PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI INFORMATIKA

MAHASISWA. Diajukan untuk. Disusun oleh: Rahmawati PROGRAM FAKULTA BANDUNG

5/31/2013. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI-KORUPSI. No impunity to corruptors. Bab.

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

NILAI DAN PRINSIP ANTI- KORUPSI. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi. Lead the people to the path of uncorrupted 12/11/2013.

MENGGALAKKAN KARYA TULIS ILMIAH DALAM LINGKUNGAN KAMPUS SEBAGAI AKTUALISASI PRIME DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI KARYA ILMIAH

Livia Melda Christanti

6/11/2014. Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI-KORUPSI. No impunity to corruptors. Bab.

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

CONTOH KORUPSI YG BIASA DITEMUI

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

TIK (Kompetensi Dasar) II. Gambaran Umum III. Relevansi terhadap pengetahuan IV. Sub-sub Bab 1. Pengertian Korupsi

PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013

TANTANGAN DAN HARAPAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

TUGAS RESUME PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE-12 AKAL TAK SEKALI TIBA STOP...!!! SAY NO CORRUPTION.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa.

Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

Mempopulerkan kembali Jujur dan Integritas dalam kehidupan anak muda demi peradaban Anti- Korupsi, mungkinkah?

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I Pendahuluan Latar Belakang Struktur yang Koruptif 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan akhlak mulia adalah amanat dari Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

MERANCANG PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MAHASISWA STAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BADAN PERWAKILAN MAHASISWA Gedung Pusgiwa FMIPA UI Depok

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya. Adanya tahapan-tahapan tersebut, pada

BAB I PENDAHULUAN. sikap ( attitudes), perilaku (behaviours), motivasi (motivations) dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI FUNDAMENTAL NEGERI KARYA ILMIAH. Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PERANAN MAHASISWA DALAM MEMERANGI KORUPSI

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 10/TAP/BPM FMIPA UI/IV/13.

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang tahun Lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V PENUTUP. yaitu tentang pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Menanamkan Semangat Nasionalisme & Patriotisme Pada Generasi Muda di Tengah Plaralisme Indonesia

Dr. H. MUDZAKKIR ALI, MA. Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Wahid Hasyim

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Draft : GBHP. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Pengertian. 1.2 Landasan. 1.3 Tujuan. 1.4 Sistematika. Bab 2 Bidang-Bidang BP HIMATIKA ITB Periode

PERAN MAHASISWA DALAM MENDUKUNG PENERAPAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI AGAMA BUDDHA. Oleh : Jumadi NPM:

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu

I. PENDAHULUAN. menjadi masyarakat modern. Modernisasi memberikan banyak konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SI JAGOAN. KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

Materi Penugasan RAJA BRAWIJAYA 2016

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ketertinggalan akademik, tetapi lengah dalam membangun karakter. Pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. didukung oleh Cockroft dalam Mulyana (2003: 253) yang menyatakan bahwa

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (SDM) yang berkualitas. Manusia harus dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. harkat dan martabat bangsa dapat terjaga. Pemerintah telah mencanangkan program

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi. Selain itu, pada tanggal 4 Mei 2011 juga ada penanda-tanganan Deklarasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bangsa yang memiliki karakter tangguh lazimnya tumbuh berkembang

Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi

Transkripsi:

Strategi Cerdas dalam Menanamkan Jiwa Anti Korupsi untuk Meningkatkan Integritas Mahasiswa KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2016 Oleh Muhammad Andar Rahman (1102130249) Rega Kusuma Putra (1102130247) PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG 2016

PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tulisan ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila ternyata di kemudian hari tulisan ini mengandung unsur jiplakan (plagiarism), kami bersedia menerima konsukuensi yhukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bandung, 10- November-2016 Yang membuat pernyataan, Muhammad Andar Rahman 2

ABSTRAK Apabila lingkungan mahasiswa buruk, maka akan berdampak buruk juga bagi mahasiswa tersebut. Salah satu dampak yang akan bisa terjadi adalah korupsi yang terjadi di dunia kampus atau area kampus, korupsi tersebut dapat berupa kegiatankegiatan yang biasanya terjadi di kampus seperti bolos kuliah, titip absen dan dampak-dampak lainnya. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mendapatkan solusi dalam menciptakan seorang generasi muda yang cerdas, berintegritas dan berjiwa anti korupsi. Metode yang digunakan dalam membuat karya ilmiah ini adalah dengan studi literatur dari berbagai sumber buku maupun akses informasi dunia maya yang terjamin kebenaran dan keaslian datanya. Dari hasil studi literatur yang dilakukan diperoleh nilai-nilai dan prisip-prinsip anti korupsi yang belum sempurna diterapkan dalam kehidupan mahasiswa, maka perlu dilakukan strategi untuk menanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tersebut khususnya dikehidupan mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi dapat ditumbuhkan mulai dari lingkungan keluarga, kampus, masyarakat, dan lokal/nasional untuk menggerakan sikap anti korupsi. Kata kunci: Mahasiswa, Lingkungan, Korupsi, Anti korupsi, Nilai dan Prinsip Anti korupsi 3

LATAR BELAKANG Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi atau universitas dengan batas usia sekitar 18 30 tahun (Sarwono,1978). Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi, yang juga menjadi calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat. Mahasiswa mempunyai peran dan fungsi sebagai Iron Stock (pemimpin pemerintahan selanjutnya), Agent Of Change (agen perubahan), Social Control (pengontrol social) & Moral Force (menjaga moral-moral yang sudah ada). Mahasiswa dipandang sebagai angkatan muda yang paling banyak memberikan harapan di masa depan. Mahasiswa memiliki dinamika, militansi, keberania, kejujuran dan kerelaan berkorban. Selain itu, mahasiswa memiliki kekhususan yaitu memiliki kecerdasan otak dan kemampuan berpikir tinggi yang diperolehnya dari pendidikan-pendidikan sebelumnya secara berturut-turut (Yayasan Mahasiswa Indonesia, 1997:2). Sehubungan dengan kehidupan di kampus, masa perkuliahan merupakan bagian dari masa pembentukan dasar kepribadian mahasiswa. Kepribadian ini dapat dibentuk oleh mahasiswa dengan berbagai macam kegiatan seperti perkuliahan dikelas, mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan serta kegiatan-kegiatan lainnya. Lingkungan organisasi mahasiswa sangat menentukan keberhasilan seorang mahasiswa. Lingkungan mahasiswa salah satu yang menjadi faktor keberhasilan seorang mahasiswa. Apabila lingkungan mahasiswa buruk, maka akan berdampak buruk juga bagi mahasiswa tersebut. Salah satu dampak yang akan bisa terjadi adalah korupsi yang terjadi di dunia kampus atau area kampus, korupsi tersebut dapat berupa kegiatan-kegiatan yang biasanya terjadi di kampus seperti bolos kuliah, titip absen dan kegiatan lainnya. 4

Korupsi yang terjadi di kampus perlu dilakukannya pencegahan serta tindakan kepada pelaku, mengingat dampak-dampak yang akan terjadi pada mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sebuah tindakan yang dapat mencegah dan memperbaiki sistem kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi di Indonesia. Perbaikan sistem ini dimulai dari pemberian edukasi atau penanaman jiwa anti korupsi. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana korupsi yang terjadi pada mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia? 2. Bagiamana tindakan pencegahan kepada mahasiswa/i agar terhindar dari tindakan korupsi? MANFAAT 1. Sebagai solusi untuk menciptakan seorang generasi muda yang cerdas, berintegritas dan berjiwa anti korupsi. 5

PEMBAHASAN 1. Permasalahan Korupsi pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Korupsi bukan hanya terjadi di pemerintahan Indonesia saja, akan tetapi sekarang perilaku korupsi sudah terjadi sejak perguruan tinggi. Hal ini terjadi diakibatkan terdapat sebuah kesempatan untuk melakukan tindak korupsi yang masih berhubungan erat dengan kegiatan yang ada di dunia kampus. Terdapat beberapa contoh tindak korupsi yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa yaitu sebagai berikut. a. Bolos Kuliah dan Titip Absen Bolos merupakan suatu aktivitas yang biasanya dilakukan oleh kalangan mahasiswa. Ada beberapa penyebab seorang mahasiswa untuk tidak mengitu kegiatan perkuliahan seperti, rapat atau harus turun aksi ke jalan.. Hal ini disebabkan oleh rasa malas yang terdapat pada diri seseorang. Disamping itu terdapat kebiasaan lain mahasiswa yaitu Budaya Titip Absen. b. Nyontek Saat Ujian Korupsi dapat diartikan sebagai mengambil sesuatu apa yang bukan kepunyaanya untuk kepentingan pribadi. Hal ini biasanya terjadi pada saat kampus sedang mengadakan Kuis/UTS/UAS, tidak sedikit mahasiswa melakukan tindak penyontekan atau membuat cacatan kecil untuk menjawab soal ujian. c. Plagiat Tugas Plagiatisme atau tindakan menjiplak karya orang lain seakan telah menjadi budaya di masyrakat Indonesia. Tindakan ini merupakan alternatif cara cepat dalam menyelesaikan sebuah tugas, dengan melakukan plagiatisme terhadap tugas lain. d. Mark Up Uang Buku Dari Orang Tua Pada setiap awal semester dosen mata kuliah menganjurkan tiap mahasiswanya untuk membeli buku sebagai pedoman selama perkuliahan. Dalam pembelian 6

buku ini biasanya mahasiswa meminta uang kepada orang tuanya dengan kualitas buku yang bagus, akan tetapi dalam kenyataannya mahasiswa membeli buku perkuliahan dengan kualitas KW atau palsu. e. Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Program Kerja Palsu Setiap organisasi mahasiswa (ormawa) yang ingin menyelenggarakan kegiatan diwajibkan untuk membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) kepada bagian kemahasiswaan guna mencairkan dana. Sistem ini akan mendorong mahasiswa untuk melakukan tindak kecurangan. Dalam praktek dilapangan, ormawa dengan sengaja memanipulasi nota kosong demi kuitansi dalam SPJ. 2. Strategi Menumbuhkan Sikap Antikorupsi di Kalangan Mahasiswa Sikap antikorupsi dapat ditumbuhkan dengan cara mahasiswa terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi. Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan antikorupsi dapat dibedakan menjadi empat wilayah (Nanang, dkk., 2011), yaitu: a. Di Lingkungan Keluarga Karakter antikorupsi pada diri mahasiswa dapat dimulai dari keluarga yang terpengaruh oleh perilaku keseharian anggota keluarga. Pelajaran yang dapat diambil adalah tingkat ketaatan terhadap aturan di dalam keluarga yang berlaku. Namun, proses internalisasi di lingkungan keluarga sangat sulit dilakukan dan menjadi bisa karena kesenjangan. b. Di Lingkungan Kampus Pada lingkungan kampus dapat dibagi menjadi dua, yaitu untuk diri sendiri dan komunitas/organisasi. Dalam konteks diri sendiri/individu, seorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah dirinya sendiri tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Sedangkan untuk konteks komunitas, mahasiswa diharapkan dapat mencegah rekan-rekannya sesama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampus. c. Di Lingkungan Masyarakat Sekitar Pengamatan pada lingkungan masyarakat oleh mahasiswa dapat dilakukan untuk membudayakan sikap antikorupsi, misalnya: 7

1) Mengamati kantor-kantor pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanannya kepada masyarakat terkait biaya dan transparansi layanan. 2) Mengamati infrastruktur kota, seperti kondisi jalan, penerangan jalan, fasilitas umum, rambu-rambu yang memadai. 3) Mengamati layanan publik terhadap masyarakat miskin, seperti persebaran bantuan dari pemerintah. 4) Mengamati akses publik kepada berbagai informasi. d. Di Tingkat Lokal/Nasional Dalam lingkup nasional, mahasiswa dalam tindakan antikorupsi memiliki tujuan agar dapat mencegah perilaku koruptif dan tindak korupsi yang masif dan sistematis di masyarakat dengan peran mahasiswa sebagai pemimpin gerakan massa yang bersifat lokal maupun nasional. Untuk mendukung strategi tersebut perlu didukung dengan pemahaman nilai dan prinsip antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi yang akan mendukung prinsip-prinsip antikorupsi untuk dapat dijalankan dengan baik (Nanang, dkk., 2011). Nilai-nilai tersebut, yaitu: 1) Kejujuran 2) Kerja Keras 3) Kepedulian 4) Sederhana 5) Kemandirian 6) Keberanian 7) Kedisiplinan 8) Keadilan 9) Tanggung Jawab Setelah mengetahui nilai-nilai antikorupsi, penting pula untuk memahami prinsipprinsip antikorupsi. Prinsip-prinsip antikorupsi (Nanang, dkk., 2011), yaitu:] 1) Akuntabilitas 2) Kebijakan 3) Transparansi 4) Kontrol Kebijakan 5) Kewajaran 8

PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan dari tujuan karya tulis yang telah ditetapkan, maka kesimpulan yang didapat dari karya tulis ini adalah a. Terdapat berbagai jenis kegiatan mahasiswa yang dapat menimbulkan benih korupsi pada kalangan mahasiswa Indonesia di kampus seperti bolos kuliah & titip absen, nyontek saat ujian, plagiat tugas, mark up uang buku dari orang tua dan surat pertanggungjawaban (SPJ) program kerja palsu. Kegiatan ini dapat membuat mahasiswa tersebut menjadi seseorang yang melakukan korupsi pada sutu saat nanti. b. Untuk mencegah terjadinya tindak korupsi, maka perlu adanya untuk menanamkan sikap antikorupsi. Dalam gerakan antikorupsi, terdapat empat wilayah dimana mahasiswa dapat terlibat didalamnya seperti lingkungan keluarga, kampus, masyrakat sekitar dan tingkat nasional. Terdapat 9 nilai antikorupsi dan juga 5 prinsip antikorupsi yang dapat diterapkan oleh mahasiswa agar mempunyai sikap antikorupsi. 2. Saran Berikut merupakan saran dari karya tulis ilmiah ini : a. Untuk menjadi mahasiswa yang baik perlu adanya untuk mempuyai sikap antikorupsi, hal ini dapat dimulai dari menghindari berbagai tindakantindakan yang dapat menimbulkan jiwa korupsi. Mahasiswa juga dapat menerapkan 9 nilai antikorupsi serta 5 prinsip antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk menjadi mahasiswa yang cerdas juga berintegritas. 9

DAFTAR PUSTAKA Puspito, Nanang T., dkk. (2011). Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud Ferly, F. (2015). Benih-Benih Korupsi Ala Mahasiswa. Diakses 10 November 2016, dari unjkita.com, http://unjkita.com/benih-benih-korupsi-ala-mahasiswa/. Sora, N. (2014). Kenali Pengertian Mahasiswa dan Menurut Para Ahli. Diakses 10 November 2016, dari pengertianku.net, http://www.pengertianku.net/2014 /11/kenali-pengertian-mahasiswa-dan-menurut-para-ahli.html 10