BAB I PENDAHULUAN. (Rizal, 2012:2) yang menyatakan bahwa penerapan ilmu dan teknologi pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jasa transportasi merupakan salah satu dari kebutuhan manusia. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun jumlah penduduk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pembangunan disegala bidang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti

ABSTRAK. Kata Kunci : Proses antrian, TransJogja

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi secara langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting

I. PENDAHULUAN. Menurut C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil (1995:104):

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang tepatrnya berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Lokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota kota di Indonesia berkembang dengan pesat dalam pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada prinsipnya semua bentuk dan keadaan kehidupan dalam kegiatan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tahun perkembangan jumlah penduduk kota Yogyakarta semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas untuk mempermudah mobilitas masyarakat kota melalui sistem dan. maupun berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tataguna lahan yang kurang didukung oleh pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Dishubkominfo DIY dalam hal ini UPTD Jogja Trans dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

BAB I PENDAHULUAN. Antrian adalah suatu bentuk barisan yang dilakukan oleh orang-orang pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi dan mobilitas penduduk menjadi dua hal yang tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Nurhasanah Dewi Irwandi1, Agus Susanto2 2 FMIPA Universitas Terbuka ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan budaya dengan sendirinya juga mempunyai warna

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Langkah-Langkah Penelitian Identifikasi Masalah Tinjaun Pustaka...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pandangan Responden Terhadap Proyek Monorel (MRT) di Jakarta Riset dilakukan pada: November 2013 Berdasarkan panelis dari Nusaresearch

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Pariwisata juga merupakan suatu komponen dari pola

STUDI TINJAUAN PARAMETER KINERJA DAN PERSEPSI PENUMPANG BUS LINTAS USU

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan zaman,

3.1 Karakteristik Pusat Perbelanjaan Paris Van Java

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 24/IT3/LK/2015 TENTANG PEMBATASAN PENGGUNAAN KENDARAAN, JALAN, DAN AREA PARKIR DI LINGKUNGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB 5 KESENJANGAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA

I. PENDAHULUAN. kebijakan di kawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

Gambar II.1 bis sekolah gratis kota Bandung (Sumber : Dokumen pribadi 2014)

STUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR TERPUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS AC TRAYEK DIPATI UKUR - JATINANGOR DITINJAU DARI WAKTU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN PADA TIAP HALTE

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi dan sosial politik di suatu tempat dan kota Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan dalam semua bidang kehidupan. Perkembangan yang berorientasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB I PENDAHULUAN. itu berdasarkan beberapa indikasi, seperti jumlah kelahiran penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. maupun sanitasi. Infrastruktur memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas kota.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana penting di era modernisasi saat ini, sehingga menimbulkan ketergantungan manusia terhadap alat transportasi baik pribadi atau umum. Perkembangan transportasi di tiap era selalu mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan kata lain perkembangan teknologi mempengaruhi perkembangan transportasi. Pada dasarnya teknologi merupakan suatu usaha untuk menciptakan sesuatu yang bisa menimbulkan kenyamanan bagi manusia. Hal ini didukung oleh pernyataan (Rizal, 2012:2) yang menyatakan bahwa penerapan ilmu dan teknologi pada dasarnya adalah menerapkan kemampuan rekayasa kealaman untuk membawa suatu keadaan (berupa materi, energi, gerak dan kemanusiaan secara terpadu) ke keadaan lain yang lebih berdaya guna dan bermanfaat bagi kemanusiaan. Bus adalah salah satu alat transportasi darat yang memiliki ukuran lebih besar dari transportasi darat lainnya, bus diproduksi guna membawa penumpang yang lebih banyak dari alat transportasi umum lainnya seperti: angkutan umum, becak motor (betor), bajaj dan sebagainya. Transportasi bus didalam kota merupakan alat transportasi yang banyak diminati warga kota sebagai sarana angkutan penumpang. Awal transportasi bus dalam kota diciptakan seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia pada transportasi sehingga bus menjadi target pemerintah untuk mengurangi kepadatan antrian pada penumpang segala jenis angkutan dan juga dapat mengurangi kriminalitas yang tinggi pada kesempatan yang diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 1

2 Banyak penumpang yang menjadikan bus sebagai sarana atau alat bantu guna pemanfaataan waktu yang baik dimana dengan tersedianya suatu transportasi dapat membantu masyarakat dalam penggunaan waktu dalam menuju tempat tujuan masing-masing secara efisien tanpa melalui penggunaan waktu secara siasia seperti melakukan antrian, penggunaan transportasi seperti bajaj dan betor yang notabenenya memiliki waktu tempuh yang lebih lama dibandingkan transportasi bus. Selain itu bajaj dan betor tidak memiliki hak rute melintasi jalanjalan protokol atau inti kota. Penggunaan waktu yang efisien mempengaruhi aktifitas manusia. Pada aktifitas transportasi dapat dimanfaatkan banyak orang untuk melakukan aktifitas lainnya dengan sisa waktu yang lebih banyak dan pemanfaatan yang efisien. Kenyamanan yang tersedia pada transportasi bus juga menjadi alasan masyarakat dalam memilih alat transportasi. Fasilitas yang tersedia pada bus yaitu jumlah bangku yang lebih banyak dimana dapat mengangkut banyak penumpang. Ukuran bangku yang lebih besar sehingga mendukung kenyamanan dalam menanti tempat tujuannya dan beberapa bus yang ada juga dilengkapi dengan fasilitas musik, televisi dan air conditioner. Dikota-kota besar juga sudah memiliki rute atau badan jalan yang khusus digunakan untuk jalur bus sesuai dengan tujuan masing-masing. Ide tersebut diciptakan guna mengurangi terjadinya kemacetan dan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi bus tanpa harus khawatir bus yang ditumpangi akan ikut dalam baris kemacetan tersebut. Saat ini bus tidak hanya tersedia pada jalan rute perkotaan atau rute antar provinsi, tetapi kebijakan pemerintah dalam menciptakan fasilitas didalam Universitas yaitu bus lintas antar fakultas didalam kawasan Universitas sudah

3 dijalankan dibeberapa Universitas Negeri besar di Indonesia salah satunya (USU) yang meluncurkan Bus Lintas USU sebagai alat transportasi mahasiswa dilingkungan kampus. USU merupakan salah satu Universitas Negeri di Indonesia. Universitas ini memiliki lahan yang cukup luas dengan total keseluruhan 120 ha, dengan zona akademik seluas 90 ha yang memiliki 14 fakultas, diantaranya Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Matematika dan IPA, Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Keperawatan, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi dan Fakultas Farmasi, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 33.000 orang. USU memiliki 4 pintu gerbang, Pintu 1 menjadi gerbang utama untuk masuk dan keluarnya pengunjung USU dan juga menjadi pintu menuju beberapa fakultas dan fasilitas gedung lainnya diantaranya Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu budaya, Fakultas Hukum dan Fakultas ilmu komputer dan teknologi informasi. Pintu 3 juga menjadi gerbang masuk pengunjung usu untuk menuju beberapa fakultas dan beberapa gedung lainnya seperti Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, fakultas Ekonomi dan Fakultas MIPA. Namun pada pintu gerbang 3 diberlakukannya jalanan satu arah untuk pengunjung USU dimana hanya bisa masuk pada pintu tersebut dan tidak diperbolehkan keluar pada pintu tersebut begitu juga dengan pintu gerbang 2 diberlakukanya jalan satu arah yaitu hanya untuk pintu menuju keluar pengunjung. Kawasan Pintu 2 dan 3 memiliki banyak bangunan inti USU seperti Biro Rektor, Auditorium, Taman Edukasi dan beberapa bangunan Sekolah Pasca

4 sarjana. Pintu gerbang 4 yang merupakan pintu terakhir pada USU juga memiliki fasilitas yang sama seperti pintu satu yang bisa dilalui dua arah oleh pengunjung USU. Melalui keempat pintu gerbang tersebut mahasiswa atau pengunjung USU bisa menelusuri setiap sudut kampus tanpa harus khawatir apabila tersesat, Sebab semua jalan di dalam kawasan USU saling berhubungan. Bus Lintas USU diresmikan pada 9 Maret 2013, Memiliki fungsi sebagai alat bantu mahasiswa dalam kegiatan akademisnya, Pada awal diluncurkan, Bus lintas USU menyediakan dua armada bus sebagai penunjang program Dinas Perhubungan dan USU, dimana setiap busnya memiliki kapasitas tempat duduk untuk 30 orang dan dibulan berikutnya USU meluncurkan dua armada bus lagi, Selain itu USU menyediakan 14 halte sebagai tempat naik dan turunnya penumpang yaitu: 12 tempat pemberhentian reguler dan dua tempat pemberhentian khusus, lokasi halte berada ditepi jalan yang bertanda tempat pemberhentian Bus lintas USU atau halte USU. 12 halte reguler berada di pintu 1, pendopo, Fakultas hukum, dr. A. Sofian, FISIP, FMIPA, Farmasi, Gelanggang Mahasiswa, RSGMP, Perpustakaan, Pintu 3, Pintu 4 dan untuk dua halte khusus berada di Rumah sakit USU dan Fakultas Kedokteran. Untuk waktu pengoperasiannya, Layanan Bus lintas USU dapat digunakan hari Senin sampai dengan Jumat tepatnya pukul 7.30-17.00 WIB dan khusus hari Sabtu pukul 7.30-13.00 WIB. Bagi penggunaan bus lintas usu mahasiswa harus menunggu disetiap halte yang sudah disediakan. Waktu tunggu bagi pengguna Bus Lintas USU di setiap halte dibutuhkan waktu antara 10-15 menit pada bus satu ke bus dua dan untuk waktu berhentinya, pada setiap halte bus tersebut akan

5 berhenti selama satu menit serta untuk waktu tempuh bus antara 1-3 menit pada halte satu ke halte berikutnya yang dijalankan sesuai dengan rute yang ada. Peraturan yang diberlakukan oleh pihak USU selama pengguna menggunakan fasilitas bus yaitu setiap pengguna bus dilarang merokok, membuang sampah sembarangan, makan dan minum didalam bus, berdiri dan bergelantungan dipintu masuk bus karena akan membahayakan pengguna dan harus selalu menjaga ketertiban dan kesopanan selama didalam bus. Hadirnya Bus Lintas USU juga menjadi solusi bagi setiap mahasiswa dalam mengurangi biaya transportasi, selain itu dapat membantu aktivitas mahasiswa dibidang akademik karena energi yang dikeluarkan setiap mahasiswa yang berjalan kaki menuju fakultasnya sangat besar sehingga dapat mengganggu konsentrasi dalam proses belajar mahasiswa. Keberadaan Bus Lintas USU, juga menjadi suatu fenomena dikalangan mahasiswa, dimana kehadirannya menjawab semua keinginan dari setiap mahasiswa, hal tersebut didasari karena opini yang timbul dari keberadaan Bus Lintas dibeberapa Universitas negeri di Indonesia sebelum fasilitas tersebut hadir di, dimana Opini merupakan tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan kata-kata, baik dalam bentuk opini tertulis maupun secara lisan atau juga sebagai perilaku, tindakan, sikap, pandangan dan tanggapan lain sebagainya (Ruslan, 1999:51). Diluncurkannya layanan bus kampus juga merupakan bentuk program USU Asri yaitu suatu program yang dinilai dapat memberikan pembelajaran pengembangan universitas untuk meraih keinginannya "national achievement with

6 global reached" untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas akademik dan akan berlanjut sampai tahun 2015 (Joewono, 2013). Dari hal inilah Peneliti tertarik untuk menjadikan mahasiswa FISIP USU sebagai responden penelitian mengenai Opini Mahasiswa terhadap keberadaan Bus Lintas USU. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana opini mahasiswa FISIP USU terhadap keberadaan Bus Lintas USU. 1.3. Pembatasan Masalah Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar tidak terlalu luas maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : 1. Yang dimaksud dengan opini pada penelitian ini dibatasi pada kepercayaan, pemahaman, ketertarikan, motivasi dan persepsi mahasiswa FISIP USU tentang keberadaan Bus Lintas USU. 2. Objek penelitian ini adalah Pengguna Bus Lintas USU (mahasiswa stambuk 2012 dan 2013 yang pernah menggunakan Bus Lintas USU minimal 2 kali). 3. Penelitian dilakukan dibulan Januari sampai Juli 2015.

7 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauhmana efektivitas Bus Lintas USU terhadap partisipasi mahasiswa FISIP USU dalam menggunakan jasa Bus Lintas USU. 2. Untuk mengetahui pendapat mahasiswa FISIP USU terhadap dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh keberadaan Bus lintas USU 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap khasanah keilmuan di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU mengenai opini publik dan keberadaan bus lintas USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan dapat memperluas wawasan peneliti mengenai komunikasi, khususnya mengenai efektivitas komunikasi yang berfokus pada Opini Publik. 3. Secara praktis, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan memberikan masukan-masukan kepada pihak yang berkepentingan dan berkenaan dengan penelitian ini.