AKSES INFORMASI TERBUKA MELALUI RADIO BERBASIS MASYARAKAT SEBAGAI SARANA MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

QANUN KOTA SABANG. Nomor 10 Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. apresiasinya membutuhkan perspektif yang luas. tepat untuk khalayak sasaran (target audience) yang tepat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA dan BUPATI JEMBRANA

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia semula didirikan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO PUBLIK KOTA DENPASAR

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. tersebut siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya

BERITA NEGARA. No.747, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Televisi Digital Terestrial. Penyelenggaraan.

Baru sulit diperoleh, kecuali pada media bawah tanah (underground). Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Di era globalisasi ini media televisi merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka UTCC, 26 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya stasiun radio yang dimiliki oleh

PERAN PROGRAM SRAWUNG PRAJA RRI SURAKARTA SKRIPSI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN

BAB VII TEMUAN, KESIMPULAN, DAN SARAN. Temuan yang didapatkan dari penelitian terhadap 290 tesis mahasiswa S-2 MIP

PEDOMAN OPERASIONAL, PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN KAMPUNG MEDIA

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

HUKUM & ETIKA PENYIARAN

13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

RINGKASAN HASIL STUDI/KAJIAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNITAS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Disusun Oleh: Dwi Agusetyarini Daraningrum F Info di Info RRI Pro I FM Surakarta) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang berdampak vital

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai teknologi canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

REGULASI PENYIARAN DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.

I. PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah pertanahan di Indonesia telah berkembang menjadi

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

Realisasi Kegiatan Tahun 2015 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media penyiaran merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media massa di Indonesia, sejak zaman reformasi meningkat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERAN ARSIP DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT INFORMASI DI ERA KOMUNITAS ASEAN Herwati Dwi Utami. FISIP Universitas Terbuka

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ide yang di bawa dalam istilah itu. Definisi mana yang kita pilih,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menyanjung-nyanjung kekuatan sebagaimana pada masa Orde Baru, tetapi secara

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI GORONTALO dan GUBERNUR GORONTALO MEMUTUSKAN:

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

Transkripsi:

AKSES INFORMASI TERBUKA MELALUI RADIO BERBASIS MASYARAKAT SEBAGAI SARANA MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA Siti Samsiyah, SS. M.Si (siti@ut.ac.id) Herwati Dwi Utami, Ir., S.IP., M.Hum (herwati@ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAK Demokrasi tumbuh subur ketika semua suara berperan sama penting dan semua orang mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi perubahan kehidupan masyarakat. Untuk menumbuhkan demokrasi yang sehat diperlukan media bagi masyarakat untuk berinteraksi antara masyarakat dengan masyarakat, dan masyarakat dengan pemimpin mereka. Optimalisasi komunikasi akan menumbuhkan sikap kepercayaan dan mengedukasi masyarakat sebagai warga negara yang memahami hak serta kewajibannya. Era saat ini telah mengalami ledakan komunikasi luar biasa, revolusi industri komunikasi telah mendominasi semua sektor kehidupan masyarakat. Salah satu media elektronik berbasis masyarakat adalah munculnya radio komunitas. Dengan jaringan yang sangat luas hingga saat ini mencapai 10.000 lebih radio komunitas yang ada di Indonesia merupakan kekuatan yang luar biasa untuk memobilisasi masyarakat menciptakan iklim tata kemasyarakatan yang madani. Radio komunitas dengan daya jangkau 2,5 5 km merupakan media radio yang berstatus swakelola oleh masyarakat. Desain acara radio disesuaikan dengan kebutuhan informasi masyarakat sekitarnya. Sampel yang ada di wilayah Surakarta dan Tangerang Selatan menunjukkan radio komunitas sangat berpotensi sebagai radio masyarakat yang tidak mudah diintervensi oleh pihak manapun, hal ini karena kemandiriannya dari segi biaya, maupun pemeliharaan. Dengan kondisi tersebut optimalisasi potensi radio komunitas beserta jaringannya sangat strategis untuk membangun tatanan masyarakat yang memiliki daya informasi literasi yang baik, mampu menciptakan tatanan masyarakat yang dipenuhi nilai persamaan, keadilan, serta kemerdekaan. Key word : masyarakat madani, radio komunitas, mobilisasi potensi masyarakat

Pendahuluan Sejak pasca tahun 1998 proses reformasi terus bergulir, keterbukaan informasi untuk publik mengalami perkembangan yang pesat. Semua media cetak maupun elektronik mempublikasikan beragam informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Seiring perjalanan waktu media pun berkembang dengan pesat. Dari media elektronik televisi, radio dari sisi jumlah semakin bertambah, demikian pula media cetak. Khusunya media radio semula kita mengenal radio swasta ( radio yang berkapasitas FM/AM) di tengah masyarakat berkembang pula radio komunitas. Menurut (wikipedia.org/wiki) Radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksana penyiaran (seperti radio) komunitas disebut sebagai lembaga penyiaran komunitas. Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif. Intinya, radio komunitas adalah "dari, oleh, untuk dan tentang komunitas". Radio jenis ini saat ini mulai banyak diminati oleh masyarakat. Selain karena dari segi iaya relatif murah, perakitanyapun tidak begitu sulit. Radio komunitas memiliki kemampuan daya siar sekitar 3-5 km. Radio jenis ini sesuai dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh frekuensi radio swasta. Pemanfaatan radio komunitas telah digunakan oleh banyak pihak dari mahasiswa yang difungsikan untuk memberikan informasi pada sesama mahasiswa, informasi kampus, sekaligus sebagai praktek mahasiswa untuk menjadi seorang penyiara maupun mengelola informasi. Pemanfaatan radio komunitas untuk pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan. Sebagai contoh di daerah Sumatera jaringan radio komunitas pemerintah daerah mengkategorikan dua jenis media radio komunitas yaitu radio komunitas reguler dan intensif. Radio komunias ini digunakan oleh Pemda untuk mensosialisasikan program-program yang difungsikan untuk membangun desa. Radio komunitas reguler adalah radio komunitas yang diarahkan untuk mampu memproduksi berita 3 berita dan satu iklan layanan masyarakat. Radio komunitas jenis ini memiliki keterbatasan manajemen. Sedangkan radio komunitas intensif diarahkan pada kemampuannya memproduksi berita 8 berita dan 3 layanan masyarakat untuk setiap bulannya. Untuk daerah-daerah yang rawan bencana radio

komunitas banyak dimanfaatkan untuk menginformasikan berita-berita pada saat akan terjadi bencana, saat terjadinya bencana hingga cara-cara melakukan evakuasi. Dengan beragamnya pemanfaatan radio komunitas ini, bagaimanakah fungsi dan peran radio komunitas sebagai radio berbasis masyarakat dalam mendukung terciptanya masyarakat madani? Radio Berbasis Masyarakat Media informasi dan komunikasi adalah peran yang dimiliki oleh media radio. Sebagai media informasi, radio memiliki fungsi dan peran dalam menghimpun, mengumpulkan, mengolah berita dan menyebarluaskan pada masyarakat. Sebagai media komunikasi radio berperan sebagai media komunikasi yang berada di masyarakat. Baik antar masyarakat, ataupun komunikasi masyarakat dengan pemerintah atau sebaliknya. Bagi radio yang berperan sebagai komunikasi anatar masyarakat, radio akan mengelola informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, sedangkan radio yang berperan sebagai media komunikasi antara pemerintah daerah setempat dengan masyarakat, radio sebagai media sosialisasi program-program pemerintah. Sosialisasi ini diantaranya mengenai praturan, program pemberdayaan, kewirausahaan, penyuluhan kesehatan, masalah pendidikan, informasi lain seputar kebutuhan masyarakat. Termasuk didalamnyaadalah sosialisasi pemilihan pimpinan daerah setempat. Menurut (Soemarno, AP, 2009 :1.9, ) dalam tatanan bernegara pun khususnya mengenai masalah politik diperlukan media sebagai alat komunikasi. Dalam terminologi media komunikasi dalam tatanan bernegara atau politik dapat berupa media cetak, media elektronik. Alat komunikasi ini pada hakekatnya untuk memeprluas nuansa pandang dan berpikir yang tidak terbelenggu kebekuan egosentris yang dapat memperlebar perbedaan. Fungsi paling dominan pada alat komunikasi politik adalah sebagai a. Alat untuk menyebarkan statement politik, b. Alat informasi dan pendidikan politik, c. Alat propaganda politik, d. Alat konsolidasi dan konsensus nasional e. Alat sosialisasi politik Beranalogi penjelasan dari Soemarno yang terdapat dalam BMP Komunikasi Politik-UT, terlihat bahwa media berperan sangat penting dalam membangun image di masyarakat. Dari

penjelasan tersebut terlihat bahwa media mampu membangun kondisi tertentu dalam masyarakat. Artinya media berperan untuk mengacaukan suatu peristiwa atau media dapat berperan sebagai penetram terhadap pristiwa tertentu. Sebagai media rakyat atau media yang berbasis masyarakat, karena radio komunitas adalah swaskelola yang dikelola sendiri oleh masyarakat komunitas tertentu. Berdasarkan keberadaan inilah radio komunitas sangat beragam dan berjumlah ribuan di Indonesia. Dari artikel yang dihimpun dari hasil publikasi di internet mengidentifikasi jumlah jaringan radio komunitas (RRK) sekitar 18 jaringan. Namun belum terdeteksi dengan pasti berapa jumlah anggota radio komunitas yang terdapat di jaringan radio tersebut. Misalnya daerah istimewa Yogyakarta, dari hasil identifikasi jumlah radio komunitas yang ada di daerah Yogyakarta mencapai 57 radio komunitas. Secara rinci jaringan radio komunitas terilustrasi di bawah ini 1. Jaringan Radio Komunitas Jawa Barat 2. Jaringan Radio Komunitas Jabotabek 3. Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta 4. Jaringan Radio Komunitas Jawa Timur 5. Jaringan Radio Komunitas Jawa Tengah 6. Jaringan Radio komunitas Lampung 7. Jaringan Radio Komunitas Banten 8. Jaringan Radio Komunitas Sumatera Barat 9. Jaringan Radio Komunitas Sumatera Utara 10. Jaringan Radio Komunitas Bali 11. Jaringan Radio Komunitas Sulawesi Utara 12. Jaringan Radio Komunitas NTB 13. Jaringan Radio Komunitas Papua 14. Jaringan Independen Radio Komunitas (JIRAK CELEBES)Sulawesi Selatan 15. Jaringan Radio Komunitas Kalimantan Timur 16. Jaringan Radio Komunitas NTT 17. Jaringan Radio Komunitas Kalimantan Barat 18. Jaringan Radio Komunitas Nangroe Aceh Darussalam Berdasarkan data dan mengidentifikasi peran, sistem manajemen radio komunitas ini disebut dengan radio berbasis masyarakat. Karena masyarakatlah yang mengelola sepenuhnya keberadaan radio ini, dari sisi berita, manajemen, maupun karakteristik beritanya.

Peran Media Radio Komunitas Dalam Membangun Masyarakat Madani Sebagai media komunikasi radio memiliki kewajiban mengedukasi masyarakat dan menghibur. Mengedukasi masyarakat berarti media radio mempublikasikan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Mengedukasi atau mendidik bisa dimulai dari membangun kesadaran tiap individu merupakan bagian dari sebuah negara, artinya media radio mampu mengarahkan tiap individu memahami hak dan kewajibannya dalam masyarakat. Melalui program-programnya yang mendidik masyarakat untuk memahami posisinya dalam masyarakat. Berikut peran radio dalam masyarakat (http://giesafm.blogspot.com/2013/04/daftarstasiun-radio-di-aceh.html) peran radio yang telah dibangun oleh banyak pihak, antara lain: a. Peran Radio sebagai Media Perdamaian, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut: 1. Meliput untuk berorientasi pada pencapaian bersama 2. Berempati & menyuarakan semua pihak, melihat konflik sebagai masalah dan proaktif untuk pencegahan lanjutan serta fokus pada dampak yang tak terlihat 3. Membeberkan ketidakbenaran dari semua sisi dan mengungkap yang ditutuptutupi. 4. Fokus pada orang-orang yang membawa perdamaian serta menyoroti prakarsaprakarsa perdamaian. b. Peran Radio sebagai Media Monitoring Pembangunan Partisipatif oleh Masyarakat, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut: 1. Meliput pelaksanaan suatu proyek pembangunan. 2. Mengumpulkan bahan/dokumen yang terkait dengan proyek pembangunan. 3. Mengadakan diskusi baik on air maupun off air. c. Peran Radio sebagai Media Pendidikan, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut: 1. Mengumpulkan bahan atau paket pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. 2. Menyiarkan paket-paket pendidikan tersebut. 3. Mengadakan acara interaktif, tanya jawab atau diskusi, baik on air maupun off air. d. Peran Radio sebagai Media Informasi dan Komunikasi, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan reportase ke dalam komunitas. 2. Mengumpulan bahan dari luar komunitas. 3. Membacakan berita dan informasi dari pihak lain ke pihak sasaran yang dimaksud.

e. Peran Radio sebagai Media Hiburan, dapat menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut: 1. Mengumpulkan lagu-lagu, dongeng, kuis dan paket hiburan lainnya. 2. Menyiarkan paket paket hiburan Sampel yang diambil dari jaringan radio yang berada di lokasi Surakarta dan jaringan radio komunitas tangerang selatan menunjukkan operasional radio tersebut difokuskan pada kepentingan komunitas tertentu, antar radio komunitas saling berita bersama, peningkatan manajemen. berinteraksi untuk berbagi Optimalisasi Program Bersama (Antar Radio Komunitas ) Untuk mewujudkan akses informasi yang terbuka bagi masyarakat melalui media radio komunitas diperlukan mobilisasi jaringan radio komunitas dengan program program yang mendidik masyarakat untuk memahami posisinya sebagai warganegara yang mengerti akan hak serta kewajibannya. Dengan program-program yang terstruktur sasaran yang tepat maka jaringan radio komunitas akan mampu membangun masyarakat yang memiliki kesadaran hak dan kewajiban sebagai warganegara, karena jaringan radio komunitas mampu mengintervensi hingga lokasi pedalaman. Dengan karakteristik daerah kepualuan dan geografis alam yang kurang menguntungkan maka keberadaan radio komunitas akan bermanfaat untuk menyebarluaskan informasi. Penutup Keberadaan radio komunitas di Indonesia memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis. Sebagai media rakyat atau media berbasis kerakyatan rado komunitas dapat mempublikasikan atau menyebarluaskan informasi sesuai karakteristik masyarakt setempat. Dengan beragamnya daerah, taraf hidup, tingkat pendidikan media radio komunitasmmapu mewadahi semua perbedaan tersebut. Dengan program programnya yang terstruktur kerjasama yang ditingkatkan di antara jaringan rado komunitas maka harapan Indonesia sebagai negara yang berupaya mewujudkan masyarakat madani dapat terwujud. Diantara isi berita atau publikasi yang dapat ditampilkan di radio komunitas dapat diambil dari karakteristik budaya setempat, misalnya untuk daerah Jawa yang sagat familiar dengan budaya pewayangan, radio komunitas dapat menyebarluaskan informasi melalui prasarana tersebut, untuk daerah

daerah yang memiliki tingkat religius yang tinggi, dapat menggunakan prasarana tersebut untuk menyebar luaskan misi kesadaran sebagai warga negara. Daftar Pustaka Aloliliweri. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat. Bandung : Citra Aditya Bakri, 1991 Soemarno, AP. 2009. BMP-UT. Komunikasi Politik. Jakarta :P2M2 Triartanto, Ius. 2010. Broadcasting radio Panduan Teori dan Praktek. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, Lembaga Informasi Nasional, Jakarta :2003 Whitaker, Jerry C. 1990. Radio Frequency Transmission Systems. US: McGraw-Hill (http://giesafm.blogspot.com/2013/04/daftar-stasiun-radio-di-aceh.html) akses 15 Nopember 2013 http://www.wikipedia akses 15 Nopember 2013