Valas dan Risiko Transaksi Ekspor - Impor Bramantyo Djohanputro, PhD

dokumen-dokumen yang mirip
PARITAS DAYA BELI DAN TINGKAT BUNGA

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

Pengusaha Domestik: Manja atau Dimanjakan? Bramantyo Djohanputro, PhD

Memahami Persaingan Global

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING. PDF created with pdffactory Pro trial version

DEVISA DAN KESEIMBANGAN DAN KETIDAKSEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum. UTANG NEGARA i : PEMERINTAH BUKA HEDGING ii UTANG VALUTA ASING (VALAS) Nasional.kontan.co.

PERBANDINGAN EFISIENSI INFORMASI PASAR MODAL

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini hampir seluruh negara di dunia terlibat dalam kegiatan ekonomi

LAPORAN AKHIR UNGGULAN FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 36 / PBI / 2005 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI GUBERNUR BANK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah untuk. memperoleh laba dalam rangka memaksimalkan nilai pemegang saham

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SURVEI KREDIT PERBANKAN

MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU

tetap yang disetujui selama jangka waktu yang disepakati dalam jangka waktu maksimum 1 tahun.

SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

SURVEI KREDIT PERBANKAN

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. interest dan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan bunga diperoleh dari

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

BAB III PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara emerging economy. berkembang pembangunan ekonomi dan penerapan demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

Makna dan Manfaat dalam Pekerjaan Bramantyo Djohanputro, PhD

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. NILAI TUKAR DAN NERACA PEMBAYARAN MEET-11

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997.

No. 10/ 48 /DPD Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berurusan dengan pasar domestik (Winarto, 2008:45). Mata uang tiap negara

STIE DEWANTARA Pasar Uang & Valas

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian global telah mengakibatkan kegiatan bisnis

SURVEI KREDIT PERBANKAN

LAPORAN KEUANGAN BANK

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

PASAR VALUTA ASING BAB I PENDAHULUAN

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

No.15/ 9 /DSM Jakarta, 27 Maret 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA EKSPORTIR, PEMILIK BARANG DAN/ATAU PENERIMA DEVISA HASIL EKSPOR DI INDONESIA

2. Proses dan langkah langkah L/C:

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

MEMINIMALISIR DEPRESIASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transaksi NPI terdiri dari transaksi berjalan, transaksi modal dan finansial.

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

Box 2 : Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah melalui Arus masuk Devisa (Peraturan Bank Indonesia No 13/20/PBI/2011 ttg Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

Transkripsi:

Valas dan Risiko Transaksi Ekspor - Impor Bramantyo Djohanputro, PhD Penulis: Dosen dan konsultan manajemen bidang keuangan, investasi, dan risiko Lecturer and consultant of management in finance, investment, and risk Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of Management) Contact: brm@ppm-manajemen.ac.id bram.finance@gmail.com Blog: www.bram39.wordpress.com 10.00 Risiko Nilai Tukar terhadap Transaksi Barang 5.00 Rp triliun - (5.00) Maret-April 02 Maret-Mei 02 Maret-Juni 02 (10.00) (15.00) Pe riode Maret Nilai (Rp milyar) 2002 Maret 02 April 02 Mei 02 Juni 02 Nilai Tukar US$ Rp/$ milyar 9,655 9,316 8,785 8,730 Ekspor 12.74 123,024.01 118,704.47 111,938.47 111,237.66 Impor (7.20) (69,525.66) (67,084.52) (63,260.79) (62,864.73) Net Ekspor 5.54 53,498.36 51,619.96 48,677.69 48,372.93 Eksportir rugi besar. Mau tahu alasannya? Coba kita runut angka-angka dalam tabel yang merupakan data aktual ekspor total Indonesia bulan Maret 2002. Valas dan Risiko Ekspor - Impor# 1

Andaikan saja Andalah si eksportir. Untuk mempermudah, anggap saja seluruh nilai ekspor tersebut merupakan hasil kerja dari perusahaan Anda. Anda memperoleh dolar sebanyak US$12,74 milyar. Nilai tukar rata-rata Rp9.655 per US$ pada bulan Maret 2002. Jadi, bila Anda dibayar secara tunai (cash and carry), Anda mendapatkan uang sebanyak lebih dari Rp123 triliun. Tetapi kan sistem ekspor pada umumnya tidak menerapkan cara tunai, tetapi kredit melalui penggunaan L/C. Kalau Anda seorang pedagang, yang membeli barang jadi dari perusahaan atau pemasok, Anda dapat dengan cepat menyediakan barang pesanan. Mulai pesanan datang sampai pengiriman dapat Anda lakukan dalam waktu yang relatif pendek. Yang bisa menjadi masalah adalah lamanya waktu administrasi ekspor ke bea cukai dan perbankan. Bank koresponden Anda akan melakukan perjanjian dengan Anda setelah semua urusan dengan bank koresponden importir, yang menjadi rekanan dagang Anda di luar negeri, juga sudah beres. Setelah barang Anda kirim dan sampai di pelabuhan tujuan, pihak importir akan mengeccek kebenaraan isi dari barang impor, baik dari sisi jenis, kuantitas, maupun spesifikasi yang disepakati seperti tercantum dalam bill of lading. Setelah semuanya sesuai dengan kesepaktan, importir akan memerintahkan bank koresponden importir untuk mentransfer uang ke bank koresponden Anda selaku eksportir. Pada tahap ini barulah Anda menerima uang yang ditransfer ke rekening Anda. Oleh karena daerah operasional Anda di Indonesia, mayoritas transaksi dilakukan di Indonesia dengan menggunakan rupiah, laporan keuangan dibuat dalam mata uang rupiah, ini berarti rupiah menjadi mata uang fungsional (functional currency). Implikasinya, penerimaan US$ hasil ekspor perlu Anda tukar menjadi rupiah. Sekalipun Anda tidak secara riil menukar uang tersebut ke dalam Valas dan Risiko Ekspor - Impor# 2

rupiah, Anda akan mencatatkan dalam laporan keuangan dalam satuan mata uang rupiah. Konsekuensi pencatatan dalam mata uang rupiah ini menimbulkan eksposur transaksi Anda terhadap perubahan nilai tukar (foreign exchange exposure). Tabel menunjukkan berapa nilai rupiah yang akan Anda terima bila menukarkan hasil ekspor Anda bulan Maret 2002 sebesar US$ 12.74 milyar. Bila Anda langsung menukar ke dalam rupiah pada bulan Maret, dengan rata-rata nilai tukar Rp9.655/$, Anda mendapat pendapatan (revenue) lebih dari Rp123 triliuh rupiah. Oleh karena adanya rentang waktu mulai dari pemesanan sampai pembayaran, Anda tidak akan memperoleh uang, dalam Rupiah, sebesar itu. Seandainya saja Anda menerima uang pada bulan April dan langsung menukar ke dalam rupiah, Anda hanya akan menerima uang kurang dari Rp119 triliun. Berarti Anda mengalami kerugian sebesar kurang lebih Rp4 triliun. Lebih parah lagi, bila Anda menerima dollar hasil ekspor pada bulan April tidak langsung Anda tukar ke dalam rupiah. Anda ingin menyimpannya dengan harapan dollar akan menguat selama bulan Mei (dengan kata lain, Anda mengharapkan rupiah melemah, harapan yang tidak menyenangkan bagi bank sentral). Ternyata Anda meleset, harrapan Anda tidak terwujud. Rupiah malah semakin menguat menjadi Rp8.785/US$. Bila Anda takut rupiah semakin kuat, Anda memilih untuk menukarnya menjadi rupiah, dan Anda mendapat hanya Rp112 triliun. Kerugian Anda membengkak menjadi Rp11 triliun. Anda mau coba berspekulasi lagi? Bila Anda menahan dollar Anda samp;ai akhir Juni 2002, kerugian membengkak. Dengan terus menguatnya rupiah menjadi Rp8.730/US$, hasil ekspor Anda turun menjadi Rp111 triliun. Kerugian Anda menjadi Rp12 triliun. Valas dan Risiko Ekspor - Impor# 3

Lain eksportir, lain importir, sekalipun keduanya mengahdapi eksposur terhadap nilai tukar. Yang berbeda adalah nasibnya. Bila eksportir menanggung kerugian selama bulan Maret-Juni 2002, importir justru menerima keuntungan dengan menguatnya rupiah. Tinggal Anda membalik cerita eksportir di atas, jadilah skenario cerita importir. Dengan semakin menguatnya rupiah, si importir menyediakan rupiah yang lebih sedikit untuk membayar biaya impor barang dan jasa yang disepakati bahwa transaksi menggunakan US$. Dengan impor sebesar US$7.20 milyar pada bulan Maret 2002, importir seharusnya membayar sebanyak Rp69 triliun lebih bila dia membayarnya pada bulan Maret 2002. Dan ini banyak terjadi karena pemasok dari luar negeri tidak bersedia memberi kredit ke banyak importir Indonesia selama krisis ini. Tetapi bila sistem keuangan sudah pulih dan kondisi mendukung dunia usaha dengan baik, pemasok luar negeri akan dengan mudah memberi kredit. Dalam kondisi tersebut, Anda bisa menunda pembayaran. Anggap saja Anda adal;lah importir yang beruntung sehingga tidak perlu membayar impor secara tunai, tetaapi kredit. Tabel menunjukkan, rupiah yang Anda harus sediakan untuk membayar impor semakin kecil dari waktu ke waktu. Pada bulan Juni 2002, Anda hanya perlu menyediakan Rp63 triliun. Anda menghemat Rp6 triliun. Grafik menunjukkan perubahan kerugian eksportir atau keuntungan importir dalam periode tersebut. Oleh karena total ekspor kita lebih besar dari total impor, maka total kerugian akibat pergerekana valas lebih besar dari keuntungannya. Tabel dan grafik menunjukkan, kerugiaan neto pada bulan April, Mei dan Juni adalah berturut-turut Rp3 triliun, Rp5 triliun, dan Rp5,5 triliun./ Sebagian besar eksportir dan importir tidak mau berspekulasi dengan valas. Kalaupun ingin bermain valas, mereka menunjukkan fund manager eksternal atau mengangkat staf dalam perusahaan untuk mengelola valas. Valas dan Risiko Ekspor - Impor# 4

Oleh karena keengganan eksportir dan importir untuk bermain valas, diperlukanlah berbagai alat lindung nilai (hedging tools). Masalahnya, kebanyakan alat lindung nilai memerulak sistem keuangan untuk mendesain produk-produk lindung nilai, diperlukan sistem keuangan yang sehat. Tentu ada saja lembaga keuangan yang mau menyediakan tetapi biuaya terlalu mahal. Jadi terserah eksportir dan importir, bermain valas atau bermain risiko. ******** Valas dan Risiko Ekspor - Impor# 5