PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN HONORARIUM DAN BIAYA OPERASIONAL PENYULUH (BOP) BAGI TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU (THL-TB) PENYULUH PERTANIAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN REVITALISASI PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2009

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA DEKONSENTRASI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

BAB II SASARAN DAN PERSYARATAN. A. Sasaran THL-TB Penyuluh Pertanian yang mempunyai wilayah kerja dan berdomisili di wilayah kerjanya.

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TELADAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

Pusat Penyuluhan Pertanian

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

Revisi ke 10 Tanggal : 06 Desember 2017

PEDOMAN PENILAIAN BALAI PENYULUHAN KECAMATAN BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Tenaga Harian Lepas. Penyuluh Pertanian. Pembinaan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 23/Permentan/OT.140/4/2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN TELADAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TELADAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN TELADAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

" : ' «..: ;. low-izi!* = r»;*iij. PU5RT PERYUUIHRR PERIRRIRn BRDRO PERYUIUHRR ORR PERGEfllBRRGRR 5001 PERTRRIflfl

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN TELADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 55/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN BERPRESTASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

Pedoman Pelaksanaan Dana Dekonsesntrasi 2015 Pusluhtan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERTANIAN

Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kemdikbud. Biro Perencanaan dan KLN, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS (THL) TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DI KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 02/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI

Arsip Nasional Republik Indonesia

Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Sistim informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)

PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN TELADAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK) PUPUK BERSUBSIDI

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

REALISASI FISIK DAN ANGGARAN KEGIATAN STRATEGIS ESELON I LINGKUP KEMENTAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

BUPATI MANDAILING NATAL

PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2015

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

Click to edit Master subtitle style

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

Transkripsi:

PEDOMAN TEKNIS SUPERVISI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN TAHUN 2011 PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN JAKARTA

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas Rahmat dan Kuasanya hingga terselesaikannya Petunjuk Teknis Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Tahun 2011. Petunjuk Teknis Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Tahun 2011 ini merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui kinerja penyelenggaraan penyuluhan di daerah yang didanai melalui dana dekonsentrasi tahun 2011. Petunjuk Teknis Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Tahun 2011 ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para penyelenggara kegiatan penyuluhan pertanian pada Satuan Kerja (Satker) Dana Dekonsentrasi Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian untuk menilai tingkat pencapaian hasil penyelenggaraan penyuluhan pertanian di daerah masingmasing melalui kegiatan supervisi, monitoring, dan peloran yang dilaskanakan secara berkesinambungan. Dengan tertatanya sistem Supervisi, Monitoring dan Evaluasi dan Pelaporan penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, diharapkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada tahun 2011 di daerah, khususnya yang didukung melalui dana dekonsesntrasi dapat terlaksana lebih produktif, efektif, dan efisien. Jakarta, Maret 2011 Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian. Dr. Ir. MOMON RUSMONO, MS 19610524 198603 1 003 Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 i

DAFTAR ISI hal KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR LAMPIRAN iii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sasaran 2 D. Keluaran 2 E. Pengertian 3 II. FOKUS KEGIATAN 4 A. Provinsi 4 B. Kabupaten/Kota 4 III. IV MEKANISME SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI 4 DAN PELAPORAN A. Mekanisme Supervisi, Monitoring dan Evaluasi 4 B. Mekanisme dan Waktu Pelaporan 5 C. Jenis-jenis Pelaporan 7 INDIKATOR KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN DAN 8 ALAT VERIFIKASINYA A. Indikator 9 B. Alat Verifikasi 9 Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 ii

DAFTAR LAMPIRAN 1. Formulir 1 : Data Umum dan Data Keuangan TA 2011 2. Formulir 2 : Perkembangan Pelaksanaan Keuangan Per Bulan Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan TA 2011 3. Formulir 3 : Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan (Keuangan dan Fisik) Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan TA 2011 4. Formulir 4 : Laporan Kegiatan Pengembangan BPP Model TA 2011 5. Formulir 5 : Laporan Penyaluran Biaya Operasional Bagi Penyuluh Pertanian PNS (BOP) Di Provinsi TA 2009 6. Formulir 6 : Laporan Penyaluran Honorarium THL-TBPP Di Provinsi TA 2011 7. Formulir 7 : Laporan Pertemuan PENAS XIII Di Kaltim TA 2011 8. Formulir 8 : Laporan Kegiatan Fasilitasi Posluhdes TA 2011 9. Formulir 9 : Laporan Kegiatan Identifikasi kelembagaan Tani TA 2011 10.Formulir 10 : Apresiasi Simluh 11.Formulir 11 : Adminsitrasi Kegitan Provinsi 12.Formulir 12 : Laporan Kegiatan Langganan Tabloid Sinar Tani TA 2011 13.Formulir 13 : Penggandaan Materi Penyuluhan Pertanian 14.Formulir 14 : Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian 15.Formulir 15 : Laporan Kegiatan Lainnya Dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Yang Tidak Dibiayai Dana Dekonsentrasi TA 2009 Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 iii

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penyuluhan pertanian sebagai bagian dari sistem pembangunan pertanian mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam rangka pengembangan SDM pertanian, khususnya pemberdayaan masyarakat tani yang berada di wilayah perdesaan. Melalui kegiatan pemantapan penyuluhan pertanian dikembangkan kemampuan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha, sehingga mampu mengelola usahataninya secara produktif, efektif, efisien, dan berdaya saing tinggi, yang dicirikan dengan tingginya produktivitas, mutu dan efisiensi usaha. Pusat Penyuluhan Pertanian merupakan salah unit eselon II Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, penyuluhan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Penyuluhan Pertanian menyelenggarakan fungsi : (1) penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, pemantauan, evaluasi dan pelaporan, serta informasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian; (2) pelaksanaan penyelenggaraan penyuluhan; (3) pelaksanaan pengembangan kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan pertanian; dan (4) pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan kelembagaan petani dan usahatani. Dalam rangka memperkuat pelaksanaan Undang Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada tahun 2011 melaksanakan Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani melalui dukungan dana dekonsentrasi di 33 provinsi yang mencakup 480 kabupaten/kota. Untuk mengetahui Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani di daerah telah dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan dana Dekonsentrasi, maka dipandang perlu menerbitkan Petunjuk Teknis Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011, yang merupakan pelengkap dari Pedoman Teknis Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program dan Kegiatan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2011. Petunjuk Teknis ini memuat gambaran tentang perkembangan pencapaian hasil dan sasaran yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di daerah, khususnya yang dibiayai dengan dana dekonsentrasi, dapat diukur dan dibandingkan dengan tujuan yang direncanakan, serta dikaji permasalahan-permasalahan dan tindak pemecahan masalahnya. Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 1

B. Tujuan Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggara penyuluhan pertanian pada Satuan Kerja (Satker) pelaksana Dana Dekonsentrasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, untuk: 1. Mengetahui tingkat kemajuan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan tahun 2011, baik yang sedang berjalan maupun telah selesai; 2. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dan tindak pemecahan masalah; 3. Melakukan pencegahan secara dini akan kemungkinan terjadinya penyimpangan lebih lanjut berdasarkan indikasi permasalahan yang ada; 4. Menyediakan umpan balik sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di masa mendatang; 5. Menyediakan laporan berkala (bulanan, triwulan, dan tahunan); 6. Membangun sikap mental aparat yang transparan dan akuntabel. C. Sasaran Satker Pelaksana Dana Dekonsentrasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di 33 provinsi dan 480 kabupaten/kota pelaksana Program Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian Tahun 2011. D. Keluaran Kegiatan supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan ini diharapkan menghasilkan keluaran sebagai berikut : 1. Diketahuinya tingkat kemajuan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan tahun 2011 baik yang sedang berjalan maupun telah selesai; 2. Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan dan tindak pemecahan masalah; 3. Terlaksananya pencegahan secara dini akan kemungkinan terjadinya penyimpangan lebih lanjut berdasarkan indikasi permasalahan yang ada; 4. Tersedianya umpan balik sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian di masa mendatang; Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 2

5. Tersedianya laporan berkala (bulanan, triwulan, dan tahunan); 6. Terbangunnya sikap mental aparat yang transparan dan akuntabel. E. Pengertian 1. Supervisi adalah kegiatan pengawalan atau pembinaan yang dimaksudkan untuk meluruskan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan dan menentukan tindakan koreksi yang perlu diambil bila terjadi penyimpangan dalam proses yang sedang berjalan; 2. Monitoring adalah kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk memastikan apakah input atau sumberdaya yang tersedia telah optimal dimanfaatkan dan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah menghasilkan output, outcome, benefit dan impact yang diharapkan; 3. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan dengan menggunakan indikator-indikator tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dilakukan secara sistematik dan obyektif serta terdiri dari evaluasi sebelum kegiatan dimulai, saat kegiatan berlangsung, dan sesudah kegiatan selesai; 4. Satuan Kerja (Satker) adalah pelaksana kegiatan dana dekonsentrasi Badan Pengembangan SDM Pertanian yang dipimpin oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan dan Pejabat Penguji Tagihan/Penandatanganan Surat Perintah Pembayaran. Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 3

II. FOKUS KEGIATAN Fokus kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian di provinsi dan kabupaten/kota Tahun 2011 adalah sebagai berikut : A. Provinsi 1. Pengembangan BPP Model 2. BOP Penyuluh Pertanian PNS 3. Honorarium THL-TBPP 23,350 4. Pertemuan PENAS XIII Kaltim 5. Fasilitasi Posluhtan 220 Kab/Kota, 440 Kec, @ 2 desa 6. Identifikasi Kelembagaan Petani 7. Apresiasi Simluh 8. Administrasi Kegiatan Provinsi 9. Langganan Tabloid Pertanian 10. Penggandaan Materi Penyuluhan 11. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian B. Kabupaten/Kota 1. Pengembangan BPP Model 2. BOP Penyuluh Pertanian PNS 3. Honorarium THL-TBPP 23,350 4. Pertemuan PENAS XIII Kaltim 5. Fasilitasi Posluhtan 220 Kab/Kota, 440 Kec, @ 2 desa 6. Identifikasi Kelembagaan Petani 7. Apresiasi Simluh 8. Administrasi Kegiatan Provinsi 9. Langganan Tabloid Pertanian 10. Penggandaan Materi Penyuluhan 11. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian III. MEKANISME SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Untuk mencapai kinerja yang optimal dalam penyelenggaraan RPP Tahun 2011, dibangun mekanisme supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan sebagai berikut: A. Mekanisme Supervisi, Monitoring dan Evaluasi 1. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dibantu oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian merupakan pejabat yang berwenang melakukan supervisi secara berjenjang terhadap kegiatan di tingkat provinsi, kabupateran/kota, tingkat kecamatan dan desa maupun langsung ke kecamatan dan desa/kelurahan sesuai kebutuhan. Dalam Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 4

pelaksanaan supervisi tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dibantu oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian dan dapat mendelegasikan kepada pejabat struktural di bawahnya, sedangkan untuk monitoring dan evaluasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk; 2. Kepala Sekretariat Bakorluh/Lembaga yang mengani penyuluhan, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Satker Perangkat Daerah (SKPD) Pelaksana Dana Dekonsentrasi di provinsi, dibantu oleh Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) berwenang melakukan supervisi terhadap kegiatan di tingkat kabupaten/kota. Dalam pelaksanaannya yang bersangkutan dapat mendelegasikan kepada pejabat structural di bawahnya, sedangkan untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan oleh petugas yang ditunjuk; 3. Badan Pelaksana Penyuluhan (BP4K)/Kepala Kelembagaan Penyuluhan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab kegiatan berwenang melakukan supervisi terhadap kegiatan di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Dalam pelaksanaannya yang bersangkutan dapat mendelegasikan kepada pejabat struktural di bawahnya, sedangkan untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan oleh petugas yang ditunjuk. Adapun mekanisme supervisi, monitoring, dan evaluasi dapat dilihat pada Tabel 1. B. Mekanisme dan Waktu Pelaporan 1. Penanggungjawab kegiatan di kabupaten/kota wajib membuat dan mengirim laporan-laporan kepada Satker Provinsi yang ditembuskan ke Bupati/Walikota yaitu Laporan Kegiatan Triwulanan dikirimkan paling lambat tanggal 5 April 2011 (triwulan I), 5 Juli 2011 (triwulan II), 5 Oktober 2011 (triwulan III) dan 5 Januari 2011 (triwulan IV). 2. Satker Provinsi wajib membuat dan mengirim laporan-laporan kepada Satker Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Pusat Penyuluhan Pertanian yang ditembuskan ke Gubernur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Laporan Kegiatan Bulanan (Fisik dan Keuangan) kegiatan bulan berjalan di provinsi, dikirimkan paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya; Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 5

b. c. Laporan Kegiatan Triwulanan dikirimkan paling lambat tanggal 10 April 2011 (triwulan I), 10 Juli 2011 (triwulan II), 10 Oktober 2011 (triwulan III) dan 10 Januari 2012 (triwulan IV); Copy Laporan Kegiatan Triwulanan Kabupaten/Kota dikirimkan paling lambat tanggal 10 April 2011 (triwulan I), 10 Juli 2011 (triwulan II), 10 Oktober 2011 (triwulan III) dan 10 Januari 2012 (triwulan IV). Bagan 1 : Bagan Supervisi, Monitoring dan Evaluasi 3. Bila dalam bulan atau triwulan yang bersangkutan tidak ada kemajuan pelakasanaan kegiatan, laporan bulanan dan triwulan baik dari kabupaten/kota maupun provinsi tetap wajib dikirimkan sesuai dengan waktu pelaporan, berikut penjelasan tentang permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahan masalahnya; Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 20111 6

4. Guna mempercepat dan memperlancar arus pelaporan, selain dikirim melalui pos, hendaknya dapat juga melalui e-mail Pusat Penyuluhan Pertanian dengan alamat: narindrawatilaksmi@yahoo.co.id. Ataupun memanfaatkan forum/pertemuan di setiap tingkatan untuk mewajibkan para pengelola/pelaksana membawa serta laporan realisasi fisik dan keuangan serta kemajuan kegiatan di daerahnya. Sedangkan mekanisme pelaporan dapat dilihat pada Bagan 2. Bagan 2 : Bagan Pelaporan Menteri Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Pusat Penyuluhan Pertanian Gubernur Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yg menangani penyuluhan Satker Provinsi Bupati/Walikota Bapelluh/Lembaga yang menangani Penyuluhan Kab/Kota PUM C. Jenis-jenis Pelaporan Jenis pelaporan yang harus disampaikan ke Pusat Penyuluhan Pertanian terdiri dari laporan bulanan dan triwulanan. Laporan bulanan disajikan dalam Form 1-3 dengan penjelasan sebagai berikut: Form 1 : Data Umum dan Data Keuangan TA 2011 Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 7

Form 2 : Perkembangan Pelaksanaan Keuangan Per Bulan Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan TA. 2011; Form 3 : Perkembangan Pelaksanaan dan Kegiatan (Keuangan dan Fisik) Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan TA. 2011. Sedangkan laporan triwulanan disajikan dalam Form 4-14 dengan penjelasan sebagai berikut: Form 4 Form 5 : Pengembangan BPP Model : BOP Penyuluh Pertanian PNS Form 6 : Honorarium THL-TBPP 23,350 Form 7 Form 8 Form 9 Form 10 Form 11 Form 12 Form 13 Form 14 : Pertemuan PENAS XIII Kaltim : Fasilitasi Posluhtan 220 Kab/Kota, 440 Kec, @ 2 desa : Identifikasi Kelembagaan Petani : Apresiasi Simluhtan : Administrasi Kegiatan Provinsi : Langganan Tabloid Pertanian : Penggandaan Materi Penyuluhan : Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Disamping melaporkan kegiatan di tingkat provinsi, Satker Provinsi juga wajib mengirimkan copy laporan dari Kabupaten/Kota. Untuk pelaporan kegiatan Pengawalan dan Pendampingan THL-TB Penyuluh Pertanian agar mengacu kepada Pedoman Pembinaan THL-TB Penyuluh Pertanian Tahun 2011 dan pedoman Pengelolaan honorarim dan BOP THL-TB Penyuluh Pertanian tahun 2011 yang telah diterbitkan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian. Pelaporan kegiatan Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) tahun 2009 di provinsi dan kabupaten agar mengacu kepada Pedoman Teknis P3TIP/FEATI Tahun 2009 yang diterbitkan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian. IV. INDIKATOR KINERJA PENYULUHAN PERTANIAN DAN ALAT VERIFIKASINYA Dalam rangka memotivasi dan membangun profesionalisme penyuluh pertanian berkaitan dengan penyelenggaraan penyuluhan pertanian perlu dibuat indikator Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 8

kinerja penyuluhan pertanian. Adapun indikator kinerja penyuluhan pertanian dan alat verifikasinya sebagai berikut : A. Indikator 1. Tersusunnya programa penyuluhan pertanian sesuai dengan kebutuhan petani (desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional); 2. Tersusunnya rencana kerja penyuluh pertanian di wilayah kerja masing-masing; 3. Tersusunnya peta wilayah komoditas unggulan spesifik lokasi; 4. Terdesiminasinya informasi teknologi pertanian secara merata dan sesuai dengan kebutuhan petani; 5. Tumbuhkembangnya keberdayaan dan kemandirian petani, kelompoktani, gabungan kelompoktani/asosiasi petani dan korporasi; 6. Terwujudnya kemitraan usaha antara petani dengan pengusaha yang saling menguntungkan; 7. Terwujudnya akses petani ke lembaga keuangan, informasi, sarana produksi pertanian dan pemasaran; 8. Meningkatnya produktivitas agribisnis komoditi unggulan di masingmasing wilayah kerja; 9. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani di masing-masing wilayah kerja. B. Alat Verifikasi 1. Naskah Programa Penyuluhan Pertanian di Kecamatan/BPP, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional; 2. Naskah Rencana Kerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan/BPP, Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional; 3. Peta wilayah pengembangan komoditas unggulan spesifik lokasi; 4. Materi informasi teknologi pertanian sesuai dengan kebutuhan petani; 5. Jumlah kelompoktani, yang berkembang menjadi gabungan kelompoktani, asosiasi petani, dan korporasi; 6. Jumlah petani/kelompoktani yang sudah menjalin kemitraan usaha yang saling menguntungkan dengan pengusaha; Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 9

7. Jumlah petani yang sudah mengakses lembaga keuangan, informasi, sarana produksi pertanian dan pemasaran; 8. Produksi per satuan skala usaha untuk komoditas unggulan di masingmasing wilayah kerja; 9. Pendapatan dan kesejahteraan petani dimasing-masing wilayah kerja. Untuk mengetahui kinerja penyuluhan pertanian pada masing-masing daerah, Satker Provinsi dapat mengembangkan form guna mendapatkan data dukung dan informasi yang diperlukan untuk memverifikasi pencapaian kinerja tersebut, sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Pedoman Teknis Supervisi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2011 10

Formulir 1 : DATA UMUM DAN DATA KEUANGAN TA 2011 A DATA UMUM 01 Propinsi : Kabupaten : 02 Nama & Alamat Instansi/Dinas/Kantor : Alamat : 03 Nama Satuan Kerja : 04 Nomor Satker : 05 Nomor SP DIPA : 06 Nama & NIP Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) : NIP : 07 Nama & NIP Bendahara Pengeluaran : NIP : 08 Eselon-I terkait : 09 Bulan dan Tahun Laporan : 10 Email Address : B DATA KEUANGAN 01 Jumlah Dana Satker (Rupiah Murni) : a. Dekonsentrasi Rp. : b. Tugas Pembantuan Rp. : 02 Jumlah Dana Pinjaman/Hibah Luar Negeri (equivalen - Rp) : 03 Jumlah seluruhnya : 04 Jumlah dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) : 05 Sumber Dana Lainnya * Dana APBD : * Dana Alokasi Khusus (DAK) :

Formulir 2 : Perkembangan Pelaksanaan Keuangan Per Bulan Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan TA 2011 Bulan Kode : Pagu DIPA Realisasi Bulan Rencana Kumulatif Realisasi Kumulatif Kegiatan / Sub Kegiatan ini s/d Bulan ini s/d Bulan ini Rp % Rp % Rp % Rp % Sisa Anggaran s/d Bulan ini 04.03.08 PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 1539 PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN JUMLAH 1539

Formulir 3 : Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan (Keuangan dan Fisik) Menurut Kegiatan dan Sub Kegiatan TA 2011 S/d Bulan : Kode Kegiatan/Sub Kegiatan Penyerapan Keuangan s/d Bulan Ini Pelaksanaan Fisik s/d Bulan Ini Pagu DIPA Target Realisasi Target Realisasi Anggaran Bobot Fisik TTB Fisik TTB Rp. % Rp. % (Rp) (%) (%) (%) (%) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 04.03.08 PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 1539 PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN JUMLAH 1539

Formulir 4 : Laporan Kegiatan Pengembangan BPP Model TA 2011 Provinsi : ( Isi dengan nama Provinsi). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Kab/Kota Lokasi BPP Model Kecamatan Kegiatan Pengembangan BPP Model Nama/Jenis Kegiatan Volume (Unit/kali) Waktu Peserta**) Masalah yang Dihadapi RTL/Tindak Pemecahan Masalah Saran *) Coret yang tidak perlu **) Sebutkan unsur peserta misalnya: petani, penyuluh, aparat dinas, swasta, LSM, dll

Formulir 5 : Laporan Penyaluran Biaya Operasional Bagi Penyuluh Pertanian PNS (BOP) Di Provinsi TA 2009 Provinsi : ( Isi dengan nama Provinsi). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Jumlah Penyuluh yang menerima BOP per unit kerja Besar BOP Masalah yang RTL/Tindak Nama Unit Kerja Jumlah Penerima Realisasi Jumlah Cara Penyaluran **) Waktu yang diterima per org dihadapi Pemecahan Masalah Sesuai DIPA (org) Penerima (org) Pencairan per bulan (Rp) Saran *) Coret yang tidak perlu **) Sebutkan cara penyaluran BOP : melalui rekening PUM atau rekening pribadi yang bersangkutan, dll

Formulir 6 : Laporan Penyaluran Honorarium THL-TBPP Di Provinsi TA 2011 Provinsi : ( Isi dengan nama Provinsi). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Jumlah THL-TBPP yang menerima Honoraium per Kabupaten Besar BOP Masalah yang RTL/Tindak Nama Kabupaten Jumlah Penerima Realisasi Jumlah Cara Penyaluran **) Waktu yang diterima per org dihadapi Pemecahan Masalah Sesuai DIPA (org) Penerima (org) Pencairan per bulan (Rp) Saran *) Coret yang tidak perlu **) Sebutkan cara penyaluran BOP : melalui rekening PUM atau rekening pribadi yang bersangkutan, dll

Formulir 7 : Laporan Pertemuan PENAS XIII Di Kaltim TA 2011 Provinsi :. Triwulan I/II/III dan IV *) Volume Rencana Tindak No. Jenis Kegiatan (kali) Waktu Lokasi Hasil Lanjut Saran *) Coret yang tidak perlu

Formulir 8 : Laporan Kegiatan Fasilitasi Posluhdes TA 2011 Kabupaten/ko:. Triwulan I/II/III dan IV *) Volume Rencana Tindak No. Jenis Kegiatan (kali) Waktu Lokasi Hasil Lanjut Saran *) Coret yang tidak perlu

Formulir 9 : Laporan Kegiatan Identifikasi kelembagaan Tani TA 2011 Provinsi : ( Isi dengan nama Provinsi). Triwulan I/II/III dan IV *) Lokasi Kelembagaan Tani Bentuk Kelembagaan No. Kab/Kota Kecamatan Desa Kelompoktani Gapoktan Assosiasi Status Hukum tahun Jumlah Anggota Pembentukan *) Coret yang tidak perlu **) Sebutkan unsur peserta misalnya: petani, penyuluh, aparat dinas, swasta, LSM, dll

Formulir 10 : Laporan Apresiasi Simluhtan Kabupaten/Kota :... No. Nama petugas Jabatan NIP Tempat Tugas Masalah yang dihadapi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Saran

Formulir 11 : Adminsitrasi Kegitan Provinsi Kabupaten/Kota : ( Isi dengan nama Kabupaten/Kota). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Jenis Kegiatan **) Lokasi Waktu Volume (kali) Sasaran ***) Masalah yang dihadapi Tindak Pemecahan Masalah Saran R *) Coret yang tidak perlu **) Isi dengan jenis kegiatan : supervisi, monitoring, evaluasi, pelaporan ***) Isi dengan sasaran : pengelola kegiatan (staf teknis dan PUMK )kab./kota, penyuluh, petani/kelompok tani, dll

Formulir 12 : Laporan Kegiatan Langganan Tabloid Sinar Tani TA 2011 Provinsi : ( Isi dengan nama Provinsi). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Penerimaan Pendistribusian Masalah yang Rencana Tindak Lanjut No. Edisi Tanggal, bulan Jumlah Yang Jumlah No. Edisi Unit Kerja Sasaran*** ) Tanggal, bulan Jumlah dihadapi (RTL) Seharusnya Diterima Yang Diterima (eks/edisi) (eks/edisi)** ) (eks/edisi) Saran *) Coret yang tidak perlu **) Sesuai dengan jumlah penyuluh pertanian penerima BOP ***) Isi dengan nama unit kerjatempat penyuluh penerima Tabloid ditugaskan

Formulir 13 : Laporan Penggandaan Materi Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota : ( Isi dengan nama Kabupaten/kota). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Materi Pendistribusian Masalah yang Rencana Tindak Lanjut Judul Jenis Banyaknya Unit Kerja Sasaran** ) Jumlah Bukti dihadapi (RTL) Tanggal, bulan (Eksp) (eks/edisi) Pengiriman Saran *) Coret yang tidak perlu **) Isi dengan nama unit kerjatempat penyuluh penerima Materi Penyuluhan

Formulir 14 : Laporan Monitoring dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota : ( Isi dengan nama Kabupaten/kota). Triwulan I/II/III dan IV *) Masalah yang Rencana Tindak Lanjut No. Jenis Kegiatan Lokasi Waktu Volume (kali) Sasaran **) Saran dihadapi (RTL) *) Coret yang tidak perlu **) Isi dengan nama unit/sasaran yang di monitoring dan evaluasi

Formulir 15 : Laporan Kegiatan Lainnya Dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Yang Tidak Dibiayai Dana Dekonsentrasi TA 2009 Kabupaten/Kota : ( Isi dengan nama Kabupaten/Kota). Triwulan I/II/III dan IV *) No. Jenis Kegiatan Sumber Anggaran Tujuan Hasil Rencana Tindak Saran APBD (Rp) Sumber Lain (Rp) Penyelenggaran Lanjut *) Coret yang tidak perlu