CAHAYA Ada teori Partikel oleh Iaac Newton (1642-1727) dalam Hypothei of Light pada 1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel halu (corpucle) yang memancar ke emua arah dari umbernya. Teori Gelombang oleh Chriiaan Huygen (1629-1695), menyatakan bahwa cahaya dipancarkan ke egala arah ebagai gelombang eperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekueweni dan panjang gelombang aja. Pada zaman Newton dan Huygen hidup, orang-orang beranggapan bahwa gelombang yang merambat pati membutuhkan medium. Padahal ruang antara bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) ehingga menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium rambat cahaya matahari ampai ke bumi jika cahaya merupakan gelombang eperti yang dikatakan Huygen. Inilah kritik orang terhadap pendapat Huygen. Kritik ini dijawab oleh Huygen dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) yang bernama eter. Zat ini angat ringan, tembu pandang dan memenuhi eluruh alam emeta. Eter membuat cahaya yang beraal dari bintang-bintang ampai ke bumi. Pada dekade awal Abad 20, berbagai ekperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan eperti Thoma Young (1773-1829) dan Agutin Frenell (1788-1827) berhail membuktikan bahwa cahaya dapat melentur (difraki) dan berinterfereni. Gejala alam yang kha merupakan ifat daar gelombang bukan partikel. Percobaan yang dilakukan oleh Jean Leon Foulcoult (1819-1868) menyimpulkan bahwa cepat rambat cahaya dalam air lebih rendah dibandingkan kecepatannya di udara. Padahal Newton dengan teori emii partikelnya meramalkan kebalikannya. Selanjutnya Maxwell (1831-1874) mengemukakan pendapatnya bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelitrikkan dan kemagnetan ehingga tergolong gelombang elektomagnetik. Seuatu yang yang berbeda dengan gelombang bunyi yang tergolong gelombang mekanik. Gelombang elekromagnetik dapat merambat dengan atau tanpa medium dan kecepatan rambatnyapun amat tinggi bila dibandingkan dengan gelombang bunyi. Gelombang elekromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/. Kebenaran pendapat Maxwell tak terbantahkan ketika Hertz (1857-1894) berhail membuktikan ecara ekperimental yang diuun dengan penemuan-penemuan berbagai gelombang yang tergolong gelombang elekromagnetik eperti inar x, inar gamma, gelombang mikro RADAR dan ebagainya. Dewaa ini pandangan bahwa cahaya merupakan gelombang elektomagnetik umum diterima oleh kalangan ilmuwan, walaupun hail ekperimen Michelon dan Morley di tahun 1905 gagal membuktikan keberadaan eter eperti yang di angkakan keberadaan oleh Huygen dan Maxwell. Di ii lain pendapat Newton tentang cahaya menjadi partikel tiba-tiba menjadi polpuler kembali etelah lebih dari 300 tahun tenggelam di bawah populerita pendapat Huygen. Dua fiikawan pemenang hadiah Nobel, Max Plack (1858-1947) dan Albert Eintein mengemukan teori mereka tentang Foton.. Berdaarkan hail penelitian tentang ifat-ifat termodinamika radiai benda hitam, Planck menyimpulkan bahwa cahaya di pancarkan dalam bentuk-bentuk partikel kecil yang diebut kuanta. Gagaan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru dalam fiika yang diebut teori Kuantum. Dengan teori ini, Eintein berhail menjelakan peritiwa yang dikenal dengan nama efek foto litrik, yakni pemancaran elekton dari permukaan logam karena lagam terebut di inari cahaya. Jadi dalam kondii tertentu cahaya menunjukkan ifat ebagai gelombang dan dalam kondii lain menunjukkan ifat ebagai partikel. Hal ini di ebut ebagai dualime cahaya. (ource: e-dukai.net)
Panjang Gelombang CahayaTampak Cahaya tampak adalah bagian pektrum yang mempunyai panjang gelombang antara lebih kurang 400 nanometer (nm) dan 800 nm (dalam udara). Kecepatan cahaya : V λ f, dimana v adalah kecepatan cahaya, λ panjang gelombang dan f frekueni gelombang. Jika cahaya bergerak dalam vacuum,maka v c, ehingga c λ f di mana c adalah laju cahaya. Kita boleh menerangkan v ebagai v c/n dimana n adalah kontan (indek biaan) yang mana adalah ifat material yang dilalui oleh cahaya. Cahaya yang mengenai permukaan akan di : 1. Pantulkan 2. Terukan/biakan 3. Serap PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA Hukum pemantulan dan pembiaan ( Hukum Snelliu ): 1. Sinar datang, inar pantul dan inar bia erta normal bidang bata emuanya terletak pada atu bidang 2. udut datang udut pantul 3. Perbandingan antara inu udut datang dan inu udut bia elalu kontan( n21) n21 indek bia medium (2) relatif terhadap medium (1) Sudut datang : Sudut yang dibentuk oleh inar datang dengan gari normal Sudut pantul : Sudut yang dibentuk oleh inar pantul dengan gari normal Sudut bia : Sudut yang dibentuk oleh inar bia dengan gari normal
Pembentukan bayangan pada cermin cekung Pembiaan Pada peritiwa pembiaan, cahaya yang datang akan diterukan namun mengalami pembiaan atau pembelokan arah. Bearnya udut yang dibentuk oleh inar bia dengan gari normal dinamakan ebagai udut bia. Bear kecilnya udut bia dipengaruhi oleh ifat dari medium yang biaa diebut ebagai indek bia ( n ). Indek bia merupakan perbandingan antara laju cahaya dalam ruang hampa ( c ) dengan laju cahaya dalam medium ( v ) atau bila dirumukan ecara matemati : n c/v Dari rumuan di ata terlihat bahwa indek bia n berbanding terbalik dengan v. Artinya emakin bear n maka v emakin kecil. Hal ini yang menyebabkan cahaya yang datang dari medium dengan n bear ke medium dengan n lebih kecil akan dibiakan menjauhi gari normal. Sebaliknya cahaya yang datang dari medium dengan n lebih kecil ke medium dengan n lebi bear akan dibiakan mendekati gari normal.. Lihat gambar di bawah ini
Pemantulan Pada Bidang Datar m 1 m perbearan lateral h h m + bayangan tegak m - bayangan terbalik h tinggi benda
Pembiaan Pada Bidang Datar n n jarak benda jarak bayangan n indek bia h tinggi bayangan
Pemantulan Pada Bidang Sferi 1 + 1 2 r C titik puat R jejari jarak benda O benda jarak bayangan I bayangan
Perbearan lateral m I h h I m + bayangan tegak dan m - bayangan terbalik