Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

SFDRR : Peta Jalan/road map Penerapan Kerangka Sendai untuk PRB. Prof. Sudibyakto Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI)

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

BAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Deklarasi Dhaka tentang

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

RANCANGAN KERTAS POSISI SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi masyarakat baik secara material maupun non material. Kehilangan

PENERAPAN KERANGKA KERJA BERSAMA SEKOLAH AMAN ASEAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

Oleh : Drs. Abdul Fikri,MM (Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) Hotel Sunan Solo,17 Oktober 2015 DRS.

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

MODUL 1: PENGANTAR TENTANG KETANGGUHAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA. USAID Adapt Asia-Pacific

Undang-Undang Penanggulangan Bencana No 24/2007 Lembaran Negara No 66, 2007

Peran Kelembagaan dalam Mitigasi Bencana di Indonesia. Oleh: Rudi Saprudin Darwis

PENGANTAR LOKAKARYA MANAJEMEN KEDARURATAN DAN PERENCANAAN KONTINJENSI. Painan, 29 November 3 Desember 2005 BAKORNAS PBP KABUPATEN PESISIR SELATAN

I. Permasalahan yang Dihadapi

BNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

1) Sumber Daya Air, 2) Pertanian dan Ketahanan Pangan, 3) Kesehatan Manusia, 4) Ekosistem daratan,

Kerangka Acuan Kegiatan Konferensi Nasional Sekolah Aman 2015 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

PERAN LSM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TOMMY SUSANTO, ST

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi

GEMA BNPB. AMCDRR Ke-6. Mempromosikan Investasi untuk Ketangguhan Bangsa dan Komunitas. Laporan Utama Thailand Tuan Rumah AMCDRR Ke-6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/ SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH PERS RELEASE

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

BAB VI PENUTUP. dilakukan dalam proses pengurangan Risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kabuaten Sinjai, dapat disimpulkan temuan sebagai berikut;

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

BAB I P E N D A H U L U A N

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

DUKUNGAN PENINGKATAN ALOKASI ANGGARAN SEBAGAI PERWUJUDAN PENINGKATAN INVESTASI PENANGGULANGAN BENCANA MELALUI KEBIJAKAN POLITIK ANGGARAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

PELAKSANAAN PROGRAM Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Kerangka Kerja Sendai untuk pengurangan Risiko Bencana Tahun

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii. MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. Kerentanan berkaitan erat dengan kesenjangan (inequality) yang dihasilkan

UNDANGAN MENGAJUKAN PROPOSAL

PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENGUATAN KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGGARAN BTT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

bagaimana risiko wilayah kita?

INTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

SFDRR : Beberapa Catatan Penting dan Upaya untuk Kerangka PRB ke Depan di Indonesia

KONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

HASIL RUMUSAN KOMISI A BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Versi 27 Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan

Bencana alam dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bencana alam diakui

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN PENILAIAN KAPASITAS DAERAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

LAMPIRAN. Kuesioner Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB III LANDASAN TEORI

10/14/14. Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

B. ISU BENCANA DAN KEBAKARAN

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

TUGAS POKOK & FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI SUMATERA BARAT

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERENCANAAN KINERJA BAB II VISI : Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana. 2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2-H TAHUN 2013 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Mengapa Isu Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sangat Penting untuk Kita?

Risiko Bencana Diperhitungkan Dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur PUPR

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 15 TAHUN 2011

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

Sosialisasi Dan Lokakarya Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Evaluasi Perencanaan Lintas Sektor Penanggulangan Bencana Dalam Pencapaian Target Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kanan Kota Palu terdapat jalur patahan utama, yaitu patahan Palu-Koro yang

RPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih

Transkripsi:

Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober 2015 Jam 08.00 12.00 Tempat Hotel Sunan Ruang Ballroom 2 Latar Belakang Pasca Konferensi Tingkat Tinggi Dunia ke-3 di Sendai yang menghasilkan dokumen SFDRR 2015-2030 yang telah menjadi kesepakatan 181 negara di dunia dalam upaya pengelolaan risiko bencana yang membangun konsepsi dan kerangka PRB sebagai landasan pelaksanaan strategi, program, dan aksi di tingkat global, regional, nasional, dan lokal. Peringatan Bulan PRB pada Oktober 2015 yang diselenggarakan di Surakarta, Jawa Tengah merupakan upaya menyatukan pikir dan sosialisasi kegiatan kebencanaan dari berbagai dimensi dan pelaku. Sesi ini akan mengangkat isu SFDRR 2015-2030 di tataran global yang ditindaklanjuti dalam upaya menurunkan dalam visi dan strategi ke depan dalam roadmap PRB dan pengarusutamaan PRB ke dalam pembangunan di Indonesia. Masyarakat internasional mengakui bahwa karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah pesisir yang sangat luas dengan garis pantai yang panjang, terletak di atas beberapa lempeng tektonik bumi serta memiliki sejumlah gunung berapi yang aktif menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki risiko bencana yang tinggi. Dengan demikian, masyarakat internasional memandang perlu ada perhatian khusus dan bantuan yang tepat bagi negara-negara dengan karakteristik khusus tersebut dalam hal pengelolaan

risiko bencana. Pengakuan ini telah tercantum dalam dokumen PBB yang menyatakan bahwa konsep disaster-prone countries with specific characteristic, such as archipelagic countries, as well as countries with extensive coastlines merupakan salah satu isu utama yang berhasil diperjuangkan Delegasi Indonesia di dalam dokumen akhir The Third UN World Conference on Disaster Risk Reduction (WCDRR) yang berlangsung di Sendai, Jepang, pada tanggal 14-18 Maret 2015. Isu lain yang juga menjadi prioritas Delegasi Indonesia pada sidang WCDRR kali lalu adalah penekanan terhadap pentingnya pengembangan kapasitas lokal dalam mengelola bencana. Hal tersebut perlu dilakukan seluruh negara di dunia, mengingat penanganan bencana harus dilakukan secara sinergi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun global. Pengurangan substansial dalam risiko dan kerugian akibat bencana pada kehidupan, penghidupan dan kesehatan serta pada aset ekonomi, fisik, sosial, budaya dan lingkungan yang dimiliki individu, bisnis, komunitas dan negara. Pergeseran dari penanggulangan bencana ke pengelolaan risiko bencana bertujuan untuk: 1) Fokus pada pencegahan risiko bencana baru, pengurangan risiko bencana yang ada sekaligus memperkuat ketangguhan, dan 2) dengan berbagai cara mencegah dan mengurangi keterpaparan dan kerentanan, meningkatkan kesiapsiagaan dan pemulihan. Salah satu yang menjadi sorotan penting adalah Mencegah risiko baru dan mengurangi risiko yang sudah ada melalui implementasi langkah terpadu dan inklusif dalam bidang ekonomi, struktural, hukum, sosial, kesehatan, budaya, pendidikan, lingkungan hidup, teknologi, politik dan kelembagaan yang mencegah dan mengurangi keterpaparan terhadap ancaman dan kerentanan terhadap bencana, meningkatkan kesiapsiagaan untuk tanggap darurat dan pemulihan, dan dengan demikian meningkatkan ketangguhan. Mengintegrasikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke dalam kebijakan pemerintah yang desentralisasi, dengan melibatkan pemerintahan daerah dan pembangunan yang partisipatif. Terintegrasikan dalam perencanaan nasional dan agenda pembangunan ke depan diharapkan akan memberikan hasil dan dampak yang secara langsung maupun tidak langsung kepada pengurangan risiko bencana. Selain itu, melibatkan Platform Nasional PRB dalam jaringan koordinasi

antar pemangku kepentingan di Indonesia (pemerintah, akademisi, LSM, sektor swasta, dan media) untuk memberikan wewenang dan tanggung jawab kebijakan nasional PRB ke pemerintah daerah menjadi salah satu upaya dalam membangun integrasi kebijakan publik. Mendukung program PRB ke dalam tataran yang implementatif di daerah, yang langsung dapat memberikan dampak pada masyarakat dan pembangunan infrastruktur. Tantangan pada masa yang akan datang yakni hal-hal yang perlu dilakukan bersama untuk mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan pencegahan dan kesiapsiagaan, mengedukasi masyarakat dan membangun komitmen bersama di level Negara, sub nasional melalui komunikasi dan koordinasi khususnya dengan kelompok rentan yang ada dalam area terdampak. Dalam menyiasati upaya pengurangan risiko bencana terkait dengan agenda pembangunan yang berkelanjutan maka Pemerintah Indonesia akan membangun sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan, dan manajemen bencana, disebutkan bahwa sasaran pembangunan dalam manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana adalah penurunan Indeks Risiko Bencana di pusat-pusat pertumbuhan yang berada di daerah rawan bahaya, melalui (1) Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional dan lokal, (2) mengurangi kerentanan terhadap bencana, dan (3) Peningkatan kapasitas pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh masyarakat dalam penanggulangan bencana. Komitmen sebagai tindak lanjut PRB dalam pembangunan nasional telah diwujudkan dalam RPJMN 2015-2019 dengan memuat esensi investasi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia. Perwujudan yang mendasar adalah membangun kemitraan dan kerjasama oleh semua pihak untuk mewujudkan ketangguhan di tingkat masyarakat dengan memperhatikan dimensi degradasi lingkungan dan perubahan iklim. Tujuan Berbagi pengalaman, tantangan ke depan, dan komitmen daerah dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia sebagai tindak lanjut pelaksanaan SFDRR 2015-2030, roadmap ke depan serta implementasi intrumen kebijakan Nasional tentang kebencanaan di Indonesia terkait dengan pengarusutamaan PRB dalam pembangunan.

Agenda 08.00 09.00 : Registrasi Peserta 09.00 09.15 : Pembukaan oleh Kepala BNPB 09.15 09.45 : Pembicara Kunci : Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan Nasional: Upaya dan Strateginya dalam Perencanaan dan Implementasinya Menteri PPN/Kepala Bappenas 09.45 10.00 : Coffee Break 10.00 11.45 : Diskusi Panel (15 ) 1. Implementasi UU 23 tahun 2014 dan Pengarusutamaan PRB di Daerah Menteri Dalam Negeri (15 ) 2. Penganggaran dalam Perencanaan Pembangunan terkait Pengurangan Risiko Bencana Menteri Keuangan (15 ) 3. Implementasi intrumen kebijakan Nasional tentang kebencanaan di Indonesia terkait dengan pengarusutamaan PRB dalam pembangunan Ketua Komis VIII DPR RI (15 ) 4. Roadmap Indonesia dalam tindak lanjut pelaksanaan Kerangka Sendai dalam Pengurangan Risiko Bencana (SFDRR 2015-2030) Pengarah Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) (45 ) 5. Diskusi dan Tanya Jawab 11.45 12.00 : Kesimpulan dan Penutup Moderator : Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Peserta Daftar Kebutuhan Target: 200 0rang Sasaran Peserta: Peserta pada working session ini terbuka untuk seluruh peserta yang hadir dalam Peringatan Bulan PRB 2015 di Solo. Diharapkan Kepala Daerah Provinsi di Indonesia, unsur Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, DPRD, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi dan Kabupaten Kota, Kepala Bappeda Provinsi, Lintas Kemeterian dan Lembaga, Akademisi, LSM, dan pemerhati kebencanaan yang hadir dapat aktif berperan serta. Ruangan kapasitas 200 orang

Pertanyaan Kunci Koordinator/PIC Desain ruang : kombinasi Round Table dan Theater Peralatan : LCD, Layar, Sound system, Meja Panelis, Beberapa pertanyaan kunci sebagai panduan dalam agenda working session ini adalah: 1. Apa yang menjadi pandangan dalam pelaksanaan pengelolaan risiko bencana terhadap implementasi SFDRR 2015 yang telah ditetapkan dan implikasi kebijakan apa yang dapat direalisasikan di Indonesia kendala yang dihadapi dan kunci-kunci keberhasilan? 2. Pengalaman-pengalaman penting dalam pengelolaan risiko bencana di Indonesia yang berkaitan dengan pengarutamaan PRB dalam pembangunan pada fase HFA 2005-2015 refleksi untuk ke depan? 3. Bagaimana upaya pengarusutamaan pengelolaan risiko bencana di tingkat nasional dan bagiamna membawa pada tataran daerah dengan sektor-sektor pembangunan yang lain? Direktorat Pengurangan Risiko Bencana BNPB