Bab 5. Ringkasan. Sutedi (2003, hal.2), menjelaskan bahwa bahasa adalah alat komunikasi untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik

Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun berada, manusia tidak akan pernah lepas dari

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

ANALISIS MAJAS EUFEMISME (ENKYOKUHOU) DIHUBUNGKAN DENGAN KONSEP MARAH (IKARI) DALAM NOVEL YUKI GUNI KARYA KAWABATA YASUNARI. Skripsi.

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PERCAKAPAN ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI MALANG

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB 2. Tinjauan Pustaka

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Seseorang yang menyampaikan suatu maksud tertentu sering dilakukan. ketersinggungan seseorang dengan adanya ujaran tertentu. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

GAYA BAHASA KIASAN DALAM ALBUM CLICKED SINGLES BEST 13 KARYA L ARC~EN~CIEL SKRIPSI OLEH JAHRATUN NISA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

UPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, maupun pertanyaan kepada orang lain dengan bahasa yang baik dan

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti ( 2005,hal.3),bahasa mempunyai enam

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. di kutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nim :

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB 2 Landasan Teori

REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

Transkripsi:

Bab 5 Ringkasan Sutedi (2003, hal.2), menjelaskan bahwa bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan. Sedangkan Green (1972, hal.25), berpendapat bahwa bahasa diidentifikasikan sebagai perangkat kalimat yang mungkin; dan tata bahasa suatu bahasa sebagai aturan-aturan yang membedakan antara kalimat dan yang bukan kalimat.dalam sebuah bahasa, pasti memiliki perbedaan-perbedaan maupun persamaan yang diakibatkan oleh faktor budaya.selain itu, bahasa juga memiliki banyak hal menarik untuk dipelajari. Salah satunya ada pelajaran semantik yang menerangkan tentang gaya bahasa. Menurut Setiawati (2005, hal.114), menerangkan bahwa semantik merupakan bidang linguistik yang mempelajari makna tanda bahasa. Didalam gaya bahasa terdapat sebuah majas yang disebut majas eufemisme yang tercipta karena adanya perubahan intensitas makana dan perubahan acuan. Sedangkan menurut Harimurti Kridalaksana didalam Kamus Linguistik (1982, hal.1), gaya bahasa (style) mempunyai tiga pengertian, yaitu : 1. pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis 2. pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu 3. keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra. Majas eufemisme, menurut Zaimar (2002, hal.2), merupakan ungkapan yang dihaluskan dalam mengemukakan suatu gagasan. Hal ini dilakukan apabila ungkapan

gagasan tersebut secara langsung, bisa menimbulkan perasaan yang tidak enak, atau terasa agak kasar. Kadang kadang, untuk mengemukakan eufemisme ini di gunakan bentuk yang menampilkan makna negatif dari komponen makna pusatnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa ada jenis-jenis majas yang menggunakan bentuk bervariasi, kadang-kadang menggunakan bentuk majas lain, kadang-kadang juga bentuk lain. Pemahaman tentang majas eufemisme ini sejalan dengan sebuah konsep atau pola fikir masyarakat tentang emosi marah. Marah secara umum dijelaskan oleh (Carver and Harmon- Jones dalam Ohbuchi, 2009, hal.2), bahwa : 怒りはコミュニケーションの大きな阻害要因の一つであり 怒りをいかに鎮めるかは コミュニケーションを円滑化する上で極めて重要と言いえます 現代社会では 怒りが好きましくない場面や状況は多くあり そのためビジネスシーンでは などです Terjemahan : Salah satu bentuk hambatan terbesar dalam berkomunikasi, perlu adanya sebuah penekanan atau pengendalian diri terhadap terhadap kondisi tersebut didalam berkomunikasi. Dalam kehidupan masyarakat modern, ada banyak keadaan yang menjadi penyebab timbulnya emosi marah, seperti saat dalam berbisnis, dan lain sebagainya. Masyarakat Jepang cenderung mengungkapkan rasa marah menjadi sebuah kata-kata yang sangat halus dan sopan, seolah-olah orang tersebut tidak sedang mengalami kemarahan. Kata-kata yang terkesan halus dan sopan tersebut kadangkala menjadi sebuah kalimat yang memiliki makna tersirat, sehingga lawan bicara memerlukan usaha lebih untuk menyikapi dan mengartikan kata yang diucapkan. Seperti yang diungkapkan oleh Argyle, Henderson,

Bond, Iizuka, &Contarello dalam Tomomi Matsuda (l986, hal.8), dalam mengungkapkan (mengekspresikan) kemarahan, orang Inggris (barat) dibandingkan orang Jepang, akan mengekspresikan kemarahan dengan tingkat yang lebih tinggi (meledak-ledak), ini disebabkan adanya perbedaan budaya dalam ekspresi marah. Dio martin (2006, hal.27), menjelaskan tentang timbulnya emosi marah yang ada di dalam diri manusia akibat adanya jebakan emotional, atau emotional traps, yang membuat seseorang mudah meledak-ledak dan marah, baik dirumah, di kantor, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Jebakan emosi atau emotional traps menurut Dio Martin terbagi menjadi lima, yaitu : 1. Labeling Ditandai dengan seseorang yang sudah dicap sebagai tukang intimidasi, tukang ngadu, si carmuk alias cari muka, atau si licik atau manipulator. Biasanya, jika anda melihat orang yang anda sudah cap seperti tanda-tanda diatas, anda akan langsung menghindar, atau kalau tidak bisa menghindar, anda sudah siap dan pasang kuda-kuda. Bila orang tersebut menggangu, Anda pun sudah siap untuk membalas. 2. Mind Reading

Ditandai dengan tanda yakni mencoba menerka apa yang difikirkan seseorang tanpa konfirmasi dan mengecek kebenarannya. Dikarenakan hal yang telah diterka tersebut belum tentu benar kebenarannya. 3. Fortune telling Jebakan marah ini juga disebut dengan meramal. Ditandai dengan sebuah berprilaku dan bersikap seakan-akan kita tahu apa yang terjadi, sehingga kita menjadi marah dan jengkel. 4. Exaggerating Exaggerating atau melebih - lebihkan. Ditandai dengan sikap membesar - besarkan atau melebih - lebihkan sesuatu yang sebenarnya tidak demikian. Hal tersebut dilakukan karena merasa tidak puas dengan apa yang dilakukan atau dikatankan oleh orang lain, sehingga ingin merendahkan orang tersebut dengan melebih-lebihkan keadaan. 5. Shoulding Jebakan emosi atau emotional traps yang terakhir ialah shoulding atau keharusan. Karena jebakan ini, orang sering menjadi marah karena merasa bahwa orang lain seharusnya begini-begitu. Atau kita mengatakan, semestinya begini-begitu. Kita menjadi menuntut. Kadang kala, tuntutan itu tidak rasional atau tidak masuk akal.

Menelaah dari apa yang telah ada, dapat dikaitkan antara sebuah gaya bahasa berupa majas eufemisme (enkyokuhou) dengan konsep marah 怒り (ikari) yang ada dalam novel Yuki Guni karya Kawabata Yasunari. Keterkaitan inilah yang mendasari penulis untuk menganalisis kasus tersebut. Setelah dijabarkan pada bab sebelumnya, penulis pun dapat menarik kesimpulan akhir dari analisa ini, yakni : 1. Penggunaan majas eufemisme (enkyokuhou) sebagai bentuk representatif terhadap seseorang secara halus agar menghindari konflik yang dihubungkan dengan konsep marah (ikari). 2. Penggunaan majas eufemisme (enkyokuhou) sebagai bentuk penolakan secara halus agar tidak menyinggung atau menyakiti perasaan seseorang yang dihubungkan dengan konsep marah (ikari).