bahan baku dan produk jadi. Kurang baiknya prosedur penataan barang pada gudang menimbulkan masalah pada gudang tersebut, sehingga gudang terkesan sempit dan kurang tertata. Kondisi tata letak gudang yang tidak berdasarkan suatu perancangan tata letak yang menyeluruh dapat menyebabkan ketidakefisienan waktu pengambilan dan penyimpanan material serta menyulitkan operator dalam menangani material karena keterbatasan gudang tersebut. Penelitian sebelumnya tentang tata letak gudang, Muhammad Ilham, Fakultas Teknik Industri Universitas Sumatra Utara, diunduh pada tanggal 19 juli 2011 melalui jurnal internet) memberikan perbandingan antara tata letak gudang sebelumnya dengan tata letak usulan : 1. Jarak tempuh material handling rata-rata per bulan untuk tata letak gudang lama lebih jauh lebih panjang dari tata letak gudang usulan. 2. engan pengaturan menggunakan tata letak gudang usulan maka akan diperoleh kemudahan pengecekan barang yang ada di gudang. dengan menggunakan kartu gudang, maka pengaturan bongkar muat akan lebih mudah karena dapat diketahui area mana yang kosong untuk ditemapati produk dan letak dari produk yang akan dikirim akan mudah diidentifikasi. Sedangkan penelitian tata letak gudang yang dilakukan oleh Roy Hanggara tahun 2007 memberikan kesimpulan, setelah dilakukan perbaikan gudang atau relayout gudang maka ada perubahan luas penyimpanan untuk kedua jenis bahan

2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 48 baku. Pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan sampai saat ini belum berjalan dengan optimal dengan melihat kenyataan sering terjadinya keterlambatan bahan baku maupun kelebihan persediaan. engan menggunakan system Q ( ontinius Review Model ) atau sistem pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan tetap sedang jarak waktu berubah-ubah, maka total cost yang diperoleh lebih kecil dibanding sistem P (The Period Review Fixed order Internal ) atau sistem persediaan dengan jarak waktu antara dua pemesan tetap sedangkan jumlah barang yang dipesan berubah-ubah. 2. Perumusan Masalah Pokok permasalahan yang akan di bahas adalah : - agaimana perencanaan letak area penyimpanan bahan baku dan produk jadi pada gudang? - erapa rata-rata produksi per bulan? - erapa rata-rata persediaan bahan baku per bulan? 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menentukan perencanaan letak area penyimpanan bahan baku dan produk jadi pada gudang. 2. Menghitung rata-rata produksi per bulan. 3. Menghitung rata-rata persediaan bahan baku per bulan. 4. Manfaat Penelitian - Untuk Perusahaan Membuat perancangan tata letak gudang untuk kelancaran aktivitas dan aliran pergudangan - Untuk Unisbank engan adanya kegiatan penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk lebih meningkatkan hubungan kerja sama antara Unisbank dengan perusahaan manufaktur di kota Semarang dan sekitarnya. Selain itu juga bermanfaat bagi staf

49 inamika Teknik Januari pengajar untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh secara teori untuk memecahkan persoalan pada dunia industri serta memperluas pengetahuan staf pengajar yang dapat diperoleh dari luar lingkungan kampus 5. Tinjauan Pustaka 5.1. efinisi Perancangan Tata Letak Perancangan tata letak didefinisikan sebagai perancangan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk ( James M. pple, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan ahan, diterjemahkan oleh Nurhayati Mardiono, IT, andung, 1990). erdasarkan hierarki perencanaan fasilitas dan definisi perancangan tata letak yang telah diuraikan sebelumnya, maka pengertian perancangan tata letak yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah pengaturan konfigurasi stasiun kerja produksi yang disusun berdasarkan interaksi antar departemen yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu sehingga interaksi tersebut optimal dalam proses transformasi material dari bahan mentah menjadi produk jadi. Perencanaan tata letak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif dan tidak efisien. Perencanaan tata letak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien sehingga tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Studi tentang pengaturan tata letak fasilitas selalu berkaitan dengan minimasi total cost. Yang termasuk dalam elemen elemen cost yaitu conctruction cost, installation cost, material handling cost, production cost, safety cost, in-process storage cost. isamping itu, perencanaan yang teliti dari layout fasilitas akan memberikan kemudahan-kemudahan saat diperlukannya ekspansi pabrik atau kebutuhan supervisi. 5.2. Gudang

2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 50 5.2.1. efinisi Gudang Menurut avid E Mulcahy, (Warehouse and istribution Operation Handbook International Edition, McGraw Hill, New York, 1994) gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk yang memiliki unit penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang kecil dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan saat produk dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam fasilitas produksi. Gudang sebagai tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai dengan jadwal produksi. Gudang atau strorage pada umumnya akan memiliki fungsi yang cukup penting didalam menjaga kelancaran operasi produksi suatu pabrik. isini ada tiga tujuan utama dari departemen ini yang berkaitan dengan pengadaan barang (Wignjosoebroto,2003),yaitu sebagai berikut: 1. Pengawasan, yaitu dengan sistem administrasi yang terjaga dengan baik untuk mengontrol keluar masuknya material. Tugas ini juga menyangkut keamanan dari material, yaitu jangan sampai hilang. 2. Pemilihan, yaitu aktifitas pemeliharaan agar material yang disimpan di dalam gudang tidak cepat rusak dalam penyimpanan. 3. Penimbunan/penyimpanan, yaitu agar sewaktu-waktu diperlukan maka material yang dibutuhkan akan tetap tersedia sebelum dan selama proses berlangsung. 4. Perencanaan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik. 5.3. Metode Shared Strorage i dalam usaha untuk mengurangi persyaratan ruang simpan pada dedicated strorage, beberapa manajer gudang menggunakan suatu variasi dari dedicated strorage dimana penempatan produk akhir diatur secara lebih hati-hati. Secara khusus dari waktu ke waktu hasil-hasil yang berbeda menggunakan slot ruang simpan yang sama, sekalipun produk akhir itu hanya menduduki slot itu sekali saja. Untuk mendukung pertimbangan atas shared storage, jika kedatangan dari 100 palet dengan jumlah besar perpindahan yang cepat dari produk untuk disimpan. Palet dengan

51 inamika Teknik Januari jumlah besar tersebut akan digunakan kembali dan akan dikirim sebanyak 5 palet per hari dalam rntang waktu 20 hari. 5.4. Pemindahan ahan Material dapat dipindahkan secara manual maupun dengan menggunakan metode otomatis, material dapat dipindahkan satu kali maupun beribu kali. Material dapat dialokasikan pada lokasi yang tetap maupun secara acak atau material dapat ditempatkan pada lantai maupun da atas. pabila terdapat dua buah stasiun kerja/departemen I dan j yang koordinatnya ditunjukan sebagai (x,y) dan (a,b), maka untuk menghitung jarak antar dua titik tengah dij dapat dilakukan beberapa metode, yaitu: 1. Rectilinear istance Jarak di ukur sepanjang lintasan dengan menggunakan garis tegak lurus satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh adalah material yang berpindah sepanjang gang(aisle)rectilinier di pabrik. dij = x-a + y-b 2. Euclidean istance jarak diukur sepanjang lintasan garis lurus antara dua buah titik. Jarak euclidean dapat diilustrasikan sebagai conveyor lurus yang memotong dua buah stsiun kerja. dij = [(x2-x1)² + (y2-y1)²]

2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 52 3. Squared Euclidean istance Jarak diukur sepanjang lintasan sebenarnya yang melintas antara dua buah titik. Sebagai contoh pada sistem kendaraan terkendali (guided vehicle system), kendaraan pada perjalananya harus mengikuti arah-arah yang sudah ditentukan pada jaringan lintasan terkendali. Oleh karena itu, jarak lintasan aliran bisa lebih panjang dibandingkan dengan rectilinier atau Euclidean. dij = (x-a)² + (y-b)² 6. Hasil Penelitian Penentuan Luas RuangPenyimpanan Yang ibutuhkan Penentuan Luas rea Penyimpanan Yang ibutuhkan rea penyimpanan yang digunakan adalah pallet kayu, untuk menghemat area maka dilakukan penumpulan 2 tingkat pada setiap pallet dengan penyusunan 2 x 2, maka setiap pallet terdiri 8 karung produk atau 8 karung bahan baku, dilakukan untuk memudahkan penyusunan produk ke area penyimpanan dan juga untuk menghemat pemanfaatan ruang. Jadi luas satu area penyimpanan adalah : Luas rea Penyimpanan = (2) panjang produk x (2) lebar produk Luas rea Penyimpanan = (2) 1 m x (2) 1 m = 4 m² Penentuan Lebar Gang (isle) isle dimanfaatkan sebagai gang atau jalur material handling, gerakan perpindahan personil, dapun material handling yang digunakan adalah handpallet. Jadi aisle yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan untuk jalur sesuai dengan ukuran dimensi handpallet. Penentuan luas gang yang diperlukan adalah berdasarkan dua kali dimensi terpanjang yaitu lebar handpallet saat membawa produk. Gambar dapat dilihat pada gambar 5.6 isle Space = 2 x lebar bahan yang melintas isle Space = 2 x 1 m = Kebutuhan Luas Ruangan Gudang = ( Luas rea Penyimpanan x Jumlah rea Penyimpanan) + isle

53 inamika Teknik Januari Produk Jumlah pallet Ukuran P L Luas (m²) Luas total (m²) isle/ gang (m) Kebutuhan ruang Plastik ening 4 2 2 4 16 2 18 Plasti utek 4 2 2 4 16 2 18 Total kebutuhan ruangan berdasarkan jumlah pallet 36 Produk Jumlah pallet Ukuran P L Luas (m²) Luas total (m²) isle/ gang (m) Kebutuhan ruang Plastik ening 4 2 2 4 16 2 18 Plasti utek 4 2 2 4 16 2 18 Total kebutuhan ruangan berdasarkan jumlah pallet 36 KebutuhanLuas Ruangan Penyimpanan Produk Jadi 36 m² Kebutuhan Luas Ruangan ahan baku 36 m² Total kebutuhan luas ruangan 7² Tabel 1. Kebutuhan ruangan gudang

2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 54 Gambar 1. Tata Letak Gudang ahan aku dan Produk Jadi 1 3 m 3

55 inamika Teknik Januari Gambar 2. Tata Letak Gudang Usulan ahan aku dan Produk Jadi 1 4 m 2

2012 Firman rdiansyah E, Yaumal git 56 Tabel 2. Keterangan gambar layout gudang usulan Kode Keterangan 1 Folding door atau pintu masuk ahan baku/plastik kolom jenis butek / H ahan baku / plastik kolom jenis bening Plastik jadi jenis butek / H Plastik jadi jenis bening 2 Pintu keluar gudang menuju kantor dan pabrik 7. Kesimpulan Setelah dilakukan pengumpulan data pada gudang pabrik plastik maka, dapat diambil beberapa kesimpulan, antar lain : 1. Jumlah kebutuhan area penyimpanan adalah sebanyak 16 area, dengan rincian 8 area untuk pallet penyimpanan bahan baku dan 8 area untuk pallet penyimpanan bahan baku. 2. Luas total untuk kebutuhan ruang untuk pallet penyimpanan bahan baku dan produk jadi adalah 64 m². 3. Satu area pallet dilakukan penumpulan 2 tingkat dengan penyusunan 2 x 2, maka setiap pallet terdiri 8 karung produk atau 8 karung bahan baku. 4. Lebar gang atau aisle adalah, sehingga total kebutuhan ruang untuk gang atau aisle adalah sebesar 96 m ². 5. Hasil metode shared storage akan lebih maksimal jika digunakan pada gudang pabrik plastik yang memiliki 2 jenis produk. 8. Saran 1. Luas gudang sudah cukup, hanya saja diperlukan prosedur yang baik dalam proses penempatan produk, sehingga pemenfaatan handpallet lebih efektif. 2. Penerapan metode shared storage sangat baik diterapkan oleh perusahaan,karena dapat menghemat jarak tempuh handpallet.

57 inamika Teknik Januari 3. Pemberian sekat-sekat pada lokasi gudang dikurangi sehingga perpindahan bahan tidak terlalu jauh, serta dapat memberikan kesan luas untuk pandangan mata. 4. Penggunaan kartu barang atau kode barang pada gudang juga dapat mempermudah proses penempatan produk pada area kosong dan juga memberikan informasi yang memudahkan proses bongkar muat dan pengecekan produk. 5. Perusahaan dapat mempertimbangkan menggunakan pallet beroda untuk menghemat waktu perpindahan barang. 6. Perusahaan dapat mengplikasikan layout usulan ini pada gudang produk jadi dan bahan baku di pabrik ini jika ingin melakukan pengaturan ulang. FTR PUSTK - avid E Mulcahy: Warehouse and istribution Operation Handbook International Edition, McGraw Hill, New York, 1994. - Hadiguna, mpuh Rika, Setiawan Heri, Tata Letak Pabrik, Penerbit ndi Yogyakarta. - Mardiono, Nurhayati, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan ahan, IT, andung, 1990. - Purnomo,Hari. 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta - Wignjoesoebroto,Sritomo. 1996, Tata Letak dan Pemindahan ahan, ITS Surabaya.