BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN PROYEK

TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

pokok arti atau hakekat arti Art Gallery, yaitu : merupakan

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN UMUM

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB VI TEMA DAN ANALISA

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM TOKO BUKU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB 2. TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Produksi & Distribusi Majalah Bog-bog

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

Bab IV Analisa Perancangan

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN MUSIK DI YOGYAKARTA PUSAT PENDIDIKAN MUSIK DI YOGYAKARTA

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL DI KOTA HARAPAN INDAH, BEKASI dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan

menciptakan sesuatu yang bemilai tinggi (luar biasa)1. Di dalam seni ada

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III METODE PERANCANGAN

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

GALERI SENI RUPA DI MEDAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

shelter of emosion BAB III ANALISA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek ini mencakup pelayanan fasilitas pendidikan yaitu sebagai kegiatan pendidikan belajar dan mengajar anak dibidang seni. Serta mengapresiasikan segala bentuk imajinatif anak menjadi sebuah karya seni dibidang seni lukis dan seni musik. II.2 Tinjauan Proyek Judul Tema : Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak : Ruang Eksploratif Lokasi : JALAN BULUNGAN RAYA, JAKARTA Luas Lahan SELATAN : ± 1,2 Ha KDB : 40 % KLB : 1,6 Sifat Proyek Pemilik : Fiktif : Swasta Fasilitas Yang Direncanakan: fasiltas yang direncanakan di klasifikasikan Fasilitas Utama : Galeri Sanggar Seni Amphytheater Theather Fasilitas Penunjang : Restaurant Perpustakaan Area Kreatifitas Terbuka berikut : Fasilitas Pendukung Utama : berdasarkan sifat, dan kebutuhan dari pelaku kegiatan pada bangunan galeri dan sanggar, dengan perencanaan sebagai Ruang Restorasi Kurator Stock Room Gudang Area Utilitas Studio Seniman Fasilitas Umum : Toko souvenir Ruang P3K Book Store Toilet Fasilitas Pendukung Umum : Area Parkir Hall Lobby Ruang Security PAHALA BUDIMAN 41207010028 6

Fasilitas Pendukung Utama : Ruang Administrasi Ruang Personalia Ruang Keuangan Ruang Rapat Ruang Dir, Wakil, Sekertaris Ruang Staff Ruang Inventaris Fasilitas Operasional : Ruang K.Operasional Ruang Workshop Ruang Staff Ruang Registrasi II.2.1 Fungsi Galeri dan Sanggar Kreatiiftas Seni Anak Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak sebagai wadah pembelajaran dari perkembangan imajinatif kreatifitas anak, dan berfungsi juga sebagai berikut: Mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan anak secara khusus akan sarana pendidikan di luar sekolah dimana pendidikan yang di berikan berbeda dengan pendidikan formal. Mewadahi kebutuhan anak akan tempat area bermain yang bebas tetapi masih terarah. Merupakan pusat pelayanan perkembangan kreatifitas anak di Jakarta Sebagai objek rekreasi keluarga yang edukatif dan bersifat menghibur bagi orang tua dan anak-anak. II.2.1.1 Tujuan dan Manfaat Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak Tujuan Galeri & Sanggar Kreatifitas Seni Anak Menciptakan tempat pembelajaran non-formal yang dapat memenuhi kebutuhan anak akan tempat kegiatan dan belajar anak Menciptakan tempat bermain dan belajar yang dapat merangsang kreatifitas dan menyalurkan bakat anak-anak dalam berbagai bentuk seni. Menciptakan tempat rekreasi sekaligus belajar untuk seluruh anggota keluarga di Jakarta, dimana keluarga dapat juga membantu mengembangkan kreatifitas anak. Mengarahkan anak-anak untuk menerapkan segala kemampuan imajinasinya dalam bidang seni terhadap lingkungan bermainnya. PAHALA BUDIMAN 41207010028 7

Manfaat Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Manfaat bagi Pemerintah : Membantu dan mendukung sistem pendidikan indonesia berupa kegiatan pengembangan kreatifitas anak secara maksimal sehingga kreatifitas anak dapat kita lihat dan kita perhatikan dengan baik. Manfaat bagi Masyarakat : Masyarakat dapat menikmati fasilitas yang di berikan oleh Galeri dan Sanggar ini. Manfaat bagi Anak-anak : Melatih anak-anak untuk memiliki kepekaan terhadap seni, memberikan alternatif anak untuk menumbuh kembangkan bakat kreatifitasnya, memberikan tempat bermain yang mendidik. Manfaat bagi Orang Tua : Memperluas pengetahuan dunia anak dan pendidikan anak yang lebih bernuansa kreatifitas dan pola kreatifita seni mereka, agar daya imajinasi mereka berkembang dengan sistem motorik otak anak lebih stabil tanpa ada batasan yang kekang oleh orang tua. Manfaat bagi Lingkungan : Lebih tertatanya lingkungan yang bersih dengan daya aktif anak dalam seni kreatifitas mereka pada sistem daur ulang di sekitar lingkungan mereka, tanpa harus membuangnya, tapi bisa di ubah menjadi pembelajaran yang mendidik dan sekaligus bermain anak di lingkungan mereka. II.2.1.2 Lingkup Kegiatan Utama Gallery dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Kegiatan Utama Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak memiliki kegitan utama sebagai berikut : Kegiatan Pameran Pameran hasil karya-karya anak-anak baik berupa lukisan, sketsa anak, karya bentuk seni anak lain untuk diperkenalkan kepada khalayak umum di Jakarta. PAHALA BUDIMAN 41207010028 8

Kegiatan Membuat Karya Seni Para seniman ahli dapat membimbing atau memberikan pembelajaran untuk anak-anak sebagai penambahan cara tumbuh kembang bakat anak pada dunia seni. Kegiatan Penunjang Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak memiliki kegiatan penunjang sebagai berikut : Kegiatan Administrasi (pengelola) melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan dan mengelola semua kegiatan yang terjadi yang bersifat administratif. Kegiatan Promosi dan Informasi Kegiatan untuk memberikan promosi dan informasi kepada para pengguna gedung. Seperti pusat informasi, ruang kreatifitas anak (sanggar seni), ruang belajar terbuka, dll Kegiatan Perawatan dan Maintenance Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan dan mengelola semua kegiatan Perawatan dan Maintenance Bangunan. Kegiatan Penunjang Kegiatan Anak-anak Melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang kemajuan anak-anak terutama bidang seni seperti perpustakaan, ruang diskusi, amphytheater sebagai tempat untuk acara pentas seni musik, ruang terbuka sebagai acara kegiatan lomba seni yang di khususkan pada anak-anak. Kegiatan Pelengkap Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak memiliki kegiatan kegitan pelengkap sebagai berikut : Kegiatan Berinteraksi Non Formal Kegiatan berkumpul dan bersosialisasi bagi pengguna bangunan seperti Lobby, Area bermain, Amphytheater, dan Ruang Kreatifitas (sanggar seni), dll. PAHALA BUDIMAN 41207010028 9

Kegiatan Usaha Melaksanakan Kegiatan Usaha dalam lingkup bangunan ini seperti, restaurant, souvernir, dan bookstore. Kegiatan Refreshing Kegiatan yang bersifat relax untuk melepas kepenatan pengguna bangunan seperti taman-taman bermain anak dan melaksanakan kegiatan lomba yang di adakan pihak pengelola untuk anak di ruang terbuka dengan konteks kegiatan kreatif dan bermain mereka. Kegiatan Servis Kegiatan bersifat servis untuk kebutuhan pengguna bangunan ini seperti, Parkir, Lobby, tangga, jalur sirkulasi bermain anak dan Lift. II.2.1.3 Syarat dan Klasifikasi Bangunan Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak II.2.1.3.a Syarat Bangunan Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Galeri dan Sanggar Seni yaitu suatu bentuk kegiatan mengunjungi suatu ruangan atau pameran yang memamerkan dan mengkomunikasikan yang bersifat mendidik benda-benda pembuktian material manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Beberapa persyaratan terkait yang digunakan untuk mendirikan sebuah galeri dan sanggar seni ini sebagai berikut : Persyaratan Lokasi Galeri dan Sanggar Seni Lokasi Galeri dan Sanggar harus strategis, dengan kata lain lokasi harus mudah di capai oleh masyarakat umum. Lokasi galeri dan sanggar seni harus sehat, yang dimaksud sehat adalah tidak terletak di daerah industri yang banyak polusi udaranya serta bukan berada di daerah tanah berlumpur, rawa atau tanah berpasir. Element-element iklimnya yaitu memiliki kelembaban udara setidaktidaknya harus terkotrol mencapai suhu yang netral yaitu antara 55-65 %. PAHALA BUDIMAN 41207010028 10

Persyaratan Bangunan Pembagian ruangan yang diperlukan untuk kepentingan galeri dan sanggar ini, dan juga memperhatikan kelembapan dan sirkulasi udara, agar tidak merusak benda-benda koleksi, dan juga sistem pencahayaan juga sangat berperan penting dalam mendisplay suatu benda. Syarat-Syarat Umum Bangunan dikelompokan menurut fungsi dan aktivitasnya: ketenangan, keramaian dan keamanan. pintu masuk utama (main entrance) adalah untuk pengunjung galeri dan sanggar seni. Pintu masuk khusus (service entrance) adalah untuk lalu lintas bagian pelayanan, perkantoran, serta ruang-ruang pada bangunan khusus. Area publik/umum terdiri dari bagnunan utama (pameran tetap dan pameran temporer), auditorium, keamanan/pos jaga, giftshop dan kafetaria, tiket box dan tempat penitipan barang, lobby/ruang istirahat, toilet, taman dan tempat parkir. Area semi publik terdiri dari bangunan Administrasi (termasuk perpustakaan dan ruang rapat). Area private terdiri dari Laboraturium konservasi, studio pembuatan miniatur, storage, serta ruangan studi koleksi. Syarat-Syarat Khusus Bangunan Utama (Pameran Tetap dan Pameran Temporer) haruslah memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan, mudah dicapai dari luar maupun dari dalam, dan juga bangunan penerima yang memiliki daya tarik sebagai bangunan pertama yang di kunjungi oleh pengunjung, dan memiliki sistem keamanan yang baik, baik dari segi kontruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya bendabenda secara alami (cuaca dan lain-lain) maupun dari segi kriminalitas dan pencurian. Bangunan Auditorium haruslah mudah dicapai oleh umum, dan dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi dan ceramah. PAHALA BUDIMAN 41207010028 11

Bangunan Administrasi harus memiliki letak yang strategis baik terhadap pencapaian umum maupun bangunan-bangunan lain dan memiliki pintu masuk khusus. II.2.1.3.b Klasifikasi Bangunan Galeri dan Sanggar kreatifitas Seni Anak Klasifikasi bangunan dapat pandang dari berbagai macam sudut pandang diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan Penyelenggaraanya Galeri dan Sanggar Swasta, yaitu bangunan yang diselenggarakan dan dikelola oleh swasta. Galeri dan Sanggar Resmi, yaitu bangunan yang diselenggarakan dan dikelola oleh pemerintah. Bangunan dalam klasifikasi ini terbagi lagi menjadi Galeri dan Sanggar yang di kelola oleh pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah pusat. Berdasarkan Jenis Koleksi Galeri dan Sanggar seni Khusus, gallery jenis ini memiliki koleksi penunjang satu cabang ilmu pengetahuan saja. Galeri dan Sanggar seni Umum, gallery jenis ini memiliki koleksi penunjang cabang- cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu pengetahuan sosial. II.3 Pemilihan Lokasi Proyek Untuk Proyek bangunan Galeri & Sanggar Seni ini berlokasi di JL. BULUNGAN RAYA, JAKARTA SELATAN. Dengan pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan tempat berkumpulya komunitas-komunitas seni dan tempat berkumpulnya muda-mudi Jakarta. Gambar 2.1 (Peta Blok M) Gambar 2.2 (Lokasi Tapak) PAHALA BUDIMAN 41207010028 12

II.3.1 Kriteria Lokasi Proyek Di dalam menentukan lokasi tapak/proyek terdapat beberapa kriteria kriteria sebagai berikut : Tersedia lahan yang memadai untuk proyek ini. Kawasan di peruntukan untuk bangunan gallery. Kemudahan aksesbilitas. Tersedianya infrastruktur yang memadai. Lokasi yang familiar untuk anak muda Jakarta. Tinggkat polusi yang masih rendah. II.4 Tinjauan Judul Proyek II.4.1 Pengertian Galeri Galeri adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, terbuka untuk umum, mengumpulkan, merawat dan memamerkan benda-benda yang bersangakutan, yang bertujuan untuk penelitian, pendidikan dan hiburan. 5 II.4.2 Pengertian Sanggar Seni Sanggar seni adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk berkegiatan seni. contoh apabila menghasilkan karya berupa benda (patung, lukisan, kerajinan tangan dll) maka proses akhir adalah pemasaran atau pameran. 6 II.4.3 Pengertian Kreatifitas Kreatifitas dapat diartikan sebagai proses akhir dari proses imajinasi yang berubah dari tahap konsep kepada tahap realisasi. Imajinasi berada dalam alam pikiran sementara kreatifitas berada pada alam membuat. Kreatifitas dipicu oleh hal yang bersifat tangible (yang dapat dinyatakan dan kuantitatif) dan intangible (yang tak dapat dinyatakan bahwa itu ada, irrasional). 7 5 Skripsi dan Tugas Akhir, Yohan Adi Nugraha, Universitas Kristen Petra 6 Skripsi dan Tugas Akhir, Hardiansyah, Universitas Mercu Buana 7 www.wikipedia.com PAHALA BUDIMAN 41207010028 13

II.4.4 Pengertian Seni Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. II.4.5 Pengertian Anak Anak adalah seseorang yang belum mencapai tingkat kedewasaan bergantung pada sifat referensinya ialah manusia yang masih kecil. (Sumber: WJS. Poerdawamiinta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, tahun 1978). II.4.6 Pengertian Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak Adalah Suatu lembaga yang bertujuan untuk memamerkan, menampung, dan menjadi fasilitas pendidikan untuk memacu perkembangan daya cipta anak dalam menciptakan karya yang berkualitas dimana lembaga ini bergerak di bidang pendidikan, studi, dan rekreasi, dimana lembaga ini bersifat sosial, tidak mengambil keuntungan, terbuka untuk umum, melayani masyarakat yang akan mendidik dan memperkenalkan jenis seni dan juga sebagai tempat penyaluran mereka pada kreatifitas pada media seni. II.5 Tinjauan Umum Judul Proyek II.5.1 Galeri Secara umum galeri adalah tempat memajangkan atau memamerkan suatu karya seni agar para kolektor-kolektor seni maupun masyarakat awam dapat menikmati karya seni. Menurut ektimologinya kata gallery atau galeri, berasal dari bahasa latin: Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengkomunikasikan karya-kaya seni secara visual yaitu sebagai berikut: PAHALA BUDIMAN 41207010028 14

Standar jarak pengamat terhadap objek benda Tinggi rata-rata manusia Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup obyek yang dilihat dalam posisi nyaman. JENIS KELAMIN TINGGI RATA-RATA PANDANGAN MATA PRIA 165 cm 160 cm WANITA 155 cm 150 cm ANAK-ANAK 115 cm 110 cm TABEL.2.1. Tinggi Rata-rata Manusia Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya visual art yang berhubungan langsung dengan karya itu sendiri harus memperhatikan environmental control (pengontrolan lingkungan) yaitu dengan : Climate Control Temperature and Relative Humidity Air Filtration (penyaringan udara) Light II.5.2 Sanggar Seni Sanggar seni termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Sanggar seni biasanya didirikan secara mandiri atau perorangan. Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Namun terkadang ada kerancuan pemahaman tentang sanggar dan kursus, karena pada dasarnya ada beberapa hal yang sama antara kursus dan sanggar seperti: 1. Sama-sama merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah 2. Berdiri secara mandiri atau biasanya milik perorangan 3. Sama-sama terjadi kegiatan pembelajaran 4. Waktu pembelajaran atau pelatihan relative singkat dll PAHALA BUDIMAN 41207010028 15

II.5.3 Kreatifitas Anak Individu kreatif dengan sendirinya memiliki motivasi dalam dirinya atau motivasi intrinsik yang kuat untuk menghasilkan ide atau karya dalam memuaskan diri bukan karena tekanan dari luar. Motivasi dalam diri atau intrinsik tercipta dengan sendirinya yang mendorong timbulnya kreativitas dan itu akan berlangsung dalam kondisi-kondisi mental tertentu (Amabile dalam Suratno, 1990: 10). II.5.3.1 Karakteristik Anak Kreatif Paul Torrance dari Universitas Georgia dalam Suratno (2005: 11) menyebutkan karakteristik tindakan kreatif anak adalah sebagai berikut : 8 Anak kreatif belajar dengan cara-cara yang kreatif Anak kreatif memiliki rentang perhatian yang panjang terhadap hal yang membutuhkan usaha kreatif. Anak kreatif memiliki kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan. Anak kreatif dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda. Anak kreatif belajar banyak melalui fantasi, dan memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya. Anak kreatif menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang alami. II.5.3.2 Perkembangan Anak Kreatif terhadap Lingkungan Hurlock (1993 : 38) membagi perkembangan anak dalam beberapa periode, anak TK masuk dalam periode masa kanak-kanak dini (2 tahun sampai 6 tahun), usia prasekolah. Pada periode ini anak berusaha mengendalikan lingkungan dan mulai belajar menyesuaikan diri secara sosial. Sedangkan Jean Piaget yang membagi perkembangan manusia dari aspek kognisi menempatkan usia prasekolah pada periode praoperasional. 8 Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Usia Anak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. PAHALA BUDIMAN 41207010028 16

Gambar 2.3. Bagan Lingkungan yang mempengaruhi Perkembangan Anak Pada anak usia prasekolah ini, persepsi visual menjadi lebih efektif dan anak dapat mempertahankan konsentrasi dalam jangka waktu yang lebih lama. Dalam masa perkembangannya menjadi dewasa banyak fakktor yang mempengaruhinya. II.5.4 Karakteristik Seni kepada Anak II.5.4.1 Bidang Seni untuk Anak Beberapa kategori seni yang akan di aplikasikan kedalam proyek serta tinjauan berdasarkan survei lapangan, yang tergolongkan seni untuk anak di antaranya : 1. Seni lukis (gambar) 2. Seni musik II.5.4.1.1 Pengertian Bidang Seni untuk Anak Seni Lukis Seni lukis salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya. Seni Musik Ilmu atau seni menyusun nada atau suara yang diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan. PAHALA BUDIMAN 41207010028 17

II.5.4.2 Karakteristik Anak II.5.4.2.1 Perkembangan Anak terhadap Bentuk Tulisan mengenai perkembangan kemampuan persepsi anak ini diambil dari hasil percobaan dengan menggunakan Terman-Merril Test dan percobaan yang dilakukan oleh Piaget dan Vernon (1977:207), sebagai berikut : NO Umur Karakteristik Usia Anak terhadap Bentuk 1 4 Pada mulanya anak-anak sukar membedakan bentuk-bentuk yang hampir serupa. Kemauan untuk membedakan baru mulai tampak berkembang untuk bisa membedakan 8-10 bentuk, akan tetapi mereka tidak dapat mengingat bentuk itu sendiri. 2 5 Anak-anak mulai dapat membedakan bentuk-bentuk yang lebih sulit. 3 6-7 Pengamatan mereka mulai sistematis dan mempunyai perasaan yang lebih baik mengenai hubungan bentuk. Daya khayal yang berlebihan mulai berkurang. Mereka mengamati bentuk keseluruhan dan bagian detail secara terpisah, dan hanya dapat mengamatibagian yang lebih menonjol. 4 8-9 Sudah dapat melihat hubungan-hubungan bagian bentuk menjadi satu kesatuan yang utuh. Masih ada perbedaan kemampuan secara individu pada anak seusia ini. Mereka belum bisa melihat hal-hal yang menyangkut ruang, objek hanya dilihat tanpa melihat dimana objek itu diletakkan. 5 9-11 Mereka sudah mengenal benda nyata dengan bentuk-bentuk yang benar. Perhatian pada objek sudah mendetail, demikian pula kemampuan dalam mengamati ruang. 6 11-12 Anak-anak sudah mulai dapat merasakan gambar-gambar seperti suasana sebenarnya. Tabel 2.2. Karakteristik pengamatan Anak mengenai Bentuk II.5.4.2.2 Perkembangan Anak terhadap Warna Pada mulanya anak dapat membedakan warna-warna primer secara psikologis. Pada umur 2 tahun sudah dapat sudah dapat membedakan warna merah, biru, kuningh, dan hijau. Demikian pula pada usia 4-7 tahun, asosiasi warna mereka masih belum lepas dari benda-benda nyata yang sering dilihat sehari-hari. Bila menggambar pohon digunakan warna coklat, biru untuk langit, hijau untuk daun, dan sebagainya. Anak sulit menerima warna yang mempunyai arti perlambangan, tetapi masih dihubungkan dengan warna-warna dalam kehidupan sehari-hari. PAHALA BUDIMAN 41207010028 18

II.6 Faktor Timbulnya Proyek II.6.1 Faktor Umum Kebutuhan akan wadah yang menampung bakat kreatifitas anak. Peningkatan kualitas hasil karya anak-anak Jakarta. Semakin banyak anak-anak yang bergelut di dunia seni. Mempromosikan hasil karya-karya seni yang kreatif ke khalayak umum. II.6.2 Faktor Khusus Membantu program pemerintah dalam penyedian sarana budaya dan seni. Dibutuhkannya fasilitas yang menyangkut dengan bakat-bakat seni anak di Jakarta. Menciptakan bangunan galeri dan sanggar seni yang berkualitas dan bermanfaat. Menciptakaan bangunan galeri dan sanggar seni sebagai pusat seni edukatif untuk anak-anak di Jakarta. II.7 Karakteristik Proyek Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti : Lokasi Lokasi harus sesuai dengan peruntukan yaitu sarana budaya dan seni, lokasi harus terbebas dari pencemaran udara dalam artian tidak berada di sekitar kawasan industri. Aksesbelitas harus strategis agar mudah di kunjungi oleh masyarakat umum. Pengguna Bangunan Pengguna bangunan ini umumnya para pelaku seni, pengelola, staff dan masyarakat umum yang berkunjung. Keadaan Galeri dan Sanggar seni di Indonesia Galeri dan Sanggar di indonesia kurang mendapat perhatian dari masyarakat maka lokasi yang di pilih harus pada tempat-tempat mudah di kenali orang. Desain Dengan pendekatan desain Ruang Eksploratif namun tetap mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan pengguna, bangunan juga harus dapat menunjang kebutuhan penggunanya sehingga sesuai dengan kegunaanya sebagai Galeri dan Sanggar seni yang berkualitas. PAHALA BUDIMAN 41207010028 19

Trend Arsitektur Mengacu kepada perkembangan Zaman dan kemajuan teknologi, bangunan memiliki trend arsitektur modern namun tetap mempertimbangkan unsur Ruang Eksploratif dalam penerapanya untuk anak-anak dan keluarga. II.8 Studi Banding Judul Setara Dalam merancang gedung Galeri dan Sanggar seni yang nyaman dengan aliran Ruang Eksploratif di butuhkan beberapa project yang sama yang dapat menjadi acuan atau sebagai bahan pertimbangan dalam konsep perancangan, sehingga garis besar dalam merancang gallery dapat terlakasana dengan baik, dilihat dari yang sebelumnya, sebuah gedung yang mengarahkan pada fungsi yang bersifat kreatif dan mengacu perbandingan meski bangunan ini tidak sesuai karakter bangunannya, bangunan itu ialah Kandank Jurank Doank (KJD). Kandank Jurank Doank Dik Doank adalah pendiri Kandank Jurank Doank (KJD). Awalnya KDJ adalah sebuah komunitas kreativitas berdiri tahun 1993,yang beralamat di KOMPLEK SAWAH INDAH blok Q no 14 CIPUTAT TANGERANG, namun banyak yang menyebutnya sekolah alam. Cukup lama untuk sebuah sekolah gratis yang menerima murid dari segala kalangan. Jadwal belajarnya dari hari Senin sampai Jumat. Tes untuk masuk ke KJD dibuka setahun sekali, sama seperti sekolah umum. Menurut Dik Doank, siapa saja bisa ikut di sini, asalkan niat untuk belajar. PAHALA BUDIMAN 41207010028 20

Gambar.2.4.Foto-foto studi lapangan di Kandank Jurank Doank Ciputat-Tangerang Terdapat panggung, studio, ruang multimedia, kolam ikan, arena bermain, dan lapangan untuk olah raga Tak ada kurikulum dan silabus, yang ada hanya bidang keterampilan yang bebas dipilih dan tekuni, Materi yang tak ada di sekolah umum ada di sana. Pengajarnya berbeda-beda, bisa siapa saja yang merelakan ilmunya dibagi pada peserta belajar. Para pengajar di sini adalah para relawan yang peduli dengan masalah pendidikan dan mempunyai niat untuk membangun anak Indonesia. Gambar.2.5.Foto-foto studi lapangan di Kandank Jurank Doank Ciputat-Tangerang PAHALA BUDIMAN 41207010028 21