Arsip Nasional Republik Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsip Nasional Republik Indonesia"

Transkripsi

1 Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

2 Arsip Nasional Republik Indonesia PROSEDUR TETAP NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Nasional, bahwa pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masingmasing pimpinan Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah. Sedangkan Menteri PPN/ Bappenas menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangungan dari masing-masing pimpinan Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannnya. Pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan merupakan tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing Kementerian/ Lembaga. Pengendalian dilakukan terhadap pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan serta jenis belanja. Setiap pimpinan Kementerian/ Lembaga melakukan Evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Kementerian/ Lembaga periode sebelumnya untuk kemudian dievaluasi oleh Bappenas. Hasil evaluasi tersebut menjadi bahan penyusunan rencana pembangunan nasional untuk periode berikutnya. Pimpinan Kementerian/ Lembaga melakukan pemantauan Renja- KL yang meliputi pelaksanaan dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Pemantauan dilaksanakan terhadap perkembangan realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran (output), dan kendala yang dihadapi. Hasil pemantauan disusun dalam bentuk laporan triwulanan dengan format yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 serta mempergunakan suatu program aplikasi yang disebut sebagai Aplikasi PP 39. Laporan Konsolidasi (Formulir C) disampaikan ke Menteri Negara PPN/ Bappenas paling lambat 14 hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Untuk mengoptimalkan penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan bidang kearsipan serta agar pelaksanaan evaluasi dapat lebih efektif dan efisien, maka perlu untuk ditetapkan dalam prosedur tetap.

3 - 2 - B. Maksud dan Tujuan Penyusunan Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi dan panduan secara jelas, benar dan pasti mengenai penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan bidang kearsipan. Tujuan Prosedur Tetap ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan bagi pegawai di lingkungan Biro Perencanaan, sehingga prosedur tetap yang disusun memiliki dapat menjamin pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien. C. Ruang Lingkup Prosedur Tetap tentang Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan bidang kearsipan ini meliputi Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Persiapan Teknis dan Penyampaian Permintaan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Penerimaan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Formulir A) Dari Penanggungjawab Kegiatan (Unit Eselon II), Pembuatan Laporan Konsolidasi (Formulir B), Penyusunan dan Penyampaian Laporan Konsolidasi ANRI (Formulir C). D. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas; 5. Peraturan ANRI Nomor 12 Tahun 2005 tentang Penyempurnaan Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan dilingkungan ANRI; 6. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010; 7. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.

4 - 3 - E. Pengertian Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan : 1. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar. 2. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/ jasa. 3. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi, serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/ atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. 4. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/ kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. 5. adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. 6. Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja-KL) adalah dokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun. 7. Periode pelaporan akhir triwulan pertama adalah 31 Maret, akhir triwulan kedua adalah 30 Juni, akhir triwulan ketiga adalah 30 September dan akhir triwulan keempat adalah 31 Desember.

5 - 4 - BAB II PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN Prosedur Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: A. Melaksanakan persiapan teknis dan penyampaian nota dinas permintaan laporan pelaksanaan rencana pembangunan (3 hari kerja) 1. Biro Perencanaan menerima, memahami surat permintaan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, memahami dan mendisposisi kepada Bagian dan Anggaran untuk mengkoordinasikan penyusunannya. 2. Bagian dan Anggaran menerima penugasan, memahami, mengkoordinasikan penyusunan laporan dan menugaskan kepada Subbagian Evaluasi untuk mempersiapkan teknis penyusunannya. 3. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menerima penugasan dan : a. Mengarahkan pelaksana/ perencana untuk mempersiapkan penyusunan laporan b. Melakukan koordinasi untuk pengumpulan bahan-bahan/ data yang diperlukan dari unit terkait seperti Renja, RKP, DIPA, Laporan realisasi kegiatan dan laporan realisasi keuangan. c. Menugaskan pelaksana untuk mempersiapkan konsep nota dinas permintaan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Formulir A). 4. Pelaksana menerima arahan, membuat dan mengajukan konsep nota dinas tentang permintaan permintaan penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan membantu mempersiapkan bahan/ data yang diperlukan. 5. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan menerima, menelaah dan mengoreksi konsep nota dinas permintaan Laporan Rencana Pembangunan dan selanjutnya disampaikan secara berjenjang kepada Biro Perencanaan untuk dimintakan masukan, koreksi dan persetujuan. 6. Biro Perencanaan menerima, menelaah dan mengoreksi konsep nota dinas. Apabila ada perbaikan maka dikembalikan secara berjenjang kepada Pelaksana untuk diperbaiki dan menandatangani nota dinas yang sudah final dan menugaskan untuk proses pendistribusiannya. 7. Pelaksana mendistribusikan nota dinas permintaan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan kepada Penanggungjawab Kegiatan (Pejabat Eselon II) di lingkungan ANRI.

6 - 5 - (Apabila surat belum diterima, untuk memenuhi ketentuan dalam PP 39 Tahun 2006, maka proses nomor 3 mulai dilaksanakan paling lambat 5 hari kerja sebelum triwulan yang bersangkutan berakhir) B. Menerima laporan pelaksanaan rencana pembangunan (Formulir A) dari penanggungjawab kegiatan atau pejabat Eselon II. (5 hari kerja) 1. Biro Perencanaan menerima Formulir A dari Unit Kerja Eselon II dan didisposisikan secara berjenjang kepada Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan. 2. Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan: a. Menerima dan menugaskan Pelaksana/ Perencana mencatat dan menghimpun Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Formulir A) dengan ketentuan penyampaiannnya paling lambat 5 hari setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. b. Menugaskan Pelaksana/ Perencana untuk memeriksa kesesuaian format laporan dan memeriksa laporan realisasi keuangan yang dilaporkan unit dengan realisasi keuangan dari Biro Umum 3. Pelaksana/Perencana: a. Menerima, mencatat dan menghimpun Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Formulir A) dari Unit Eselon II b. memeriksa kesesuaian format laporan yang disampaikan serta membandingkan laporan realisasi keuangan yang dilaporkan unit dengan realisasi keuangan berdasarkan SAI. c. Menyerahkan hasil telaah kepada Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 4. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan: a. Memeriksa hasil telaah mengenai kesesuaian laporan yang disampaikan b. Mengembalikan laporan yang belum sesuai dengan format yang ditentukan c. Menugaskan kepada Pelaksana untuk mengelompokkan Formulir A berdasar (Kelompok Unit Eselon I) 5. Pelaksana/Perencana mengelompokkan Formulir A berdasar (Kelompok Unit Eselon I) C. Membuat Laporan Konsolidasi dengan mempergunakan Formulir B yang datanya berasal dari Formulir A yang diterima dari Penanggungjawab Kegiatan. (5 hari kerja) 1. Perencana/Pelaksana : a. Melaksanakan entri data Formulir A ke dalam Aplikasi PP 39 yang disediakan Bappenas atau melaksanakan upload data Formulir A dari seluruh unit kerja.

7 - 6 - b. Melengkapi dan entri data formulir B dengan mempergunakan aplikasi PP 39 dan mencetak Formulir B untuk kemudian diserahkan kepada Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. (2 hari kerja) 2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan memeriksa, menelaah dan memberikan koreksi terhadap Formulir B untuk kemudian disampaikan secara berjenjang kepada Penangungjawab (Pejabat Eselon I) terkait untuk dimintakan koreksi dan proses penandatanganan. 3. Penanggungjawab (Pejabat Eselon I) terkait memeriksa dan membuat koreksi Laporan Konsolidasi (Formulir B), kemudian ditandatangani dan menyampaikannya kembali kepada Biro Perencanaan. 4. Biro Perencanaan menerima Formulir B yang sudah ditandatangani Penanggungjawab, kemudian sampaikan secara berjenjang kepada Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. Proses 2 s.d 4 dilaksanakan selama 3 hari kerja. D. Penyusunan dan Penyampaian Laporan Konsolidasi ANRI dengan mempergunakan Formulir C. (6 hari kerja) 1. Perencana/ Pelaksana : a. Melaksanakan entri data Formulir B ke dalam Aplikasi PP 39 yang disediakan Bappenas atau melaksanakan upload data Formulir B dari seluruh Penanggungjawab. b. Melengkapi dan entri data Formulir C dengan mempergunakan aplikasi PP 39 dan mencetaknya. c. Membuat konsep Surat pengantar hal Penyampaian Laporan. d. Menyerahkan hasil cetakan Formulir C dan Konsep Surat Pengantar hal penyampaian laporan kepada Subbagian Evaluasi dan Pelaporan. 2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan memeriksa, menelaah dan memberikan koreksi terhadap Formulir C untuk kemudian disampaikan secara berjenjang kepada Sekretaris Utama dengan dilampiri dan Formulir B yang sudah ditandatangani Penanggungjawab untuk proses penandatanganan. Proses 1-2 dilaksanakan selama 2 hari kerja 3. Sekretaris Utama memeriksa, memberikan koreksi dan menyampaikan Formulir C kepada ANRI untuk ditandatangani dengan dilampiri dan Formulir B yang sudah ditanda tangani. 4. ANRI menerima, menelaah, membuat koreksi dan apabila sudah final menandatangani Formulir C untuk kemudian diserahkan secara berjenjang kepada Biro Perencanaan.

8 Biro Perencanaan menerima dan memeriksa Formulir C, menandatangani surat pengantar dan menyerahkan secara berjenjang kepada Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan untuk proses pengirimannya. 6. Kasubbag Evaluasi dan Pelaporan menerima dan memeriksa kelengkapan berkas Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Surat Pengantar yang sudah ditandatangani dan menugaskan kepada pelaksana untuk mengirimkan hard copy Formulir C, soft copy data Aplikasi PP 39 dan surat pengantarnya kepada Menteri Negara PPN/ Bappenas melalui Direktur Aparatur Negara Bappenas serta menyimpan arsipnya. Proses 3 s.d 6 dilaksanakan selama 3 hari kerja. 7. Pelaksana mempersiapkan Laporan Konsolidasi (Formulir C), menyiapkan soft copy data Aplikasi PP 39, memberikan nomor pada surat pengantar dan mengirimkannya kepada Bappenas baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy melalui sarana yang tersedia serta mengarsipkannya. (1 hari kerja)

9 - 8 - BAB III PENUTUP Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan ini dapat menjadi acuan bagi unit-unit kerja di Lingkungan Biro Perencanaan ANRI dalam menyusun Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan sehingga pada akhirnya semua unit kerja dapat memiliki pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang pada gilirannya akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di ANRI dalam kerangka reformasi birokrasi nasional. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Juni 2010 KEPALA BIRO PERENCANAAN, MULTI SISWATI

10 Arsip Nasional Republik Indonesia LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

11 - 1 - DAFTAR LAMPIRAN PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN LAMPIRAN 2 DIAGRAM ALIR PERSIAPAN TEKNIS DAN PENYAMPAIAN PERMINTAAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 DIAGRAM ALIR PENERIMAAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN (FORMULIR A) DARI PENANGGUNGJAWAB KKEGIATAN (UNIT ESELON II ) DIAGRAM ALIR PEMBUATAN LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM (FORMULIR B) DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KONSOLIDASI ANRI (FORMULIR C) LAMPIRAN 6 CONTOH FORMAT FORMULIR A (LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN) LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 LAMPIRAN 10 LAMPIRAN 11 CONTOH FORMAT FORMULIR B (LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM) CONTOH FORMAT FORMULIR C (LAPORAN KONSOLIDASI ANRI) PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR A PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR B PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR C

12 - 2 - Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor Tahun 2010 Tanggal Juni 2010 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN No Tahap Kegiatan 1 Melaksanakan Persiapan Teknis dan menyampaikan permintaan penyusunan laporan pelaksanaan rencana pembangunan Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Unit Penyelesaian Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Sekretaris Utama Es. I Lainnya 2 Menerima Laporan Pelaksanaan rencana pembangunan dari Unit Kerja Eselon II 3 Penyusunan Laporan Konsolidasi 4 Penyusunan dan Penyampaian Laporan Konsolidasi ANRI Norma waktu : 19 hari kerja per laporan

13 - 3 - Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor Tahun 2010 Tanggal Juni 2010 DIAGRAM ALIR PERSIAPAN TEKNIS DAN PENYAMPAIAN PERMINTAAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Eselon II Unit Kerja terkait 1 Menerima, memahami surat permintaan laporan pelaksanaan rencana pembangunan dari Bappenas dan mendisposisi untuk mengkoordinasikan penyusunannya 2 Menerima penugasan, memahami, mengkoordinasikan penyusunan laporan dan menugaskan untuk mempersiapkan teknis penyusunannya 3 a. Menerima penugasan dan mengarahkan pelaksana/perencana untuk mempersiapkan penyusunan Laporan b. Melakukan koordinasi untuk pengumpulan bahan/data yang diperlukan c. Menugaskan pelaksana mempersiapkan konsep notadinas permintaan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Formulir A) 4 Menerima arahan, membuat dan mengajukan konsep nota dinas tentang permintaan penyusunan laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan membantu mempersiapkan bahan/data yang diperlukan

14 - 4 - Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Eselon II Unit Kerja terkait 5 Menerima, menelaah, mengoreksi konsep nota dinas permintaan penyusunan laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan selanjutnya disampaikan untuk masukan dan koreksi 6 Menerima, menelaah dan mengoreksi dan menandatangani nota dinas permintaan penyusunan laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan kemudian menugaskan untuk pendistribusiannya 7 Mendistribusikan nota dinas permintaan penyusunan laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan kepada seluruh Penanggungjawab Kegiatan (Pejabat Eselon II) dilingkungan ANRI 8 Menunggu Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Unit Eselon II Norma waktu : 3 hari kerja

15 - 5 - Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor Tahun 2010 Tanggal Juni 2010 DIAGRAM ALIR PENERIMAAN LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN (FORMULIR A) DARI PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN (UNIT ESELON II) Unit Penyelesaian No Uraian Prosedur Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Eselon II di lingkungan ANRI 1 Menerima dan mendisposisi Laporan Rencana Pembangunan dari Eselon II 2 Menerima dan menugaskan untuk mencatat dan menghimpun Laporan (formulir A). Menugaskan untuk memeriksa kesesuaian format laporan dan memeriksa laporan realisasi keuangan yang dilaporkan unit dengan realisasi keuangan dari bersdasar SAI Menugaskan membuat prosentase tertimbang realisasi kegiatan dan program 3 Menerima, mencatat dan menghimpun Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Formulir A). Memeriksa kesesuaian format laporan yang disampaikan dan memeriksa laporan realisasi keuangan yang dilaporan unit dengan realisasi keuangan dari Biro Umum Menyerahkan hasil telaah 4 Memeriksa hasil telaah mengenai kesesuaian laporan yang disampaikan. Mengembalikan Laporan yang belum sesuai dengan format yang ditentukan Menugaskan pelaksana untuk mengelompokkan Formulir A berdasar Unit Eselon I (Per ). Tidak 5 Mengelompokkan Formulir A berdasar (Unit Eselon I) Ya Norma waktu : 5 hari kerja

16 - 6 - Lampiran 4 Prosedur Tetap Nomor Tahun 2010 Tanggal Juni 2010 DIAGRAM ALIR PEMBUATAN LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM (FORMULIR B) Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Eselon I di lingkungan ANRI 1 a. Melakukan perhitungan prosentase tertimbang realisasi kegiatan dan ; b. Melaksanakan entri data Formulir A ke dalam Aplikasi PP 39 yang disediakan Bappenas atau melaksanakan upload data Formulir A dari seluruh unit kerja; c. Melengkapi dan entri data formulir B dengan mempergunakan aplikasi PP 39 dan mencetak Formulir B untuk kemudian diserahkan. 2 Memeriksa, menelaah dan memberikan koreksi terhadap Formulir B untuk kemudian disampaikan secara berjenjang untuk proses penandatanganan. 3 Memeriksa dan membuat koreksi laporan Konsolidasi (Formulir B), menandatangani dan menyampaikannya kembali. 4 Menerima Laporan Konsolidasi (Formulir B) yang sudah ditandatangani Penanggungjawab. Norma waktu : 5 hari kerja

17 - 7 - Lampiran 5 Prosedur Tetap Nomor Tahun 2010 Tanggal Juni 2010 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KONSOLIDASI ANRI (FORMULIR C) Unit Penyelesaian No 1 Tahap Kegiatan a. Melaksanakan entri data Formulir B ke dalam Aplikasi PP 39 yang disediakan Bappenas atau melaksanakan upload data Formulir B dari seluruh Penanggungjawab b. Melengkapi dan entri data formulir C dengan mempergunakan aplikasi PP 39 dan mencetaknya. c. Membuat Konsep Surat Pengantar hal Penyampaian Laporan d. Menyerahkan hasil cetakan Formulir C dan Konsep Surat Pengantar Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Sekretaris Utama ANRI 2 Memeriksa, menelaah dan memberikan koreksi terhadap Formulir C untuk kemudian disampaikan secara berjenjang dilampiri dengan Formulir B yang sudah ditandatangani penangungjawab untuk proses penandatangaan 3 Memeriksa, membuat koreksi dan menyampaikan Formulir C untuk ditandatangani 4 Menerima, menelaah, membuat koreksi dan apabila sudah final menandatangani Formulir C untuk kemudian diserahkan secara berjenjang 5 Menerima dan memeriksa Formulir C, menandatangani Surat Pengantar dan menugaskan untuk proses pengirimannya

18 - 8 - Unit Penyelesaian No Tahap Kegiatan 6 Menerima, memeriksa kelengkapan berkas, dan menugaskan pelaksana untuk mengirim hard copy Formulir C, soft copy data Aplikasi PP 39 dan menyimpan arsipnya Pelaksana/ Perencana Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian dan Anggaran Biro Perencanaan Sekretaris Utama ANRI 7 Mempersiapkan Laporan Konsolidasi ANRI (Formulir C) dan soft copy aplikasi PP 39, mem-berikan nomor pada surat pengantar dan mengirimkannya melalui sarana yang tersedia serta mengarsipkannya Norma waktu : 6 hari kerja KEPALA BIRO PERENCANAAN, MULTI SISWATI

19 - 9 - Lampiran 6 Prosedur Tetap Nomor Tahun 2010 Tanggal Juni 2010 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN XX TA 200X Formulir A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN I. DATA UMUM 1. Nomor dan Nama Unit Organisasi : Dinas.. Provinsi 2. Nomor Kode dan Nama Fungsi : Diisi sesuai kode dan nama fungsi 3. Nomor Kode dannama Sub Fungsi : Diisi sesuai kode dan nama sub fungsi 4. Nomor Kode dan Nama : Diisi sesuai kode dan nama program 5. Indikator Hasil : Diisi.. 6. Nomor Kode dan Nama Kegiatan : Diisi sesuai DIPA 7. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Tahun ke : misalnya 1/1 (1 tahun dan tahun pertama) atau 2/1 (2 tahun sekarang tahun ke-1) 8. Penanggungjawab Kegiatan : Nama Orang 9. Tempat Kedudukan Penanggungjawab Kegiatan : Alamat 10. Nomor Surat Pengesahan DIPA : Sesuai SP DIPA II. DATA KEUANGAN DAN INDIKATOR KELUARAN PER SUB KEGIATAN Nomor Kode dan Anggaran (Rp.000) Indikator Keluaran Satuan Nama Sub Kegiatan No.Loan PHLN Rupiah Total (Output) (Unit) Total III. TARGET DAN REALISASI PELAKSANAAN PER SUB KEGIATAN Sub Kegiatan S/D Triwulan Lalu (%) Triwulan Ini (%) S/D Triwulan Ini (%) Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Lokasi S R S R S R S R S R S R Total Kegiatan *) S : Sasaran ; R : Realisasi *) Total Sasaran dan Realisasi Fisik untuk Kegiatan dihitung dengan menggunakan TERTIMBANG IV. KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN No Sub Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Pihak yang Diharapkan Dapat Diperlukan Membantu Penyelesaian Masalah ,.. Penanggungjawab Kegiatan ( )

20 Lampiran 7 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : Formulir B Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB PROGRAM LAPORAN KONSOLIDASI KEGIATAN PER PROGRAM TRIWULAN XX TA 200X Unit Organisasi : Nomor Surat Pengesahan DIPA :..... Nomor Kode dan Nama :.. Indikator Hasil :.. Nomor Kode dan Nama Anggaran (Rp.000) Penyerapan (%) Indikator Kinerja Keluaran (Outputs)*) Lokasi Kegiatan No. Loan PHLN RM TOTAL S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) Total Kegiatan *) S = Sasaran ; R = Realisasi *) Total Sasaran dan Realisasi Fisik dihitung dengan menggunakan nilai tertimbang KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN No Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Diperlukan Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu Penyelesaian Masalah ,.. Penanggungjawab ( )

21 Lampiran 8 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006 DIISI OLEH KEPALA SKPD / KEPALA BAPPEDA / MENTERI /KEPALA / LEMBAGA LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN XX TAHUN ANGGARAN 200X DEPARTEMEN/LEMBAGA/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/SKPD : Penyerap Indikator Kinerja Keluaran Instansi Lokasi Anggaran (Rp.000) No Nomor SP Nomor Kode dan an (%) (Outputs)*) Penanggu DIPA Nama Kegiatan No. Loan PHLN RM Total S R Narasi Satuan (Unit) S (%) R (%) ngjawab / /../ PROGRAM A Indikator hasil.. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan dst..program B Indikator hasil.. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan dst 2../ /../ PROGRAM A Indikator hasil.. Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan dst JUMLAH Keterangan : S : Sasaran ; R : Realisasi *) Untuk Sasaran dan Realisasi Fisik dihitung dengan menggunakan nilai tertimbang

22 LANJUTAN FORMULIR C LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB, FUNGSI DAN PROGRAM TRIWULAN XX TAHUN ANGGARAN 200X XX Penyerapan (%) Anggaran (Rp.000) Indikator Kinerja Hasil *) Fungsi/Sub Kode Fungsi/ Satuan T R PHLN Rupiah TOTAL T R Narasi (Unit) (%) (%) Fungsi A Instansi Penanggungjawab XX XXXXX XXXXX XXXXX XX XXXXX XXXXX XXXXX XX XX XXXXX XXXXX XXXXX Sub Fungsi AA A1 A2 A3 Sub Fungsi AB B1 B2 B3 Fungsi Sub Fungsi JUMLAH KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN No Kode Kegiatan Kendala Tindak Lanjut yang Pihak yang Diharapkan dapat Diperlukan Membantu Penyelesaian Masalah , Menteri / Lembaga / SKPD/ Bappeda (.)

23 Lampiran 9 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR A LAPORAN TRIWULANAN PELAKSANAAN KEGIATAN DEPARTEMEN/LPND, DEKONSENTRASI /TUGAS PEMBANTUAN Formulir A merupakan formulir Laporan Triwulanan Kegiatan untuk : a. Pelaksanaan kegiatan yang disampaikan oleh Penanggungjawab Kegiatan di Departemen/Lembaga secara triwulanan kepada Penanggungjawab dengan tembusan kepada Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota dimana lokasi kegiatan berada; b. Pelaksanaan Dekonsentrasi, yang disampaikan oleh Penanggungjawab Kegiatan secara triwulanan kepada Penanggungjawab di SKPD bersangkutan; c. Tugas pembantuan, yang disampaikan oleh Penanggungjawab Kegiatan di SKPD secara triwulanan kepada Penanggungjawab di SKPD bersangkutan. I. DATA UMUM : Diisi sesuai dengan data yang tercantum di dalam DIPA II. DATA KEUANGAN DAN INDIKATOR PER SUB KEGIATAN : Kolom 1 : Diisi nomor kode dan nama sub kegiatan sebagimana tercantum dalam dokumen DIPA Kolom 2 : Diisi Nomor Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri Kolom 3 : Diisi jumlah anggaran (alokasi dana) Pinjaman Luar Negeri dan atau Hibah (dalam ribu rupiah) sesuai dengan dana yang tercantum di dalam DIPA Kolom 4 : Diisi jumlah anggaran (alokasi dana) Rupiah Murni (dalam ribu rupiah) sesuai dengan dana yang tercantum di dalam DIPA Kolom 5 : Diisi jumlah total anggaran (alokasi dana) yang bersumber dari PHLN dan Rupiah (dalam ribu rupiah) sesuai dengan dana yang tercantum di dalam DIPA atau tambahkan kolom 3 dengan kolom 4 Kolom 6 : Diisi indikator keluaran yang akan dicapai oleh masing-masing sub kegiatan. Data indikator keluaran diisi sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen DIPA, misalnya Kegiatan Pembangunan Gedung sub kegiatan Pengadaan Tanah Kolom 7 : Cantumkan satuan (unit) dari indikator keluaran, misalnya indikator keluaran sub kegiatan adalah Pengadaan Tanah, maka satuan (unit) ditulis m 2 III. SASARAN DAN REALISASI PELAKSANAAN PER SUB KEGIATAN Kolom 2 : Cantumkan prosentase sasaran penyerapan dari total anggaran sampai dengan triwulan Kolom 3 : Kolom 4 : yang lalu. Jumlah sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya. Cantumkan prosentase realisasi penyerapan dari total anggaran sampai dengan triwulan yang lalu. Jumlah sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya. Cantumkan prosentase sasaran tertimbang pelaksanaan fisik sampai dengan triwulan yang lalu. Jumlah sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya.

24 Kolom 5 : Kolom 6 : Kolom 7 : Kolom 8 : Kolom 9 : Kolom 10 : Kolom 11 : Kolom 12 : Kolom 13 : Kolom 14 : Cantumkan prosentase realisasi tertimbang pelaksanaan fisik sampai dengan triwulan yang lalu. Jumlah sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya. Cantumkan prosentase sasaran penyerapan dari total hanya untuk triwulan ini (periode pada triwulan pelaksanaan kegiatan). Cantumkan prosentase realisasi penyerapan dari total anggaran hanya untuk triwulan ini. Cantumkan prosentase sasaran tertimbang pelaksanaan fisik hanya untuk triwulan yang sedang dilaksanakan. Cantumkan prosentase realisasi tertimbang pelaksanaan fisik hanya untuk triwulan yang sedang dilaksanakan. Cantumkan prosentase sasaran penyerapan dari total anggaran sampai dengan triwulan ini. Sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya dengan sasaran pada triwulan ini. Cantumkan prosentase realisasi penyerapan dari total anggaran sampai dengan triwulan ini. Realisasi tersebut merupakan akumulasi jumlah realisasi pada triwulan sebelumnya dengan realisasi pada triwulan ini. Cantumkan prosentase sasaran tertimbang pelaksanaan fisik sampai dengan triwulan ini. Jumlah sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya dengan sasaran pelaksanaan fisik pada triwulan ini. Cantumkan prosentase realisasi tertimbang pelaksanaan fisik sampai dengan triwulan ini. Jumlah sasaran tersebut merupakan akumulasi jumlah sasaran pada triwulan sebelumnya dengan sasaran pelaksanaan fisik pada triwulan ini. Diisi lokasi dimana Sub Kegiatan tersebut dilaksanakan. Cara Perhitungan Prosentase tertimbang : A. Tetapkan lebih dahulu prosentase bobot dari setiap sub kegiatan dengan cara sebagai berikut : Dana Sub Kegiatan X 100 % = Prosentase bobot Sub Kegiatan Dana Kegiatan B. Prosentase bobot Sub Kegiatan yang bersangkutan X Prosentase setiap Sub Kegiatan = prosentase tertimbang dari setiap Sub Kegiatan. C. Prosentase tertimbang sasaran/realisasi fisik Kegiatan adalah jumlah Prosentase sasaran/realisasi tertimbang dari semua Sub Kegiatan. IV. KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN Kolom 1 : Diisi nomor urut Kolom 2 : Diisi dengan Sub Kegiatan yang menghadapi kendala dalam pelaksanaannya. Kolom 3 : Diisi dengan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Sub Kegiatan. Kendala yang dikemukakan merupakan kondisi yang dihadapi Sub Kegiatan dalam pelaksanaannya sehingga dapat menghambat pencapaian sasaran kinerja yang telah direncanakan. Kolom 4 : Diisi dengan tindak lanjut yang sudah dilakukan atau tindak lanjut yang diperlukan. Kolom 5 : Diisi dengan pejabat/instansi terkait yang diharapakan dapat membantu penyelesaian masalah.

25 Lampiran 10 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR B LAPORAN KONSOLIDASI KEGIATAN PER PROGRAM TRIWULANAN MENURUT UNIT ORGANISASI Formulir B merupakan formulir laporan konsilidasi pelaksanaan kegiatan per program untuk kegiatan di Departemen/Lembaga/SKPD, yang disampaikan oleh Penanggungjawab kepada Pimpinan Kementerian/Lembaga atau SKPD bersangkutan. Unit Organisasi : Diisi nama unit organisasi yang bertanggungjawab mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berada dalam satu program. Nomor Surat : Diisi sesuai dengan Nomor Surat Pengesahan DIPA sebagaimana Pengesahan DIPA tercantum pada halaman 1 dokumen DIPA. Nomor Kode dan : Diisi sesuai dengan nomor kode dan nama program sebagaimana Nama tercantum pada dokumen DIPA Indikator Hasil : Cantumkan indikator kinerja (sedapat mungkin bersifat kuantitatif) yang mencerminkan berfungsinya seluruh kegiatan-kegiatan program bersangkutan telah selesai dilaksanakan. Indikator hasil dapat didekati dengan menggunakan sasaran program yang tercantum dalam dokumen DIPA. Kolom 1 : Diisi nomor kode dan nama kegiatan sebagimana tercantum pada dokumen DIPA. Kolom 2 : Diisi Nomor Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri bagi kegiatan yang mendapat Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Dalam satu kegiatan bisa terdiri dari beberapa sumber Pinjaman/HIbah Luar Negeri. Kolom 3 : Diisi jumlah anggaran untuk masing-masing kegiatan yang bersumber dari PHLN. Bagi kegiatan yang mendapat beberapa PHLN diperinci jumlah anggarannya untuk masing-masing sumber PHLN tersebut. Kolom 4 : Diisi jumlah dana anggaran (dalam ribu rupiah) untuk masing-masing kegiatan yang bersumber dari Rupiah Murni. Kolom 5 : Diisi jumlah dana PHLN ditambah dengan Rupiah Murni, yaitu kolom 3 ditambah kolom 4. Kolom 6 : Diisi prosentase sasaran penyerapan anggaran kumulatif sampai dengan triwulan ini. Kolom 7 : Diisi prosentase realisasi penyerapan anggaran kumulatif sampai dengan triwulan ini. Kolom 8 : Diisi dengan narasi indikator kinerja keluran masing-masing kegiatan. a. Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya masnusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluran (output) dalam bentuk barang/jasa. Contoh Nama Kegiatan : - Pembangunan Jalan - Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara b. Indikator Kinerja adalah sesuatu yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan berupa barang dan jasa. Contoh Narasi Indikator Kinerja (kolom 7): - Terbangunnya Jalan - Pelaksanaan Pembinaan

26 Kolom 9 : Diisi Satuan (unit) dari narasi indikator kinerja yang dicantumkan pada kolom 7, misalnya narasi : Terbangunnya Jalan maka satuan (unit) diisi XX Km, atau misalnya narasi : Pelaksanaan Pembinaan maka untuk Satuan (unit) diisi frekuensi pembinaan (X kali). Kolom 10 : Diisi prosentase sasaran pencapaian kinerja dari indikator kinerja yang telah direncanakan. Untuk mengisi kolom ini bersumber dari Formulir A Bagian III kolom 12. Untuk jumlah sasaran diisi dengan prosentase tertimbang dari sasaran kegiatan. Kolom 11 : Diisi prosentase realisasi pencapaian kinerja dari indikator kinerja yang telah direncanakan. Untuk mengisi kolom ini bersumber dari Formulir A Bagian III kolom 13. Untuk jumlah realisasi diisi dengan prosentase tertimbang dari realisasi kegiatan. Cara Perhitungan Prosentase tertimbang : A. Tetapkan lebih dahulu prosentase bobot dari setiap kegiatan dengan cara sebagai berikut : Dana Kegiatan X 100 % = Prosentase bobot Sub Kegiatan Dana B. Prosentase bobot Kegiatan yang bersangkutan X Prosentase setiap kegiatan = prosentase tertimbang dari setiap Sub Kegiatan. C. Prosentase tertimbang sasaran/realisasi fisik adalah jumlah Prosentase sasaran/realisasi tertimbang dari semua kegiatan Kolom 12 : Diisi lokasi dimana Sub Kegiatan tersebut dilaksanakan. Apabila lokasi kegiatan kurang dari atau sama dengan 5 tempat maka nama tempat dirinci satu per satu, sedangkan untuk lokasi kegiatan yang tersebar lebih dari 5 tempat maka diisi dengan X lokasi, X adalah banyaknya lokasi kegiatan. KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : Diisi nomor urut : Diisi dengan kegiatan yang menghadapi kendala dalam pelaksanaannya. : Diisi dengan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Kegiatan. Kendala yang dikemukakan merupakan kondisi yang dihadapi Kegiatan dalam pelaksanaannya sehingga dapat menghambat pencapaian sasaran kinerja yang telah direncanakan. : Diisi dengan tindak lanjut yang sudah dilakukan atau tindak lanjut yang diperlukan. : Diisi dengan pejabat/instansi terkait yang diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah.

27 Lampiran 11 Prosedur Tetap Nomor : Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR C LAPORAN KONSOLIDASI KEMENTERIAN/LEMBAGA/BAPPEDA/SKPD Format C merupakan formulir laporan konsolidasi triwulanan yang terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu : Bagian 1 merupakan Laporan Konsolidasi dirinci menurut Kegiatan; Bagian 2 merupakan Laporan Konsolidasi Menurut Fungsi, Sub Fungsi dan ; dan Bagian 3 menguraikan Kendala dan Langkah Tindak Lanjut yang Diperlukan. Formulir C disampaikan oleh Para Menteri/kepala Lembaga Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota dan SKPD dan disampaikan kepada instansi terkait sesuai dengan jenjang pelaporan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 (secara ringkas dapat dilihat pada periodesasi dan mekanisme pelaporan). LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM Departemen/Lembaga/Provinsi/Kabupaten/Kota/SKPD : Pilih sesuai dengan instansi yang membuat laporan dan diisi bersesuaian. Misalnya Departemen : Sosial atau Provinsi : DKI Jakarta Indikator Hasil : Cantumkan indikator kinerja (sedapat mungkin bersifat kuantitatif) yang mencerminkan berfungsi seluruh kegiatan-kegiatan dalam program bersangkutan telah selesai dilaksanakan. Indikator hasil dapat didekati dengan menggunakan sasaran program yang tercantum dalam dokumen DIPA. Kolom 1 : Diisi nomor urut Kolom 2 : Diisi sesuai dengan Nomor Surat Pengesahan DIPA sebagaimana tercantum pada halaman 1 dokumen DIPA. Kolom 3 : Diisi sesuai dengan nomor kode dan nama program dan kegiatan sebagaimana tercantum pada dokumen DIPA. Kolom 4 : Diisi Nomor Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri bagi kegiatan yang mendapat Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Dalam satu kegiatan bisa terdiri dari beberapa sumber Pinjaman/Hibah Luar negeri. Kolom 5 : Diisi jumlah anggaran untuk masing-masing kegiatan yang bersumber dari PHLN. Bagi kegiatan yang mendapat beberapa PHLN diperinci jumlah anggarannya untuk masing-masing sumber PHLN tersebut. Kolom 6 : Diisi jumlah dana aggaran (dalam ribu rupiah) untuk masing-masing kegiatan yang bersumber dari Rupiah Murni. Kolom 7 : Diisi jumlah dana PHLN ditambah dengan Rupiah Murni, yaitu kolom 5 ditambah kolom 6. Kolom 8 : Diisi prosentase sasaran penyerapan anggaran komulatif sampai dengan triwulan ini. Kolom 9 : Diisi prosentase realisasi penyerapan anggaran kumulatif sampai dengan triwulan ini. Kolom 10 : Diisi dengan narasi indikator kinerja keluran masing-masing kegiatan. a. Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Contoh Nama Kegiatan : - Pembangunan Jalan - Pembinaan Akuntansi Keuangan Negara

28 b. Indikator Kinerja adalah sesuatu yang akan dihasilkan dari suatu kegiatan berupa barang atau jasa. Contoh Narasi Indikator Kinerja (Kolom 7) : - Terbangunnya Jalan - Pelaksanaan Pembinaan Kolom 11 : Diisi satuan (unit) dari narasi indikator kinerja yang dicantumkan pada kolom 7, misalnya narasi : Terbangunnaya Jalan maka satuan (unit) diisi XX Km, atau misalnya narasi : Pelaksanaan Pembinaan maka untuk satuan (unit) diisi frekuensi pembinaan (X Kali). Kolom 12 : Diisi prosentase sasaran pencapaian kinerja dari indikator kinerja yang telah direncanakan. Untuk jumlah sasaran diisi dengan prosentase tertimbang dari sasaran kegiatan. Kolom 13 : Diisi prosentase realisasi pencapaian kinerja dari indikator kinerja yang telah direncanakan. Untuk jumlah realisasi diisi dengan prosentase tertimbang dari realisasi kegiatan. Untuk mengisi kolom 10, 11, 12 dan 13 bersumber dari laporan yang disampaikan oleh penanggungjawab program (Formulir B) kolom 7, 8, 9, dan 10 Cara Perhitungan Prosentase tertimbang : A. Tetapkan lebih dahulu prosentase bobot dari setiap kegiatan dengan cara sebagi berikut : Dana kegiatan X 100 % = Prosentase bobot kegiatan Dana program B. Prosentase bobot kegiatan yang bersangkutan X Prosentase setiap Kegiatan = prosentase tertimbang dari setiap kegiatan. C. Prosentase tertimbang sasaran/realisasi fisik adalah jumlah Prosentase sasaran/realisasi tertimbang dari semua kegiatan DENGAN CARA YANG SAMA, CARA PERHITUNGAN TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN JUGA UNTUK MENGHITUNG BOBOT SUATU PROGRAM DALAM SATU DIPA ATAU BOBOT SUATU PROGRAM DIDALAM SATU INSTANSI Kolom 14 : Cantumkan instansi penanggungjawab program. Misalnya X dilaksanakan oleh Departemen Y, tetapi koordinasi pelaksanaan program tersebut berada di Departemen Z, maka kolom 14 tersebut diisi Departemen Z. Kolom 15 : Diisi lokasi dimana Kegiatan tersebut dilaksanakan. Apabila lokasi kegiatan kurang dari atau sama dengan 5 tempat maka nama tempat dirinci satu per satu, sedangkan untuk lokasi kegiatan yang tersebar lebih dari 5 tempat maka diisi dengan x lokasi, x adalah banyaknya lokasi kegiatan. LAPORAN KONSOLIDASI MENURUT FUNGSI, SUB FUNGSI, DAN PROGRAM Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 : Diisi dengan kode fungsi, sub fungsi, dan program : Diisi dengan nama fungsi, sub fungsi, dan program : Diisi jumlah anggaran untuk masing-masing program yang bersumber dari PHLN : Diisi jumlah dana anggaran (dalam ribu rupiah) untuk masing-masing program yang bersumber dari Rupiah Murni.

29 Kolom 5 : Diisi jumlah dana PHLN ditambah dengan Rupiah Murni, yaitu kolom 3 ditambah kolom 4. Kolom 6 : Diisi prosentase sasaran tertimbang penyerapan anggaran kumulatif sampai dengan triwulan ini untuk fungsi, sub fungsi dan program. Kolom 7 : Diisi prosentase tertimbang realisasi penyerapan anggaran kumulatif sampai dengan triwulan ini untuk fungsi, sub fungsi dan program. Kolom 8 ; Diisi dengan narasi indikator kinerja hasil untuk masing-masing kegiatan. Kolom 9 : Cantumkan satuan (unit) dari narasi indikator hasil yang telah diisi pada kolom 8. Kolom 10 : Cantumkan sasaran pencapaian kinerja hasil untuk masing-masing program pada triwulan ini. Indikator hasil untuk program tidak harus dapat pada 1 (satu) tahun anggaran. Kolom 11 : Diisi sebagaimana kolom 14 pada Formulir C BAGIAN LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM KENDALA DAN LANGKAH TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : Diisi nomor urut : Diisi dengan dan Kegiatan yang menghadapi kendala dalam pelaksanaannya. : Diisi dengan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan. Kendala yang dikemukakan merupakan kondisi yang dihadapi kegiatan dalam pelaksanaannya sehingga dapat menghambat pencapaian sasaran kinerja yang telah direncanakan. : Diisi dengan tindak lanjut yang sudah dilakukan atau tindak lanjut yang diperlukan. : Diisi dengan pejabat/instansi terkait yang diharapkan dapat membawa penyelesaian masalah.

BAGAN MEKANISME PENGUSULAN PENGELOLA ANGGARAN YANG DITETAPKAN OLEH MENTERI SEKRETARIS NEGARA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG

BAGAN MEKANISME PENGUSULAN PENGELOLA ANGGARAN YANG DITETAPKAN OLEH MENTERI SEKRETARIS NEGARA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG SUBLAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TANGGAL 1 OKTOBER 2007 BAGAN MEKANISME PENGUSULAN PENGELOLA ANGGARAN YANG DITETAPKAN OLEH MENTERI SEKRETARIS NEGARA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Nota Keuangan dan RAPBN telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Khusus telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Bahan Evaluasi Tahunan RPJMN di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Berkala/Periodik telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 39 TAHUN 2006 (39/2006) TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 39 TAHUN 2006 (39/2006) TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 39 TAHUN 2006 (39/2006) TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN www.bpkp.go.id DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Penetapan Kinerja telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT 1 BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan dan Penyampaian Bahan Masukan Rencana Kerja ANRI pada Forum Kementerian/Lembaga telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PP 39/2006 TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN MENIMBANG untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 96, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelaksanaan Rapat Kerja Teknis Penyelarasan dan Anggaran telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Penyebarluasan Peraturan di Bidang Kearsipan telah Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2010 Plt.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Harmonisasi Dan Finalisasi Rancangan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Pedoman Dalam Rangka Mempersiapkan Sarana Pengaturan Tata Naskah Dinas dan Pengurusan Surat telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Pengurusan Dokumen Perjalanan Dinas Luar Negeri telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Master Plan Pembangunan Bidang Kearsipan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010 Plt.

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Prosedur Tetap telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juni 2010

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan yang berlaku di Internal ANRI dalam bentuk Peraturan Kepala, Surat Edaran, dan Instruksi Kepala

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyempurnaan di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kemdikbud. Biro Perencanaan dan KLN, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kemdikbud. Biro Perencanaan dan KLN, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kemdikbud Biro Perencanaan dan KLN, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 Materi A B C D E Pengantar Konsep Pemantauan dan Pengendalian Permendikbud

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari

Lebih terperinci

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1040, 2014 KEMENPOLHUKAM. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Sistem. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN saya setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pengajuan Tabungan Perumahan (TAPERUM) telah Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.31/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Terhadap telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Juli 2010 Plt. SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 8, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa pedoman

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PELAPORAN, PEMANTAUAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Layanan Penggandaan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengelolaan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September

Lebih terperinci

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.764, 2017 BNPP. Pelimpahan sebagian Urusan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja di Lingkungan ANRI telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Depdiknas Gedung E Lt. 5 Jalan Jenderal Sudirman Senayan 5725061-5725613 Fax 5725606; 5725608, Jakarta

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN 2016 NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 852 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pembukuan Pengajuan Rencana Anggaran Biaya (RAB) di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Lebih terperinci

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI PAKPAK BHARAT BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK

Lebih terperinci

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2016 TENTANG

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN No. 42, 2016 TENTANG - 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 42 TAHUN 2016 NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEWAJIBAN PELAPORAN PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) PADA PEMERINTAH

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pembuatan Kartu Asuransi Kesehatan telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah

Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013 Penanggung Jawab : Deputi Bidang

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSEJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Reviu Laporan Keuangan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Februari 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER - 03/MBU/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER - 03/MBU/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR : PER - 03/MBU/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN

PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR Pada tahun 2017, pelaksanaan Program Peningkatan Diversifikasi

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t No.33, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Urusan Pemerintahan. Tahun 2015. Penugasan. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN setujui. Substansi Prosedur Tetap tentang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan telah saya Disetujui di Jakarta pada tanggal Mei 2011 SEKRETARIS UTAMA,

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOORDINASI DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Bimbingan dan Supervisi Penerapan Sistem Lembaga Negara dan Lembaga Tingkat Pusat lainnya telah saya setujui. Disetujui

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.658, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Kegiatan. Dekonsentarasi. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Konsultasi dan Pertimbangan Persetujuan Jadwal Retensi Arsip Lembaga Negara, BUMN dan Perguruan Tinggi Negeri

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pemberian Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN DAN PENUGASAN PENGELOLAAN PERBATASAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 180/PMK.02/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengurusan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal November 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pelayanan Kesehatan telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal September 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN

PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN Kementerian Pertanian 2016 KATA PENGANTAR Pada tahun 2016, pelaksanaan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007 Page 1 of 6 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN KOTA CILEGON WALIKOTA CILEGON,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009 Menimbang : a. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PERMEN-KP/2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.313, 2017 BAPPENAS. Evaluasi Pembangunan Nasional. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI RANCANGAN SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JalanAmpera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1213, 2013 KEMENTERIAN SOSIAL. Kinerja. Rencana Tahunan. Rencana Aksi. LAKIP. Penyusunan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan pedoman

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PERGESERAN ANGGARAN

SISTEM DAN PROSEDUR PERGESERAN ANGGARAN LAMPIRAN II.7 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PERGESERAN ANGGARAN

Lebih terperinci