PERNYATAAN mohon jangan merubah isi

dokumen-dokumen yang mirip
LANGKAH I Pengenalan Huruf Tunggal

2 langkah mudah belajar baca Al-Quran

Catatan Tajwid Sederhana nan Praktis

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

Sulaiman bin Hasan Al Jamzury. Terjemah Matan Tuhfatul Athfal Wal Ghilman

Mad. ÅÊÇπ]

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

PEDOMAN TRANSLITERASI

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

BAB II LANDASAN TEORI

Tulisan & Tanda Mushhaf

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANAREKSA REPO SAHAM (DARSA) DI PT. DANAREKSA SURABAYA SKRIPSI IZZA RISDIANA NIM : C

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF

Catatan Tajwid Sederhana nan Praktis

APLIKASI PEMBIAYAAN AKAD QARD} DAN JUAL BELI DI BMT AMANAH INSANI SURABAYA

MODUL. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Bone-Bone Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester : XI / 1

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

PERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BAGI MUBALLIGH IKATAN MASJID INDONESIA (IKMI) KOTA PEKANBARU TESIS

SOAL MFQ TAJWID. A. Soal Paket Penyisihan 1. Soal :Apa yamg dimaksud dengan saktah atau sakt

KONSEP MANUSIA MENURUT PLATO

MAKALAH. Hamzah di Tengah Kalimat

BAB III ANALISA. Tidak konsisten terhadap mad asli Tidak konsisten dengan gunnah Tidak sempurna vocal kesalahan pengucapan sukun.

MAKNA TRADISI SEDEKAH BUMI DAN LAUT

(Kertas soalan ini mengandungi 6 halaman bercetak termasuk muka hadapan)

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

BAB X HUKUM BACAAN MAD DAN WAQAF

; ) ا ( alif Disebut mad thabi i (mad asli) apabila terdapat harakat fathah diikuti

PERSEPSI ANGGOTA JEMAAH TABLIG BANJARMASIN TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

RANCANGAN PENGAJARAN TAHUNAN PENDIDIKAN ISLAM KBSR TAHUN SATU (SEMESTER SATU)

PRAKTIK DISTRIBUSI ZAKAT UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) KORPORASI DAN INSTANSI PEMERINTAH DI KOTA BANJARMASIN

PERSEPSI PIMPINAN BANK SYARIAH TERHADAP KUALITAS KARYAWAN BANK YANG BERASAL DARI FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM IAIN ANTASARI BANJARMASIN

MAKALAH. Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fitri Wijayanti

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MEMBENTUK GURU PROFESIONAL DI MA AL-IRSYAD GAJAH DEMAK JAWA TENGAH

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

MAKAN MINUM BERDIRI DALAM STANDING PARTY PERSPEKTIF ULAMA DAN AHLI MEDIS KOTA BANJARMASIN (STUDI LIVING HADIS)

NILAI RELIGIUS DALAM SURAT LUQMAN AYAT DAN KAITANNYA DENGAN AYAT LAIN AHMAD SYAHPUTRA TARIGAN

KOMPETENSI DASAR: Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra dalam bacaan surat-surat Al- Quran dengan benar.

S K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA

TEORI KEADILAN (PENGARUH PEMIKIRAN ARISTOTELES KEPADA SISTEM ETIKA IBN MISKAWAIH) Oleh : Iskandar Zulkarnain. Pembimbing : Dr. Umar Ibrahim, M.

PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BIDANG USAHA MIKRO SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii. HALAMAN PENGESAHAN... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. MOTTO... vii. ABSTRAK...

MANAJEMEN BUDAYA HIDUP SEHAT DI SMP NEGERI 11 BANJARMASIN

ABSTRAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan anak usia 0-10 tahun dalam

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR. (Studi Deskriptif Kualitatif PadaKelas X Tahun Pelajaran 2012/ 2013)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK AKAD JUAL BELI IKAN NELAYAN (STUDI KASUS DI DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG) SKRIPSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SISTEM PENDETEKSI POLA TAJWID AL-QUR AN HUKUM IDGRAM BI-GHUNNAH DAN BILA GHUNNAH PADA CITRA MENGGUNAKAN METODE NEI AND LI

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw.

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

PENGELOLAAN DANA INFAK PADA BANK KALSEL OLEH: IDA MUSLIMAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PEMBERIAN GANTI RUGI TERHADAP PEMILIK BARANG OLEH PENGUSAHA ANGKUTAN DI PT

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BMT UGT SIDOGIRI SE-SURABAYA

MAKALAH. Hamzah di Akhir Kalimat. Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Qowa idul Imla. Dosen : Muhammad Mas ud, S.Pd.I.

PENYELESAIAN HUKUM KASUS RUMAH TANGGA SUAMI YANG MAFQUD DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT

PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA

Yuk Belajar... Huruf Hijaiyah

: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : X SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Penelitian tentang kemampuan menulis KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QURAN SISWA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

UST.HJ.MOHD SALEH BIN RAMLI PENSYARAH MAAHAD TAHFIZ NEGERI PAHANG BAHAGIAN 2

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 (SMA N 1) KOTO BARU DHARMASRAYA SUMATERA BARAT

MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE)

Kata Pengantar. Semoga Allah swt. meridai usaha kita dan buku ini bermanfaat bagi para pemakainya serta tercatat sebagai amal saleh. Amin.

TERJEMAHAN BERANOTASI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA BUKU WHAT DO MUSLIMS BELIEVE? TUGAS AKHIR

LEMBAGA PENILAIAN DAN PEPERIKSAAN ISLAM

Tuntunan Pelajaran Tajwid

Baca Tulis Qur an (BTQ) Kelas 1

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Transkripsi:

PERNYATAAN Tentang ini penulis menyatakan: Silahkan buku ini dicetak ulang atau dicopy dan diperbanyak dengan maksud diperdagangkan atau lainnya, dengan ketentuan mohon jangan merubah isi dari buku ini kecuali ada izin tertulis dari penulis dan hasilnya tolong disisihkan sebagian untuk infaq dan shadaqah.

Kata Pengantar Jujur kita akui, banyak di kalangan kita, muslimin dan muslimat, yang tidak mampu membaca alquran. Di kota maupun di dusun. Berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Tidak mampu membaca karena memang sama sekali tidak bisa membaca dan tidak pernah belajar akibat kealpaan waktu kecil, lalu setelah dewasa susah belajar karena berbagai alasan. Ada juga yang tidak mampu membaca alquran bukan karena tidak bisa, tetapi karena perasaan berat dan malas untuk membacanya, apalagi sampai mentadabburinya. Bahkan ada juga karena perasaan remeh, sehingga alquran tiada bernilai baginya. AlQuran adalah ayat-ayat Allah. Allah berbicara lewat alquran supaya kita mengenal dan mengerti dengan Allah. Kalau sudah mengenal dan mengerti dengan Allah niscaya kita akan rasakan Allah itu begitu dekat adanya. Setiap kegiatan, aktifitas dan persoalan kehidupan, maka disitu ada unsur Allah dan berlaku kekuasaan mutlak Allah. Lalu bagaimana kita bisa paham dan mengerti tentang yang demikian, sementara kita tidak pernah berdialog dengan Allah melalui alquran. Alhamdulllah, buku 2 langkah mudah belajar alquran ini bisa diselesaikan. Demi untuk menjembatani keinginan belajar membaca alquran khusus untuk dewasa. Dari dua langkah pembelajaran tersebut terdapat 6 sesi latihan. Untuk itu pahamilah benar-benar setiap sesi latihannya sebelum meningkat ke latihan berikutnya. Dilengkapi juga dengan pelajaran tajwid secara ringkas. Setelah buku ini dibaca dan dipelajari, mohon jangan cukupkan sampai disini, karena ini sifatnya pengenalan saja. Metode yang sesungguhnya untuk belajar alquran adalah metode talaqqi, yakni berhadap-hadapan langsung dengan guru. Secara khusus tulisan ini didedikasikan untuk kedua orang tua dan saudarasaudara saya, semoga ada limpahan rahmat dan keberkahan buat mereka. Buku tipis nan sederhana ini bisa didownload dan copypaste di http://higelr.wordpress.com. Jangan lupa komentarnya, saran maupun kritiknya. Terakhir, pesan dari seorang sahabat: jadikanlah dirimu seperti al-quran supaya selamat dan terpelihara, sebagaimana Allah menjaga alquran sampai dunia berakhir. Jakarta, 08/2010 (Denny Markandeya) i

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi ii Kata Sambutan iii Langkah I Pengenalan Huruf i A. Pengenalan huruf Tunggal 1 B. Pengenalan huruf Bersambung 3 Latihan I 4 Langkah II Pengenalan Tanda Baca A. Tanda baca harakat 6 Latihan II 7 Latihan III 8 B. Pengenaan tanda baca penggandaan 8 1. Tasy-did 8 Latihan IV 9 2. Mad 9 Latihan V 10 C. Tanwin 11 Latihan VI 11 Pelajaran Tajwid Ringkas 1. Cara baca Lam 12 2. Cara baca nun mati dan tanwin 12 3. Cara baca mim 14 4. Hukum membaca ra 15 5. Huruf isti la 16 6. Lafazh Jalallah 16 7. Qalqalah 16 8. Mad 17 9. Wakaf dan Ibtida 19 Penutup iii

1 LANGKAH I PENGENALAN HURUF Jumlah huruf Arab ada 28 huruf, sedangkan huruf Latin ada 26 huruf, dengan teknik pengucapan atau tempat keluar huruf atau disebut juga dengan makhraj huruf harus benar. Tidak dibenarkan ada pengubahan ucapan atau modifikasi karena dialek atau sebagainya. Salah pengucapan akan menyebabkan salah penulisan dan salah makna. A. Pengenalan Huruf Tunggal Untuk memudahkan pemahaman kita terhadap huruf Arab, kami menyelaraskan huruf Arab kedalam huruf Latin. Bila huruf Arab disesuaikan dengan huruf Latin maka terdapat tiga bagian: 1. Pengucapan huruf Arab yang sama persis dengan pengucapan Latin atau tulisan Latin. Huruf tersebut berjumlah 17 2. Pengucapan huruf Arab apabila diselsuaikan dengan penulisan huruf Latin harus dengan bantuan huruf tambahan, seperti: kh, sy, ts, dan lainlain. Jumlahnya ada 11 huruf. 3. Huruf-huruf yang pada keadaan tertentu berubah bentuk menyesuaikan diri ke dalam posisi dan arti kalimat. Perhatikan table berikut (tabel 1), huruf Arab yang kami susun berdasarkan urutan Latin:

2 Tabel 1 17 Huruf Yang Sama Persis Dengan Huruf Latin 11 Huruf Yang Tidak Ada Pada Huruf Latin Bentuk/ Tulisan Pengucapan/ Dibaca Latin Bentuk/ Tulisan Pengucapan/ Dibaca Arab Bentuk/ Tulisan Bentuk Tulisan Pengucapan Latin Latin Arab Latin Arab 1 2 3 4 5 6 7 A Aa Alif Ts tsa B Be Ba Kh kha C Ce Dz dzal D De Dal Sy syin E Ee Sh shad F Ef Fa Dh dhad G Ge Th ttho H Ha Ha Zh zho I Ii a ain J Je Jim gh ghain K Ka Kaf Hh hha L El Lam Huruf yang berubah dalam M Em Mim keadaan tertentu N En Nun = ya = alif = ta O Oo : (ya) tanpa titik, pada dasarnya P Pe sama dengan ya bertitik Q Qiu Qaf : dibaca hamzah. Berukuran R Er Ra kecil, sebagai pengganti alif bila alif S Es Sin terletak di tengah kalimat. Biasanya juga disertakan penulisannya T Te Ta bersama alif U Uu : bentuknya seperti hha tetapi V Fe diberi titik dua seperti ta disebut ta W We Waw marbuthah. Dibaca ta, bila X Ex pembacaan dalam kalimat Y Ye Ya bersambung ke kalimat berikut. Dan Z Zed Zai dibaca hha bila pembacaan dalam kalimat diputus atau berhenti.

3 Keterangan table: Kolom 1 : Adalah bentuk tulisan huruf Latin Kolom 2 : Cara pengucapan huruf Latin Kolom 3 : Bentuk tulisan huruf Arab. Beberapa baris yang kosong adalah huruf latin yang tidak ada pada huruf Arab. Kolom 4 : Cara pengucapan huruf Arab Kolom 5.6.7 : Adalah huruf Arab yang tidak ada pada huruf Latin. Oleh karenanya penulisan memerlukan bantuan huruf tambahan Keterangan tambahan di dalam tabel. Ada tiga huruf Arab yang dalam keadaan tertentu terjadi perubahan cara baca B. Pengenalan Huruf Bersambung Cara penulisan huruf Arab adalah dimulai dari sisi kanan. Berbeda dengan penulisan latin yang dimulai dari sisi kiri. Sebagian besar huruf Arab apabila disambung-sambung atau dirangkaikan menjadi satu kata atau kalimat bentuknya menjadi berubah. Ada sebagian kecil dari huruf Arab yang penulisannya tidak bisa disambung sesudahnya kecuali sebelumnya. Sebelum kita melihat perubahan bentuk huruf Arab apabila ia dirangkai, terlebih dahulu kita pahami karakter bentuk huruf Arab: - Huruf Arab terdiri dari dua kesatuan: kepala dan ekor - Huruf Arab walaupun bentuknya sama, tetapi dibedakan oleh titik, jumlah titik dan posisi letaknya titik. Ada yang di atas huruf dan ada yang di bawah huruf - Huruf Arab apabila disambung, maka yang disambung adalah hanya kepalanya saja diikuti titik, kecuali apabila di posisi akhir atau ujung, maka ekornya tetap ditulis. - Ada beberapa huruf arab yang apabila disambung maka bentuk keseluruhannya berubah. Perhatikan tabel berikut:

4 Tabel 2 Khusus untuk huruf lam bila disambung dengan alif, maka bentuknya seperti atau Keterangan table: Baris 1: Adalah susunan huruf Arab yang sesuai dengan urutan aslinya. mulai dari Alif sampai Ya Baris 2: Dua bagian dari huruf arab yang terdiri dari kepala dan ekor, dan yang tidak ada warna merah adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa dibagi. Baris 3: Apabila huruf Arab disambung, terjadi perubahan bentuk. Yang terputus berarti sesudahnya tidak bisa disambung. Baris 4: Apabila huruf Arab berada pada posisi awal atau depan. Baris 5: Apabila huruf Arab berada pada posisi akhir Latihan I Silahkan dibaca dan dihafalkan contoh tulisan berikut: (Dieja: alif-lam-mim-dza-lam-kaf-alif-lam-kaf-ta-ba.dan seterusnya)

5 LANGKAH 2 PENGENALAN TANDA BACA Pada pelajaran langkah I kita telah mempelajari setiap abjad huruf arab serta perubahan bentuknya apabila huruf tersebut dirangkai atau sambung-sambung. Pada bagian langkah II ini kita akan membahas mengenai tanda baca atau lambang-lambang yang menyertai setiap huruf Arab yang berfungsi memberi sifat baca setiap huruf sehingga ia menjadi sebuah suku kata. Seperti halnya dalam tulisan latin kita ketahui terdiri dari dua macam huruf, yakni huruf vocal dan huruf konsonan. Huruf vocal terdiri dari a i u e o yang disebut juga dengan huruf hidup dan huruf konsonan adalah selain dari a i u e o, seperti b, c, d, g, dan lain-lain, yang disebut juga dengan huruf mati. Pada huruf Latin, yang membentuk suku suku kata adalah huruf vocal, seperti contoh pada kata api. Terdiri dari dua suku kata a dan pi. Dimana a suku kata pertama dan pi (dibentuk oleh huruf vokal i ) sebagai suku kata kedua. Berbeda halnya dengan huruf Latin, huruf Arab tidak mengenal adanya pembagian huruf vocal dan konsonan. Huruf Arab bisa dikatakan semua hurufnya konsonan. Walaupun ada huruf alif (a), ia adalah konsonan karena alif juga dibentuk oleh tanda baca dan akan menjadi suku kata sendiri. Alif bisa menjadi i dan bisa juga menjadi u. Perlu diketahui, dalam bahasa Arab hanya ada tiga bentuk penyebutan vocal yaitu a., i dan u. Dalam metode ini, kami akan membagi tanda dalam tulisan Arab menjadi tiga bagian. Dan dari tiga pembagian tersebut terdapat pula pembagian-pembagian lagi. Perhatikan bagan dibawah ini: Tanda Baca Harakat Penggandaan Tanwin fat-hah kasrah dhammah sukun tasydid mad tanwin fat-hah tanwin kasrah tanwin dhammah ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) mad fat-hah mad kasrah mad dhammah mad lebih panjang ( ) ( ) ( ) ( )

6 A. Tanda Baca Harakat Harakat adalah tanda baca yang menyertai huruf Arab yang berfungsi untuk membentuk penyebutan seperti penambahan huruf vocal a (fat-hah), seperti penambahan vocal i (kasrah), seperti penambahan vocal u (dhammah) dan tanpa vocal atau mengembalikan/menetapkan huruf pada posisi konsonan (sukun). 1. Harakat Fat-hah Yang membentuk huruf menjadi seperti penambahan huruf vocal a. Lambangnya seperti ( ). Letaknya di atas huruf. f + a = fa z + a + za sy + a + sya 2. Harakat Kasrah Yang membentuk huruf menjadi seperti penambahan huruf vocal i. Lambangnya seperti ( ). Letaknya di bawah huruf. f + i = fi z + i = zi sy + i = syi 3. Harakat Dhammah Yang membentuk huruf Arab menjadi seperti penambahan huruf Lambangnya seperti ( ). Letaknya di atas huruf. f + u + fu u. z + u = zu sy + u = syu Perhatikan tabel berikut: Tabel 3

7 Latihan II Silahkan dibaca huruf yang ada tanda bacanya. Bagi yang tidak ada tanda baca dilewatkan saja! (dieja: dza-li-ka-ki-ta-bu-la.dan seterusnya) 7 4. Tanda Baca Sukun (mati) Sukun adalah tanda baca yang berfungsi untuk mematikan huruf, atau mempertahankan keadaan huruf tetap konsonan. Lambangnya adalah seperti ( ) letaknya di atas huruf. f + (sukun) = f z + (sukun) = z sy + (sukun) = sy Sebagian dari percetakan alquran sekarang terkadang ada beberapa huruf yang sengaja tidak dicantumkan tanda sukun ini. Biasanya untuk huruf alif, ya dan waw, karena huruf tersebut lebih dipahami sebagai huruf mad (akan dijelaskan pada bagian mad)

8 Latihan III Silahkan dibaca bagi yang ada tanda bacanya saja! ( dieja: dza-li-kal-ki-ta-bu-la-ray-ba.. dan seterusnya). Catatan: Khusus untuk alquran cetakan ini, yang kami jadikan contoh latihan ini, huruf nun mati sengaja tidak ditulis tanda sukunnya B. Tanda Baca Penggandaan Penggandaan dalam tulisan Latin adalah menjadikan atau menggandakan huruf menjadi dua atau lebih. Penggandaan terbagi dua yakni penggandaan untuk konsonan saja disebut tasy-did, dan penggandaan untuk seolah-olah menambah vocal disebut mad. 1. Tasy-did ( ) Adalah penggandaan huruf konsonan saja, seperti k x 2 = kk. Artinya bila ada tanda seperti lambang tasydid di atas maka huruf tersebut dijadikan atau di baca seperti dijadikan ganda atau dua kali f x 2 = ff Z x 2 = zz Sy x 2 = sysy Contoh dalam kalimat : (n x 2) dibacanya: innaka

9 Latihan IV (dieja: dza-li-kal-ki-ta-bu.hu-da-llil-mu-tta-qi-na..dan seterusnya) 2. Mad Adalah penggandaan huruf menjadi dua atau lebih, hanya untuk vocal saja. Seperti ba + (tanda mad) = baa Dalam tulisan Latin penggandaan huruf vocal seperti saalam (2 x a). Dalam tulisan Arab penggandaan seperti itu disebut dengan mad. Mad dilambangkan dengan: ( ) dan ( ) Penggandaan atau penambahan vokal dalam tulisan Arab mulai dari 2 huruf vocal sampai 6 huruf bahkan mencapai 12 huruf. Jadi kalau ditulis Latin seperti kitaaaaaab (ada 6 x a) cara bacanya menjadi panjang dan lama. Sekira-kira 6 ketukan. Dalam tahap pembelajaran ini kita akan pahami mad dalam tiga macam saja: a. Mad Thabi i Penggandaan vocal yang terjadi karena adanya tanda mad seperti di atas ( ). Mad thabi i ini dibaca selama 2 ketukan. fa + a = faa zi + i = zii syu + u = syuu Atau penggandaan vocal yang terjadi karena adanya huruf (alif), (ya), dan (waw) dalam keadaan sukun (mati). Dengan ketentuan sebagai berikut:

10 1. (alif), apabila alif sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas (fat-hah) maka akan terjadi seperti penambahan huruf a contoh: naa 2. (ya), apabila ya sukun dan huruf sebelumnya berbaris di bawah (kasrah), maka terjadi seperti penambahan huruf i. contoh: dzii 3. (waw), apabila waw sukun dan huruf sebelumnya berbaris dhammah maka terjadi seperti penambahan huruf u. contoh: duu b. Mad Jaiz ( ) Penggandaan huruf vocal setelah adanya mad thabii diatas tetapi ditambah lagi dengan seperti lambang di atas. Maka cara bacanya 2 sampai 5 ketukan Contoh dzaa (2a) sampai dzaaaaaa(5a) c. Mad Wajib Mad yang terjadi seperti mad jaiz di atas tetapi di akhir kata terdapat huruf hamzah ( ). Maka lama bacaan adalah 5 ketukan. jaaaaaa (5a) Latihan V (dieja: alif laaaaaam-miiiiiim-dzaa-li-kal-ki-taa-bu-laa.dan seterusnya)

11 D. Tanwin (,,, ) Tanwin adalah tanda baca penggandaan lambang saja seperti lambang di atas, maksudnya untuk memberi efek bunyi seperti ditambah dengan akhiran n. Apabila berada di atas huruf berarti bacaan fat-hah diberi akhiran n, maka bacaannya menjadi an. Apabila kasrah diberi tanwin maka bacaannya menjadi in Dan apabila dhammah diberi tanwin maka bacaannya menjadi un. fa + n = fan zi + n = zin syu + n = syun Perhatikan tabel berikut: Tabel 4 Latihan VI

12 PELAJARAN TAJWID RINGKAS Dari segi bahasa tajwid artinya memperbagus, mempercantik. Dari segi istilah tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara melafazhkan huruf huruf al-quran dengan benar. Dalam bagian ini kami akan membahas pelajaran tajwid secara sederhana, yang kami susun supaya mudah dipahami. Untuk lebih lengkap lagi silahkan dipelajari dari buku-buku lain atau dari guru-guru. 1. Cara baca huruf lam Dari 28 huruf arab apabila bertemu dengan alif-lam dan sesudahnya, maka cara baca lam terbagi kepada dua cara: a. Tidak dibaca Lam tidak dibaca apabila bertemu dengan huruf syamsiyah. Huruf syamsiyah ada 14 terdiri dari: Al-syi Asy syi b. Dibaca Lam dibaca apabila bertemu dengan huruf qamariyah. Huruf qamariyah ada 14 terdiri dari : Al-wa 2. Cara baca nun mati dan tanwin Cara baca nun mati dan tanwin apabila bertemu dengan huruf ada 4 cara: a. Izh-hhar (jelas) Bunyi nun mati dan tanwin terdengar jelas apabila bertemu dengan huruf izh-hhar. Dibaca dengan tidak berdengung. Huruf izh-hhar ada 6 macam yakni:

13 man-khaffat min-alfi naarun-haamiyah b. Idgham (hilang atau menyusup) Nun mati dan tanwin dibaca hilang atau menyusup kedalam huruf sesudahnya. Hilang atau menyusup kedalam huruf sesudahnya itu dibaca dengan dua cara: berdengung disebut dengan idgham bighunnah, hurufnya ada 4, dan tidak berdengung disebut dengan idgham bilaghunnah, hurufnya ada 2. 1. Idgham bi ghunnah Dibaca berdengung apabila bertemu dengan huruf: lan-wa law-wa lun-mmi lum-mi ran-ya ray-ya 2. Idgham bi laa ghunnah Dibaca tidak berdengung apabila bertemu dengan huruf: An-ra Ar-ra An-la al-la

14 c. Iqlab Adalah bertukarnya bunyi nun mati dan tanwin menjadi seperti huruf mim apabila bertemu dengan huruf iklab. Dibacanya dengan dengung. Huruf iqlab hanya satu yaitu : yun-ba yum-ba d. Ikhfa Bunyi nun mati menjadi berubah seperrti antara bunyi izh-hhar (jelas) dan ikhfa (menyusup). Yakni perbauran bunyi antara suara n dengan huruf sesudahnya. Huruf ikhfa ada 15: mun-fi mun-m-fi ( ada nuansa m ) an-sa an-y-sa (ada nuansa y ) 3. Cara baca mim Cara baca mim mati atau sukun bila bertemu dengan huruf adalah tiga macam: a. Idgham (hilang atau menyusup) Dibaca hilang atau menyusup maksudnya apabila mim mati bertemu dengan mim lagi maka mim dibaca dengan menyusupkan mim kedalam mim berikutnya. Kejadian seperti ini disebut juga dengan idgham mimi. hum-min hummin b. Ikhfa (berbaur) Bila mim mati bertemu dengan huruf ba maka mim dibaca berbaur dan masuk kedalam suasana ba dan dibaca berdengung him-bi himbi Kejadian seperti ini disebut juga dengan ikhfa safawi

15 c. Izh-hhar (jelas) Dibaca jelas apabila mim bertemu dengan huruf selain dalam ketentuan diatas (selain mim dan ba ). ham-du lam-na 4. Hukum membaca ra a. Dibaca Tebal Dibaca tebal apabila ra berbaris fat-hah, fat-hah tanwin, dhammah, dhammah tanwin atau mati yang didahului oleh huruf berfat-hah dan dhammah berbaris fat-hah fat-hah tanwin dhammah sukun didahului huruf berfat-hah sukun didahului huruf berdhammah b. Dibaca Tipis Ra dibaca tipis apabila ia berbaris kasrah, kasrah tanwin atau sukun yang didahului oleh huruf berkasrah, kecuali apabila ra tersebut diikuti oleh huruf isti la (keterangan berikut/nomor 5) berbaris kasrah sukun didahului huruf kasrah kecuali, setelah ra ada huruf asti la

16 5. Huruf isti la Huruf isti la terdiri dari : Adalah tujuh huruf yang selalu dibaca tebal. Tidak ada ketentuan dengan pertemuannya dengan huruf apapun 6. Lafazh Jalallah Lafazh jalallah adalah lafazh Allah. Ada dua cara pembacaan lafazh jalallah: a. Dibaca tebal Apabila didahului oleh bunyi huruf yang berfat-hah dan berdhammah b. Dibaca tipis Apabila sebelumnya didahului oleh huruf yang berkasrah 7. Qalqalah Huruf qalqalah terdiri dari lima huruf yakni : Qalqalah terbagi dua yakni: a. Qalqalah Kubra Ialah bila huruf tersebut diatas dibaca sukun (mati) karena memang ada harkat sukunnya atau oleh sebab pemberhentian dibaca mati, dan pembacaan berhenti di huruf tersebut. Maka huruf tersebut dibaca mati tetapi seolah-olah hidup dan penyuaraannya terdengar tegas. Contoh dan b. Qalqalah Sughra Ialah apabila huruf tersebut mati tetapi pembacaan tidak berhenti di situ yang maka huruf tersebut dibacanya seolah-olah dihidupkan kembali dengan penyuaraannya terdengar sekedarnya saja.

17 8. Mad Dalam keterangan sebelumnya telah kita singgung sedikit tentang mad. Mad tersebut disebut juga dengan mad ashli. Mad juga ada huruf-hurufnya yaitu alif. ya dan waw, disebut juga dengan huruf mad, artinya huruf pemanjang bacaan dengan ketentuan seperti yang dijelaskan pada pelajaran tahap II tentang mad. Dalam bab tajwid ini kami akan jelaskan tentang mad secara lebih rinci sebagai cabang dan kelanjutan dari mad ashli. Adapun kelanjutan dari pelajaran tentang mad adalah sebagai berikut: a. Mad aridh lissukun (mendadak mati) Apabila pembacaan karena sebab berhenti di akhir kalimat maka huruf akhirnya dibaca seolah-olah mati (sukun) oleh karena keadaan demikian, maka pembacaan boleh dipanjangkan dari 2 sampai 6 ketukan. an naasi annaaaaaaas alkaafiruuna alkaafiruuuuuuun miskiini miskiiiiiiin b. Mad iwadh Mad yang terjadi apabila pembacaan berhenti pada kalimat yang berbaris atas (fat-hah tanwin atau fat-hatain) maka pembacaan tanwinnya dihilangkan tetapi huruf tersebut dibaca panjang 2 ketukan. hubban hubbaa c. Mad lazim mukhaffaf kalimi Ialah alif yang ber-mad disambut oleh huruf mati dibaca panjang 6 ketukan aaaaaal a.

18 d. Mad lazim mutsaqal kalimi Huruf yang setelah huruf mad disambut oleh huruf yang bertasy-did, dibaca panjang 6 ketukan shaaaaaakhkh e. Mad lazim harfi musyba Huruf pada awal surat alquran lam dan mim dibaca panjang 6 ketukan f. Mad lazim mukhaffaf Huruf pada awal surat alquran yang dibaca panjang 2 ketukan

19 TANDA-TANDA PEMBERHENTIAN BACAAN DALAM BACAAN ALQUR AN (WAQAF DAN IBTIDA ) Membaca Al-Qur an dilakukan dengan satu tarikan nafas. Jika membaca tidak terputus maka hal ini disebut Washal. Mengingat tidak mungkin seluruh Al-Qur an atau beberapa ayat atau sebuah ayat yang panjang dibaca dengan satu tarikan nafas maka, melakukan perhentian dalam membaca tidak dapat dihindari. Melakukan perhentian dalam membaca Al-Qur an seraya mengambil nafas dengan niat untuk setelahnya melanjutkan membaca disebut Waqaf, sementara memulai membaca atau memulai meneruskan membaca disebut Ibtida. Untuk menjaga makna ayat-ayat yang dibaca, perlu diketahui di mana waqaf baik atau boleh dilakukan. Ibtida bisa dilakukan pada kata setelah waqaf atau sebelumnya, bergantung pada sifat waqaf itu. Jika waqaf itu baik atau dibolehkan maka ibtida dapat dilakukan pada kata setelah waqaf, namun jika waqaf itu salah atau tidak baik maka ibtida dilakukan pada kata atau tempat sebelum waqaf demi tidak merusak makna ayat yang dibaca. Adakalanya waqaf terpaksa dilakukan, karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindari, di tempat yang salah atau tidak baik. Jika terjadi hal seperti itu maka yang penting diperhatikan yaitu cara ibtida, bahwa ibtida dilakukan pada kata atau tempat sebelum waqaf yang terpaksa dilakukan itu. Mengenai waqaf pada akhir ayat terdapat perbedaan pendapat mengingat tidak semua ayat Al-Qur an berakhir sebagai suatu kalimat yang utuh, atau jika tidak dibaca bersama ayat berikutnya akan memberikan makna yang salah. Contoh ayat keempat dari Surat Al-Ma uun, yang terjemahnya berbunyi maka kecelakaanlah bagi orangorang yang shalat, sementara ayat kelima berbunyi yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. Sebagian ulama mengatakan boleh waqaf pada akhir ayat tanpa melihat maknanya sebagai sesuatu yang bersifat sunnah, sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa baik atau tidak melakukan waqaf pada akhir ayat bergantung pada maknanya atau keutuhan kalimatnya. Mengingat tidak semua yang membaca Al-Qur an mengerti bahasa Arab, para ulama memberi tanda-tanda tempat waqaf sebagai panduan. Pada cetakan Al-Qur an yang berbeda bisa saja ditemui tempat-tempat waqaf yang berbeda dikarenakan perbedaan pendapat ulama yang menentukannya. Melihat sifatnya yang relatif seperti itu maka, tanda-tanda tempat waqaf itu tidaklah mutlak harus diikuti, khususnya oleh mereka yang memahami bahasa Arab. Namun, mereka yang tidak memahami bahasa Arab sebaiknya mengikuti tanda-tanda tempat waqaf yang telah dibuat oleh para ulama tersebut. Berikut ini tanda-tanda tempat waqaf beserta maksud praktisnya; perhatikan bahwa pada suatu cetakan Al-Qur an belum tentu semua tanda-tanda itu ditemui. Adapun tanda-tanda tersebut adalah seperti tabel berikut:

20 Tanda-tanda waqaf dan ibtida dalam al Quran Tanda Keterangan sangat baik waqaf lebih baik waqaf hadir sepasang, waqaf pada salah satu boleh waqaf atau washal ada sebagian kecil ulama yang membolehkan waqaf tidak baik waqaf lebih baik washal Beberapa contoh tanda waqaf dalam ayat alquran : Surat Al-Baqarah ayat 2 Surat Al-Baqarah ayat 26 Surat An-Nahl ayat 38

21 Surat An-Nahl ayat 64 Surat Al-A raaf ayat 172 Surat An-Nisaa ayat 171 Selain waqaf ada lagi perhentian yang disebut saktah. Berbeda dari waqaf, pada saktah tidak dilakukan pengambilan nafas. Juga, perhentian pada saktah dilakukan tidak lebih lama dari dua harakat. Setelah melakukan saktah membaca dilanjutkan pada kata setelah saktah. Tempat saktah ditandai oleh huruf

22 Contoh saktah yaitu: Surat Al-Qiyaamah ayat 27 Surat Al-Muthaffifiin ayat 14 Perhatikan bahwa karena membaca berhenti maka huruf mati dan pada tempat saktah di atas tidak diidghaamkan ke dalam huruf