SI JAGOAN. KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SI JAGOAN. KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015"

Transkripsi

1 SI JAGOAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENCEGAHAN KORUPSI SEJAK DINI KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 oleh SILMINA FARHANI KOMALIN FARIDA FITRI KUSUMASTUTI PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI FAKULTAS ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 i

2 LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tulisan ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Apabila ternyata di kemudian hari tulisan ini mengandung unsur jiplakan (plagiarism), kami bersedia menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bandung, 22 November 2015 Yang membuat pernyataan, Silmina Farhani Komalin Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 ii

3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii DAFTAR ISI... iii ABSTRAK... iv BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat... 2 BAB 2 PEMBAHASAN... 3 BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Saran... 6 DAFTAR PUSTAKA... 6 Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 iii

4 ABSTRAK Indonesia merupakan negara berkembang yang tumbuh dengan segala permainan politik di dalamnya. Berbagai praktek korupsi dilakukan oleh pejabat negeri ini. Transparency International menyebutkan bahwa posisi indonesia berada di urutan kelima negara terkorup dunia dari 146 negara yang diteliti.[2] Fenomena ini tentu menjadi keprihatinan tersendiri. Faktanya, generasi muda sudah mengenal tindak korupsi dalam bidang yang kecil seperti : mencontek dan mengambil milik orang lain tanpa izin. Tindakan seperti ini bisa menjadi cikal bakal tumbuhnya koruptor Indonesia. Padahal banyak cara untuk mengantisipasi tindak korupsi sejak dini. Pendidikan awal dari keluarga menjadi salah satu contoh pencegahan yang dapat dilakukan karena keluarga merupakan sekolah pertama yang dilalui oleh setiap manusia. Bentuk pengenalan korupsi sejak dini dapat melalui media permainan. Media permainan dipilih karena setiap anak akan mudah meniru dari apa yang telah dimainkan. Dengan dasar itu, penulis memberikan alternatif permainan berbentuk board game, yang diberi nama Si Jagoan. Kata kunci : Korupsi, Permainan, board game Kompetisi Propaganda Anti Korupsi 2015 iv

5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Korupsi merupakan isu yang tak akan pernah habis jika dibicarakan. Telah banyak usaha pemberantasan yang dicanangkan. Bak benih yang ditebar, korupsi seperti rumput yang setiap dicabut akan tumbuh semakin subur dari sebelumnya. Menurut Huntington (1968) korupsi adalah perilaku pejabat publik yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam rangka memenuhi kepentingan pribadi.[1] Indonesia sebagai Negara berkembang pun tak luput dari tindak korupsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebut saja korupsi yang dilakukan beberapa tokoh negeri seperti Angelina Sondakh, Ratu Atut Chosiyah, Gayus Tambunan, Muhammad Nazaruddin, dan masih banyak lagi pejabat negeri ini yang mengambil hak rakyat yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Jika melihat lebih dalam, sebenarnya generasi muda sudah mengenal tindak korupsi dalam skop yang kecil seperti : mencontek dan mengambil hak milik orang lain tanpa izin. Tindakan seperti ini tentu akan menjadi cikal bakal tumbuhnya koruptor muda negeri ini. Padahal banyak cara untuk mengantisipasi tindak korupsi sejak dini seperti membacakan cerita dongeng yang memiliki unsur korupsi serta tmengenalkan keburukan tentang korupsi sejak dini. Pembicara dari KPK, Dian Rachmawati, mengatakan perlu pemilihan cara yang tepat dalam menyampaikan atau mengenalkan korupsi di usia dini. "Kami bahkan menghindari menggunakan kata-kata 'korupsi' jika menyampaikan pengenalan kepada anak-anak." Untuk mendukung hal tersebut, penulis merasa dibutuhkan suatu media pencegahan korupsi sejak dini. Penulis merasa bentuk pengenalan korupsi sejak dini dapat melalui media permainan. Media permainan dipilih karena, setiap anak sangat dekat dengan permainan dan lewat permainan, pengenalan tentang korupsi bisa menjadi bahasan ringan namun mudah dipahami oleh anak-anak. Kompetisi Propaganda Anti Korupsi

6 1.2. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang timbul dari karya tulis ini adalah a. Bagaimana cara mengenalkan Si Jagoan kepada anak usia dini sebagai media pembelajaran pencegahan korupsi? b. Bagaimana menciptakan rasa ketertarikan anak usia dini untuk memainkan Si Jagoan? c. Bagaimana menciptakan suatu permainan yang bisa mengajarkan anak tentang korupsi dan pencegahannya? 1.3. TUJUAN Tujuan dari karya tulis ini adalah menciptakan media permainan berbentuk board game sebagai alternatif media pembelajaran pencegahan korupsi sejak dini 1.4. MANFAAT Diharapkan nantinya Si Jagoan memiliki beberapa manfaat, diantaranya : a. Dari segi sosial, Si Jagoan ini meningkatkan kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi antar sesama anak usia dini. b. Dari segi pendidikan, Si Jagoan diharapkan mampu menjadi media pengenalan tindak korupsi serta mengajarkan nilai-nilai pembelajaran pencegahan korupsi sejak dini Kompetisi Propaganda Anti Korupsi

7 BAB 2 PEMBAHASAN Permainan adalah suatu aktivitas dan media yang dekat dengan masyarakat. Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi. ( J. Von Neumann and O. Morgenstern, Theory of Games and Economic Behavior (3d ed. 1953)). Permainan mempunyai banyak jenis, salah satunya adalah board game. Board game sudah ada sejak jaman dahulu, jauh sebelum electronik game bermunculan. Board game adalah istilah untuk permainan yang menggunakan media papan. Berbeda dengan video game, board game bisa menciptakan interaksi sosial diantara pemainya karena dalam memainkannya pengguna membutuhkan lawan main. Semakin banyak pemain yang ikut dalam permainan, board game akan semakin menyenangkan untuk dimainkan. Dilansir dari kamuichan09.wordpress.com dan syhabbers.blogspot.com [3] didapat penjelasan lebih lengkap mengenai board game. Board game membutuhkan suatu papan yang terbagi dalam sektor-sektor tertentu (dengan garis-garis) dan di dalamnya terdapat sejumlah alat main yang dapat digerakkan. Agar tercipta Si Jagoan sebagai media alternatif pengenalan korupsi sejak dini, dibuatlah rancangan permainan unik dan menarik dengan nilai nilai pengenalan dan pencegahan korupsi yang dapat memberikan banyak pelajaran bagi siapa saja yang memainkannya. Secara visual Si Jagoan memiliki kemiripan seperti permainan ular tangga, namun memiliki kelebihan sebagai berikut : Terdapat tokoh-tokoh jagoan dengan karakter masing-masing yang akan menjadi bidak pada permainan ini. Kompetisi Propaganda Anti Korupsi

8 Memiliki bentuk luaran seperti papan catur yang bisa dilipat dan di dalamnya terdapat ruang untuk menyimpan bidak, dadu, serta kartu permainan. Bidak, terbuat dari bahan plastik yang berbentuk tokoh manusia. Terdapat kartu bonus dan kartu pertanyaan yang berisi pengetahuan berikut pencegahan terhadap korupsi Cara Bermain : Pemain mendapatkan bidak berupa tokoh-tokoh Jagoan Pemain berjumlah sekurang-kurangnya 2 orang dan maksimal 5 orang. Pemain dimulai dari kotak no 1. Pemain berjalan sesuai dengan angka yang dikeluarkan dadu. Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar medali, maka pemain harus mengambil kartu pertanyaan dan mengikuti perintah yang tertera pada kartu. Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar bintang, maka pemain harus mengambil kartu bonus. Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar dasi, maka pemain diharuskan naik ke kotak yang dituju.. Jika pemain berhenti pada kotak dengan gambar tongkat polisi, maka pemain diharuskan turun ke kotak yang dituju. Pemain yang pertama kali sampai di kotak terakhir adalah pemenangnya. Kompetisi Propaganda Anti Korupsi

9 Gambar 1. adalah desain papan permainan.papan permainan Si Jagoan. Papan permainan ini nantinya bisa dilipat seperti pada permainan catur. Di dalamnya terdapat ruang kosong untuk tempat kartu dan bidak. Gambar 1. Papan si Jagoan terlihat dari atas Gambar 2 adalah desain bidak. Bidak terbuat dari bahan plastik berbentuk tokoh Sii Jagoan. Gambar 2. Desain bidak Si Jagoan Kompetisi Propaganda Anti Korupsi

10 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Si Jagoan merupakan media permainan berbentuk board game sebagai alternatif media pembelajaran pencegahan korupsi sejak dini 2. Dengan adanya Si Jagoan diharapkan anak usia dapat meneladani tokoh Si Jagoan menggunakan media permainan yang menyenangkan. 3. Si Jagoan dapat menjadi media sosialisasi terhadap lingkungan, sehingga pemain dapat berinteraksi dengan teman-temannya. 3.2 Saran 1. Si Jagoan dapat dikembangkan bukan hanya sebatas penciptaan permainan edukasi, namun dapat juga dimanfaatkan sebagai suatu pengabdian masyarakat. 2. Tokoh tokoh pada permainan Si Jagoan dapat dikembangkan atau ditambah sesuai dengan cerita yang diangkat. DAFTAR PUSTAKA [1] [Online]. Diakses pada 18 November 2015 [2] [Online]. Diakses pada 18 November 2015 [3] [Online]. Diakses pada 19 November 2015 [4] [Online]. Diakses pada 20 November 2015 Kompetisi Propaganda Anti Korupsi

tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Menteri Kesehatan RI

tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Menteri Kesehatan RI Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Menteri Kesehatan RI

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai pahlawan kemerdekaan

Lebih terperinci

MAHASISWA. Diajukan untuk. Disusun oleh: Rahmawati PROGRAM FAKULTA BANDUNG

MAHASISWA. Diajukan untuk. Disusun oleh: Rahmawati PROGRAM FAKULTA BANDUNG PERAN KELUARGA DALAM MELAHIRKAN GENERASI MAHASISWA YANG ANTI KORUPSI KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikutii Kompetisi Propaganda Anti korupsi 2016 Disusun oleh: Rahmawati i Kartikasari 1202130030 Mutiah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kota Bandung termasuk salah satu kota yang memiliki jumlah penduduk yang padat. Kepadatan penduduk dapat membuat keluarga keluarga sulit untuk mencari nafkah. Banyak keluarga yang mencari nafkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika mendengar kata permainan, secara sederhana sering diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang terdiri dari partisipasi dua pemain atau lebih, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 A. Latar Belakang Penciptaan BAB I PENDAHULUAN Pengembangan dan penelitian adalah hal yang terus bergulir di segala aspek terutama pada aspek-aspek yang krusial dalam pembentukan sumber daya manusia

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG UNSUR BENTUK KARAKTERISTIK CANDI BOROBUDUR DAN CANDI PRAMBANAN PENCIPTAAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG UNSUR BENTUK KARAKTERISTIK CANDI BOROBUDUR DAN CANDI PRAMBANAN PENCIPTAAN JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG UNSUR BENTUK KARAKTERISTIK CANDI BOROBUDUR DAN CANDI PRAMBANAN PENCIPTAAN Gilang Aditya Murti NIM : 1012010024 PROGRAM STUDI S-1

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI GAME EDUKATIF SEBAGAI MEDIA BELAJAR ANAK-ANAK

MEMBANGUN APLIKASI GAME EDUKATIF SEBAGAI MEDIA BELAJAR ANAK-ANAK Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 4, No. 1, Juni 2010, 53-58 ISSN Membangun 1978-9629 Aplikasi Game Edukatif...(Nanan, Bambang) MEMBANGUN APLIKASI GAME EDUKATIF SEBAGAI MEDIA BELAJAR ANAK-ANAK Nanan Rohman,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Pada umumnya permainan boardgame yang ada pada saat ini mengangkat budaya asing, belum ada permainan yang menggali mengenai kebudayaan nusantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul perancangan Permainan: Interaktif: Tanggap: Bencana: Banjir: Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul perancangan Permainan: Interaktif: Tanggap: Bencana: Banjir: Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul perancangan Penjelasan judul PERMAINAN INTERAKTIF TANGGAP BENCANA BANJIR DI JAKARTA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR (USIA 10-12 TAHUN) Permainan: - Berasal dari kata

Lebih terperinci

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN

Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN Pertemuan 7 GAME THEORY / TEORI PERMAINAN Objektif: 1. Mahasiswa dapat merumuskan masalah dalam game theory / teori permainan 2. Mahasiswa dapat mencari penyelesaian masalah dalam proses pengambilan keputusan

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial Abraham Krisnanda Santoso 13510033 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ular tangga diciptakan pada abad ke-2 sebelum masehi dengan nama Paramapada

BAB 1 PENDAHULUAN. Ular tangga diciptakan pada abad ke-2 sebelum masehi dengan nama Paramapada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ular tangga diciptakan pada abad ke-2 sebelum masehi dengan nama Paramapada Sopanam (Ladder to Salvation). Dikembangkan oleh Pemuka agama Hindu untuk mengajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dosen PJMK : H. Muhammad Adib Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini) OLEH: NADHILA WIRIANI (071211531003) DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG Propaganda Pemberantasan Korupsi Di Indonesia KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2016 Oleh Cheryl Marlitta Stefia NIM 1102140004 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

Rules and System of Game

Rules and System of Game Vega V. Pengantar Teori Game Rules and System of Game Katie Salen: Unit 1 System Unit 2 Rules Rules (aturan) Rules atau aturan adalah sekumpulan instruksi yang berfungsi sebagai struktur formal sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan tradisional merupakan kekayaan khasanah budaya lokal, ragam permainan tradisional sangat banyak ditemukan di Indonesia sehingga permainan tradisional ini

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERITAS TELKOM BANDUNG Strategi Cerdas dalam Menanamkan Jiwa Anti Korupsi untuk Meningkatkan Integritas Mahasiswa KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2016 Oleh Muhammad Andar Rahman (1102130249)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana alam sering terjadi pada negara yang rawan terhadap bencana seperti Indonesia. Banyak kasus dan isu yang terus mengalir seiring bertambahnya peningkatan aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya game saat ini di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya game saat ini di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya game saat ini di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat terhadap game. Apalagi game merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi kejenuhan akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan agama Kristiani untuk anak sangatlah penting dan bermanfaat bagi tumbuh kembang karakter anak. Hidayatullah (2010: 13) menyatakan bahwa karakter adalah kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini, perkembangan software sangat pesat. Tidak hanya dalam hal software aplikasi saja, tetapi dalam dunia game juga sama. Salah satu software yang saat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku, budaya dan pulau pulau dengan keindahannya yang memukau. Salah satu pulau yang ada di Indonesia yang diminati oleh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. DAFTAR ISI... ii. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI FUNDAMENTAL NEGERI KARYA ILMIAH. Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2015.

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI FUNDAMENTAL NEGERI KARYA ILMIAH. Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2015. PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI FUNDAMENTAL NEGERI KARYA ILMIAH Diajukan untuk mengikuti Kompetisi Propaganda Antikorupsi 2015 Disusun oleh: FITRA ARIFFANTO 1105110014 S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data

BAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang telah diperoleh peneliti dari para informan maupun pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media Pembelajaran sangat membuat pembelajaran bermakna dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf, Y., & Auliya, U (2011: 11) bahwa agar pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma Vivi Lieyanda / 13509073 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus, salah satunya adalah mempunyai rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Teori permainan (game theory) adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari interaksi antar agen, di mana tiap strategi yang dipilih akan memiliki matriks perolehan

Lebih terperinci

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5

Pemain B B 1 B 2 B 3 9 5 TEORI PERMAINAN Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori dikembangkan untuk menganalisa proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan menjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik atau masyarakat, memenangkan dukungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Game Game adalah kegiatan yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang membuat keputusannya sendiri untuk meraih tujuan (Clark C, 1987). Orang telah memainkan game pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berubah kearah yang lebih baik. tidak hanya dilakukan dipanggung politik saja melainkan juga dapat merambah ke

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berubah kearah yang lebih baik. tidak hanya dilakukan dipanggung politik saja melainkan juga dapat merambah ke BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Kampanye sering disamakan dengan propaganda sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya salah karena keduanya sama-sama kegiatan yang dilakukan secara terencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan papan (board game) adalah sebuah permainan di mana bidak-bidak diletakkan, dipindahkan ataupun dimakan oleh bidak lawan yang dimainkan di atas papan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PERMAINAN DAN PEMBELAJARAN BOARDGAME UNTUK ANAK TK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MATERI PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS

PERANCANGAN MEDIA PERMAINAN DAN PEMBELAJARAN BOARDGAME UNTUK ANAK TK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MATERI PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS PERANCANGAN MEDIA PERMAINAN DAN PEMBELAJARAN BOARDGAME UNTUK ANAK TK USIA 5-6 TAHUN DENGAN MATERI PENGENALAN RAMBU LALU LINTAS Diana Aqidatun Nisa 3408100017 Latar Belakang Dalam upaya peningkatan akan

Lebih terperinci

Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Buku Pelajaran melalui Media Ular Tangga. Erna Nur aini

Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Buku Pelajaran melalui Media Ular Tangga. Erna Nur aini Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Buku Pelajaran melalui Media Ular Tangga Erna Nur aini 1 1 SDN Turi 01, Kota Blitar Email: 1 8ernanur8@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi sesuatu yang berpengaruh dalam industri game application.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk memberi kecerdasan bagi komputer.dan pencarian nilai terkecil bagi manusia. Langkah pertama sebelum menuju

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada saat ini cerita rakyat Timun Mas di Indonesia yang kaya akan nilai moral dan budipekerti mulai dilupakan terutama pada generasi muda, hal ini tentunya berbanding terbalik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa catur adalah permainan yang digemari oleh segala usia. kendala bagi seseorang yang tergolong awam dalam catur.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa catur adalah permainan yang digemari oleh segala usia. kendala bagi seseorang yang tergolong awam dalam catur. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permainan yang sifatnya melatih kemampuan berpikir telah berkembang hingga saat ini. Baik permainan tradisional atau permainan modern memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permainan atau lebih sering dikenal dengan istilah game semakin banyak diminati oleh masyarakat pada saat ini. Mulai dari game yang dapat dimainkan pada platform komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, E) Manfaat Penelitian, F) Penegasan Istilah.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, E) Manfaat Penelitian, F) Penegasan Istilah. BAB I PENDAHULUAN Pada bab I Pendahuluan ini akan dibahas secara sistematis mengenai A) Latar Belakang, B) Rumusan Masalah, C) Tujuan Penelitian, D) Batasan Penelitian, E) Manfaat Penelitian, F) Penegasan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN CATUR

IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN CATUR IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN CATUR Anton Topadang 1), Dedi Haryanto 2) 1,2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Samarinda Email: antontpd@gmail.com 1), dedihariyanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat, ini terlihat dari pemakaian alat-alat elektronik yang semakin canggih, Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah aset penting bagi setiap individu yang harus disiapkan dan direncanakan untuk kelangsungan hidupnya di masa depan. Dengan pendidikan seseorang tidak

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Hubungan hasil rancangan produk dengan lingkungan Fisik: Rancangan produk boardgame ini memiliki keterkaitan dengan lingkungan fisik, dipilihnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia anak anak dapat dikatakan merupakan dunia bermain, dengan siapa pun anak anak ini berkumpul pasti akan tercipta permainan.melalui bermain mereka akan saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan buatan merupakan salah satu bidang ilmu komputer yang didefinisikan sebagai kecerdasan yang dibuat untuk suatu sistem dengan menggunakan algoritmaalgoritma

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL. III.1. Strategi Komunikasi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL. III.1. Strategi Komunikasi BAB III STRATEGI PERANCANGAN & KONSEP VISUAL III.1. Strategi Komunikasi Tujuan dari perancangan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum tentang Perang Diponegoro. Masyarakat, khusunya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Penjelasan Judul Perancangan Game menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah permainan. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang

Lebih terperinci

ALGORITMA MINIMAX DALAM PERMAINAN CHECKERS

ALGORITMA MINIMAX DALAM PERMAINAN CHECKERS ALGORITMA MINIMAX DALAM PERMAINAN CHECKERS Nadhira Ayuningtyas (13506048) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10 Bandung e-mail: if16048@students.if.itb.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri media di Indonesia yang kini berorientasi pada kepentingan modal telah menghasilkan suatu konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan, yaitu berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Raudhatul Athfal. Raudhatul Athfal ini berada di Kecamatan Parongpong

BAB III METODE PENELITIAN. Raudhatul Athfal. Raudhatul Athfal ini berada di Kecamatan Parongpong 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek Lokasi penelitian penggunaan alat ular tangga adalah sebuah Raudhatul Athfal. Raudhatul Athfal ini berada di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik

Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan bidang perdagangan (bisnis), olahraga, peperangan (pertahanan), dan politik Lecture 1: Concept of Game Theory A. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kom-petitif yang diwarnai dengan suatu keadaan persaingan (konflik). Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korupsi menjadi sebuah kata yang paling sering kita dengar saat ini. Lewat berita di televisi, surat kabar, bahkan melalui pembicaraan orang di sekitar kita.

Lebih terperinci

APLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION

APLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION APLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION Ever Jayadi1), Muhammad Aziz Fatchur Rachman2), Muhammad Yuliansyah3) 1), 2), 3) Teknik Informatika

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENANGKARAN MASAL (PENINGKATAN KARAKTER ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL) DESA BALESARI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA

Lebih terperinci

ALGORITMA MINIMAX SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM GAME TIC-TAC-TOE

ALGORITMA MINIMAX SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM GAME TIC-TAC-TOE ALGORITMA MINIMAX SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM GAME TIC-TAC-TOE Muhammad Kurniawan 1), Afib Pamungkas 2), Salman Hadi 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

Algoritma Greedy dalam Strategi Permainan Centipede

Algoritma Greedy dalam Strategi Permainan Centipede Algoritma Greedy dalam Strategi Permainan Centipede Roland Hartanto (13515107) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir 1.2 Indentifikasi Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir 1.2 Indentifikasi Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, lingkup dari Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir, metodelogi Tugas Akhir, serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan-kegiatan yang bersifat kompetitif yang diwarnai persaingan atau konflik. Konflik ini dapat terjadi antara dua

Lebih terperinci

PELUANG DISKRIT PERMAINAN KARTU BLACKJACK

PELUANG DISKRIT PERMAINAN KARTU BLACKJACK PELUANG DISKRIT PERMAINAN KARTU BLACKJACK Haryus Aminul Akbar-13507016 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung E-Mail: if17016@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Untuk dapat memainkan game Ultang Dynasty, pemain harus menginstall flash player terlebih dahulu.

Untuk dapat memainkan game Ultang Dynasty, pemain harus menginstall flash player terlebih dahulu. Prosedur Penggunaan untuk Pemain Untuk dapat memainkan game Ultang Dynasty, pemain harus menginstall flash player terlebih dahulu. Berikut merupakan langkah-langkah untuk menginstall flash player : 1.

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo Sylvia Juliana, 13515070 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl, Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. pejabat, baik pejabat pemerintah maupun para pengusaha. Hal itu terjadi karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku korupsi merupakan setiap orang yang melakukan usaha untuk memperoleh berbagai keuntungan dengan mengorbankan hak orang lain. Masyarakat sering menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Permainan Teori permainan ( games theory) merupakan salah satu solusi dalam merumuskan keadaan persaingan antara berbagai pihak dan berbagai kepentingan. Pendekatan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan IPTEK tersebut harus diikuti dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hari merdekanya Indonesia menjadi momentum yang sangat penting bagi perjalanan bangsa Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Hal tersebut bisa diperoleh setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permainan papan atau biasa disebut dengan Board Games hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN. Permainan papan atau biasa disebut dengan Board Games hampir tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan papan atau biasa disebut dengan Board Games hampir tidak asing terdengar di kehidupan manusia. Banyak macam-macam permainan papan yang ada di kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam pengaplikasian sosialisasi sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, guna membangun ketertarikan masyarakat untuk dapat menyadari pentingnya melestarikan

Lebih terperinci

Livia Melda Christanti

Livia Melda Christanti PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Budaya memberikan identitas khusus yang membedakan antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya. Budaya menjadi hal yang penting dalam masyarakat, terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah public procurement. Istilah tersebut menurut Kashap

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah public procurement. Istilah tersebut menurut Kashap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan barang/ jasa pemerintah dalam literatur asing seringkali disebut dengan istilah public procurement. Istilah tersebut menurut Kashap (2004) merujuk kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keragaman budaya atau cultural diversity adalah kekayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

LOGIKA PERMAINAN UNO KARTU

LOGIKA PERMAINAN UNO KARTU LOGIKA PERMAINAN UNO KARTU Shirley (13508094) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha no 10 Bandung e-mail: if18094@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pada zaman seperti ini, Kemajuan game di bidang mobile phone cukup. pesat. Banyak developer handal yang meproduksi game yang sudah bisa dibilang

Pada zaman seperti ini, Kemajuan game di bidang mobile phone cukup. pesat. Banyak developer handal yang meproduksi game yang sudah bisa dibilang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada zaman seperti ini, Kemajuan game di bidang mobile phone cukup pesat. Banyak developer handal yang meproduksi game yang sudah bisa dibilang menarik para pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya keharmonisan dalam hidup dengan sesama. Alangkah baiknya apabila pendidikan agama diajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandung adalah kota metropolitan terbesar di provinsi Jawa Barat, potensi seperti pertanian, perkebunan, perikanan, serta budaya dan kesenian. Beberapa kesenian tradisional

Lebih terperinci

Kasus A : Tabel untuk AM

Kasus A : Tabel untuk AM Kasus A : Tabel untuk AM Ada seorang pria yang sedang bermain dengan tabel kosong. Dia ingin memenuhi tabel kosong tersebut dengan karakter A dan M, tetapi karakter A hanya pada baris dan kolom yang apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geyra Andet Priatama,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Geyra Andet Priatama,2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan banyak digunakan sebagai media belajar kimia alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, meningkatkan pemahaman konsep siswa, memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Korupsi merupakan hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga rakyat Indonesia. Sepuluh tahun belakangan ini korupsi menjadi isu yang selalu panas dan tidak

Lebih terperinci

ALGORITMA GENETIK SEBAGAI FUNGSI PRUNING ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TRIPLE TRIAD CARD.

ALGORITMA GENETIK SEBAGAI FUNGSI PRUNING ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TRIPLE TRIAD CARD. ALGORITMA GENETIK SEBAGAI FUNGSI PRUNING ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TRIPLE TRIAD CARD. Nico Saputro [1] dan Erico Darmawan Handoyo [2] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Teori Peluang dalam Sistem Turnamen Eliminasi Ganda

Teori Peluang dalam Sistem Turnamen Eliminasi Ganda Teori Peluang dalam Sistem Turnamen Eliminasi Ganda Rubiano Adityas 13510041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING STRATEGIES) EDDY HERMANTO

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING STRATEGIES) EDDY HERMANTO STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH (PROBLEM SOLVING STRATEGIES) EDDY HERMANTO Strategi Penyelesaian Masalah Beberapa Strategi Penyelesaian Masalah : 1. Membuat daftar Yang Teratur 2. Memisalkan Dengan Suatu

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BAGIAN-BAGIAN BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 WATANSOPPENG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BAGIAN-BAGIAN BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 WATANSOPPENG Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BAGIAN-BAGIAN BUSANA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 WATANSOPPENG Marwan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Penelitian ini mengungkapkan bagaimana persepsi masyarakat terhadap perilaku gratifikasi gratifikasi pada sektor pelayanan sipil, yang dalam pembahasannya juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan rata rata anak seusianya atau anak anak pada umumnya. Perbedaan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan rata rata anak seusianya atau anak anak pada umumnya. Perbedaan ini BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki perbedaan dengan rata rata anak seusianya atau anak anak pada umumnya. Perbedaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK ANAK SD KELAS 1

PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK ANAK SD KELAS 1 PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK ANAK SD KELAS 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Gambaran Umum Nilai rata-rata siswa di Surabaya untuk kelas 1 SD pada pelajaran

Lebih terperinci

Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax

Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax Romi Fadillah Rahmat, Muhammad Anggia Muchtar, Dedy Arisandi Fakultas MIPA Program Studi Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

DDS (Dadu Duabelas Sisi)

DDS (Dadu Duabelas Sisi) DDS (Dadu Duabelas Sisi) Latar Belakang Dadu yang selama ini ada adalah dadu enam sisi, yang berisi angka 1 sampai 6. Benda kubus ini digunakan untuk bermain ular tangga, monopoli, ludo dan lainnya. Dadu

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi dan Intensitas Orang Tua yang Bermain Game dengan Perilaku Menyimpang dalam Keluarga

Hubungan Motivasi dan Intensitas Orang Tua yang Bermain Game dengan Perilaku Menyimpang dalam Keluarga Hubungan Motivasi dan Intensitas Orang Tua yang Bermain Game dengan Perilaku Menyimpang dalam Keluarga Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 1 Pengantar Blunder Politik Demokrat? Sebanyak 41% pemilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan. Usia 4 6 tahun adalah masa di mana anak berada di periode peka atau sensitif. Oleh karena

Lebih terperinci