INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

dokumen-dokumen yang mirip
INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

OPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PENGENDALIAN INTERN 1

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Internal Control Framework: The COSO Standard

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

INTERNAL AUDIT. Materi 5. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

Internal Audit Charter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM INTERNAL AUDIT

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam

PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI. Disusun Oleh :

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

Pemahaman Pengendalian Internal

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIANA RAHMAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

INTERNAL AUDIT CHARTER

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

Transkripsi:

INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1

FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah dan Kualifikasi Staff 4. Belum adanya Standar 5. Proses Audit 6. Lingkup Audit 7. Pernyataan Pendapat 2

LANJUTAN. PENTINGNYA PENDEFINISIAN PERAN Pendefinisian Peran sangat penting, dan harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan organisasi. KRISIS IDENTITAS PENGAWAS INTERNAL 1. Keengganan Menjadi Internal Auditor 2. Menganggap Akuntan Publik sebagai pesaing 3

LANJUTAN. KEBINGUNGAN PIHAK MANAJEMEN 1. Yang membentuk adalah manajemen 2. Untuk mengawasi Pekerjaan Manajemen 3. Dan menyatakan pendapat tentang kinerja manajemen 4

LANJUTAN. PERAN DASAR AUDIT INTERNAL 1. Audit Internal berperan untuk ada di dalam perusahaan 2. Mempunyai peran untuk mengembangkan dan mempertahankan staf pengawasan internal yang berkualitas dan jumlah yang sesuai dengan lsifat dan ukuran Perusahaan 3. Berperan untuk menerapkan program pemeriksaan yang pantas, yang dirancang untuk memastikan kehandalan sistem pengendalian akuntansi yang dimiliki perusahaan. 4. Berperan untuk melapor kepada dewan komisaris secara periodik, sehubungan dengan baik tidaknya sistem pengendalian. 5

PEMAHAMAN SPI 6

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (SPI) AKTIVITAS BISNIS BUKTI TRANSAKSI PROSES AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN: Laporan Laba-Rugi Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Sasaran SPI: seluruh proses bisnis bekerja dengan efektif dan efisien 7

Definisi SPI Sistem Pengendalian Interen adalah sistem untuk mengendalikan kegiatan interen organisasi, berupa: perencanaan, kebijakan, prosedur, dan metode yang dirancang dan diimplementasikan untuk menjamin (1) keandalan informasi, (2) efektifitas dan efisiensi operasi, (3) keamanan aset, serta (4) kepatuhan terhadap kebijakan, komitmen, peraturan, dan undang-undang. 8

Peran Penting SPI 1. Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan organisasi. 2. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi kelemahan dan keterbatasan personel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan. 9

Peran Penting SPI 3. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan diterapkan. 4. Membantu auditor dalam memastikan efektifitas audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit. 10

Keterbatasan SPI 1. Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement). Kekeliruan disebabkan oleh keterbatasan kemampuan atau pemahaman pengguna sistem. 2. Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atau tidak, misalnya karena kesalahan interpretasi, kecerobohan, gangguan lingkungan, perubahan personalia, atau perubahan sistem dan prosedur. 11

Keterbatasan SPI 3. Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang. 4. Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override) 5. Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits). Karena biaya pengembangan sistem yang ideal tidak terjangkau, maka dipilih sistem yang memiliki sejumlah keterbatasan. 12

Penanggungjawab Utama SPI Penanggung jawab atas pelaksanaan SPI adalah Auditor Intern Penangungjawab atas kecukupan dan efektifitas SPI adalah: 1. Manajemen 2. Staf perusahaan 3. Dewan komisaris dan komite audit 13

Pengaruh Eksteren atas SPI Pihak eksteren yang berpengaruh besar terhadap SPI antara lain adalah: 1. Auditor independen 2. Pemerintah 3. Asosiasi profesi dan asosiasi bisnis 4. Lembaga-lembaga otoritas tertentu 14

Pengembangan SPI versi COSO COSO (committee of sponsoring organizations) adalah organisasi independen yang anggotannya terdiri dari berbagai asosiasi profesi, seperti: 1.AAA (the American Accounting Association) 2.AICPA (the American Institute of Certified Public Accountants) 3.IIA (the Institute of Internal Auditors) 4.IMA (the Institute of Management Accountants) dan 5.FEI (the Financial Executive Institute) 15

Pengembangan SPI Versi COSO COSO dibentuk untuk merumuskan dan mengembangkan SPI serta mendorong penerapan SPI pada organisasi publik. COSO menyatakan bahwa setiap personel dalam organisasi memiliki tanggungjawab dan merupakan bagian dari struktur pengendalian interen organisasi. 16

Komponen SPI Versi COSO 1. Lingkungan pengendalian (control environment) 2. Pengukuran risiko (risk assessment) 3. Aktivitas pengendalian (control activities) 4. Sistem informasi dan komunikasi (information and communication systems) 5. Pemantauan (monitoring) 17

Lingkungan Pengendalian Adalah kondisi lingkungan organisasi yang sehat untuk mendukung penerapan SPI, yang komponennya terdiri dari: 1.Integritas dan nilai-nilai etika yang tertanam dalam budaya organisasi, 2.Komitmen terhadap kompetensi, 3.Peran dan pengaruh dewan komisaris serta komite audit, 18

Lingkungan Pengendalian 4. Filosofi manajemen dan gaya operasi organisasi, 5. Struktur organisasi yang mampu memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dengan baik, 6. Budaya dan aturan yang sehat dalam mekanisme penetapan otoritas dan tanggungjawab, 19

Lingkungan Pengendalian 7. Kebijakan dan praktik yang sehat di bidang sumber daya manusia. 8. Pengaruh faktor-faktor eksteren organisasi 20

Pengukuran Risiko (Risk Assessment) Manajemen harus memahami, peduli, dan antisipatif terhadap berbagai ancaman dan risiko atas setiap aktivitas bisnis yang dijalankannya. Pemahaman dan kepedulian tersebut harus diwujudkan dalam bentuk SPI untuk mencegah ancaman atau meminimalkannya 21

Aktivitas Pengendalian Prosedur standar dan praktik pelaksanaan tugas untuk mengatasi ancaman bisnis, misalnya: Prosedur otorisasi transaksi: otorisasi umum dan otorisasi khusus Pemisahan fungsi: fungsi otorsasi, pembukuan, dan pengelolaan aset. Pembatasan akses fisik dan akses lojik. Pengecekan independen Review kinerja 22

Informasi dan Komunikasi Adalah sistem informasi dan komunikasi yang baik untuk menjamin efektifitas dan efisiensi proses bisnis, untuk mencegah: 1.Risiko keuangan 2.Risiko informasi 3.Risiko operasional 4.Risiko strategis 23

Informasi dan Komunikasi Risiko keuangan, adalah risiko tentang pemborosan keuangan. Risiko informasi, adalah kesalahan tindakan karena kesalahan informasi. Risiko operasional, adalah risiko melakukan hal yang benar dengan cara yang salah. Risiko strategis, adalah risiko melakukan hal yang salah dan tidak strategis. 24

Monitoring Adalah prosedur untuk mengukur dan menilai relevansi dan efektifitas sistem pengendalian interen yang dilakukan secara berkelanjutan, untuk menentukan perlu tidaknya modifikasi serta pengembangan SPI. 25

Pemahaman SPI Pemahaman SPI mencakup: 1.Memahami lingkungan pengendalian. 2.Memahami desain kebijakan dan prosedur masing-masing komponen SPI 3.Mengevaluasi penerapan kebijakan dan prosedur. 26

Dokumentasi Pemahaman SPI Dokumentasi dalam bentuk: 1.Kuesioner yang sudah terisi 2.Bagan alir 3.Tabel keputusan 4.Narasi Bentuk dokumen tergantung pada aspek SPI yang didokumentasikan. 27

Pengujian SPI Tujuan: menguji efektifitas implementasi SPI Dirancang untuk menjawab (paling tidak) pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana SPI diterapkan? Bagaimana konsistensi penerapan SPI? Siapa melaksanakan SPI (mempertanyakan kompetensinya)? 28

Cara Pengujian SPI Berikut ini alternatif prosedur pengujian SPI: 1. Inquiring atau wawancara dengan personel tentang kinerja pelaksanaan tugas. 2. Observing atau observasi kinerja personel dalam pelaksanaan tugas. 3. Inspecting atau menginspeksi dokumen dan laporan untuk mengindikasikan kinerja pengendalian. 4. Reperforming atau pengerjaan ulang prosedur pengendalian. 29

PERNYATAAN TENTANG TANGGUNG JAWAB AUDIT INTERNAL 1. Berfungsi sebagai pedoman bagi Audit Internal dan Bagi Manajemen dalam usaha mereka untuk mengoptimalkan peran fungsi audit internal 2. Berguna untuk membantu manajemen dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. 3. Pernyataan tersebut dilenmgkapi dengan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, nasehat, dan informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa. 30

ISI PERNYATAAN AUDIT INTERNAL 1. Cukup tidaknya pengendalian internal 2. Kualitas pelaksanaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan 3. Reliabilitas dan integritas laporan keuangan dan operasional 4. Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan pengatran 5. Verifikasi dan perlindungan harta 6. Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya 31

APA YANG DILAKUKAN DALAM AUDIT INTERNAL 1. Memastikan ( menentukan dan memverifikasi) 2. Menilai (mengevaluasi dan menaksir) 3. Merekomendasi (memberi saran) 32

ISI PERNYATAAN AUDIT INTERNAL 1. Cukup tidaknya pengendalian internal 2. Kualitas pelaksanaan dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan 3. Reliabilitas dan integritas laporan keuangan dan operasional 4. Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan pengatran 5. Verivikasi dan perlindungan harta 6. Efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya 33

BEBERAPA ANGGAPAN YANG MENYESATKAN 1. Audit Internal adalah mata dan telinga manajemen 2. Audit internal dianggap suatu pengendalian yang dilaksanakan dengan cara memeriksa dan mengevaluasi kecukupan serta keefektifan pengendalian lainnya. 3. Control of Last Resort (pengendalian terakhir) 34

FUNGSI REKOMENDASI Autit Internal juga berfungsi sebagai Konsultasi Internal, dengan pengalamannya akan dapat memebrikan rekomendasi dalam pemecahan permasalahan. Apabila suatu organisasi memiliki satuan audit internal yang sangat kompeten, loyal dan berdedikasi, maka permintaan bantuan dalam memecahkan permasalahan adalah hal yang wajar. 35

INTERNAL AUDIT Materi 2 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 36

KEBEBASAN PEMERIKSAAN Bukan Suatu Hak, Melainkan Suatu Kewenangan Pada umumnya ketika pengawas mengawali karirnya, pengawasan internal memiliki konsep tentang kebebasan yang tidak realistis; 1. Tidak ada pembatas sumber informasi 2. Kewenangan memeriksa apapun dan kapanpun 3. Bebas menyatakan sesuatu apa adanya 4. Didukung sepenuhnya oleh manajemen / pimpinan 37

Gaya Kebebasan Pemeriksaan 1. Orang Luar Gaya ini didasarkan pada anggapan bahwa fungsi pengawasan intern mewakili kepentingan atau sudut pandang pihak luar organisasi 2. Wakil Manajemen Gaya ini didasarkan pada anggapan bahwa pengawas internal bertindak sebagai wakil manajemen senior dan dewan direksi 38

LANJUTAN. 3. Otonomis Gaya kebebasan pemeriksaan yang otonomis mencerminkan anggapan bahwa pengawas internal memiliki suatu kebijakan dan misi khusus yang menyebabkan ia dapat menentukan penyelesaian setiap persoalan secara sendirian 4. Absolutis Gaya kebebasan absolutis didasarkan pada anggapan bahwa audit internal memiliki kewajiban etik untuk menyatakan sesuatu seperti apaadanya dan berpegang teguh pada pendiriannya tak peduli apapun yang akan terjadi 39

Bebas Dari Pihak Yang Diperiksa Kebebasan pemeriksaan adalah suatu status khusus yang terdapat dalam organisasi, dan pengawas internal mendapat status tersebut dari manajemen Kebebasan pengawas internal tidak berkaitan dengan pihak manajemen dan dewan direksi namun berkaitan dengan aktivitas yang diperiksanya. Pengawas internal memiliki kebebasan apabila mereka dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan obyektif. 40

Alat Pihak Manajemen Pengawasan internal adalah alat bagi manajemen sebagai fungsi pengendalian dan kontrol dalam organisasi Konflik dengan Pihak Manajemen Kemungkinan konflik dapat terjadi, sehubungan dengan kasus serius secara prinsip bukan merupakan hal yang hanya dialami oleh pengawas internal dan tidak perlu diperhitungkan dalam suatu hubungan normal antara pengawas internal dengan manajemen. Ex. Manajemen menyuruh sesuatu yang bertentangan dengan etika pemeriksaan. 41

Sifat Kebebasan Pemeriksaan Kebebasan pemeriksaan mempunyai dua aspek; 1. Pemisahan organisasioal dari aktivitas yang diperiksa Tujuan pemisahan organisasional adalah melindungi pengawas internal dari rasa keberpihakan, ketakutan, loyalitas, serta ambisi yang berpengfaruh terhadap aktivitas pemeriksaan 2. Status yang memadai dalam organisasi secara keseluruhan Tujuannya agar jelas statusnya dan pertanggungjawabannya. 42

Lima Syarat Penting Keberhasilan Pemeriksaan 1. Akses 2. Objektivitas 3. Kebebasan Berpendapat 4. Ketekunan 5. Ketanggapan 43