IKLAN & LINGKUNGAN SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku membeli pada masyarakat termasuk remaja putri. Saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha bangkit dari krisis ekonomi tahun 1998, Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

BAB I PENDAHULUAN. lakukan, baik di masa kini maupun masa depan, dengan satu tujuan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. aset yang dapat penilaian langsung di mata pelanggannya. Aset yang. dikandungnya dapat membantu pelanggan atau calon konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persaingan usaha yang paling ketat dalam Bidang Ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik barang maupun jasa yang ditawarkan dalam berbagai merek. Persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berhasil untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix penentu UKDW

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diakses dalam hitungan detik, tidak terkecuali dengan perkembangan dunia fashion yang

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Di kota Bandung akhir-akhir ini banyak bermunculan pusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. setiap manusia. Begitu pula yang dialami oleh pelaku bisnis. Dalam dunia bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menciptakan produksinya. Intensi membeli yang dilakukan konsumen

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. telah melampaui kegunaan, fungsi, dan nilai komersialnya. Konsumen tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan masyarakat yang sering mengunjungi mall atau plaza serta melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi individu untuk menjadi dewasa. Menurut Santrock (2007),

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. dilakukan oleh masyarakat. Belanja yang awalnya merupakan real need atau

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, seperti televisi, internet dan alat-alat komunikasi yang

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dalam bentuk internet semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik masyarakat agar menggunakan produk tersebut. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup inilah yang mendorong manusia untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. penjualan dan dituntut untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

public service yang menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Negeri Medan sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan. Masyarakat dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 NGAWI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi terutama pada sektor perusahaan jasa. Setiap perusahaan berlomba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan kelas menengah dan perluasan basis ekonomi merupakan dua

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya saja. Persaingan sekarang bukanlah apa yang diproduksi perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin kompetensi yang mereka miliki. Agar dapat memenangkan persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

IKLAN & LINGKUNGAN SOSIAL

PENGARUH IKLAN A. Pengaruh Ekonomi B. Pengaruh Psikologis C. Pengaruh Sosial Budaya

A. PENGARUH EKONOMI Iklan sebagai transaksi atau peristiwa yang ekonomi yang mampu mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat. Iklan sebagai kegiatan jual beli (untuk menyampaikan pesan, pengiklan harus membayar media yang dipilih). Memberi keuntungan kepada agen iklan. Membuka lapangan kerja. Iklan menjadi salah satu bidang bisnis yang menjanjikan. Industri periklanan menjadi salah satu pilihan kerja yang menjanjikan. Seiring dicanangkannya industri kreatif, iklan menjadi salah satu profesi bergengsi.

Saat krisis ekonomi 1998, industri periklanan merupakan satusatunya industri yang cepat keluar dari keterpurukan. Data AC Nielsen: Belanja iklan th 2001 Rp 9,717 triliun > th 2002 Rp 12 triliun Mengalami kenaikan 23,4% 200 % dari belanja iklan th 1997 (Indonesia menjelang krisis) Th 1997 ada 179 merek yang diiklankan di media utama nasional, th 2000 ada 237 merek (Cakram, Juni 2000). Artinya kalangan industri masih memberikan kepercayaan melakukan promosi produk melalui iklan. Periklanan mendatangkan pajak besar bagi daerah.

Dampak pesan yang ditimbulkan. Meningkatkan pemasaran produk. Kesimpulan Iklan mampu memunculkan multiplier effect. Iklan tidak hanya menjadi lahan pekerjaan baru yang memberikan keuntungan, tapi juga mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dan negara. Iklan ikut memberi andil meningkatkan pembelian masyarakat. Menghidupkan industri barang dan jasa karena ada peningkatan permintaan.

Logikanya Fenomena konsumerisme memberikan andil pada laju industri. Konsumsi masyarakat meningkat menyebabkan permintaan barang/jasa bertambah. Sehingga industri menambah persediaan atau membuka cabang-cabang baru. Lajunya pertumbuhan industri barang/ jasa membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak.

Hubungan dengan media Media tempat iklan dipasang juga mendapatkan keuntungan ekonomi. Sebab eksistensi industri media sebagian besar tergantung pada pendapatan iklan. Hubungan dengan konsumen Persaingan antarprodusen barang/ jasa sejenis menyebabkan konsumen mendapat harga lebih murah. Nilai uang menjadi lebih tinggi: dengan sedikit uang konsumen mendapat barang/ jasa berkualitas. Dengan konsumsi berkualitas maka kualitas hidup akan lebih baik.

B. PENGARUH PSIKOLOGIS Kognitif Menumbuhkan perhatian khalayak terhadap sesuatu secara lebih tinggi dibanding yang lain (Produk yang diklankan lebih diperhatikan dibanding yang tidak diiklankan). Iklan ikut menentukan minat, kepercayaan, dan keyakinan terhadap produk. Tingkat keyakinan ikut menentukan keputusan dalam memilih produk yang dibeli.

Afektif Iklan ikut menentukan perilaku masyarakat. Misalnya merasa nyaman dan lebih pede menggunakan produk dengan merek tertentu (biasanya yang diiklankan dengan gencar). Masyarakat merasa memiliki kepercayaan termasuk kelas tertentu bila memiliki produk-produk branded. Ex: BMW, Mercy, dll. Memunculkan sikap gengsi lebih tinggi bila menggunakan produk dari negara tertentu. Ex: KFC, Hamburger, dll. Memiliki keyakinan lebih terhadap kualitas produk negara tertentu. Ex: motor jepang dengan motor cina. Iklan mampu memberi nilai tambah bagi sebuah produk meskipun hanya bersifat psikologis. Perasaan konsumen telah dipengaruhi sedemikian rupa oleh iklan, sehingga lebih mantap, lebih nikmat, dan lebih puas. Dalam menggunakan produk, konsumen tidak hanya secara fisik tapi juga disertai imaji-imaji psikologis yang diadopsi dari pencitraan yang dibangun oleh iklan.

Dalam mengkonsumsi produk, aspek psikologis konsumen ikut dilibatkan, sehingga produk tidak lagi bernilai intrinsik material semata tetapi penuh dengan imaji psikologis yang kompleks.

Konatif (Perilaku yang berhubungan dengan motivasi atau faktor penggerak perilaku seseorang yang bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya) Iklan mampu menumbuhkan sikap konsumtif masyarakat (sikap cenderung mengkonsumsi barang/jasa berlebihan, jauh di atas kebutuhan). Sikap tsb menciptakan pemborosan. Di tengah banjirnya ribuan merek dari produk sejenis, sering dijumpai konsumen memiliki pilihan tertentu alias fanatik (brand loyality). Kesetiaan terhadap merek tertentu tidak hanya dipengaruhi kualitas, tetapi kesetiaan konsumen justru akan bangkit bila psikologi konsumen direkayasa sedemikian rupa oleh rekayasa pesan melalui iklan. Iklan mampu membangun pengaruh terhadap kesetiaan konsumen pada produk.

C. PENGARUH SOSIAL-BUDAYA Berbagai pengaruh psikologis yang bersifat individu dari iklan, lambat laun akan mengkristal secara kolektif dan menjadi perilaku masyarakat secara umum. Perilaku publik ini membentuk sistem nilai, gaya hidup, standar budaya tertentu, termasuk standar moral, etika maupun estetika. Banyak sistem nilai baru yang lahir dan berubah karena iklan.

Kasus kecantikan Pada era 60-70-an, perempuan cantik memiliki tubuh kurus, kulit hitam dan rambut berombak. Pada tahun 80-an dipelopori iklan, standar kecantikan berubah menjadi perempuan yang memiliki kulit halus dan lembut. Atas rayuan iklan itu, masyarakat kemudian memiliki standar baru. Tahun 90-an, iklan mengkonstruksi standar baru bahwa seseorang yang cantik yang memiliki tubuh ideal (dengan lekuk tubuh yang jelas), kulit putih, tidak sekadar halus dan lembut. Sekarang ditambah lagi dengan kulit bersinar. Sehingga standar kecantikan menjadi lebih rumit dan kompleks. Standar kulit cantik tidak cukup dengaan perubahan warna secara fisik (hitam/coklat > putih), tetapi dari putih biasa menjadi bersinar.

Kasus rambut Iklan shampoo membombardir masyarakat khususnya perempuan dengan standar baru kecantikan rambut. Dulu rambut yang indah adalah rambut yang sehat dan bebas ketombe. Ketika standar sehat dan bebas ketombe telah usang, ditambah dengan hitam berkilau dan tidak rontok. Tidak peduli apakah keriro, keriting, lurus, atau beerombak. Kalau dulu bentuk rambut tidak diarahkan ke model tertentu, iklan kemudian mengarahkannya kepada rambut lurus. Sehingga masyarakat ramai-ramai melakukan rebounding. Mereka yang keriting atau berombak merasa bukan kelompok yang berambut cantik.

Kesimpulan Kecantikan yang terjadi di tengah masyarakat dikonstruksi oleh iklan: Standar kecantikan versi iklan menjadi patokan standar masyarakat: Standar kecantikan masyarakat diarahkan oleh iklan. Lebih dari itu, iklan juga mempengaruhi mode pakaian. Bahkan berulang setiap tahun melalui perancang mode yang kemudian dikomunikasikan melalui iklan. Perubahan demikian seperti ritual yang berulang sepanjang masa. Pengendalian iklan juga merambah norma, gaya hidup, standar etis, dan estetika lainnya yang mampu dibentuk oleh iklan. Standar2 baru yang dibentuk oleh iklan cenderung seragam. Sehingga di tengah masyarakat cenderung terjdi penyeragaman budaya. Penyeragaman budaya muncul tenggelam sesuai perubahan iklan. Hal ini menjadikan budaya masyarakat cenderung dinamis.

Tugas Take Home Cari satu contoh kasus (di luar dari contoh kasus yang sudah dipaparkan sebelumnya) bagaimana iklan mampu mempengaruhi kondisi sosial-budaya suatu masyarakat. Berikan penjelasan dan alasannya beserta data/contoh iklan* yang mampu memperkuat argumen anda. *Untuk iklan cetak dalam bentuk preview biasa, audiovisual dalam format screenshot dan apabila audio dalam bentuk kutipan teks. Format : Ketik. Microsoft Word. A4. Minimal 2 hal, maks 4 hal. Font : Calibri. Ukuran 11. Paragraph : Spasi 1,5. Justified. Margins : Top/Left: 4 cm, Bottom/Right: 3 cm. Pengumpulan tugas melalui email: Judul Email: E-Learning Kls Pagi (1) To: aditya.oetama@gmail.com Deadline: 10 Juni 2014, pkl 12.00 WIB Selamat mengerjakan.